LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMASANGAN NASO GASTRIC
TUBE DI RUANG IGD RSUP DR KARIADI SEMARANG
Disusun Oleh : Afandi Eko Kurniawan G3A018022
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2019 Nama Mahasiswa : Afandi Eko Kurniawan Ruang : IGD RSUP Dr. Kariadi NIM : G3A018022 Tgl : 29 Maret 2019
1. Identitas Klien : Tn. I, 60 Tahun
2. Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoregic 3. Dasar Pemikiran Stroke merupakan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh menurunnya suplai darah ke bagian otak. Salah satu akibat dari menurunnya suplai darah ke otak ini adalah hypoksia cerebri yang mengakibatkan infark pada jaringan otak. Hal ini bisa membuat klien mengalami kelemahan pada nervus V, VII, IX dan X yang mengakibatkan penurunan kemampuan otot mengunyah/menelan sehingga beresiko terjadinya defisit nutrisi. Oleh karena itu perlunya untuk dilakukan tindakan pemasangan Nasogastric Tube untuk memenuhi nurisi klien. 4. Analisa sintesa Hipertensi, Aneurismaserebral, penyakitjantung, perdarahanserebral, Usila, rokok,alkoholik, peningkatankolesterol, obesitas
kepekatan darah meningkat
aterosklerasis
suplai darah ke otak menurun
hypoksia cerebri
infark jaringan otak
kelemahan pada nervus V, VII, IX, X
Penurunan kemampuan otot mengunyah/menelan
Defisit nutrisi
Pemasangan NGT
Nutrisi dapat terpenuhi
5. Tindakan keperawatan yang dilakukan Melakukan pemasangan NGT (Nasogastric Tube) 6. Diagnosa Keperawatan Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan 7. Data Fokus DS : - DO : - Penurunan anggota gerak ekstremitas - Badan lemas - TD : 120/90mmHg - Nadi: 90 x/ menit - Suhu: 370 C - GCS 10 E4,M6,V6 - RR 20x/menit 8. Prinsip-prinsip tindakan a. Cuci tangan Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi, dna mencegah masuknya kuman ke tubuh pasien. b. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong klien Rasional: mengantisipasi agar bed pasien tidak basah c. Pakai sarung tangan . Rasional: meminimalkan resiko kontaminasi, dna mencegah masuknya kuman ke tubuh pasien. d. Memposisikan klien semi fowler Rasional: meningkatkan kemampuan untuk menelan e. Mengukur panjang tube yang akan dimasukkan ke hidung pasien Rasional: menyesuaikan dengan panjang tubuh klien pada lambung f. Memberikan jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm Rasional: sebagai pelicin sehingga memudahkan klie untuk menelan tube g. Lanjutkan memasukkan selang sepanjang rongga hidung sampai melewati nasofaring dan anjurkan klien ntuk menelan Rasional: degan menelan selang maka memperlancar masuknya selang ke lambung. h. Periksa letak selang dengan memasang spuit pada ujung GT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut kuadran kiri atas klien kemudian suntikkan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen. Rasional: untuk mendengar apakah selang sudah sampai ke lambung i. Fiksasi selang ngt Rasional : mencegah terlepasnya ngt 9. Tujuan tindakankeperawatan a. Untuk memasukan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
10. Bahaya yang mungkin muncul
a. Distres nafas pada pemasangan awal NGT terjadi akibat penempatan posisi pasien serta teknik pemasangan NGT yang tidak tepat Antisipasi: memposisikan pasien pada posisi fowler serta melakukan tahapan prosedur pemasangan NGT dengan berurutan, serta yang paling penting adalah konfirmasi letak pipa. b. Mal posisi NGT Antisipasi: jangan melakukan pemasangan NGT misalnya malposisi NGT pada pasien trauma maksilofasial yang dicurigai mengalami fraktur cribiformis plate epitaksis masif dapat menyebabkan gangguan pada jalan nafas. c. Pneumonia aspirasi Antisipasi: memposisikan pasien dengan baik, bila perlu lakukan intubasi bila saluran napas tidak lapang terutama pada pasien tidak sadar. d. Hipoksemia Antisipasi: pastikan dengan benar bahwa selang berada pada posisi yang tepat. 11. Evaluasi a. Selang NGT masuk dengan benar b. Nutrisi dan obat-obatan bisa diberikan