Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 MANDREHE UTARA


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok/Topik : Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
Sub materi : Kedudukan dan fungsi kementrian Negara republik Indonesia
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar (KD)

1.1.Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara


sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.2. Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.1.Menganalisis Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
4.1.Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.1.1.Membangun nilai-nilai toleran dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara.


1.1.2. Membangun nilai-nilai kejujuran dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan
negara.
2.1.1.Membangun nilai-nilai toleransi dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintah
negara.
2.1.2. Membangun nilai-nilai kejujuran dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintah negara
3.1.1.Menganalisis sistem pembagian kekuasaan negara Republik Indonesia.
3.1.2. Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi kementerian negara Republik Indonesia
dan lembaga pemerintahan non kementerian.
3.1.3. Menganalisis kedudukan dan fungsi pemerintahan daerah dalam kerangka NKRI.
3.1.4. Menganalisis Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.
1
4.1.1 .Menyajikan hasil analisis tentang pengambilan keputusan bersama sesuai nilai-
nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara.
4.1.2 Mengomunikasikan hasil analisis terkait dengan pengambilan keputusan bersama
sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan
negara.

D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu :
1. menjelaskan kedudukan dan fungsi kementrian republik indonesia dengan benar
2. mengidentivikasi kedudukan dan fungsi kementrian republic indonesia dengan tepat
3. menganalisis penerapan keputusan bersama mengenaikedudukan dan fungsi kementrian
republik indonesia dengan tepat
4. mempresentasikan hasil analisis kerja kelompok tentang mengidentivikasi kedudukan dan
fungsi kementrian republic indonesia dengan benar

E. Materi Pembelajaran :

1. Kementerian Negara Republik Indonesia :

Sebelum kita mengulas tentang kementerian, adabaiknya kita simak terlebih


dahulu sebuah kalimat motivasi yang disampaikan oleh Douglas K. Stevenson
(1987)yang mengutarakan tentang American life (kehidupan orang Amerika), yakni:
“Kitayakin bahwa pemerintahan kita adalah lemah, bodoh, suka memaksa, tidak
jujur, dan tidak efisien. Meskipun demikian, padasaat yang sama, kita sangat yakin
bahwa system kita merupakan system pemerintahan terbaik didunia, dan kita ingin
memberlakukannya pada setiap negara.”

Kalimat yang diutarakan oleh Douglas memberikan pelajaran kepada kita


bahwa apapun yang terjadi pada pemerintahan kita, kita harus tetap memotivasi diri
untukmenjadikannya sebagai sistem terbaik dan mampu mengajarkannya pada
negara lain.Intinya,tetaplah bangga menjadi warga Negara Indonesia.

Sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia adalah system


pemerintahan presidensial, dimana dalam sistem ini presidensial adalah kepala
negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan, yang kewenangannya menurut UUD
NRI Tahun 1945 adalahsebagai berikut:
1) KewenanganPresiden sebagai Kepala Negara Sebagai kepala negara, presiden Republik
Indonesia berwenang:
a) Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
AngkatanUdara (Pasal 10)
b) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain dengan
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1)
c) Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2)
d) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
e) Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat 1dan 2)
f) Menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
(Pasal 13 Ayat 3)
g) Memberigrasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung
(Pasal 14 Ayat 1)
h) Memberi amnesty dana bolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14
ayat 2)
i) Memberi gelar, tanda jasa,dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-

2
undang (Pasal 15)
2) Kewenangan Presiden Sebagai Kepala Pemerintahan
Sebagai kepala pemerintahan, presiden Republik Indonesia berwenang:
a) Memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 ayat 1)
b) Mengajukan Rancangan Undang Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat 1)
c) Menetapkan peraturan pemerintah (Pasal 5 ayat 2)
d) Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada presiden(Pasal 16)
e) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (Pasal 17 ayat 2)
f) Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta
mengesahkan RUU (Pasal 20 ayat 2 dan 4)
g) Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam
kegentingan yang memaksa (Pasal 22 ayat 1)
h) Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23 ayat 2)
i) Meresmikan keanggotaan BPK yang dipilih DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23 Fayat 1)
j) Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui
DPR (Pasal 24 Aayat 3)
k) Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR (Pasal 24 Bayat 3)
l) Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi dan menetapkan Sembilan orang
hakim konstitusi (Pasal 24 ayat 3)
Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia dibantu oleh
seorangwakil presiden yang dipilih berpasangan melalui pemilihan umum, serta
membentuk kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-
menteri Negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh Presiden sesuai dengan
kewenangannya.
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam
Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan:
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian Negara di atur dalam
undang-undang.
Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, keberadaan
kementerian Negara di atur dalam UU Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara.Undang-undang ini mengatur semua hal tentang kementerian
Negara, seperti kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi, pembentukan,
pengubahan, menggabungkan, memisahkan dan/atau mengganti, pembubaran/
menghapus kementerian.

Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan tertentu dalam pemerintahan dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, yaitu:
1) Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidangnya,
pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggungjawabnya,
pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis dari
pusat sampai ke daerah.
2) Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggungjawabnya, pengawasan atas pelaksanaan
tugas dibidangnya, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan
Kementerian di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
3) Perumusan dan penetapan kebijakandi bidangnya, koordinasi dan sinnkronisasi
pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang
menjadi tanggungjawabnya dan pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidangnya.
Dalam Pasal 17 Ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan
bahwa setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Dengan katalain,

3
setiap kementerian negara masing- masing mempunyai tugas sendiri. Adapun urusan
pemerintahan yang menjadi tanggungjawab kementerian Negara terdiri atas:
1) Urusan pemerintahan yang nomen klatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri,
dan pertahanan.
2) Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebut kandalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi
manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri,
perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi,
informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan
perikanan.
3) Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program
pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara,
kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan
hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah,
pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan
kawasan atau daerah tertinggal.

2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia


Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal kementerian negara yang dapat
dibentuk adalah 34 kementerian negara. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan
pemerintahan yang ditanganinya,yaitu:
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomen klatur/nama
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, terdiri atas :
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
b. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terdiri atas :
1) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
2) Kementerian Keuangan
3) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
4) Kementerian Perindustrian
5) Kementerian Perdagangan
6) Kementerian Pertanian
7) Kementerian Kehutanan
8) Kementerian Perhubungan
9) Kementerian Kelautandan Perikanan
10) Kementerian Tenaga KerjadanTransmigrasi
11) Kementerian Pekerjaan Umum
12) Kementerian Kesehatan
13) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
14) Kementerian Sosial
15) Kementerian Agama
16) Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif
17) Kementerian Komunikasi dan Informatika
c. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangkap, koordinasi,dan
sinkronisasi program pemerintah, terdiri atas:
1) Kementerian Sekretariat Negara
2) Kementerian Risetdan Teknologi
3) Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah
4) Kementerian Lingkungan Hidup
5) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
6) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
7) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
8) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
4
9) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
10) Kementerian Perumahan Rakyat
11) Kementerian Pemudadan Olah Raga
Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan diatas, ada juga kementerian
koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-
kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri
atas :
a. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
b. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
c. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit )
Kegiata Alokasi
Uraian Kegiatan Literasi
n Waktu
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam pembuka. Disiplin 15 Menit
2. Melakukan doa bersama. peduli
3. Dengan bimbingan Guru siswa menyanyikan lingkungan
Salah satu Lagu Nasional
4. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin
5. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
mengenai materi yang akan dipelajari. Religius

Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab collaborati


mengenai ”kedudukan dan Fungsi Kementrian ve
Negara Republik Indonesia ?” Guru memberikan
apresiasi atas jawaban peserta didik
1. Memberikan gambaran tentang manfaat literasi
mempelajari pelajaran yang akan di pelajari.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan yang sedang berlangsung
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah- langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti Waktu
1. Siswa mengamati gambar atau vidio yang Literasi 60
dibimbing oleh Guru./ communicat Menit
https://youtu.be/bruegtjUNL0 ion
2. Dengan bimbingan Guru, siswa mencatat hal-
hal yang penting dan yang sulit dipahami Communica
dalam gambar atau vidio tersebut tion
Mengor 1. Guru mengamati keterampilan peserta didik Disiplin
ganisasi dalam mengamati gambar atau vidio tentang tanggung
kan Kedudukan dan Fungsi Kementrian Negara jawab
peserta Republik Indonesia. Setelah memperhatikan
didik gambar atau vidio tersebut, sesuai pembagian
untuk kelompok Siswa diberikan kesempatan bertanya
belajar tentang kegiatan dari gambar atau vidio dan
5
diwajibkan menjawab pertanyaan berikut.
 Apa tanggapan kamu tentang gambar atau
vidio tersebut?
 Jelaskan, Apakah Kedudukan Presiden sesuai
dengan tayangan Vidoe tersebut?
 Jelaskan mengapa, Presiden mengangkat dan
memberhentikan Presiden?
Membim 1. Guru membimbing siswa untuk mencari Disiplintang
bing informasi melalui sumber belajar lainnya dan gungjawab
penyelidi mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang gotong
kan sudah disusun sebelumnya. royong,
individu 2. Guru membimbing siswa menyusun laporan communicat
dan hasil telaah tentang pertanyaan tersebut. ion, critical
kelompo Laporan dalam bentuk kertas lembaran. thingking,
k 3. Guru membimbing setiap kelompok untuk creativity
mengumpulakan informasi dari berbagai sumber
seperti Buku paket, berita, surat kabar.
4. Setelah data/informasi dikumpulkan oleh siswa
dari berbagai sumber, hasilnya akan diperiksa
oleh Guru.
Penutup Waktu
1. Guru membimbing peserta didik 15 eni
menyimpulkan materi pembelajaran melalui t
tanya jawab.
2. Dengan bimbingan guru, siswa refleksi atas
manfaat proses pembelajaran yang telah
dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan Kedudukan Dan
Fungsi Kementrian Negara RI siswa menjawab
pertanyaan berikut.
a. Mengapa di Negara Indonesia, Kedudukan
Presiden sangat kuat?
b. Bagaimana Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala Negara dan
sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan
c. Bagaimana Klasifikasi Kmentrian Negara
Republik Indonesia?
d. Guru menjelaskan rencana kegiatan
pertemuan berikutnya.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan :


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.
AspekPerilaku yang Jumla SkorSi Kod
No Nama Siswa Dinilai
BS JJ T D h k ap e
J S Skor Nila
i
1 FIDELIS GULO 75 75 50 75 27 68,7 C
5 5
2 ... ... ... ... ... ... ...
dst

Keterangan :

6
• BS :Bekerja Sama
• JJ :Jujur
• TJ :Tanggun Jawab
• DS :Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kodenilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No Pernyataan Jumlah Skor Kod e


Ya Tidak Skor Sika p Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 Setiap anggota mendapatkan 50 250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya 50
3 Ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
100
4 ...

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50


2. Skormaksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skorsikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kodenilai / predikat :
75,01 – 100,00 = SangatBaik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

 Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
7
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang
diamati : ...
Pengamat : ...

Kod
No Tida Jumla Skor e
Pernyataan Ya k h Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat 100
teman.
2 Memberikansolusiterhadappe 100
rmasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,


sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skorsikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 :500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

 Penilaian Jurnal (Lihatlampiran)

b. Pengetahuan
 Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
 TesLisan/ObservasiTerhadapDiskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan


Skal Jumla Sko Kod
No Aspek yang Dinilai a h r e
25 50 75 100 Skor Sika Nila
p i
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

 Penugasan (Lihat Lampiran)


TugasRumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
8
 Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

InstrumenPenilaian
Sangat Kura Tida
Baik Bai ng k
N Aspek yang Dinilai k
o (100) Baik Bai
(75 (50) k
) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik


75 = Baik
50 = KurangBaik
25 = TidakBaik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


N Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
o
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik


75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
 Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
 Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
 Penilaian Portofolio ( Lihat Lampiran)

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
N Aspek yang Dinilai 10 75 50 25
o 0
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa
9
CONTOH PROGRAM REMEDIAL

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nilai
Nama Nilai Indikator BentukTindaka Setelah
No Peserta Ulanga yang Belum n Remedial Keteranga
Remedi n
Didik n Dikuasai al
1
2
3
Dst

a. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

F. Media Pembelajaran :
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 lembar penilaian
 Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.
 Video pelaksanaan praktek

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Video
 Objek fisik: Benda nyata, model, dan spesimen.

10
Sumber Belajar :

 Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X,


Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2017
 Pengalaman peserta didik dan guru
 Link Vidio Pembelajaran Sistem Kekuasaan Pembagian Kekuasaan Negara
https://youtu.be/bruegtjUNL0
 Internet

Hilimbaruzo, 16 Agustus 2022


Mengetahui :                                                                           
Kepala SMK N 2 Mandrehe Utara,             Guru Mata Pelajaran,

Elfian Restumen Lase, M.M                                  YANUARI ZAI, S.Pd


Pembina
NIP.

11

Anda mungkin juga menyukai