Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM

KEHIDUPAN

Mata Kuliah Pendidikan IPS Sekolah Dasar

Oleh :

Kelompok 8

Dania Nawang Dwijayanti (210151601632)

Feris Rahma Aulia (210151601729)

Kinanti Ega Liani Putri (210151601707)

A5H PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN DASAR DAN PRASEKOLAH

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DESEMBER 2021
1. Pertanyaan : Riska Arulissa Rahma (29)
Bagaimana cara mengasah kemampuan berpikir pada diri seseorang?

Jawab :

• Langsung mengajukan pertanyaan jika kita berasumsi. Cobalah kurangi berasumsi


dan perbanyak bertanya untuk mendapatkan kebenaran karena pada dasarnya
asumsi adalah suatu hal yang belum dipastikan kebenarannya, namun perlahan bisa
menggantikan kebenaran itu sendiri. Jadi, berhentilah berasumsi
• Jika kita mendapatkan suatu informasi, cobalah untuk melakukan riset terlebih
dahulu sebelum mempercayai kebenarannya. Fakta itu merupakan sebuah hal yang
nyata, dan Anda harus memastikan bahwa fakta yang disampaikan dari orang lain
merupakan hal yang nyata dan bisa dibuktikan pula, bukan hanya sebuah asumsi.
Cobalah untuk menjadi orang yang sulit percaya dengan orang lain, hal ini akan
menghindari Anda untuk mempercayai berita yang tidak benar, dan juga mengasah
kemampuan berpikir kritis Anda.
• Mulai mempertanyakan setiap hal kecil, tidak perlu hal yang jauh, cukup dimulai
dari hal-hal di sekeliling Anda, misalnya, bagaimana cara lampu bohlam bekerja,
atau bahkan bagaimana cara pulpen ditemukan, atau bagaimana proses hujan, dan
berbagai ha lainnya yang ada di sekitar Anda. Dengan mempertanyakan, Anda
secara tidak langsung akan mulai mencari jawabannya dan mengasah kemampuan
berpikir kritis Anda.
• Cobalah membaca buku-buku berkualitas yang bisa menambah informasi dan
wawasan. Percayalah bahwa semakin banyaknya informasi dan wawasan yang
Anda miliki, semakin besar dan banyak pertanyaan yang ada di kepala Anda.
Selanjutnya, lanjutkan dan nikmatilah siklus tersebut untuk mengumpulkan
informasi lebih banyak lagi
• Mencoba menempatkan diri sendiri di posisi orang lain, selain meningkatkan rasa
empati, Anda akan belajar mengerti dan mempelajari teknik berkomunikasi dan
juga mengasah kemampuan untuk mengerti mengapa berbagai hal terjadi dari
perspektif orang lain
2. Pertanyaan : Dania Nawang Dwijayanti (05)
Bagaimanakah strategi seorang pendidik dalam memaksimalkan keterampilan sosial
pada siswa?
Jawab :
1. Memberikan berbagai stimulasi pada anak
Pendidik perlu memberikan stimulasi atau rangsangan edukatif agar kemampuan
sosial emosi anak dapat berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Kegiatan
belajar seraya bermain dapat dioptimalkan sebagai cara untuk menstimulasi anak,
misalnya: mengajak anak terlibat dalam permainan kelompok kecil, melatih anak
bermain bergiliran, mengajak anak menceritakan pengalamannya di depan kelas,
melatih kesadaran anak untuk berbagi dalam kegiatan kemanusiaan
2. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Pendidik perlu mengelola kelas menjadi tempat yang dapat mengembangkan
kemampuan sosial emosi anak, terutama kesadaran anak untuk bertanggung jawab
terhadap benda dan tindakan yang dilakukannya. Lingkungan ini dapat berupa
lingkungan fisik dan psikis. Lingkungan fisik menekankan pada ruang kelas
sebagai tempat anak berlatih kecakapan sosial emosinya sedangkan lingkungan
psikis lebih ditekankan pada suasana lingkungan yang penuh cinta kasih sehingga
anak merasa aman dan nyaman di kelas
3. Memberikan contoh Pendidik adalah contoh konkret bagi anak.
Segala tindakan dan tutur kata pendidik akan diikuti oleh anak. Oleh karena itu,
pendidik seyogyanya dapat menjaga perilaku sesuai dengan norma sosial dan nilai
agama, seperti menghargai pendapat anak, bersedia menyimak keluh kesah anak,
membangun sikap positif anak, berempati terhadap masalah yang dihadapi anak,
dsb.
4. Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan anak
Pendidikan sebaiknya tidak sungkan memberikan pujian terhadap kecakapan sosial
yang sudah dilakukan oleh anak secara proporsional. Pujian dapat diberikan secara
lisan maupun non lisan. Secara lisan, pujian diberikan sesegera mungkin setelah
anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan tujuan pengembangan sosial
emosional tercapai. Sementara pujian non lisan dapat berupa senyuman, pelukan,
atau pemberian benda-benda tertentu yang bermakna untuk anak.
5. Merutinkan membuat perencanaan dengan orang lain, pembiasaan partisipasi
dalam usaha meneliti sesuatu, partisipasi produktif dalam diskusi kelompok,
menjawab secara sopan dan tanggung jawab dan menolong orang lain. Hal ini
dapat didukung dengan penggunaan metode-metode pembelajaran antara lain : 1)
diskusi kelompok, 2) diskusi panel. 3) simposium, 4) ceramah, 5) seminar, 6) role
playing atau sosiodrama, 7) brain stroming, 8) pemecahan masalah, 9) inquiry, 10)
tutorial branding
3. Pertanyaan : Rida Nanda Kirana
Dijelaskan bahwa keterampilan sosial mencakup keterampilan akademik, apakah
peserta didik yang akademik terbilang tinggi/bagus, dapat dipastikan ia dapat
suskses di masa depannya ? Dan Bagaimana cara guru untuk memaksimalkan hal
ini. Sekian terimakasih
Jawab :
Menurut kelompok kami, nilai akademik tinggi belum tentu memastikan kesuksesan di
masa depan. Setiap peserta didik memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Ada peserta
didik yang bagus dalam akademik nya dan ada juga peserta didik yang bagus dalam bidang
non akademik. Orang yang pintar seringkali menganggap dia pasti sukses karena
kepintaran mereka, dan kurang melatih skill-skill lain yang juga penting. Padahal
sebenarnya banyak hal seperti hubungan sosial, kemampuan komunikasi, jaringan
pertemanan dan sebagainya juga menjadi syarat kesuksesan seseorang. Cara guru untuk
memaksimalkan hal tersebut menggali potensi peserta didik, memberikan perhatian siswa
yang merasa tidak diperhatikan oleh gurunya tidak jarang prestasi dan motivasi belajarnya
menurun. Pada hakikatnya, siswa butuh adanya perhatian atau dukungan dari guru.
4. Pertanyaan : Kinanti Ega Liani Putri (19)
Dalam keterampilan sosial, terdapat perilaku seperti empati. Bagaimana cara
meningkatkan rasa empati tersebut? Karena rasa empati ini masih kurang sering
terdengar di telinga masyarakat.
Jawab :
Rasa saling menghargai antar individu, memahami orang lain dengan membayangkan apa
yang orang lain rasakan. Dengan begitu akan sadar bahwa bersyukur itu adalah hal penting
dalam hidup. Memberikan senyuman, menyapa dan mengajak berbicara. Ketika orang
membutuhkan bantuan, hendaknya mengulurkan tangan untuk membantu orang tersebut.
5. Pertanyaan : Feris Rahma Auliya (11)
Dalam PPT dijelaskan bahwa psikologi sosial menerangkan berbagai fenomena yang
terjadi pada manusia sebagai makhluk sosial, fenomena seperti apakah itu?
Jawab :
Fenomena yang dimaksud adalah suatu fakta atau peristiwa yang dapat diamati oleh
manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk sosial berarti manusia membutuhkan seseorang
yang lain untuk dapat bertahan hidup dan saling memberikan pertolongan. Contohnya:
a. Gotong royong
Gotong royong merupakan salah satu contoh nyata bahwa manusia adalah makhluk
sosial, karena kegiatan ini dilakukan secara bersama dan dapat memberikan hasil yang
nantinya akan dinikmati oleh setiap orang yang berpartisipasi di dalamnya secara adil.
b. Aktif dalam organisasi masyarakat
Organisasi menjadi wadah untuk pengembangan diri dan menampung masyarakat
untuk saling mengenal dan melakukan kegiatan dalam satu tujuan yang sama.
c. Menerima perbedaan yang ada
Perbedaan dalam negara Indonesia sangat beragam. Sebagai makhluk sosial, manusia
memiliki kedudukan yang sama satu sama lain. Jika seorang manusia dapat menerima
perbedaan, maka hal itu akan membuat kehidupan bermasyarakat menjadi lebih damai.
d. Bersosialisasi dengan lingkungan
Orang yang pandai bersosialisasi dengan lingkungannya berarti mampu bersosialisasi
pula dengan orang lain. Hal ini akan membuat hubungan antar sesame manusia menjadi
lebih baik dengan adanya komunikasi.
6. Pertanyaan : Linda Dwi Muflikah (20)
Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari keterampilan - keterampilan ilmu ilmu
sosial tersebut?
Jawab :
a) Dengan mempelajari keterampilan sosial, kita dapat memecahkan suatu
permasalahan karena menguasai keterampilan berpikir,
b) Mengambil keputusan secara tepat dengan berbagai pertimbangan yang matang,
c) Menjadi seseorang yang berpikir kritis dan kreatif,
d) Mampu mengembangkan potensi diri agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi dalam lingkungannya,
e) Memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi.
7. Pertanyaan: Aulia Rosyidah (03)
Apa maksud dari dimensi kepemimpinan pada indikator dimensi keterampilan
sosial?
Jawab:
Dimensi kepemimpinan yaitu dimensi yang menunjukkan kemampuan seseorang dalam
memimpin dengan cara memberikan petunjuk, memberikan motivasi dan membimbing
kearah tujuan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai