Anda di halaman 1dari 10

Dosa manusia, empat kata berbeda dipakai untuk menggambarkan jenis-jenis doa yang

harus didoakan: permohonan, doa, doa syafaat, dan ucapan syukur. Kesopanan kaum perempuan
perempuan, perintah-perintah Pualus kepada kaum perempuan pada umumnya dikaitkan dengan
pakaian dan sikap mereka. Masalah kedua mengenai penundukan diri kaum perempuan kepada
kepemimpinan gereja. Orang kaya dinasehati tentang bagaimana mereka seharusnya
menggunakan uang mereka sebagai sumber berkat, Paulus menasehati orang percaya untuk tidak
terikat secara emosional dengan kekayaan mereka.

KEPEMIMPINAN GEREJA: ORANG-ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN


BERKARAKTER

JABATAN-JABATAN DALAM GEREJA

Istilah presbyteroi peta gunakan secara non teknis untuk orang-orang yang lebih tua secara
teknis sebagai suatu kelas jabatan kepemimpinan di dalam gereja. Fungsi penentuan bertanggung
jawab untuk pengajar dan pembelaan iman, pengaturan ibadah dan aktivitas aktivitas yang
berkaitan, pengawasan disiplin dan pemulihan anggota-anggota yang sedang berdosa dan
pengalihan pelayanan yang berhasil kepada generasi baru orang-orang setia. Penghormatan
untuk jabatan, Tiga petunjuk menjelaskan perlakuan atas mereka yang memegang jabatan
seorang penatua. Pertama mereka yang memimpin urusan urusan negara yang layak dihormati
dua kali lipat, khususnya jika bertanggung jawab untuk berkhotbah dan mengajar kitab suci,
Kedua tuduhan-tuduhan terhadap para penentu harus diuji dan dipertimbangkan hanya setelah
ada bukti cukup boleh dua atau tiga saksi, ketiga menuntut berbagai perlakuan para pemimpin
patut dilakukan dengan kesetaraan bukan pilih kasih. Penahbisan, surat-surat penggembalaan
tidak jelas tentang apakah penahbisan telah atau perlu diterapkan.

KUALIFIKASI PEMIMPIN PEMIMPIN GEREJA

Penentuan seharusnya mempunyai nama baik di luar jemaat. Sebagaimana kelompok usia
lainnya di dalam gereja, petunjuk-petunjuk yang Paulus berikan berkaitan dengan cara penentuan
diakhiri dengan kata motivasi oleh kesaksian seseorang. Reputasi yang baik di tengah
masyarakat yang belum percaya melindungi seseorang agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke
dalam jerat iblis. Dunia tidak perlu amunisi yang bisa ditunjukkan terhadap gereja sebagai dalih
untuk merespons ketidakpercayaan mereka. Melindung reputasi Injil terus menjadi penekanan
utama dalam surat-surat penggembalaan.

RASA HORMAT YANG TEPAT UNTUK PARA PENATUA

DiAKEN
Kata diaken hanya digunakan dalam 1 Timotius 3: 8 dan Filipi 1:1 untuk mengacu pada
sebuah jembatan gereja. Kualifikasi para diaken, persyaratan untuk para diaken memiliki banyak
kemiripan dengan persyaratan untuk para penatua. Diaken haruslah orang terhormat karena
karakter mereka menjadi teladan.

HIDUP KRISTEN: KEBENARAN YANG DIWUJUDKAN

Paulus memandang eusebian sebagai jembatan antara iman dan pekerjaan pekerjaan baik.
Pekerjaan-pekerjaan baik berasal dari iman yang murni karena itu, berita Paulus dalam Titus 3:8
pantun diulangi itulah yang baik dan berguna bagaimana manusia.

BAB 8

TEOLOGI IBRANI

KRISTUS DAN MISINYA

KRISTUS SEBAGAI ANAK ALLAH

Jadi dalam tahap ketiga status Anak, Yesus digambarkan dalam kitab Ibrani sebagai raja
yang akan menggenapi janji kepada Daud. Karena itu Yesus sebagai raja keturunan Daud
digambarkan dalam kitab Ibrani dalam dua dimensi: satu pemerintahan yang sekarang bekerja
dan telah dimulai tetapi tidak tampak dan suatu pemerintahan yang kasat mata di bumi ini yang
akan disempurnakan dalam penggenapan tertentu.

YESUS KRISTUS SEBAGAI IMAM BESAR

Garis pemikiran ini tentu mengungkapkan bahwa tidak ada konsep tentang Anak yang
membujuk Bapa yang keberatan untuk menunjukkan anugerah kepada umat percaya. Sebaliknya,
oleh kasih karunia Allah Dia pergi ke salib (Ibr 2:9) dan keberadaan-Nya bersama Allah benar-
benar menunjukkan bahwa Allah telah menerima orang percaya sepenuhnya dan bahwa mereka
bisa memiliki keyakinan tentang masa depan, ataupun situasinya.

DARI LAMA MENJADI BARU: SEJARAH KESELAMATAN DALAM KITAB IBRANI

DARI BAYANGAN MENUJU SUBSTANSI


Konsep bahwa perjanjian lama menjadi bayang-bayang atas hari-hari penggenapan anda
lakukan yang telah dimulai dalam Yesus Kristus adalah penting untuk pemikiran kitab Ibrani jika
baris pendapat digunakan dalam kitab Ibrani untuk menjelaskan. Anak sebagai wahyu terakhir
Allah, satu pernyataan penting adalah fakta perkembangan dalam Wahyu Allah: berharga
sebagaimana adanya, perkataan para nabi bukanlah pesan terakhir bagi umat-Nya. Superioritas
kekristenan atas perjanjian lama, karakteristik yang berpengaruh dari kitab Ibrani ialah
pernyataan berulang-ulang tentang superioritas Anak atas berbagai aspek agama perjanjian lama.

PERJANJIAN BARU

Topik kedua dalam kitab Ibrani yang memusatkan perhatian pada perubahan dari lama
menjadi baru dalam program Allah adalah perjanjian baru. Karya Allah dalam Kristus
mengawali suatu zaman baru dalam rencana Allah kok mati tapi sebagian aspek rencana itu
belum digenapi.

ESKATOLOGI DALAM KITAB IBRANI

Suatu skema eskatologi yang rinci tidak diberikan kepada, tapi jelas bahwa kita Ibrani
menantikan peristiwa-peristiwa penting di masa depan yang akan menyempurnakan karya
keselamatan Allah penulis menasehati para pembacanya untuk beriman dan berdasarkan bakal
terjadinya peristiwa-peristiwa di masa depan.

KEHIDUPAN KRISTIANI: SERUAN UNTUK BERIBADAH DAN TEKUN

Kitab Ibrani ditandai dengan suatu panduan unik dari doktrin dan nasehat. Teologi yang
kaya surat itu memberikan dasar untuk mendorong orang-orang Kristen agar hidup dalam iman
dan ketaatan. Dalam latar belakang ini penulis menyampaikan kebenaran-kebenaran penting
tentang menjalani kehidupan Kristiani di tengah keselamatan dan kesulitan.

KONDISI ROHANI PARA PEMBACA

Kondisi rohani berapa panjang yang berbahaya menjadi latar belakang untuk acara surat itu
tentang kehidupan Kristiani. Suatu pemahaman tentang ajaran ini menuntut penyelidikan atas
teks teks peringatan yang sangat dikenal dalam kitab Ibrani.

PERINGATAN TERHADAP KEMURTADAN

Peringatan peringatan kepada para pembaca Ibrani membentuk beberapa teks yang paling
membingungkan dalam kitab ini, pendekatan-pendekatan teks-teks ini para penafsir dalam
mengikuti empat pendekatan utama dalam upaya memahami teologi teks-teks ini. Masing-
masing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan. Penafsiran atas teks-teks perikatan ini
memberikan makna terbaik dari bukti dalam kitab Ibrani itu sendiri dan teologi perjanjian baru
yang lebih luas. Kesulitan untuk pendekatan ini adalah deskripsi dalam 6:4-5 tentang mereka
yang jatuh karena ayat-ayat ini sepertinya mencerminkan pengalaman yang sesungguhnya dari
konversi Kristen dan dan bukan suatu deskripsi tentang pengakuan palsu.

IMAN DAN SINGGAH

Iman dalam kitab Ibrani, ajaran ibrani tentang iman dikatakan oleh banyak orang sebagai
sesuatu yang khas dibandingkan dengan para penulis perjanjian baru lainnya seperti paus Santo
Yohanes dalam tiga cara. Pertama, iman dalam kitab Ibrani menurut beberapa penulis tidak
fokus pada kebenaran tetapi menjadi suatu kategori kualitas ketekunan. Kedua, Kristus dikatakan
tidak menjadi isi atau objek iman dalam kitab Ibrani tetapi standarnya teladan tertinggi dari iman
kepada Allah. Ketiga, orientasi iman dalam kitab Ibrani dikatakan selalu ada di masa depan dan
hampir sama dengan pengharapan, sementara Paulus misalnya, menunjukkan iman kepada masa
lampau atau masa kini.

PELAYANAN DAN KOMUNITAS

Kebenaran terakhir dari kitab Ibrani tentang menjalani kehidupan Kristiani menekankan
pentingnya komunitas Kristen. Perlunya saling mendukung dan mengindahkan orang lain sangat
penting pada saat umat percaya diperhadapkan dengan kelemahan dan penderitaan.

BAB 9

TEOLOGI YAKOBUS

Surat Yakobus dikenal dan disukai karena nasihat-nasihatnya yang tajam tentang kehidupan
Kristiani yang praktis. Yakobus meningkatkan kehidupan Kristen yang praktis dia menyatakan
dasar-dasar teologinya dan memberikan pandangan pandangan yang berbeda terhadap teologi
Kristen.

GODAAN, DOSA, DAN SIFAT MANUSIA

Tema pembukaan didalam Yakobus, yang muncul kembali di beberapa tempat penting di
surat itu yaitu tentang godaan, dosa dan sifat manusia.

PERCOBAAN DAN GODAAN

Yakobus 4 menyiratkan dua pengaruh lainnya terhadap kejahatan yang bersaing untuk
kesetiaan manusia. Dunia menggunakan pengaruh yang melawan Allah sehingga persahabatan
dengan dunia dan keterlibatan dengan keegoisannya dan kesenangannya secara otomatis
menempatkan seseorang melawan Allah. Pencemaran dunia harus dilawan jika ibadah seseorang
harus benar-benar murni dan tidak bercela. Pengaruh luar lainnya atas manusia ialah iblis. Orang
Kristen harus menahan atau melawannya dan Yakobus mewartakan jaminan bahwa dia akan
melarikan diri menghadapi perlawanan semacam itu. Konteksnya menunjukkan bahwa
penundukan diri dan kerendahan hati dihadapan Allah adalah sikap yang mengiringi
kemenangan atas iblis ini.

IMAN DAN PERBUATAN

SIFAT KESELAMATAN DALAM KITAB YAKOBUS

Melanjutkan baris pemikiran ini dalam pasal 2, Yakobus mengingatkan para pembaca
bahwa iman kepada Yesus Kristus dan sikap pilih kasih terhadap orang kaya dan miskin tidak
konsisten. Menghidupi iman dan membutuhkan kasih, tanpa pandang bulu, terhadap orang lain.
Yakobus menutup dengan memperingatkan bahwa penghakiman Allah akan tanpa belas kasihan
atau seseorang yang tidak menunjukkan belas kasihan. Ini mencerminkan peringatan Yesus
bahwa Allah akan memperlakukan manusia dalam penghakiman sebagaimana mereka
memperlakukan orang lain. Mereka yang menolak pengampunan kepada orang lain belum
merasakan kemurahan Allah yang besar itu. Dalam konteks peringatan terhadap penghakiman ini
kembali Yakobus kemudian membicarakan jenis iman yang menyelamatkan dalam 2:14-26. Ini
melanjutkan argumentasi dari 1: 21 yang berarti kelepasan dari hukuman kekal karena dosa.
Keselamatan jika dibicarakan juga dalam 4:12 dan 5:20.

IMAN DALAM KITAB YAKOBUS

Deskripsi iman yaitu mati (ay.17,26) harus dipahami dalam kerangka yang sama dari
pengakuan palsu yang Yakobus sebutkan dalam ayat 14. Dan sekarang menjadi tidak aktif
karena tetapi email yang tidak memiliki hidup dan tidak pernah memiliki kehidupan yang sejati
sekarang ditegaskan seseorang. Analogi tubuh dalam ayat 26 perlu ditafsirkan selaras dengan
tema yang dia kobus sendiri nyatakan dan bukan sebaliknya. Maka iman yang mati adalah iman
yang meskipun ada penegasan lahirnya tentang kemurniannya, tidak menghasilkan hasil-hasil
iman yang memungkinkan titik demikian juga, tubuh tanpa roh mungkin terlihat cukup penting
secara lahiriyah tetapi sebenarnya mati dan tidak menghasilkan tanda-tanda kehidupan yang
sejati.

PERBUATAN DALAM KAITANYA DENGAN IMAN

Inilah perbedaan utama antara perbuatan yang Yakobus jelaskan dan perbuatan yang Paulus
bicarakan dalam kitab galatia dan Roma. Perbedaan antara perbuatan-perbuatan sesudah dan
sebelum pertobatan. Yakobus menekankan bahwa iman sejati pasti menghasilkan perbuatan
kasih dan ketaatan. Paulus berpendapat bahwa tidak ada perbuatan yang bisa berfungsi sebagai
dasar untuk memperoleh kebenaran atau penekanan Allah titik namun kedua pendekatan itu
jelas-jelas sesuai karena Paulus juga menuntut kehidupan yang Saleh sebagai ekspresi iman yang
sejati dan Yakobus untuk bagiannya menganggap keselamatan berasal dari inisiatif Allah yang
penuh kemurahan dalam hidup manusia bukan dari perbuatan baik mereka.

PEMBENARAN DALAM KITAB YAKOBUS

Cara yang lebih baik untuk memahami pembenaran dalam teks ini ialah memandangnya
sebagai pertunjukan status yang benar dihadapan Allah. Kata kerja dikaioo kadangkala dipakai
dalam pengertian membenarkan, menunjukkan sebagai benar.

HUKUM TAURAT DAN FIRMAN DALAM KITAB YAKOBUS

Dalam pasal 2 dan 4, Yakobus menambahkan hal penting lainnya tentang hukum ini.
Sekalipun berisi berbagai perintah norma hukum itu dipandang sebagai suatu kesatuan titik
melanggar satu bagian saja berarti melanggar keseluruhan karena hukum itu seluruhnya berdiri
secara bersama-sama tidak mengatakan bahwa setiap rincian hubungan upacara perjanjian lama
harus diikuti, tetapi bahwa tuntutan etis semua hukum Allah seperti yang diringkas dalam hukum
kasih harus di jalani. Jadi menunjukkan sikap pilih kasih terhadap orang kaya dan merendahkan
orang miskin berarti melanggar hukum kerajaan. Jadi seorang saudara berarti melanggar hukum
kasih dan duduk dalam penghakiman atas seluruh hukum taurat. Ini tidak boleh dilakukan secara
itu merupakan penolakan untuk tunduk kepada sang pemberi hukum dan hakim yang kehendak
dan karakter-Nya dinyatakan oleh hukum inti.

TOPIK-TOPIK

DOA, PENGAKUAN DAN PENYEMBUHAN

Doa adalah ema lain yang membuat surat ini terkenal. Yakobus mendorong orang-orang
Kristen untuk berdoa dalam segala situasi, dalam pencobaan, kesuitan, sakit, atau bersukacita.
Masalah lain yang dialami oleh orang Kristen dalam doa ialah meminta hal-hal yang keliru atau
minta karena motif-motif yang mementingkan diri sendiri.

KEKAYAAN DAN KEMISKINAN

Yakobus banyak berbicara tentang kondisi ekonoi para pembacanya dan bagaimana
kebenaran Allah berlaku untuk situasi mereka. Disini Dia menyatakan prioritas nilai-nilai kekal
yang melebihi nilai-nilai sementara. Dalam konteks ini, Yakobus menekankan kejahatan dalam
menyalahgunakan kekayaan. Akhirnya, agar selaras dengan tema dan penekanan suratnya,
Yakobus mendoorong agar orang-orang Kristen menghidupi keyakina mengenai kekayaan dan
kemiskinan ini.
BAB 10

TEOLOGI PETRUS DAN YUDAS

Kristologi

Ketiga surat ini memberikan ajaran yang tidak ternilai tentang siapa Yesus Kristus dan
banyak topic teologi lainnya, khususnya dalam 1 Petrus, sangat berkaitan dengan apa yang
dikatakan tentang Kristus. Doktrin Inkarnasi tersirat dalam tulisan Petrus tentang Yesus Kristus,
karena bersamaan dengan penekanan tentang penderitaan Kristus dalam daging dan hidup
duniawi terdapat referensi-referensi untuk Prainkarnasi-Nya. Petrus memandang bahwa Yesus
Kristus begitu memiliki dan menggunakan kemuliaan dan otoritas yang sama dengan Allah
Bapa sehingga Dia bisa disebut dengan gelar-gelar yang sama.

PENEBUSAN DAN KESELAMATAN

Salah satu sumbangsih terpenting dari surat-surat ini ialah ajaran tentang keselamatan
yang Kristus sediakan perlu diperhatikan bawa Petrus secara khusus menekankan perlunya
Mesias menderita dan mati dalam menggenapi kehendak Allah, karena rasul itu telah sungguh-
sungguh menolak peringatan Yesus sebelumnya tentang ini.

MAKNA KEMATIAN KRISTUS

Tiga perikop menyatakan ajaran utama Petrus tentang penderitaan dan kematian Kristus.
Surat 1 Petrus 1:18-1, teks ini menggambarkan kematian Yesus sebagai kurban yang
memberikan penebusan dari jalan-jalan dosa yang sia-sia kepada hidup oleh iman dan
pengharapan dalam Allah. ketika menjelaskan karya Kristus dalam membawa manusia kepada
Allah, Petrus merujuk kembali pada kematian dan kebangkitan-Nya.

KESELAMATAN DITERAPKAN

Allah memberikan kelepasan rohani umat manusia melalui kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus. Bagaimana karya itu diterapkan pada manusia merupakan topic penting lainnya
dalam surat Petrus dan Yudas. Ini puncak yang di gambarkan oleh Petrus dalam II Petrus 1:3-11.
Ketika umat percaya tumbuh dalam sifatsifat kristiani merka hanya menjalani apa yang telah
Allah tempatkan di dalam diri mereka saat pertobatan (ay 3-4). Ini meneguhkan panggilan da
pemilihan mereka oleh Allah dan menjamin suatu sambutan yang berharga dalam kerajaan
Kristus yang kekal.

KHOTBAH KRISTUS KEPADA ROH-ROH

Dua teks yang membingungkan berkaitan dengan ajaran Petrus tentang keselamatan
adalah 1 Petrus 3:19-22, yang berbicara tentang Kristus yang berkhotbah kepada roh-roh yang di
dalam penjara dan 4:6 yang merujuk pada Injil yang mewartakan kepada orang-orang mati.
Penafsiran utama lainnya memahami roh-roh yang di dalam penjara sebagai manusia yang
berdosa, yang kini mati dan dipenjara di neraka yang hidup di zaman Nuh. Dalam kerajaan Roh,
Kristus pergi zaman tersebut dan memberitakan Injil kepada mereka tentang suatu pesan
pertobatan melalui. Kedua penafsiran ini merupakan penafsiran yang masuk akal untuk teks itu
tetapi penafsiran kedua tampaknya sedikit lebih baik. Faktor lainnya yang mendukung
pandangan ini ialah cara yang agak baik dan cocok dengan argumentasi 1 Petrus s sebagaimana
dikembangkan dalam bagian berikutnya, Petrus menulis kepada umat Kristen yang menderita
karena iman mereka dalam suatu lingkungan yang memusuhi mereka. Dibalik penghinaan dan
kesulitan Nuh melakukan kehendak Allah dan dia serta semua orang yang percaya kepada-Nya
diselamatkan dari penghakiman.

KEHIDUPAN KRISTEN: MENELADANI PENDERITAAN KRISTUS

MENDERITA DALAM MENELADANI KRISTUS

Catatan tentang penghakiman yang segera datang muncul dalam teks lain tentang
penderitaan orang Kristen (I Petrus 4:1-6). Ayat-ayat ini pertama-tama menyebutkan efek
penyucian yang bisa disebabkan oleh penderitaan dalam kehidupan orang Kristen ( ay 1-2). Di
sini penderitaan orang Kristen kembali disebut sebagai suatu teladan: sebagaimana Dia
menderita dalam daging, orang Kristen harus memiliki perilaku komitmen yang sama terhadap
kehendak Allah berapapun harganya. Pengalaman penderitaan memiliki suatu dampak
penyingkiran yang menimbulkan tekad yang lebih besar untuk hidup bagi Allah dan
menyingkirkan dosa dari kehidupan sebelumnya. Tetapi perubahan dalam gaya hidup ini
mungkin membuat orang Kristen dia dari rekan-rekan sebelumnya yang hidup dalam dosa.

PENUNDUKAN KAN DIRI DARI PERBUATAN BAIK DALAM HUBUNGAN SOSIAL

Perbuatan atau perilaku merupakan salah satu kata kunci dalam ajaran Petrus untuk
kehidupan Kristen. Hubungan dengan dunia yang tidak mengenal Allah Petrus seperti sebagian
besar perjanjian baru memiliki keyakinan bahwa umat Kristen hidup sebagai pendeta dan ziarah
dalam dunia yang tidak mengenal Allah. Landasan untuk pendekatan ini ialah eklesiologi Petrus,
seperti yang ditunjukkan dalam 1 Petrus2:4-10. Hubungan dengan negara tuan, dan pasangan
hidup. Perlunya memelihara perbuatan baik dan memberikan pengaruh sebagai umat Allah di
dalam dunia yang jahat memimpin pada panggilan untuk menundukkan diri dan melakukan
kebaikan dalam tiga hubungan sosial yang penting.

Perintah Petrus untuk menundukkan diri dalam setiap hubungan ini merupakan panggilan
untuk menerima kepemimpinan orang lain di mana orang Kristen telah ditempatkan di
bawahnya. Jadi Petrus mendorong para pembaca untuk menerima kepemimpinan para penguasa,
Tuhan, dan suami dimana mereka telah ditempatkan di bawahnya. Petrus juga mendorong para
peternak tua untuk menggembalakan dan memperhatikan kawanan domba mereka dengan
kerelaan karena Allah telah mempercayakan mereka dalam pengawasan mereka.

KEBENARAN KRISTEN: KITAB SUCI, ORTODOKSI DAN BIDAT

Kebenaran Kristen merupakan topik yang kerap didiskusikan dalam 2 Petrus dan Yudas,
karena surat-surat ini ditunjukkan kepada teman-teman yang diserang oleh guru-guru palsu.

ORTODOKSI KRISTEN

Dalam 1 Petrus, terpisah dari masalah ajaran palsu, Petrus menunjukkan apa yang
dipermasalahkan sehubungan dengan firman Allah Kristen harus memelihara komitmen mereka
bahwa kebenaran yang diwahyukan dari Allah karena Firman itu saja yang kekal dan memberi
hidup. Karena kebenaran Allah membuat perbedaan semacam itu, Petrus sangat menekankan
perlunya memelihara kebenaran Allah ketika menulis dalam 2 Petrus agar umat Kristen
bergumul melawan ajaran palsu. Surat 2 Petrus 1: 12 mengacu pada kestabilan mereka dalam
memegang kebenaran Allah. Salah satu alasan bagi surat Petrus adalah memberikan pengingat
tentang ajaran ini kepada mereka setelah kematiannya. Jelaslah 2 Petrus dan Yudas berbicara
tentang pentingnya kebenaran Allah yang diberikan melalui para rasul dan perlunya berpegang
padanya sebagai norma untuk iman dan praktik Kristiani. Akhirnya kritikus telah mengamati
bahwa seluruh teori katolisisme awal didasarkan pada penilaian tentang apa yang sah bagi
kekristenan yang tidak berakar pada perjanjian baru itu sendiri tetapi ada kecenderungan
protestanisme liberal. Pendekatan tersebut menyimpangkan dan bukan memberikan penafsiran
yang valid atas kitab-kitab seperti 2 Petrus dan Yudas.

OTORITAS KITAB SUCI

Firman Allah, kebenaran, dan iman apostolik dikaitkan secara erat dalam 2 Petrus dengan
kitab suci titik ini terutama dikatakan dalam II Petrus 1:19-21, teks utama tentang kitab suci
dalam surat-surat ini. Petrus memberikan pernyataannya tentang kreativitas kitab suci dan
memberikan salah satu pernyataan Kristen klasik tentang pengilhaman kitab suci. Penekanan
tentang Allah sebagai sumber kitab suci jelas dalam ayat 21. Jadi ajaran Petrus tentang
pengalaman adalah keyakinan bahwa membimbing para penulis kitab suci sedemikian rupa
sehingga apa yang mereka tulis sepenuhnya adalah Firman Allah. Karena kitab suci adalah
Firman Allah Petrus dan Yudas dapat mengutipnya secara langsung atau merujuk Kanya dalam
ajaran mereka dan bersandar pada otoritasnya.

RESPON ATAS BIDAT


Kemunculan guru-guru palsu dalam gereja-gereja itu merupakan penggenapan suatu pola:
sebagaimana nabi-nabi palsu muncul di antara umat Allah dalam perjanjian lama karena begitu
juga umat Kristen bisa berharap munculnya kuasa kuasa jahat yang melawan kebenaran Allah
dan mengganggu umatnya di zaman mereka. Dengan demikian Petrus bisa berbicara tentang
guru-guru palsu yang akan datang di masa depan. Karena kemunculan mereka menggenapi suatu
pola yang terlihat dalam perjanjian lama pola penghakiman yang pasti turun ke atas mereka yang
melawan Allah di zaman mula-mula juga menjamin kepastian penghakiman atas guru guru
palsu.

ESKATOLOGI DAN PENGHAKIMAN

Eskatologi surat-surat ini ada kepastian penghakiman karena respons yang diberikan kepada
guru-guru palsu dalam dua Petrus dam Yudas. Jadi akan ada penyempurnaan, dan hal itu segera
terjadi menurut surat-surat ini. Sebagaimana dalam kitab kitab perjanjian baru lainnya, ajaran
eskatologi surat-surat Ini mengandung makna moral dan praktis. Doksologi penutupannya
menekankan kesanggupan Allah untuk memelihara umat Kristen agar tidak jatuh dan membawa
mereka ke dalam hadiratnya yang mulia tanpa dosa dan dengan sukacita besar.

Anda mungkin juga menyukai