Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat subjudul
“Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan.
Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi.
Selanjutnya, sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negara masing-masing. Seperti misalnya, Sistem Anglo
Saxon di Amerika Serikat dan Inggris serta Sistem Kontinental di Belanda.
Saat ini, sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Anglo Saxon. Ini
disebabkan karena Anglo Saxon dapat mencatat berbagai macam transaksi secara lebih mudah.
Di samping itu, sistem Anglo Saxon melakukan pembukuan yang terdapat dalam satu bagian
akuntansi. Sedangkan sistem lain justru memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari
Kontinental menjadi Anglo Saxon.
Gedung/Bangunan
Mesin
2. Utang (Liabilities)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik.
a. Utang lancar (current liabilities)adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih
dari satu tahun. Utang lancar antara lain terdiri dari:
Utang dagang/utang usaha (account payable), adalah utang yang muncul akibat
adanya transaksi pembelian barang/jasa secara kredit yang tidak disertai perjanjian
tertulis.
Utang wesel/wesel bayar (notes payable), adalah janji tertulis untuk membayar
kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang ditetapkan.
Utang beban/beban terutang/beban yang harus dibayar (accrued expense), adalah
utang karena perusahaan sudah mendapatkan manfaat tetapi perusahaan belum
membayar.
Utang pendapatan/pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue), adalah
pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima
b. Utang jangka panjang (long term liabilities),adalah utang yang jangka waktu pelunasannya
lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari:
Kredit investasi, adalah utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk
pelunasan usaha.
Utang hipotek (mortgage payable), adalah utang jangka panjang dengan jaminan
harta tetap/tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
Utang obligasi (bonds payable), adalah utang jangka panjang yang timbul akibat
perusahaan menjual surat obligasi kepada masyarakat.
Utang lain-lain, adalah utang yang tidak termasuk ke dalam kedua utang tersebut di
atas. Contoh: uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.
Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal
dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi
manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak terbatas. Namun jika untung, tentu
untuk sendiri.
Ciri-cirinya :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan :
Dapat mudah dimulai.
Biaya tergolong rendah.
Bebas dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan :
Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.
B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
Kekurangan :
Modal terbatas.
Daya saing lemah.
Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
Sumber daya manusia terkadang kurang.
1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus pada
masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak
terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekaran menjadi PT.
KAI.
2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi pada profit
atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai
Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga
Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Perseo.
3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak seperti
Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk pelayanan
masyarakat.
Ciri-ciri Persero :
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa
saham-saham
Dipimpin oleh direksi, Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Tidak memperoleh fasilitas negara
Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos Indonesia
1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota pendiri. Untuk
laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu
pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan
mendirikan firma.
Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
Modal lebih cepat cair
Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia
atau mengundurkan diri
Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya,
kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal.
Ciri – ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan satunya lagi
sebagai persero pasif
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab
penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam
berbagai kegiatan.
CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
CV lebih fleksibel
Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan
Kekurangan :
Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departmen Kehakiman.
Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek
besar
3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa? Karena badan
hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang bisa
dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya
pada modal yang disetorkan.
Ciri – ciri PT :
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah mencari karyawan
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
Mudah memperoleh tambahan modal.
Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari
untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Kelebihan Yayasan :
Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
Terbatasnya dana
Jenis Perusahaan
Perusahaan jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa kepada pihak
lain atau masyarakat. Contohnya: bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, bengkel, salon,
dan sebagainya.
Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang dan dijual kembali
kepada pihak lain melalui transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan laba .
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi
melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan.
4. Pendapatan (revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan
sebagai akibat dari aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas
lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
5. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban karena adanya
penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
6. Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya.
SIKLUS AKUNTANSI
TRANSAKSI
Adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan pada suatu perusahaan.
“Kolom REF dalam Jurnal diisi NO.AKUN atau perkiraan setelah dilakukan posting ke BB”.
Fungsi Jurnal:
Penjualan Kredit
Piutang xxx
Penjualan xxx
JU (Jurnal Umum)= pengembalian barang dagang.
Retur Pembelian
Hutang xxx
Retur Pembelian xxx
Retur Penjualan
Retur Penjualan xxx
Piutang xxx
Syarat Pembayaran dalam transaksi jual beli “berlaku” apabila dilakukan secara “kredit”.
Syarat Pembayaran antara lain;
a. n/30, artinya faktur harus dilunasi paling lambat 30hari setelah transaksi.
b. 2/10 , n/30, artinya akan mendapatkan potongan 2% apabila dilunasi dalam jangka waktu
10hari setelah transaksi, dan faktur harus dilunasi paling lambat 30hari setalah transaksi.
c. EOM (End Of Month), artinya faktur harus dilunasi paling lambat akhir bulan.
d. n/10 , EOM, artinya faktur harus dilunasi paling lambat 10hari setelah akhir bulan tanpa
mendapatkan potongan.
e. Rabat (Trade Discount), potongan yang diberikan apabila membeli dalam jumlah banyak.
Buku Besar adalah kumpulan akun yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Posting adalah memindahkan transaksi dari jurnal ke buku besar
Kolom REF dalam BB diisi dengan halaman buku jurnal sumber pencatatan
a. Menguji keseimbangan DEBET dan KREDIT saldo akun BUKU BESAR pada akhir
periode akuntansi.
b. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena daftar saldo berisi informasi yang
diperlukan untuk menyusun laporan L/R, laporan perubahan modal, dan neraca.
Contoh: Saldo berdasarkan bentuk akun BB 3 kolom.
Nama Akun : Kas
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
1994 30 JU1 - Rp 100000 Rp 1720000
juni 30 JU1 Rp 380000 - Rp 2100000
Nama Akun : Piutang Usaha
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 15 JU1 Rp 80000 - Rp 80000
Nama Akun : Bahan Habis Pakai Salon
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 6 JU1 Rp 500000 - Rp 500000
Nama Akun : Sewa di bayar dimuka
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 3 JU1 Rp 600000 - Rp 600000
Nama Akun : Peralatan Salon
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 5 JU1 Rp25000000 - Rp25000000
Nama Akun : Utang Usaha
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 5 JU1 - Rp500000 Rp 500000
Nama Akun : Modal Anita
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 1 JU1 - Rp5000000 Rp 5000000
Nama Akun : Jasa Salon
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 15 JU1 - Rp 200000 Rp 200000
30 JU1 - Rp 380000 Rp 380000
Nama Akun : Gaji Karyawan
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 30 JU1 Rp 100000 - Rp 100000
Nama Akun : Beban Utilitas
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 20 JU1 Rp 200000 - Rp 200000
Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai harta
- dicatat sebagai beban
Contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2008 perusahaan membayar sewa kantor untuk masa dua tahun sebesar
Rp12.000.000,00.
Contoh dari akun pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka, bunga diterima di
muka, asuransi diterima di muka, dan sebagainya.
Pencatatan pendapatan diterima di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai utang (kewajiban)
- dicatat sebagai pendapatan
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 1 Agustus 2008 diterima sewa toko untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00.
Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima
(piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
4. Utang beban / Beban yang masih harus dibayar
Utang beban / Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah menjadi kewajiban
dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau dilakukan pembayarannya.
Contoh akun beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih harus dibayar, bunga yang
masih harus dibayar, dan sebagainya.
Contoh akun aktiva tetap adalah peralatan kantor, peralatan toko, kendaraan, mesin, gedung,
tanah, dan sebagainya.
Besarnya nilai penyusutan aktiva tetap dicatat sebagai beban penyusutan aktiva tetap (D), tetapi
tidak langsung dicatat pada aktiva tetap yang bersangkutan karena aktiva tetap harus dicatat
sebesar harga perolehannya, akun yang dipakai adalah akumulasi penyusutan aktiva tetap (K)
yang merupakan akun kontra aktiva tetap tersebut.
6. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai
dalam jangka waktu satu tahun. Pada akhir periode akuntansi harus dihitung berapa
perlengkapan yang sudah terpakai dan berapa perlengkapan yang masih tersisa.
Contoh akun perlengkapan adalah perlengkapan toko, perlengkapan kantor, dan sebagianya.
Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. sebagai harta (aktiva)
b. sebagai beban
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 15 Mei 2008 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp2.500.000,00 secara tunai. Pada
akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2008, perlengkapan yang masih tersisa sebesar
Rp750.000,00.
7. Kerugian Piutang
Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang tak
tertagih.
Contoh:
PT XYZ merelakan piutang Tuan B sebesar Rp200.000,00 karena usahanya bangkrut.
Jurnal penyesuaian yang dicatat PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2008 adalah.
Beban Cadangan kerugian piutang Rp200.000
Cadangan kerugian piutang Rp200.000
Banyaknya kolom kertas kerja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Adapun bentuk kertas
kerja meliputi berikut ini:
1. LAPORAN L/R
Adalah laporan keuangan yang menyajikan penghasilan dan beban suatu perusahaan
selama periode tertentu. Penghasilan yang diperoleh, meliputi:
a. Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama
perusahaan. CONTOH: Pendapatan Jasa
b. Pendapatan Non Usaha, adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang
bersifat sampingan. CONTOH: Pendapatan Sewa, Pendapatan Bunga.
Selain pendapatan, beban juga masuk dalam perhitungan L/R.
Beban dapat dibedakan sbb:
a. Beban Usaha, adalah beban yang berhubungan dengan kegiatan usaha pokok
perusahaan. CONTOH: Beban Gaji, Beban Perlengkapan, Beban Asuransi, Beban
Penyusutan Aktiva, dll.
b. Beban Non Usaha, adalah beban yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha pokok perusahaan. CONTOH: Beban Bunga.
Bentuk Laporan L/R, disajikan dalam bentuk berikut ini:
a. Single Step (Langkah Tunggal)
Penyajiannya adalah pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha disusun
dalam satu kelompok. Demikian pula, beban usaha dan beban di luar usaha juga
disusun dalam satru kelompok. Laba bersih / Rugi bersih dihitung dengan cara
mengurangi jumlah pendapatan dengan jumlah beban.
b. Multiple Step (Langkah Ganda)
Penyajiannya adalah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha dan
pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban usaha
dan beban di luar usaha. Penyajian dengan langkah ini akan dapat dilihat laba
yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha.
Beban
Beban Gaji Pegawai Rp1300000,-
Beban Sewa Rp 500000,-
Beban Perlengkapan Servis Rp 400000,-
Beban Peny.Kendaraan Rp 250000,-
Beban Iklan Rp 237500,-
Beban Listrik dan Air Rp 202500,-
Beban Asuransi Rp 150000,-
Beban Peny.Peralatan Servis Rp 87500,-
Beban Bunga Rp 15000,-
Beban Lain – Lain Rp 150000,-
Jumlah Beban Rp3292500,-
Laba Bersih Rp1795000,-
Contoh Laporan L/R , bentuk stafel dengan “Multiple Steps”
4. Laporan Arus Kas
Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan keuangan
yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama
suatu periode.
Berdasarkan cara penyajian atau bentuknya, laporan keuangan arus kas dibedakan menjadi dua
yaitu
1. penyajian langsung (direct method)
Jika pada penyajian langsung (direct method), arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
diperinci menjadi dua arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan kemudian diperinci
lagi dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas
penyajian tidak langsung (indirect method), arus kas dari kegiatan operasional ditentukan dengan
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya penyusutan, kenaikan
harta lancar dan hutang lancar serta laba/ rugi).
Tujuan Laporan Arus Kas
Dari pengertian laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan keuangan arus kas
memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode
JURNAL PENUTUP
Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi, yang bertujuan untuk menutup akun Nominal
(Pendapatan dan Beban). Pada akhir periode akuntansi seluruh akun nominal tersebut harus “Nol”
Ayat Jurnal Penutup yang diperlukan :
JURNAL PEMBALIK
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik adalah
jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian
yang menimbulkan perkiraan riil baru.
Penyusunan jurnal pembalik dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya
kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.
Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik antara lain.
a. Beban yang masih harus dibayar.
Perlengkapan Rp800.000
Beban Perlengkapan Rp800.000