Anda di halaman 1dari 49

AKUNTANSI

A. Sejarah Akuntansi Dunia

Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat subjudul
“Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan.
Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi.

Setahun setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di Italia.

Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi

Selanjutnya, sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negara masing-masing. Seperti misalnya, Sistem Anglo
Saxon di Amerika Serikat dan Inggris serta Sistem Kontinental di Belanda.

Saat ini, sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Anglo Saxon. Ini
disebabkan karena Anglo Saxon dapat mencatat berbagai macam transaksi secara lebih mudah.
Di samping itu, sistem Anglo Saxon melakukan pembukuan yang terdapat dalam satu bagian
akuntansi. Sedangkan sistem lain justru memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi.

Sejarah Akuntansi di Indonesia

Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem


Kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal dari
pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku.

Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari
Kontinental menjadi Anglo Saxon.

Pada perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman Standar


Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan
transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.
B. PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah pencacatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi
keuangan, yang dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.
C. FUNGSI AKUNTANSI
Memberikan informasi berupa data-data keuangan yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
D. BIDANG AKUNTANSI
1) Akuntansi Perpajakan
2) Akuntansi Publik
3) Akuntansi Management
4) Akuntansi Keuangan
5) Akuntansi Biaya
6) Auditing
7) SIA (Sistem Informasi Keuangan)
E. PROFESI AKUNTANSI
1) Akuntan Publik
2) Akuntan Intern
3) Akuntan Pemerintah (badan pemerintahan, perusahaan negara, bank pemerintah,
Direktorat Jendral Pajak, dan Direktorat Jendarl Pengawasan Keuangan Negara)
4) Akuntan Pendidik
F. PIHAK YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI AKUNTANSI
1) Pihak intern (internal user) adalah pimpinan perusahaan (manajemen).
2) Pihak ekstern (external user):
a. Pemilik perusahaan
b. Investor
c. Para pegawai/karyawan
d. Kreditur
e. Pemerintah
G. METODE PENCATATAN AKUNTANSI
1) Cash basis merupakan proses pencatatan transaksi akuntansi, di mana transaksi dicatat
pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas
2) Akrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada
saat sedang terjadi, meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas.
Persamaan Dasar Akuntansi
A. Pengertian Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sistematika pencatatan yang menggambarkan
suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan
perusahaan yang meliputi harta (aktiva) dengan sumber dananya. Harta yang diperoleh dari
pemilik perusahaan disebut modal (ekuitas), sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain
disebut kewajiban (utang).
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai investasi ke
dalam perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan dapat diperoleh dari pihak lain, yang
biasa disebut kewajiban (utang). Sehingga bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
HARTA = UTANG + MODAL

B. Fungsi Persamaan Akuntansi Dasar


Persamaan dasar akuntansi berguna untuk meyusun laporan keuangan perusahaan dalam satu
periode akuntansi.
C. Pengertian Akun dan Macam – macam akun
Akun adalah tempat untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Akun terbagi dalam dua golongan besar, yaitu akun riil dan nominal
 Akun Riil, Contoh:
 Aktiva/Harta/Asset
 Pasiva/Hutang/Liability
 Modal
 Akun Nominal, Contoh:
 Pendapatan
 Beban – Beban / Biaya

D. Macam-Macam Kode Akun


Aktiva (aktiva lancar, aktiva tetap) kode akun 1- .....
Hutang (hutang lancar, hutang JP) kode akun 2- .....
Modal kode akun 3- .....
Pendapatan (penjualan, retur dan pot. Penjualan) kode akun 4- ........
HPP (biaya angkut) kode akun 5- ......
Beban kode akun 6- ......
Pendapatan dan Keuntungan Lain (pendapatan bunga) 7- ......
Beban dan Kerugian Lain (beban PPh, beban bunga, beban adm. Bank) 8- ..........

E. Unsur-unsur Persamaan Dasar Akuntansi


Unsur-unsur persamaan dasar akuntansi terdiri dari :

1. Harta atau Aktiva (assets)


Merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan nilai ekonomis
pada masa yang akan datang.
Harta terdiri dari:
a. Harta lancar (current assets)adalah semua harta yang diharapkan dapat dicairkan
(diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi. Harta lancar antara lain terdiri
dari:
 Kas (cash), adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang
disimpan di bank, yang dapat diambil setiap saat.
 Surat berharga (marketable securities), adalah kepemilikan saham atau obligasi
perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
 Piutang dagang (accounts receivable), adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain
(debitur) yang terjadi karena melakukan transaksi penjualan secara kredit.
 Piutang wesel (notes receivable), adalah surat perintah membayar kepada seseorang atau
badan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang
namanya disebut dalam surat.
 Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima (accrued
receivable),adalah pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima
pembayarannya.
 Persekot beban atau beban yang dibayar di muka (prepaid expense), adalah
pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum menjadi kewajiban pada periode
yang bersangkutan.
 Perlengkapan (supplies), adalah seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran
usaha, yang sifatnya habis dipakai.
 Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), adalah barang yang dibeli
dengan tujuan dijual kembali, dengan harapan mendapat laba.
b. Investasi jangka panjang (long term investment),adalah penanaman modal pada perusahaan
lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain untuk memperoleh laba, investasi ini juga
untuk mengontrol perusahaan tersebut.
c. Harta tetap berwujud (fixed asset),adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang
pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasi dan tidak
untuk dijual. Harta tetap berwujud antara lain terdiri dari:
 Tanah

 Gedung/Bangunan

 Mesin

 Peralatan Toko dan Alat Angkut


d. Harta tetap tak berwujud (intangible fixed assets),adalah hak istimewa yang dimiliki
perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak mempunyai bentuk fisik. Harta tidak berwujud
antara lain terdiri dari:
 Goodwill, adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena keistimewaan
tertentu.
 Hak paten, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan
karena penemuan tertentu.
 Hak cipta, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan
karena hasil karya seni atau tulisan/karya intelektual.
 Merek dagang, adalah hak yang diberikan pemerintah kepada suatu badan untuk
menggunakan nama atau lambang bagi usahanya.
 Franchise, adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari pihak lain
untuk mengomersialkan formula, teknik atau produk tertentu.
 Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta tetap pihak lain dalam jangka waktu
yang panjang sesuai dengan kesepakatan.

2. Utang (Liabilities)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik.
a. Utang lancar (current liabilities)adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih
dari satu tahun. Utang lancar antara lain terdiri dari:
 Utang dagang/utang usaha (account payable), adalah utang yang muncul akibat
adanya transaksi pembelian barang/jasa secara kredit yang tidak disertai perjanjian
tertulis.
 Utang wesel/wesel bayar (notes payable), adalah janji tertulis untuk membayar
kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang ditetapkan.
 Utang beban/beban terutang/beban yang harus dibayar (accrued expense), adalah
utang karena perusahaan sudah mendapatkan manfaat tetapi perusahaan belum
membayar.
 Utang pendapatan/pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue), adalah
pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima
b. Utang jangka panjang (long term liabilities),adalah utang yang jangka waktu pelunasannya
lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari:
 Kredit investasi, adalah utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk
pelunasan usaha.
 Utang hipotek (mortgage payable), adalah utang jangka panjang dengan jaminan
harta tetap/tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
 Utang obligasi (bonds payable), adalah utang jangka panjang yang timbul akibat
perusahaan menjual surat obligasi kepada masyarakat.
 Utang lain-lain, adalah utang yang tidak termasuk ke dalam kedua utang tersebut di
atas. Contoh: uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.

3. Modal (owners equity)


Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu
selisih harta dengan utang.
NO Bentuk Perusahaan NO Jenis Perusahaan
1 Perseorangan 1 Perusahaan Jasa
2 Koperasi 2 Perusahaan Dagang
3 BUMN( Badan Usaha Milik Negara ) 3 Perusahaan Manufaktur
4 BUMS( Badan Usaha Milik Swasta )

Bentuk – Bentuk Badan Usaha


A. Perusahaan Perseorangan

Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal
dan manajemenya ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi
manajer atau direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak terbatas. Namun jika untung, tentu
untuk sendiri.
Ciri-cirinya :
Dimiliki oleh perorangan.
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
Modal tidak terlalu besar.
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.

Kelebihan :
 Dapat mudah dimulai.
 Biaya tergolong rendah.
 Bebas dalam mengelola perusahaan.

Kekurangan :
 Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
 Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
 Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.

B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.

Ciri – Ciri Koperasi :


Koperasi adalah perkumpulan orang – orang.
Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan.
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.
Kelebihan :
 Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
 Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
 Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah menjadi
anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk memperbaiki
hidupnya.
 Mengutamakan kepentingan Anggota.

Kekurangan :
 Modal terbatas.
 Daya saing lemah.
 Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
 Sumber daya manusia terkadang kurang.

C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )


BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh
Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan pegawai
negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu :

1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus pada
masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak
terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekaran menjadi PT.
KAI.

2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi pada profit
atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai
Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga
Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Perseo.
3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak seperti
Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk pelayanan
masyarakat.

Ciri-ciri Persero :
Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa
saham-saham
Dipimpin oleh direksi, Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Tidak memperoleh fasilitas negara

Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos Indonesia

D. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )


Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang-
bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi
yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
Berdasarkan badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :

1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota pendiri. Untuk
laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu
pendiriannya.

Ciri-ciri Firma :
Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
 Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang akan
mendirikan firma.
 Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
 Modal lebih cepat cair
 Lebih mudah berkembang

Kekurangan :
 Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
 Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia
atau mengundurkan diri
 Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
 Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu

2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer

Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV merupakan perusahaan


persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya. CV merupakan salah satu bentuk
usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim.

Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya,
kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal.

Ciri – ciri CV :
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan satunya lagi
sebagai persero pasif
Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab
penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
 Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam
berbagai kegiatan.
 CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
 Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
 CV lebih fleksibel
 Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan

Kekurangan :
 Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departmen Kehakiman.
 Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek
besar

3. PT ( Perseroan Terbatas )

Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha. Kenapa? Karena badan
hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Apa aja? seperti luasnya badan usaha yang bisa
dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya
pada modal yang disetorkan.

Ciri – ciri PT :
Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
Usia PT tidak terbatas.
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Mudah mencari karyawan
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
 Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
 Mudah memperoleh tambahan modal.
 Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
 Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.

Kekurangan PT :
 Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
 Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
 Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
 Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.

4. Yayasan

Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari
untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.

Ciri – ciri Yayasan :


Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi,
sosial dan kemanusiaan.
Didirikan dengan akta notaris.
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ untuk
merealisasikan tujuan Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan
hukum, likuidasi dan pailit.

Kelebihan Yayasan :
 Non profit dan rela membantu masyarakat

Kekurangan Yayasan :
 Terbatasnya dana
Jenis Perusahaan
Perusahaan jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa kepada pihak
lain atau masyarakat. Contohnya: bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, bengkel, salon,
dan sebagainya.

Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang dan dijual kembali
kepada pihak lain melalui transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan laba .

Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi
melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan.

4. Pendapatan (revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan
sebagai akibat dari aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas

lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.

5. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban karena adanya
penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.

6. Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya.
SIKLUS AKUNTANSI
TRANSAKSI
Adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan pada suatu perusahaan.

Macam-macam Bukti Transaksi

1. Bukti Transaksi Intern


Contoh: Memo = pesan singkat yang dibuat pimpinan untuk karyawan.

2. Bukti Transaksi Ekstern


Contoh: Transaksi Jual Beli
 Kuitansi: tanda bukti pembayaran.
 Nota Kontan: tanda bukti transaksi secara tunai.
 Faktur: tanda bukti transaksi secara kredit.
 Nota Debet (Retur Pembelian): pengembalian barang dagang yang dibeli,
dikarenakan rusak.
 Nota Kredit (Retur Penjualan): penerimaan kembali barang dagang yang
dijual, dikarenakan rusak.
 Check: surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang.
 Giro: simpanan di bank yang pengambilannya menggunakan cek.
 Bilyet Giro: memindah bukukan uang dari rekening A ke rekening B.
 Traveller Check: cek khusus untuk perjalanan.
 Chasier check: cek yang dibuat oleh bank yang suatu saat dicairkan di
bank itu juga.
JURNAL
Adalah system pencatatan Debet dan Kredit suatu transaksi perusahaan. Jurnal disebut juga
dengan BOOK OF ORIGINAL ENTRY.

“Kolom REF dalam Jurnal diisi NO.AKUN atau perkiraan setelah dilakukan posting ke BB”.

Fungsi Jurnal:

1. Fungsi Mencatat: semua transaksi harus dicatat semua.


2. Fungsi Historis: semua transaksi harus dicatat secara kronologis (sesuai tanggal
transaksi).
3. Fungsi Analisis: semua transaksi harus di analisis berdasarkan akun D dan K, dan
disertai jumlah.
4. Fungsi Instruktif: semua transaksi merupakan perintah “memposting” (JURNAL
BUKU BESAR).
5. Fungsi Informatif: memberikan informasi.
Pencatatan Jurnal Pada Perusahaan Dagang
Pencatatan Jurnal Pada Perusahaan Dagang
Jenis Jurnal:
1. Jurnal Umum: jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi
2. Jurnal Khusus: jurnal yang dipakai untuk mengelompokkan transaksi yang sejenis.

Perbedaan Jurnal Umum dengan Jurnal Khusus

Bentuk Jurnal Umum

Macam-macam Jurnal Khusus:

 JKM (Jurnal Kas Masuk)= digunakan untuk mencatat penerimaan kas.


Penjualan Tunai
Kas xxx
Penjualan xxx
Pelunasan Piutang
Kas xxx
Piutang xxx
 JKK (Jurnal Pengeluaran Kas)= digunakan untuk mencatat pengeluaran kas.
Pembelian Tunai
Pembelian xxx
Kas xxx
Pelunasan Hutang
Hutang xxx
Kas xxx

 JB (Jurnal Pembelian)= digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit.


Pembelian Kredit
Pembelian xxx
Hutang xxx

 JP (Jurnal Penjualan)= digunakan untuk mencatat penjualan secara kredit.

Penjualan Kredit
Piutang xxx
Penjualan xxx
 JU (Jurnal Umum)= pengembalian barang dagang.

Retur Pembelian
Hutang xxx
Retur Pembelian xxx
Retur Penjualan
Retur Penjualan xxx
Piutang xxx

Syarat Pembayaran dalam transaksi jual beli “berlaku” apabila dilakukan secara “kredit”.
Syarat Pembayaran antara lain;
a. n/30, artinya faktur harus dilunasi paling lambat 30hari setelah transaksi.
b. 2/10 , n/30, artinya akan mendapatkan potongan 2% apabila dilunasi dalam jangka waktu
10hari setelah transaksi, dan faktur harus dilunasi paling lambat 30hari setalah transaksi.
c. EOM (End Of Month), artinya faktur harus dilunasi paling lambat akhir bulan.
d. n/10 , EOM, artinya faktur harus dilunasi paling lambat 10hari setelah akhir bulan tanpa
mendapatkan potongan.
e. Rabat (Trade Discount), potongan yang diberikan apabila membeli dalam jumlah banyak.

Syarat Pengiriman barang, antara lain;


a. Free on Board (FOB) Shipping Point,
Yaitu proses pengiriman barang yang sepenuhnya ditanggung “pembeli”.
b. Free oon Board (FOB) Destination Point,
Yaitu proses pengiriman barang yang sepenuhnya ditanggung “penjual”.
BUKU BESAR

Buku Besar adalah kumpulan akun yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Posting adalah memindahkan transaksi dari jurnal ke buku besar
Kolom REF dalam BB diisi dengan halaman buku jurnal sumber pencatatan

Bentuk – bentuk Buku Besar, yaitu;


1. Bentuk T

2. Bentuk Skontro 2 kolom

3. Bentuk Stafel 3 kolom

4. Bentuk Stafel 4 kolom


Buku Besar Pembantu ( Subsidiary Ladger)
Yaitu kumpulan akun – akun yang memberikan rincian kepada akun BB.
Fungsi BB Pembantu adalah untuk memberikan rincian kepada akun BB.
Buku Besar Pembantu, terdiri dari;
 Buku Besar Pembantu Piutang (account receivable subsidiary ladger)
Berfungsi untuk mencatat perincian piutang perusahaan kepada masing – masing
langganannya “(deditur)”.
 Buku Besar Pembantu Hutang (account payable subsidiary ladger)
berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing – masing
“kreditur”.
NERACA SALDO
Adalah daftar kumpulan akun – akun buku besar beserta saldonya masing – masing pada saat
tertentu.
Tujuan penyusunan neraca saldo, adalah sbb;

a. Menguji keseimbangan DEBET dan KREDIT saldo akun BUKU BESAR pada akhir
periode akuntansi.
b. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena daftar saldo berisi informasi yang
diperlukan untuk menyusun laporan L/R, laporan perubahan modal, dan neraca.
Contoh: Saldo berdasarkan bentuk akun BB 3 kolom.
Nama Akun : Kas
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
1994 30 JU1 - Rp 100000 Rp 1720000
juni 30 JU1 Rp 380000 - Rp 2100000
Nama Akun : Piutang Usaha
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 15 JU1 Rp 80000 - Rp 80000
Nama Akun : Bahan Habis Pakai Salon
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 6 JU1 Rp 500000 - Rp 500000
Nama Akun : Sewa di bayar dimuka
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 3 JU1 Rp 600000 - Rp 600000
Nama Akun : Peralatan Salon
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 5 JU1 Rp25000000 - Rp25000000
Nama Akun : Utang Usaha
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 5 JU1 - Rp500000 Rp 500000
Nama Akun : Modal Anita
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 1 JU1 - Rp5000000 Rp 5000000
Nama Akun : Jasa Salon
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 15 JU1 - Rp 200000 Rp 200000
30 JU1 - Rp 380000 Rp 380000
Nama Akun : Gaji Karyawan
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 30 JU1 Rp 100000 - Rp 100000
Nama Akun : Beban Utilitas
TGL KETERANGAN REF D K SALDO
Juni 20 JU1 Rp 200000 - Rp 200000

Perusahaan Salon Anita


NERACA SALDO
Per 30 Juni 1994
NO.AKUN KETERANGAN D K
1.1.1 Kas Rp2100000,00
1.1.2 Piutang Usaha Rp 80000,00
1.1.3 Perlengkapan Rp 500000,00
1.1.4 Sewa dibayar dimuka Rp 600000,00
1.1.5 Peralatan Salon Rp2500000,00
1.1.6 Utang Usaha Rp 500000,00
1.1.7 Modal Anita Rp 5000000,00
1.1.8 Pendapatan Jasa Rp 580000,00
1.1.9 Gaji Karyawan Rp 100000,00
1.2.0 Beban Utilitas Rp 200000,00
JUMLAH Rp6080000,00 Rp 6080000,00
AYAT JURNAL PENYESUAIAN
A. Pengertian Dan Tujuan Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan akun riil dan nominal
sehingga mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.

B. Akun-Akun yang Perlu Disesuaikan Pada Akhir Periode Akuntansi


Tidak semua akun memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun-akun
yang lazim disesuaikan pada akhir periode akuntansi untuk perusahaan jasa adalah sebagai
berikut:

1. Beban dibayar di muka (prepaid expenses)


2. Pendapatan diterima di muka (deferred revenue)
3. Piutang pendapatan (accrued receivable)
4. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense)
5. Pemakaian aktiva tetap (depreciation of fixed asset)
6. Pemakaian perlengkapan
7. Kerugian Piutang
8. Persediaan Barang Dagang

C. Pencatatan Jurnal Penyesuaian


1. Beban dibayar di muka
Akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan
dibayar di muka, bunga dibayar di muka, dan sebagainya.

Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai harta
- dicatat sebagai beban
Contoh:
Pada tanggal 1 Agustus 2008 perusahaan membayar sewa kantor untuk masa dua tahun sebesar
Rp12.000.000,00.

2. Pendapatan diterima di muka


Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai utang
(kewajiban), tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari. Pendapatan ini timbul karena
perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan
pekerjaan tersebut.

Contoh dari akun pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka, bunga diterima di
muka, asuransi diterima di muka, dan sebagainya.

Pencatatan pendapatan diterima di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai utang (kewajiban)
- dicatat sebagai pendapatan
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 1 Agustus 2008 diterima sewa toko untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00.

3. Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima


Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah
menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya.

Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima
(piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
4. Utang beban / Beban yang masih harus dibayar
Utang beban / Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah menjadi kewajiban
dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau dilakukan pembayarannya.

Contoh akun beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih harus dibayar, bunga yang
masih harus dibayar, dan sebagainya.

5. Penyusutan aktiva tetap


Penyusutan aktiva tetap adalah berkurangnya kemampuan suatu aktiva tetap untuk memberikan
manfaat ekonomis secara berangsur-angsur sejalan dengan perjalanan waktu.

Contoh akun aktiva tetap adalah peralatan kantor, peralatan toko, kendaraan, mesin, gedung,
tanah, dan sebagainya.
Besarnya nilai penyusutan aktiva tetap dicatat sebagai beban penyusutan aktiva tetap (D), tetapi
tidak langsung dicatat pada aktiva tetap yang bersangkutan karena aktiva tetap harus dicatat
sebesar harga perolehannya, akun yang dipakai adalah akumulasi penyusutan aktiva tetap (K)
yang merupakan akun kontra aktiva tetap tersebut.
6. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai
dalam jangka waktu satu tahun. Pada akhir periode akuntansi harus dihitung berapa
perlengkapan yang sudah terpakai dan berapa perlengkapan yang masih tersisa.

Contoh akun perlengkapan adalah perlengkapan toko, perlengkapan kantor, dan sebagianya.
Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. sebagai harta (aktiva)
b. sebagai beban
Ilustrasi pencatatan:

Tanggal 15 Mei 2008 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp2.500.000,00 secara tunai. Pada
akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2008, perlengkapan yang masih tersisa sebesar
Rp750.000,00.
7. Kerugian Piutang
Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang tak
tertagih.
Contoh:
PT XYZ merelakan piutang Tuan B sebesar Rp200.000,00 karena usahanya bangkrut.
Jurnal penyesuaian yang dicatat PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2008 adalah.
Beban Cadangan kerugian piutang Rp200.000
Cadangan kerugian piutang Rp200.000

8. Koreksi Keslahan Pencatatan


KERTAS KERJA
KERTAS KERJA bertujuan untuk membantu mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Kertas kerja bukan merupakan bagian catatan akuntansi yang formal dan juga bukan
laporan keuangan, sehingga tidak perlu dilaporkan kepada pihak luar perusahaan. Kertas kerja
merupakan berkolom – kolom (berlajur – lajur) yang direncanakan menghimpun data – data
akuntansi untuk menyusun laporan keuangan.

Banyaknya kolom kertas kerja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Adapun bentuk kertas
kerja meliputi berikut ini:

1) KERTAS KERJA 6 KOLOM


Kertas kerja enam kolom terdiri atas kolom nomor akun, serta tiga pasang kolom D dan
K tersebut adalah: daftar saldo, L/R, neraca. Contoh kertas kerja enam kolom adalah sbb.
NAMA PERUSAHAAN
KERTAS KERJA
TANGGAL KERTAS KERJA

2) KERTAS KERJA 8 KOLOM


Kertas kerja delapan kolom terdiri atas kolom nomor akun, nama akun, serta empat
pasang kolom D dan K. Judul keempat kolom D dan K tersebut adalah neraca saldo, AJP,
L/R, dan neraca. Contoh kertas kerja delapan kolom adalah sbb.
NAMA PERUSAHAAN
KERTAS KERJA
TANGGAL KERTAS KERJA
3) KERTAS KERJA 10 KOLOM
Kertas kerja sepuluh kolom terdiri atas kolom –kolom nomor akun, nama akun, serta lima
pasang kolom D dan K. Judul kelima pasang D dan K tersebut adalah daftar saldo, AJP,
NSSD, L/R, dan neraca. Contoh kertas kerja sepuluh kolom adalah sbb.
NAMA PERUSAHAAN
KERTAS KERJA
TANGGAL KERTAS KERJA

4) KERTAS KERJA 12 KOLOM


Kertas kerja duabelas kolom terdiri atas kolom nomor akun, nama akun, serta enam
pasang kolom D dan K. Judul keenam kolom D dan K tersebut adalah neraca saldo, AJP,
NSSD, L/R, modal, dan neraca. Contoh kertas kerja duabelas kolom adalah sbb.
NAMA PERUSAHAAN
KERTAS KERJA
TANGGAL KERTAS KERJA
LAPORAN KEUANGAN
Menurut “SAK” LAPORAN KEUANGAN adalah laporan yang menyediakan informasi
keuangan perusahaan yang nantinya dijadikan pedoman dalam menyusun laporan keuangan
perusahaan. Laporan Keuangan yang lengkap, meliputi:

1. Laporan L / R (pos – pos akun nominal = pendapatan & beban)


2. Laporan Perubahan Modal
3. Neraca (pos – pos akun riil = aktiva & pasiva)
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas laporan keuangan

1. LAPORAN L/R
Adalah laporan keuangan yang menyajikan penghasilan dan beban suatu perusahaan
selama periode tertentu. Penghasilan yang diperoleh, meliputi:
a. Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan utama
perusahaan. CONTOH: Pendapatan Jasa
b. Pendapatan Non Usaha, adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang
bersifat sampingan. CONTOH: Pendapatan Sewa, Pendapatan Bunga.
Selain pendapatan, beban juga masuk dalam perhitungan L/R.
Beban dapat dibedakan sbb:
a. Beban Usaha, adalah beban yang berhubungan dengan kegiatan usaha pokok
perusahaan. CONTOH: Beban Gaji, Beban Perlengkapan, Beban Asuransi, Beban
Penyusutan Aktiva, dll.
b. Beban Non Usaha, adalah beban yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha pokok perusahaan. CONTOH: Beban Bunga.
Bentuk Laporan L/R, disajikan dalam bentuk berikut ini:
a. Single Step (Langkah Tunggal)
Penyajiannya adalah pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha disusun
dalam satu kelompok. Demikian pula, beban usaha dan beban di luar usaha juga
disusun dalam satru kelompok. Laba bersih / Rugi bersih dihitung dengan cara
mengurangi jumlah pendapatan dengan jumlah beban.
b. Multiple Step (Langkah Ganda)
Penyajiannya adalah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha dan
pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban usaha
dan beban di luar usaha. Penyajian dengan langkah ini akan dapat dilihat laba
yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha.

Contoh Laporan L/R , bentuk stafel dengan “Single Steps”


BENGKEL MOBIL KENCANA
LAPORAN L/R
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DES 1994
Penghasilan
Pendapatan Jasa Servis Rp4900000,-
Pendapatan Bunga Rp 187500,-
Jumlah Pendapatan Rp5087500,-

Beban
Beban Gaji Pegawai Rp1300000,-
Beban Sewa Rp 500000,-
Beban Perlengkapan Servis Rp 400000,-
Beban Peny.Kendaraan Rp 250000,-
Beban Iklan Rp 237500,-
Beban Listrik dan Air Rp 202500,-
Beban Asuransi Rp 150000,-
Beban Peny.Peralatan Servis Rp 87500,-
Beban Bunga Rp 15000,-
Beban Lain – Lain Rp 150000,-
Jumlah Beban Rp3292500,-
Laba Bersih Rp1795000,-
Contoh Laporan L/R , bentuk stafel dengan “Multiple Steps”
4. Laporan Arus Kas

Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan keuangan
yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama
suatu periode.

Klasifikasi Laporan Arus Kas


Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian yaitu:

1. Kas aktivitas operasi


Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu Laba bersih, Piutang, Perlengkapan, Persediaan, CKP,
Ak. Penyusutan, Asuransi dibayar dimuka, Hutang Dagang, Hutang beban, Hutang deviden,
Hutang PPh
2. Kas aktivitas investasi
Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan pembelian
aktiva tetap atau aktiva permanen seperti: Gedung, Tanah, Peralatan, Mesin
3. Kas aktivitas pendanaan
Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan
pengambilan uang oleh pemilik seperti Pinjaman Bank, Deviden

Berdasarkan cara penyajian atau bentuknya, laporan keuangan arus kas dibedakan menjadi dua
yaitu
1. penyajian langsung (direct method)

2. penyajian tidak langsung (indirect method).

Jika pada penyajian langsung (direct method), arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
diperinci menjadi dua arus kas yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar dan kemudian diperinci
lagi dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas

penyajian tidak langsung (indirect method), arus kas dari kegiatan operasional ditentukan dengan
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi (biaya penyusutan, kenaikan
harta lancar dan hutang lancar serta laba/ rugi).
Tujuan Laporan Arus Kas

Dari pengertian laporan keuangan arus kas (cash flow statement), laporan keuangan arus kas
memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode
JURNAL PENUTUP
Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi, yang bertujuan untuk menutup akun Nominal
(Pendapatan dan Beban). Pada akhir periode akuntansi seluruh akun nominal tersebut harus “Nol”
Ayat Jurnal Penutup yang diperlukan :
JURNAL PEMBALIK
Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik adalah
jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian
yang menimbulkan perkiraan riil baru.
Penyusunan jurnal pembalik dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya
kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.
Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik antara lain.
a. Beban yang masih harus dibayar.

b. Beban yang dibayar di muka (jika tercatat sebagai beban)


c. Pendapatan yang masih akan diterima.

d. Pendapatan yang diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan)

e. Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban).

Perlengkapan Rp800.000
Beban Perlengkapan Rp800.000

Beban Perlengkapan Rp800.000


Perlengkapan Rp800.000
NERACA SALDO SETELAH PENUTUP
Setelah ayat jurnal penutup diposting kebuku besar, maka selanjutnya adalah menyusun
neraca salso setelah penutupan. Akibat pesting tersebut kini akun nominal terlihat sudah tidak
bersalso lagi, sehingga saldo buku besar hanya berisikan akun riil, berupa harta, hutang, dan
modal. Akun-akun ini lah yang dijadikan sumber untuk penyusunan neraca saldo setelah
penutupan. Neraca saldo setelah penutupan disusun untuk memestikan apakah keadaan buku
besar telah seimbang. Kegiatan ini dilakukan sebelum memulai pencatatan data akuntansi pada
periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai