Anda di halaman 1dari 6

Penyelesaian Sengketa

Bisnis Konvensional
dan Syariah
1. Bayhaqqi Lailatul Q
2. Muhammad Alfarizi
PEMBAHASAN
Pengertian Sengketa Bisnis
01 Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih
yang bwrawal dari persepsi yang berbeda tentang suatu
kepemilikan atau hak milik yang daoat menimbulkan akibat
jukum antara keduanya

Metode Penyelesaian Sengketa Bisnis


02 Konvensional dan bisnis Syariah
Penyelesaian sengketa bisnis merupakan tata cara bagaimana
pelaku bisnis dapat menyelesaikan perselisihan atau sengketa
yang terjadi di antara pelaku bisnis. Sengketa adalah konsekuen
si logis dari para pihak yang mengaitkan diri dalam sebuah
kontrak bisnis, oleh karena itu sangat disarankan adanya klausul
penyelesaian sengketa di setiap kontak bisnis.
Metode Penyelesaian Sengketa Bisnis Konvensional dan Bisnis Syariah
Dengan demikian, metode penyelesaian sengketa bisnis konvensional
maupun bisnis syariah dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu:

Penyelesaian
sengketa melalui
proses Ligitasi
(Pengadilan) baik
Pengadilan umum,
Agama maupun
Niaga. Penyelesaian seng
keta melalui proses
Non Ligitasi atau p
enyelesaian sengke
ta alternative
Penyelesaian Sengketa Proses Ligitasi (Pengadilan)
Penyelesaian sengketa melalui forum pengadilan pada
umumnya diselesaikan berdasarkan hukum acara yang
sudah ditentukan.

Penyelesaian Sengketa Proses Non Ligitasi (ADR)


pertentangan, perbantahan, percekcokan. Istilah
perselisihan sering juga disebut “perkara” atau “sengketa”
atau persengketaan yang juga berarti “pertentangan”.
EASY TO CHANGE COLORS, PHOTOS.

Contoh Kasus Sengketa Bisnis dan Penyelesaiannya


Sengketa Semen Padang merupakan imbas dari permasalah
an setelah terjadinya perubahan pemberlakuan sistem peme
rintah daerah dari sistem yang semula sentralistik menjadi
pemerintahan daerah yang desentralistik, sehingga timbul
gugatan-gugatan terhadap asset negara yang berada di
daerah antara lain seberapa jauh wewenang dan keterlibatan
masyarakat daerah terhadap asset-asset tersebut serta
gugatan terhadap kebijakan Pemerintah Pusat dalam
mengelola asset tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melak
ukan transaksi bisnis baik konvensional maupun syariah sering kali
kita mengalami konflik yang berlanjut pada situasi sengketa, sengketa
sendiri biasanya bermula pada situasi di mana pihak yang merasa
dirugikan oleh pihak lain. Hal ini diawali oleh perasaan yang tidak puas
bersifat subjektif, dan tertutup. Kejadian ini dapat dialami perorangan
atupun kelompok.

Saran
Agar tercipta proses penyelesaian sengketa yang efektif, prasyar
at bahwa hak didengar kedua belah pihak sama-sama diperhatik
an dan harus terpenuhi. Dengan itu, baru dapat dimulai proses di
alog dan pencarian titik temu yang akan menjadikan proses peny
elesaian sengketa dapat berjalan dengan baik dan efektif.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai