DISUSUN OLEH :
Sherina Salsabila Beutari
NIM : 200200665
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia, rahmat, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Peran Indonesia Dalam Pasukan Perdamaian Internasional di Lebanon” untuk
memenuhi tugas Hukum Internasional. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Sutiarnoto MS, SH.,M.Hum. Selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum
Internasional atas bimbingan yang diberikan.
Sherina
DAFTAR ISI
3.1 simpulan...................................................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Perang antara Lebanon dan Israel membuat dunia terguncang. Indonesia sebagai
negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, terdorong untuk melakukan pembicaraan
dengan pemimpin dunia lain untuk mengakhiri krisis itu. Setelah terjadi pembicaraan
dengan para pemimpin, akhirnya Indonesia diperkenankan mengirimkan pasukannya
dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Lebanon. Pengiriman
pasukan ke Lebanon juga atas dasar desakan masyarakat Indonesia, yang meminta
pemerintah agar mereka mengirimkan bantuan untuk masyarakat Lebanon yang
diserang Israel.
1
Supardi, C. (2017). Keterlibatan Indonesia Dalam Pasukan Operasi Pengawasan-Perdamaian PBB Pada Konflik Israel-
Hezbullah Di Lebanon. (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)Diakses dari https://repository.uinjkt.ac.id
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa sajakah Peran dan tugas pasukan KONGA sebagai pasukan misi
perdamaian dunia di Lebanon ?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kontingen Garuda (atau sering disingkat dengan istilah “KONGA” saja) adalah
sebuah pasukan dari organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan
dalam rangka misi perdamaian di berbagai tempat di dunia atas nama organisasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia mulai berpartisipasi dalam kegiatan semacam
ini semenjak tahun 1957. Terdapat total 27 lebih kontingen pasukan yang terbentuk
beserta sub-kontingen pasukan hingga hari ini.
2
Zenius .(2018). Kontingen Garuda. Diakses pada 28 Mei, dari
2021https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/430/KONGA#:~:text=Kontingen%20Garuda%20(atau%20sering%20disingkat,
nama%20organisasi%20Perserikatan%20Bangsa-Bangsa.
2.2 Peran dan tugas pasukan KONGA sebagai pasukan misi perdamaian
dunia di Lebanon Selatan
3. Membangun hubungan dengan aparat setempat dan tokoh sipil dalam area operasi
serta membantu aparat setempat bila dibutuhkan.
1. Patroli siang dan malam sebanyak 50 kali baik dengan keadaan tempur sekitar 300
orang, sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut tanpa mengurangi kesejahteraan
prajurit, maka pelaksanaan di lapangan di bagi menjadi 3 kekuatan, 1/3
melaksanakan tugas, 1/3 standby dan 1/3 istirahat ini yang dilakukan sepanjang
tahun diluar dari kegiatan latihan bersama antar negara kontingen maupun kegiatan
protokoler.
2. Static Point, patroli ini dilaksanakan untuk memantau daerah-daerah yang tidak
terjangkau oleh rute Patroli Area Operasi, dimana kehadiran pasukan UNIFIL
sangat diperlukan di daerah ini. Posisi Static Point ini juga dapat digunakan sebagai
pangkal patroli.
3. Observation Post, kegiatan ini bertujuan untuk memonitor wilayah yang tidak
terjangkau oleh rute Patroli Area Operasi dan Static Point serta dilaksanakan
selama 24 jam. Hal ini dilaksanakan karena tingkat kerawanan di wilayah tersebut
masih tinggi sehingga kehadiran pasukan UNIFIL diperlukan setiap saat.
4. Observation Tower, untuk mengontrol keamanan kedudukan pasukan yang berada
di dalam compound, maka tower observasi didirikan di dalam compound dan
menjadi bagian Dinas Dalam serta menjadi Force Protection Measure dari masing-
masing compound.
5. Patroli Gabungan yaitu operasi gabungan dengan LAF dilaksanakan berdasarkan
Frago 47-02 tentang Coordinated Activities With LAF. Pola operasi yang
dilaksanakan berdasarkan perkembangan situasi yang terjadi di dalam wilayah
operasi. Bentuk operasi gabungan ini terdiri dari Joint Vehicle Patrol, Joint Foot
Patrol, Counter Rocket Launching Operation (CRLO), Combine/Random Check
Point dan Co-located Check Point.
6. Counter Rocket Launching Operation (CRLO), patroli kendaraan gabungan
bersama 1 Tim LAF yang dilaksanakan diwilayah Indobatt dimana kemungkinan
wilayah tertentu akan digunakan sebagai tempat peluncuran roket dari pihak Arm
Element Hezbullah ke wilayah Israel, jadwal patroli ini bersifat random dan
dikendalikan langsung oleh Sektor Timur.
7. Patroli Area Operasi, berdasarkan Frago No. 64/02 tentang Operational Patrols,
Frago no 22/02 tentang Road Control and Surveilance , patroli area operasi
dilaksanakan oleh seluruh Kompi Mekanis dengan tujuan untuk mengawasi
wilayah operasi dengan rute yang telah ditentukan oleh Sektor Timur.
8. Patroli Blue Line dilaksanakan dengan berjalan kaki maupun menggunakan Ranpur
dengan tujuan mengontrol batas wilayah antara Israel dengan Lebanon dari
pelanggaran batas wilayah darat. Patroli ini juga memonitor segala bentuk
kegiatan provokasi oleh sekelompok masyarakat yang dapat menimbulkan
perselisihan antara pihak- pihak yang bertikai. TP 37 dan Panorama adalah titik-titik
yang sering digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan provokasi karena berbatasan
langsung dengan wilayah Israel.
9. Area Domination Patrol, patroli kendaraan yang dilaksanakan dengan menggunakan
rute Counter Rocket Launching Operation (CRLO) tanpa melibatkan LAF. Hal ini
berbeda dengan pelaksanaan patroli lainnya, dimana jadwal patroli ini dikendalikan
langsung oleh Sektor Timur dan tertutup.
10. Patroli Udara, patroli ini bertujuan memantau wilayah operasi Indobatt dari udara
sehingga perubahan terhadap kontur medan dan bangunan dapat diketahui secara
detail. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kegiatan penyelidikan untuk
melengkapi data yang tidak dapat dipantau dari daratan. Patroli udara dilaksanakan
satu kali dalam sebulan sepanjang tahun.
1. Melaksanakan latihan dan operasi bersama kontingen negara lain, seperti: East
Gate Exercise, East Beacon Exercise, OGL Evacuation Exercise, Alert Status
Exercise, Seal Contigency Plan Exercise, Command Information System
Exercise, Command Post Mobile Exercise, Tri Angle Operation 1st, Tri Angle
Operation 2nd, VIP dan VVIP Security Exercise (Zuirman 2009:68-69).
2. Melaksanakan pembinaan satuan berupa pembinaan ke dalam dan pembinaan
ke luar.
Pembinaan ke dalam yaitu secara umum pembinaan yang dilakukan ke
dalam khususnya terhadap pasukan KONGA lebih ditekankan kepada sikap
profesionalisme keprajuritan sesuai dengan tuntutan Standart Operation
Procedure (SOP) yang diberlakukan bagi seluruh prajurit yang tergabung dalam
misi perdamaian dunia oleh PBB. Hal ini sangat penting mengingat jumlah negara
yang tergabung dalam kontingen penugasan misi perdamaian di Lebanon
Selatan/UNIFIL ada 28 negara baik dari Asia, Afrika, maupun Eropa (Zuirman
2009:69).
Pembinaan ke luar yaitu menjalin hubungan dengan pihak Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Beirut. Hal yang mendasar dalam membina hubungan
dengan pihak KBRI Beirut adalah menjaga silaturahmi dan hubungan kerja sama
yang berkaitan dengan pelayanan pengurusan administrasi visa bagi para prajurit
yang akan melaksanakan tugas maupun cuti dengan tujuan ke beberapa negara baik
di wilayah Timur Tengah maupun Eropa (Zuirman 2009:71).
3.1 Simpulan
1. Kontingen Garuda (atau sering disingkat dengan istilah “KONGA” saja) adalah
sebuah pasukan dari organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan
dalam rangka misi perdamaian di berbagai tempat di dunia atas nama organisasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia mulai berpartisipasi dalam kegiatan
semacam ini semenjak tahun 1957
2. Peran dan tugas pasukan KONGA sebagai pasukan misi perdamaian dunia di
Lebanon Selatan yaitu membantu Lebanese Armed Forces (LAF) dalam upaya
mengamankan wilayah operasi UNIFIL dari keberadaan senjatasenjata illegal,
kelompok bersenjata, menjaga integritas Blue Line, melaksanakan kegiatan sosial
dan memberi bantuan kemanusiaan serta melindungi kegiatan masyarakat setempat
dalam rangka mendukung tugas Komando Sektor Timur.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalisasikan peran pasukan KONGA dalam
rangka pencapaian tugas pokok di Lebanon, antara lain:
Kusuma, I. G. S., Muclas, M., & Kj, S. (2011). KINERJA PUSAT MISI
PEMELIHARAAN PERDAMAIAN TNI DALAM PENYIAPAN KEMAMPUAN
PRAJURIT TNI GUNA MISI PERDAMAIAN DUNIA (Studi di Pusat Misi
Pemeliharaan Perdamaian/PMPP TNI) (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]:
Universitas Gadjah Mada).