Otomasi Industri
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
disusun oleh :
Nama : Natazha Jennyfer Podandi
No. Mhs : 190610334
BAB I
TUJUAN
BAB II
ISI
Pada PLC terdapat beberapa komponen seperti CPU yang merupakan komponen
utama dengan fungsi yaitu memproses input sehingga mebuahkan hasil,
kemudian memory yang berfungsi sebagai penyimpanan program dan membantu
pemrosesan pada CPU, kemudian output input sebagai sumber masukan dan
hasil dari masukan, setelah itu power supply sebagai sumber tenaga untuk
stabilitas listrik dan proteksi tegangan saat menjalankan PLC contohnya PLC
Omron. Terdapat 3 fungsi utama dari PLC yaitu sekuensial yang berarti melakukan
kerja yang sama sesuai dengan perintah dengan tindakan yang berulang pada alur
Cara kerja dari PLC ini dapat dipahami dalam 3 bagian yang pertama yaitu sinyal
input, dimana sinyal input ini berupa pengubahan perintah dari operator, mesin
atau sistem lainnya dan keluaran PLC yang akan digunakan sebagai data baru.
Selanjutnya yaitu bagian processing dimana pada bagian ini input dari tahap
sebelumnya masuk dalam bagian processing yang akan menerapkan logika serta
program yang telah diatur sebelumnya untuk menjalankan tugas mereka, pada
bagian ini prosedur dibuat sederhana dan minimal agar berjalan dengan lebih
efisien, kemudian yang terakhir yaitu bagian kirim perintah, dimana pada bagian
ini akan menghasilkan output yang dikirimkan pada mesin target yang bisa saja
menjadi input untuk sistem lainnya.
B. Ladder Diagram
Seperti yang telah disebut diawal bahwa Ladder Diagram merupakan bahasa
pemograman universal yang digunakan pada PLC, selain disebut Ladder Diagram
(LD) juga biasa disebut sebagai Ladder Logic dengan artian Indonesia yaitu
diagram tangga atau tangga logika dikarekan bahasa pemograman ini berbentuk
seperti tangga, bahasa pemograman yang digunakan yaitu ladder diagram
language. Kemudian pada bagian penting dasar dari ladder diagram ini yaitu rung,
branche, input output, addressing input output, dan instruksi. Pertama yaitu rung
merupakan garis horizontal pada ladder diagram, kemudian branch terbagi
menjadi tiga yaitu series branch, paraller branch, nest branch, kemudian input
output dari program PLC yang terdiri dari kontan Normally Open (NO) dan
Normally Closed (NC). Selanjutnya addressing input output yaitu addressing input
output PLC ABB, addressing input output PLC Siemens, addressing input output
PLC Mitsubishi, dan addressing input output PLC Omron.
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada Gambar 3.1. dapat dilihat bahwa kondisi awal dari mesin
tersebut tidak terjadi pergerakan pada mesin sebelum pekerja atau operator
menekan tombol ON, sehingga menjalankan mesin seperti pada Gambar 3.2.
secara berulang hingga operator menekan tombol OFF maka mesin akan kembali
ke kondisi awal.
8.3.5. Truth Tabel
Cara kerja mesin telah diketahui dan dibuat dalam bentuk flowchart untuk lebih
dipahami alur kerjanya, kemudian selanjutnya dilakukan analisis output dari
perancangan mini factory pengemasan tersebut yang dibuat dalam truth table.
Berdasarkan dari perancangan pada trysim, output dari program mini factory
pengemasan tersebut yaitu Conveyor, Karton, Snack, Melter2, Valve, Storage, dan
Segel serta timer yang digunakan yaitu M0.1 dan M0.2. Kemudian untuk input dari
program mini factory pengemasan yaitu tombol ON, tombol OFF, Sensor dan
Sensor 2 serta M0.1 dan M0.2 sebagai timer. Maka dari itu, berikut merupakan
truth table dari program mini factory pengemasan pada Tabel 3.1.
ON OFF Sensor Sensor2 M0.1 M0.2 Conveyor Karton Snack Melter2 Segel Valve Storage M0.1 M0.2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ON OFF Sensor Sensor2 M0.1 M0.2 Conveyor Karton Snack Melter2 Segel Valve Storage M0.1 M0.2
0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
ON OFF Sensor Sensor2 M0.1 M0.2 Conveyor Karton Snack Melter2 Segel Valve Storage M0.1 M0.2
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0 x x x x x x x x x
1 1 0 0 0 1 x x x x x x x x x
1 1 0 0 1 0 x x x x x x x x x
1 1 0 0 1 1 x x x x x x x x x
1 1 0 1 0 0 x x x x x x x x x
1 1 0 1 0 1 x x x x x x x x x
1 1 0 1 1 0 x x x x x x x x x
1 1 0 1 1 1 x x x x x x x x x
1 1 1 0 0 0 x x x x x x x x x
1 1 1 0 0 1 x x x x x x x x x
1 1 1 0 1 0 x x x x x x x x x
1 1 1 0 1 1 x x x x x x x x x
1 1 1 1 0 0 x x x x x x x x x
1 1 1 1 0 1 x x x x x x x x x
1 1 1 1 1 0 x x x x x x x x x
1 1 1 1 1 1 x x x x x x x x x
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
8.4.1. Kesimpulan
a. Penggunaan Software Trysim membantu praktikan dalam melakukan
perancangan mini factory yang simulasikan menggunakan elemen-elemen
yang memiliki fungsi hampir sama pada kenyataannya.
b. Pengontrolan menggunakan konsep PLC mempermudah jalannya rangakaian
pada konsep mini factory karena kemudahan pemahaman dalam proses
pengontrolan.
c. Pada proses perancangan mini factory terlebih dahulu diperlukan pemahaman
terkait dengan alur kerja dari mesin yang akan dirangkai kemudian perlunya
pemahaman tekiat dengan elemen yang digunakan yang akan dikaitkan
dengan program yang dibuat.
d. Pada proses perancangan mini factory setelah memahami alur kerja
mesinnya perlu juga memahami pembuatan ladder diagram atau bahasa
pemograman yang digunakan untuk menjalankan program rangkaian.
e. Mini factory pengemasan yang telah dirancangkan dapat membantu
mempermudah proses pengemasan di pabrik untuk sistem yang terotomasi.
f. Setiap elemen yang digunakan pada konsep Mini Factory Pengemasan
memiliki fungsi masing-masing yang membantu jalannya program, apabila
ada sistem yang tidak terbaca maka program tidak akan berjalan sesuai
dengan keinginan sehingag diperlukan ketelitian.
8.4.2. Saran
Pada praktikum ini, praktikan berharap agar penjelasan terkait dengan materi,
diberikan pemahaman lebih rinci lagi tentang bagaimana suatu membuat suatu
program serta elemen-elemen pada software, serta pemahaman pada rangkaian
sebelum membuat laporan atau diawal praktikum, agar praktikan dapat memahami
lebih lagi terkait fungsi-fungsi dalam program serta fungsi masing-masing
komponen dalam rangkaian serta tidak adanya progress tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Dani, Azka. (2021). Pengertian dan Fungsi PLC. Diakses pada tanggal 13
November 2021 dari https://wikielektronika.com/plc-adalah/.
Kelasplc. (2021). Pengertian Ladder Diagram pada PLC. Diakses pada tanggal 13
November 2021 dari https://www.kelasplc.com/pengertian-ladder-diagram-
pada-plc/.
https://studentsuajyac.sharepoint.com/:v:/s/Rekaman_NatazhaJennyferPodandi_
190610334/EZ7DqnFm_s9ElaSY3AC0LgMBPdLOtL-
AThvQuiuqvvKOig?e=90T2CR
https://studentsuajyac.sharepoint.com/:v:/s/PraktikumOtomasiIndustri_A_Gasal2
0212022-Asistensi_GregoriosFerrariP/EQV733tuqwJEl4i1_DVdqG4BtgXvKp-
f5xRyFEn3Kei7zA?e=jIbcZ5
https://studentsuajyac.sharepoint.com/:v:/s/Rekaman_NatazhaJennyferPodandi_
190610334/EcSLa3UCxOlAtALb3aGW9boBQv8Cxnq0WJylO6pJtRRFQg?e=4N
WBKR