PENDAHULUAN
4. Waham
Waham adalah keyakinan yang salah yang didasarkan oleh kesimpulan
yang salah tentang realita eksternal dan dipertahankan dengan kuat.
Waham merupakan gangguan dimana penderitanya memiliki rasa
realita yang berkurang atau terdistorsi dan tidak dapat membedakan
yang nyata dan yang tidak nyata (Victoryna, 2020)
6. Prilaku Kekerasan
Perilaku kekerasan merupakan respon maladaptif dari
kemarahan, hasil dari kemarahan yang ekstrim ataupun panik.
Perilaku kekerasan yang timbul pada klien skizofrenia diawali
dengan adanya perasaan tidak berharga, takut,dan ditolak oleh
lingkungan sehingga individu akan menyingkir dari hubungan
interpersonal dengan oran lain (Pardede, Keliat & Yulia,
2015).
1.1.1.Demografi
a. Vital statistik:
Desa Punggung lading terletak di Kecamatan Pariaman Selatan Kota
Pariaman.Desa Punggung Lading berbatasan langsung dengan 3 Desa di
Kota Pariaman dan berbatasan langsung denagan Kabupaten Padangh
Pariaman. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Santok, sebelah Selatan
berbatasan dengan Desa Rambai, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Padang Pariaman, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa
Kaluat. Desa Punggung Lading terdiri dari 3 korong,yaitu Dusun Punggung
Lading, dusun Sampan dan Dusun Parit.Terdapat 245 Kepala Keluarga
dengan jumlah total penduduk 832 jiwa di Dusun Punggung lading dan
Dusun Sampan.
b. Agama : Islam
c. Budaya : Minang
1. Data Delapan subsistem
a. Lingkungan fisik
Kualitas udara di Desa Punggung Lading cukup bersih tidak ada polusi ,
karena disepanjang jalan raya serta di perumahan penduduk banyak terdapat
pohon-pohon rindang. Di Desa Punggung Lading untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari memakai air sumur jadi selama pohon-pohon itu
masih mampu menampung air, ketersediaan air bersih akan terpenuhi.
Tingkat kebisingan di Desa Punggung Lading masih diambang batas
normal, karena di Desa Punggung Lading tersebut tidak terdapat pabrik
ataupun industri yang menggunakan mesin2,Hanya kendaraan bermotor
yang bisa menjadi sumber kebisingan dijalan raya yang membelah Desa
Punggung Lading,serta beberapa bengkel reparasi motor dan mobil.
Jarak antar rumah di Desa Punggung Lading cukup dekat,kepadatan
penduduk di Desa Punggung Lading kategori sedang.Faktor pengganggu
seperti hewan buas ataupun hewan pemangsa tidak ada.Sebagian besar
pendidikan warga masyarakat Dusun Sampan lulusan SMA, urutan yang
kedua lulusan SD, urutan ke tiga lulusan SMP dan diikuti lulusan
sarjana.Hampir tidak ada Penduduk yang tidak sekolah..Terkait sarana
pendidikan formal terdapat 2 SD dan 1 Madrasah di Desa Punggung Lading.
b. Keamanan & transportasi
Petugas keamanan di Desa Punggung Lading sistemnya digilir. Jadi setiap
malam ronda yang terpusat di pos kamling kemudian keliling Desa, untuk
pembagian jadwalnya diatur oleh penanggung jawab keamanan di Desa
tersebut. Setiap malam ada 2 orang yang bertugas.
Sarana tranportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor dan sebagian
kecil menggunakan mobil sebagai alat transportasinya. Untuk keamanan
transportasi sendiri masih terjaga, selain karena ada jadwal pos kamling
setiap malam, warga Desa Punggung Lading orangnya lebih bangga dengan
barang-barangnya sendiri.Jadi untuk situasi keamanan lingkungan masih
terjaga.Tidak ada pencurian, perampokan, perkosaan apalagi perkelahian
antar warga.Walaupun sebagian besar tingkat penghasilan warganya
tergolong menengah kebawah, namun mereka bangga dengan hasil yang
halal, untuk pencurian atau perampokan jarang terjadi.
Keamanan di jalan bisa cukup terpenuhi, jalan – jalan sudah diaspal dengan
kua.itas cukup baik.Jarang ada kejadian pengendara jatuh karena faktor
jalanan.
c. Politik & pemerintahan
Pemerintah Kota (Pemko) setempat kurang tanggap dengan kejadian
gangguan jiwa di masyarakat.Pemko masih fokus dengan masalah-masalah
yang sifatnya medis, misalnya demam berdarah, diare, kusta, terkait
program imunisasi lengkap.Gangguan jiwa masyarakat belum mendapatkan
perhatian khusus.Skrining warga dengan gangguan jiwa juga belum pernah
dilakukan.Aturan pemko tentang jiwa di masyarakat sudah ada, tetapi dalam
prakteknya keluarga pasien yang berinisiatif membawanya berobat ke
pelayanan pengobatan terkait.Perlindungan warga dari pasien jiwa juga
kurang optimal.Stigma negatif untuk orang dengan gangguan jiwa masih
melekat dalam kehidupan warga Desa Punggung Lading.
Situasi politik di Desa Sampan cukup kuat dengan sebanding dengan tingkat
pendidikan masyarakat.Pemerintah setempat lebih tertarik membiayai
pemenuhan sarana dan prasarana , bukan tertarik di kesehatannya, lebih-
lebih tertarik dengan kesehatan jiwa masyarakat.sehinggan gangguan jiwa
masyarakat tidak terdeteksi lebih dini. Banyak orang stress dengan semakin
meningkatnya kebutuhan, tetapi tingkat penghasilan minimal.
d. Pelayanan umum dan kesehatan
Akses pelayanan kesehatan jiwa terhadap masyarakat cukup terjangkau.Ada
pustu yang melayani penyakit yang umum dimasyarakat seperti flu, batuk,
dan panas.Kegiatan lain di pustu seperti Posyandu balita,lansia dan
posbindu juga berjalan dengan baik.Kunjungan dokter minimal sekali 3
bulan dalan kegiatan Posbindu.Puskesmas di Kecamatan menempuh jarak
lebih kurang 2 km dari Desa Punggung Lading.Sementara ke RS harus
menempuh jarak ±5 km.
Jenis pelayanan kesehatan jiwa yang diberikan tidak begitu berpengaruh di
masyarakat dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat cukup
baik.Pelayanan yang biasanya dilakukan adalah memberikan penyuluhan
sederhana terkait stres dan dampaknya jangka panjang.Dampak pelayanan
kesehatan bagi kesehatan jiwa masyarakat bisa diminimalisir untuk kejadian
gannguan jiwa, apalagi yang sampai mengamuk ataupun merusak prasarana
Desa.Deteksi dini jiwa msyarakat perlu dioptimalkan oleh petugas
pelayanan kesehatan terutama kita sebagai perawat. Tidak menunggu ada
kasus.Untuk penyakit serius akan di rujuk di RS terdekat.
e. Komunikasi
Komunikasi yang digunakan diwilayah tersebut adalah musyawarah yang
dilakukan antar warga dan pejabat Desa, serta setiap informasi yang ada
sering dilakukan melalui masjid yang ada.Media komunikasi yang ada di
masyarakat Punggung Lading cukup di mengerti oleh warga, namun
terhadap kesehatan jiwa belum begitu berdampak karena masih sedikit
media yang menjelaskan mengenai kesehatan jiwa.
f. Ekonomi
Kondisi ekonomi warga punggung lading cukup baik sehingga
kesejahteraan masyarakatnya terbilang sedang sedang. Peluang penghasilan
tambahan masyarakat di Desa Punggung Lading adalah wira usaha/
pedangang.Namun sejak pandemi,perekonomian warga agak terdampak
sehingga pandemi menjadi salah satu stessor dimasyarakat.
g. Rekreasi
Sarana rekreasi yang sering digunakan oleh warga yang ada di Desa
punggung Lading sebelum pandemi adalah bermain bersama di lapangan
bola atau dilapangan futsal setiap sore, dan sering berkumpul mengobrol di
lingkungan rumah.Namun karena mengikuti protokoler kesehatan,semua
kegiatan berupa olah raga rekreasi masih dibatasi hingga waktu yang belum
ditentukan.
Dampak rekreasi terhadap kesehatan jiwa masyarakat cukup positif , karena
semakin terjalinnya kebersamaan dan rasa peduli antar warga dan sering
berdiskusi untuk mengatasi masalah ekonomi yang sulit sehinga kondisi
emosional sebagian warga yang sering marah dapat di kurangi dengan
saling berdiskusi pada saat berkumpul di lingkungan rumah.
1. Jenis Kelamin
Diagram 1.1
laki-laki.
2. Umur
Diagram 1.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Kepala Keluarga di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
60 Tahun.
3. Status Perkawinan
Diagram 1.3
Distribusi Status Perkawinan Kepala Keluarga di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
kawin.
4. Pendidikan
Diagram 1.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Kepala Keluarga di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun
tamat SLTA.
5. Pekerjaan
Diagram 1.5
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
1. Jenis Kelamin
Diagram 2.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anggota Keluarga di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa (62%)
perempuan.
2. Umur
Diagram 2.2
Distribusi Umur Anggota Keluarga di Desa Pungguang Ladiang
Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
35 Tahun.
3. Pekerjaan
Diagram 2.3
Distribusi Pekerjaan Anggota Keluarga di Desa Pungguang
Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
Berdasarkan tabel diagram dapat diketahui bahwa (21%) anggota
pelajar.
Diagram 3.1
Distribusi Frekuensi Status Kesehatan Jiwa Anggota Keluarga di
Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
Berdasarkan tabel diagram dapat diketahui bahwa (14%) anggota
Diagram 4.1
Distribusi Frekuensi Faktor Pencetus Gangguan Jiwa pada Anggota
Keluarga di Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan
Tahun 2021
Diagram 5.1
Distribusi Frekuensi Pencapaian Tugas Perkembangan Usia 0 - <
18 Bulan di Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman
Selatan Tahun 2021
Berdasarkan tabel diagram dapat diketahui bahwa (0%)
Diagram 5.2
Distribusi Frekuensi Pencapaian Tugas Perkembangan Usia > 18
Bulan – 3 Tahun di Desa Pungguang Ladiang Kecamatan
Pariaman Selatan Tahun 2021
Berdasarkan tabel diagram dapat diketahui bahwa (0%)
Diagram 5.3
Distribusi Frekuensi Pencapaian Tugas Perkembangan Usia > 3 –
6 Tahun di Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman
Selatan Tahun 2021
Diagram 5.4
Distribusi Frekuensi Pencapaian Tugas Perkembangan di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
Berdasarkan tabel diagram dapat diketahui bahwa (0%)
Diagram 5.5
Distribusi Pencapaian Tugas Perkembangan Usia di Desa
Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2021
Diagram 5.7
Distribusi Frekuensi Pencapaian Tugas Perkembangan Usia > 35 -
65 Tahun di Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman
Selatan Tahun 2021
Berdasarkan tabel diagram dapat diketahui bahwa (4%) terjadi
Diagram 5.8
Distribusi Frekuensi Pencapaian Tugas Perkembangan Usia > 65
Tahun di Desa Pungguang Ladiang Kecamatan Pariaman Selatan
Tahun 2021
1.2 Perencanan
1. Tujuan jangka panjang
Koping komunitas di Desa Punggung Lading menjadi efektif dalam menjalani
masalah.
2. Tujuan jangka pendek
a. Tidak terjadi putus berobat pada pasien gangguan jiwa di Desa Punggung
Lading
b. Pendamping ODGJ sealu memantau minum obat dengan rutin
c. ODGJ bisa bersosialisasi dengan masyarakat
3.3 Implementasi
Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Rencana Kegiatan Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluasi Evaluator
. I Setelah dilakukan Setelah dilakukan Penyuluhan 1. Pendekatan 1. Mahasiswa Aula Sabtu, 28 Respon Warga Mahasiswa
tind.keperawatan tind. keperawatan kepada keluarga 2. Materi ttg Kantor Agustus verbal memahami Kader
selama 3 minggu selama 1 minggu: yang memiliki kesehatan Desa 2021 pentingnya ODGJ kesehatan
diharapkan Diharapkan tidak ODGJ jiwa Punggung mengkonsumsi
masyarakat ada lagi ODGJ 2. Pembagian Lading obat
mempunyai koping yang tidak makan kuesioner kepada
yang efektif dalam obat. keluarga yang
menghadapi memiliki ODGJ
masalah. 3. Penyuluhan
terhadap keluarga
tentang
pentingnya
pengobatan
ODGJ
Setelah dilakukan Praktek 1. Edukasi 1. mahasiswa Aula Sabtu, 28 Respon 1. Keluarga Mahasiswa
tind keperawatan (penyuluhan 2. materi Kantor Agustus verbal mengikuti praktekKader
selama 2 minggu tentang tentang Desa 2021 dengan baik kesehatan
diharapkan bagaimana cara kesehatan Punggung 2. Keluarga siap
keluarga ODGJ mendampingi jiwa Lading menjadi
memahami ODGJ makan pendamping
tentang obat) makan obat
pentingnya 2. Latihan ODGJ
pendamping pendampingan
minum obat
ODGJ
Setelah dilakukan Penyuluhan 1. Penyuluhan ke 1. Kader Posyandu ResponP 1. Warga Mahasiswa
tind. keperawatan posyandu ataupun kesehatan dan sikomoto memahami dan Kader
selama 3 minggu posbindu tentang 2. Tokoh Posbindu r menerima kesehatan
diharapkan pentingnya masy. keberadaan
masyarakat bisa penerimaan 3. Mahasiswa ODGJ ditengah
menerima masyarakat 4. Materi masyarakat
keberadaan terhadap tentang 2. Warga
ODGJ dan ODGJ keberadaan kesehatan memperlakukan
bisa bersosialisasi ODGJ jiwa Respon ODGJ dengan
dengan 2. Pendistribusian Afektif baik
masyarakat Buku Sakti (buku
kontrol minum 1.Setiap ODGJ Mahasiswa
obat ODGJs) diwilayah Desa Kader
. Puynggung Lading Kesehatan
sudah memiliki
Buku Sakti Kontrol
minum obat
BAB 4
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Keperawatan Jiwa adalah pelayan keperawatan didasarkan pada ilmu
perilaku, Ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
respon psiko-sosial yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan
menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa (komunikasi terapetik dan
dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa) melalui pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan
masalah kesehatan jiwa. Klien, (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang
berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung
pada fungsi yang terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar
dan dapat melakukan fungsinya dengan baik, sanggup menjelaskan tugasnya
sehari-hari sebagaimana mestinya, Dalam mengembangkan upaya pelayanan
keperawatan jiwa, perawat sangat penting untuk mengetahui dan meyakini akan
peran dan fungsinya, serta memahami beberapa konsep dasar yang berhubungan
denga asuhan keperawatan jiwa.
Dari pengkajian yang kami lakukan di 2 dusun,yaitu Dusun Sampan dan
Dusun Punggung Lading, ditemukan 7 orang dengan gangguan jiwa dari total
penduduk 832 jiwa.Setelah dilakukan pendekatan yang persuasif terhadap pasien
dan keluarga,rata-rata pasien tidak memngkonsumsi obat jiwa dengan rutin.hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor,diantaranya kurangnya kontrol dari pendamping
minum obat pasien.
Keberhasilan perawatan ODGJ tidak terlepas dari peran dan fungsi obat
serta keaktifan pendamping minum obat pasien.Untuk itu keberadaan buku Sakti
(buku kontrol makan obat pasien ODGJ) sebagai pegangan dari pendamping
minum obat ODGJ sangatlah penting dan membantu memberikan kemudahan
kepada pendamping dalam mengontrol pengobatan pasien.
1.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa agar lebih menggali potensinya dalam mengembangkan
keperawatan jiwa komunitas supaya tujuan dari keperawatan jiwa komunitas
tersebut tercapai dengan baik.
2. Bagi Institusi
Institusi agar lebih memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan
potensinya dalam praktek jiwa komunitas sehingga mahasiswa lebih yakin
untuk terjun di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA