PTA 3 - M. Muldan Agung Pragustian - 10090218107 - Ekonomi Dan Bisnis - Ekonomi Pembangunan - Resume 1
PTA 3 - M. Muldan Agung Pragustian - 10090218107 - Ekonomi Dan Bisnis - Ekonomi Pembangunan - Resume 1
NPM : 10090218107
PTA :3
Imam secara bahasa berasal dari kata Amma – Yaummu – Imaman yang yang artinya orang
di ikuti atau di taati. Sedangkan secara istilah adalah Pemimpin shalat pada shalat
berjama’ah, seprti sholat jumaat.
Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti. Apabila ia bertakbir, maka bertakbirlah, dan kalian
jangan bertakbir sampai ua bertakbir. Apabila ia ruku, maka rukuklah dan kalian hangan
ruku’ sampai ia ruku. Apabila ia mengakatakan “sami’allahu liman hamidah”, maka
katakanlah “ rabbana walakal hamdu”. Apabila ia sujud maka sujudlah dan jangan sujud
sampai ia sujud. [ HR. Abu Dawud, no 551].
Rasullah sallalahu alaihi wa sallam bersabda, yang berhak megimami suatu kaum adalah
orang yang paling bagus bacaan Al Qurannya. Jika mereka setara dalam bacaan, maka dipilih
yang menguasi sunnah. Jika penguasaan sunah sama, maka yang dipilih adalah yang paling
dahalu hijrah ( ke Madinah ). Jika dalam hal hijrah sama, maka dipilih yang lebih dahulu
memeluk islam. Jangan sekali kali seseorang mengimami orang lain di rumah orang lain
kecuali ada ijin dari pemiliknya.
Khotib
Khotib berasal dari bahasa arab dengan akar kata khataba yang berarti menyampaikan
pembicaraan, perkataan atau nasihat.
Ceramah
• Khutbah
- Waktunya tertentu
- Dilakukan oleh seorang khotib secara khusus dg tatacara terntentu dan ada rukun
serta syaratnya.
- Komunikasi bersifat satu arah
- Dilakukan secara rutin
- Memakai mimbar khusus
• Ceramah
- Waktunya terbatas
- Ceramah dilakukan oleh penceramah dg tidak terikat oleh rukun dan syarat
- Komunikasi berisifat dua arah
- Ceramah dilakukan kapan saja
- Tidak menggunakan mimbar
Tablig = menyampaikan
1. Al Ilmu ( Pengetahuan )
2. Al I’dad Al Jayyid ( Persiapan yang baik )
3. Al Maharah Al Lughawiyah ( kemahiran berbahasa )
4. Ishal Risalah Muhimah ( mampu menyampaikan pesan penting )
5. Al Tsiqah Bi Al Nafs ( Percaya diri )
6. As Shidqu ( Benar )
7. Mura’ah haal al samiin ( memperhatikan kondisi audiens )
Kriteria Ceramah