Anda di halaman 1dari 4

Tugas Gizi Kesmas

Dosen : Dr. A. Rizki Amelia AP, SKM.,M.Kes

GIZI KESEHATAH MASYARAKAT

Rismayanti

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2019
STUNTING

Jenis dan frekuensi zat gizi yang di anjurkan pada kelompok anak balita stunting dan normal.

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial
dan ekonomi dalam masyarakat. Selain itu stunting dapat berpengaruh pada anak
balita pada jangka panjang yaitu mengganggu kesehatan, pendidikan serta
produktifitasnya di kemudian hari. Anak balita stunting cenderung akan sulit
mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal baik secara fisik
maupun psikomotorik. Ciri-ciri penyakit ini yaitu, terlihat kurus, pendek, penurunan
tingkat kecerdasan, memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah dan lebih lama
untuk sembuh ketika sakit.
Adapun faktor penyebab stunting yaitu :
a. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan merupakan faktor yang menentukan kualitas makanan, didorong
oleh pengaruh yang menguntungkan dari pendapatan yang meningkat baik
perbaikan gizi kesehatan dan masalah keluarga lainnya yang berkaitan dengan
keadaan gizi, yang jelas kalau rendahnya tingkat penghasilan orang miskin dan
lemahnya daya beli keluarga telah tidak memungkinkannya untuk mengatasi
kebiasaan makan dan cara-cara tertentu yang menghalangi perbaikan gizi yang
efektif, terutama untuk anak-anak mereka (Berg, 1986).
Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat
berdasarkan pendapatan tiap bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan
yang disesuaikan dengan harga barang pokok. Status ekonomi merupakan
pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang memadai akan
menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak, baik primer maupun sekunder (Putra, 2016).
b. Pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan tentang gizi dan kesehatan. Pengetahuan mengenai gizi
merupakan proses awal dalam perubahan perilaku peningkatan status gizi,
sehingga pengetahuan merupakan faktor internal yang mempengaruhi perubahan
perilaku. Pengetahuan ibu tentang gizi akan menentukan perilaku ibu dalam
menyediakan makanan untuk keluarga. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik
dapat menyediakan makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Pengetahuan ibu tentang
gizi merupakan salah satu faktor penyebab stunting pada anak (Aridiyah, 2015).
c. Riwayat Penyakit
Penyebab langsung malnutrisi adalah diet yang tidak adek kuat dan
penyakit. Manifestasi malnutrisi ini disebabkan oleh perbedaan jumlah zat gizi
yang diserap dari makanan dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal
ini disebabkan sebagai konsekuensi dari terlalu sedikit mengomsumsi makanan
atau mengalami infeksi, yang meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat gizi,
mengurangi nafsu makan, atau mengurangi penyerapan zat gizi di usus.
Kenyataanya, malnutrisi dan infeksi sering terjadi pada saat yang
bersamaan. Malnutrisi dapat meningkatkan risiko infeksi, sedangkan infeksi dapat
menyebabkan malnutrisi yang mengarahkan ke lingkaran setan. Anak kurang gizi,
yang daya tahan terhadap penyakitnya rendah, jatuh sakit, dan akan menjadi
semakin kurang gizi, sehingga mengurangi kapasitasnya untuk melawan penyakit
dan sebagainya.
d. Pengetahuan

Pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kesehatan akan


mempengaruhui terjadinya gangguan kesehatan pada kelompok tertentu. Dengan
memiliki pengetahuan khususnya kesehatan, seseorang dapat mengetahui
berbagai macam gangguan kesehatan yang memungkinkan terjadi serta dapat
dicari pemecahannya (Notoatmodjo, 1997).
Pengetahuan gizi ibu merupakan salah satu faktor yang menentukan
konsumsi pangan seseorang. Orang yang mempunyai pengetahuan gizi yang
baik akan mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizi dalam
pemilihan dan pengolahan pangan sehingga dapat diharapkan asupan
makanannya lebih terjamin, baik dalam menggunakan alokasi pendapatan rumah
tangga untuk memilih pangan yang baik dan mampu memperhatikan gizi yang
baik untuk anaknya, serta pengetahuan orang tua tentang gizi dapat membantu
memperbaiki status gizi pada anak untuk mencapai kematangan pertumbuhan
(Gibney dkk, 2009 dan Ismanto dkk, 2012).
Adapun cara penanggulangannya yaitu dengan
 memberikan Asupan gizi yang dibutuhkan untuk memperbaiki gizi yang ada
dalam tubuhnya seperti susu
 Penuhi kecukupan nutrisi ibu selama kehamilan dan menyusui, terutama zat
besi, asam folat, dan yodium.
 Lakukan inisiasi menyusui dini dan memberikan ASI eksklusif.
 Lengkapi pengetahuan mengenai MPASI yang baik dan menerapkannya.
 Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air, terutama sebelum menyiapkan makanan dan
setelah buang air besar atau buang air kecil, meminum air yang terjamin
kebersihannya, dan mencuci peralatan makan dengan sabun cuci piring.
Semua ini dilakukan untuk mencegah anak terkena penyakit infeksi.

Anda mungkin juga menyukai