Anda di halaman 1dari 24

“ SAFETY IS A SHARED RESPONSIBILITY”

MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN K3
Tujuan : (PERMENAKER NO. 05/MEN/1996)
Untuk menciptakan sistem K3 di tempat kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Sistem Manajemen
Perusahaan Pengembangan,
SMK3 Penerapan,
Stuktur Organisasi, Perencanaan, Pencapaian,
Tanggung-jawab, Pelaksanaan, Pengkajian
Prosedur, Proses dan dan Pemeliharaan
Sumberdaya kebijakan K3

Pengendalian Resiko
Penerapan SMK3 merupakan suatu Kegiatan Kerja
kebijaksanaan strategis dan mempunyai arti
penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM
maupun perlindungan tenaga kerja dari aspek Tempat Kerja Aman, Efisien
ekonomi, sosial, budaya dan politis
dan Produktif
SISTEM MANAJEMEN K3
Mengapa Perlu SMK3
1. Tuntutan produk
berkualitas dikaitkan
dengan hambatan teknis
dalam era globalisasi

Mengapa Perlu SMK3

3. Kecelakaan kerja 2. Perlunya peningkatan


disebabkan kesalahan dalam penerapan K3
manusia, peralatan dan
lingkungan
SISTEM MANAJEMEN K3
Sasaran :

Sumber
daya
Manusia

Organisasi Sasaran Sistem


prosedur
penerapan
K3

Sarana
Lingkungan Fasilitas
SISTEM MANAJEMEN K3
5 Prinsip SMK3

Peningkatan 1
5 Berkelanjutan

2
4 Perencanaan
3 SMK 3
BAHAYA / HAZARD

► SUATU KEADAAN YANG MEMUNGKINKAN ATAU DAPAT


MENIMBULKAN KERUGIAN BEBERAPA CEDERA, PENYAKIT,
KERUSAKAN ATAUPUN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
FUNGSI YANG DITETAPKAN
RINGKAS: HAZARD ADALAH SUATU
KONDISI YANG
BERPOTENSI UNTUK Bahaya fisik
TERJADI
NYAKECELAKAAN /
KERUGIAN

Bahaya
Bahaya kimia
ergonomi
Bahaya /
Hazards

Bahaya
Bahaya biologi
psikologis
RESIKO / RISK

► MENYATAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN PADA


PERIODE WAKTU TERTENTU ATAU SIKLUS OPERASI
TERTENTU
RINGKAS : RESIKO ADALAH KESEMPATAN UNTUK TERJADINYA KERUGIAN
ATAU KECELAKAAN

► KOMBINASI DARI KEMUNGKINAN (LIKELIHOOD) DAN AKIBAT


(CONSEQUENCE) DARI SEBUAH KEJADIAN BAHAYA SPESIFIK
Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu

Kemungkinan Akibat
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

ANALISA RISIKO

AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO
Penilaian Resiko

PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA
Terdiri dari :
1. Ruang lingkup kegiatan :
a. Rutin / bukan rutin (cth : rancang
ANALISA RISIKO
ulang, perbaikan)
b. Aktivitas oleh internal / eksternal
AKIBAT KEMUNGKINAN c. Fasilitas oleh internal / eksternal

2. Personil yang terlibat


EVALUASI RISIKO
Penilaian Resiko 3. Standar dalam penentuan kriteria resiko

PENGENDALIAN RISIKO 4. Prosedur dan dokumentasi terkait,


seperti :
a. Prosedur manajemen resiko dan
komunikasi
b. Daftar bahaya dan resiko
c. Form rencana / program
pengendalian
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA

Organisasi perlu menetapkan cara untuk


IDENTIFIKASI BAHAYA membantu proses identifikasi bahaya,
antara lain dengan cara :
1. Diskusi / Brain storming
ANALISA RISIKO 2. Mereview catatan K3 organisasi :
a. Laporan kecelakaan kerja
b. Laporan bahaya
AKIBAT KEMUNGKINAN c. Hasil audit
3. Studi literatur
EVALUASI RISIKO a. MSDS
b. Statistik industri
Penilaian Resiko 4. Wawancara dengan pekerja
PENGENDALIAN RISIKO 5. Inspeksi dan observasi tempat kerja
6. Regulasi dan standar K3

Identifikasi Sumber Bahaya Dengan Mempertimbangkan :


1. Kondisi dan tindakan yang menimbulkan
potensi bahaya
2. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja Hazard?
3. Siapa yang berpotensi terkena sumber
bahaya Location
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

Metode Identifikasi Bahaya :


1. Sistem Monitoring / Checklist
2. Safety Review
3. Preleminary Hazard Analysis (PHA)
4. Hazard Operability Studies (HAZOPS)
5. Fault Tree Analysis (FTA)
6. Safety Inspection
7. Human Error Analysis
8. Job Safety Analysis (JSA), dll

Pemilihan Metode Tergantung dari :


1. Maksud & tujuan Identifikasi
2. Kapan / pada tahapan apa
3. Informasi yang diperlukan
4. Kebutuhan tenaga kerja
5. Waktu dan biaya
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN ANALISA RESIKO

Analisa resiko dilakukan dengan menentukan


IDENTIFIKASI BAHAYA akibat yang timbul dan kemungkinan dari
akibat tersebut yang dapat terjadi dan tahapan
untuk penentuan prioritas pengendalian
ANALISA RISIKO terhadap suatu tingkat resiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.

AKIBAT KEMUNGKINAN Metode analisa resiko :


1. Kualitatif
EVALUASI RISIKO 2. Semi kuantitatif
3. Kuantitatif
Penilaian Resiko

PENGENDALIAN RISIKO

METODA PENILAIAN RESIKO BERDASARKAN TINGKAT RESIKONYA DAPAT DILAKUKAN :


SECARA MATRIK
SECARA MATEMATIK

Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)


TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Metode Penilaian Resiko :
1. Secara Matrik

AKIBAT
No First Moderate/ Major/ Fatal/Cata
Injuries Aid/Minor Medical Cacat Ttrophic

Almost Certain
Hampir pasti terjadi H H E E E
PELUANG

Likely
Besar kemungkinan terjadi M H H E E
Moderate
Dapat terjadi L M H E E
Unlikely
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
Rare
Jarang terjadi L L M H H
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Metode Penilaian Resiko :
1. Secara Matematik
Rumus Penilaian Resiko Secara Matematis :
Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
RR : Risk Rating / Tingkat Resiko P : Probability / Peluang
E : Exposure / Pemaparan C : Consequence / Akibat

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi)

KATEGORI PENJELASAN NILAI


Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 10
hampir pasti kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang terjadinya 1 6
kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinannya 3
terjadi tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000 kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang terjadinya 1 1
kali dalam 10.000 kali kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun terpapar 0.5
kemungkinannya (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi (peluang 0.2
terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut)
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5

AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti :cidera, sakit, dll)
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Resiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Resiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Resiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Resiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Resiko rendah
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN EVALUASI RESIKO

Bertujuan agar organisasi dapat menetapkan


IDENTIFIKASI BAHAYA keputusan, berdasarkan hasil analisa resiko
mengenai resiko mana yang memerlukan
pengendalian dan prioritas pengendalian.
ANALISA RISIKO

AKIBAT KEMUNGKINAN

Hasil Analisa Resiko


EVALUASI RISIKO
Penilaian Resiko

PENGENDALIAN RISIKO
Pengambilan Keputusan

Apakah Resiko Bisa Diterima Apakah Resiko Harus


(acceptable Risk) Dikendalikan
(Risk Reduction / Controling)
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN PENGENDALIAN RESIKO

Untuk resiko yang tidak bisa diterima maka


IDENTIFIKASI BAHAYA harus dilakukan upaya pengendalian resiko
agar tidak menimbulkan kecelakaan / penyakit
akibat kerja.
ANALISA RISIKO
Prinsip pengendalian resiko dalam K3 yaitu :
1. Menghindari resiko
AKIBAT KEMUNGKINAN 2. Mengurangi resiko :
a. Mengurangi kemungkinan
EVALUASI RISIKO b. Mengurangi akibat
Penilaian Resiko

PENGENDALIAN RISIKO
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :

Eliminasi

Subsitusi

Rekayasa Enginering

Pengendalian Administratif

Alat Pelindung Diri


TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
1. Eliminasi
► Dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja

2. Subtitusi
► Mengganti bahan atau proses yang lebih aman
a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses pengecatan spray dengan pencelupan
TAHAPAN MANAJEMEN
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
3. Rekayasa Teknik
► Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan
a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding
b. Penambahan alat sensor otomatis

TEK 01
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
4. Pengendalian Administratif
► Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi
a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material
b. Izin kerja / working permit
c. Training
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
5. Alat Pelindung Diri
► Dengan menggunakan alat pelindung diri
a. Kacamata
b. Helm
c. Sarung tangan
d. Masker

Masker

Helm
Earmuff

Kacamata
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

MONITORING & REVIEW


PERSIAPAN
Setelah rencana tindakan pengendalian resiko
dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau
IDENTIFIKASI BAHAYA dan ditinjau ulang apakah tindakan yang
dilakukan tersebut efektif atau tidak.

ANALISA RISIKO Sistem pemantauan antara lain :


1. Inspeksi
2. Pemantauan lingkungan
AKIBAT KEMUNGKINAN 3. Audit

EVALUASI RISIKO
Penilaian Resiko

PENGENDALIAN RISIKO
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO

PERSIAPAN KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

Tujuan :
IDENTIFIKASI BAHAYA 1. Memberikan informasi kepada pekerja
mengenai resiko yang ada ditempat kerja

ANALISA RISIKO 2. Memberikan awareness kepada pekerja


mengenai resiko dan berperan aktif
dalam mengidentifikasi bahaya
AKIBAT KEMUNGKINAN
3. Memastikan pekerja memahami dan
menerima strategi pengendalian yang
EVALUASI RISIKO
ditetapkan
Penilaian Resiko

PENGENDALIAN RISIKO

Tentukan:
 Siapa/kepada siapa Bahaya/risiko
dikomunikasikan
 Apa
 Bagaimana

Anda mungkin juga menyukai