Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REMEDIAL MID

TOPIK “ANEMIA PADA IBU HAMIL”

DOSEN PENGAMPU : Syamsul Alam SKM.,M.Adm.Kes.

DISUSUN OLEH

NAMA : Tiara Hasdin (70200120106)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020
ANEMIA PADA IBU HAMIL
PENDAHULUAN

Anemia merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada semua negara


terutama Negara berkembang salah satunya Indonesia (Gedefaw L, et al, 2015).
Anemia terjadi karena konsentrasi sel darah merah (hemoglobin) rendah < 11 gr%
(WHO 2010, Stevens G. A et al 2013, de Camarge, et al, 2013).

Prevalensi anemia di dunia sebanyak 38,2%, di negara berkembang


diperkirakan 43% sedangkan di negara maju 9% (Abriha Abrehet, 2014). Anemia
dalam kehamilan memberikan dampak buruk bagi ibu, hal tersebut berkontribusi
dalam morbiditas dan mortalitas ibu dan janin (Noversiti E, 2012). Anemia dalam
kehamilan dapat memberikan efek buruk pada masa hamil, melahirkan dan masa
nifas seperti pertumbuhan janin terhambat, berat badan lahir rendah, kematian janin,
dan lain sebagainya. Pada masa melahirkan dapat terjadi persalinan yang lama,
perdarahan dan pada masa nifas dapat terjadi penyembuhan luka yang lama dan lain
sebagainya (Proverawati A, 2011).

Anemia merupakan masalah yang dialami oleh 41,8% ibu hamil di dunia.
Sekitar setengah dari kejadian anemia tersebut disebabkan karena defisiensi besi.
Adapun prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia yaitu diperkirakan Afrika sebesar
57,1%, Asia 48,2% , Eropa 25,1% dan Amerika 24,1% (Syamsul 2020). Prevalensi
anemia pada ibu hamil di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2013 sekitar 37,1%, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl,
dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan
perdesaan (37,8%) (Infodatin Gizi 2015).

Data Dinas kesehatan provinsi Sulawesi selatan menunjukkan bahwa terdapat


ibu hamil dengan kadar hemoglobin 8-11 mg/dl sebesar 98,49% dan ibu hamil
dengan kadar hemoglobin < 8 mg/ dl sebesar 1,15% (Syarfaini 2020).

Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin).Besi dapat diperoleh dengan mengonsumsi hati, daging merah, sayuran
hijau, wijen, kuning telur, serealia, dan sarden (Kristiyanasari,2010). Zat besi sangat
dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia dan menjaga
pertumbuhan janin secara optimal. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan
menganjurkan agar ibu hamil mengonsumsi paling sedikit 90 pil zat besi selama
kehamilannya (Depkes RI, 2001).
Kejadian anemia pada kehamilan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
umur, pendidikan ibu, pendapatan, jarak setelah nifas, paritas, kecukupan tablet Fe,
dan status gizi. Anemia pada usia kehamilan 1 sampai 6 bulan tidak mempengaruhi
kejadian BBLR serta lahir preterm, sedangkan anemia pada kehamilan lebih dari 6
bulan dapat mempengaruhi kejadian tersebut (Fadli 2019).

Wanita usia subur (WUS) merupakan sesuatu yang sering terjadi pada ibu
hamil, yaitu KEK (Kurang Energi Kronik). Kekurangan energi kronik yang sering
menyerang pada wanita usia subur menggambarkan asupan energi dan protein yang
tidak adekuat. Salah satu indikator untuk mendeteksi risiko KEK dan status gizi pada
WUS dengan melakukakan pengukuran antropometri yaitu pengukuran Lingkar
Lengan bagian Atas (LILA) pada lengan tangan yang tidak sering melakukan aktifitas
gerakan yang berat. Nilai ambang batas yang digunakan di Indonesia adalah nilai
rerata LILA < 23,5 cm yang meggambarkan terdapat resiko kekurangan energi kronik
pada kelompok umur wanita usia subur. Wanita yang terdapat pada rentang umur
dimana pada usia tersebut organ reproduksi wanita mulai matang dan sudah berfungsi
dengan baik dengan rentang usia 15-49 tahun termasuk wanita hamil, wanita tidak
hamil, ibu nifas, calon pengantin, remaja putri, dan pekerja wanita (Angraini, 2018).

Pola konsumsi individu merupakan salah satu faktor penyebab langsung


terhadap keadaan status gizi dan status kesehatan pada wanita usia subur. Pola
konsumsi yang tidak adekuat dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan pada
seseorang. Jika jumlah pola konsumsi makanan selama satu hari tidak sesuai dengan
pola gizi seimbang dan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi individu, maka pola
konsumsi tersebut terukur dalam kategori kurang baik. Gizi seimbang merupakan
suatu susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan terpenuhi, dengan memerhatikan
prinsip variasi makanan atau keanekaragaman, kebersihan, aktivitas fisik, dan berat
badan ideal (Supariasa et al., 2002).

Terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian


kekurangan energi kronik pada ibu hamil, diperoleh nilai p value = 0,001 dengan α <
0.05. Pola makan yang tidak seimbang dan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi
individu menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan asupat zat gizi yang masuk
kedalam tubuh sehingga kekurangan gizi dapat terjadi pada wanita usia subur dimasa
kehamilannya (Rahayu & Sagita 2019).
DAFTAR PUSTAKA
Syarfaini, S. dkk. (2020). Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Al-sihah: The
Public Health Science Journal, 11(2).

Alam, S., Ansyar, D. I., & Satrianegara, M. F. (2020). Eating pattern and educational
history in women of childbearing age. Al-Sihah: The Public Health Science
Journal, 12(1), 81-91.

Humaerah, A. M. (2018). Analisis Kandungan Zat Gizi Roti Rumput Laut Lawi-lawi
(Ceulerpa racemosa) Subtitusi Tempe sebagai Alternatif Perbaikan Gizi
Masyarakat (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar).

Fadli, F., & Fatmawati, F. (2019). Analisis faktor penyebab kejadian anemia pada ibu
hamil. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 137-146.

Syarfaini, S. dkk. (2019). Analisis Kandungan Zat Gizi Roti Rumput Laut Lawi-Lawi
(Ceulerpa racemosa) Subtitusi Tempe Sebagai Alternatif Perbaikan Gizi
Masyarakat. Al-sihah: The Public Health Science Journal, 11(1).

Guspaneza, E., & Martha, E. (2019). ANALISIS FAKTOR PENYEBAB


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI INDONESIA (ANALISIS
DATA SDKI 2017). Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh), 5(2),
399-406.

Puskesmas Sudiang Raya. 2018. Profil Umum Puskesmas sudiang raya Kota
Makassar Tahun 2017.

Riny, A O. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia


Dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil Di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta
Tahun 2014. 2: 1 – 8.

Anda mungkin juga menyukai