Anda di halaman 1dari 7

A.

Struktur dan Fungsi Jaringan Batang


Struktur dan fungsi jaringan batang sebenarnya amat sangat sentral bagi tumbuhan.
Dimana, batang berfungsi sebagai penghubung antara akar dengan daun, menyimpan
cadangan makanan dan air, serta mengandung klorofil. Pada ujung batang terdapat tempat
pembelahan sel yang disebut tunas apikal, yang membuat tumbuhan bisa bertumbuh dengan
tinggi dan tunas lateral yang menyebabkan tumbuhan membesar.
1. Struktur Jaringan Batang
Pada umumnya susunan-susunan pada struktur jaringan batang terdiri atas 3 jaringan,
yaitu jaringan epidermis, korteks, dan silider pusat.
a. Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari tumbuhan dan terkuat yang
berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya. Selnya tersusun rapat dan hanya memiliki
satu lapis sel. Pada tumbuhan jaringan epidermis biasanya dilapisi oleh kutikula yang
mencegah air keluar dari batang sehingga batang tidak kekurangan air.
Fungsi epidermis yang paling utama ialah untuk sebagai lapisan pelindung dari suatu
bahaya kekeringan. Batang tumbuhan dikotil ini mempunyai suatu lapisan epidermis yang
berupa kulit kayu yang berbentuk dari jaringan gabus. Jaringan gabus ini tidak bisa ditembus
oleh air dan gas. Oleh sebab itu, jaringan gabus mempunyai suatu celah-celah yang berupa
lentisel untuk memelihara suatu perubahan gas.
b. Korteks
Korteks tersusun atas jaringan parenkim yang memiliki bentuk tidak beraturan,
sehingga korteks memiliki banyak ruang antar sel. Pada tumbuhan tertentu korteks menjadi
tempat untuk menyimpan cadangan makanan seperti pati dan gula.
Korteks tersusun dari suatu jaringan parenkin yang berkloroplas. Sel-selnya yang
berdinding tipis dan tersusun tidak beraturan dengan sebuah ruang antarsel yang cukup lebar.
Beberapa dari jenis tumbuhan rumput-rumputan mempunyai suatu jaringan sklerenkim untuk
sebagai jaringan penguat pada korteks batang, sedangkan pada tumbuhan sejenis pinus
(konifer) pada umumnya tidak memilik suatui jaringan penguat.
c. Silinder Pusat
Silinder Pusat tersusun atas lapisan epidermin, perisikel, serta berkas pengangkut xylem
dan floem. Perisikel merupakan lapisan yang berfungsi memberikan kekuatan pada batang.
Endodermis merupakan selapis sel yang melindungi silinder pusat.
Xilem memiliki fungsi sebagai pengangkut air dari akar menuju daun untuk fotosintesis
sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil dari fotosintesis untuk diedarkan ke seluruh
bagian tumbuhan.
Silinder pusat atau stele ialah yang tersusun atas beberapa jaringan, yaitu sebuah
berkas pengangkut, empulur, dan perikambium. Perikambium atau perisikel ialah suatu
lapisan sel yang paling tepi dari silinder pusat. Pada di sebelah dalamnya terdapat suatu
jaringan parenkim dengan berkas-berkas pembuluh pengangkut. Berkas pengangkut terdiri
atas xilem dan floem yang merupakan suatu kelanjutan dari xilem dan floem pada akar.
Empulur yang terletak pada bagian tengah atau inti batang tersusun dari sebuah jaringan
parenkim. Pada beberapa batang tumbuhan, bagian empulur ini mengalami kerusakan selama
masa pertumbuhan sehingga banyak yang membentuk suatu ruang antarsel. Batang tumbuhan
tertentu mempunyai saluran getah yang terletak di dalam sebuah silinder pusat.
2. Batang Dikotil dan Monokotil
Pada tumbuhan berkeping dua terdapat struktur batang dikotil yang hampir sama
dengan struktur akarnya. Pada pecahan bagian tersebut juga terdapat perbedaan. Perbedaan
tersebut dilhat dari bentuk morfologi yang terdapat dibagian batang ataupun akar. Batang
dikotil mempunyai pecahan ruas maupun pecahan daun, namun pada akar dikotil tidak
mempunyai pecahan ruas maupun pecahan daun. Pada akar dikotil mempunyai bulu serta
tudung akar, namun pada batang dikotil tidak mempunyai bulu serta tudung akar.
Berdasarkan struktur tersebut disimpulkan bahwa batang dan akar dikotil sama sama
mempunyai cabang. Struktur batang dikotil disebut morfologi batang dikotil.
susunan-susunan pada struktur jaringan batang akan berbeda antara tumbuhan yang
tergolong dikotil maupun monokotil.

1) Dikotil

Batang dikotil memiliki selapis sel endodermis yang merupakan ujung dari bagian
korteks yang paling dalam, yang tersusun oleh amilum. Berkas pengangkut pada tumbuhan
dikotil bersifat kolateral terbuka, dimana diantara xylem dan floem terdapat sebuah kambium
yang melingkar, yang mana jaringan kambium merupakan jaringan yang selalu aktif
membelah.
 Lapisan Epidermis
Struktur batang dikotil ini hampir sama dengan struktur akar. Pada batang dikotil
lapisan epidermis membentuk lapisan yang lebih rapat serta tidak mempunyai ruang antara
sel satu dengan sel lain. Pada lapisan ini terdapat dinding sel pecahan luar yang tersusun dari
kutikula yang berfungsi sebagai pelindung dikala batang kering. Saat tumbuhan mulai bau
tanah maka jaringan yang didalamnya mempunyai jaringan gabus sebagai pengganti jaringan
primer. Kambium gabus tersebut berfungsi untuk tempat pertukaran gas dan didalamnya ada
celah atau lentisel.
 Korteks
Pada struktur batang dikotil terdapat lapisan korteks yang terdiri dari sel parenkim yang
mempunyai dinding sel yang tipis. Lapisan tersebut membuat ruang diantara banyak sel
sebab akhir dari sifatnya yang tdak beraturan. Korteks juga disusun oleh jaringan slerenkim
dan jaringan kolenkim. Fungsi batang dikotil yang memuat kedua lapisan tersebut yaitu untuk
menguatkan batang serta menyokongnya. Sel sel korteks tersebut mengandung amilum.
Amilum tersebut diberi nama sarung tepung atau floeterma.
 Stele
Stele atau silinder sentra terletak pada lapisan korteks pecahan dalam. Untuk sisi luar
mempunyai lapisan perisikel. Stele tersusun oleh jaringan angkut berupa xylem dan floem
serta tersusun jaringan parenkim. Struktur batang dikotil yang berupa xylem dan floem
dibagi menjadi dua berdasarkan letaknya yaitu bikolateral, kolateral terbuka, kolateral
tertutup, ampikribal dan ampivasal.
 Bikolateral adalah jaringan angkut yang mempunyai floem pecahan luar maupun
floem pecahan dalam serta xylem terdapat diantara kedua floem tersebut, misalnya
pada tumbuhan Cucurbitaceae, Familia Solanaceae, serta Apocynaceae.
 Kolateral terbuka adalah pembuluh angkut pada batang dikotil yang terdapat lapisan
kambium diantara xylem dengan floem sehingga membuat floem terletak diluar
pecahan xylem.
 Kolateral tertutup adalah pembuluh angkut pada batang dikotil yang tidak
mempunyai lapisan kambium diantara xylem dengan floem namun floem tetap terletak
diluar pecahan xylem.
 Ampikribal adalah jaringan angkut pada batang dikotil dengan pecahan xylemnya
dikelilinga oleh floem, misalnya tumbuhan paku atau Pteridofita.
 Ampivasal adalah jaringan angkut pada batang dikotil dengan pecahan floemnya
dikelilingi oleh xylem, misalnya tumbuhan Acorus serta Cordyline.
Macam Pembuluh Angkut Xylem dan Floem

(a) Kolateral terbuka (b) kolateral tertutup (c) bikolateral (d) ampivasal (e) ampikribal

d. Kambium
Struktur batang dikotil mempunyai jaringan meristem berupa kambium. Namun
kambium tersebut tidak dimiliki oleh batang monokotil. Untuk kambium yang terdapat pada
akar maupun batang dikotil beraktivitas dengan membentuk kulit pada arah dalamnya, namun
pada kegiatan luarnya telah tercipta kayu. Kayu tersebut akan menebal sebab kegiatan
didalamnya terlalu banyak. Kambium tersebut melaksanakan fungsi batang dikotil
berdasarkan musim. Apabila demam isu hujan maka tumbuhan tersebut akan lebih tinggi
dalam proses kambiumnya namun apabila demam isu kemarau kambiumnya rendah.
Pertumbuhan kambium yang berbeda menyebabkan dibentuknya cincin konsentris atau garis
bundar tahun. Garis tersebut berfungsi untuk mengetahui umur dari tumbuhan. Pertumbuhan
kambium tersebut membuat kerusakan pada lapisan korteks, xylem, maupun floem dan akan
membentuk jaringan gres berjulukan kambium gabus. Kambium tersebut membelah menuju
dalam maupun luar.
Kambium gabus yang keluar akan membuat sebuah felem, sedangkan kambium gabus
yang kedalam akan membuat sebuah feloderma. Lubang sempit atau lentisel yang terdapat
dibagian luar kambium gabus sanggup dipakai sebagai kawasan pertukaran gas
karbondioksida dengan oksigen

2) Monokotil
Pada batang monokotil tidak ditemukan endodermis seperti pada tumbuhan dikotil.
Tumbuhan monokotil memiliki tipe berkas pembuluh kolateral tertutup atau berkas pembuluh
tersebar diseluruh bagian batang.
Berikut ini adalah struktur struktu batang yang terdapat pada tumbuhan monokotil :
a. Jaringan Epidermis
Jaringan ini adalah struktur yang terletak pada batang tumbuhan monokotil dan
tersusun secara rapat atas sel sel pipih sehingga batang pada tumbuhan ini bisa terlihat lebih
besar hal ini dikarenakan terdapat bulu bulu serta stomata. Jaringan ini memiliki fungsi untuk
member perlindungan terhadap jaringan – jaringan yang terletak di bagian dalam batang.

b. Jaringan Lentisel
Jaringan ini adalah sebuah jaringan dengan bentuk lubang kecil yang ada di bagian
celah yang letaknya di antara sel kulit batang tumbuhan. Fungsinya adalah bertugas untuk
menjadi tempat dilangsungkannya proses pertukaran mau pun proses penguapan.
c. Jaringan Korteks
Merupakan suatu jaringan yang tersusun dari sel – sel sklerenkim yang berada pada
bagian bawah epidermis dan berupa pada kulit batang yang memiliki fungsi untuk
mengeraskan dan juga memperkuat pada bagian – bagian luar pada batang.
d. Jaringan Stele
Merupakan suatu jaringan yang tersusun atas sel – sel sklerenkim yang terletak di
bagian korteks yang tidak mempunyai batas yang jelas di antara keduanya, jaringan stele
yang ada mempunyai berkas vaskuler yang nantinya akan menyebar ke seluruh bagian dari
empelur, utamanya yang bisa mengalami konsentrasi dengan cara mendekati bagian kulit
batang.

Anda mungkin juga menyukai