Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengertian sistem digital dan sistem analog

Sistem digital adalah pemrosesan sinyal yang datanya diproses secara


diskrit yang tersusun dari dua jenis data bit yaitu 0 dan 1.

Terdapat beberapa kelebihan sistem digital diantaranya :

 Perncangan lebih mudah dilakukan


 Informasi lebih mudah disimpan
 Lebih tepat dan teliti
 Kerja rangkaian dapat deprogram
 Tahan terhadap noise
 Dimensi lebih kecil

Kekurangan sitem digital diantaranya :

 Besaran alarm umumnya adalah analog


 Pemrosesan digital membutuhkan waktu karena pada tahap awal dan tahap
akhir dari sebuah rangkaian digital, besaran analog harus diubah ke digital dan
sebaliknya.
 Sinyal digital tidak sesuai benar dengan sinyal analog karena kesalahan
pencuplikan / sampling.

Sedangkan sitem analog adalah Analog adalah sistem pemrosesan sinyal


yang datanya diproses secara kontinyu, atau bertahap. Dalam kata lain Sistem
analog memiliki “range” dalam pemrosesan data dan sinyal.

2. Perbedaan sistem digital dan analog yaitu :


a. Sistem Digital :
 Bersifat diskrit ( 0 dan 1 )
 Kemungkinan error kecil ( karena hanya ada 2 data yaitu 0 dan 1 )
 Lebih tahan terhadap ganggugan / noise
 Mengolah banyak data
 Pengolahan data lebih sederhana ( mengatur kondisi 0 dan 1 )
 Perawatan sistem lebih murah
b. Sistem analog :
 Bersifat kontinyu
 Kemungkinan error besar ( karena memiliki range )
 Rentan terhadap gangguan / noise
 Pengolahan data yang rumit ( mengatur frekuensi dan amplitudo )
 Perawatan sistem yang mahal
 Mengolah sedikit data

3. Konversi bilangan
 Bilangan desimal ke oktal 725 adalah 1325
 Bilangan biner ke desimal 11010 adalah 26
 Bilangan biner ke Hexadesimal 001111001110 adalah 3CE
 Hasil dari Sandi DAC 285 adalah

4. Aljabar Boolean

adalah sebuah aljabar yang berkaitan dengan variabel biner dan operasi
logika. Jenis aljabar ini merupakan sistem matematika yang telah terbentuk dari
3 operator logik dasar yaitu “negasi”, logika “AND”, dan “OR”. Aljabar boolean
juga dapat diartikan sebagai operasi matematika yang digunakan untuk
menganalisis barang dan sirkuit digital. Dengan menerapkan “hukum Boolean”,
maka bisa mengurangi atau menyederhanakan ekspresi boolean secara
kompleks dengan tujuan untuk mengurangi jumlah gerbang logika yang
dibutuhkan.

Ada dua macam nilai logika yang digunakan untuk aljabar boolean, yaitu
logika 0 dan logika 1. Namun untuk ekspresi jumlah variabel atau nilai yang
dihasilkan tidak terbatas, dimana semuanya dilabeli secara individual untuk
dapat mewakili input ke ekspresi.

Fungsi Boolean terdiri dari variabel biner yang menunjukkan fungsi suatu
tanda sama dengan dan suatu ekspresi aljabar dibentuk dengan menggunakan
variabel-variabel biner, konstanta 0 dan 1, serta simbol operasi logika dan
tanda kurung.
5. Jenis gerbang logika

Gerbang AND

Jenis pertama adalah gerbang AND. Gerbang AND ini memerlukan dua
atau lebih input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu
inputnya merupakan bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0.
Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner 1, maka outputnya akan
menjadi 1.

Gerbang OR
Jenis kedua adalah gerbang OR. Sama seperti gerbang sebelumnya,
gerbang ini juga memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output.
Gerbang OR ini akan menghasilkan output 1 jika semua atau salah satu input
merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan menghasilkan 0 jika
semua inputnya adalah bilangan biner 0.
Gerbang NOT

Jenis berikutnya adalah gerbang NOT. Gerbang NOT ini berfungsi


sebagai pembalik keadaan. Jika input bernilai 1 maka outputnya akan bernilai 0
dan begitu juga sebaliknya.

Gerbang NAND

Selanjutnya adalah gerbang NAND. Gerbang NAND ini adalah gabungan


dari gerbang AND dan gerbang NOT. Karena itu output yang dihasilkan dari
gerbang NAND ini adalah kebalikan dari gerbang AND.

Gerbang NOR

Berikutnya adalah gerbang NOR. Gerbang NOR ini adalah gabungan dari
gerbang OR dan gerbang NOT. Sehingga output yang dihasilkan dari gerbang
NOR ini adalah kebalikan dari gerbang OR.
Gerbang XOR

Jenis berikutnya adalah gerbang XOR. Gerbang XOR ini memerlukan dua
input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda (misalkan: input A=1,
input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 1. Sedangkan
jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner
0.

Gerbang XNOR

Jenis yang terakhir adalah gerbang XNOR. Gerbang XNOR ini


memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output. Jika input berbeda
(misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan
biner 0. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output
dengan bilangan biner 1.
6. Karnaugh Map atau K-Map adalah suatu teknik penyederhanaan fungsi logika
dengan cara pemetaan. K-Map terdiri dari kotak-kotak yang jumlahnya terdiri
dari jumlah variable dan fungsi logika atau jumlah inputan dari rangkaian logika
yang sedang kita hitung.

Peta Karnaugh adalah sebuah metode untuk:

a. Menyederhanakan sebuah fungsi persamaan logika dengan menggunakan


aturan-aturan baku seperti :
 Distributif.

( p ∧q ) ∨ ( p ∧ q ) ≡ p ∧q ( q ∨ r ) atau( p ∨ q)∧( p ∨r )≡ p ∨(q ∧ r ).

 De Morgan

∼ p ∨∼q ≡ atau∼ p ∧∼ q

 Hukum penyerapan

p ∧ ( p ∨q ) ≡ p atau ∨( p ∧ q)≡ p

b. Mencari fungsi persamaan logika dari sebuah tabel kebenaran. Terkadang, kita
memiliki sebuah tabel kebenaran (yang diperoleh dari pengumpulan kasus atau
kejadian) tetapi belum memiliki persamaan logikanya sehingga sulit membuat
untai rangkaian logikanya.

A B C Result
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 1 1
Permasalahan-permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan peta karnaugh.

7. Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil
dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan
pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan
Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator
tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan
keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran)
yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

Rangkaian Flip-flop pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

 S - R flip flop

S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S
- R flip flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S - R flip flop ini
juga terdapat dua Keluaran (OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S - R flip flop
ini umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang logika
NAND. Ada juga S - R flip flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang Logika
NOR dan NAND.

 D flip flop

D Flip-flop pada dasarnya merupakan modifikasi dari S - R flip flip yaitu


dengan menambahkan gerbang logika NOT (Inverter) dari Input S ke Input R.
Berbeda dengan S - R flip flop, D flip flop hanya mempunyai satu Input yaitu
Input atau Masukan D. Berikut ini diagram logika D flip flop.

 J - K flip flop

J-K Flip-flop juga merupakan pengembangan dari S - R flip flop dan paling
banyak digunakan. J - K flip flop memiliki 3 terminal Input J, K dan CL (Clock).

 T flip flop
T Flip-flop merupakan bentuk sederhana dari J - K flip flop. Kedua Input J
dan K dihubungkan sehingga sering disebut juga dengan Single J - K flip flop.

Anda mungkin juga menyukai