Anda di halaman 1dari 6

1. Input data (.txt) & working area (.txt).

2. View > colrous untuk mengatur warna dan nilai yang diwakilinya.

3. Analysis > Data > Declustering. Untuk mengatasi kasus overdrill, bor yang terlalu dominan di
suatu area. Namun jika persebarannya sudah merata, tidak perlu declustering.

 Menurut buku panduan, minimum size in easting & maximum size in easting disamakan
saja, nilainya mengikuti jarak bor rata2 (dapat dikira-kira melalui grid ataupun
minescape.)
 Anisotropy in northing, yaitu perbandingan ukuran sel ke arah x terhadap arah y,
normalnya diisi 1 (untuk sel berbentuk kotak).
 Options dapat diabaikan jika minimum & maximum size nya sama. Namun jika min &
max size nya berbeda, gunakan 0 (min) jika overdrill nya pada nilai tinggi dan 1 (max)
jika overdrill nya pada nilai rendah.
4. Analysis > data > histogram. Kecocokan parameter declustering dapat dilihat pada coefficient of
variation (Dikatakan normal jika nilainya dibawah 0.5).
5. Analysis > data > variogram > variogram map. Parameternya dapat diganti-ganti/disesuaikan
dengan kebutuhan. Penentuan lag distance tidak mempengaruhi proses estimasi. Namun
penentuan lag distance yang tepat akan membantu mempermudah penentuan arah umum
kontinuitas (secara visual).

 Lag distance: jarak bor rata-rata.


 Number of lags: pembagian antara panjang wilayah ke arah x dengan lag distance ke
arah x. maksimum 50.

6. Analysis > data > variogram > experimental variogram.


 Azimuth: otomatis mengikuti arah pada variogram
 Angle tolerance: omni (90)
 Number of lags: pembagian antara panjang wilayah ke arah x dengan lag distance ke
arah x. maksimum 50.
 Lag separation distance: 200.
 Lag tolerance= ½ lag distance.
 Bandwidth: ½ lag distance.
7. Analyisis > data > variogram > variogram modelling.
 Number of structures: 1 (umumnya)
 Type of structures: spherical (untuk batubara umumnya)

 Structural component: total sill – nugget.


 Sill: 1.

8. Modelling > simulation > Parameter.


 Seed: angka random, ganjil, berukuran besar. sebagai penentu urutan simulasi (secara
matematis).
 No of simulations: sebesar2nya. direkomendasikan 50 kali.
 search distance: sebesar mungkin, disesuaikan dengan range juga. biasanya 1500-2000.
 Minimum number of drillholes: defaultnya 5.
 Maximum number of drillholes: defaultnya 20.
 Maximum number nodes per simulastion 10.
 No of samples per octant: 0.
 Grid size: defaultnya 5.
 Block size: defaultnya 50.
 Distribution interpolation: Linear,1.

9. Modelling > simulation > simulate > reblocking > post processing.

 Cutoff 1/From: batas bawah nilai.


 Cutoff 3/To: Batas atas nilai.

10. Modelling > estimation > estimate.


11. Quantification > quantify error.
 Given error level: disesuaikan kebutuhan perusahaan.
 Given confidence level: disesuaikan kebutuhan perusahaan.
12. Optimisation > optimize drillhole. Jarak lubang bor disesuaikan kebutuhan.

13. Hasil-hasil secara visual dapat dilihat pada menu Display.


14. Report hasil perhitungan dapat dibaca dalam bentuk excel.

Anda mungkin juga menyukai