Anda di halaman 1dari 12

JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.

id

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA


PT SAFINA ASSALAM TOUR GAMBUT KALIMANTAN SELATAN

Achmad Yasin
PT Safina Assalam Tour
JL A. Yani, Km. 11,8, Gambut, Kabupaten Banjar
e-mail : Achmadyasin@ymail.com

Abstract: The aims of this study were to determine the service quality level and to
the strategy of PT Safina Assalam Tour to improve service quality. This study was
descriptive research. The sampling method was non-probability sampling. The
numbers of samples were 50 respondents. The results of this research showed that
the service quality level was good, however there were several factors that need to
improve, i.e., reliability and communication factors, especially at the document
speed processing and handling customers complaints.

Keywords: service quality, strategy

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan
dan strategi PT Safina Assalam Tour untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Pe-
nelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penyampelan dilakukan dengan
teknik penyampelan non-probabilitas. Sampel berjumlah 50 responden. Hasil pe-
nelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan sudah baik, namun ada beberapa
faktor yang harus diperbaiki pada faktor keandalan dan faktor komunikasi, khu-
susnya pada kecepatan dalam pengurusan dokumen dan menghadapi keluhan pe-
langgan dengan baik.

Kata Kunci: strategi, kualitas pelayanan

Latar Belakang lam itu. Peluang inilah yang dilirik bukan sa-
Proses penyelenggaraan haji senantiasa ja oleh pemerintah namun juga oleh biro-biro
tetap berjalan secara rutin setiap tahunnya, peyelenggara haji yang berkompetisi untuk
bagaimanapun situasi kondisi politik, ekono- menarik simpati jamaah. Kesemuanya itu
mi, sosial, budaya, dan kemasyarakatan yang berlomba-lomba menawarkan pembinaan,
ada. Artinya, dengan berbagai situasi dan pelayanan perlindungan dengan kelebihan fa-
kondisi yang ada, penyelenggara ibadah haji silitas yang berbeda untuk popularitas.
dan umrah wajib dilaksanakan sebagai tugas Pelayanan kepada pelanggan dalam hal
nasional yang sesuai dengan Undang-Undang ini masyarakat merupakan tujuan utama yang
No. 13 Tahun 2008 tentang ibadah haji, bah- tidak dapat dihindarkan. Para administrator
wa penyelenggaraan ibadah haji bertujuan negara akan lebih memahami kebutuhan dan
memberikan pembinaan, pelayanan dan per- harapan masyarakat dengan mempelajari ma-
lindungan yang sebaik baiknya bagi jamaah najemen pelayanan. Menciptakan pelayanan
haji hingga mereka dapat menunaikan ibadah yang terbaik kepada masyarakat dalam orga-
sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. nisasi pemerintahan pada akhirnya akan men-
Ibadah haji bertujuan untuk meningkat- capai tiga tujuan, yaitu: (1) meningkatkan
kan ketakwaan dan nilai-nilai spiritual pela- efisiensi dan efektifitas pelayanan yang harus
kunya, tetapi haji juga menyimpan potensi disediakan oleh pemerintah kepada masyara-
ekonomi yang sangat potensial (berdasarkan kat, (2) peningkatan pelayanan akan memberi
akademis). Ada belasan sektor industri, ma- kepuasan dan kemudahan kepada masyarakat
nufaktur, perdagangan, jasa yang terlibat da- sehingga akan menumbuhan citra yang baik
lam muktamar internasional tahunan umat Is- terhadap organisasi pemerintah, dan (3) pela-

208
Yasin, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada …. 209

yanan yang efisien dan efektif akan merang- keputusan lintas fungsional yang memung-
sang aktivitas masyarakat terutama dalam bi- kinkan sebuah organisasi untuk mencapai tu-
dang ekonomi. Terlaksananya ketiga tujuan juan (David, 2012:6). Manajemen strategi
tersebut tergantung pada strategi dan kebijak- berfokus pada proses penetapan tujuan orga-
an manajemen yang dikembangkan, kemam- nisasi, pengembangan kebijakan dan peren-
puan adaptasi dan berkembang seirama de- canaan untuk mencapai sasaran, serta meng-
ngan lingkungan yang senantiasa berubah, alokasikan sumber daya untuk menerapkan
serta konsistensi dalam manajemen terapan kebijakan dan merencanakan pencapaian tu-
secara menyeluruh. juan organisasi. Manajemen strategis meng-
Ciri pelayanan yang baik yang dapat kombinasikan aktivitas-aktivitas dari berba-
memberikan kepuasan kepada jamaah adalah gai bagian fungsional suatu bisnis untuk
(1) memiliki karyawan yang professional, (2) mencapai tujuan organisasi. Bambang (2003:
tersedia sarana prasarana yang baik, (3) terse- 3) menyatakan bahwa strategi manajemen
dia semua produk yang diinginkan, (4) ber- adalah suatu proses yang dirancang secara
tanggungjawab kepada setiap jamaah dari sistematis oleh manajemen untuk merumus-
awal hingga selesai, (5) mampu melayani se- kan strategi, menjalankan strategi dan meng-
cara cepat dan tepat, (6) mampu berkomuni- evaluasi strategi dalam rangka menyediakan
kasi secara jelas dan memiliki pengetahuan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelang-
umum lainya, dan (7) mampu memberikan gan untuk mewujudkan visi organisasi. Seja-
kepercayaan dan motivasi kepada semua ja- lan dengan pemikiran di atas, menurut
maah. Wheelen dan Hungger (2010:105), manaje-
Perusahaan travel haji dan umrah me- men strategi adalah serangkaian keputusan
miliki potensi yang mampu untuk berkiprah manajerial dan kegiatan-kegiatan yang me-
di dalam dunia bisnis ini, karena para pelaku nentukan keberhasilan perusahaan dalam
usaha yang bergerak di bidang tour dan tra- jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
vel haji dan umrah mempunyai pasar yang perumusan/perencanaan strategi, pelaksana-
berpotensi untuk dikembangkan. Mengem- an/implementasi dan evaluasi. Strategi meru-
bangkan usaha ini tentu memiliki persaingan pakan bagian akhir dari bentuk permata pela-
yang cukup signifikan dengan tujuan untuk yanan pada pelanggan, misi, nilai, tujuan dan
memperoleh keuntungan. Perusahaan harus strategi. Untuk mengubah visi dan misi men-
lebih teliti menangkap peluang usaha dan ha- jadi kenyataan, pada saat tujuan pelayanan
rus lebih meningkatkan layanan yang diberi- dan pelanggan.
kan kepada konsumen. Ada tiga tahap proses manajemen stra-
Berbagai bidang usaha tour dan travel tegi, yaitu perumusan strategi, penerapan
haji dan umrah bertujuan untuk memudahkan strategi dan penilaian strategi. Perumusan
segala bentuk aktifitas ibadah haji dan um- strategi mencakup (1) pengembangan visi
rah. Berdasarkan data yang diperoleh dari dan misi, identifikasi peluang dan ancaman
asosiasi travel agent Indonesia (ASITA) per- eksternal suatu organisasi, (2) kesadaran
tumbuhan usaha wisata tour dan travel meng- akan kekuatan dan kelemahan internal, dan
alami peningkatan sejak tahun 2013. (3) penetapan tujuan. Isu-isu perumusan stra-
Tujuan penelitian ini adalah sebagai tegi mencakup (1) penentuan bisnis apa yang
berikut ini. akan dimasuki, (2) bisnis apa yang akan tidak
1 Untuk mengetahui tingkat kualitas pela- dijalankan, (3) bagaimana pengalokasian
yanan PT Safina Assalam Tour saat ini. sumber daya, (4) perlukah ekspansi atau di-
2 Untuk mengetahui strategi PT Safina As- verifikasi operasi yang dilakukan, (5) perlu-
salam Tour dalam memberikan pelayanan kah merger atau penggabungan usaha dibuat,
kepada pelanggan. dan (6) bagaimana menghindari pengambil
alihan yang merugikan.
Kajian Literatur Memahami arti manajemen strategi di
Manajemen strategi adalah seni dan pe- atas, maka kiranya tidak berlebihan bila pe-
ngetahuan dalam merumuskan, mengimple- nelitian ini dimaksudkan sebagai input pada
mentasikan, serta mengevaluasi keputusan- manajemen strategi khususnya pelayanan ha-
210 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 208 - 219

ji dan umrah PT Safina Assalam Tour ten- 1. Manajemen strategi membantu perusaha-
tang peluangnya untuk membuka diri menin- an melihat lebih dulu ancaman dan pelu-
jau kembali strategi perusahaan saat ini. ang di masa depan.
Tahap-tahap manajemen strategi terdiri 2. Manajemen strategi menyediakan sasaran
atas sebagai berikut ini. yang jelas serta arah untuk masa depan
1. Perencanaan (planning), sebagai salah sa- perusahaan.
tu fungsi manajemen. 3. Riset dalam manajemen strategi dapat
2. Pengorganisasian (organizing), merupa- membantu para manajer. Hal ini kelihat-
kan sistem kerjasama sekelompok orang, annya mengesankan bahwa perencanaan
yang dilakukan dengan pembidangan dan formal membantu keberhasilan.
pembagian seluruh pekerjaan atau tugas
dengan membentuk sejumlah satuan atau Berbagai riset menunjukan bahwa bia-
unit kerja, yang menghimpun pekerjaan ya mempertahankan pelanggan jauh lebih
sejenis dalam satu-satuan kerja. Kemudian murah dibandingkan biaya merebut pelang-
dilanjutkan dengan menetapkan wewe- gan. Oleh karena itu, mulai banyak perusaha-
nang dan tanggung jawab masing-masing an yang berusaha menekankan upaya me-
diikuti dengan mengatur hubungan kerja maksimalkan potensi penjualan masa depan
baik secara vertikal maupun horizontal. bisnis pelanggan saat ini. Berikut ini ada tiga
3. Pelaksanaan (actuating), dilakukan orga- alternatif strategi yang dapat dipilih.
nisasi setelah sebuah organisasi memiliki 1. Mempertahankan tingkat kepuasan
perencanaan dan melakukan pengorgani- pelanggan yang tinggi. Banyak merek
sasian dengan memiliki struktur organisasi yang berhasil dibangun di pasar dengan
termasuk tersedianya personil sebagai pe- memfokuskan strategi dan programnya
laksana sesuai dengan kebutuhan unit atau untuk mempertahankan kepercayaan pe-
satuan kerja yang dibentuk. langgan terhadap kualitas produk yang su-
4. Penganggaran (budgeting), merupakan sa- perior. Loyalitas pelanggan tercipta mana-
lah satu fungsi manajemen yang sangat kala pelanggan membeli barang dan jasa
penting peranannya karena fungsi ini ber- dari sumber yang sama dari waktu ke
kaitan tidak saja dengan penerimaan, pe- waktu. Kepuasan pelanggan merupakan
ngeluaran, penyimpanan, penggunaan dan penyebab utama loyalitas, kepuasan dan
pertanggungjawaban, namun lebih luas la- loyalitas akan semakin kuat bila didukung
gi berhubungan dengan kegiatan tata lak- pula dengan ekuitas merek yang kuat.
sana keuangan. Kegiatan fungsi anggaran 2. Relationship marketing, dirancang untuk
dalam organisasi sektor publik menekan- meningkatkan kemungkinan terjadinya
kan pada pertanggungjawaban dan peng- bisnis ulangan melalui pengembangan hu-
gunaan sejumlah dana secara efektif dan bungan yang sifatnya formal-interpersonal
efisien. Hal ini disebabkan karena dana dengan pelanggan.
yang dikelola tersebut merupakan dana 3. Produk komplementer, merupakan salah
masyarakat yang dipercayakan kepada or- satu bentuk strategi yang sering dirancang
ganisasi sektor publik. dan dipasarkan perusahaan dalam rangka
5. Pengawasan (control), dilakukan oleh ma- mempertahankan pelanggan. Menambah
najer sektor publik terhadap pekerjaan jumlah relasi antara perusahaan dan pe-
yang dilakukan dalam satuan atau unit langgan dapat menyebabkan peralihan ke
kerjanya. Kontrol diartikan sebagai proses pemasok atau merek lain menjadi lebih
mengukur (measurement) dan menilai mahal (baik secara ekonomis maupun psi-
(evaluation) tingkat efektivitas kerja per- kologis) bagi pelanggan.
sonel dan tingkat efisiensi penggunaan sa-
rana kerja dalam memberikan kontribusi Kualitas pelayanan (service quality)
pada pencapaian tujuan organisasi. merupakan konsep yang abstrak dan banyak
mengandung hal-hal yang bersifat psikologis
Manajemen strategi perlu diadakan Ala- maupun sosial. Beberapa pendekatan dilaku-
san utamanya adalah sebagai berikut ini. kan untuk dibahas dan dianalisis secara aka-
Yasin, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada …. 211

demis, dan tentunya diwujudkan dalam usaha kebutuhan konsumen dan memberikan
layanan. Menurut J. Supranto (2006:226) ku- perhatian secara individual.
alitas pelayanan adalah sebuah kata yang ba-
gi penyedia jasa merupakan sesuatu yang ha- Jasa sering dipandang sebagai suatu fe-
rus dikerjakan dengan baik. Menurut Garvin nomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri
yang dikutip Tjiptono (2012:143) menyata- mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan
kan bahwa terdapat lima perspektif mengenai personal (personal service) sampai jasa seba-
kualitas, salah satunya yaitu bahwa kualitas gai suatu produk. Sejauh ini, sudah banyak
dilihat tergantung pada orang yang menilai- pakar pemasaran jasa yang telah berusaha
nya, sehingga produk yang paling memuas- mendefinisikan pengertian jasa. Kotler
kan preferensi seseorang merupakan produk (2005:464) menyebutkan bahwa pelayanan
yang berkualitas paling tinggi. Kualitas pela- (service) dapat didefinisikan sebagai suatu
yanan adalah suatu tindakan yang dilakukan tindakan atau kinerja yang diberikan oleh
mulai dari awal sampai akhir yang dilakukan seseorang kepada orang lain. Pelayanan
oleh direktur tertinggi sampai karyawan te- (service) dapat diklasifikasikan sebagai ber-
rendah untuk memenuhi kebutuhan calon ikut ini.
ataupun pengguna barang dan jasa yang dita- 1. High contact service, di mana kontak an-
ngani. Kualitas pelayanan juga dapat diarti- tara konsumen dan penyedia jasa yang sa-
kan sebagai proses pemenuhan kebutuhan ngat tinggi, konsumen selalu terlibat da-
melalui aktifitas orang lain yang langsung di- lam proses dari layanan jasa tersebut.
terima. Kotler (1993:240) menyusun faktor- 2. Low contact service, di mana kontak an-
faktor utama yang menjadi penentu mutu pe- tara konsumen dengan penyedia jasa tidak
layanan utama. Pada dasarnya konsumen terlalu tinggi. Kontak fisik dengan konsu-
menggunakan kriteria yang sama apapun je- men hanya terjadi di frontdesk. Contohnya
nis jasanya. adalah lembaga keuangan.
1. Akses, di mana jasa tersebut mudah dida-
patkan pada tempat-tempat, waktu yang Jasa adalah setiap tindakan atau kegiat-
tepat tanpa banyak menunggu. an yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada
2. Komunikasi, di mana jasa tersebut dijelas- pihak lain, yang pada dasarnya tidak terwu-
kan dengan tepat dalam bahasa yang mu- jud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
dah dipahami dan sederhana. apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau ti-
3. Kompetensi, di mana para pegawai memi- dak dengan suatu produk fisik (Kotler, 2005:
liki keahlian dan pengetahuan yang diper- 486). Jasa mencakup semua aktivitas ekono-
lukan. mi yang hasilnya bukanlah produk atau kons-
4. Kesopanan, di mana para pegawai harus truksi fisik, yang secara umum konsumsi dan
ramah, cepat tanggap dan tenang. produksinya dilakukan pada saat bersamaan,
5. Kreadibilitas, di mana perusahaan dan dan nilai tambah yang diberikannya dalam
karyawan dapat di percaya dan mempu- bentuk (kenyamanan, hiburan, kecepatan,
nyai tempat di hati konsumen. dan kesehatan) yang secara prinsip tidak ber-
6. Keandalan, di mana jasa yang diberikan wujud pada pembeli pertamanya (Zeithaml,
secara konsisten dan tepat. 2003:3). Dari berbagai definisi di atas, tam-
7. Responsif, di mana pelayanan atau respon pak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek
karyawan yang cepat dan kreatif terhadap interaksi antara pihak konsumen dan pemberi
permintaan atau permasalahan yang diha- jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat ti-
dapi konsumen. dak selalu menyadari. Jasa juga bukan meru-
8. Keamanan, di mana jasa yang diberikan pakan barang, jasa adalah suatu proses atau
bebas dari bahaya, resiko dan keraguan. atau aktifitas yang tidak berwujud. Jadi pada
9. Bagian-bagian dari jasa yang berbentuk fi- dasarnya jasa merupakan semua aktivitas
sik benar-benar mencerminkan kualitas ja- ekonomi yang hasilnya tidak merupakan pro-
sa tersebut. duk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang
10. Memahami konsumen, di mana karyawan biasanya dikonsumsi pada saat yang sama
benar-benar membuat usaha memahami dengan waktu yang di hasilkan dan memberi
212 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 208 - 219

nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, pelayanan mudah dijangkau, waktu me-
hiburan, kesehatan, dan kesenangan) atau pe- nunggu tidak terlalu lama, dan saluran ko-
mecahan atas masalah yang dihadapi konsu- munikasi mudah dihubungi.
men memiliki empat ciri utama yang sangat 5. Courtesy, yaitu sikap sopan santun, res-
mempengaruhi desain dan rancangan pro- pek, perhatian, dan keramahan dari para
gram pemasarannya (Kotler, 2005: 228-241), kontak personal perusahaan
sebagai berikut ini. 6. Communication, yaitu memberikan infor-
1. Intangibility (tidak berwujud), artinya jasa masi yang dapat dipahami pelanggan serta
tidak dapat dilihat, dirasakan, dicecap, di- selalu mendengarkan saran dan keluhan
dengar atau diraba sebelum dibeli. pelanggan.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan), 7. Credibility, yaitu jujur dan dapat diperca-
artinya bahwa jasa dalam hal ini tidak ber- ya. Di sini menyangkut nama dan reputasi
laku pada barang fisik yang di produksi, perusahaan, karakteristik pribadi, kontak
ditempatkan pada persediaan, distribusi personal, dan interaksi dengan pelanggan.
melalui berbagai pengecer dan akhirnya 8. Security, yaitu aman (secara fisik, finansi-
dikonsumsi jika jasa diberikan oleh sese- al dan kerahasiaan) dari bahaya, risiko
orang maka orang tersebut adalah merupa- atau keragu-raguan.
kan bagian dari jasa tersebut. 9. Understanding/knowing the customer, ya-
3. Variability (bervariasi), artinya bahwa itu upaya untuk memahami kebutuhan pe-
mutu jasa tergantung kepada siapa yang langgan.
menyediakan jasa disamping waktu, tem- 10. Tangible, yaitu segala bukti fisik seperti
pat, dan bagaimana disediakan. Dan pem- pegawai, fasilitas, peralatan, tampilan fi-
beli jasa akan berhati-hati terhadap kera- sik dari pelayanan.
gaman seperti ini dan seringkali membica-
rakannya dengan yang lain sebelum me- Namun, dalam perkembangan selanjut-
milih seorang penyedia. nya Parasuraman et al., (dalam Zeithaml dan
4. Perishability (tidak tahan lama), artinya Bitner (1996:118) sampai pada kesimpulan
jasa tidak dapat di simpan untuk dijual bahwa kesepuluh dimensi kualitas pelayanan
atau di pakai kemudian. di atas dirangkumkan menjadi lima dimensi
pokok yang terdiri dari reliability, respon-
Dimensi Kualitas Pelayanan siveness, assurance (yang mencakup compe-
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (da- tence, courtesy, credibility, dan security), em-
lam Tjiptono, 2012:69) yang melakukan pe- pathy (yang mencakup access, communica-
nelitian khusus terhadap beberapa jenis pela- tion dan understanding the customer), serta
yanan, mengidentifikasi sepuluh faktor utama tangible.
yang menentukan kualitas pelayanan, yakni Kualitas pelayanan (service quality) sa-
sebagai berikut ini. ngat bergantung pada tiga hal yaitu: sistem,
1. Reliability, yang mencakup konsistensi teknologi, dan manusia. Faktor manusia me-
kerja (performance) dan kemampuan un- megang kontribusi terbesar sehingga kualitas
tuk dipercaya (dependability). Hal ini ber- pelayanan relatif lebih sulit ditiru disbanding-
arti perusahaan memberikan pelayanannya kan dengan kualitas produk dan harga. Salah
secara tepat sejak awal (right the first satu konsep kualitas layanan yang popular
time) dan telah memenuhi janji (iklan)nya. adalah servqual, yaitu sebagai berikut ini.
2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesi- 1. Bukti langsung/fisik (tangible), yaitu buk-
apan para pegawai untuk memberikan pe- ti nyata dari pelayanan yang diberikan,
layanan yang dibutuhkan pelanggan. meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, kar-
3. Competence, artinya setiap pegawai per- yawan dan sarana komunikasi. Menim-
usahaan memiliki pengetahuan dan kete- bang bahwa suatu layanan tidak dapat dili-
rampilan yang dibutuhkan untuk dapat hat, dicium, diraba, maka aspek tangible
memberikan pelayanan tertentu. menjadi penting sebagai ukuran pelayan-
4. Access, yaitu kemudahan untuk dihubungi an.
atau ditemui, yang berarti lokasi fasilitas
Yasin, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada …. 213

2. Keandalan (reliability), yaitu dimensi Menurut Malhotra (2009:364), sampel


yang mengukur keandalan perusahaan da- adalah sekelompok elemen populasi yang ter-
lam memberikan pelayanan kepada pe- pilih untuk berpartisipasi dalam studi. Sam-
langgannya, dibandingkan empat dimensi pel adalah bagian dari populasi yang diambil
kualitas layanan yang lain, dimensi ini di- melalui cara-cara tertentu yang mewakili po-
persepsikan paling penting dalam berbagai pulasi. Penelitian mengenai kualitas pelayan-
industry jasa. an di PT Safina Assalam Tour ini dilaksana-
3. Daya tanggap (responsiveness), di mana kan dengan menggunakan metode nonproba-
harapan pelanggan terhadap kecepatan pe- bilitas (pengambilan sampel secara tidak
layanan tidak akan cenderung meningkat acak) dengan menggunakan tekhnik pengam-
dari waktu ke waktu. Perlu diingat bahwa, bilan sampel bertujuan, di mana sampel dipi-
harga pada suatu waktu bisa dipersepsikan lih berdasarkan karakteristiknya.
berbeda antara satu pelanggan dan pelang- Apabila populasi tidak diketahui, Hair
gan yang lain. dkk. (2007) merekomendasikan jumlah sam-
4. Jaminan (assurance), yaitu dimensi yang pel minimal lima kali dari jumlah item per-
berhubungan dengan kemampuan perusa- tanyaan yang terdapat di kuesioner. Total
haan dan perilaku staff front-line dalam pertanyaan dalam penelitian ini adalah 10
menanamkan rasa percaya dan keyakinan pertanyaan, sehingga minimal ukuran sampel
pada pelanggan. penelitian ini adalah 50 pertanyaan.
5. Empati (emphaty), di mana pelanggan dari Sumber data dalam penelitian ini terdiri
kelompok menengah atas mempunyai ha- atas data primer dan data sekunder. Data pri-
rapan yang tinggi agar perusahaan penye- mer adalah data yang diperoleh secara lang-
dia jasa mengenal mereka secara pribadi. sung dari objek yang diamati. Data primer
Perusahaan harus tahu nama mereka, ke- diperoleh dengan tanya jawab pada beberapa
butuhan mereka secara spesifik dan bila bagian yang terkait dalam penelitian. Data
perlu mengetahui hobi dan karakter pri- sekunder adalah data penelitian yang diper-
badi mereka lainnya. oleh oleh peneliti secara tidak langsung me-
lalui media perantara (diperoleh dan dicatat
Metode Penelitian oleh pihak lain), serta dokumen-dokumen la-
Penelitian ini adalah penelitian deskrip- innya yang berhubungan dengan penelitian.
tif. Menurut Sugiyono (2010:29) penelitian Analisis deskriptif adalah mentransfor-
deskriptif adalah metode yang digunakan un- masi data mentah ke dalam bentuk data yang
tuk menggambarkan atau menganalisis suatu mudah dimengerti dan ditafsirkan, serta me-
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk nyusun, manipulasi dalam menyajikan supa-
membuat kesimpulan yang lebih luas. Meto- ya menjadi suatu informasi. (Kusmayadi:
de deskriptif digunakan untuk menggambar- 2000). Setelah data terkumpul secara leng-
kan rumusan masalah ke satu, dua dan tiga. kap di lapangan, langkah selanjutnya adalah
Data yang dibutuhkan adalah data yang se- menganalisis data tersebut. Dengan tahapan
suai dengan masalah-masalah yang ada dan sebagai berikut ini.
sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga da- 1. Kuesioner yang telah diisi oleh responden
ta tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diri penomoran sesuai dengan jumlah res-
diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori ponden.
yang telah dipelajari. Jadi, dari data tersebut 2. Hasil dari kuesioner dimasukkan ke dalam
akan ditarik kesimpulan. data ordinal melalui program excel. Data
Menurut Malhotra (2009:364), populasi ordinal ini menunjukkan tentang tingkat
adalah gabungan seluruh elemen, yang me- kualitas pelayanan dengan mengunakan
miliki serangkaian karakteristik serupa, yang skala Likert dengan alasan agar responden
mencakup semesta untuk kepentingan masa- dapat dengan mudah mengukur dengan
lah riset pemasaran. Populasi dalam peneliti- skala berapa yang menyatakan sangat se-
an ini adalah seluruh jamaah atau konsumen tuju sampai sangat tidak setuju. Penilaian
yang pernah menggunakan jasa PT Safina dalam skala Likert dapat dilihat pada
Assalam Tour. Tabel 1 berikut ini.
214 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 208 - 219

Tabel 1. Penilaian dalam Skala Likert (53,8%) merasa setuju bahwa pelayanan
Nilai Keterangan yang diberikan staff cepat dan tepat. Kualitas
5 Sangat Setuju (SS) layanan ini masih perlu adanya peningkatan
4 Setuju (S) karena responden yang menjawab ragu-ragu
3 Ragu-Ragu (R) sengan persentase yang cukup tinggi sebesar
2 Tidak Setuju (TS) 24 responden (46,2%). Jadi, dapat disimpul-
1 Sangat Tidak Setuju (STS) kan hasil pengolahan data yang didapatkan
staff Safina Assalam Tour telah mampu
Hasil Penelitian dan Pembahasan memberikan kualitas pelayanan yang baik
Dalam penelitian ini, terdapat 10 faktor kepada pelanggannya. Hal ini dapat dilihat
yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan pada Tabel 3.
kepada pelanggan. Kesepuluh faktor ini akan
diwakili oleh petanyaan yang akan mengam- Tabel 3. Faktor Kesiapan/Kemauan
barkan kualitas pelayanan. (Responsiveness)
Berdasarkan hasil penelitian dapat di- Keterangan Frekuensi Persentease
ketahui dari 50 responden yang mengisi kue- STS 0 0
sioner, sebanyak 26 responden dengan per- TS 0 0
sentase 53,8% merasa ragu bahwa karyawan R 24 46,2
belum dapat diandalkan dalam mengurus se- S 26 53,8
mua dokumen dengan baik dan cepat sehing- SS 0 0
ga pelanggan masih belum puas akan pela- Total 50 100,0
yanan yang diberikan. Nilai ini merupakan
persentase tertinggi ini merupakan kendala Berdasarkan hasil penelitian, dapat dili-
besar bagi Safina Assalam Tour. Namun 20 hat bahwa dari 50 responden dari jumlah res-
responden (42,3%) merasa setuju dan seba- ponden sebanyak 38 responden (76,9%) me-
nyak 4 responden (3,8%) merasa sangat setu- rasa setuju staff mampu memberikan semua
ju mampu. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 informasi yang diinginkan oleh para pelang-
Pelanggan ingin langsung mendapatkan gan. Pelanggan dapat mengunakan semua
informasi dari karyawan tanpa harus dialih- produk yang ditawarkan sehingga pelanggan
kan kepada karyawan yang lain. Ini dapat senang dan puas akan pelayanan dan infor-
membuat ketidak nyamanan pelangan dalam masi yang diberikan staff. Kemampuan ini
mendapatkan informasi dan terkadang harus sangat diperlukan sehingga proses penjualan
menunggu karena karyawan yang mengerti jasa dapat berjalan dengan baik dan tamu ya-
tentang pengurusan dokumen tersebut karena kin akan membeli produk yang ditawarkan.
tidak ada di tempat. Ini merupakan kendala Pernyataan ini diperkuat lagi dengan 8 res-
yang serius pada Safina Assalam Tour. Ke- ponden (15,4%) merasa sangat setuju akan
cenderungan pelanggan biasanya enggan un- kemampuan staff dalam memberikan infor-
tuk menunggu lama dan memutuskan untuk masi produk. Namun, masih ada responden
pindah ke biro perjalanan wisata lainnya. ragu dengan kemampuan staff sebesar 4 res-
ponden (7,7%) merasa ragu-ragu. Dapat diar-
Tabel 2. Faktor Keandalan (Reliablitiy) tikan bahwa staff sudah sangat baik dalam
Keterangan Frekuensi Persentease membarikan informasi yang diinginkan dan
STS 0 0 menguasai produk yang ditawarkan. Hal ini
TS 0 0 dapat dilihat pada Tabel 4
R 26 53,8
S 20 42,3 Tabel 4. Faktor Keterampilan (Competence)
SS 4 3,8 Keterangan Frekuensi Persentease
Total 50 100,0 STS 0 0
TS 0 0
Kemampuan staff Safina Assalam Tour R 4 7,7
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat S 38 76,9
sesuai dengan yang diinginkan oleh para SS 8 15,4
pelanggan. Dari 50 responden, 26 responden Total 50 100,0
Yasin, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada …. 215

Kemampuan staff yang memberikan Berdasarkan hasil penelitian, dapat dili-


kemudahan untuk ditemui atau dihubungi se- hat bahwa dari 50 responden yang mengisi
mua yang ingin diketahui oleh para pelang- kuesioner, sebanyak 39 responden (80,8%)
gan dengan baik dan jelas sudah sangat baik, merasa ragu-ragu staff dapat menangani se-
dapat dilihat 38 responden (76,9%). Hal ini mua keluhan dengan baik dan professional.
didukung oleh fasilitas Safina Assalam Tour Persentase ragu-ragu yang sangat tinggi ini
yang cukup memadai untuk mencari informa- merupakan halangan yang harus di perhatik-
si yang berhubungan dengan produk yang di- an oleh pihak Safina Assalam Tour. Perlunya
tawarkan. Terdapat 9 responden (19,2%) me- ada perhatian khusus karena ada ketidakya-
rasa sangat setuju dan yang terkecil sebesar 3 kinan pelanggan dalam melakukan pembeli-
responden (3,8%) merasa ragu-ragu. Dapat an jasa. Mereka khawatir bila terjadi sebuah
diartikan, staff sudah berusaha semampunya kendala staff tidak dapat menyelasaikan ke-
untuk memberikan kemudahan atau dihu- luhan dan tidak memberikan penyelesaian
bungi bagi para pelanggannya agar informa- keluhan yang sesuai dengan yang diinginkan
si-informasi bisa tersampaikan dengan jelas oleh pelanggan. Terdapat 11 responden
ke telinga pelanggan dengan baik. Jawaban (19,2%) merasa setuju kemampuan staff da-
responden atas pertanyaan tentang faktor ke- lam menangani semua keluhan dengan baik.
mudahan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut Jadi, dapat disimpulkan bahwa staff belum
ini. sepenuhnya bisa menghadapi keluhan yang
datang dari pelanggan. Hal ini disebabkan
Tabel 5. Faktor Kemudahan (Access) staff tidak dapat memberikan keputusan yang
Keterangan Frekuensi Persentase tepat dan cepat untuk menyelesaikan masa-
STS 0 0 lah. Jawaban responden atas faktor komuni-
TS 0 0 kasi dilihat pada Tabel 7 berikut ini.
R 3 3,8
S 38 76,9 Tabel 7. Faktor Komunikasi (Commmunica-tion)
SS 9 19,2 Keterangan Frekuensi Persentase
Total 50 100,0 STS 0 0
TS 0 0
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dili- R 39 80,8
hat bahwa dari 50 responden yang mengisi S 11 19,2
kuesioner, sebanyak 39 responden (73,1%) SS 0 0
merasa setuju staff memberikan pelayanan Total 50 100.0
sopan, ramah, simpatik dan profesional kepa-
da semua pelanggan, sedangkan 11 respon- Bentuk kepercayaan dan kejujuran
den (26,9%) merasa sangat setuju. Dapat di- yang baik sangatlah penting. Baiknya keper-
simpulkan dari hal ini, bahwa semua konsu- cayaan dan kejujuran yang terjalin antara
men sudah merasa setuju dengan kesopanan staff dan pelanggan akan membuat nyaman
dan keramahan. Hal ini akan menjadi nilai pelanggan untuk melakukan membeli jasa
tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan pada Safina Assalam Tour. Staff telah mam-
pelayanannya. Hasil jawaban responden atas pu memberikan kepercayaan dan kejujuran
faktor respek dapat dilihat pada Tabel 6. dengan baik kepada pelanggan. Hal ini dapat
dilihat pada hasil penelitian terdapat 29 res-
Tabel 6. Faktor Respek (Courtesy) ponden (57,7%) merasa setuju, sedangkan 21
Keterangan Frekuensi Persentase responden (42,3%) merasa sangat setuju. Da-
STS 0 0 ri hasil penelitian ini dapat dilihat pelanggan
TS 0 0 sudah sangat puas dengan cara staff menjaga
R 0 0 kepercayaan yang dilakukan oleh staff. Ja-
S 39 73,1 waban responden atas faktor dapat dipercaya
SS 11 26,9 dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut ini.
Total 50 100,00
216 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 208 - 219

Tabel 8. Faktor Dapat Dipercaya (Credibility) Tabel 10. Faktor Kebutuhan Pelanggan
Keterangan Frekuensi Persentase (Understanding)
STS 0 0 Keterangan Frekuensi Persentase
TS 0 0 STS 0 0
R 0 0 TS 0 0
S 29 57,7 R 4 7,7
SS 21 42,3 S 42 84.6
Total 50 100,0 SS 4 7,7
Total 50 100,0
Keamanan bagi para pelanggan sangat-
lah penting bagi pihak Safina Assalam Tour. Pemilik Safina Assalam Tour menye-
Hal ini terlihat dari kemudahan dan keaman- diakan fasilitas kantor yang mendukung se-
an bagi para pelanggan dalam melakukan perti interior kantor yang besih dan rapi se-
transaksi. Semua telah di pikirkan oleh pihak hingga pelanggan merasa nyaman berada di
Safina Assalam Tour dalam menjaga ke- Safina Assalam Tour. Kenyaman ini dicipta-
amanan bagi pelanggannya. Kepuasan pe- kan tidak hanya untuk para pelanggan, na-
langgan akan keamanan kantor terlihat dari mun juga untuk para staff agar mereka dapat
hasil penelitian, yaitu dari 50 responden yang melakukan pekerjaannya nyaman. Dari hasil
mengisi kuesioner, sebanyak 47 responden penelitian dari 50 responden, sebanyak 41
(96,2%) merasa setuju bahwa staff mampu responden (80,8%) merasa setuju Safina As-
memberikan kenyamanan dan keamanan bagi salam Tour memiliki fasilitas kantor yang
semua para pelanggannya, sedangkan 3 res- yang nyaman dan rapi, sedangkan 9 respon-
ponden (3,8%) merasa sangat setuju. Jadi, den (19,2%) merasa sangat setuju. Jawaban
dapat disimpulkan bahwa keamanan untuk responden atas pertanyaan faktor fasilitas
pelanggan di PT Safina Assalam Tour sudah kantor dapat dilihat pada Tabel 11.
cukup baik. Akan lebih baik lagi jika peng-
amanan itu bervariasi contoh, untuk pemba- Tabel 11. Faktor Fasilitas Kantor
yaran menggunakan sistem transfer. Jawaban Keterangan Frekuensi Persentase
responden atas pertanyaan faktor keamanan STS 0 0
dapat dilihat pada Tabel 9. TS 0 0
R 0 0
Tabel 9. Faktor Keamanan (Security) S 41 80.8
Keterangan Frekuensi Persentase SS 9 19.2
STS 0 0 Total 50 100.0
TS 0 0
R 0 0 Kesepuluh dimensi kualitas pelayanan
S 47 96,2 menunjukan bahwa kualitas pelayanan di PT
SS 3 3,8 Safina Assalam Tour sudah baik. Semua pen-
dapat dari pelanggan langsung ditanggapi se-
Total 50 100,0
rius oleh pemilik dan direktur utama Safina
Assalam Tour agar peningkatan kualitas pe-
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dili-
layanan. Bapak H. Syahlanny berusaha selalu
hat bahwa dari 50 responden yang mengisi
mengevaluasi kinerja dari semua staff-nya.
kuesioner, sebanyak 42 responden (84,6%)
Ada salah satu pertanyaan yang mendapatkan
merasa setuju staff dapat tanggap dengan apa
jawaban ragu-ragu pada Tabel 2 yaitu dalam
kebutuhan yang diperlukan oleh para pelang-
pengurusan dokumen dengan baik dan cepat
gan sehingga merasa apa yang diingikan da-
sebanyak 53,8% pelanggan masih ragu-ragu
pat diwujudkan, sedangkan 4 responden
kemampuan ini, walaupun pada hasil peneli-
(7,7%) merasa sangat setuju dan yang yang
tian ini sebenarnya juga sudah cukup bagus
terkecil sebesar 4 responden (7,7%) merasa
karena 20 responden (42,3%) merasa setuju
ragu-ragu. Jawaban responden atas pertanya-
dan sebanyak 4 responden (3,8%) merasa sa-
an tentang faktor kebutuhan pelanggan dapat
ngat setuju mampu. Dalam hal ini ragu-ragu
dilihat pada Tabel 10.
bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan
Yasin, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada …. 217

karena masih banyak pula yang merasa setu- Berdasarkan hasil penelitian, 80,8% pe-
ju. Saat ini pihak Safina Assalam Tour secara langgan merasa ragu-ragu dalam cara staff
rutin memberikan pelatihan tentang peng- menangani semua keluhan dengan baik. Hal
urusan dokumen secara bergiliran. Pemilihan ini masih jadi kendala untuk saat ini. Dari
bagian inbound yang diberi pelatihan karena hasil penelitian 11 responden (9,2%) merasa
staff bagian inbound lebih mudah untuk me- setuju akan kemapuan staff menangani semua
ngerti dan mereka telah bisa melakukan keluhan dengan baik, artinya staff sudah bisa
pengurusan perjalanan wisata. Pengurusan meyakinkan walaupun juga ada yang belum
dokumen biasanya lebih pada perjalanan bisa menjawab karena masih ragu-ragu. Saat
yang akan di lakukan keluar negeri (out- ini Safina Assalam Tour berusaha untuk
bound). Staff bagian inbound diajari bagai- memperbaiki kesalahan-kesalahan sekecil
mana prosedur dalam pengurusan dokumen apapun dengan cara memberi contoh bagai-
mulai dari proses reservasi semua dokumen, mana saat manager menyelesaikan keluhan
prosedur pengurusan setiap dokumen seperti yang ada sehingga pelangan puas dengan pe-
pasport, visa, bookingan hotel, room list, ti- nyelesaian keluhannya. Contoh yang diberi-
ket pesawat dan persiapan dokumen sebelum kan tersebut diharapkan dapat dicontoh bila
keberangkatan. Perbaikan dalam peningkatan terjadi keluhan yang sama staff telah mampu
kualitas pelayanan dalam pengurusan doku- menangani dengan baik. Pihak Safina Assa-
men yang dilakukan pihak Safina Assalam lam Tour juga memberikan pengetahuan ten-
Tours sudah sangat baik, namun perlu ada tang karakteristik pelanggan. Ini sangat
untuk melihat pengurusan dokumen dari tra- membantu dalam menghadapi keluhan yang
vel-travel agen besar yang ada seperti Kaltra- datang, sehingga penyelesaian keluhan yang
bu Tour di Banjarmasin yang telah memiliki datang dapat diselesaikan dengan baik. Sela-
pengalaman yang banyak dalam pengurusan in itu, penting sekali adanya pelatihan dalam
dokumen sehingga pihak Safina Assalam menghadapi keluhan pelanggan dengan men-
Tour dapat memperbaiki kelemahan dalam datangkan tim pelatihan dari psikologi Uni-
pengurusan dokumen agar dapat tertangani versitas Islam Banjarmasin. Tujuannya agar
dengan cepat dan baik. dapat mengetahui cara yang benar dalam
Selain itu, penambahan staff pada menghadapi keluhan dan dapat membaca de-
pengurusan dokumen perlu dilakukan dengan ngan cepat karakter pelanggan sehingga ke-
menerima staff baru yang memiliki latar luhan dapat dihadapi dengan baik, dan pe-
belakang dari pariwisata. Hal ini dilakukan langgan puas dengan penyelesaian yang dibe-
agar dapat meningkatkan kualitas dari per- rikan.
usahaan. Saat ini Safina Assalam Tour mene- Berdasarkan hasil penelitian, upaya stra-
rima dua staff baru yang sedang magang dari tegi yang dilakukan Safina Assalam Tour
sekolah pariwisata khususnya untuk bagian sudah baik. Namun, yang perlu diperhatikan
tour. Hal ini dilakukan karena pada umum- dalam memberi pelayanan seperti yang dipa-
nya mereka lebih cepat mengerti tentang pro- parkan oleh Payne (2000:33) pelayanan ada-
sedur-prosedur yang ada di perusahaan. Me- lah rasa menyenangkan atau tidak menye-
reka telah memiliki standar dalam pelayanan nangkan dan oleh penerima pelayanan pada
sesuai dengan nasional dan internasional. saat memperoleh pelayanan. Payne (2000)
Tindakan yang diambil oleh pihak Safina As- juga mengatakan bahwa pelayanan pelang-
salam Tours sudah sangat baik perlunya un- gan mengandung pengertian:
tuk memikirkan regenerasi staff yang ada. 1. segala kegiatan yang dibutuhkan untuk
Berdasarkan hasil observasi, staff Safi- menerima, memproses, menyampaikan
na Assalam Tour sudah cukup banyak yang dan memenuhi pesanan pelanggan dan un-
senior. Mereka cendrung telah malas untuk tuk menindak lanjuti setiap kegiatan yang
belajar sesuatu sehingga semangat kerjapun mengandung keliruan;
mulai menurun. Memikirkan perekrutan staff 2. Ketepatan waktu dan reliabilitas penyam-
baru berdampak baik dalam kualitas pelayan- paian jasa kepada pelanggan sesuai de-
an sehingga kreatifitas dan semangat kerja ngan harapan mereka;
semakin baik.
218 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 208 - 219

3. Serangkaian kegiatan yang meliputi se- sama yang baik antara perusahaan dan pe-
mua bidang bisnis yang terpadu untuk me- langgan.
nyampaikan produk-produk dan jasa terse- 7. Faktor dapat dipercaya (credibility), yaitu
but sedemikian rupa sehingga dipresepsi- dengan mampu menjaga kepercayaan para
kan memuaskan oleh pelanggan dan mere- pelanggan dalam memberikan pelayanan.
alisasikan pencapaian tujuan-tujuan per- 8. Faktor keamanan (security), yaitu dengan
usahaan; menjaga reputasi perusahaan dengan baik,
4. Total pesanan yang masuk dan seluruh sehingga akan menumbuhkan rasa aman
komunikasi dengan pelanggan; dan bagi para pelanggannya.
5. Penyampaian produk kepada pelanggan 9. Faktor kebutuhan pelanggan (understand-
tepat waktu dan akurat dengan segala ing), yaitu dengan memahami apa yang
tindak lanjut serta tanggapan keterangan dibutuhkan pelanggan dengan cepat.
yang akurat. 10. Faktor fasilitas kantor (tangible), yaitu de-
ngan menjaga penampilan kantor dan staff
Pengertian ini merupakan hal yang dengan baik yang merupakan gambaran
penting yang perlu diperhatikan dalam mem- kualitas pelayanan yang baik pula, dan
berikan pelayanan kepada pelanggan. Dari mampu memberikan impresi positif.
kelima pengertian ini Safina Assalam tour
menyampaikann produk kepada pelanggan Pihak Safina Assalam Tour pada
masih belum tepat waktu dan akurat. Pada umumnya telah melakukan upaya ini. Na-
teori kepuasan pelangan menurut Irawan mun, ada beberapa upaya yang belum dilaku-
(2009:61) faktor keandalan (reliability) me- kan dengan baik yaitu pada memberikan pe-
rupakan faktor yang terpenting dalam kepu- layanan yang cepat dan mampu menepati
asan pelanggan salah satu nya tepat waktu janji sesuai dengan waktu yang telah disepa-
sesuai dengan janji. Dalam bisnis jasa modal kati dengan pelanggan. Selain itu, perusahaan
kepercayaan merupakan kuncinya dari kepu- perlu meningkatan kemampuan staff untuk
asan pelanggan terhadap pelayanan yang di- lebih akurat dalam proses transaksi pembeli-
berikan. an jasa hingga jasa akan diserahkan kepada
Upaya yang harus di upayakan untuk pelanggan.
meningkatan strategi kualitas pelayanan di
perusahaan ini adalah sebagai berikut ini. Kesimpulan
1. Faktor keandalan (reliability), yaitu de- Berdasarkan pembahasan hasil peneliti-
ngan meningkatkan kemampuan perusa- an, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
haan untuk memberikan pelayanan seperti berikut ini.
yang dijanjikan. 1. Kualitas pelayanan Safina Assalam Tour
2. Faktor kesiapan/kemauan (responsive- sudah baik ini dilihat dari persentase dari
ness), yaitu dengan memberikan pelayan- 10 pertanyaan yang menujukan persentase
an yang cepat kepada pelanggan. lebih dari 80%. Kualitas pelayanan yang
3. Faktor keterampilan (competence), yaitu diberikan staff telah baik namun terdapat
dengan menguasai produk dengan baik dua yang masih menjawab ragu-ragu. Atas
agar pelanggan lebih cepat mengerti me- hasil ini diharapkan bisa langsung dapat
ngenai apa yang diinginkannya. penanganan dengan baik sesuai dengan
4. Faktor emudahan (access), yaitu dengan usulan yang ada.
memberikan kemudahan untuk dihubungi 2. Strategi peningkatan kualitas pelayanan di
bagi para pelanggannya agar informasi-in- Safina Assalam Tour terus dilakukan oleh
formasi bisa tersampaikan dengan jelas ke perusahaan yaitu salah satunya caranya
telinga pelanggan. dengan memberikan pengetahuan tentang
5. Faktor ramah dan sopan (courtesy), yaitu pengurusan dokumen kepada seluruh staff,
dengan memberikan pelayanan yang ra- agar pengurusan dokumen dapat lebih ce-
mah dan sopan kepada pelanggan. pat. Perekrutan staff baru dengan latar
6. Faktor komunikasi (communication), yaitu belakang pariwisata merupakan strategi
dengan melakukan komunikasi dan kerja yang dilakukan oleh perusahaan.
Yasin, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada …. 219

Beberapa saran yang dapat dianjurkan Kotler Philip, 1993, Manajemen Pemasaran:
sebagai hasil penerapan bagi pihak Safina Analisis, Perencanaan, Implementasi,
Assalam Tour adalah sebagai berikut ini. dan Pengendalian, Lembaga Penerbit
1. Perlunya perbaikan sisitem dalam peng- FEUI, Jakarta.
urusan dokumen sehingga, pengurusan da- Kotler Philip, 2005, Manajemen Pemasaran,
pat berjalan dengan cepat sesuai dengan Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
perjanjian dengan pelanggan. Kusmayadi Sugiarto E., 2000. Metode Pene-
2. Penting pengawasan yang ketat sehingga litian dalam Bidang Pariwisata, Gra-
pengurusan dokumen dapat berjalan de- media Pusaka Utama, Jakarta.
ngan baik dan cepat. Malhotra, 2009, Penelitian Populasi dan
3. Perusahaan memberikan pelatihan dengan Sampel, Salemba Empat, Jakarta.
mendatangkan pelatihan khusus keperiba- Payne A., 2000. Pamasaran Jasa (The
dian untuk memberikan tentang pelayanan Essence of Service Marketing), Edisi
yang baik dan cara yang benar dalam Pertama, Andi, Yogyakarta.
menghadapi keluhan dari pelanggan seca- Republik Indonesia, Undang-Undang No. 13
ra berkala. Tahun 2008 tentang Ibadah Haji.
4. Perlunya peningkatan kemampuan para Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian,
staff dengan mengikuti pelatihan-pelatihan Alfabeta, Bandung.
yang diadakan oleh organisasi-organisasi Supranto J., 2006, Pengukuran Tingkat Ke-
pariwisata sehingga dapat memperbaharui puasan Pelanggan, Cetakan Ketiga
pengetahuan dan kemampuan staff. Rineka Cipta, Jakarta.
Tjiptono, 2012, Strategi Pemasaran, Edisi
DAFTAR PUSTAKA Pertama, Yogyakarta.
Bambang Hariadi, 2003, Strategi Manaje- Wheelen Thomas L. dan David J. Hunger,
men, Bayumedia Publishing, Jakarta. 2010 Strategic Management and. Busi-
David, Fred R., 2012, Strategic Management: ness Policy Achieving Sustainability,
Konsep Manajemen Strategis, Salemba Twelfth Edition, Pearson, London.
Empat, Jakarta. Zeithmal V., 2003, Marketing Real People.
Hair Joseph F., dkk., 2007, Research Me- Real Choice, Prentince Hall, New Jer-
thods for Business, John Wiley & Sons, sey.
West Sussex. Zeithaml, V. A. dan M.J. Bitner, 1996, Deli-
Irawan Handy, 2010, 10 Prinsip Kepuasan vering and Performing Service. Part
Pelanggan, Elex Media Komputindo, Five. Services Marketing, International
Jakarta. Ed., The McGraw-Hill Companies,
New York.

Anda mungkin juga menyukai