Anda di halaman 1dari 10

Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor

Dampak Dampak an
melebihi baku normalisasi penurunan kualitas udara dari berlangsun kontraktor Adat
mutu kualitas saluran alat-alat berat yang digunakan g. pelaksana.
udara menurut drainase untuk kegiatan pembangunan
menurut normalisasi saluran semakin
Peraturan dapat dikendalikan dengan
Gubernur Bali cepat.
No 8 Tahun c. Pemilihan peralatan penunjang
2007 dan yang masih layak pakai.
Peraturan d. Pengaturan lalin oleh petugas
Pemerintah proyek apabila terjadi gangguan
No. 41 Tahun pelayanan jalan bendera di
1999. semua tempat kegiatan
pelaksanaan yang mengganggu
arus lalu lintas. Kemacetan
lalain akan mengakibatkan
terakumulasinya gas buang
kendaraan

penurunan Tolok ukur Tujuan a. Kehati-hatian pihak pekerja Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
kualitas air penurunan pengelolaan proyek sehingga kegiatan tidak pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
kualitas air adalah menimbulkan ceceran material dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
adalah ada untuk berlebih. pada satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
tidaknya mencegah b. Melakukan kegiatan normalisasi sepanjang selama (PPK) dan Kabupaten
kesesuaian terjadinya saluran sesuai SOP yang berlaku area kegiatan Pemerintah Buleleng,
kualitas air penurunan normalisasi normalisasi Kabupaten Kepala
badan air kualitas air saluran saluran Buleleng Lingkungan
sesuai dengan akibat drainase berlangsun serta dan Bendesa
peruntukannya kegiatan g. kontraktor Adat
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
berdasar PP normalisasi pelaksana.
No.82 tahun saluran.
2001 dan
Peraturan
Gubernur No 8
tahun 2007.
Peningkatan
kadar melebihi
ambang batas
memberi
pengertian
dampak
negatif
peningkata Tolok ukur untuk a. Pelaksanaan konstruksi proyek Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
n kapasitas dampak meningkatk sesuai rencana teknis saluran pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
saluran kecukupan an kapasitas drainase yang telah dibuat. dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
saluran dalam debit b. Perencanaan normalisasi pada areal satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
menampung saluran saluran di wilayah Nusa Dua normalisasi selama (PPK) dan Kabupaten
air, aliran Drainase adalah sebagai berikut : saluran kegiatan Pemerintah Buleleng,
lancar setiap yang ada di i. Penanganan mendesak drainase normalisasi Kabupaten Kepala
hari dan tidak kawasan meliputi beberapa kegiatan, saluran Buleleng Lingkungan
timbul banjir di Nusa Dua diantaranya ; berlangsun serta dan Bendesa
musim hujan melalui a. Rencana Saluran Sodetan g. kontraktor Adat
kegiatan Siligita menuju pembuangan pelaksana.
normalisasi rawa-rawa yang dilengkapi
saluran. dengan pelimpah dan pintu air
b. Sebelum mencapai rawa maka
saluran harus dilengkapi dengan
penyaring/screen atau filter
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
untuk menjaga masuknya
sampah ke lokasi rawa
c. Pembuatan saluran drainase Jl.
Srikandi harus disesuaikan
dengan kapasitas debit banjir
rencana
d. Normalisasi Saluran:
 Saluran pembuang utama Tukad
Bualu sebelah hilir Siligita
sampai pembuang rawa
 Saluran pembuang drainase
kawasan padat permukiman di
Puspawresti
ii. Penanganan Jangka
Menengah
a. Normalisasi pembuangan rawa-
rawa
b. Kajian penggunaan pompa dan
fasilitas bangunan pelengkap
c. Pemeliharaan dan sistem
Pengglontoran saluran drainase
e. Untuk menerapkan
keberlanjutan infrastruktur
drainase di wilayah daerah
aliran sungai dari Sudetan Bualu
dan untuk menjaga wilayah
konservasi mangrove maka
dapat dilakukan pengembangan
terhadap DAS Tukad Bualu
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
secara bertahap dengan
alternatif :
1. Remediasi pada badan air
dengan pemberian aerasi pada
saluran
2. Pemasangan tanaman penyerap
logam berat dan bahan-bahan
berbahaya pada badan air
sebelum ke lokasi rawa seperti
tanaman kayu apu, eceng
gondok, kayambang dan teratai
dengan perencanaan seperti
pada perencanaan air limbah
menggunakan sistem Wet Land
iii. Penanganan Jangka Panjang
a. Penetapan batas-batas sepadan
sungai.
kelancaran Tolok ukur untuk 1. Memasang tanda larangan Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
aliran air dampak adalah menjaga membuang sampah ke Saluran pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
kecepatan agar aliran drainase di Kawasan Nusa Dua dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
aliran air dan air selalu yang dilengkapi dengan aturan pada pada satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
kelancaran lancar dan yang berlaku di Kabupaten area selama (PPK) dan Kabupaten
aliran air di tidak terjadi Buleleng normalisasi kegiatan Pemerintah Buleleng,
dalam saluran penyumbat 2. Tidak diijinkan untuk saluran normalisasi Kabupaten Kepala
menuju muara. an sehingga menempati sempadan saluran saluran Buleleng Lingkungan
waktu atau di atas saluran berlangsun serta dan Bendesa
konsentrasi 3. Melakukan pembersihan g. kontraktor Adat
aliran cepat saluran sekunder dan tersier pelaksana.
menuju ke secara rutin melibatkan
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
muara masyarakat dan instansi terkait
4. Memberikan sanksi bagi
masyarakat yang membuang
sampahnya pada saluran
drainase.
5. Monitoring pembuangan air
limbah ke saluran untuk
mencegah percepatan
pengendapan dalam saluran
penurunan Tolok ukur agar saluran a. Sosialisasi dan penyuluhan Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
banjir/gena dampak adalah yang kepada masyarakat terhadap pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
ngan berkurangnya dinormalisa kebiasaan tidak membuang dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
luas genangan, si tetap sampah di sungai atau saluran pada satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
lama berfungsi b. Ketika telah beroperasi saluran selama (PPK) dan Kabupaten
genangan, dan dengan dilakukan pembersihan saluran drainase kegiatan Pemerintah Buleleng,
tinggi baik. drainase kawasan secara yang normalisasi Kabupaten Kepala
genangan pada berkala untuk menjaga agar dinormalisa saluran Buleleng Lingkungan
wilayah Nusa kapasitas saluran tetap dan si berlangsun serta dan Bendesa
Dua. tidak tersumbat oleh sampah g. kontraktor Adat
maupun kotoran lainnya. pelaksana.
c. Pelaksanaan normalisasi
saluran sesuai perencanaan
yang telah dibuat
penurunan Tolok ukur Untuk a. Penataan material di sepanjang Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
estetika dampak adalah meningkatk lokasi proyek sehingga tidak pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
lingkungan adalah an mengganggu pemakai jalan dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
banyaknya kebersihan b. Merapikan areal proyek setiap pada area satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
material lingkungan akhir pelaksanaan harian normalisasi selama (PPK) dan Kabupaten
proyek di proyek proyek saluran kegiatan Pemerintah Buleleng,
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
sepanjang jalur pada setiap c. Tanah galian atau sisa material normalisasi Kabupaten Kepala
normalisasi akhir segera dikeluarkan dari lokasi saluran Buleleng Lingkungan
saluran kegiatan proyek jika kegiatan telah berlangsun serta dan Bendesa
sehingga harian selesai g. kontraktor Adat
mengganggu proyek d. Penempatan tempat-tempat pelaksana.
estetika sampat pada beberapa tempat
lingkungan sehingga mengurangi sampah
pada saat yang tercecer sembarangan
kegiatan
normalisasi
saluran
keresahan Tolok ukur Untuk a. Menempatkan material proyek Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
masyarakat dampak adalah mencegah dengan tepat sehingga tidak pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
adanya adanya mengganggu pengguna jalan. dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
keluhan konflik b. Pemberian tanda/rambu di pada jalur satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
masyarakat sosial sekitar lokasi proyek bahwa normalisasi selama (PPK) dan Kabupaten
terhadap karena sedang ada kegiatan drainase kegiatan Pemerintah Buleleng,
kegiatan adanya normalisasi saluran. normalisasi Kabupaten Aparat
normalisasi kegiatan c. Menginformasikan lebih awal saluran Buleleng Kelurahan,
saluran normalisasi pada masyarakat yang berlangsun serta Kepala
saluran lokasinya dekat dengan lokasi g. kontraktor Lingkungan
kegiatan normalisasi saluran pelaksana. dan Bendesa
d. Penyiraman atau pembasahan Adat
pada areal di sekitar proyek dan
permukiman penduduk
terdekat untuk mengurangi
debu terutama untuk wilayah-
wilayah rawan debu.
Penyiraman menjadi
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
tanggungjawab kontraktor
pelaksana.
e. Membentuk pusat informasi
dan koordinasi masyarakat
yang dapat memberikan
informasi tentang ada tidaknya
gangguan pada masyarakat
sekitar proyek
f. Pengaturan lalin oleh petugas
proyek apabila terjadi gangguan
pelayanan jalan
g. Melakukan keseluruhan
prosedur kegiatan
pembangunan infrastruktur
dengan benar dan melakukan
pengelolaan lingkungan sesuai
pedoman yang telah dibuat
termasuk pemilihan alat kerja
yang masih layak pakai, jam
kerja proyek, identifikasi tenaga
kerja proyek dll.
h. Tidak melakukan kerja pada
malam hari dan pada waktu
istirahat penduduk terutama
yang menimbulkan kebisingan
sehingga tidak mengganggu
masyarakat sekitar.
i. Merapikan lokasi kerja setiap
berakhirnya jam kerja
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
gangguan Tolok ukur Untuk a. Memberlakukan kewajiban Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
K3 dampak adalah mencegah pada tenaga kerja proyek untuk pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
jumlah terjadinya menggunakan Alat Pelindung dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
gangguan K3 kecelakaan Diri (APD) selama bekerja. tenaga kerja satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
yang terjadi kerja dan b. Memberlakukan kewajiban proyek, selama (PPK) dan Kabupaten
selama proses gangguan pada tenaga kerja proyek untuk kontraktor kegiatan Pemerintah Buleleng,
konstruksi kesehatan menggunakan SK3 (Sistem pelaksana. normalisasi Kabupaten Aparat
berlangsung pada Keselamatan dan Kesehatan saluran Buleleng Kelurahan,
(kecelakaan pekerja Kerja). berlangsun serta Kepala
kerja) dan proyek c. Pemberian sanksi apabila g. kontraktor Lingkungan
gangguan terdapat pelanggaran dalam pelaksana. dan Bendesa
kesehatan pemakaian SK3. Adat
pada pekerja d. Memberikan jaminan asuransi
proyek. kesehatan dan keselamatan
kerja (ASTEK) kepada tenaga
kerja yang terlibat dalam
pengerjaan proyek.
e. Memasang prosedur / langkah-
langkah kerja yang aman di
dalam areal lokasi proyek (SOP).
f. Penyediaan Tenaga Ahli K3 di
lapangan
Pekerjaan peningkata Tolok ukur Untuk a. Melakukan revegetasi pada Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
finishing n komunitas dampak adalah mengembal areal sempadan saluran dan pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
saluran vegetasi peningkatan ikan DAS Tukad Bualu dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
Drainase dan vegetasi di vegetasi b. Perawatan secara rutin pada areal satu kali Komitmen Dinas Buleleng
sudetan sempadan yang hilang terhadap tanaman penghijauan sempadan selama (PPK) dan Kebersihan .
saluran dan saat yang ada karena selain untuk saluran dan kegiatan Pemerintah dan
sempadan kegiatan memperkuat talud juga DAS Tukad finishing Kabupaten Pertamanan
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelapor
Dampak Dampak an
Tukad Bualu penyiapan menjaga keseimbangan Bualu berlangsun Buleleng Kabupaten
proyek. ekosistem menjadi lebih baik. g dan serta Buleleng,
secara kontraktor Dinas PU
periodik pelaksana. Kabupaten
dievaluasi Buleleng,
setiap 6 Aparat
bulan Kelurahan,
sekali. Kepala
Lingkungan
dan Bendesa
Adat
persepsi Tolok ukur Untuk a. Pembersihan area proyek Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
positip dampak adalah mencegah sehingga sisa-sima material pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
masyarakat pandangan timbulnya tidak tertinggal dan merapikan pada jalur n dilakukan Pembuat Buleleng, en
positip pandangan seluruh areal kerja sehingga proyek satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
masyarakat negatip lingkungan menjadi lebih baik infrastruktu selama (PPK) dan Kabupaten .
selama masyarakat b. Mengkomunikasikan r drainase kegiatan Pemerintah Buleleng,
berlangsungny saat berakhirnya kegiatan kepada finishing Kabupaten Aparat
a proyek berakhirnya masyarakat oleh kontraktor berlangsun Buleleng Kelurahan,
hingga akhir proyek g. serta Kepala
proyek. kontraktor Lingkungan
dan Bendesa
Adat
penurunan Tolok ukur Agar a. Sosialisasi dan penyuluhan Lokasi Periode BWS-BP BLH BLH
genangan/b dampak adalah saluran kepada masyarakat terhadap pengelolaan pengelolaa /Pejabat Kabupaten Kabupat
anjir berkurangnya yang kebiasaan tidak membuang dilakukan n dilakukan Pembuat Buleleng, en
luas genangan, dinormalisa sampah di sungai atau saluran pada jalur satu kali Komitmen Dinas PU Buleleng
lama si maupun b. Menempatkan pewadahan sudetan selama (PPK) dan Kabupaten
genangan, dan sudetan sampah di lokasi-lokasi yang Tukad Bualu kegiatan Pemerintah Buleleng,
Sumber Jenis Tolok Ukur Tujuan Kegiatan Pengelolaan Lokasi
Dampak Dampak
tinggi Tukad Bualu berpotensi terhadap timbulnya dan saluran fi
genangan pada tetap volume sampah drainase b
wilayah Nusa berfungsi c. Ketika telah beroperasi yang g
Dua, terutama dengan dilakukan pembersihan saluran dinormalisa
pada saluran baik. drainase kawasan dan Tukad si
Srikandi, Bualu secara berkala untuk
Puspawresti, menjaga agar kapasitas saluran
Ngurai Rai dan tetap dan tidak tersumbat oleh
sepanjang sampah maupun kotoran
sudetan Tukad lainnya.
Bualu. d. Pelaksanaan normalisasi saluran
dan Sudetan Tukad Bualu sesuai
perencanaan yang telah dibuat
peningkata Tolok ukur Untuk a. Pelarangan pembuangan Lokasi P
n daerah dampak adalah mengelola sampah ke sungai dan pengelolaan p
resapan air efektivitas daerah pemberian sanksi bagi dilakukan n
penanganan sempadan masyarakat yang melakukan pada DAS s
daerah aliran b. Seluruh kegiatan yang Tukad Bualu s
resapan pada sungai dan menghasilkan air limbah harus khususnya k
sempadan saluran dan mengolah limbahnya terlebih serta p
sungai dan meningkatk dahulu sehingga tidak saluran a
saluran melalui an kekuatan mencemari sungai yang ada jalan b
revegetasi talud dari c. Pengembangan kegiatan Srikandi, g
longsor percontohan biopori pada Wilayah
atau terkikis daerah aliran sungai/saluran puspawresti
air. maupun juga pada permukiman
masyarakat yang berada di
sepanjang jalur infrastruktur
drainase.

Anda mungkin juga menyukai