Anda di halaman 1dari 9

Nama : Pramudya Novandy

Kelas : D3 TL 2D
No. Absen : 18
Matkul : Gardu Induk

1. Apa saja sistem busbar/susunan rangkaian gardu induk yang ada?


Sebutkan karakteristik masing-masing.
Jawab:
 Single Busbar Arrangements
Konfigurasi ini adalah yang paling sederhana, paling murah, dan
paling mudah dioperasikan. Namun juga memiliki fleksibilitas yang
rendah dan tingkat keamanan yang rendah. Kesalahan pada busbar,
dipemutus busbar, atau pemutus sirkuit apa pun yang
mengakibatkan hilangnya cabang.
 Multiple Busbar Arrangements
- Double Busbar
Konfigurasi double busbar memberikan fleksibilitas dengan
memungkinkan setiap sirkuit untuk dihubungkan ke salah satu dari
dua busbar. Perbedaan utama antara busbar tunggal dan busbar
ganda adalah jika ada gangguan pada single busbar, seluruh gardu
induk hilang, dan pada double busbar saja,sirkuit yang terhubung ke
busbar dengan gangguan hilang.
- Transfer Busbar
Konfigurasi ini memiliki karakteristik umum yang sama dan
fungsionalitas sebagai konfigurasi busbar ganda tetapi menyediakan
sectionalizing tambahan kemungkinan.Satu atau lebih ruang coupler
memungkinkan untuk mengelompokkan busbar yang berbeda dan
memungkinkan operasi yang sangat fleksibel. Busbar transfer
tambahan juga tersedia.
- Tripel Busbar
Gardu induk di mana saluran dan transformator dihubungkan melalui
tiga busbar oleh: sarana penyeleksi [IEV 605-01-18] Selain
pengaturan tiga busbar yang andal dan aman, ada dua lagi
pengaturan sirkuit yang memberikan peluang catu daya paling andal
dan aman berdasarkan pengaturan busbar ganda. Pemutus sirkuit
satu-setengah (OHCB, Gbr. 4.9) dan dua rangkaian pemutus sirkuit
(TCB, Gbr. 4.10).
- One an a Half Circuit Breaker
Konfigurasi memberikan fleksibilitas dengan memungkinkan setiap
sirkuit untuk dihubungkan ke salah satu dari dua busbar.
Dimungkinkan juga untuk memindahkan sirkuit dari satu busbar ke
lain, sementara mereka diberi energi. Perlu dicatat bahwa untuk
menutupi semua kontinjensi switching, pemutus sirkuit dan peralatan
terkait harus mampu menangani arus beban gabungan sirkuitnya
sendiri dan kelonggaran untuk transfer arus antar busbar. Ini adalah
karena konfigurasi sirkuit pemutus ganda tidak memiliki sirkuit bus-
coupler, karena setiap bay bertindak sebagai bus-coupler. Fleksibilitas
tambahan dapat diberikan dengan menambahkan pemutus sirkuit
sectionalizer ke dalam setiap busbar.
- Ring Bus and Mesh Substation
Gardu cincin atau jala ini pengaturan membutuhkan, selain pemisah,
jumlah yang sama dari pemutus sirkuit sebagai pengumpan tetapi
memungkinkan semua sirkuit untuk tetap beroperasi, sementara
sirkuit pemutus dipertahankan. Semua pemutus sirkuit dan peralatan
terkaitnya harus: mampu menangani arus beban gabungan dari
sirkuit yang berbeda tergantung pada sambungan dan kelonggaran
untuk aliran arus di sepanjang busbar. Dalam desain dari sistem
kontrol dan proteksi, setiap proteksi sirkuit harus beroperasi pada
dua pemutus sirkuit, dan setiap pemutus sirkuit dikendalikan oleh
dua perlindungan sirkuit sistem. Busbar ring sering digunakan sebagai
pengembangan pertama dari ultimate yang dimaksudkan
pengembangan sebagai konfigurasi pemutus satu-setengah. Namun,
lebih dari enam sirkuit pemutus dalam cincin tidak dianjurkan karena
kesulitan operasional. Karena itu, konversi konfigurasi cincin ke
konfigurasi satu-setengah pemutus harus dipertimbangkan ketika
ekstensi diperlukan. Gangguan primer tidak akan menyebabkan
hilangnya seluruh gardu induk tetapi hanya hilangnya pengumpan
yang salah. Jika pemutus sirkuit gagal untuk membuka, itu akan
menyebabkan hilangnya pengumpan yang tidak salah. Pemeliharaan
setiap elemen di gardu induk akan membutuhkan: pembukaan cincin,
dengan konsekuensi pengurangan keamanan.
- Two-Breaker Arrangements
Konfigurasi memberikan fleksibilitas dengan memungkinkan setiap
sirkuit untuk dihubungkan ke salah satu dari dua busbar.
Dimungkinkan juga untuk memindahkan sirkuit dari satu busbar ke
lain, sementara mereka diberi energi. Perlu dicatat bahwa untuk
menutupi semua kontinjensi switching, pemutus sirkuit dan peralatan
terkait harus mampu menangani arus beban gabungan sirkuitnya
sendiri dan kelonggaran untuk transfer arus antar busbar. Ini adalah
karena konfigurasi sirkuit pemutus ganda tidak memiliki sirkuit bus-
coupler, karena setiap bay bertindak sebagai bus-coupler.

2. Apa keuntungan dan kekurangan dari masing-masing sistem busbar/circuit


arrangement Gardu Induk.
Jawab :
a. Gardu Induk single busbar
- Keuntungan : Sederhana, murah, dan mudah dioperasikan.
- Kekurangan : Kurang fleksibel dan kurang aman
b. Gardu Induk multiple busbar
- Double busbar
• Keuntungan : fleksibel, direkomendasikan untuk gardu besar
dengan keamanan supply yang penting.
• Kekurangan : Biaya tinggi ketika terjadi kerusakan CB, maka
jaringan akan kekurangan daya setengah dari seharusnya.
- Transfer busbar
• Keuntungan : fleksible, direkomendasikan untuk gardu besar
dengan keamanan supply yang penting.
• Kekurangan : membutuhkan busbar tambahan.
- Triple busbar
• Keuntungan : pengaturan circuit yang memberikan peluang
andal dan aman.
• Kekurangan :
- One an a half
• Keuntungan : fleksibel, dapat memindahkan sirkuit dari satu
busbar ke busbar lain.
• Kekurangan : tidak memiliki sirkuit bus-coupler, karena setiap
bay bertindak sebagai bus-coupler.
c. Gardu Induk ring busbar
- Keuntungan : saat pemutusan sirkuit memungkinkan semua
sirkuit untuk tetap beroprasi, sementara sirkuit pemutus
dipertahankan
- Kekurangan : kurangnya pengamanan saat pembukaan cincin.

3. Bagaimana kriteria memilih sistem busbar yang sesuai?


Jawab:
 Kriteria memilih sistem busbar yang sesuai
• Langkah 1 – Identifikasi konfigurasi gardu induk yang sesuai berdasarkan
jenis dan lokasi (misalnya, apakah ini gardu induk, gardu transmisi utama,
atau gardu distribusi) dan preferensi/standar pengguna (misalnya, gardu
induk adalah busbar ganda, transmisi utama stasiun adalah jenis dering,
dll.).
• Langkah 2 – Menentukan faktor bobot yang relevan untuk setiap kriteria
penilaian; keamanan layanan, ketersediaan selama pemeliharaan, dan
fleksibilitas operasional untuk jenis gardu induk.
• Langkah 3 – Menetapkan efektivitas konfigurasi gardu induk. Faktor
pembobotan yang dipilih pada langkah 2 dikalikan dengan indeks
konfigurasi gardu induk yang dijelaskan dalam Bagian.
• Langkah 4 – Setelah perhitungan selesai, tentukan apakah lebih dari satu
konfigurasi memenuhi kriteria. Jika hanya satu yang tersisa, tentukan
biayanya
. • Langkah 5 – Jika lebih dari satu konfigurasi tetap sesuai, maka perancang
harus menetapkan dampak pengaruh teknis lainnya seperti populasi
teknologi yang ada, perluasan ke gardu induk, dll. untuk lebih
menyempurnakan pilihan konfigurasi.
• Langkah 6 – Akhirnya, setelah konfigurasi teknis telah ditetapkan, ini
perlu ditinjau dengan perencanaan sistem dan insinyur operasi sistem
untuk memverifikasi apakah ada masukan atau persyaratan tambahan yang
berkaitan dengan lokasi spesifik gardu induk di jaringan listrik. Pada tahap
ini perlu mempertimbangkan manfaat biaya dari desain dengan
mempertimbangkan siklus hidup dan aset lainnya 4 Memilih Pengaturan
Sirkuit: Persyaratan dan Keandalan 37 kriteria manajemen seperti biaya,
penyimpanan suku cadang strategis, dll. Jika konfigurasi yang dipilih
menghasilkan solusi yang terlalu mahal, disarankan agar proses ditinjau
secara objektif untuk menentukan apakah ada faktor yang dinilai terlalu
tinggi atau jika jenis aplikasi mungkin tidak dipilih dengan tepat.
4. Apa saja komponen utama dari suatu Gardu Induk berinsulasi udara?
Jelaskan masing-masing komponen.
Jawab:
 Switch yard (switchgear) :
 Switch yard adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai
tempat peralatan komponen utama gardu induk. Jika komponen
utama gardu induk terpasang di area terbatas dan di dalam gedung
maka disebut switchgear.
 Transformator daya :
 Transformator berfungsi untuk mentranformasikan daya listrik,
dengan merubah besarnya tegangan sedangkan frequensinya tetap.
 Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang
berfungsi untuk mendapatkan titiknetral dari trafo daya. Peralatan ini
disebut Neutral Current Transformator (NCT), perlengkapan lainnya
adalah pentanahan trafo yang disebut, Neutral Grounding Resistance
(NGR).
 Neutral grounding resistance (NGR) :
 Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah komponen yang dipasang
antara titik netral trafo dengan pentanahan. Neutral Grounding
Resistance (NGR) berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang
terjadi.
 Circuit breaker (CB) :
 Circuit breaker adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk
memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban.
 Circuit breaker (CB) dapat dioperasikan pada saat jaringan dalam
kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan. Kerena pada saat
bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka
pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api.Pemadam busur api
berupa: Minyak (OCB),Udara (ACB),Gas (GCB)
 Disconnecting switch (DS) :
 Disconnecting switch (DS) adalah perlatan pemisah, yang berfungsi
untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban.
Kerena DS hanya dapat dioperasikan pada saat kondisi tdak
berbeban, maka yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB.
Setelah rangkaian diputus oleh CB, baru DS dioperasikan.Dalam GI,
DS terpasang di :
- Transformator bay (TR Bay)
- Transmission Line Bay (TL Bay)
- Busbar
- Bus Couple

 Lightning arrester (LA) :


 Lightning arrester (LA) berfungsi untuk melindungi (pengaman)
peralatan listrik di gardu dari tegangan lebih akibat terjadinya
sambaran petir (lightning surge) pada kawat transmisi, maupun
disebabkan oleh surya hubung (switching surge).
 Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan) LA bersifat isolatif
atau tidak bisa menyalurkan arus listrik. Dan sebaliknya apabila
terjadi gangguan LA akan bersifat konduktif atau menyalurkan arus
listrik ke bumi.
 Current transformator (CT) :
 Current transformator (CT) berfungi untuk merubah besaran arus,
dari arus yang besar ke arus yang kecil. Atau memperkecil besaran
arus listrik pada system tenaga listrik, menjadi arus untuk system
pengukuran dan proteksi.
 Potential transformator (PT) :
 Potential transformator (PT) berfungsi untuk merubah besaran
tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil
besaran tegangan listrik pada system tenaga listrik, menjadi besaran
tegangan untuk pengukuran dan proteksi.
 Transformator pemakaian sendiri (TPS) :
 Transformator pemakaian sendiri (TPS) berfungsi sebagai sumber
tegangan AC 3 Phasa 220/380 Volt. Digunakan untuk kebutuhan
intern gardu induk, antara lain :
- Penerangan di switch yard, gedung control, halaman GI, dan
sekeliling GI.
- Alat pendingin (AC) dan Rectifer.
- Pompa air dan motor-motor listrik.

 Rel busbar :
• Rel busbar berfungsi sebagai titik pertemuan/hubungan
antara transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik
lainnya yang ada pada switchyard.Komponen Rel Busbar
antara lain :
- Konduktor ( AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC )
- Insulator string dan fitting ( insulator, tension clamp, suspension
clamp, socket eye,anchor sagkle, spacer )

 Gedung kontrol (control building) :


 Gedung kontrol (control building) berfungsi sebagai pusat aktifitas
pengoperasian gardu induk. Pada gedung control inilah oprator
bekerja mengontrol dan mengoperasikan komponen-komponen yang
ada pada gardu induk.
 Panel kontrol :
 Panel control berfungsi untuk mengetahui kondisi gardu induk dan
merupakan pusat kendali local gardu induk.Didalamnya berisi saklar,
indicator-indikator, meter-meter, tombol-tombol komando
operasional PMT, PMS dan alat ukur besaran listrik, serta
announciator. Panel control berada satu rungan dengan tempat
operator kerja.
 Panel control terdiri dari :
- Transmission line control panel.
- Transformator control panel.
- Fault recorder control panel.
- KWH meter dan Fault recorder panel.
- LRT control panel.
- Bus couple control panel.
- AC/DC control panel.
- Syncronizing control panel.
- Automatic FD switching panel.
- D/L control panel.

 Panel proteksi :
 Panel proteksi (protection panel/relay panel) berfungsi untuk
memproteksi (melindungi system jaringan gardu induk) pada saat
terjadi gangguan maupun karena kesalahan operasi.
 Didalam panel proteksi berisi peralatan-peralatan elektro dan
elektronik, dan lain-lain yang bersifat presisi. Setiap relay yang
terpasang dan panel proteksi, diberi nama relay sesuai fungsinya.
 Relay panel proteksi terdiri dari :
- Transmission line relay panel (relay panel TL)
- Transformator relay panel (relay panel TR)
- Busbar protection relay panel.

 Panel AC gardu induk :


 Panel AC gardu induk adalah alat listrik yang berupa lemari pembagi.
Didalam panel DC/AC terpasang sakelar kecil atau fuse-fuse sebagai
pembagi beban dan pengaman dari instalasi yang terpasang pada
gardu induk.

 Cubicle 20 kv (hv cell 20 kv) :


 Cubicle adalah switchgear untuk tegangan menengah (20 KV) yang
berasal dari output trafo daya, yang selanjutnya diteruskan ke
konsumen melalui penyulang (feeder) yang tersambung (terhubung)
dengan Cubicle tersebut.
 Komponen dan rangkaian cubicle antara lain :
- Panel penghubung (couple).
- Incoming cubicle.
- Circuit breaker (CB) dan current transformer (CB).
- Komponen proteksi dan pengukuran.
- Bus sections.
- Feeder atau penyulang.

 Sistem proteksi :
 Sistem proteksi adalah suatu system pengaman terhadap peralatan
listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam,
kesalahan operasional dan penyebab lainnya. Beberapa peralatan
listrik pada gardu induk yang perlu diamankan (proteksi) antara lain
adalah :
- Transformator daya.
- Rel busbar.
- Panghantar :
 Saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
5. Carilah suatu Single Line Diagram gardu induk, lebih diutamakan di
Indonesia. Jelaskan secara detail.
Jawab:
 Gardu Induk Tallasa menggunakan sistem double busbar
yang berfungsi sebagai back up, sehingga tidak menganggu
sistem jika dilakukan pemeliharaan pada Gardu Induk. Gardu
Induk Tallasa terdiri dari 5 penyulang dengan rinician sebagai
berikut :
a) Penyulang 1 berkapasitas 40 MVA
b) Penyulang 2 berkapasitas 40 MVA
c) Penyulang 3 berkapasitas 50 MVA
d) Penyulang 4 berkapasitas 40 MVA
e) Penyulang 5 berkapasitas 40 MVA
Setiap Penyulang dilengkapi dengan :
1. Transformator Daya
2. Current Transformer
3. Potensial Transformer
4. Disconnecting Switch
5. Circuit Breaker
6. Lightning Arrester
7. Relay Proteksi
8. KWH- Meter
9. Grounding
 Gambar Single line Diagram Tallasa

Anda mungkin juga menyukai