Anda di halaman 1dari 11

I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.

Si

BAGAN AKUN DAN PENJURNALAN

A. Pendahuluan
Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan selama periode akuntansi tertentu
dipelajari pada bab sebelumnya. Transasksi keuangan yang ada pada suatu entitas bisnis dicatat
dalam persamaan dasar akuntansi sampai pada akhir periode tertentu menyusun hasilnya, yaitu
berupa Laporan Keuangan. Namun demikian, bila transaksi-transaksinya cukup banyak dan
periode akuntansinya lebih dari satu bulan, maka jelas pencatatan ke dalam persamaan dasar
akuntansi tidak praktis. Mengatasi kelemahan tersebut, maka transaksi–transaksi keuangan
yang terjadi dicatat dalam buku harian yang disebut jurnal dan selanjutnya diposting
(dimasukkan) dalam buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing. Berdasarkan saldo
masing-masing akun, pada akhir periode akuntansi disusun neraca saldo yang tujuannya untuk
persiapan penyusunan laporan keuangan.

B. Dasar Pencatatan
Dasar pencatatan adalah dasar yang dipergunakan untuk menentukan saat pencatatan suatu
transaksi keuangan. Ada dua dasar pencatatan yang dapat dipergunakan dalam akuntansi, yaitu:
1. Cash basis
Cash basis adalah pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat transaksi keuangan
yang bersangkutan telah disesuaikan secara tunai.
2. Accrual basis
Accrual basis adalah pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat terjadinya
transaksi yang bersangkutan, terlepas apakah tranksasi tersebut telah diselesaikan secara
tunai atau belum.

C. Siklus Akuntansi
Pada bab sebelumnya telah disinggung mengenai siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan
proses akuntansi yang terjadi berulang-ulang. Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah proses
pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu entitas bisnis dari awal
periode sampai dengan akhir periode, dan kembali lagi ke awal periode. Siklus akuntansi dapat
digambarkan sebagai berikut:

Dokumen Jurnal Buku Neraca Laporan Jurnal


Besar Saldo Keuangan Pembalik

1
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

D. Klasifikasi Akun
Akun-akun dalam bagan akun (chart of account), maupun di buku besar dan neraca saldo
disusun secara berurutan dari akun-akun neraca dan dilanjutkan akun-akun laporan perhitungan
laba rugi. Akun-akun neraca diklasifikasi sebagai akun aset, kewajiban, dan ekuitas, sedangkan
akun-akun laporan laba rugi diklasifikasi sebagai pendapatan dan beban-beban (perusahaan
jasa).
Akun-akun yang dilaporkan ke dalam neraca, yaitu berupa aset, kewajiban, dan ekuitas sering
disebut dengan akun riil (real account), sedangkan akun yang dilaporkan ke dalam perhitungan
laba rugi yaitu pendapatan dan beban sering disebut akun sementara atau akun nominal
(nominal account). Setiap kelompok masih dapat dipecah-pecah ke dalam pos-pos akun sebagai
berikut:
1. Aset (Assets)
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Aset merupakan semua harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Kekayaan yang
dimiliki suatu perusahaan tentu jumlahnya cukup banyak, oleh karena itu aset dapat
dikelompokkan lagi ke dalam pos-pos sebagai berikut:
a. Aset lancar
1) Kas (cash)
2) Effek/surat-surat berharga (merketable securities)
3) Piutang usaha (account receivable); tagihan secara tertulis, tetapi tidak disertai
perjanjian di atas wesel atau promes
4) Piutang wesel/weles tagih (notes receivable); tagihan secara tertulis yang disertai
dengan perjanjian di atas wesel atau promes.
5) Persediaan barang dagangan (merchandise inventory)
6) Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues)
7) Beban dibayar dimuka (prepaid expenses):
a) Sewa dibayar dimuka (prepaid rent)
b) Iklan dibayar dimuka (prepaid advertising)
c) Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)
8) Perlengkapan

2
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

b. Investasi jangka panjang


1) Investasi dalam saham PT AA (investment in stock PT AA)
2) Investasi dalam obligasi PT BB (investment i bonds PT BB)
c. Aset tetap berwujud
1) Tanah (land)
2) Gedung/Bangunan (building)
3) Mesin-mesin (machinery)
4) Peralatan (equipment)
5) Truk pengangkutan (delivery truck)
d. Aset tak berwujud
1) Goodwill
2) Patent (hak yang diberikan kepada pembuat pertama suatu barang)
3) Merk dagang/trade mark (hak yang diberikan kepada pemilik merk atas barang)
e. Aset lainnya (other assets)
1) Bangunan dalam pengerjaan
2) Klaim terhadap perusahaan asuransi
3) Piutang-piutang jangka panjang
2. Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomis. Kewajiban adalah utang perusahaan kepada pihak lain
yang harus dibayar. Kewajiban ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
a. Utang jangka pendek
Utang jangka pendek adalah utang yang pembayarannya kurang dari satu tahun.
Contoh:
1) Utang usaha (account payable): Utang secara tertulis tanpa perjanjian di atas
wesel.
2) Utang wesel/wesel bayar (notes payable): Utang tertulis dengan perjanjian di atas
wesel/promes.
3) Beban-beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) misalnya:
a) Beban listrik yang masih harus dibayar (electricity payable)
b) Beban gaji yang masih harus dibayar (salaries payable)

3
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

4) Pendapatan-pendapatan diterima dimuka (deferred revenue/unearned revenue)


misalnya:
a) Sewa diterima dimuka (unearned rent revenue)
b) Bunga diterima dimuka (unearned interest revenue)
b. Utang jangka panjang
Utang jangka panjang adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu
tahun.
Contoh:
1) Utang hipotek (mortgage payable), yaitu utang jangka panjang disertai dengan
jaminan aset tetap bergerak.
2) Utang obligasi (bonds payable), yaitu utang jangka panjang yang disertai yang
disertai surat pengakuan utang dengan membayar bunga setiap waktu yang
ditentukan.
3. Modal atau Ekuitas (Owners Equity)
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Modal adalah hak para pemilik perusahaan yang ditanamkan ke dalam perusahaan.
Pencatatan modal dalam neraca adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan perseorangan
Modal Andi (Andi, Capital)
b. Perusahaan persekutuan
Modal Andi (Andi, Capital)
Modal Arie (Arie, Modal)
c. Perusahaan perseroan
Modal saham (capital stock)
Laba Ditahan (retained earning)
4. Pendapatan (Revenues)
Pendapatan atau yang lebih luas penghasilan (income) adlaah kenaikan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal. Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh perusahaan
pada satu periode. Pendapatan ada dua macam, yaitu pendapatan yang benar-benar
merupakan pendapatan pokok (pendapatan operasi) dan pendapatan yang bukan
merupakan pendapatan pokok (pendapatan non operasi).

4
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

5. Beban (Expenses)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal. Beban
merupakan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan selama satu periode akuntasi. Beban
ada dua macam, yaitu beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan pokok
(beban operasi), dan beban yang dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok
(beban non operasi).

E. Bagan Akun
Daftar akun di dalam buku besar sering disebut bagan akun (chart of account). Urutan akun
dalam bagan akun harus sesuai dengan urutan pos-pos dalam neraca dan perhitungan laba rugi.
Akun-akun tersebut diberi nomor untuk mempermudah pengkodean baik dalam buku besar
maupun referensi pembukuan.

Ada beberapa metode pemberian kode akun, yaitu:


1. Numerical or alphabetic sequence code
2. Block numerical code
3. Group numerical code
4. Decimal code
5. Numerical sequence preceded by an aplhabetic reference
Dibawah ini adalah satu contoh metode pemberian kode dengan metode kode kelompok.

Pemberian nomor pada akun-akun adalah sebagai berikut, misalnya, aset diawali dengan 1,
kewajiban diawali dengan 2, modal diawali dengan 3, pendapatan diawali dengan 4, dan beban
diawali dengan 5. Kemudian masing-masing akun akan diberi nomor urut dari 1, 2, 3, dan
seterusnya.
Misal:
1. Aset
1.1 Aset Lancar
1101 Kas dan Setara Kas
1102 Piutang Usaha
1103 Beban Dibayar Dimuka
1104 Perlengkapan
1105 ...........................
5
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

1.2 Aset Tidak Lancar


1201 Tanah
1202 Gedung/Bangunan
1203 Mesin-Mesin
1204 Peralatan
1205 Kendaraan
1206 ...........................
2. Kewajiban
2.1 Kewajiban Jangka Pendek
2101 Utang Usaha
2102 Utang Bunga
2104 Utang Bank Jangka Pendek
2105 Beban Yang Masih Harus Dibayar Lainnya
2106 ...........................
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
2201 Utang Obligasi
2202 Utang Hipotek
2203 ...........................
3. Modal
3101 Modal Adi
3102 Prive Adi
4. Pendapatan
4.1 Pendapatan Operasional
4101 Pendapatan service
4102 ...........................
4.2 Pendapatan Non Operasional
4201 Pendapatan Bunga
4202 ...........................
5. Beban
5.1 Beban Operasional
5101 Beban Gaji
5102 Beban Iklan
5103 Beban Penyusutan Aset Tetap

6
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

5104 ...........................
5.2 Beban Non Operasional
5201 Beban bunga
5202 ...........................

F. Pengertian dan Bentuk Jurnal


Jurnal merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan. Oleh
karena itu, jurnal disebut juga sebagai buku catatan pertama (book of original entry).
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan
peringkasan transaksi tersebut dalam akun buku besar. Pencatatan transaksi dalam jurnal
dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang tercantum dalam
bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan data yang terdapat
dalam bukti transaksi.

Ada dua macam jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dapat digunakan
untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam suatu periode
akuntansi. Adapun jurnal khusus hanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu.
Pembahasan mengenai jurnal khusus akan disajikan pada siklus akuntansi perusahaan dagang.

Bentuk standar jurnal umum sebagai berikut:


Halaman 1
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Adapun cara pengisian untuk setiap kolom yang ada dalam jurnal umum akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Nomor Halaman Jurnal
Nomor halaman jurnal diisi dengan angka nomor halaman yang bersangkutan. Misalnya,
halaman 1, 2, 3, dan seterusnya.

7
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

2. Tanggal
Pencatatan tanggal dilakukan sebagai berikut:
a. Baris kolom pertama, pada kolom tanggal diisi dengan angka tahun terjadinya
transaksi. Adapun baris baris berikutnya diisi dengan nama bulan terjadinya transaksi.
Pada kolom kedua diisi dengan nama bulan terjadinya transaksi. Pada kolom kedua
diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. Misalnya transaksi tanggal 1 Juli 2002.
b. Pada baris-baris berikutnya, untuk setiap transaksi cukup dituliskan angka tanggal
transaksi pada kolom kedua kolom tanggal. Misalnya, transaksi terjadi tanggal 3 Juli
2002. Pencatatannya terlihat sebagai berikut.
Halaman 1
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
Okt 1
3

3. Keterangan
Kolom keterangan diisi dengan nama akun dan penjelasan singkat tentang transaksi yang
dicatat. Pengisian nama akun dan penjelasan singkat pada kolom keterangan, dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun dicatat pada sisi debet ditulis terlebih dahulu.
b. Akun yang dicatat pada sisi kredit ditulis pada baris berikutnya dengan penulisan agak
menjorok ke kanan.
c. Di bawah baris akun kredit dituliskan penjelasan singkat tentang transaksi.
Halaman 1
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
Okt 1 Kas (debet)
Modal Alya (kredit)
Setoran awal pemilik

4. Referensi
Kolom referensi diisi dengan nomor akun yang bersangkutan. Pengisian nomor akun pada
kolom referensi dilakukan pada saat transaksi tersebut telah dipindahkan ke buku besar
(posting). Sebelum posting dilakukan biarkan kolom referensi kosong.

8
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

5. Debet dan Kredit


Kolom debet dan kredit digunakan untuk mencatat jumlah uang yang akan didebet dan
dikredit. Cara pengisiannya, dapat dilihat pada contoh berikut.
Halaman 1
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
Okt 1 Kas 15.000.000
Modal Alya 15.000.000
Setoran awal pemilik

Aturan mendebet dan mengkredit (debit and credit rules)


Akun (account) adalah tempat untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis, misalnya akun
kas untuk mencatat transkasi-transaksi yang berhubungan dengan kas; akun piutang untuk
mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan piutang saja; akun perlengkapan, akun
utang, dan akun modal serta lain-lainnya. Untuk menentukan akun mana yang di debet dan
mana yang dikredit, maka penentuan rumus untuk menentukan mana yang di debet dan mana
yang di kredit diambil dari rumus persamaan dasar akuntansi yaitu sebagai berikut:

Rumus:
Aset + Beban = Utang + Modal + Pendapatan

+ Debet + Kredit
- Kredit - Debet

Atau
Jenis Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal
Aset Debet Kredit Debet
Utang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet

9
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

Contoh:
Transaksi pertama,
Misalkan tanggal 1 Oktober 2016 Ny. Dewi menginvestasikan uang pribadinya sebesar
Rp5.000.000,- ke perusahaannya.
Menentukan debet dan kredit.
Kas (aset) ............................. bertambah Rp5.000.000,- ............. dicatat debet
Modal Ny. Dewi (Modal) ..... bertambah Rp5.000.000,- ............. dicatat kredit

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2016
Okt 1 Kas 5.000.000
Modal Alya 5.000.000
(setoran awal pemilik)

Transaksi kedua,
Misalkan tanggal 3 Oktober 2016 Ny. Dewi membeli perlengkapan secara tunai sebesar
Rp150.000,-.
Menentukan debet dan kredit.
Perlengkapan (aset) .............. bertambah Rp150.000,- ................ dicatat debet
Kas (aset) .............................. bertambah Rp150.000,- ................ dicatat kredit

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2016
Okt 3 Perlengkapan 150.000
Kas 150.000
(membeli perlengkapan tunai)

Transaksi ketiga,
Misalkan tanggal 5 Oktober 2016 Ny. Dewi membeli peralatan secara kredit dari Toko Mebel
Indah sebesar Rp800.000,-.
Menentukan debet dan kredit.
Peralatan (aset) .................... bertambah Rp800.000,- ................ dicatat debet
Utang Usaha (kewajiban) ..... bertambah Rp800.000,- ................ dicatat kredit

10
I Gusti Agung Ayu Uttami Vishnu Putri, S.S.T.Ak.,M.Si

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2016
Okt 5 Peralatan 800.000
Utang Usaha 800.000
(membeli peralatan secara kredit)

Transaksi keempat,
Misalkan tanggal 10 Oktober 2016 Ny. Dewi menerima uang dari langganan selama seminggu
sebesar Rp250.000,-.
Menentukan debet dan kredit.
Kas (aset) .................................. bertambah Rp250.000,- ................ dicatat debet
Pendapatan jasa (pendapatan).... bertambah Rp250.000,- ................ dicatat kredit

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2016
Okt 10 Kas 250.000
Pendapatan Jasa 250.000
(penerimaan kas dari pelanggan)

Transaksi kelima,
Misalkan tanggal 15 Oktober 2016 dibayar beban listrik sebesar Rp25.000,-.
Menentukan debet dan kredit.
Beban listrik (beban) ................ bertambah Rp25.000,- .................. dicatat debet
Kas (aset) ................................... bertambah Rp25.000,- .................. dicatat kredit

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2016
Okt 15 beban Listrik 25.000
Kas 25.000
(pembayaran beban listrik)

11

Anda mungkin juga menyukai