Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tuntutan
terhadap kualitas sumber daya manusia akan semakin meningkat. Mahasiswa
merupakan salah satu sumber daya manusia yang akan berperan penting dan
memegang tanggung jawab pada perkembangan IPTEK. Dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan tidaklah cukup bagi mahasiswa hanya mendapatkan
pengetahuan dari pendidikan formal di bangku perkuliahan saja. Mahasiswa juga
harus memiliki pengalaman kerja sekaligus mengukur keilmuan dan realita di
tempat kerja sebagai bekal untuk bekerja setelah menyelesaikan pendidikan di
kampus. Karena itulah Politeknik Negeri Sriwijaya menetapkan salah satu mata
kuliah pada kurikulum yang terdapat di Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Teknik Telekomunikasi adalah Kerja Praktek (KP) yang pelaksanaanya dilakukan
pada suatu instansi atau perusahaan. Dalam dunia pertelekomunikasian salah satu
lembaga yang termasuk dalam kategori lapangan kerja Politeknik Negeri
Sriwijaya adalah Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Palembang.
Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya yang terbatas dan tidak
dapat diperbaharui, oleh sebab itu diperlukan perencanaan penggunaan spektrum
frekuensi yang efektif untuk menanggulangi permintaan alokasi frekuensi yang
terus meningkat (Edmon Makarim, 2003). Sehubungan dengan berkembangnya
teknologi yang sangat pesat, saat ini lembaga penyiaran televisi di Indonesia pun
mengalami perkembangan yang sangat cepat. Spektrum frekuensi siaran televisi
adalah sumber daya yang terbatas dan terdapat kelompok frekuensi yang
disediakan untuk keperluan komunikasi dan penyiaran umum.
Untuk mengatur penggunaan frekuensi radio tersebut, diperlukan sebuah
regulasi yang mengatur frekuensi siaran televisi. Di Indonesia telah di atur
penggunaan frekuensi siaran televisi, sesuai dengan PERMEN Kominfo Nomor
25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia
(TASFRI). Aturan ini berdasarkan dari radio regulation dari ITU (Internasional

1
2

Telecommunication Union) sehingga penggunaan frekuensi di Indonesia


telah diatur agar tidak saling menganggu.
Perkembangan teknologi penyiaran televisi saat ini mengalami perkembangan
yang cukup pesat bahkan saat ini teknologi televisi akan berpindah dari teknologi
analog menjadi teknologi digital. Akan tetapi, dalam penyiaran televisi baik dalam
teknologi analog maupun digital tetap memerlukan kualitas penyiaran yang baik.
Untuk dapat memberikan kualitas penyiaran yang baik dalam penyiaran televisi
analog maupun digital diperlukan pengukuran atau monitoring untuk mengetahui
karakteristik pancaran pada masing-masing televisi apakah sesuai dengan yang
telah ditentukan. Pengukuran dan monitoring tersebut di lakukan dengan tujuan
mencegah terjadinya penyimpangan dan penggunaan frekuesi illegal yang dapat
menimbulkan gangguan atau interferensi bagi sesama pengguna frekuensi lainnya.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau gangguan dalam penggunaan
frekuensi siaran televisi tersebut, maka Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio
Kelas I Palembang melakukan kegiatan yang meliputi pegukuran parameter teknis
serta observasi dan monitoring untuk mengetahui karakteristik pancaran frekuensi
televisi secara langsung ke lapangan di stasiun bergerak agar dalam penggunaan
spektrum frekuensinya sesuai dengan teknis dan alokasi yang telah ditetapkan
berdasarkan dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam praktiknya pelaksanaan pengukuran dan monitoring yang dilakukan di
stasiun bergerak meliputi beberapa tahapan yaitu melakukan pengukuran
kelapangan dan scanning pada data hasil pengukuran frekuensi televisi yang
diukur dalam jangkauan jarak dan dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya hasil
pengukuran dan scanning monitoring tersebut akan diambil datanya oleh operator
untuk dilakukan identifikasi dan analisa apakah stasiun televisi tersebut dalam
penggunaan frekuensi nya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan
tidak melakukan penyimpangan yang dapat melanggar dan menimbulkan
gangguan bagi pengguna frekuensi lainnya.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan tersebut baik dalam pengukuran,
monitoring dan identifikasi data memerlukan waktu yang cukup lama yakni antara
2 sampai 3 hari dan identifikasi data tersebut di lakukan secara manual. Oleh
karena itu diperlukan sebuah pengembangan pada sistem kerja atau tahapan
3

pendukung yang dapat mempercepat tahapan analisa dan identifikasi data dari
hasil pengukuran dan monitoring pada stasiun bergerak yang ada di Balai Monitor
Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Palembang sehingga dapat mempersingkat
waktu dan sistem kerja menjadi lebih efisien.
Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud membahas mengenai ide
ataupun gagasan untuk membuat sebuah pengembangan sistem kerja dalam
rangka mempercepat tahapan analisa dan identifikasi data pada kegiatan
pengukuran dan monitoring frekuensi stasiun televisi baik analog maupun digital
di stasiun bergerak dan akan dijadikan sebuah laporan kerja praktek yang berjudul
“PERANCANGAN SISTEM INPUT IDENTIFIKASI DAN MONITORING
STASIUN TELEVISI WILAYAH KOTA PALEMBANG BERBASIS
SOFTWARE DI BALAI MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
KELAS I PALEMBANG”

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah dalam penulisan laporan ini diangkat dari hasil
pengamatan penulis dalam kegiatan pengukuran dilapangan atau monitoring di
stasiun bergerak. Hasil dari data pengukuran tersebut akan diidentifikasi dan
dianalisa kembali secara manual untuk melihat apakah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dimana proses ini memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena
itu, diperlukan suatu peningkatan pada sistem kerja berupa software agar dapat
mempermudah dan mempersingkat waktu dalam proses mengolah data dari hasil
pengukuran tersebut.

1.3 Batasan Masalah


Dalam sistem kerja software ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan yang mana
terdapat tahapan input, proses mengolah data, dan output. Penulis bermaksud
membatasi dan memfokuskan pembahasan dalam laporan ini mengenai
bagaimana proses input data dari hasil pengukuran atau monitoring di stasiun
bergerak yang mana nantinya akan diidentifikasi kembali oleh sistem software
tersebut sebagai langkah pertama sebelum menuju tahapan proses mengolah data.
4

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
1. Menciptakan dan mengembangkan sebuah sistem kerja untuk
mempercepat proses identifikasi dalam mengolah data hasil pengukuran
atau monitoring yang ada di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio
Kelas I Palembang.
2. Menciptakan sebuah proses kinerja yang lebih cepat dan efisien dalam
mengolah dan mengidentifikasi data hasil pengukuran atau monitoring.
3. Mempermudah dan mempercepat proses penanganan apabila terjadi
penyimpangan yang menimbulkan gangguan (interferensi) selama proses
identifikasi dan analisa data.

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk instansi, dengan dikembangkannya sistem software ini diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk dapat
meningkatkan sistem kerja yang ada di Balai Monitor Spektrum Frekuensi
Radio Kelas I Palembang.
2. Untuk pembaca, dengan adanya penulisan laporan kerja praktek ini
diharapkan dapat menjadi bahan referensi baik dari segi penulisan maupun
sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui sistem kerja software ini.
3. Untuk penulis, dengan adanya laporan kerja praktek ini diharapkan dapat
menjadi pembelajaran untuk meningkatkan sekaligus mengasah
kemampuan dalam membaca data, mengidentifikasi, menganalisa, dan
menemukan solusi.
5

1.6 Pelaksaan Kerja Praktek


Sesuai dengan surat persetujuan pihak instansi, maka Kerja Praktek
dilaksanakan pada waktu dan tempat sebagai berikut:
Nama Perusahaan : Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I
Palembang
Alamat Perusahaan : JL. Macan Kumbang No. 50 Palembang - 30137
Lama Kerja Praktek : 3 Bulan Kerja
Mulai Tanggal : 12 Juli 2021
Selesai Tanggal : 12 Oktober 2021

1.7 Metode Penulisan


1.7.1 Metode Observasi
Yaitu metode pengujian data dan pengukuran di lapangan secara
langsung pada alat agar dapat mendapatkan pengalaman dan hasil
yang maksimal sekaligus akurat.
1.7.2 Metode Studi Pustaka
Metodologi studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari buku-buku, artikel dan internet yang
berhubungan dengan frekuensi siaran televisi.

1.8 Sistematika Penulisan


Penyusunan laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab dan masing-
masing bab tersebut berisi uraian singkat dan memperjelas selama melakukan
kerja praktek lapangan. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan lebih sistematis
dan spesifik sesuai dengan topik permasalahan. Laporan kerja praktek terdiri dari
5 Bab, yaitu:
6

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, judul laporan,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM


Pada bab ini akan membahas laporan penting mengenai tugas
fungsi Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I
Palembang, berupa sejarah dan unit pengoperasian apa saja yang
ada di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I
Palembang.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini pembahasan secara singkat mengenai teori-teori yang
menjadi landasan dari permasalahan yang dibahas, dan bagian-
bagian yang lainnya secara umum dan terperinci.

BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang apa yang akan
dibahas berkaitan dengan judul laporan dan hasil yang didapat dari
kerja praktek.

BAB V KESIMPULAN SARAN


Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan serta
dikemukakannya saran-saran yang berhubungan dengan
permasalahan yang telah dibahas.

Anda mungkin juga menyukai