Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI DISKRIT

DISUSUN OLEH :

M. RAFI ALVRIDHO ZUTAMA


061930321191

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2021
JOB II

Rangkaian Interlock

I. TUJUAN
1. Dapat merangkai rangkaian diagram ladder dari rangkaian interlock.

2. Dapat mengaplikasikan rangkaian diagram ladder interlock rangkaian


gerbang logika.

3. Dapat membuat rangkaian gerbang logika dengan outputnya masuk ke


input dari rangkaian interlock.

4. Dapat mengetahui sistem kerja dari rangkaian interlock.

II. DASAR TEORI


1. Rangkaian Interlock

Seringkali situasi-situasi dimana output harus tetap berada pada kondisi aktif
meskipun inputnya telah terputus. Contohnya, sebuah motor yang dinyalakan
dengan menekan sebuah saklar tombol. Motor akan terus bekerja walaupun saklar
sebagai input tidak berada dalam keadaan tertutup. Motor akan berhenti ketika
saklar berhenti ditekan.

Rangkaian seperti ini disebut dengan rangkaian latching (pengunci) atau


sering disebut dengan rangkaian interlock. Rangkaian semacam ini merupakan
rangkaian yang mampu mempertahankan dirinya sendiri, dalam artian bahwa
setelah dihidupkan, rangkaian akan tetap mempertahankan kondisi tersebut
sehingga input lainnya dapat diterima.

Sebagai ilustrasi tentang penerapan rangkaian latching adalah pada sebuah


motor yang dikontrol dengan saklar tombol “START” dan “STOP”, dimana
sebuah lampu indikator akan menyala ketika daya diberikan ke motor dan ampu
indikator lainnya hanya menyala ketika daya tidak dicatu motor.
Istilah rangkaian interlock (latching) dipergunakan unutk rangkaian yang
melaukan operasi seperti contoh diatas. Rangkaian semacam ini adalah rangkaian
yang mampu memepertahankan dirinya sendiri yang dalam artian bahwa setelah
dihidupkan, rangkaian akan mempertahankan kondisi tersebut.

Penggunaan lain relay internal adalah unutk mengembangkan sebuah


rangkaian latching ke kondisi awalnya, gambar 1 memperlihatkan contoh sbuah
program tangga unutk penerapan semacam ini. Ketika kontak-kontak input
menutup kontak-kontak yang diasosiasikan dengan out 1 sehingga
mempertahankan output, bahkan setelah input 1 membuka. Ketika input 2
menutup, relay internal IR1 diaktifkan sehingga membuka kontak-kontak IR1,
yang normal tertutup. Dengan demikian output dari out1 terhenti dan oleh
karenanya output ini tidak lagi terkunci.

Perhatikan situasi dimana sebuah rangkaian latching dipakai pada sebuah


mesin otomatis yang dapat dinyalakan atau dimatikan dengan menekan sebuah
saklar tombol tekan. Sebuah rangkaian latching digunakan untuk
menyambungkan dan memutuskan daya yang diberika mesin. Mesin tersebut
memilki beberapa output yang akan berada dalam kondisi hidup jika daya
disambungkan dan dalam kondisi mati jika daya diputuskan. Kita dapat
merancang sebuah diagram tangga yang menyertakan kontrol-kontrol yang dapat
dikunci untuk tiap-tiap output mesin. Akan tetapi, metode yang lebih sederhana
adalah dengan menggunakan sebuah relay internal.
Dibawah ini merupakan gambar ladder diagram rangkaian interlock.

Gerbang Dasar Logika

Konsep logikamerupakan bagian penting dari dunia digital termasuk dalam


mempelajari ic-ic digital (Gerbang logika), instruksi mikroprosesor atau
mikrokontroller termasuk juga dalam pemrograman PLC. Konsep logika adalah
dasar dari sebuah teknologi komputasi dalam pembuatan komputer hingga
menjadi komputer yang sangat canggih yang biasa kita pakai sekarang ini.
Inti dari konsep logika yaitu “untuk menentukan hasil
keputusan/output/keluaran dari satu atau beberapa input” karena ini dalam dunia
digital maka diinterpretasikan oleh 1 atau 0. Atau dalam input yaitu sebuah saklar
yang mempunyai dua keadaan yakni bernilai 1 atau ON jika saklar ditekan/close
dan bernilai 0 atau OFF jika tidak ditekan/open.
Konsep logika terdiri dari beberapa fungsi/Gerbang logika dasar/utama, dari
Gerbang logika dasar tersebut menghasilkan fungsi logika turunan. Fungsi logika
dasar yaitu Gerbang AND, Gerbang OR, dan Gerbang NOT. Sedangkan
turunannya yaitu NAND (NOT AND), NOR (NOT OR), XOR dan XNOR (NOT
XOR).
1. Fungsi TIDAK (NOT)

Gerbang Logika termudah adalah Gerbang TIDAK (NOT gate).

Fungsi satu-satunya gerbang ini adalah membalik kondisi logika. Jika input
bernilai 1 maka output akan menjadi 0 (nol) dan sebaliknya.

INPUT OUTPUT
1 0
0 1

Konversi untuk logika ladder adalah seperti kontak normal namun dengan
tanda slash diatasnya.

2. Fungsi DAN (AND)

Gerbang DAN dilambangkan dengan simbol di bawah ini. Input bisa lebih
dari dua, namun hanya ada satu output.

Tabel kebenaran di bawah menunjukkan output akan menyala jika semua


input adalah benar (1). Cara termudah untuk mengingat DAN adalah seperti
perkalian.

INPUT A INPUT B OUTPUT


0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Konversi untuk logika ladder untuk Gerbang DAN adalah seperti dua
kontak yang berdampingan.

3. Fungsi ATAU (OR)


Terakhir, Gerbang ATAU memiliki simbol seperti gambar di bawah. Bisa
saja input lebih dari dua, namun outputnya selalu satu (1).
Tabel kebenaran di bawah menunjukkan bahwa output akan menyala
(bernilai 1) jika salah satu input benar (bernilai 1). Cara termudah untuk
mengingat ini adalah Gerbang ATAU seperti penjumlahan.

INPUT A INPUT B OUTPUT


0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Konversi logika ladder untuk Gerbang ATAU adalah seperti dua kontak
yang disusun parallel atau satu di atas dan satu di bawah.

4. Fungsi TIDAK-DAN (NAND)


Gerbang TIDAK (NOT) mungkin tidak banyak membantu jika tidak anda
tidak sering memprogram. Namun sebenarnya anda sering menggunakannya.
Umumnya Gerbang TIDAK sering dikombinasikan Gerbang DAN dan ATAU.
Maka diputuskan untuk membuat simbol baru untuk kombinasi ini.

Meletakkan Gerbang TIDAK dan DAN bersamaan membentuk Gerbang


NAND. Tabel Kebenaran di bawah menunjukkan bahwa outputnya adalah
kebalikan dari output Gerbang DAN.
INPUT A INPUT B OUTPUT
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Sebuah lingkaran kecil di ujung simbol Gerbang DAN digunakan untuk


mengindikasikan fungsi NAND. Simbol tersebut berhubungan dengan logika
ladder yang ditunjukkan di bawah. Perhatikan logika ladder karena kontak
disusun paralel dan tidak dalam seri seperti fungsi DAN.

5. Fungsi TIDAK-ATAU (NOR)


Meletakkan Gerbang TIDAK dan ATAU bersamaan membentuk Gerbang
NOR. Tabel kebenarannya ditunukkan seperti gambar di bawah menunjukkan
bahwa outputnya adalah kebalikan dari Gerbang ATAU.

INPUT A INPUT B OUTPUT


0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Dan sebuah lingkaran kecil digunakan lagi untuk menandai Gerbang


NOR. Simbol ini memiliki hubungan dengan logika ladder seperti di bawah.
Logika ladder berbeda dengan Gerbang ATAU pada umumnya.
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan, yaitu :

1. Perangkat Komputer 1 Buah

2. PLC SCHNEIDER 1 Buah

3. Modul PLC TM2AMM3HT 1 Buah

4. Modul PLC TM2ALM3LT 1 Buah

5. Software TWIDO 1 Buah

6. Kabel Banana / Penghubung Secukupnya

IV. LANGKAH PERCOBAAN


• Pertama masuk ke software TWIDO dan pilih programming kemudian
klik create new project dan apply.
• Kemudian pilih describe dan pilih basesnya yang compact dan kita cari
sesuai dengan kode PLC yang kita punya dan pilih juga Expansion
modulenya.
• Kemudian setelah selesai kita masuk keruang pemograman yang ada
diatas dan masukkan program ladder diagram gerbang logika.

• Kemudian lakukan simulasi pada PLC dan lihat tabel kebenaran Gerbang
Logika.
V. HASIL
Tabel hasil percobaan rangkaian interlock

INPUT Memori OUTPUT


SW1 SW2 Coil OUT
Tidak aktif Tidak aktif Tidak Aktif Tidak Aktif
Aktif Tidak aktif Aktif Aktif
Tidak aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif
Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif

Plc Twido Gerbang Logika XNOR


Modul PLC Twido

Modul TM2AMM3HT
Modul TM2ALM3LT

Program Interlock dan XNOR


VI. ANALISA
Ladder Diagram atau diagram tangga adalah skema khusus yang biasa
digunakan untuk mendokumentasikan sistem logika kontrol di lingkungan
industry. Disebut “tangga” karena mereka menyerupai tangga, dengan dua rel
vertikal kanan
– kiri (power supply) dan banyak “anak tangga” (garis horizontal) yang mewakili
rangkaian control.

Rangkaian latching (pengunci) atau sering disebut dengan rangkaian


interlock. Rangkaian semacam ini merupakan rangkaian yang mampu
mempertahankan dirinya sendiri, dalam artian bahwa setelah dihidupkan,
rangkaian akan tetap mempertahankan kondisi tersebut sehingga input lainnya
dapat diterima.Sebagai ilustrasi tentang penerapan rangkaian latching adalah pada
sebuah motor yang dikontrol dengan saklar tombol “START” dan “STOP”,
dimana sebuah lampu indikator akan menyala ketika daya diberikan ke motor dan
lampu indikator lainnya hanya menyala ketika daya tidak dicatu motor.

Cara kerja interlock adalah sebagai saklar pengunci dimana apabila saklar 1
ditekan otomatis interlock akan aktif yang berarti saklar interlock akan terus
mengalirkan arus walaupun saklar 1 dimatikan. Arus akan terputus apabila saklar
2 ditekan.

Pada percobaan kedua ini menggabungkan rangkaian interlock dan rangkaian


gerbang logika yang dimana output dari rangkaian gerbang logika akan
mempengaruhi inputan pada interlock. Percobaan ini saya memilih gerbang
logika XNOR yang mana Ketika input A bernilai 1 dan input B bernilai 0 maka
lampu akan menyala dan Input A bernilai 0 dan input B bernilai 1 maka lampu
akan menyala, Output dari gerbang XNOR ini mempengaruhi input dari
rangkaian interlocknya. Saat program diupload ke modul plc maka akan menyala
2 lampu yaitu lampu Q0.0 dan lampu Q0.1, lampu 1 yaitu lampu dari gerbang
logika dan lampu 2 yaitu lampu dari rangkaian interlock.
VII. KESIMPULAN

 Ada 3 jenis Twido yaitu Twido Modular, Compact, dan Extreem, yang
digunakan pada saat praktik yaitu Twido Compact.
 Pada PLC ini memiliki 6 output atau lampu yaitu dari Q0.0 sampai Q0.5
dan memiliki 6 Input yaitu dari I0.0 sampai I0.5.
 Cara kerja interlock adalah sebagai saklar pengunci dimana apabila saklar
1 ditekan otomatis interlock akan aktif yang berarti saklar interlock akan
terus mengalirkan arus walaupun saklar 1 dimatikan. Arus akan terputus
apabila saklar 2 ditekan.
 Ketika lampu output gerbang logika hidup akan menjadi saklar pertama
dari interlock

Anda mungkin juga menyukai