Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bahasa, bentuk lingual, dan keterkaitannya
dengan sasaran dan jenis iklan di televisi. Sumber data adalah wacana iklan di televisi.
Pengumpulan data dengan observasi dan pencatatan. Analisis data melalui proses
pengorganisasian dan kategorisasi menggunakan padan bahasa dan padan pragmatik.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bahasa yang digunakan adalah Indonesia dan
Inggris. Kedua, bentuk lingual berupa: kalimat bahasa Indonesia, kalimat bahasa Inggris,
frase bahasa Inggris, dan kata bahasa Inggris. Ketiga, bahasa Indonesia dan campuran
bahasa Indonesia-Inggris digunakan untuk sasaran sosial dan usia umum, sedangkan
bahasa Inggris untuk sasaran kelas sosial tinggi dan usia muda. Kempat, bahasa Indonesia
digunakan pada iklan produk/jasa pada umumnya, sedangkan bahasa Inggris digunakan
pada iklan produk/jasa “mewah” dengan sasaran sosial tinggi dan usia muda. Kelima,
kalimat bahasa Indonesia digunakan pada iklan dengan sasaran umum, baik dilihat dari
kelas sosial maupun usia, sedangkan kalimat bahasa Inggris digunakan dalam iklan
dengan sasaran kelas sosial tinggi dan usia muda.
Kata kunci: penggunaan bahasa, bentuk lingual, kelas sosial, dan iklan
Abstract
This study aims to describe languages, lingual forms, and their relevance to the
targets and types of advertisements on television. The data sources were advertisements
on television. The data were collected through observations and recording. They
were analyzed by organizing and categorizing them through language and pragmatic
correspondences. The findings are as follows. First, the languages used are Indonesian and
English. Second, the lingual forms include Indonesian sentences, English sentences, English
phrases, and English words. Third, Indonesian and Indonesian-English mixes are used
for the target with the social class and age on average, while English is for the high social
class and youth. Fourth, Indonesian is used in product/service advertisements in general,
while English is used in “luxury” product/service advertisements for the target with the
high social class and young age. Fifth, Indonesian sentences are used in advertisements
for the general target in terms of the social class and age, whereas English sentences are
used in advertisements for the target with the high social class and young age.
249
250
dalam kedudukannya sebagai bahasa Justru pada era globalisasi tersebut kekhu-
negara, bahasa resmi nasional maupun susan suatu bangsa semakin tampak
sebagai bahasa persatuan (lihat UURI (atau ditampakkan?). Hal itu tampak dari
Nomor 24 Tahun 2009; Alwi dan Sugono, adanya penegasan tentang kemerdekaan,
2011). Selain fungsi dan kedudukan ba- atau kedaulatan suatu bangsa. Salah satu
hasa Indonesia dalam perspektif politik kekhususan yang terdapat pada identitas
bahasa nasional Indonesia, terdapat pula bangsa adalah bahasa, bahasa dijadikan
fungsi dan kedudukan bahasa daerah dan jati diri bangsa, kebanggaan nasional
bahasa asing. Hal ini merupakan suatu (lihat UURI Nomor 24 Tahun 2009). Per-
keniscayaan karena bangsa Indonesia tanyaan yang muncul, bagaimanakah
memang hidup berdampingan dengan kondisi itu dengan kekhususan bangsa
bangsa-bangsa lain sehingga politik baha- Indonesia dengan bahasa Indonesia?
sa nasional berkaitan dengan permasala- Bukankah dalam konteks yang demikian
han fungsi dan kedudukan bahasa asing justru peluang terjadinya “persaingan
di Indonesia. Sementara itu, bangsa yang bahasa” juga semakin terbuka. Hal itu
majemuk dilihat dari sisi etnik dan bahasa berarti pula persoalan kontak bahasa
berkonsekuensi politik bahasa nasional menjadi sebuah keniscayaan.
mau tidak mau berkaitan dengan fungsi Atas dasar pemikiran yang demikian
dan kedudukan bahasa daerah. itulah penelitian ini dirancang untuk di-
Dalam perspektif tribahasa di Indo- laksanakan guna mendapatkan informasi
nesia tersebut, yaitu bahasa Indonesia, yang aktual tentang pemakaian bahasa
bahasa daerah, dan bahasa asing, posisi dalam kaitannya dengan kontak baha-
bahasa Indonesia dipandang pada posisi sa yang merupakan keniscyaan dalam
di tengah. Dengan demikian, secara ber- bilingualisme atau multilingualisme da-
turutan posisinya adalah bahasa asing, lam masyarakat multilingual tersebut.
bahasa Indonesia, bahasa daerah (Setya- Penelitian ini tentu saja diharapkan dapat
ningrum, 2014: 241). Hal itu didukung memenuhi keutamaan penelitian yang
pula bahwa sumbangan kosa kata atau berupa menemukan fakta empirik tentang
leksikon bahasa Indonesia ternyata pa- perilaku pemakaian bahasa dengan fokus
ling banyak dari bahasa asing, bahasa penggunaan bahasa dan bentuk lingual
daerah, baru dari bahasa Melayu. Hal ini dalam iklan televisi Indonesia, katerkaitan
tentu saja berangkat dari perspetif bahwa penggunaan bahasa, bentuk lingual da-
“induk” bahasa Indonesia adalah bahasa lam iklan televisi dengan sasaran iklan
Melayu. Meski demikian, harus disadari dan jenis iklan.
bahwa Indonesia telah mengupayakan Kondisi kebahasaan bahasa Indonesia
politik bahasa yang tegas dan jelas de- yang sangat terbuka terhadap bahasa
ngan menerbitkan UU yang terkait dengan asing memiliki sisi positif dan negatif pada
kedudukan dan fungsi bahasa tersebut: masyarakat tutur bahasa Indonesia. Hal
kapan bahasa Indonesia, daerah, dan itu dapat dimengerti karena kenyataan
asing digunakan. Persoalan berikutnya bahasa Indonesia dan masyarakat Indone-
benarkah kebijakan politik bahasa terse- sia tidak dapat lepas dari pergaulan dunia
but telah dapat dilaksanakan dengan di era global ini. Konsekuensi dari era ini
konsistensi yang baik oleh masyarakat adalah terjadinya kontak bahasa. Kontak
dalam era global ini. bahasa dapat dimaknai sebagai pemakai-
Dalam era globalisasi tidak berarti an dua bahasa atau lebih dalam waktu
aspek kehidupan manusia baik bidang dan tempat yang sama. Bidang ilmu yang
ekonomi, politik, maupun kebudayaan meneliti kontak bahasa disebut linguistik
akan secara otomatis menjadi homogen. kontak atau contact linguistics (Thomason,
2001: 1). Sekarang telah berkembang pe- Inilah pentingnya mengaitkan bahasa
sat studi kontak bahasa tersebut seperti dengan masyarakat karena kegiatan ber-
di Glandon College, New York Univer- bahasa sebagai bagian dari aktivitas sosial
sity dengan label Center for Research on suatu masyarakat. Bahasa menggambar-
Language and Culture Contact hingga ada kan suatu masyarakat/komunitas. Setiap
jurnal yang khusus memuat kajian kontak orang sebagai anggota komunitas suatu
bahasa, yaitu Journal of Language Contact. masyarakat dipastikan dalam bahasa
Dalam konteks yang demikian penutur yang sama. Bahasa sebagai imajiner dunia
yang berbeda bahasa melakukan interaksi, tentang suatu masyarakat (Hudson, 2000:
yang berarti terjadi kontak bahasa, akan 5—6). Bahasa dan masyarakat memi-
berpeluang bahasa-bahasa yang men- liki peluang keterkaitan: struktur bahasa
galami kontak bahasa itu terjadi saling mempengaruhi struktur masyarakat, struk-
mempengaruhi (Matras, 2009). tur masyarakat mempengaruhi struktur
Adapun akibat dari adanya kontak ba- bahasa, struktur bahasa dan struktur
hasa tersebut banyak sekali, dari terjadinya masyarakat saling mempengaruhi, dan
peminjaman kosa kata, campur kode, alih struktur bahasa dan struktur masyarakat
kode, pidgin, kepunahan bahasa, sampai saling berhubungan tetapi satu sama lain
adanya pembentukan bahasa baru yang saling indipenden (Watdhaugh, 1998:
biasa disebut bahasa kreol (creol) (lihat 10—11).
Thomason, 2001; Matras, 2009; Hickey, Akibat dari kontak bahasa yang be-
2013). Manifestasi kontak bahasa terdapat raneka tersebut sangat bergantung ren-
banyak variasi ranah, dari ranah pemerole- tang waktu (lamanya) terjadinya kontak
han bahasa, proses dan produksi bahasa, bahasa. Dalam hal ini terdapat dinamika
fungsi sosial bahasa, politik atau kebijakan kontak bahasa, setidaknya ada dua, yaitu
bahasa, tipologi dan perubahahan bahasa, (1) untuk mencapai tujuan yang berupa
pergeseran bahasa, pemertahanan bahasa, efisiensi komunikasi terjadi konflik ke-
sampai pada kepunahan bahasa. Kajian kuatan yang berupa kebutuhan, dan (2)
kontak bahasa dapat dilakukan secara untuk tujuan interaksi terjadi penekanan
sinkronik dengan melihat aspek bilingual identitas perasaan grup atau loyalitas
atau multilingual dan secara diakronik grup (Matras, 2009). Dalam konteks yang
dengan melihat terjadinya perubahan ba- terakhir ini yakni terkait dengan pesoalan
hasa (Matras, 2009: 1—2). Kajian sinkronik perasaan grup atau loyalitas grup akan
dapat dilihat pada kaitan antara kontak terkait dengan persoalan gengsi atau pres-
bahasa dengan aspek-aspek gramatika tise. Oleh karenanya, dapat dimaklumi
dan leksikon (Hickey, 2013). Winford bila Moeliono (2011: 135) mengungkap
(Matras, 2003) telah melakukan kajian pentingnya perencanaan gengsi atau
kontak bahasa dengan perspektif bahasa prestise.
sebagai aktivitas sosial dan komunikasi Bila konsep ini dikenakan pada mul-
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ia tilingual masyarakat Indonesia antara
berkesimpulan bahwa dari sisi penutur lain dapat digambarkan sebagai berikut.
sebagai aktor yang menggunakan bahasa Pencampuran bahasa (campur kode) telah
untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai terjadi pada sebagian penutur Indonesia
tujuan tersebut dapat dipilih bahasa: yang (Chaer dan Agustina, 2010: 160), campur
meliputi struktur, bentuk kata, intonasi, kode dan alih kode (Silado, 2011; Haryan-
dan sebagainya. Sementara itu, dari sisi to, 2014). Banyak orang Indonesia yang be-
mitra tutur dapat dianalisis kategori li- lajar dan menguasai bahasa asing dengan
nguistiknya. Kontak bahasa sebagai bagi- baik, tetapi bahasa Indonesia seadanya;
an dari aktivitas sosial selalu terkait de- begitu menghargai bahasa asing secara
ngan konteks: fungsi dan situasi tertentu.
Keterangan:
Bp = pembersih pakaian Bnk = bank Htl = hotel Krn = koran
Mb = mobil Mkm = makam Krm = kiriman Md = sabun mandi
Rk= rokok Mk = sabun muka Mr = makanan ringan Ob = obat
(1) Contoh 1:
Kode : 166155STV
Iklan Bodrex
1. Dialog antarpenutur iklan
Perempuan 1: Ibu sakit kepala?
Laki-laki: Cepat minum bodrex!
Perempuan 2: Tapi belum makan.
Laki-laki: Itulah okenya bodrex. Dapat diminum sebelum makan.
Bersama-sama: Bodrex mengucapkan selamat berpuasa.
2. Narasi
“Seorang perempuan setengah tua yang mengikuti ceramah, tiba-tiba sakit kepala.
Perempuan di sebelahnya menanyainya. Kemudian seorang ustadz memintanya
untuk minum bodrex”
3. Setting
Di teras rumah.
4. Tulisan dalam iklan
“Ahlinya Sakit Kepala”
“Dapat diminum sebelum makan”
(2) Contoh 2:
Kode : 1661810STV
Iklan Rokok Djarum 76
1. Dialog antarpenutur iklan
Jin: “Kuberi satu permintaan.”
Pemuda: “Satu aja? Tiga bisa?”
Jin:”Gampang.”
Pemuda: “Caranya gimana?”
Jin: “Sakti....”
Pemuda: “Kok bisa sakti?”
Jin: “Dari sononya.”
Pemuda: “Dari sono mana?”
Jin: “Dari nenek moyang.”
Pemuda: “Moyangmu siapa? Kok nggak ikut? Ada pin bbnya?”
Jin: “Mulut apa [opo] knalpot bocor sih. Treng teng teng teng....”
Pemuda: “Eh, siapa bocor?”
Jin : “(menutup mulut pemuda itu dengan lakban) Mampetknalpote mampet.”
2. Narasi
Seorang pemuda sedang jalan di taman. Ia menemukan lampu ajaib dan
menendangnya. Tiba-tiba keluar seorang jin. Lalu jin tersebut mengajak bicara
pemuda tersebut.
3. Setting
Di taman
4. Tulisan dalam iklan
Djarum 76 Filter Gold.Yang penting hepii.
Peringatan: merokok membunuhmu.
Banyak juga iklan mencampur peng- pula sebagian iklan yang menggunakan
gunaan bahasa Indonesia dengan bahasa bahasa Inggris lisan secara utuh disertai
Inggris. Bila dilihat penggunaan bahasa dengan teks berbahasa Inggris, dan tu-
dilihat dari perspektif lisan dan tulis lisan berbahasa Indonesia. Keempat, ada
penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa iklan yang menggunakan bahasa lisan dan
Inggris dalam iklan dapat dikelompokkan tulisan campuran bahasa Indonesia dan
menjadi empat kategori. Pertama, iklan Inggris. Berikut disajikan dua contoh iklan
yang menggunakan bahasa Indonesia nomor (3) dan (4) untuk penggambaran
lisan secara utuh disertai dengan bahasa penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris dalam bentuk teks tulisan. Kedua, Inggris tersebut.
iklan menggunakan bahasa Inggris lisan Penggunaan bahasa Indonesia dalam
secara utuh disertai dengan bahasa Indo- iklan televisi di Indonesia tersebut sesuai
nesia dalam bentuk teks tulis. Ketiga, ada dengan kebijakan politik bahasa nasional
(3) Contoh 3:
Kode : 1661912STV
Iklan Rokok LA Bold
1. Monolog
This is my kind of playground, my kind of party, my kind of game, my kind of music, my
kind of dance. Bold is my kind of world. L.A. the bold new world.
2. Setting
Di kereta api, di kantor, di rumah, di jalan, di tempat olahraga, di atas gedung.
3. Tulisan
This is my kind of playground, my kind of party, my kind of game, my kind of music, my
kind of dance. Bold is my kind of world. L.A. the bold new world.
Peringatan: merokok membunuhmu.
(4) Contoh 4:
Kode 167244STV
Iklan Mobil Swift (Suzuki)
1. Narasi
Seorang perempuan mengendarai mobil dengan cepat melintasi perkotaan di
luar negeri.
2. Monolog
Let’s go
3. Setting
Perkotaan.
4. Tulisan
Swift, brings the streets to life.
Suzuki, Way of Life.
yang tertuang dalam UU RI Nomor 24 pasal 37 ayat (2) yang menyatakan bahwa
Tahun 2009 Bab III pasal 25 ayat (3) terkait informasi dapat dilengkapi dengan ba-
dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai hasa asing sesuai dengan keperluan. Bila
bahasa media massa dalam kedudukan- dikaitkan dengan kebijakan penggunaan
nya sebagai bahasa resmi negara. Hal bahasa di media massa, bahasa asing da-
tersebut dikuatkan dengan pasal 39 ayat pat digunakan untuk tujuan dan sasaran
(1) yang menyatakan bahwa bahasa Indo- khusus.
nesia wajib digunakan dalam informasi Penggunaan bahasa Inggris yang sama
melalui media massa. Bila iklan di dalam- sekali tidak terdapat penggunaan bahasa
nya memuat informasi tentang produk Indonesia bertentangan atau menyalahi
barang atau jasa produksi dalam atau kebijakan politik bahasa nasional terkait
luar negeri yang beredar di Indonesia, dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai
kewajiban penggunaan bahasa Indonesia bahasa media massa dalam kedudukan-
diatur dalam pasal 37 ayat (1). nya sebagai bahasa resmi negara (UU RI
Penggunaan bahasa Inggris sebagai Nomor 24 Tahun 2009 Bab III pasal 37) bila
bahasa asing yang berdampingan dengan iklan dipandang sebagai penyampaian
bahasa Indonesia dengan pertimbangan tentang produk barang atau jasa produksi
tertentu sesuai dengan kebijakan politik dalam atau luar negeri yang beredar di
bahasa nasional yang tertuang dalam Indonesia. Namun, bila iklan dikaitkan
dengan penggunaan bahasa dalam media tersebut didukung data kuantitatif. Se-
massa, penggunaan bahasa Inggris saja cara kuantitatif dari 59 iklan terdapat 55
--yang sama sekali tidak menggunakan atau 93,22% persen yang menggunakan
bahasa Indonesia tersebut masih dapat kalimat bahasa Indonesia, yang dapat
ditoleransi oleh kebijakan politik bahasa muncul dalam bentuk tulisan atau lisan
nasional yang tertuang dalam UU RI No- karena terdapat 4 iklan yang tidak meng-
mor 24 Tahun 2009 Bab III pasal 39 ayat gunakan bahasa Indonesia baik lisan
(2) yaitu bila penggunaan bahasa tersebut maupun tulisan.
mempunyai tujuan khusus atau sasaran Penggunaan bahasa Inggris yang
khusus. wujud lingualnya dapat berupa kalimat,
frasa, dan atau kata di samping bahasa
Bentuk Lingual yang Digunakan dalam Indonesia tersebut merupakan konse-
Iklan Televisi di Indonesia kuensi dari adanya kontak bahasa. Per-
Bentuk-bentuk lingual yang ditemu- soalan mengapa bahasa Inggris yang
kan dalam sumber data yang berupa iklan menjadi “sandingan” atau pendamping
ini adalah kalimat, frasa, dan kata. Ketiga bahasa Indonesia dalam iklan televisi di
bentuk lingual itu ditemukan baik dalam Indonesia kiranya perlu dianalis. Secara
bahasa Indonesia maupun dalam bahasa sosiolinguistik kiranya dapat dimaklumi
Inggris. Bentuk lingual kata dan frasa ada mengingat bahasa Inggris merupakan ba-
yang berupa kata dan frasa bahasa Ing- hasa internasional yang memiliki prestise
gris, ada kata dan frasa bahasa Indonesia, tinggi. Bahkan, prestise bahasa Indonesia
dan ada yang berupa kata dan frasa cam- bagi orang Indonesia berada di bawah
puran antara bahasa Inggris dengan ba- bahasa Inggris, dan rasa bahasa Indonesia
hasa Indonesia. Untuk selanjutnya, frasa berada di atas bahasa daerah. Selain itu,
dan kata dalam bahasa Indonesia tidak sikap positif belum dimiliki oleh sebagian
dihitung dalam penelitian ini karena frasa penutur Indonesia. Sementara itu, bila
dan kata ditemukan dalam satuan lingual dilihat dari tingkat emosi dan keakraban
yang lebih besar, yakni kalimat. Demikian bahasa dengan penuturnya, bahasa Indo-
pula, kata dan frasa dalam bahasa Inggris nesia berada di bawah bahasa daerah dan
yang berada dalam satuan lingual kalimat bagi sebagian yang lain berada di bawah
dalam bahasa Inggris tidak lagi dihitung bahasa Inggris. Artinya posisi bahasa
sebagai kata atau frasa, dan kata yang Indonesia secara emosi dan keakraban
terdapat dalam frasa tidak diperhitung- berada di paling bahwah di antara bahasa
kan sebagai kata. Satuan yang demikian daerah dan bahasa Inggris (Chaer dan
itu akan dilihat sebagai satuan yang lebih Agustina, 2010; Moeliono, 2011; Silado,
besar, yakni kalimat atau frasa. 2011; Haryanto, 2014; dan Setyaningsih,
Bentuk lingual berupa kalimat dalam 2014).
bahasa Indonesia ditemukan pada hampir
seluruh iklan yang dipakai sebagai sum- Kaitan Antara Bahasa dengan Sasaran
ber data. Ada kalimat yang murni bahasa Iklan Televisi di Indonesia
Indonesia saja (dengan campuran kata ba- Sebagian besar iklan televisi di Indo-
hasa daerah atau dialek), ada yang dicam- nesia diarahkan pada tingkat sosial atau
pur atau diselipi dengan frasa atau kata kalangan umum. Sedikit sekali iklan yang
bahasa Inggris, dan ada yang dicampur diarahkan pada pangsa pasar berstatus
dengan kata atau frasa campuran antara sosial tinggi. Iklan yang diarahkan pada
bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia. masyarakat berstatus sosial rendah tidak
Kalimat bahasa Indonesia digunakan dijumpai sama sekali. Pada umumnya
pada hampir seluruh iklan. Pernyataan iklan dengan sasaran masyarakat umum
iklan sabun muka, sampo, mobil, obat, menggunakan bahasa Indonesia. Hal itu
dan rokok. Secara kuantitatif iklan yang didukung data kuantitatif sebagai berikut.
menggunakan bahasa campuran tersebut Dari 59 buah iklan, 55 (93,22%) iklan di
mencapai 33 (55,93%) iklan. antaranya menggunakan bahasa Indone-
Data kuantitatif memperkuat kondisi sia untuk semua sasaran, dengan rincian
pemakaian bahasa yang berhubungan 50 (84,75%) iklan sasaran sosial umum dan
dengan sikap bahasa penutur ini ditang- 47 (79,66%) sasaran usia umum; 5 (8,47%)
kap oleh pembuat iklan sebagai bagian iklan sasaran sosial tinggi dan 8 (13,56%)
yang layak untuk disajikan (dikonsum- iklan sasaran usia muda.
sikan). Oleh karena itu, menjadi sebuah Selain penggunaan kalimat bahasa
kewajaran ketika dalam iklan muncul ba- Indonesia, terdapat kecenderunggan
nyak sekali bahasa asing. Hal ini banyak penggunaan kalimat bahasa Inggris pada
ditemukan dalam jenis iklan yang bila iklan dengan sasaran kelas sosial tinggi
dirunut sasarannya adalah kalangan dan usia muda. Bila dikaitkan secara si-
muda usia atau kelas sosial umum dan lang penggunaan kalimat bahasa Inggris
atas. Misalnya pada jenis iklan mobil, iklan dengan sasaran usia dan sosial, dapat
perumahan, dan iklan jasa. Ketiga iklan ini dinyatakan bahwa kalimat bahasa Ing-
memang ditujukan untuk kalangan tinggi, gris digunakan pada iklan yang memiliki
baik secara ekonomi maupun pendidikan. sasaran usia umum yang berstatus sosial
Jadi, dalam penyajiannya juga diselaras- tinggi. Hal itu didukung oleh data kuanti-
kan dengan kebutuhan akan prestise. tatif sebagai berikut. Dari 8 (13,56%) iklan
Penggunaan bahasa sebagai salah satu yang menggunakan kalimat berbahasa
perwujudan nilai prestise di masyarakat. Inggris, 7 (11,86%) iklan sasaran berstatus
Bahasa asing dianggap lebih bergensi sosial tinggi dan 1 (1,69%) iklan sasaran
dibandingkan bahasa Indonesia. Dengan berstatus sosial umum, yang berarti juga
demikian, wujud iklannya juga diwarnai untuk kelas sosial tinggi termasuk di
dengan unsur asing untuk menunjukan dalamnya. Bila keduanya dibandingkan,
faktor prestise dari pemiliknya. 7 berbanding 1 atau proporsi 87,50% sasa-
Penggunaan bahasa yang diwarnai ran kelas sosial tinggi dan 12,50% sasaran
dengan unsur dari bahasa asing banyak kelas sosial umum. Perlu disampaikan
ditemukan pada iklan mobil. Hal ini bisa bahwa dari 8 iklan menggunakan kalimat
dimengerti bahwa sasaran iklan mobil bahasa Inggris tersebut 4 di antaranya
adalah kalangan atas yang telah disajikan menggunakan (kalimat) bahasa Inggris
pada contoh iklan (3) dan (4) dapat dilihat tanpa ada penggunaan bahasa Indonesia,
iklan mobil di atas. yang semuanya terda- sisanya menggunakan kalimat Inggris
pat warna bahasa Inggris. dan kalimat Indonesia. Sementara itu,
pengguaan kalimat bahasa Inggris untuk
Kaitan Bentuk Lingual dengan Sasaran sasaran usia muda terdapat 2 (3,39%), dan
Iklan Televisi di Indonesia sisasnya untuk usia umum yang berarti
Kaitan (hubungan) bentuk lingual untuk sasaran usia muda juga.
dengan sasaran iklan televisi di Indonesia Dengan ilustrasi singkat ini kiranya
dapat disajikan berikut ini. Kalimat ba- dapat dipahami bahwa kalimat bahasa
hasa Indonesia merupakan wujud lingual Inggris digunakan iklan televisi di Indo-
yang lazim muncul atau digunakan dalam nesia cenderung terjadi pada sasaran
iklan televisi di Indonesia untuk semua sosial tinggi dan usia muda. Iklan den-
sasaran, baik secara sosial maupun umur. gan sasaran usia umum (tua dan muda)
Tentu saja hal itu sejalan dengan peng- dapat diduga termasuk ke dalam sasaran
gunaan bahasanya, yaitu pada umumnya sosial tinggi. Hal tersebut terkait dengan
masalah prestise dan sikap berbahasa. secara singkat dapat dirangkum sebagai
Bahasa Inggris dipadang memiliki pres- perikut.
tise yang tinggi, kelas sosial tinggi juga Pertama, bahasa yang digunakan
memiliki prestise yang tinggi. Dengan be- dalam iklan televisi di Indonesia dapat
gitu, pembuat iklan menyadari akan sikap dikelompokan menjadi dua, yaitu bahasa
tersebut dan akhirnya berimbas pada Indonesia dan bahasa Inggris. Bahasa
sikap pemilihan bahasa pembuat iklan, Indonesia dalam penelitian ini meliputi
yaitu memilih menggunakan kalimat ba- bahasa Indonesia dialek Jakarta –yang
hasa Inggris untuk iklan dengana sasaraan paling menonjol, dan daerah, serta bahasa
kelas sosial tinggi dan usia muda. daerah. Dalam kenyataan terjadi pen-
Penggunaan frasa dan kata bahasa campuran penggunaan bahasa Indonesia
Inggris muncul sebagai selipan dalam dengan bahasa Inggris yang menunjukkan
iklan televisi Indonesia berbahasa Indo- terjadinya kontak bahasa antara bahasa
nesia dengan sasaran kelas sosial umum Indonesia dengan bahasa Inggris. Secara
dan usia umum. Hal itu ditunjukkan pula umum bahasa Indonesia digunakan da-
oleh data kuantitatif sebagai berikut. Frasa lam iklan televisi di Indonesia dengan
yang digunakan dalam iklan sasaran kelas campur bahasa Inggris.
sosial tinggi 3 (5.08%) iklan dan sasaran Kedua, bentuk lingual yang digunakan
kelas sosial umum 14 (23,73%) iklan, kata dalam iklan televisi di Indonesia dapat
yang digunakan dalam iklan dengan sasa- dikelompokkan menjadi (1) kalimat ba-
ran kelas sosial tinggi 3 (5.08%) iklan dan hasa Indonesia, (2) kalimat bahasa Ing-
sasaran kelas sosial umum 15 (25,42%) gris, (3) frase bahasa Inggris, dan (4) kata
iklan. Frasa yang digunakan dalam iklan bahasa Inggris.
sasaran kelas usia muda 2 (3,39%) iklan Ketiga, kaitan antara penggunaan
dan sasaran kelas usia umum 15 (25,42%) bahasa dengan sasaran iklan televisi di
iklan, kata yang digunakan dalam iklan Indonesia berupa (1) bahasa Indonesia
dengan sasaran kelas usia muda 5 (8,47%) dan campuran bahasa Indonesia dengan
iklan dan sasaran kelas usia umum 13 bahasa Inggris cenderung digunakan da-
(22,51%) iklan. Data tersebut menggam- lam iklan dengan sasaran sosial dan usia
barkan kuatnya “peminjaman” kosakata umum, dan (2) bahasa Inggris digunakan
bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. untuk sasaran kelas sosial tinggi dan usia
Contoh penggunaan bahasa Inggris yang muda.
diselipkan dalam iklan berbahasa Indo- Keempat, terdapat kaitan bahasa de-
nesia, antara lain penggunaan a member ngan jenis iklan. Bahasa Indonesia diguna-
alam sutera, You kan tahu sebagai bos, I kan pada Iklan produk/jasa pada umum-
harus punya hunian yang bergengsi. Ini nya, dan bahasa Inggris digunakan pada
…membuat I pusing tujuh keliling. You iklan produk/jasa tertentu. Iklan produk/
tahu … yang terdapat dalam contoh iklan jasa tertentu tersebut bila dirunut terkait
(11). Contoh lain dapat dilihat dalam dengan sasaran iklannya. Iklan produk
lampiran. barang “mewah” dengan sasaran sosial
tinggi dan usia muda cenderung meng-
SIMPULAN gunakan bahasa Inggris.
Berdasarkan uraian hasil penelitian Kelima, terdapat kaitan bentuk lingual
dan pembahasan yang telah disajikan di atau bentuk bahasa dengan sasaran iklan.
atas, temuan kajian tentang pemakaian Kalimat bahasa Indonesia digunakan
bahasa dalam iklan televisi di Indonesia pada iklan dengan sasaran umum, baik
dengan judul “Eksistensi Bahasa dalam dilihat dari kelas sosial maupun usia. Kali-
Iklan Indonesia: Studi Kontak Bahasa” ini mat bahasa Inggris cenderung digunakan
dalam iklan dengan sasaran kelas sosial tra. (Prosiding Seminar Internasional)
tinggi dan usia muda. Hal itu terkait de- Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
ngan persoalan prestise dan sikap pem- Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
buat iklan. Karena bahasa Inggris memi- Jakarta.
liki prestise tinggi, masyarakat kelas sosial Matras,Yoron. 2009. Language Contact.
tinggi tentunya juga berprestise tinggi Cabridge: Cambridge University
sehingga pembuat iklan mengambil sikap Press.
memilih bahasa Inggris sebagai media Moeliono, Anton M. 1980. Bahasa Indonesia
iklannya. dan Ragamnya. Jakarta: Pusat Pembi-
naan dan Pengembangan Bahasa.
UCAPAN TERIMA KASIH Moeliono, Anton M. 2011. “Kebijakan
Artikel ini diangkat dari laporan Bahasa dan Perencanaan Bahasa
hasil penelitian yang dibiayai oleh dana Indonesia: Kendala dan Tantangan”
anggaran DIPA UNY tahun 2016 alokasi dalam Perencanaan Bahasa pada bAbad
FBS. Oleh karena ittu, ucapan terima ke-21: Kendala dan Tantangan (Penyunt-
kasih disampaikan kepada BPP FBS UNY ing Sugiyono dan Yeyen Maryani).
yang telah menyelenggarakan seminar Jakarta: Badan Pengembangan dan
proposal dan hasil penelitian. Ucapan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.
terima kasih disampaikan pula pada re- Muslih, Mansur. 2010. Bahasa Indonesia
viewer dan redaksi yang telah membaca, pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi
mengoreksi, dan memberikan masukan Aksara.
terhadap artikel ini. Silado, Remy. 2011. “Penyakit Menular
Sok-Inggris dalam Bahasa Indonesia”,
DAFTAR PUSTAKA dalam Pemberdayaan Bahasa Indonesia
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono. Memperkukuh Budaya Bangsa dalam Era
2011. Politik Bahasa. Jakarta: Badan Globalisasi (Penyunting Yeyen Maryani
Pengembngan dan Pembinaan Bahasa dan S.R.H. Sitanggang). Jakarta: Ba-
Kemendikbud. dan Pengembangan dan Pembinaan
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Bahasa Kemendikbud.
Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Ja- Thomason, Sarah G. 2001. Language Con-
karta: Rineka Cipta. tact. Eidenburg: Eidenburg University
Haryanto, Prima. 2014. “Kedwibahasaan Press.
dalam Junior Masterchef Indonesia UURI Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Ben-
Musim pertama: Kajian Sosiolinguis- dera, Bahasa, dan Lambang Negara,
tik” dalam Pendidikan Berbasis Budaya: serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Ba-
Sumbangan Bahasa dan Sastra. (Pros- dan Pengembangandan Pembinaan
iding Seminar Internasional) Jakarta: Bahasa Kemendikbud.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Wardhaugh,Ronald. 1998. An Introduction
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. to Sociolinguistics. Oxford: Blackwell.
Hickey, Raymond. 2013. The Handbook Widada Hs. 2011. “Reaktualisasi Peran
of Language Contact. Oxford: Wiley- Bahasa Indonesia dalam Konteks
Blackwell. Lokal dan Global” dalam Pember-
Hudson, R.A. 2000. Sociolinguistics. Cam- dayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh
bridge: Cambridge University Press. Budaya Bangsa dalam Era Globalisasi
Listyaningrum, Desy. 2014. “Gejala Domi- (Penyunting Yeyen Maryani dan
nasi Bahasa Jawa terhadap Leksikon S.R.H. Sitanggang). Jakarta: Badan
Bahasa Indonesia (Perspektif Politik Pengembangan dan Pembinaan Ba-
Bahasa)” dalam Pendidikan Berbasis hasa Kemendikbud.
Budaya: Sumbangan Bahasa dan Sas-