ANTROPOLOGI KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
Kelas/Kel: 1B/D3 Keperawatan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,
serta inayah-Nya sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Norma Dan
Aturan Yang Berlaku Dalam Masyarakat” ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu
apapun.
Harapan kami dengan adanya makalah yang kami buat dapat bermanfaat
khususnya untuk menambah pengetahuan tentang “Hubungan Antara Interaksi Sosial
Dengan Norma Dan Aturan Yang Berlaku Dalam Masyarakat” dan dapat memperoleh
nilai yang baik pada mata pelajaran “Antropologi Kesehatan”.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari manapun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
D. Manfaat...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Simpulan.............................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Interaksi terjadi dalam kehidupan masyarakat dalam segala aspek. Manusia
sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan interaksi sosial karena pada
dasarnya interaksi dalam masyarakat merupakan hal yang utama. Interaksi memegang
peranan penting dalam hubungan ataupun jalinan antara individu satu dengan individu
lainnya, kelompok satu dengan kelompok lainnya, dan individu dengan kelompok
sosial. Interaksi ini pasti terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja. Tidak
terkecuali di sebuah kelompok sosial yang berisikan banyak individu, interaksi ini
dapat terjadi apabila terdapat kontak dan komunikasi.
Adakalanya masyarakat perlu memiliki atau mengikuti kelompok sosial,
organisasi ataupun komunitas yang ada karena dalam kelompok sosial, organisasi atau
komunitas tersebut dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk bertukar pikiran.
Interaksi sosial terjadi.
Manusia bisa dikategorikan sebagai mahluk sosial yang artinya hidup dengan
saling bergantungan satu sama lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa
bergantung dengan orang lain, manusia pasti memerlukan bantuan dari orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari interaksi sosial serta norma dan aturan?
2. Apa saja contoh dari interaksi sosial yang berhubungan dengan norma dan aturan?
3. Bagaimana tanggapan mengenai contoh kejadian dan interaksi sosial yang terjadi
di masyarakat tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari interaksi sosial, norma, dan aturan
2. Mengetahui contoh dari interaksi sosial, norma, dan aturan
3. Mendeskripsikan dan menjelaskan tanggapan mengenai contoh peristiwa
BAB II
PEMBAHASAN 1
Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial (social contact)
dan komunikasi (communication) :
a. Kontak Sosial
Secara harfiah, kontak sosial berarti terjadi hubungan secara fisik.
Akan tetapi, sebagai gejala sosial kontak dapat terjadi baik secara
langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder).Terjadinya
kontak sosial tidak hanya bergantung dari tindakan seseorang, tetapi
juga berdasarkan tanggapan (respons) seseorang terhadap tindakan
tersebut.
b. Komunikasi
2
Apabila dalam interaksi sosial salah satu komponen tersebut tidak
terpenuhi dapat terjadi kegagalan dalam interaksi.
B. Definisi Norma
2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan berasal dari masyarakat. Norma kesopanan merupakan
peraturan yang berisi kesepakatan bersama tentang baik atau tidaknya, sopan
atau tidaknya dalam hidup pergaulan masyarakat.
Dalam penerapannya, norma kesopanan tidak bisa disamaratakan harus sama.
Karena norma ini tergantung pada kesepakatan atau konsensus bersama
dalam masyarakat. Biasanya mencakup ranah tata cara berperilaku,
berpakaian, berbicara, cara makan, bertamu, dan sebagainya. Sanksi yang
diberikan bagi yang tidak melaksanakan norma kesopanan biasanya berupa
pengucilan oleh lingkungan masyarakat, dicemooh, dicela dan tidak disukai.
Contoh :
Berpakaian sopan, menyapa tetangga atau teman saat bertemu, berbicara
dengan baik dan sopan kepada orang yang lebih tua.
3. Norma Kesusilaan
3
Norma kesusialaan berasal dari bisikan hati nurani manusia yang sering
timbul saat akan melakukan suatu hal. Baik disadari ataupun tidak, bisikan
hati nurani manusia sering menjadi panduan dlam beringkah laku atau
bersikap. Jika tidak melaksanakan norma kesusilaan, sanksi yang diberikan
berupa timbul perasaan bersalah atau penyesalan setelah melakukan hal yang
tidak tepat atau berlawanan dengan hati nuraninya.
Contoh :
Menghargai orang lain tanpa memandang kedudukan atau keturunan orang.
4. Norma hukum
Norma hukum berasal dari peraturan yang dibuat negara melalui lembaga
berwenang. Isi dalam norma hukum bersifat mengikat setiap masyarakat.
Secara garis besar, norma hukum berisi larangan serta perintah yang harus
dipatuhi. Jika tidak melaksanakan atau mentaatinya, maka akan dikenai
sanksi sesuai dengan peraturan yang dilanggar. Tujuan pembuatan norma
hukum ialah untuk menciptakan ketertiban, rasa aman, keadilan serta
keteraturan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Contoh :
1. Menaati peraturan lalu lintas ketika berkendara di jalan raya
2. Tidak menyebarkan berita hoax
C. Definisi Aturan
Aturan adalah pedoman hidup manusia, agar tertib dan tidak sewenang-
wenang dalam bermasyarakat. Aturan yang berlaku dimasyarakat hasil keputusan
bersama yang harus ditaati, karena berkaitan dengan norma yang berlaku di
lingkungan bermasyarakat.
Peraturan adalah pedoman untuk membatasi perilaku seseorang dalam
lingkungan tertentu, yang jika dilanggar bisa dikenakan sanksi. Atau bisa disebut
sebagai perangkat yang dibuat untuk menegakkan ketertiban dalam masyarakat.
Selain yang sifatnya mengikat, pada umunya aturan juga berkaitan dengan
menjaga tujuan dan kebutuhan manusia. Aturan tidak bisa dianggap
memenjarakan “kemerdekaan” individu, sebab adanya aturan adalah berdasarkan
kepada keputusan bersama. Yaitu keputusan untuk menjaga ketertiban dalam
masyarakat yang sesuai dengan norma, kaidah tujuan bersama dan untuk
kenyamanan bersama-sama juga.
Aturan ada 2 yaitu: Tertulis dan tidak tertulis
1) Tertulis
4
Aturan tertulis merupakan pedoman atau tatanan yang tertulis dan
disepakati bersama, yang berlaku dalam sebuah lingkungan bermasyarakat
yang bersifat mengikat, dan dijadikan standar untuk menjalankan kehidupan
sehari-hari dimana pelanggaran terhadap aturan ini memiliki sanksi yang
tegas.
2.) Aturan Tidak Tertulis
Aturan tidak tertulis merupakan pedoman atau tatanan yang tidak
tertulis namun sudah disepakati bersama, dan berlaku dalam sebuah
lingkungan bermasyarakat yang bersifat mengikat, dijadikan standar untuk
menjalankan kehidupan sehari-hari.
5
II. Contoh Kasus dan Tanggapan Mengenai Kasus
A. Contoh Kasus
1. Berdasarkan pendidikan
Ada suatu kejadian di sebuah desa dimana setiap bulan bulan tertentu
khusus di bulan ramdhan pasti ada 1 atau 2 da’i /ustadz yang datang di
desa tersebut untuk memberikan ilmu yang ia dapatkan di pondok
pesantrennya dan ilmu tersebut ia salurkan ke masayarakat di desa,
namun banyak masyarakat di desa yang menghormati beliau karena
beliau orang yg mempunya banyak ilmu khususnya ilmu agama dan
ketika da’i tersebut sampai ke desa banyak warga yang berkumpul dan
menyambut da’i tersebut.
Banyak juga warga yg berlomba-lomba untuk memberi tempat tinggal
sementara kurang lebih selama 1 bulan tinggal didesa. Pada malam
hari pasti masjid di desa tersebut mengadakan acara untuk menyambut
kedatangan da’i tersebut dan di hadiri oleh Pak lurah RT, RW, dan
kepala desa. Selain itu, ketika si da’i tersebut berbuka puasa banyak
warga yang memberi makanan kepada da’i tersebut, Ada juga ketika si
Da’i berbicara tentang hal A ,pasti warga desa juga langsung
mengikuti saran yang dberikan da’i tersebut. Selain itu, jika bertemu di
jalan pasti warga di desa membungkukan badan ke da’i tersebut.
Ketika si da’i telah selesai menjalakan amanah nya di desa tersebut,
sama seperti awal para warga berkumpul untuk menyambut
kepulangan da’i tersebut dan da’i tersebut di antar sampai tempat
tujuan.
2. Berdasarkan jabatannya
Disebuah desa terjadi sebuah peristiwa atau kejadian yang dirasa
kurang baik dan tidak adil. Dimana di desa tersebut para pengurus desa
atau kepala desa sangat ditakuti dn disanjung-sanjung oleh warga desa
tersebut. Selain itu, warga yang memiliki hubungan lebih dekat dengan
kepala desa akan lebih sering mendapatkan bantuan berupa sembako
atau uang yang seharusnya diberikan kepada warga yang kurang
mampu atau lebih membutuhkan. Hal ini tentunya menyebabkan
kecemburuan sosial di masyarakat. Warga yang lain tentu merasa hal
ini sangat tidak adil. Meraka juga merasa sebagai kepala desa atau
pemerintah desa harusnya tidak bersikap seperti itu kepada warganya.
6
B. Tanggapan Mengenai kasus
1. Dari contoh peristiwa pertama seharusnya kita tidak perlu bersikap terlalu
mengistimewakan seseorang dengan cara mengagung-agungkannya.
Sebaiknya kita menghormati dengan sewajarnya saja. Karena mungkin saja
dari sikap tersebut dapat menimbulkan gap di masyarakat serata
menimbulkan perpecahan satu sma lain.
2. Dari contoh peristiwa kedua dapat dilihat tidak sepantasnya sebagai kepala
desa ataupun pemerintah desa bersikap tidak adil kepada warganya. Hal itu
dapat menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Tidak hanya itu, dari
sikap yang dirasa kurang baik tersebut jugan bisa menimbulkan perpecahan
dan ketidakharmonisan di lingkungan desa tersebut.
7
Proses interaksi sosial dapat berlangsung secara langsung maupun
tidak langsung. Contoh interaksi sosial secara langsung adalah dengan bertatap
muka sedangkan secara tidak langsung terjadi melalui media komunikasi
seperti telepon, surat, E-mail, BBM, SMS, dan sebagainya.
BAB III
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai manusia kita memang diwajibkan untuk saling menghormati satu
sama lain. akan tetapi tidak perlu berlebihan, dikarenakan kita sudah berlebihan atau
mengagung agungkan sesuatu dapat menyebabkan diri kita tidak bisa lagi melihat dari
kacamata realistis selain itu, terlalu berlebihan bisa menciptakan permusuhan bagi
yang berbeda pandangan, meski kita tidak saling kenal satu sama lain.
B. Saran
Seharusnya kita tidak perlu bersikap terlalu mengistimewakan dengan cara
mengagung agungkan sebaiknya kita menghormati dengan sewajarnya saja karena
mungkin saja dari sikap tersebut dapat menimbulkan gap gap di masyarakat serta
menimbulkan perpecahan satu sama lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Sosiologi/Per
%20Pembelajaran/PEMBELAJARAN%202.%20INTERAKSI%20SOSIAL.pdf
2. https://www.saturadar.com/2019/09/Pengertian-Aturan.html?m=1
3. https://www.scribd.com/document/371347505/Tujuan-Dan-Manfaat-Interaksi-Sosial
10