Anda di halaman 1dari 16

EKSISTENSI BAHASA DALAM IKLAN TELEVISI INDONESIA

Zamzani, Yayuk Eni Rahayu, dan Siti Maslakhah


Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
email: zamzani@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bahasa, bentuk lingual, dan keterkaitannya
dengan sasaran dan jenis iklan di televisi. Sumber data adalah wacana iklan di televisi.
Pengumpulan data dengan observasi dan pencatatan. Analisis data melalui proses
pengorganisasian dan kategorisasi menggunakan padan bahasa dan padan pragmatik.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bahasa yang digunakan adalah Indonesia dan
Inggris. Kedua, bentuk lingual berupa: kalimat bahasa Indonesia, kalimat bahasa Inggris,
frase bahasa Inggris, dan kata bahasa Inggris. Ketiga, bahasa Indonesia dan campuran
bahasa Indonesia-Inggris digunakan untuk sasaran sosial dan usia umum, sedangkan
bahasa Inggris untuk sasaran kelas sosial tinggi dan usia muda. Kempat, bahasa Indonesia
digunakan pada iklan produk/jasa pada umumnya, sedangkan bahasa Inggris digunakan
pada iklan produk/jasa “mewah” dengan sasaran sosial tinggi dan usia muda. Kelima,
kalimat bahasa Indonesia digunakan pada iklan dengan sasaran umum, baik dilihat dari
kelas sosial maupun usia, sedangkan kalimat bahasa Inggris digunakan dalam iklan
dengan sasaran kelas sosial tinggi dan usia muda.

Kata kunci: penggunaan bahasa, bentuk lingual, kelas sosial, dan iklan

LANGUAGES IN TELEVISION ADVERTISEMENTS IN INDONESIA

Abstract
This study aims to describe languages, lingual forms, and their relevance to the
targets and types of advertisements on television. The data sources were advertisements
on television. The data were collected through observations and recording. They
were analyzed by organizing and categorizing them through language and pragmatic
correspondences. The findings are as follows. First, the languages used are Indonesian and
English. Second, the lingual forms include Indonesian sentences, English sentences, English
phrases, and English words. Third, Indonesian and Indonesian-English mixes are used
for the target with the social class and age on average, while English is for the high social
class and youth. Fourth, Indonesian is used in product/service advertisements in general,
while English is used in “luxury” product/service advertisements for the target with the
high social class and young age. Fifth, Indonesian sentences are used in advertisements
for the general target in terms of the social class and age, whereas English sentences are
used in advertisements for the target with the high social class and young age.

Keywords: use of languages, lingual forms, social class, advertisements

PENDAHULUAN Oktober 1928, dan sebagai bahasa negara


Bahasa Indonesia berkedudukan se- tercantum dalam UUD 1945, Bab XV,
bagai bahasa nasional (bahasa persatuan) pasal 36. Fungsi dan kedudukan bahasa
tercantum dalam Sumpah Pemuda 28 Indonesia secara politis telah jelas, baik

249
250

dalam kedudukannya sebagai bahasa Justru pada era globalisasi tersebut kekhu-
negara, bahasa resmi nasional maupun susan suatu bangsa semakin tampak
sebagai bahasa persatuan (lihat UURI (atau ditampakkan?). Hal itu tampak dari
Nomor 24 Tahun 2009; Alwi dan Sugono, adanya penegasan tentang kemerdekaan,
2011). Selain fungsi dan kedudukan ba- atau kedaulatan suatu bangsa. Salah satu
hasa Indonesia dalam perspektif politik kekhususan yang terdapat pada identitas
bahasa nasional Indonesia, terdapat pula bangsa adalah bahasa, bahasa dijadikan
fungsi dan kedudukan bahasa daerah dan jati diri bangsa, kebanggaan nasional
bahasa asing. Hal ini merupakan suatu (lihat UURI Nomor 24 Tahun 2009). Per-
keniscayaan karena bangsa Indonesia tanyaan yang muncul, bagaimanakah
memang hidup berdampingan dengan kondisi itu dengan kekhususan bangsa
bangsa-bangsa lain sehingga politik baha- Indonesia dengan bahasa Indonesia?
sa nasional berkaitan dengan permasala- Bukankah dalam konteks yang demikian
han fungsi dan kedudukan bahasa asing justru peluang terjadinya “persaingan
di Indonesia. Sementara itu, bangsa yang bahasa” juga semakin terbuka. Hal itu
majemuk dilihat dari sisi etnik dan bahasa berarti pula persoalan kontak bahasa
berkonsekuensi politik bahasa nasional menjadi sebuah keniscayaan.
mau tidak mau berkaitan dengan fungsi Atas dasar pemikiran yang demikian
dan kedudukan bahasa daerah. itulah penelitian ini dirancang untuk di-
Dalam perspektif tribahasa di Indo- laksanakan guna mendapatkan informasi
nesia tersebut, yaitu bahasa Indonesia, yang aktual tentang pemakaian bahasa
bahasa daerah, dan bahasa asing, posisi dalam kaitannya dengan kontak baha-
bahasa Indonesia dipandang pada posisi sa yang merupakan keniscyaan dalam
di tengah. Dengan demikian, secara ber- bilingualisme atau multilingualisme da-
turutan posisinya adalah bahasa asing, lam masyarakat multilingual tersebut.
bahasa Indonesia, bahasa daerah (Setya- Penelitian ini tentu saja diharapkan dapat
ningrum, 2014: 241). Hal itu didukung memenuhi keutamaan penelitian yang
pula bahwa sumbangan kosa kata atau berupa menemukan fakta empirik tentang
leksikon bahasa Indonesia ternyata pa- perilaku pemakaian bahasa dengan fokus
ling banyak dari bahasa asing, bahasa penggunaan bahasa dan bentuk lingual
daerah, baru dari bahasa Melayu. Hal ini dalam iklan televisi Indonesia, katerkaitan
tentu saja berangkat dari perspetif bahwa penggunaan bahasa, bentuk lingual da-
“induk” bahasa Indonesia adalah bahasa lam iklan televisi dengan sasaran iklan
Melayu. Meski demikian, harus disadari dan jenis iklan.
bahwa Indonesia telah mengupayakan Kondisi kebahasaan bahasa Indonesia
politik bahasa yang tegas dan jelas de- yang sangat terbuka terhadap bahasa
ngan menerbitkan UU yang terkait dengan asing memiliki sisi positif dan negatif pada
kedudukan dan fungsi bahasa tersebut: masyarakat tutur bahasa Indonesia. Hal
kapan bahasa Indonesia, daerah, dan itu dapat dimengerti karena kenyataan
asing digunakan. Persoalan berikutnya bahasa Indonesia dan masyarakat Indone-
benarkah kebijakan politik bahasa terse- sia tidak dapat lepas dari pergaulan dunia
but telah dapat dilaksanakan dengan di era global ini. Konsekuensi dari era ini
konsistensi yang baik oleh masyarakat adalah terjadinya kontak bahasa. Kontak
dalam era global ini. bahasa dapat dimaknai sebagai pemakai-
Dalam era globalisasi tidak berarti an dua bahasa atau lebih dalam waktu
aspek kehidupan manusia baik bidang dan tempat yang sama. Bidang ilmu yang
ekonomi, politik, maupun kebudayaan meneliti kontak bahasa disebut linguistik
akan secara otomatis menjadi homogen. kontak atau contact linguistics (Thomason,

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


251

2001: 1). Sekarang telah berkembang pe- Inilah pentingnya mengaitkan bahasa
sat studi kontak bahasa tersebut seperti dengan masyarakat karena kegiatan ber-
di Glandon College, New York Univer- bahasa sebagai bagian dari aktivitas sosial
sity dengan label Center for Research on suatu masyarakat. Bahasa menggambar-
Language and Culture Contact hingga ada kan suatu masyarakat/komunitas. Setiap
jurnal yang khusus memuat kajian kontak orang sebagai anggota komunitas suatu
bahasa, yaitu Journal of Language Contact. masyarakat dipastikan dalam bahasa
Dalam konteks yang demikian penutur yang sama. Bahasa sebagai imajiner dunia
yang berbeda bahasa melakukan interaksi, tentang suatu masyarakat (Hudson, 2000:
yang berarti terjadi kontak bahasa, akan 5—6). Bahasa dan masyarakat memi-
berpeluang bahasa-bahasa yang men- liki peluang keterkaitan: struktur bahasa
galami kontak bahasa itu terjadi saling mempengaruhi struktur masyarakat, struk-
mempengaruhi (Matras, 2009). tur masyarakat mempengaruhi struktur
Adapun akibat dari adanya kontak ba- bahasa, struktur bahasa dan struktur
hasa tersebut banyak sekali, dari terjadinya masyarakat saling mempengaruhi, dan
peminjaman kosa kata, campur kode, alih struktur bahasa dan struktur masyarakat
kode, pidgin, kepunahan bahasa, sampai saling berhubungan tetapi satu sama lain
adanya pembentukan bahasa baru yang saling indipenden (Watdhaugh, 1998:
biasa disebut bahasa kreol (creol) (lihat 10—11).
Thomason, 2001; Matras, 2009; Hickey, Akibat dari kontak bahasa yang be-
2013). Manifestasi kontak bahasa terdapat raneka tersebut sangat bergantung ren-
banyak variasi ranah, dari ranah pemerole- tang waktu (lamanya) terjadinya kontak
han bahasa, proses dan produksi bahasa, bahasa. Dalam hal ini terdapat dinamika
fungsi sosial bahasa, politik atau kebijakan kontak bahasa, setidaknya ada dua, yaitu
bahasa, tipologi dan perubahahan bahasa, (1) untuk mencapai tujuan yang berupa
pergeseran bahasa, pemertahanan bahasa, efisiensi komunikasi terjadi konflik ke-
sampai pada kepunahan bahasa. Kajian kuatan yang berupa kebutuhan, dan (2)
kontak bahasa dapat dilakukan secara untuk tujuan interaksi terjadi penekanan
sinkronik dengan melihat aspek bilingual identitas perasaan grup atau loyalitas
atau multilingual dan secara diakronik grup (Matras, 2009). Dalam konteks yang
dengan melihat terjadinya perubahan ba- terakhir ini yakni terkait dengan pesoalan
hasa (Matras, 2009: 1—2). Kajian sinkronik perasaan grup atau loyalitas grup akan
dapat dilihat pada kaitan antara kontak terkait dengan persoalan gengsi atau pres-
bahasa dengan aspek-aspek gramatika tise. Oleh karenanya, dapat dimaklumi
dan leksikon (Hickey, 2013). Winford bila Moeliono (2011: 135) mengungkap
(Matras, 2003) telah melakukan kajian pentingnya perencanaan gengsi atau
kontak bahasa dengan perspektif bahasa prestise.
sebagai aktivitas sosial dan komunikasi Bila konsep ini dikenakan pada mul-
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ia tilingual masyarakat Indonesia antara
berkesimpulan bahwa dari sisi penutur lain dapat digambarkan sebagai berikut.
sebagai aktor yang menggunakan bahasa Pencampuran bahasa (campur kode) telah
untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai terjadi pada sebagian penutur Indonesia
tujuan tersebut dapat dipilih bahasa: yang (Chaer dan Agustina, 2010: 160), campur
meliputi struktur, bentuk kata, intonasi, kode dan alih kode (Silado, 2011; Haryan-
dan sebagainya. Sementara itu, dari sisi to, 2014). Banyak orang Indonesia yang be-
mitra tutur dapat dianalisis kategori li- lajar dan menguasai bahasa asing dengan
nguistiknya. Kontak bahasa sebagai bagi- baik, tetapi bahasa Indonesia seadanya;
an dari aktivitas sosial selalu terkait de- begitu menghargai bahasa asing secara
ngan konteks: fungsi dan situasi tertentu.

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


252

berlebihan, dan suka menggunakan istilah Kedudukan bahasa mengacu pada


asing meski ada istilahnya dalam bahasa status relatif suatu bahasa sebagai suatu
Indonesia (Muslih, 2010: 39). Penutur yang sistem lambang nilai budaya yang diru-
memiliki sikap positif tentu tidak melaku- muskan atas dasar nilai sosial yang
kan hal yang demikian, tetapi kebanyakan berhubungan dengan bahasa yang ber-
orang Indonesia belum memiliki sikap sangkutan. Hal tersebut dapat dimaknai
positif (Chaer dan Agustina, 2010: 160, jika yang dibicarakan kedudukan bahasa
lihat pula Sudaryanto, 2016). Sikap positif Indonesia, acuannya adalah status bahasa
memiliki ciri (1) kesetiaan bahasa, ke- Indonesia sebagai lambang nilai budaya
banggan bahasa, dan (2) kesadaran akan Indonesia yang dirumuskan atas dasar
adanya norma bahasa. Posisi bahasa Indo- nilai sosial bahasa Indonesia. Dengan kon-
nesia secara emosi dan keakraban berada sep tersebut, kedudukan bahasa Indone-
di nomor dua setelah bahasa daerah, dan sia memiliki dua kedudukan (sesuai nilai
bagi sebagian yang lain berada di bawah sosial bahasa Indonesia) yaitu (1) sebagai
bahasa asing, yaitu bahasa Inggris (Chaer bahasa resmi negara yang disebut juga
dan Agustina, 2010: 150—152). Dari sisi bahasa negara, dan (2) sebagai bahasa per-
perspektif tribahasa, secara berturutan satuan yang disebut juga sebagai bahasa
posisinya adalah bahasa asing, bahasa nasional atau bahasa kebangsaan (Alwi
Indonesia, bahasa daerah (Setyaningrum, dan Sugono, 2011: 4—5, UURI Nomor 24
2014: 241). Dalam kondisi yang demikian Tahun 2009 Pasal 25).
ini diperlukan reaktualisasi peran bahasa Fungsi bahasa bahasa mengacu pada
Indonesia dalam konteks lokal dan global konsep peran suatu bahasa di dalam
(Widada, 2011). masyarakat pemakainya. Fungsi bahasa
Kebijakan kebahasaan di Indonesia selalu terkait dengan kedudukan bahasa
terkait dengan penggunaan bahasa selalu itu sendiri. Fungsi bahasa berkaitan de-
berhubungan dengan kedudukan dan ngan kedudukan bahasa negara, nasional,
fungsi bahasa. Hal tersebut tentu saja bahasa daerah, dan bahasa asing. Bahasa
berhubungan erat dengan politik bahasa. daerah merupakan bahasa yang dipergu-
Politik bahasa di Indonesia sering disebut nakan sebagai (1) bahasa perhubungan
dengan istilah politik bahasa nasional intradaerah atau intramasyarakat di sam-
yang juga disebut dengan kebijakan ba- ping bahasa Indonesia, dan (2) sarana pen-
hasa nasional. Kebijakan bahasa nasional dukung sastra dan budaya daerah atau
merupakan kebijakan nasional yang berisi masyarakat etnik di wilayah Republik
pengarahan, perencanaan, dan ketentuan- Indonesia. Bahasa asing di Indonesia
ketentuan yang dapat dipakai sebagai mengacu pada semua bahasa, kecuali
dasar pengelolaan masalah kebahasaan bahasa Indonesia, bahasa-bahsa daerah,
dan kesastraan di Indonesia. Pembicaraan dan bahasa serumpun Melayu (Alwi dan
politik bahasa terkait persoalan tribahasa Sugono, 2011: 4).
yang saling terkait, yaitu (1) masalah baha- Fungsi bahasa Indonesia sebagai
sa Indonesia, (2) masalah bahasa daerah, bahasa nasional dapat meliputi fungsi
dan (3) masalah bahasa asing seperti yang sebagai (1) lambang kebanggaan nasional,
telah diungkapkan di atas (lihat pula Alwi (2) lambang identitas nasional, (3) alat
dan Sugono, 2011: 3). Dalam konteks pemersatu berbagai kelompok etnik yang
yang demikian itu, diperlukan adanya berbeda latar belakang sosial budaya
satu kebijakan nasional yang benar-benar dan bahasanya, dan (4) alat penghubung
terencana, terarah, dan menyeluruh (Alwi antarbudaya serta antardaerah (Alwi dan
dan Sugono, 2011: 3). Sugono, 2011: 5). Dengan konsep yang
sama, keempat fungsi bahasa Indonesia

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


253

sebagai bahasa nasional tersebut diung- HASIL DAN PEMBAHASAN


kapkan UURI Nomor 24 Tahun 2009 Hasil Penelitian
Pasal 25 Ayat (2) bahwa bahasa Indonesia Hasil penelitian ini terkait dengan
berfungsi sebagai (1) jati diri bangsa, (2) lima tujuan penelitian dengan didahu-
kebanggaan nasional, (3) sarana pemer- lui penyajian subjek penelitian. Subjek
satu berbagai suku bangsa, serta (4) sarana atau sumber data penelitian berupa
komunikasi antardaerah dan antarbudaya iklan yang dikumpulkan berjumlah 59
daerah. iklan. Dari sumber data iklan sejumlah
Bahasa Indonesia sebagai sebagai itu dapat dikelompokkan menjadi iklan
bahasa negara memiliki fungsi sebagai produk dan iklan jasa. Iklan produk da-
(1) bahasa resmi kenegaraan, (2) pengan- pat dikelompokkan lagi menjadi iklan
tar pendidikan, (3) komunikasi tingkat mi instan, iklan sabun muka, iklan sabun
nasional, (4) pengembangan kebudayaan mandi, iklan shampo, iklan minuman,
nasional, (5) transaksi dan dokumentasi iklan rokok, iklan makanan ringan, iklan
niaga, dan (6) sarana pengembangan dan pembersih pakaian, iklan mobil, iklan
pemanfaatan ilmu pengetahuan,teknologi, obat, dan iklan perumahan. Sementara
seni, dan bahasa media massa (UURI No- itu, iklan jasa berupa iklan hotel, iklan
mor 24 Tahun 2009). travel, iklan makam, iklan pendidikan,
iklan jasa pengiriman barang, dan iklan
METODE toko online (daring).
Penelitian ini meupakan penelitian Bahasa yang digunakan dalam sum-
deskriptif kualitatif dengan dukungan ber data ini meliputi bahasa Indonesia dan
kuantitatif. Subjek penelitian adalah wa- bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Indo-
cana iklan televisi Indonesia selama tiga nesia semua berupa kalimat. Penggunaan
bulan, dengan teknik insidental diperoleh kata daerah dalam iklan dipandang seba-
sebanyak 59 iklan dari berbagai siaran gai kata bahasa Indonesia. Nama barang
iklan televisi baik iklan produk maupun atau produk diabaikan dari penjenisan
jasa. Objek penelitian ini adalah penggu- bahasa. Penggunaan bahasa Inggris dalam
naan bahasa dan bentuk lingual dengan iklan televisi yang terdapat dalam sumber
lima fokus penelitian. Pengumpulan data data ditemukan berwujud kalimat, frasa,
dilakukan melalui observasi dan pencata- dan kata.
tan. Instrumen pengumpul data berupa Penggunaan bahasa dan bentuk li-
manusia dilengkapi dengan perangkat ngual terkait dengan jenis iklan dan sasa-
keras berupa alat rekam dan alat tulis. ran (pangsa) iklan. Bahasa Indonesia di-
Analisis dilakukan melalui proses pengor- gunakan hampir semua iklan televisi di
ganisasian dan kategorisasi menggunakan Indonesia yang wujudnya berupa kalimat.
padan bahasa dan padan pragmatik. Pa- Kalimat bahasa Inggris dipergunakan
dan bahasa digunakan untuk menentukan pada sebagian kecil jenis iklan, yaitu mobil
bentuk lingual dan status bahasa bentuk dan rokok saja. Sebagian kecil menggu-
lingual. Padan pragmatik digunakan nakan frasa berbahasa Inggris. Sebagian
untuk mengaitkan antara bentuk lingual besar iklan menggunakan kosakata ba-
dengan jenis iklan dan sasaran iklan de- hasa Inggris.
ngan dukungan konteks dan kinesik Berikut ini tabel hasil penelitian yang
pelaku atau pemeran iklan. menunjukkan jenis dan subjek penelitian,
sasaran iklan, bahasa yang meliputi nama
bahasa dan bentuk-bentuk lingual yang
dipakai dalam iklan televisi di Indonesia.
Data kuantitatif disajikan pada bagian
lampiran.

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


254

Tabel 1. Jenis, Sasaran, dan Bahasa Iklan Televisi di Indonesia

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


255

Keterangan:
Bp = pembersih pakaian Bnk = bank Htl = hotel Krn = koran
Mb = mobil Mkm = makam Krm = kiriman Md = sabun mandi
Rk= rokok Mk = sabun muka Mr = makanan ringan Ob = obat

Pembahasan lebih lagi, adanya kenyataan bahwa lafal


Bahasa yang Digunakan dalam Iklan bahasa Indonesia sebenarnya bervariasi
Televisi di Indonesia begitu banyak variannya yang boleh
Iklan di televisi Indonesia menggu- dikatakan sebagai dialek atau logat. Tentu
nakan bahasa Indonesia dan bahasa Ing- saja sulit sekali ditemui lafal baku sebagai
gris. Penggunaan unsur bahasa daerah representasi penggunaan bahasa baku
yang berupa kata atau logat/dialek (Jawa, dalam iklan karena situasi dan konteks
Jakarta, Makasar) dalam penelitian ini di- komunikasi yang terdapat dalam iklan
pandang sebagai bahasa Indonesia karena tidak menuntut penggunaan bahasa baku
secara subtansi yang digunakan dalam pada penuturnya.
iklan bahasa Indonesia. Dengan demikian, Berikut ini disajikan contoh iklan
pada umumnya bahasa Indonesialah yang menggunakan bahasa Indonesia
yang dipakai dalam iklan tersebut. Dari secara keseluruhan (dengan diselipi unsur
seluruh iklan yang digunakan sebagai bahasa daerah). Contoh (1) iklan yang
sumber data hampir seluruhnya meng- menggunakan iklan berbahasa Indonesia
gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa dengan logat Jakarta. Contoh (2) iklan
pokoknya, setidaknya yang muncul pada yang menggunakan bahasa Indonesia
tulisan. Hal ini dapat dipahami posisi ba- secara keseluruhan (dengan diselipi unsur
hasa daerah sebagai sebagai pendukung bahasa daerah).
dan pemerkaya bahasa Indonesia. Lebih-

(1) Contoh 1:
Kode : 166155STV
Iklan Bodrex
1. Dialog antarpenutur iklan
Perempuan 1: Ibu sakit kepala?
Laki-laki: Cepat minum bodrex!
Perempuan 2: Tapi belum makan.
Laki-laki: Itulah okenya bodrex. Dapat diminum sebelum makan.
Bersama-sama: Bodrex mengucapkan selamat berpuasa.
2. Narasi
“Seorang perempuan setengah tua yang mengikuti ceramah, tiba-tiba sakit kepala.
Perempuan di sebelahnya menanyainya. Kemudian seorang ustadz memintanya
untuk minum bodrex”

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


256

3. Setting
Di teras rumah.
4. Tulisan dalam iklan
“Ahlinya Sakit Kepala”
“Dapat diminum sebelum makan”

(2) Contoh 2:
Kode : 1661810STV
Iklan Rokok Djarum 76
1. Dialog antarpenutur iklan
Jin: “Kuberi satu permintaan.”
Pemuda: “Satu aja? Tiga bisa?”
Jin:”Gampang.”
Pemuda: “Caranya gimana?”
Jin: “Sakti....”
Pemuda: “Kok bisa sakti?”
Jin: “Dari sononya.”
Pemuda: “Dari sono mana?”
Jin: “Dari nenek moyang.”
Pemuda: “Moyangmu siapa? Kok nggak ikut? Ada pin bbnya?”
Jin: “Mulut apa [opo] knalpot bocor sih. Treng teng teng teng....”
Pemuda: “Eh, siapa bocor?”
Jin : “(menutup mulut pemuda itu dengan lakban) Mampetknalpote mampet.”
2. Narasi
Seorang pemuda sedang jalan di taman. Ia menemukan lampu ajaib dan
menendangnya. Tiba-tiba keluar seorang jin. Lalu jin tersebut mengajak bicara
pemuda tersebut.
3. Setting
Di taman
4. Tulisan dalam iklan
Djarum 76 Filter Gold.Yang penting hepii.
Peringatan: merokok membunuhmu.

Banyak juga iklan mencampur peng- pula sebagian iklan yang menggunakan
gunaan bahasa Indonesia dengan bahasa bahasa Inggris lisan secara utuh disertai
Inggris. Bila dilihat penggunaan bahasa dengan teks berbahasa Inggris, dan tu-
dilihat dari perspektif lisan dan tulis lisan berbahasa Indonesia. Keempat, ada
penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa iklan yang menggunakan bahasa lisan dan
Inggris dalam iklan dapat dikelompokkan tulisan campuran bahasa Indonesia dan
menjadi empat kategori. Pertama, iklan Inggris. Berikut disajikan dua contoh iklan
yang menggunakan bahasa Indonesia nomor (3) dan (4) untuk penggambaran
lisan secara utuh disertai dengan bahasa penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris dalam bentuk teks tulisan. Kedua, Inggris tersebut.
iklan menggunakan bahasa Inggris lisan Penggunaan bahasa Indonesia dalam
secara utuh disertai dengan bahasa Indo- iklan televisi di Indonesia tersebut sesuai
nesia dalam bentuk teks tulis. Ketiga, ada dengan kebijakan politik bahasa nasional

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


257

(3) Contoh 3:
Kode : 1661912STV
Iklan Rokok LA Bold
1. Monolog
This is my kind of playground, my kind of party, my kind of game, my kind of music, my
kind of dance. Bold is my kind of world. L.A. the bold new world.
2. Setting
Di kereta api, di kantor, di rumah, di jalan, di tempat olahraga, di atas gedung.
3. Tulisan
This is my kind of playground, my kind of party, my kind of game, my kind of music, my
kind of dance. Bold is my kind of world. L.A. the bold new world.
Peringatan: merokok membunuhmu.

(4) Contoh 4:
Kode 167244STV
Iklan Mobil Swift (Suzuki)
1. Narasi
Seorang perempuan mengendarai mobil dengan cepat melintasi perkotaan di
luar negeri.
2. Monolog
Let’s go
3. Setting
Perkotaan.
4. Tulisan
Swift, brings the streets to life.
Suzuki, Way of Life.

yang tertuang dalam UU RI Nomor 24 pasal 37 ayat (2) yang menyatakan bahwa
Tahun 2009 Bab III pasal 25 ayat (3) terkait informasi dapat dilengkapi dengan ba-
dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai hasa asing sesuai dengan keperluan. Bila
bahasa media massa dalam kedudukan- dikaitkan dengan kebijakan penggunaan
nya sebagai bahasa resmi negara. Hal bahasa di media massa, bahasa asing da-
tersebut dikuatkan dengan pasal 39 ayat pat digunakan untuk tujuan dan sasaran
(1) yang menyatakan bahwa bahasa Indo- khusus.
nesia wajib digunakan dalam informasi Penggunaan bahasa Inggris yang sama
melalui media massa. Bila iklan di dalam- sekali tidak terdapat penggunaan bahasa
nya memuat informasi tentang produk Indonesia bertentangan atau menyalahi
barang atau jasa produksi dalam atau kebijakan politik bahasa nasional terkait
luar negeri yang beredar di Indonesia, dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai
kewajiban penggunaan bahasa Indonesia bahasa media massa dalam kedudukan-
diatur dalam pasal 37 ayat (1). nya sebagai bahasa resmi negara (UU RI
Penggunaan bahasa Inggris sebagai Nomor 24 Tahun 2009 Bab III pasal 37) bila
bahasa asing yang berdampingan dengan iklan dipandang sebagai penyampaian
bahasa Indonesia dengan pertimbangan tentang produk barang atau jasa produksi
tertentu sesuai dengan kebijakan politik dalam atau luar negeri yang beredar di
bahasa nasional yang tertuang dalam Indonesia. Namun, bila iklan dikaitkan

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


258

dengan penggunaan bahasa dalam media tersebut didukung data kuantitatif. Se-
massa, penggunaan bahasa Inggris saja cara kuantitatif dari 59 iklan terdapat 55
--yang sama sekali tidak menggunakan atau 93,22% persen yang menggunakan
bahasa Indonesia tersebut masih dapat kalimat bahasa Indonesia, yang dapat
ditoleransi oleh kebijakan politik bahasa muncul dalam bentuk tulisan atau lisan
nasional yang tertuang dalam UU RI No- karena terdapat 4 iklan yang tidak meng-
mor 24 Tahun 2009 Bab III pasal 39 ayat gunakan bahasa Indonesia baik lisan
(2) yaitu bila penggunaan bahasa tersebut maupun tulisan.
mempunyai tujuan khusus atau sasaran Penggunaan bahasa Inggris yang
khusus. wujud lingualnya dapat berupa kalimat,
frasa, dan atau kata di samping bahasa
Bentuk Lingual yang Digunakan dalam Indonesia tersebut merupakan konse-
Iklan Televisi di Indonesia kuensi dari adanya kontak bahasa. Per-
Bentuk-bentuk lingual yang ditemu- soalan mengapa bahasa Inggris yang
kan dalam sumber data yang berupa iklan menjadi “sandingan” atau pendamping
ini adalah kalimat, frasa, dan kata. Ketiga bahasa Indonesia dalam iklan televisi di
bentuk lingual itu ditemukan baik dalam Indonesia kiranya perlu dianalis. Secara
bahasa Indonesia maupun dalam bahasa sosiolinguistik kiranya dapat dimaklumi
Inggris. Bentuk lingual kata dan frasa ada mengingat bahasa Inggris merupakan ba-
yang berupa kata dan frasa bahasa Ing- hasa internasional yang memiliki prestise
gris, ada kata dan frasa bahasa Indonesia, tinggi. Bahkan, prestise bahasa Indonesia
dan ada yang berupa kata dan frasa cam- bagi orang Indonesia berada di bawah
puran antara bahasa Inggris dengan ba- bahasa Inggris, dan rasa bahasa Indonesia
hasa Indonesia. Untuk selanjutnya, frasa berada di atas bahasa daerah. Selain itu,
dan kata dalam bahasa Indonesia tidak sikap positif belum dimiliki oleh sebagian
dihitung dalam penelitian ini karena frasa penutur Indonesia. Sementara itu, bila
dan kata ditemukan dalam satuan lingual dilihat dari tingkat emosi dan keakraban
yang lebih besar, yakni kalimat. Demikian bahasa dengan penuturnya, bahasa Indo-
pula, kata dan frasa dalam bahasa Inggris nesia berada di bawah bahasa daerah dan
yang berada dalam satuan lingual kalimat bagi sebagian yang lain berada di bawah
dalam bahasa Inggris tidak lagi dihitung bahasa Inggris. Artinya posisi bahasa
sebagai kata atau frasa, dan kata yang Indonesia secara emosi dan keakraban
terdapat dalam frasa tidak diperhitung- berada di paling bahwah di antara bahasa
kan sebagai kata. Satuan yang demikian daerah dan bahasa Inggris (Chaer dan
itu akan dilihat sebagai satuan yang lebih Agustina, 2010; Moeliono, 2011; Silado,
besar, yakni kalimat atau frasa. 2011; Haryanto, 2014; dan Setyaningsih,
Bentuk lingual berupa kalimat dalam 2014).
bahasa Indonesia ditemukan pada hampir
seluruh iklan yang dipakai sebagai sum- Kaitan Antara Bahasa dengan Sasaran
ber data. Ada kalimat yang murni bahasa Iklan Televisi di Indonesia
Indonesia saja (dengan campuran kata ba- Sebagian besar iklan televisi di Indo-
hasa daerah atau dialek), ada yang dicam- nesia diarahkan pada tingkat sosial atau
pur atau diselipi dengan frasa atau kata kalangan umum. Sedikit sekali iklan yang
bahasa Inggris, dan ada yang dicampur diarahkan pada pangsa pasar berstatus
dengan kata atau frasa campuran antara sosial tinggi. Iklan yang diarahkan pada
bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia. masyarakat berstatus sosial rendah tidak
Kalimat bahasa Indonesia digunakan dijumpai sama sekali. Pada umumnya
pada hampir seluruh iklan. Pernyataan iklan dengan sasaran masyarakat umum

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


259

disampaikan dengan bahasa Indonesia “murni” maupun dengan campuran ba-


bercampur dengan bahasa Inggris. Hal hasa Inggris. Hal tersebut sesuai dengan
tersebut didukung oleh data kuantitatif kebijakan politik bahasa nasional yang ter-
sebanyak 52 (88,14%) iklan dari 59 iklan. tuang dalam UU RI Nomor 24 Tahun 2009
Sementara itu, dari 52 iklan tersebut yang Bab III pasal 25 ayat (3) dan dikuatkan
menggunakan bahasa Indonesia saja dengan pasal 39 ayat (1) terkait dengan
hanya 22 iklan. Penggunaan unsur bahasa informasi melalui media massa, serta
Inggris pada iklan dengan sasaran umum pasal 37 ayat (1) terkait dengan informasi
cukup kuat. Hal tersebut ditunjukkan data produk barang atau jasa produksi dalam
secara kuantitatif sebanyak 30 (50,85%) atau luar negeri yang beredar di Indonesia
iklan. Iklan sebanyak 30 iklan tersebut (bandingkan juga dengan halaman 30). Se-
bilan dibanding dengan 52 iklan yang cara kuantitatif pernyataan ini didukung
menggunakan bahasa Indonesia telah dengan data penggunaan bahasa Indo-
mencapai 57,69%. Hal itulah yang mem- nesia pada jenis iklan, yaitu 22 (37,29%)
berikan kesan bahwa pada iklan dengan iklan, dan campuran dengan bahasa Ing-
sasaran kalangan umum penggunaan gris 33 (55,93%) iklan, serta bila keduanya
unsur bahasa Inggris cukup kuat. Hal dijumlah terdapat 55 (93,22%) iklan.
tersebut sejalan dengan dengan uraian Kedua, penggunaan bahasa Inggris
tentang penggunaan bahasa dalam iklan secara khusus ditemukan pada iklan
di atas bahwa bahasa Indonesia masih produk tertentu, seperti rokok dan mobil.
memiliki posisi dominan, dan bahasa Penggunaan bahasa Inggris ini memang
Inggris cukup dominan mempengaruhi terkait dengan produk yang bersifat
penggunaan bahasa Indonesia. khusus pula, apalagi bila dicoba dikaitkan
Bahasa Inggris dan bahasa Inggris dengan sasaran produk tersebut. Jadi,
campur bahasa Indonesia cenderung produk tersebut memang dipasarkan un-
digunakan pada iklan televisi dengan tuk kalangan tertentu. Dengan demikian,
sasaran kelas tinggi. Hal itu didukung kekhasan produk terkait dengan pilihan
oleh data kuantitatif bahwa dari tujuh bahasa iklan terkait pula dengan pangsa
iklan dengan sasaran masyarakat kelas atau sasaran pasarnya. Dengan perspektif
tinggi empat di antaranya menggunakan ini dapat dipahami pilihan penggunaan
bahasa Inggris saja, dan tiga lainnya meng- bahasa Inggris terkait dengan jenis iklan
gunakan bahasa Inggris campur bahasa tersebut. Bagaimana kaitannya dengan
Indonesia, serta tidak ada satu pun yang kebijkan politik bahasa, kiranya sejalan
hanya menggunakan bahasa Indonesia. dengan pembahasan penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa Inggris saja pada yang sudah disajikan di depan.
iklan dengan sasaran kelas umum tidak Ketiga, pengunaan bahasa campuran
ditemukan. Hal inilah yang menguat- antara bahasa Indonesian dan bahasa
kan bahwa bahasa Inggris cenderung Inggris cenderung lebih banyak atau
digunakan dalam iklan dengan sasaran lazim digunakan oleh jenis iklan. Hal itu
masyarakat kelas sosial tinggi. sebagai konsekuensi terjadinya kontak ba-
hasa, sehingga bahasa Indonesia banyak
Kaitan Bahasa dengan Jenis Iklan Tele- terpengaruh oleh bahasa Inggris. Bila
visi di Indonesia dirunut lebih lanjut ternyata penggunaan
Kaitan antara penggunaan bahasa bahasa Inggris tersebut berupa kata atau
dengan jenis iklan terdapat tiga butir. frase sehingga pada prinsipnya tetap
Pertama, pada umumnya bahasa Indone- dapat dipandang sebagaiiklan berbehasa
sia digunakan pada jenis iklan televisi di Indonesia. Iklan yang banyak mengan-
Indonesia tersebut baik bahasa Indonesia dung unsur bahasa Inggris ini antara lain

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


260

iklan sabun muka, sampo, mobil, obat, menggunakan bahasa Indonesia. Hal itu
dan rokok. Secara kuantitatif iklan yang didukung data kuantitatif sebagai berikut.
menggunakan bahasa campuran tersebut Dari 59 buah iklan, 55 (93,22%) iklan di
mencapai 33 (55,93%) iklan. antaranya menggunakan bahasa Indone-
Data kuantitatif memperkuat kondisi sia untuk semua sasaran, dengan rincian
pemakaian bahasa yang berhubungan 50 (84,75%) iklan sasaran sosial umum dan
dengan sikap bahasa penutur ini ditang- 47 (79,66%) sasaran usia umum; 5 (8,47%)
kap oleh pembuat iklan sebagai bagian iklan sasaran sosial tinggi dan 8 (13,56%)
yang layak untuk disajikan (dikonsum- iklan sasaran usia muda.
sikan). Oleh karena itu, menjadi sebuah Selain penggunaan kalimat bahasa
kewajaran ketika dalam iklan muncul ba- Indonesia, terdapat kecenderunggan
nyak sekali bahasa asing. Hal ini banyak penggunaan kalimat bahasa Inggris pada
ditemukan dalam jenis iklan yang bila iklan dengan sasaran kelas sosial tinggi
dirunut sasarannya adalah kalangan dan usia muda. Bila dikaitkan secara si-
muda usia atau kelas sosial umum dan lang penggunaan kalimat bahasa Inggris
atas. Misalnya pada jenis iklan mobil, iklan dengan sasaran usia dan sosial, dapat
perumahan, dan iklan jasa. Ketiga iklan ini dinyatakan bahwa kalimat bahasa Ing-
memang ditujukan untuk kalangan tinggi, gris digunakan pada iklan yang memiliki
baik secara ekonomi maupun pendidikan. sasaran usia umum yang berstatus sosial
Jadi, dalam penyajiannya juga diselaras- tinggi. Hal itu didukung oleh data kuanti-
kan dengan kebutuhan akan prestise. tatif sebagai berikut. Dari 8 (13,56%) iklan
Penggunaan bahasa sebagai salah satu yang menggunakan kalimat berbahasa
perwujudan nilai prestise di masyarakat. Inggris, 7 (11,86%) iklan sasaran berstatus
Bahasa asing dianggap lebih bergensi sosial tinggi dan 1 (1,69%) iklan sasaran
dibandingkan bahasa Indonesia. Dengan berstatus sosial umum, yang berarti juga
demikian, wujud iklannya juga diwarnai untuk kelas sosial tinggi termasuk di
dengan unsur asing untuk menunjukan dalamnya. Bila keduanya dibandingkan,
faktor prestise dari pemiliknya. 7 berbanding 1 atau proporsi 87,50% sasa-
Penggunaan bahasa yang diwarnai ran kelas sosial tinggi dan 12,50% sasaran
dengan unsur dari bahasa asing banyak kelas sosial umum. Perlu disampaikan
ditemukan pada iklan mobil. Hal ini bisa bahwa dari 8 iklan menggunakan kalimat
dimengerti bahwa sasaran iklan mobil bahasa Inggris tersebut 4 di antaranya
adalah kalangan atas yang telah disajikan menggunakan (kalimat) bahasa Inggris
pada contoh iklan (3) dan (4) dapat dilihat tanpa ada penggunaan bahasa Indonesia,
iklan mobil di atas. yang semuanya terda- sisanya menggunakan kalimat Inggris
pat warna bahasa Inggris. dan kalimat Indonesia. Sementara itu,
pengguaan kalimat bahasa Inggris untuk
Kaitan Bentuk Lingual dengan Sasaran sasaran usia muda terdapat 2 (3,39%), dan
Iklan Televisi di Indonesia sisasnya untuk usia umum yang berarti
Kaitan (hubungan) bentuk lingual untuk sasaran usia muda juga.
dengan sasaran iklan televisi di Indonesia Dengan ilustrasi singkat ini kiranya
dapat disajikan berikut ini. Kalimat ba- dapat dipahami bahwa kalimat bahasa
hasa Indonesia merupakan wujud lingual Inggris digunakan iklan televisi di Indo-
yang lazim muncul atau digunakan dalam nesia cenderung terjadi pada sasaran
iklan televisi di Indonesia untuk semua sosial tinggi dan usia muda. Iklan den-
sasaran, baik secara sosial maupun umur. gan sasaran usia umum (tua dan muda)
Tentu saja hal itu sejalan dengan peng- dapat diduga termasuk ke dalam sasaran
gunaan bahasanya, yaitu pada umumnya sosial tinggi. Hal tersebut terkait dengan

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


261

masalah prestise dan sikap berbahasa. secara singkat dapat dirangkum sebagai
Bahasa Inggris dipadang memiliki pres- perikut.
tise yang tinggi, kelas sosial tinggi juga Pertama, bahasa yang digunakan
memiliki prestise yang tinggi. Dengan be- dalam iklan televisi di Indonesia dapat
gitu, pembuat iklan menyadari akan sikap dikelompokan menjadi dua, yaitu bahasa
tersebut dan akhirnya berimbas pada Indonesia dan bahasa Inggris. Bahasa
sikap pemilihan bahasa pembuat iklan, Indonesia dalam penelitian ini meliputi
yaitu memilih menggunakan kalimat ba- bahasa Indonesia dialek Jakarta –yang
hasa Inggris untuk iklan dengana sasaraan paling menonjol, dan daerah, serta bahasa
kelas sosial tinggi dan usia muda. daerah. Dalam kenyataan terjadi pen-
Penggunaan frasa dan kata bahasa campuran penggunaan bahasa Indonesia
Inggris muncul sebagai selipan dalam dengan bahasa Inggris yang menunjukkan
iklan televisi Indonesia berbahasa Indo- terjadinya kontak bahasa antara bahasa
nesia dengan sasaran kelas sosial umum Indonesia dengan bahasa Inggris. Secara
dan usia umum. Hal itu ditunjukkan pula umum bahasa Indonesia digunakan da-
oleh data kuantitatif sebagai berikut. Frasa lam iklan televisi di Indonesia dengan
yang digunakan dalam iklan sasaran kelas campur bahasa Inggris.
sosial tinggi 3 (5.08%) iklan dan sasaran Kedua, bentuk lingual yang digunakan
kelas sosial umum 14 (23,73%) iklan, kata dalam iklan televisi di Indonesia dapat
yang digunakan dalam iklan dengan sasa- dikelompokkan menjadi (1) kalimat ba-
ran kelas sosial tinggi 3 (5.08%) iklan dan hasa Indonesia, (2) kalimat bahasa Ing-
sasaran kelas sosial umum 15 (25,42%) gris, (3) frase bahasa Inggris, dan (4) kata
iklan. Frasa yang digunakan dalam iklan bahasa Inggris.
sasaran kelas usia muda 2 (3,39%) iklan Ketiga, kaitan antara penggunaan
dan sasaran kelas usia umum 15 (25,42%) bahasa dengan sasaran iklan televisi di
iklan, kata yang digunakan dalam iklan Indonesia berupa (1) bahasa Indonesia
dengan sasaran kelas usia muda 5 (8,47%) dan campuran bahasa Indonesia dengan
iklan dan sasaran kelas usia umum 13 bahasa Inggris cenderung digunakan da-
(22,51%) iklan. Data tersebut menggam- lam iklan dengan sasaran sosial dan usia
barkan kuatnya “peminjaman” kosakata umum, dan (2) bahasa Inggris digunakan
bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. untuk sasaran kelas sosial tinggi dan usia
Contoh penggunaan bahasa Inggris yang muda.
diselipkan dalam iklan berbahasa Indo- Keempat, terdapat kaitan bahasa de-
nesia, antara lain penggunaan a member ngan jenis iklan. Bahasa Indonesia diguna-
alam sutera, You kan tahu sebagai bos, I kan pada Iklan produk/jasa pada umum-
harus punya hunian yang bergengsi. Ini nya, dan bahasa Inggris digunakan pada
…membuat I pusing tujuh keliling. You iklan produk/jasa tertentu. Iklan produk/
tahu … yang terdapat dalam contoh iklan jasa tertentu tersebut bila dirunut terkait
(11). Contoh lain dapat dilihat dalam dengan sasaran iklannya. Iklan produk
lampiran. barang “mewah” dengan sasaran sosial
tinggi dan usia muda cenderung meng-
SIMPULAN gunakan bahasa Inggris.
Berdasarkan uraian hasil penelitian Kelima, terdapat kaitan bentuk lingual
dan pembahasan yang telah disajikan di atau bentuk bahasa dengan sasaran iklan.
atas, temuan kajian tentang pemakaian Kalimat bahasa Indonesia digunakan
bahasa dalam iklan televisi di Indonesia pada iklan dengan sasaran umum, baik
dengan judul “Eksistensi Bahasa dalam dilihat dari kelas sosial maupun usia. Kali-
Iklan Indonesia: Studi Kontak Bahasa” ini mat bahasa Inggris cenderung digunakan

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


262

dalam iklan dengan sasaran kelas sosial tra. (Prosiding Seminar Internasional)
tinggi dan usia muda. Hal itu terkait de- Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
ngan persoalan prestise dan sikap pem- Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
buat iklan. Karena bahasa Inggris memi- Jakarta.
liki prestise tinggi, masyarakat kelas sosial Matras,Yoron. 2009. Language Contact.
tinggi tentunya juga berprestise tinggi Cabridge: Cambridge University
sehingga pembuat iklan mengambil sikap Press.
memilih bahasa Inggris sebagai media Moeliono, Anton M. 1980. Bahasa Indonesia
iklannya. dan Ragamnya. Jakarta: Pusat Pembi-
naan dan Pengembangan Bahasa.
UCAPAN TERIMA KASIH Moeliono, Anton M. 2011. “Kebijakan
Artikel ini diangkat dari laporan Bahasa dan Perencanaan Bahasa
hasil penelitian yang dibiayai oleh dana Indonesia: Kendala dan Tantangan”
anggaran DIPA UNY tahun 2016 alokasi dalam Perencanaan Bahasa pada bAbad
FBS. Oleh karena ittu, ucapan terima ke-21: Kendala dan Tantangan (Penyunt-
kasih disampaikan kepada BPP FBS UNY ing Sugiyono dan Yeyen Maryani).
yang telah menyelenggarakan seminar Jakarta: Badan Pengembangan dan
proposal dan hasil penelitian. Ucapan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.
terima kasih disampaikan pula pada re- Muslih, Mansur. 2010. Bahasa Indonesia
viewer dan redaksi yang telah membaca, pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi
mengoreksi, dan memberikan masukan Aksara.
terhadap artikel ini. Silado, Remy. 2011. “Penyakit Menular
Sok-Inggris dalam Bahasa Indonesia”,
DAFTAR PUSTAKA dalam Pemberdayaan Bahasa Indonesia
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono. Memperkukuh Budaya Bangsa dalam Era
2011. Politik Bahasa. Jakarta: Badan Globalisasi (Penyunting Yeyen Maryani
Pengembngan dan Pembinaan Bahasa dan S.R.H. Sitanggang). Jakarta: Ba-
Kemendikbud. dan Pengembangan dan Pembinaan
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Bahasa Kemendikbud.
Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Ja- Thomason, Sarah G. 2001. Language Con-
karta: Rineka Cipta. tact. Eidenburg: Eidenburg University
Haryanto, Prima. 2014. “Kedwibahasaan Press.
dalam Junior Masterchef Indonesia UURI Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Ben-
Musim pertama: Kajian Sosiolinguis- dera, Bahasa, dan Lambang Negara,
tik” dalam Pendidikan Berbasis Budaya: serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Ba-
Sumbangan Bahasa dan Sastra. (Pros- dan Pengembangandan Pembinaan
iding Seminar Internasional) Jakarta: Bahasa Kemendikbud.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Wardhaugh,Ronald. 1998. An Introduction
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. to Sociolinguistics. Oxford: Blackwell.
Hickey, Raymond. 2013. The Handbook Widada Hs. 2011. “Reaktualisasi Peran
of Language Contact. Oxford: Wiley- Bahasa Indonesia dalam Konteks
Blackwell. Lokal dan Global” dalam Pember-
Hudson, R.A. 2000. Sociolinguistics. Cam- dayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh
bridge: Cambridge University Press. Budaya Bangsa dalam Era Globalisasi
Listyaningrum, Desy. 2014. “Gejala Domi- (Penyunting Yeyen Maryani dan
nasi Bahasa Jawa terhadap Leksikon S.R.H. Sitanggang). Jakarta: Badan
Bahasa Indonesia (Perspektif Politik Pengembangan dan Pembinaan Ba-
Bahasa)” dalam Pendidikan Berbasis hasa Kemendikbud.
Budaya: Sumbangan Bahasa dan Sas-

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa


263

Lampiran: Data Kuantitatif Bahasa dalam Iklan Televisi di Indonesia

Tabel 2. Distribusi Penggunaan Bahasa dalam Iklan di Televisi

Tabel 3. Distribusi Bentuk-bentuk lingual dalam Iklan di Televisi

Tabel 4. Hubungan antara penggunaan bahasa iklan dengan sasaran iklan

LITERA, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2017


264

Tabel 5. Keterkaitan antara Penggunaan


Bahasa dengan Jenis Iklan

Tabel 6. Hubungan antara bentuk lingual


bahasa iklan dengan sasaran iklan

Eksistensi Bahasa dalam Iklan Televisi Indonesia: Studi Kontak Bahasa

Anda mungkin juga menyukai