Anda di halaman 1dari 1

Al-Mafqud adalah orang yang tidak diketahui beritanya karena telah meninggalkan tempat tinggalnya,

tidak diketahui domisilinya, dan tidak diketahui apakah ia masih hidup atau sudah meninggal. Dalam
keadaan yang serba tidak jelas demikian, sudah tentu perlu diambil langkah-langkah untuk
mengetahuinya, atau paling tidak menetapkan status hukumnya. Apakah melalui cara lain. Dalam
konteks pewarisan, al-mafqud dapat berperan sebagai muawarris apabila ternyata dalam kepergiannya
meninggalkan harta sementara ahli waris lain bermaksud memanfaatkannya. Dapat juga bertindak
sebagai ahli waris, manakala ada saudara yang meninggal dunia.[2]

Dengan demikian mafqud berarti orang yang hilang. Orang yang hilang dari negerinya dalam waktu yang
cukup lama dan tidak diketahui lagi keberadaannya apakah ia masih hidup atau sudah wafat. Contohnya
adalah seorang pembisnis yang pergi berbisnis ke suatu daerah yang tengah dilanda perang, para
relasinya yang dihubungi tidak diketahui keberadaannya, karena, menurut mereka, pembisnis tersebut
telah pulang ke negerinya, sedangkan keluarganya di rumah menyatakan bahwa ia telah lama tidak
pulang. Contoh lainnya adalah seorang yang merantau ke negara lain, baik dalam rangka melakukan
studi atau kegiatan lainnya dalam waktu yang cukup lama tidak diketahui secara pasti keberadaannya.

Yang dimaksud dengan orang yang mengalami kematian bersama adalah orang-orang yang dapat saling
waris-mewarisi (memiliki hubungan kerabat), dimana mereka mengalami kecelakaan dalam satu waktu
bersamaan, bisa disebabkan karena bencana alam, kebakaran, tabrakan kendaraan, tsunami, gempa
bumi, tanah longsor, tenggelam, tertimbun, ataupun hal-hal lainnya. Kaidah yang berlaku dalam
pembagian hak waris untuk orang yang mengalami kematian bersama adalah dengan cara menentukan
mana di antara mereka yang lebih dahulu pertama kali dan yang meninggal kemudian.

Anda mungkin juga menyukai