Anda di halaman 1dari 5

CONTOH DESAIN PENELITIAN KOMPARATIF DAN

KOLERATIF

DisusunOleh:
Maulana Ahsan Fadhail (2180311021)

Magister Fisiologi Olahraga


FakultasKedokteran
UniversitasUdayana
2021
A. CONTOH PENELITIAN KOMPARASI/ PERBANDINGAN

JUDUL DESKRIPSI
Pengaruh Perbedaan Pemberian Penelitian dilakuka dengan mengambil sampel
Strengthening Exercise dan Manual Terapi pada unit kesehatan (puskesmas) dengan
untuk Peningkatan Fungsional Pada Kasus membandingkan nilai fungsional pada lutut,
Osteoarthritis Lutut pada Lansia terdapat 2 kelompok dimana kel 1 diberikan
intervensi berupa Strengthrning Exercise dan
kelompok 2 diberikan intervensi Manual Terapi.
Sebelum intervensi sampel akan diukur terlebih
dahulu terkait nilai awal fungsional lutut, lalu
setelah dilakukan intervensi dalam waktu kurang
lebih 1 bulan akan diukur kembali nilai
kemampuan fungsional pada kedua kelompok lalu
dibandingkan.

DESAIN PENELITIAN V. DEPENDENT V. INDEPENDENT


Penelitian yang dilakukan yakni dengan cara Peningkatan  Strengthening Exerciase
membandingkan pasangan independet (2 Kemampuan (kelompok 1)
kelompok bebas) dengan desain penelitian Fungsioanal Lutut  Manual Terapi
quasi experimental. pada kasus OA lutut (kelompok 2)
lansia

1. Rumusan Masalah
Apakah Terdapat Pengaruh Perbedaan Pemberian Strengthening Exercise dan
Manual Terapi untuk Peningkatan Fungsional Pada Kasus Osteoarthritis Lutut pada Lansia ?

2. Hipotesis
H0 : A = B
Ha : A ≠ B

H0 = Tidak Terdapat Pengaruh Perbedaan Pemberian Strengthening Exercise dan Manual


Terapi untuk Peningkatan Fungsional Pada Kasus Osteoarthritis Lutut pada Lansia
Ha = Terdapat Pengaruh Perbedaan Pemberian Strengthening Exercise dan Manual Terapi
untuk Peningkatan Fungsional Pada Kasus Osteoarthritis Lutut pada Lansia.
3. Skema Rancangan Penelitian

Ket :

 A1 : pengukuran sebelum intervensi kel 1


 A2 : pengukuran seetelah intervensi kel 1
 B1 : pengukuran sebelum intervensi kel 2
 B2 : pengukuran setelah intervensi kel 2
 P1 : intervensi kel 1 (Strenthening exercise)
 P2 : intervensi kel 2 (Manual terapi)
 A12 : Perbandingan nilai pre-post kelompok 1
 B12 : Perbandingan nilai pre-post kelompok 2
 AB : perbandingan nilai rata-rata kel 1 dan 2 setelah diberikan
Intervensi

4. Rencana Analisa Data


Analisis data akan menggunakan uji analisa parametrik yakni independent sample t test
apabila data dinyatakan berdistribusi normal, namun jika tidak berdistribusi normal maka
akan menggunakan uji non-parametrik dengan mann whitney jika sampel berjumlah banyak
dan wilcoxon jika sampel berjumlah sedikit.
B. CONTOH PENELITIAN KORELASI

JUDUL DESKRIPSI
Hubungan tingkat nyeri terhadap Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel
Fungsional kaki penderita osteoarthritis pada unit kesehatan (puskesmas) yang mengalami
Lutut pada Lansia oa lutut lalu mengumpulkan data terkait
karakteristik pasien dan kaitannya dengan nilai
nyeri dan nilai fungional kaki pada pasien
penderita OA lutut
DESAIN PENELITIAN V. DEPENDENT V. INDEPENDENT
Penelitian yang dilakukan yakni dengan cara Fungsional kaki Tingkat nyeri penderita
mencari hubungan tingkat nyeri Fungsional penderita OA lutut OA lutut pada Lanisa
kaki penderita OA Lutut pada Lansia. pada Lansia
Dimana desain penelitian menggunkan uji
korelasi linear

1. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan tingkat nyeri terhadap fungsional kaki penderita
osteoarthritis lutut pada Lansia ?

2. Hipotesis
H0 : r = 1
Ha: r ≠ 1

H0 = Tidak terdapat hubungan tingkat nyeri terhadap fungsional kaki penderita


osteoarthritis lutut pada Lansia
Ha = terdapat hubungan tingkat nyeri terhadap fungsional kaki penderita osteoarthritis
lutut pada Lansia

3. Skema Rancangan Penelitian


4. Rencana Analisa Data
Analisis data akan menggunakan uji analisa parametric yakni dengan product moment
pearson jika data distribusi normal, apabila data distribusi tidak normal maka menggunakan
uji analisa non-parametrik berupa Rank Spearman

Anda mungkin juga menyukai