Anda di halaman 1dari 15

Proses irreversible

NADIA ULFA (E1M019055)


NORA IRMAYANTI (E1M019060)
M. SYAIFUL HIDAYAT (E1M019049)
Viskositas
Pengertian viskositas

Viskositas atau kekentalan suatu cairan adalah salah


satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan
terhadap gaya geser.Viskositas terjadi karena adanya
interaksi antara molekul-molekul cairan.Viskositas
merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang
diubah baik dengan tekanan maupun tegangan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi viskositas
a. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun,
dan begitu sebaliknya

b. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume.

c. Berat molekul solute


Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute.
Karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau
member beban yang berat pada cairan sehingga manaikkan viskositas.
d. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan.

e. Ikatan Hidrogen
Cairan dengan ikatan hidrogen yang kuat mempunyai viskositas lebih tinggi
karena peningkatan ukuran dan massa molekul
Hubungan Antara Viskositas dengan
Fluida
Didalam fluida yang tidak diidealisir terdapat aktivitas
molekuler antara bagian-bagian lapisannya. Salah satu akibat
dari adanya aktivitas ini adalah timbulnya aktivitas internal
antara bagian-bagian tersebut, yang dapat digambarkan
sebagai gaya luncur diantara lapisan-lapisan fluida tadi.Hal ini
dapat dilihat dari perbedaan kecepatan bergerak lapisanlapisan
fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran
fluida makin mengecil ditempat-tempat yang jaraknya terhadap
dinding pipa semakin kecil dan praktis tidak bergerak pada
tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat
di tengah-tengah pipa aliran.
Cara merumuskan Koefisien Viskositas
cairan Dalam Kapiler
Viskometer kapiler / Otswald digunakan untuk menentukan viskositas
dari suatu cairan dengan menggunakan air sebagai pembandingnya.
Caranya yaitu dengan membandingkan waktu alir dan berat jenis cairan
yang akan ditentukan dengan berat jenis cairan dan waktu alir. metode
vViskometer kapiler / Otswald adalah metode yang asas kerjanya
berdasarkan hukum Poiseuille dan dapat dituliskan sebagai berikut:
Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien
konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan
konsentrasi
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Difusi
a. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.

e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
Cara Merumuskan Laju Difusi Menurut Ficks
Pada tahun 1855, Fick menemukan bahwa persamaan matematika dari konduksi panas
yang dikembangkan oleh Fourier pada tahun 1822 dapat diterapkan ke dalam
perpindahan massa menentukan proses difusi dalam sistem farmasetik
Dimana :

J = fluks (g/cm2det)
M = jumlah massa (g atau mol)
S = luas permukaan (cm2)
t = waktu (detik)
Hukum Ficks I

Hukum ini berbunyi: “laju difusi berbanding lurus dengan gradien konsentrasinya”
Kondisi dari hukum ini adalah tanpa adanya perubahan konsentrasi akibat pengaruh waktu
difusi, sehingga pemakaiannya terbatas
pada difusi steady state (dengan konsentrasi yang dianggap sama pada
setiap posisi), atau

di mana: j = banyaknya atom yang berdifusi


D= koeafisien difusi (m2/s)
Dc\Dx= gradien konsentrasi.
C = konsentrasi (g/cm3)
x = jarak (cm)
Hukum Ficks II
Suatu persamaan untuk transpor massa yang menekankan perubahan dalam konsentrasi
terhadap waktu pada tempat tertentu, bukan pada

massa yang berdifusi melalui satu satuan luas barrier dalam satuan waktu dikenal sebagai
Hukum Fick Kedua.
HANTARAN ELEKTROLIT
• Hantaran elekrolit dapat ditafsirkan sebagai arus elektron yang membawa
muatan negatif melewati suatu penghantar. Perpindahan ini dapat terjadi
bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap tempat lain, dan
arus listrik akan mengalir dari tempat yang memiliki potensial tinggi
ketempat potensial rendah. Hantaran elektrolit ialah arus muatan listrik,
yaitu banyaknya muatan listrik yang melintas penampang per satuan waktu,
dan rapat arus listrik bagi arus listrik yang terdistribusi secara kontinyu
seperti misalnya oleh gerakan ion-ion yang berserakan di udara didefinisikan
sebagai banyaknya muatan listrik yang melintas penampang seluas satu
satuan luas per satuan waktu.
Hantaran Listrik
• Sebagaimana yang telah diamati oleh Faraday, bahwa ketika arus
listrik sesuai dengan jumlah arus listrik yang dialirkan. Dengan
demikian, maka dilewatkan pada suatu larutan, ternyata akan didapati
sejumlah massa pada elektroda yang dalam gejala kelistrikan, akan
terdapat proses pengaliran energi. Sebagaimana dalam hukum
kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, namun energi dapat mengalir dari satu bentuk ke
bentuk lain.
dapat disimpulkan rumus hantaran elektrolit sebagai
Berikut

Dimana, k = konduktivitas (hantaran elektrolit)


L = panjang
R = tahanan
A = luas Area
Thank You!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai