OLEH :
NAMA : FUTHUPAL BAGUS PRAMICO
KELAS : 5 EM
NPM : 061930321187
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
PERCOBAAN 3
PENGENALAN PLC SCHNEIDER
( membuat ladder diagram rangkaian timer)
1. Tujuan Percobaan
1.1 Dapat menggunakan modul PLC dengan baik dan benar
1.2 Mampu membuat diagram ladder pada PLC
1.3 Mampu memahami system kerja dan merangkai rangkaian system timer
1.4 Dapat menghubungkan antara program TwidoSuite dengan modul PLC
2. Pendahuluan
Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol
proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal input
kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai.
Keadaan input PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan
instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor
photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana
dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat
berupa switch yang menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau
peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari PLC.
Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-
instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti : logika pewaktuan, sekuensial dan
aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul-modul I/O baik
analog maupun digital.
2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan
lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan
peralatan memory semi konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only
Memory), dan PROM (Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses
yang cepat dan program-program yang terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai
dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya
program program yang terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.
Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut maka diberi supply
cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih
untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun
sebelum harus diganti.
3. Input / Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka
peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara
antara perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana
megirimkan suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC
melalui terminal atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal
memasuki PLC dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi di dalam
memory dimana mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output
bit di dalam memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke
peralatan output.
Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama
membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program.
Indikasi urutan status dari input output ditandai Light Emiting Diode (LED) pada PLC atau
modul input/output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian
input / output dari PLC itu sendiri.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply merubah tegangan
input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya
listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul
input /output.
PENGERTIAN TIMER
Timer adalah sebuah perintah penghitungan waktu sehingga dengan adanya perintah timer
tersebut kita dapat menunda waktu, membatasi durasi atau memberi jeda operasi suatu proses.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh paling mudah untuk melihat kerja timer adalah pada
lampu lalu lintas. Setiap set lampu lalu lintas memiliki 3 lampu utama yaitu Merah, Kuning
dan Hijau. Ke tiga lampu tersebut menyala secara bergantian dengan durasi waktu tertentu.
Hal ini berarti ada sebuah sistem kontrol/kendali yang membuat mereka menyala
JENIS-JENIS TIMER
1. TIMER ON DELAY
Timer on delay adalah sebuah rangkaian yang akan bekerja apabila input diberi masukkan
berupa waktu yang akan membuat output aktif apabila waktu yang ditentukan telah selesai
3. TIMER PULSE
Output akan berlogika 1 selama setting tundaan waktu apabila input diberi trigger berlogika 1 dan
timer hanya dapat digunakan sekali saja.
4. Rangkaian
output
Input
Delay time
Input
Delay time
output
input
Delay time
5.2 Gambar diagram ladder semua gerbang logika seperti gambar diatas pada future
“program”
5.3 Apabila dirasa semua rangkaian sudah benar lakukan transfer data dari aplikasi ke modul
yang sudah kita siapkan sebelumnya.
5.4 Lakukan pengujian dengan menyesuaikan input pada modul,rangkaian dapat dikatakan
benar apa bila lampu indicator output menyala dengan semestinya
6. ANALISA
Setelah melakukan percobaan diatas, didapat hasil seperti berikut :
Rangkaian Timer On Delay
Rangkaian Timer Off Delay
Pada percobaan kali ini kita membuat rangkaian tentang timer dimana ada 3 jenis timer pada
PLC,yang pertama ada :
On Delay Timer
Dimana pada percobaan diatas yang menjadi input adalah keluaran Q0.0,timer memiliki
alamat TM0 dan outputnya adalah Q0.1. Dimana apabila Q0.0 diberi sumber dan TM0
memiliki penunda senilai 3 detik,maka lampu Q0.1 akan menyala setelah input Q0.0 diberi
sumber selama 3 detik.
Off Delay Timer
Dimana pada percobaan diatas yang menjadi input adalah keluaran Q0.0,timer memiliki alamat
TM0 dan outputnya adalah Q0.1. Dimana apabila Q0.0 menyala maka Q0.1 ikut menyala lalu
apabila Q0.0 dimatikan lampu Q0.1 akan ikut mati setelah 3 detik apabila TM0 disetting 3
detik
Timer Pulse
Dimana pada percobaan diatas yang menjadi input adalah keluaran Q0.0,timer memiliki
alamat TM0 dan outputnya adalah Q0.1. Dimana apabila Q0.0 menyala maka lampu Q0.1
akan ikut menyala namun setelah 3 detik lampu Q0.1 akan langsung mati walaupun Q0.0
masih menyala apabila timer disetting pulse 3 detik.
7. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari percobaan ini adalah :
1. Timer adalah rangkaian penunda
2. Perlu ketelitian dalam merangkai diagram ladder maupun wiring dalam PLC, agar tidak
terjadi human error
3. Setiap masing-masing gerbang logika memiliki rangkaian dan cara kerja yang berbeda
4. Dalam merangkai dalam PLC setiap input dan output yang tidak sama tidak boleh memiliki
Kode yang sama agar tidak terjadi error.
5. Setiap jenis timer memiliki cara kerja yang berbeda-beda