Anda di halaman 1dari 8

 

Dampak Penerapan Model Pembelajaran Jarak Jauh dalam Pembelajaran


Matematika terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Bebandem
I Wayan Kadik Adnya Vinanta Yatra , Ni Nyoman Parwati , I Putu Wisna Ariawan
1 2 3

1
Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11, Kec. Buleleng , Kabupaten Buleleng, Bali
2
Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11, Kec. Buleleng , Kabupaten Buleleng, Bali
3
Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11, Kec. Buleleng , Kabupaten Buleleng, Bali

*Corresponding author: adnyavinanta@gmail.com


 

Abstrak
Pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 2 Bebandem diterapkan dengan dua metode yaitu secara
daring dan secara luring, dikarenakan belum semua siswa memiliki alat komunikasi yang
medukung untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran secara daring maupun luring di SMP Negeri 2
Bebandem, mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami serta solusi yang seharusnya
ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, dan menganalisis perbedaan antara
prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bebandem yang dibelajarkan dengan
menerapkan pembelajaran secara daring dengan menerapkan pembelajaran secara luring.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan
adalah pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji-t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa yang menerapkan pembelajaran jarak jauh secara
daring yaitu 67,45 dan rata-rata nilai siswa yang menerapkan pembelajaran jarak jauh secara
luring yaitu 67,52 kemudian untuk a=5 %, dk = 206 diperoleh t h itung=0,036 dan t tabel=1,660
dengan t h itung< t tabel , maka dapat disimpukan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan
menerapkan pembelajaran secara daring tidak ada perbedaan dengan prestasi belajar matematika
siswa dengan menerapkan pembelajaran secara luring. Kendala yang sering dihadapi dalam
menerapkan pembelajaran secara luring yaitu masih ada guru dan siswa mengalami jaringan
yang kurang stabil, guru kesulitan dalam hal menilai keterampilan siswa, siswa masih kesulitan
memahami materi yang sudah dijelaskan oleh guru, siswa kesulitan mencari sumber belajar
selain buku yang diperoleh dari sekolah terutama untuk yang belajar secara luring, kurangnya
pendampingan orang tua siswa sehingga ada tugas yang tercecer dan tidak terkumpul.

Kata Kunci: pembelajaran jarak jauh, daring, luring, prestasi belajar matematika

Abstract
Distance learning at SMP Negeri 2 Bebandem implemented two methods, namely online
distance learning, and offline distance learning, it is because not all of the students have
communication tools to support online learning. The aim of this study is to describe the
implementation of online and offline distance learning at SMP Negeri 2 Bebandem, to describe
the challenges during the implementation of distance learning, and analyze the difference
between the mathematics learning achievements of 7th-grade students of SMP Negeri 2
Bebandem which implement online distance learning and offline distance learning. The data
were collected through interviews and documentation. The instrument of the research is an
interview guide. The data analysis technique used is the t-test. The results of the research
showed that the average score of students who applied online distance learning was 67.45 and
the average score of students who applied offline distance learning was 67.52 moreover the
score of a=5%, dk = 206 obtained t h itung=0,036 and t tabel=1,660 with t h itung< t tabel . So, it can be
concluded that students' mathematics learning achievement by applying online distance learning
is not differentce with the students than students' mathematics learning achievement by applying
offline distance learning. The challenge that is often faced by the teachers and the students are
unstable network, teachers find the difficulty in assessing students’ skills, students find difficulty
in understanding the material that explained by the teachers, students find it difficult to find
learning resources other than the books obtained from the school, especially for those who
implement online distance learning, lack of assistance from students’ parents so there are
scattered assignment and not being submitted.
Keywords: distance learning, online (daring), offline (luring), mathematics learning achievement.

Pendahuluan
Gagne dan Briggs (dalam Parwati, dkk., 2018), mengartikan instruction atau
pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk memengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Di masa pandemi wabah Corona Virus Disease (Covid-19) yang telah melanda 219
negara di dunia, termasuk Indonesia, pembelajaran memanfaatkan teknologi terpaksa dilakukan.
Dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) bagi guru dan siswa untuk semua jenjang di
seluruh Indonesia proses pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring. Secara tidak
langsung sekolah dalam waktu singkat harus memikirkan strategi pembelajaran jarak jauh sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki setiap sekolah baik unsur kompetensi guru, siswa, orang tua,
maupun dari sarana yang dimiliki.
Di Kabupaten Karangasem sendiri Bupati beserta Kepala Dinas Pendidikan membuat
surat edaran nomor 440/0620/Set/Disdikpora/2020, semua peserta didik beserta guru harus
memberlakukan program belajar di rumah atau menggunakan Pembelajaran Jarak Jauh. Guru
dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka langsung di
dalam suatu ruangan yang sama. Pembelajaran semacam ini dapat dilakukan dalam waktu yang
sama maupun dalam waktu yang berbeda.
Pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik
dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi,
informasi dan media lainnya (Edi Irawan dkk., 2020). Dengan pendekatan secara daring
Rahmawati (dalam Wijaya & Hamidah, 2020) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh, secara
terpisah disini berarti antara isntruktur atau narasumber dan peserta pelatihan tidak berada dalam
satu ruangan yang sama (tidak terjadi melakukan face to face) bahkan waktunya pun bisa
berbeda. Materi dan instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus dikirimkan atau disediakan
untuk para peserta didik yang selanjutnya melaksanakan tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh
pendidik. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan pendidik dan peserta didik tersebut terpisah
tidak hanya secara geografis namun juga waktu. Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor
penting yang harus diperhatikan, agar sistem pendidikan (pembelajaran) jarak jauh dapat berjalan
dengan baik, yakni perhatian, percaya diri pendidik, pengalaman, mudah menggunakan
peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interaksi dengan peserta didik.(Anggy Giri
Prawiyogi dkk., 2020)
Strategi yang diterapkan sekolah tentunya beragam dan bukan berarti tanpa kendala, bagi
sekolah yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis digital atau daring sudah tentu
bukan menjadi masalah, apalagi bagi guru sudah mahir melakukan penilaian portofolio dengan
berbagai tugas yang bervariasi sehingga tidak menjadi beban bagi siswanya yang saat ini juga
dikeluhkan oleh para orangtua, bahwa saat mendampingi siswa belajar di rumah merupakan
beban tersendiri bagi orangtua yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup
ataupun sarana dan fasilitas yang memadai.  Pemanfatan teknologi informasi diharapkan mampu
mengatasi proses belajar mengajar bisa tetap berjalan dengan baik meskipun di tengah masa
pendemi virus Covid-19 (Roida Pakpahan & Yuni Fitrian, 2020).

Dengan pendekatan secara luring, siswa belajar tidak harus menggunakan gadged atau
gawai yang terkoneksi dengan internet. Media pembelajaran yang bisa digunakan dalam
pembelajaran luring antara lain televise, radio, modul belajar mandiri, lembar kerja, bahan ajar
cetak, alat peraga dan media belajar dari benda atau lingkungan sekitar (Sarwa, 2021).
Menurut Karwati ,Perbedaan pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan PJJ
memberikan pengaruh berbeda terhadap mutu belajar (Rodame, 2020). Segala kendala-kendala
tersebut pasti akan berpengaruh terhadap hasil pendidikan, konteks hasil pendidikan di sini
mengacu pada prestasi yang dicapai oleh lembaga pendidikan pada setiap kurun waktu tertentu.
Prestasi yang dicapai tersebut dapat berupa hasil tes kemampuan akademik maupun kemampuan
potensi peserta didik lainnya seperti olahraga, seni dan komputer. Louis (dalam Slameto, 2020)
prestasi belajar adalah pernyataan khusus tentang apa yang akan diketahui dan dapat dilakukan
siswa sebagai hasil kegiatan belajar yang biasanya berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap
(knowledge, skill and attitude). Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa dalam segala hal tentang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau
keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian (Moh. Zaiful Rosyid dkk., 2019).

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa dari
sekolah dasar hingga sampai perguruan tinggi menunjukkan betapa pentingnya pelajaran
matematika. Matematika berasal dari perkataan latin mathematica yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani mathematike yang berarti “relating to learning”. Kata itu mempunyai akar
kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (Suherman, E H., 2003).  Herman Hudojo
(2003) mengartikan matematika sebagai ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau gagasan-
gagasan, struktur-struktur dan hubungannya yang diatur secara logis, bersifat abstrak,
penalarannya deduktif dan dapat memasuki wilayah cabang ilmu lainnya.
Cornelius (dalam Sudarsana, 2008) mengatakan bahwa ada banyak alasan tentang
perlunya siswa belajar matematika, yaitu: (1) merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, (2)
sarana memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengana pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk
meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Namun demikian di Indonesia belum
menunjukkan hasil yang begitu mengembirakan. Hampir pada semua jenjang pendidikan, hasil
belajar matematika yang diperoleh hampir sepenuhnya tidak seperti yang diharapkan. Walaupun
demikian upaya pembelajaran matematika yang dapat menghasilkan hasil belajar yang baik
masih terus diupayakan.
Berkaitan dengan pemaparan di atas, peneliti memandang perlu melakukan evaluasi
dampak proses penerapan model pembelajaran jarak jauh terhadap prestasi belajar siswa kelas
VII SMP Negeri 2 Bebandem. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah pembelajaran
jarak jauh di SMP tersebut diterapkan dengan dua metode yaitu secara daring dan secara luring,
dikarenakan belum semua siswa memiliki alat komunikasi yang medukung untuk mengikuti
pembelajaran secara daring. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses
pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 2 Bebandem, kendala-kendala yang dihadapi serta solusi
yang diinginkan, dan menganalisis perbedaan prestasi belajar matematika siswa dengan
menggunakan metode daring maupun luring.
Metode
Penelitian ini termasuk penelitian evaluasif formatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilakukan oleh guru selama dalam perkembangan atau dalam kurun waktu proses
pelaksanaan suatu Program Pengajaran Semester. Dengan maksud agar segera dapat mengetahui
kemungkinan adanya penyimpangan-penyimpangan, ketidaksesuaian pelaksanaan dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya. Karena dilaksanakan setelah selesai mengajarkan satu
unit pengajaran (mungkin satu topik atau pokok bahasan), maka ternyata apabila ada
ketidaksesuaian dengan tujuan segera dapat dibetulkan (Ika Sriyanti, 2019).
Penelitian evaluatif adalah suatu penelitian yang menuntut persyaatan yang harus dipenuhi,
yaitu adanya kriteria, tolak ukur, atau standar yang digunakan sebagai pembanding data yang
telah diperoleh dalam penelitian ini yaitu data prestasi belajar siswa dengan menerapkan
pembelajaran secara daring maupun luring, setelah data tersebut diolah dan merupakan kondisi
nyata dari objek yang diteliti. Adapun penelitian ini berkaitan dengan evaluasi penerapan model
pembelajaran jarak jauh terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Bebandem.
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bebandem. Model evaluasi
yang digunakan pada penelitian ini adalah model evaluasi formatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bebandem kususnya kelas VII dengan 208
total siswa. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika dalam pelaksanaan
pembelajaran secara daring dengan menggunakan menggunakan media Whatapps Group
ataupun Google Classroom dan prestasi belajar matematika dalam pelaksanaan pembelajaran
secara luring. 
Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan mengenai
bagaimana proses pembelajaran jarak jauh serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan
pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 2 Bebandem serta angket yang ditujukan untuk orang tua
siswa untuk memperoleh data mengenai solusi yang diharapkan orang tua siswa agar anak-anak
mereka mendapatkan pembelajaran secara daring ataupun luring yang lebih baik kedepannya.

Hasil dan Pembahasan 


Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara terhadap Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum, guru, siswa, dan orang tua siswa dengan
menggunakan Google Form untuk memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran jarak
jauh di SMP Negeri 2 Bebandem, kendalanya serta solusinya.
Dari hasil wawancara diperoleh pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 2 Bebandem
dilaksankan dengan dua metode yaitu dilaksankan secara daring dan luring. Proses belajar
mengajar secara daring dilaksanakan dengan memanfaatkan aplikasi WhatsApp dan Google
Classroom, diawali dengan guru menyiapkan materi pembelajaran sebelum dimulainya proses
belajar mengajar berupa ringkasan materi, powerpoint, ataupun video dari Youtube. Proses
belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran secara daring di kelas diawali dengan guru
menjelaskan materi yang sudah dipersiapkannya sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan sesi
diskusi, lalu memberikan latihan soal, dan diakhiri dengan pemberian tugas atau tes berupa
latihan soal ataupun meringkas materi. Sementara itu pembelajaran secara luring dilaksanakan
dengan menjadwalkan peserta didik untuk datang ke sekolah tentunya dengan mengikuti
protokol kesehatan yang ketat untuk mendapatkan materi serta tugas ataupun mengumpulkan
tugas yang sudah selesai dikerjakan.
Selain itu dari wawancara diperoleh kendala yang sering dihadapi dalam melaksanakan
pembelajaran secara daring yaitu masih ada guru dan siswa mengalami jaringan yang kurang
stabil, guru kesulitan dalam hal menilai keterampilan siswa, siswa masih kesulitan memahami
materi yang sudah dijelaskan oleh guru, kurangnya pendampingan orang tua siswa sehingga ada
tugas yang tercecer dan tidak terkumpul. Sementara itu kendala yang sering dihadapi dalam
melaksanakan pembelajaran secara luring yaitu siswa kesulitan mencari sumber belajar selain
buku yang diperoleh dari sekolah, kurangnya pendampingan orang tua siswa, dan guru
mengalami kesulitan dalam menilai keterampilan siswa.
Menurut para orang tua siswa dari hasil wawancara kualitas pendidikan yang diperoleh
anaknya dari sekolah sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan, misalnya dalam
pembelajaran daring guru diharapkan lebih berinovasi dengan memanfaatkan media
pembelajaran, video ataupun animasi pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi terutama yang membutuhkan penanaman konsep. Dalam pembelajaran luring,
para orang tua menilai sumber belajar yang diperoleh siswa dari sekolah masih belum cukup
untuk menunjang proses pembelajaran dari rumah, sehingga diharapkan sekolah ataupun guru
bisa memberikan sumber belajar lebih. Secara keseluruhan guru diharapkan lebih memberikan
waktu untuk siswa bertanya dan berdiskusi tentang materi yang belum dipahami.
Jumlah siswa kelas VII keseluruan yaitu 208 orang siswa dengan 187 orang siswa menerapkan
pembelajaran secara daring dan 21 orang siswa menerapkan pebelajaran secara luring. Dengan
menggunakan Uji-t untuk menganalisis perbedaan antara prestasi belajar matematika siswa kelas
VII SMP Negeri 2 Bebandem yang dibelajarkan dengan menerapkan pembelajaran secara daring
dengan menerapkan pembelajaran secara luring, mana diantara keduanya yang lebih efisien
diterapkan dan berdampak lebih baik terhadap prestasi belajar siswa. Data prestasi belajar siswa
yang digunakan yaitu nilai Penilan Akhir Semester Genap tahun ajaran 2020/2021. Dari data
tersebut diperoleh rata-rata nilai siswa yang menerapkan pembelajaran secara daring yaitu 67,45
dan rata-rata nilai siswa yang menerapkan pembelajaran secara luring yaitu 67,52. Berdasarkan
hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh untuk a=5 %, dk = 206 diperoleh t hitung =0,036 dan
t tabel=1,660 dengan t hitung < t tabel , maka prestasi belajar matematika siswa dengan menerapkan
pembelajaran secara daring tidak ada perbedaan dengan prestasi belajar matematika siswa
dengan menerapkan pembelajaran secara luring. Dilihat dari proses pembelajaran dengan
adanya pembatasan aktivitas ruang gerak juga berdampak kepada psikologis mereka. Tidak
sedikit peserta didik mengeluh jenuh dan bosan, sulit berkonsentrasi, kesepian, cemas, stress
berlebihan dan emosi yang labil karena sulit beradaptasi dengan kondisi selama pandemi. Hal
tersebut menjadi alasan bagi siswa menghabiskan waktu dengan media digital, maka sering
ditemui siswa yang larut dengan permainan game online, media sosial, gadgetnya. Dilihat dari
hal tersebut siswa yang menerapkan pembelajaran secara daring lebih susah untuk fokus dalam
mencermati materi dibandingkan dengan siswa yang menerapkan pembelaran secara luring.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Inka Sari Septiani (2021) tentang
Perbandingan Hasil Belajar Matematika dalam Pembelajaran Daring Dan Luring pada Siswa
Kelas IV MIN 1 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil posttest diperoleh rata-rata untuk kelas IVA
(daring) yaitu 81,3 dan rata-rata untuk kelas IVB (tatap muka) yaitu 86. Adanya posttest ini
dapat digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa antar pembelajaran tatap muka
dan daring.. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata selisih hasil belajar kelas IVA
lebih rendah dibandingkan kelas IVB. Ini berarti bahwa pembelajaran langsung lebih mudah
untuk memahami materi pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran daring (Inka Sari
Septiani, 2021)

Penutup
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan secara mendalam,
diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 2 Bebandem dilaksanakan dengan
menerapkan pembelajaran secara daring serta pembelajaran secara luring. Pembelajaran
secara daring dilaksanakan oleh siswa yang bisa mengakses internet dari rumahnya dengan
lancar. Proses belajar mengajar secara daring dilaksanakan dengan memanfaatkan aplikasi
WhatsApp dan Google Classroom. Pembelajaran secara luring dilaksanakan dengan
menjadwalkan peserta didik untuk datang ke sekolah tentunya dengan mengikuti protokol
kesehatan yang ketat untuk mendapatkan materi serta tugas ataupun mengumpulkan tugas
yang sudah selesai dikerjakan.
2. Kendala yang sering dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran secara daring dan luring
yaitu masih ada guru dan siswa mengalami jaringan yang kurang stabil, guru kesulitan dalam
hal menilai keterampilan siswa, siswa masih kesulitan memahami materi yang sudah
dijelaskan oleh guru, siswa kesulitan mencari sumber belajar selain buku yang diperoleh dari
sekolah terutama untuk yang belajar secara luring, kurangnya pendampingan orang tua siswa
sehingga ada tugas yang tercecer dan tidak terkumpul. Menurut para orang tua siswa kualitas
pendidikan yang diperoleh anaknya dari sekolah sudah cukup baik namun masih perlu
ditingkatkan, misalnya dalam pembelajaran daring guru diharapkan lebih berinovasi dengan
memamfaatkan media pembelajaran, video ataupun animasi pembelajaran yang dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi terutama yang membutuhkan penanaman
konsep. Dalam pembelajaran luring, para orang tua menilai sumber belajar yang diperoleh
siswa dari sekolah masih belum cukup untuk menunjang proses pembelajaran dari rumah,
sehingga diharapkan sekolah ataupun guru bisa memberikan sumber belajar lebih. Secara
keseluruhan guru diharapkan lebih memberikan waktu untuk siswa bertanya dan berdiskusi
tentang materi yang belum dipahami.
3. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-
rata nilai siswa yang menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring yaitu 67,45 dan rata-
rata nilai siswa yang menerapkan pembelajaran jarak jauh secara luring yaitu 67,52
kemudian untuk a=5 %, dk = 206 diperoleh t hitung =0,036 dan t tabel=1,660 dengan t hitung < t tabel ,
maka dapat disimpukan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan menerapkan
pembelajaran jarak jauh secara daring tidak ada perbedaan dengan prestasi belajar
matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh secara luring.
Daftar Pustaka
Anggy Giri Prawiyogi, Andri Purwanugraha, Ghulam Fakhry, & Marwan Firmansyah. (2020).

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH TERHADAP PEMBELAJARAN

SISWA DI SDIT CENDEKIA PURWAKARTA. Maret 2020.

https://scholar.google.com/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pembelajaran+jarak+jauh&btnG=&oq=pembelajaran+jara

Edi Irawan, dkk. (2020). Pendidikan Tinggi di Masa Pandemi. Zahir Publishing.

Hudojo, H. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. IMSTFP.

I Komang Gede Sudarsana. (2008). Eksperimentasi Pengelolaan Kelas Dengan Gaya

Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar

Matematika (Eksperimen di SMP Negeri 1 Bebandem). Universitas Pendidikan Ganesha.

Ika Sriyanti. (2019). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Uwais Inspirasi Indonesia.

INKA SARI SEPTIANI. (2021). PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM

PEMBELAJARAN DARING DAN LURING PADA SISWA KELAS IV MIN 1 KOTA

BENGKULU. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU.

Jaka Wijaya Kusuma & Hamidah. (2020). PERBANDINGAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN PLATFORM WHATSAPP GROUP DAN

WEBINAR ZOOM DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA

PANDEMIK COVID 19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 5.


Moh. Zaiful Rosyid, Mustajab, & Aminol Rosid Abdullah. (2019). Prestasi Belajar. CV. Literasi

Nusantara Abadi.

Ni Nyoman Parwati, dkk. (2018). Belajar dan Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada.

Rodame Monitorir Napitupulu. (2020). Dampak pandemi Covid-19 terhadap kepuasan

pembelajaran jarak jauh. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Padangsidimpuan, 7,

23–33.

Roida Pakpahan & Yuni Fitrian. (2020). ANALISA PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI TENGAH PANDEMI

VIRUS CORONA COVID-19. JISAMAR (Journal of Information System, Applied,

Management, Accounting and Researh), 4.

Sarwa. (2021). Pembelajaran Jarak Jauh: Konsep, Masalah, dan Solusi. CV. Adanu Abimata.

Slameto. (2020). Partisipasi Orang Tua dan Faktor Latar Belakang yang Berpengaruh terhadap

Prestasi Belajar Siswa SMA. CV. Penerbit Qiara Media.

Suherman, E H. (2003). Strategi Pembelajaran Mtematika Kontemporer. Universitas Pendidikan

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai