Anda di halaman 1dari 11

Jawaban PAT Seni Budaya

(Kritik Seni)

NAMA : I GUSTI AGUNG KRISNA SWADISTANA

KELAS : XI MIPA 8

ABSEN : 05

SMA NEGERI 1 SINGARAJA


TAHUN AJARAN 2019/2020
A.
Judul Karya : Starry Night

Nama Seniman : Vincent Van Gogh

Media : Cat minyak di atas kanvas

Tahun Pembuatan : 1889

Ukuran : 73,7 cm x 92,1 cm

1. Deskripsi :

Lukisan Starry Night sering dianggap sebagai pencapaian puncak Van

Gogh. Tidak seperti kebanyakan karyanya, Starry Night dilukis dari ingatan

dan tidak berdasarkan referensi alam. Penekanan pada kehidupannya yang

emosional sangat jelas dalam penggambaran langitnya yang bergolak.

Meskipun begitu, di karya ini Van Gogh mengikuti prinsip seni dan

komposisi yang sangat rapi. Karya ini digarap pada tahun 1889 di atas

kanvas berukuran 73,7cm x 92,1cm.

Penilaian suatu karya seni dapat dinilai dari beberapa bagian. Dalam

lukisan yang berjudul “Starry Night” atau dalam bahasa Indonesia “Malam
berbintang” ini terlihat ada dua warna primer yang mencolok yaitu biru dan

kuning, ada juga warna lain yaitu hitam, cokelat, dan putih, terlihat jelas ada

garis-garis putus yang membentuk seperti lengkungan berbentuk arah angin,

terlihat juga dilukisan bagian bawah terdapat beberapa bentuk rumah, dan yang

paling menonjol adalah bagian yang seperti kayu berwarna hitam

pekat,meruncing dan terlihat dekat sesuai dengan perspektif pandangan mata.

Berbagai bentuk dan marka kuas dilukiskan di seluruh permukaan

kanvas dalam urutan yang tepat untuk menciptakan keseimbangan dan

menghasilkan ketegangan dari kontras yang terjadi. Di lukisan ini juga

tampak jelas bahwa dia melukis menggunakan marka kuasnya, bukan

menggunakan kuas untuk meniru-nirukan alam. Di bagian tengah lukisan,

langit seperti meliuk-liuk mengikuti alunan kurva yang dinamis diterangi

oleh bintang yang berpijar. Hasilnya adalah pemandangan malam yang

spiritual dan penuh dengan ekspresi emosi batin. Starry Night terkenal

karena dianggap melampaui praktik melukis terhadap representasi dunia

fisik karena imajinasinya mampu membawa kita ikut ke dalam lukisan

tersebut. Selain itu, lukisan ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran

lukisan 73,7 cm x 92,1 cm. Lukisan ini dominan dengan warna-warna tua,

seperti biru tua, lukisan ini dibuat dengan media kanvas dan cat minyak,

keseluruhan gambar ini memiliki keterkaitan dan ada juga bentuk lingkaran

berwarna kuning dan di tengahnya terlihat seperti bentuk bulan, kombinasi


warna yang ditampilkan menimbulkan kesan tekstur dengan wana hitam

kecokelatan seperti tebing yang menjadi point of interestnya, karena warnanya

berbeda dengan yang lain dan ukuran bentuk yang lebih besar dari yang

lainnya.

2. Analisis :

Pada lukisan Starry Night tersebut, makna disampaikan dengan bahasa

karya seni, melalui goresan serta kombinasi warna yang digunakan. Lukisan

ini cenderung memakai warna gelap, ada beberapa unsur seni rupa yang

terkandung dalam lukisan ini yaitu antara lain, garis, warna, intensitas, tekstur,

dan bidang semua terdapat dalam lukisan yang berjudul Starry Night ini, Selain

itu, prinsip penataan yaitu kesatuan, keseimbangan, kesatuan sangat

disesuaikan. Dalam lukisan ini terdapat warna yang indah dan kontras warna

biru tua dan kuning membuat lingkaran berwarna kuning terlihat menonjol,

lukisan ini memiliki garis yang terarah, seperti membentuk pusaran mata angin

yang secara matematis mirip dengan pola pusaran air.

Representasi visual ditampilkan dengan bentuk realis yang terencana dan

tertata, sesuai dengan konsep impresionis yang menyerupai bentuk asli suatu

objek atas dasar imajinasi. Penggunaan gelap terang warna juga telah bisa

memvisualisasikan gambar sesuai nyata, tetapi Van Gogh tidak memainkan

tekstur disana. Secara keseluruhan komposisi karya Van Gogh ini terlihat

mampu sejenak menghibur mata maupun pikiran kita untuk berfikir tentang
indahnya pemandangan langit malam yang dapat membuat mata sejuk akan

goresan dan warnanya.

3. Interpretasi :

Menurut pandangan saya, secara keseluruhan lukisan ini

menggambarkan perasaan yang mendalam oleh senimannya, suasana yang

dilukiskan menarik batin untuk masuk kedalam cerita yang tertuang dalam

lukisan tersebut. Lukisan ini memiliki arti yang sungguh mendalam dari segi

konsepnya, yang merupakan gambaran Sang Pelukis dalam menuangkan isi

hati dan imajinasinya dalam bentuk goresan di atas kanvas. Van Gogh terkenal

dengan warna cerahnya sebagai simbol yang menarik. Menurut psikologi

warna , warna biru tua menggambarkan beberapa sifat antara lain: menahan

amarah, sesuatu yang terpendam, konsentrasi, perasa, sensitif, berpendirian

tetap, koorperatif, hingga perasaan depresi, sedangkan warna kuning

menggambarkan tidak percaya diri, berharap, toleran, berubah-ubah sikap,

memiliki cita-cita tinggi dan warna hitam memiliki maksud kehidupan yang

terhenti, mati, hampa, gelap, kebinasaan, punah, rusak,dan kehancuran. cokelat

menggambarkan putus asa, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan

masa depan, suka merebut, kurang toleran.

Dalam lukisan ini tersirat menggambarkan bagaimana kehidupan nya yang

dilanda kemiskinan pada saat itu. Van Gogh mampu menyelipkan unsur yang

bergejolak disamping peristiwa yang dialaminya. Ia pun menuangkan isi


hatinya ke atas lukisan kanvas tersebut dengan paduan warna yang sangat

menyejukan hati yang melihatnya sehingga melupakan masalah peristiwa yang

terjadi pada lukisan tersebut.

4. Penilaian :

Secara detail pribadi, dalam pembuatan karya-karyanya, Vincent Van

Gogh seolah seperti yang dilakukan oleh para seniman-seniman ekspresionis,

yang menciptakan bentuk-bentuk baru tanpa meninggalkan keunikan dan

individualitas mereka. Van Gogh melukiskan sebuah desa di malam hari

dengan komposisi dan kombinasi yang telah ia rancang sedemikian rupa untuk

menghadirkan penekanan emosional. Dalam penilaian ini, saya masih belum

mengetahui seberapa jauh perkembangan lukisan ini, yang jelas karya seni

karya Van Gogh yang berjudul “Starry Night” ini merupakan inspirasi untuk

seniman-seniman selanjutnya, khususnya seniman Impresionisme yang

menjadi bahan referensi untuk meneliti atau menciptakan karya berikutnya.


Judul karya : Alexander Vasilyevich

Nama Seniman : Oleg Shuplyak

Media : Cat minyak di atas kanvas

Tahun Pembuatan : Tidak ada sumber jelas

Ukuran : Tidak ada sumber jelas

1. Deskripsi :

Lukisan karya Oleg Shuplyak ini merupakan lukisan ilusi optik yang

merupakan gambaran dari seorang komandan militer Russia bernama

Alexander Vasilyevich. Lukisan tersebut di lukis Oleg Shupliyak yang

berasal dari Ukraina dengan menampilkan subject matter beberapa orang di

tengah hamparan es dengan kudanya menghasilkan paduan gambar yang

nampak secara keseluruhan seperti lukisan wajah Alexander Vasilyevich.

Dengan bentuk hawa salju yang dingin bergelombang membuat bentuk seperti
rambut dengan warna putih, beserta gundukan tebing es yang menjadi baju dari

lukisan tersebut.

Unsur warna yang terdapat pada subject matter adalah : warna putih pada

tebing es yang nampak seperti kemeja dan warna kabut es yang bergelombang

membentuk rambut. Warna coklat pada media objek makhluk hidup yang

menjadikannya unsur suatu perbedaan tiap dimensinya.

Dari segi teknik pembuatan karya, lukisan “Alexander Vasilyevich”

ini digarap dengan teknik ilusi yang dapat menipu mata dari 2 sudut pandang.

Karya-karya nya pun sangat mengandung unsur seni ilusi optik dengan

perpaduan warna yang cerah dengan goresan yang cukup halus, menjadikan

karya ilusi yang dibuatnya tertata dengan sangat rapih. Ia mencoba

menyampaikan ekspresi hatinya dalam bentuk karya dua dimensi yang

menyiratkan segala keindahan wajah dari berbagai sudut melalui torehan kuas

di kanvas, yang dipadukan dengan pilihan warna- warna yang menjadi karakter

dalam karya lukisnya.

Lukisan ini dominan dengan warna-warna klasik, seperti putih dan coklat,

lukisan ini dibuat dengan media kanvas dan cat minyak, keseluruhan gambar

ini memiliki keterkaitan dan ada juga bentuk kuda di tengah yang menjadi areal

bagian hidung dan mulut, 2 pria yang berjubah menjadi matanya serta

dikombinasikan dengan warna yang seimbang mampu menampilkan kesan

tekstur dengan ukuran bentuk yang sangat mencolok dan seimbang.


2. Analisis :

Pada lukisan Alexander Vasilyevich tersebut, makna disampaikan

dengan bahasa karya seni, melalui goresan serta kombinasi warna yang

digunakan. Lukisan ini cenderung memakai warna sedemikian cerah, Hal

tersebut untuk menandakan bahwa ada bagian khusus yang harus di warnai

berbeda dengan paduan pola cerah, gelap, cerah, sehingga yang melihat lukisan

tersebut mampu melihat perbedaan sudut pandang dengan jelas. Selain itu,

prinsip penataan yaitu kesatuan, keseimbangan, kesatuan sangat disesuaikan.

Dalam lukisan ini terdapat warna yang indah dan kontras warna putih dan

coklat yang membuat lukisan tersebut memiliki elemennya masing masing

yang dimana putih pada sudut pandang pertama sebagai bongkahan es dan

warna kuda, sedangkan sudut pandang keduanya sebagai baju kemeja secara

keseluruhan. Dan warna coklat di berikan untuk memberikan perbedaan sudut

pandang pertama sebagai baju penunggang kuda dan sudut pandang kedua

terlihat sebagai pipi secara keseluruhan.

Representasi visual dari lukisan tersebut ditampilkan dengan bentuk ilusi

optik yang tertatapa rapi dan unik dengan warna sebagai pemisah antara sudut

pandang pertama dan kedua. Permainan garis pada subjek terlihat jelas dan

fleksibel, sehingga nampak perbedaaan sket untuk tiap bagiannya secara

terpisah namun tetap menjadi satu-kesatuan. Proporsi karya lukis terlihat rapi

dengan menampilkan objek di tengah dengan perpaduan mencolok. Irama dari


gambar yang terkesan ritmis terasa enak dipandang mata. Keseimbangan dari

gambar tersebut terlihat baik dilihat dari objek lukisan berada di tengah.

3. Interpretasi :

Menurut pandangan saya, secara keseluruhan lukisan ini, sang seniman

mencoba menampilkan pada saat itu terjadi perang di Kerajaan Russia yang

menampilkan Alexander Vasilyevich dengan kudanya menjadi mata-mata

terhadap kerajaan musuh di musim bersalju saat itu. Suasana yang dilukiskan

menarik batin untuk ikut merasakan kejadian saat itu. Lukisan ini memiliki arti

yang sungguh mendalam dari segi konsepnya, yang merupakan gambaran Sang

Pelukis dalam menuangkan isi hati dan imajinasinya dalam bentuk goresan di

atas kanvas. Oleg Shuplyak terkenal dengan lukisan ilusi optik nya yang

mampu memanjakan mata dengan nuansa latar belakangnya yang cerah. Ia pun

tak sembarangan membuat suatu wajah ilusi optik tanpa disertai latar belakang

dari sudut pandang pertamanya. Oleg Shuplyak mampu menggabungkan

gagasan pikirannya terhadap latar belakang yang digunakan untuk membuat

sosok wajah pada lukisan ilusi optiknya.

Oleg Shuplyak mampu menyelipkan unsur kepaduan antara goresan dan

warna yang membuat lukisan tersebut nampak nyata namun dengan 1 gagasan.

Dengan melukiskan sudut pandang pertama, ia mampu memodifikasi bentuk

dan tampilannya agar nampak juga pada sudut pandang kedua. Hal itulah yang

menyebabkan Oleg Shuplyak sangat tertarik dalam melukis ilusi optik.


4. Penilaian :

Pada lukisan “Alexander Vasilyevich” karya Oleg Shuplyak ini

merupakan karya yang berkualitas, karena unsur visualnya digarap dengan

serius, Sang Pelukis mampu memadukan sosok wajah ilusi optiknya dengan

latar belakang sebagai perpaduan tokohnya. Setelah mendalami dan

mengamati lukisan karya Oleg Shuplyak ini nyaris tidak ada kekurangan

dalam lukisan ini dilihat dari sisi isi dan gambar yang meliputi warna,

pencahayaan dan sentuhan kuas dalam lukisan tersebut, sulit bagi pengkritik

yang masih memiliki sedikit ilmu tentang lukisan seperti saya, untuk

mengkritik hasil karya Oleg Shuplyak ini, namun secara keseluruhan

penilaian terhadap lukisan ini sangat bagus dan mampu menjadikan objek

ilusi yang membuat pengagumnya terkesan.

Anda mungkin juga menyukai