No absen:19
Kelas: 4B
Terik matahari tanpa ampun menghujam kulit hitam itu. Menyentuhnya dan mencabiknya dengan
Caranya sendiri. Rasa panas & ketakutan berbaur menyelimuti dirinya. Tak tau kemana lagi ia akan
Pukul 16.00 WIB, kegelapan tiba-tiba datang dan seakan menjulur menengglamkannya ke lubang yang
Sama untuk kedua kalinya. Namun setelah itu pergi dan muncul kunang2 perkasa perkasa yang menyinarinya.
Kunang-kunang itu ingin sekali membisikkan sesuatu ditelinganya, seakan dia telah mendapatkan hal
Terbaik di hidupnya.
Lebih dari 997 potongan jeruji besi tua yang menjadi temannya selama dua tahun belakang ini
membuatnya muak. Tapi ia sadar kalau memang ia lupa diri pada waktu itu. Kini ia terusik akan
Angin sore berhembus di Pasar Kosngosan yang ramai. Seorang anak perempuan menangis merengek
Tak karuan pada ibunya yang menjajankan cabai-cabai merah kepada para pelanggan yang lewat. Si ibu
kelihatan repot.*