Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PEMBAHASAN
B. PERSIAPAN PENCATATAN KEUANGAN USAHA
1.Penyusunan laporan arus kas
Arus kas merupakan arus masuk dan keluarnya sejumlah kas atau pun setara
kas. Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan arus kas sebuah bisnis, yaitu
mengurangi umur piutang, menambah umur utang, dan mengurangi umur persediaan.
Laporan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi usaha dab bagi banyak
pihak yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut, seperti para investor,
kreditur, dan pihak-pihak lain. Beberapa manfaat adalah sebagai berikut.
a. Laporan keuangan arus kas dapat memberi informasi mengenai kemampuan
suatu usaha dalam menghasilkan arus kas di masa depan.
b. Dari laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan sebuah
usaha dalam membayar dan memenuhi kewajibannya, seperti membayar gaji
karyawan.
c. Dengan adanya data mengenai masuk dan keluar, laba bersih dapat
menggambarkan masa depan yang akan datang.
d. Laporan keuangan arus kas dapat menggambarkan masa depan atau
perkembangan suatu usaha di masa yang akan datang.
2. Pencatatan pemasukan (Kas Masuk)
Arus kas masuk (cash inflow) adalah arus kas yang terjadi dari
kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas.
Penerimaan arus kas masuk juga dapat dibedakan berdasarkan sifatnya,
yaitu sebagai berikut.
a. Bersifat rutin.
b. Bersifat tidak rutin.
Berikut contoh pencatatan kas masuk .
Pada 1 April 2020, Azkadina melalui usaha jasa pembuatan konten video
dengan modal sebesar Rp5.000.000.00

Tanggal Akun Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

1 April 2020 Kas 5.000.000.00

Modal 5.000.000.00
3. Pencatatan pengeluaran ( kas keluar)
Arus kas keluar (cash outflow) adalah arus kas yang terjadi
dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas.
Berdasarkan sifatnya, arus kas keluar dibagi menjadi dua jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Arus kas keluar rutin
b. Arus kas keluar tidak rutin
Berikut Contoh pencatatan kas keluar sederhana
Pada 3 April 2020, Azkadina sebagai pemilik usaha penyediaan konten
video memiliki modal yang digunakan untuk membeli peralatan,
seperti kamera, komputer, dan lain-lain senilai Rp 13.500.000,00
secara tunai.
Tanggal Akun Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)

3 April 2020 Peralatan 13.500.000,00

Kas 13.500.000,00
4.Pencatatan liabilitas dan ekuitas
Liabilitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kewajiban kepada pihak luar usaha, sedangkan
ekuitas adalahkewajiban terhadap pemilik usaha.
a. Pengetian dan jenis liabilitas
Liabilitas adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang.
Ada pun jenis-jenis liabilitas sebagai berikut.
1) Liabilitas lancar
Liabilitas lancar atau liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang pelunasan nya dilakukan
dalam waktu kurang dari 12 bulan serta memerlukan pengeluaran sumber-sumber yang digolongkan
dalam aset lancar atau dengan menimbulkan kewajiban baru. Kelopok labilitas lancar adalah sebagai
berikut.
a) utang dagang
b)utang wesel
c)taksiran utang pajak
d)utang biaya
e)hutang-utang yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan
2) Liabilitas jangka panjang
Liabilias jangka panjang adalah kewajiban yang pelunasan nya dilakukan dalam waktu lebih
dari 12 bulan serta tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai aset lancar, seperti
utang obligasi, utang wesel jangka panjang, dan utang lain yang sifatnya sama.
3) Labilitas lainnya
Labilitas yang tidak dapat dilaporkan dalam jenis- jenis yang telah disebut sebelumnya,
dilaporkan dalam kelompok labilitas lainnya. Contohnya, utang obligasi yang akan jatuh tempo, tetapi
akan dilunasi dari dana pelunasan obligasi. Contoh lainnya utang jangka panjang kepada pejabat usah
atau kepada anak usaha.
b. Pengertian ekuitas
Ekuitas adalah hak milik sisa dalam aset usaha sesudah dikurangi labilitas. Ekuitas dapat
ditunjukkan dengan rekening ekuitas yang terdiri atas beberapa elemen sebagai berikut.
1)Modal disetor
Modal disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham, yang biasanya dibagi
dalam dua kelompok berikut
a) Modal saham
b) Agio/ disagio saham.
2)Laba ditahan
Laba ditahan merupakan modal yang berasal dari dalam usaha, yaitu kumpulan laba untung atau
rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen yang dibagi.
c. Modal penilaian kembali
Jika diadakan penilaian kembali terhadap aset-aset usaha, selisih antara buku lama dengan buku
baru dicatat sebagai modal penilaian kembali. Dalam neraca, modal penilaian kembali dilaporkan dalam
kelompok ekuitas dan dijumlahkan dengan elemen-elemen ekuitas yang lain.
d. Modal sumbangan
Modal sumbangan timbul apabila usaha memperoleh aset yang berasal dari sumbangan.
Pencatatan modal sumbangan dilaporkan posisi keuangan dilaporkan dalam bentuk kelompok ekuitas dan
dijumlahkan dengan elemen-elemen ekuitas yang lain.
e. Modal lain-lain
Modal lain-lain adalah ekuitas usaha yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu kelompok
ekuitas yang telah dibahas sebelumnya.
5. Pencatatan piutang
Menurut Mulyadi (2002: 87), piutang usaha adalah
piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau
jasa dalam kegiatan normal usaha. Pendapat senada
dikemukakan oleh Simamora (2002: 228). menurutnya,
piutang (receivable) adalah klaim yang muncul dari
penjualan barang dagang, penyerahan jasa pemberian
pinjaman dana, atau jenis transaksi yang membentuk suatu
hubungan di mana suatu pihak beruntung kepada pihak
lainnya.
Bagi kebanyakan usaha, piutang merupakan pos yang
penting karena merupakan bagian aset lancar bagi usaha.
di sisi lain piutang dapat mengakibatkan keuntungan dan
kerugian bagi usaha.

Anda mungkin juga menyukai