Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA BAHAN GALIAN

BAHAN GALIAN TERKAIT INDUSTRI KERAMIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

RISKA NANDA PUTRI ( E1M019076)

RIZKI DWI AGUSTIN ( E1M019077)

SUNI FIKRIYANTI ( E1M019089)

SUNNATUN HASANAH ( E1M019090)

DOSEN PEMBIMBING : SUPRIADI S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bahan
Galian Terkait Keramik” . Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah  “Kimia Bahan Galian”. Disamping itu kami berharap semoga isi dari makalah
yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya para pembaca serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang kami kaji di dalamnya.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tidak
dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Supriadi,
S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut
memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun  agar dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

Mataram, 30 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang............................................................................................................4
b. Rumusan masalah.......................................................................................................5
c. Tujuan ........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Bahan Galian Industri Terkait Keramik.........................................…………….....6


1. Pengantar...............................................….………………………………......6
a. Pengertian Kramik...........................................…………………………..6
b. Klasifikasi Keramik........................................…………………………...6
c. Sifat Keramik.........................................…………………………………7
2. Jenis-Jenis Bahan Galian Industri Keramik....……..........................................7
a. Kaolin..........................................………………………………………...7
d. Felspar.................................………………………………………...........8
e. Pasir Kuarsa......................…………………………………......................8
3. Keramik Berbahan Dasar
Lempung................................................................................………………...9
a. Gerabah............................................………………………………….….9
b. Keramik Batu (Stoneware)............................................…………………9
c. Porselin (Porcelain)............................................………………………...9
d. Keramik Baru (New Ceramic)............................................…………….10
4. Pembuatan dan Dekorasi Keramik...........................................……………...11
a. Cara Pembuatan...........................................…………………………….11
b. Teknik Dekorasi............................................……………………………12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sumber daya alam umumnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang dapat
diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Kemudian sumber daya yang tidak dapat
diperbarui dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Pertama, sumber daya alam yang
sifatnya dapat dipakai habis atau berubah secara kimiawi karena penggunaannya, seperti
batubara, mineral, dan minyak bumi. Kedua, sumber daya alam yang memiliki unsur
penggunaan yang lama dan sering dipakai ulang, seperti logam dan batu-batuan. Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui telah banyak di Indonesia telah banyak dieksplorasi dan
dieksploitasi baik dilakukan oleh pelaku usaha perorangan maupun badan usaha. Dampak
dari kegiatan tersebut memiliki dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positif
dalam kegiatan usaha eksplorasi sumber daya alam adalah meningkatnya devisa bagi negara,
namun di sisi lain dampak negatif yang dapat terjadi berupa kerusakan lingkungan di sekitar
wilayah sumber daya alam seperti pertambangan, apabila operasi produksi yang tidak
memiliki Izin Usaha Pertambangan selanjutnya disingkat (IUP) yang merupakan sarana untuk
meminimalisasi kerusakan lingkungan (misal banjir atau kekeringan). Indonesia
termasuk salah satu negara yang berkembang dan menjadi incaran industralisasi dari negara-
negara maju. Namun demikian kelanjutan hidup Negara tetap mesti bisa dilakukan dengan
cara salah satunya yakni menciptakan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Ini
bisa dapat dilakukan melalui peranan dari sektor industri pengolahan, termasuk industri
pengolahan bahan tambang bahan galian non logam bukan mineral seperti industri semen.
Sektor bahan galian non logam bukan mineral ini juga telah terbukti memberikan manfaat
terhadap pendapatan negara, membuka kesempatan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
atau penduduk di sekitar pemukiman wilayah industri semen beroperasi, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi wilayah dan pertumbuhan ekonomi nasional serta dapat
mengembangkan sektor-sektor perekonomian lainnya.

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan bahan galian terkait industri keramik?

2. Bagaimana klasifikasi keramik?

3. Sifat apa saja yang dimiliki oleh keramik?

4. Apa saja jenis -jenis keramik?

5. Apa saja keramik berbahan dasar lempung ?

6. Bagaimana cara pembuatan keramik?

7. Bagaimana teknik dekorasi keramik?

C. TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan galian yang terkait dengan industri keramik

2. Menjabarkan klasifikasi keramik

3. Mengetahui sifat-sifat keramik

4. Mengetahui jenis-jenis keramik

5. Mengetahui keramik bahan dasar lempung

6. Mengetahui cara pembuatan keramik

7. Mengetahui teknik dekorasi keramik

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahan Galian Industri Terkait Keramik

1. Pengertian Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedi
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.

Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan
anorganik yang berbentuk padat. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan
termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur
kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga
tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas
keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan
konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai
sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik
dibanding kekuatan tariknya.

2. Klasifikasi keramik

Pada prinsipnya keramik terbagi atas:

a. keramik tradisional; Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan
bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah
belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).

b. Keramik halus; Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik,
advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2,
MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada

6
bidang medis.

3. Sifat Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang
pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari
keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat
ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan
campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi,
sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 1200o, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai
dengan suhu 2000o kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang
membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.

B. Jenis-Jenis Bahan Galian Industri Keramik

1. Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan
kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin
mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai
mineral penyerta.
Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses
hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu:
endapan residual dan sedimentasMineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah
kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air
lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri. Sifat-sifat mineral kaolin antara
lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5, berat jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas
dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi.

2. Felspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai kerangka struktur
tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang
dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal
seimbang terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti
penggantian silikon oleh aluminium. Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau

7
monoklin, felspar secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium
felspar (KAlSi3O8), natrium felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan
barium felspar (Ba Al2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar dikelompokkan menjadi
plagioklas dan K-felspar. Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat
tersusun dari variasi komposisi natrium felspar dan kalsium felspar. Plagioklas felspar hampir
selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar (lamellar twinning) bila sayatan
tipis mineral tersebut dilihat secara mikroskopis. Sifat optis yang progresif sejalan dengan
berubahnya komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral felspar
yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut. Na-plagioklas banyak ditemukan
dalam batuan kaya unsur alkali (granit, sienit). Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan
intermediate seperti diorit sedangkan labradorit, bitownit dan anortit biasanya sebagai
komponen batuan basa (gabro) dan anortosit. Mineral yang termasuk kelompok K-felspar
diklasifikasikan berdasarkan suhu ristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu tinggi), ortoklas,
mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah). Keempat mineral mempunyai rumus kimia sama
yaitu KAlSi3O8 dan (terutama) ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit,
selain itu ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada batuan sedimen.
Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian untuk keperluan
komersial dibutuhkan felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) > 10%. Selain itu,
material pengotor oksida besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi
dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin. Felspar dari alam setelah diolah dapat
dimanfaatkan untuk batu gurinda dan felspar olahan untuk keperluan industri tertentu.
Mineral ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang
ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak
mengkonsumsi felspar olahan, terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO
rendah.

3. Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga
dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung
mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa
oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut. Pasir kuarsa
mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O,
berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7

8
(skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik
0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung
sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya
digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon,
silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan,
misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori),
dan lain sebagainya.

C. Keramik Berbahan Dasar Lempung


1. Gerabah (Earthenware)

Gerabah dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan
dibakar pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat
rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir,
semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila
dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo,
kendi, gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat
berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.

2. Keramik Batu (Stoneware)

Keramik Batu (Stoneware) dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan
bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini
mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis
termasuk kualitas golongan menengah.
3. Porselin (Porcelain)

Porselin adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung
murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini
berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada
umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi
lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya
mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh
karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan
atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus,

9
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin.
Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.

4. Keramik Baru (New Ceramic)

Keramik Baru (New Ceramic) adalah keramik yang secara teknis, diproses untuk
keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong
pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit
keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat khas darmaterial keramik jenis ini
disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan
panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen
teknislainnya Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan bahan
utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh bahan mentah keramik alam
seperti kaolin, lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dan sebagainya.

Sedangkan bahan keramik buatan seperti mullit, SiC, Borida, Nitrida, H3BO3 dan
sebagainya.
Gambar. Bahan Mentah dan Bahan Glasir Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5
(lima) yaitu :

1. Bahan Pengikat, Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay

2. Bahan Pelebur, Contoh : felspar, kapur

3. Bahan Pengisi, Contoh : silika, grog (samot)

4. Bahan Tambahan, Contoh : water glass, talk, pyrophillit

5. Bahan Mentah Glasir. (Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaan benda keramik
setelah melalui proses pembakaran pada suhu tertentu), diantaranya adalah :

- bahan mengandung SiO2 - pasir kuarsa - lempung – felspar

- bahan mengandung oksida basa - potas felspar - batu kapur - soda abu·

- bahan mengandung Al2O3 - kaolin – felspar

- bahan tambahan Contoh : Bahan pewarna, Contoh: senyawa cobalt, senyawa besi, senyawa
nikel, senyawa chrom dan sebagainya; Bahan perekat, Contoh: gum; Bahan penutup, Contoh:
oksida sirkon, oksida seng; Bahan pelebur, Contoh: asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3,
BaCO3 ,Pb3O4 dan sebagainya.

10
D. Pembuatan dan Dekorasi Keramik
1. Cara Pembuatan
Ada beberapan cara atau teknik pembuatan keramik, yaitu :

a. Teknik coil (lilit pilin)

Dengan cara dililit kecil seperti cacing

b. Teknik tatap batu/pijat jari

Dengan cara pembuatan bulat tengah

c. Teknik slab (lempengan)

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari
merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-
bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh
seniman atau para penggemar keramik.

d. Teknik putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering
dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin
bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentukbentuk yang sama seperti gentong, guci
dll.

e. Teknik cetak

Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang
banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan
cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan
padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-
pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir,
mangkok gelas dll.
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat
membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng,
tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-
tumbuhan

11
2. Beberapa Teknik Dekorasi Yang Dapat Diterapkan Pada Benda-Benda Keramik

a. Dekorasi ukir

Dilakukan pada keramik halus maupun keramik tradisional dengan menggunakan


pahat ukir seperti yang dilakukan pada media kayu.

b. Dekorasi toreh

Dilakukan dengan menggunakan benda tajam seperti pisau Torehan-torehan tersebut


membentuk motif-motif sesuai dengan yang diinginkan seperti garis-garis maupun relung-
relung. Biasa dijumpai pada pengrajin keramik tradisional di Lombok yang diterapkan pada
gentong, kendi dan piring.

c. Dekorasi melubangi

Dilakukan dengan cara melubangi bagian-bagian yang ingin dihias dengan


menggunakan pipa logam yang dipotong miring. Dekorasi semacam ini diterapkan pada
barang-barang seperti tempat lilin dan kap lampu.
d. Dekorasi stempelan/cap

Teknik stempelan/cap dapat diterapkan pada keramik dengan menekankan sebuah


stempelan pada permukaan benda keramik. Stempelan bisa dibuat dari kayu, logam, gips,
atau menggunakan tanah yang dibakar.

e. Dekorasi tempel
Dilakukan dengan menempelkan motif-motif tertentu yang dibuat dari cetakan atau
dibuat langsung dengan tangan.

f. Dekorasi lukis
Dekorasi teknik lukis baik lukis on glaze (diatas glasir) maupun under glaze (dibawah
glasir) diterapkan pada benda keramik dengan cara melukis di atas benda keramik

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

Bahan galian yang terkait dengan industri keramik ada berbagai macam. Beberapa
diantaranya adalah kalsifikasi keramik, sifat-sifat keramik, jenis-jenis keramik, bahan
keramik, cara pembuatan dan teknik dekorasi dari keramik.

Pada prinsipnya klasifikasi keramik ada 2, yaitu keramik tradisional; Keramik tradisional
yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang
termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile,
bricks), dan untuk industri (refractory) dan Keramik halus; Fine ceramics (keramik modern
atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic)
adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti:
oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor,
komponen turbin, dan pada bidang medis.

Jenis -jenis keramik dibagi menjadi 3, yaitu Kaolin yang merupakan masa batuan yang
tersusun dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna
putih atau agak keputihan, Felspar yang Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar
mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam
struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya, dan Pasir kuarsa
yang merupakan bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.

Pada proses pembuataan keramik digunakan yaitu ada 5 teknik pembuatan , yaitu Teknik coil
(lilit pilin), Teknik tatap batu/pijat jari, Teknik slab (lempengan), TeknikPutar dan Teknik
cetak. Serta beberapa cara dekorasi keramik yaitu, Dekorasi ukir, Dekorasi toreh, Dekorasi
melubangi, Dekorasi stempel/cap, Dekorasi tempel dan Dekorasi lukis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Nur. 2018. Jurnal Novum. PENERAPAN HUKUM SANKSI ADMINISTRASI


TERHADAP PELAKU PELANGGARAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN
MINERAL NON LOGAM (BAHAN GALIAN BATU GAMPING). 5(3), 105.

Dhadar JR, Bahna Galian Indonesia, Direktorat Jendral Pajak Pertambangan Umum,1990.

14
Pertanyaan :

1. apakah semua tanah di indonesia bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan keramik

2. Bisa dilaskan sifat kimia keramik yaitu kestabilan kimia yang positif

3. Apakah granit sama dengan keramik? Mengapa granit lebih unggul daripada keramik?

Refraktori, clay, flint, feldpar.

Sifat keramik yaitu kestabilan kimia yang positif

15

Anda mungkin juga menyukai