Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang No  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang


diikuti dengan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permeneg PAN & RB)
No 21 tahun 2010 secara eksplisit memberi amanat kepada pengawas sekolah untuk
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional kepada sekolah. Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan Pengembangan Sumber Daya
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan bekerja sama
dengan pemerintah Australia memberdayakan peran pengawas sekolah / madrasah
dalam peningkatan mutu Kepala Sekolah melalui pendampingan PKB KS/M dalam
Program Pro DEP (Professional Development for Education Personnel).

B. DASAR HUKUM

Dasar Hukum PKB KS/M adalah :

 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 


 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas peraturan
Pemerintah No 19 Tahun 2005  tentang Standar Nasional Pendidikan; 
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah / Madrasah; 
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya; 
 Peraturan Menteri  Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah; 
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 
 Permendiknas 12 Tahun 2007 tantang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah; 
 Surat Keputusan Kepala PPPPTK Bahasa nomor : 1453a/J6/KP/2014 Bahasa
tentang Penanggungjawab, Narasumber, Panitia, dan Peserta Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Kepala Sekolah/Madrasah tingkat
SMP/MTs. 
C. TUJUAN

Secara umum tujuan PKB – KS/M adalah untuk meningkatkan pengetahuan,


sikap, keterampilan, dan kinerja professional Kepala Sekolah/Madrasah dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didiknya.

D. SASARAN
Sasaran PKB KS/M – SMP/MTs ini adalah 398 orang Kepala Sekolah dari 9
kabupaten/kota yang menjadi binaan dari pengawas Sekolah yang telah mengikuti
kegiatan PPKM.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah agar Kepala Sekolah menguasai
Bahan Pembelajaran Umum (BPU) yang menjadi pilihan. Untuk MTs Pontren Manbaul
Ulum Cirebon  yang dipilih untuk BPU 2 adalah Supervisi Akademik sehingga
diharapkan kepala sekolah mampu :

 Merencanakan Supervisi Akademik


 Melaksanakan Supervisi Akademik
 Menganalisis hasil Supervisi Akademik
 Memberikan umpan balik/Tindak Lanjut Supervisi Akademik
 Membuat Laporan Supervisi Akademik

F. WAKTU  DAN TEMPAT PELAKSANAAN

 Waktu : 11 November  2020 sampai dengan 07 Oktober 2021


 Tempat : MTs Pontren Manbaul Ulum Cirebon
BAB II

KERANGKA BERPIKIR PEMECAHAN MASALAH

Supervisi akademik adalah kegiatan pengawasan yang berfungsi untuk menilai dan
membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran  agar berdampak
terhadap kualitas hasil belajar siswa.
Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi
akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalismenya.
Berkenaan dengan hal tersebut berarti supervisi akademik tidak bisa terlepas dari
penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran, mengingat hasil akhir yang ingin
dicapai dalam supervsi akademik adalah adanya pencapaian mutu pembelajaran.
Terdapat tiga kunci pokok atau dalam supervisi akademik, yakni :

 Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan


perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran; 
 Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus
didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program
pengembangan tersebut, dan; 
 tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi
belajar bagi murid-muridnya.

Secara rinci, tujuan supervisi akademik akan diuraikan lebih lanjut berikut ini:

 membantu guru mengembangkan kemampuannya profesionalnnya dalam


memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan
menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu; 
 memonitor kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa
dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang
mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan
sebagian murid-muridnya. 
 mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas
mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta
mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya.     

Dari Supervisi akademik yang telah dilaksanakan di MTs Pontren Manbaul Ulum , mulai dari
telaah Perangkat Pembelajaran diawal Tahun Pelajaran hingga supervisi berupa kunjungan
kelas pada bulan September – Desember 2021 dijumpai beberapa hal yang belum sesuai
dengan yang diharapkan,seperti :

 Penilaian pada RPP belum mencakupi seluruh aspek 


 Uraian materi pada RPP belum lengkap. 
 Penggunaan Media belum sesuai dengan yang diharapkan
 Kegiatan pembelajaran masih ada yang belum sesuai dengan perencana
BAB III

PENDEKATAN DAN METODE SUPERVISI

Sesuai bahan pelajaran yang tertera dalam lembaran kerja 08 maka penulis  memilih
Teknik Supervisi Akademik adalah tekhni induvidu. Hal diatas dilakukan karena dengan
tekhnik induvidu akan dapat diketahui bagaimana kwalitas induvidu guru tersebut dalam
pembelajranya. Dismping itu kita dapat melihat bagaiman betul keadaan guru yang
sebenarnya dalam pembelajran dengan adanya pertanyaan setelah kun jungan dalam kelas.
Adapun tekhnik supervisi induvidu terdiri dari lima macam:

 Kunjungan kelas
 Observasi kelas.
 Pertemuan induvidual.
 Kunjungan antar kelas
 Menilai diri sendiri.

Dalam pelaksanaan Supervisi akademik di MTs Pontren Manbaul Ulum Cirebon  penulis


memilih tekhnik indvidu kunjungan kelas. Disamping itu kita dapat juga dengan jelas
memberikan bimbingan secara individu untuk kegiatan tindak lanjut dalam pemecahan
masalah hal-hal yang menjadi bahan pembicaraan untuk perbaikan kedepanya.

BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM SUPERVISI

A. Jadwal Suprevisi Akademik 

Mapel//
Pokok
Nama Kela Fokus
No Hari/Tgl Pembahasan/ Jam Ke
Guru s Masalah
Kompetensi
Dasar

PKn
Prestasi Diri Kegiatan inti
Kamis/
FIitria Dewi, Prestasi diri konfirmasi
1 11-10- IX.1 1-2
S.Pd. utk masalah
2021
keunggulan penguatan
bangsa

dst..
dst.... dst... dst... dst.... dst..... dst.....
.
*****
B. Rekapitulasi Hasil Supervisi Akademik

Nilai
Skor Catatan
Perangka Nilai Proses Nilai  Penilaian
No Nama Rata- Hasil
t Pembelajaran Pembelajaran
Rata Temuan
Mengajar

Ada
Fitria Dewi,
1 85 83 74 81 pada LK
S.Pd.
14

dst..
dst.... dst... dst... dst.... dst..... dst.....
.

*****
C. Menindaklanjuti Hasil Supervisi Akademik
Nam Alternative
Fokus
No a Kelebihan Kelemahan Pemecahan Ket.
Masalah
Guru Masalah

Secara
umum RELATED:10
aspek- Kegiatan Kepala
Fitria Perangkat
aspek Sekolah dalam
1 Dewi, Pembelajara
penuaian Melaksanakan
S.Pd. n
RPP Rencana Kerja
sudah (Bagian 2)
terpenuhi

Waktu
sudh
sesuai Eksporasi Memberikan
Proses dengan belum tajam bimbingan dan
Pembelajara rencana. penilaian memperhatika
n Diskusi proses tidak n vidio
berjlan terlaksana pembelajaran
dengan
bak

Soal
Penilaian sudah
Memberikan
Pembelajara menjawa
bimbingan
n b semua
indikator

dst.. dst....
dst.... dst... dst... dst.... dst.....
. .

*****

D. Rencana Pemberian Umpan Balik


Guru
Hal-Hal yang
Nama Kelas Mengaja
No Keberhasian Harus Kesimpulan
Guru / r di kelas
Diperhatikan
Mapel

Media
Fitria Elaborasi
pembelajaran
1 Dewi, PKn IX.1 berjalan
dan penilaian
S.Pd. dengan baik
proses

dst..
dst.... dst... dst... dst.... dst..... dst.....
.
*****

D. Rencana Tindak Lanjut


Hasil
Pelaksanaan
Supervisi
Nama Bentuk Tindak
No Akademik Waktu/Tempat
Guru Lanjut
Terhadap Proses
Pembelajaran
Guru

Eksplorasi belum Diadakan


Fitria
tajam. Penilaian bimbingan dan Meyesuaika / ruang kepal
1 Dewi,
proses belum vidio madrasah
S.Pd.
terlaksana pembelajaran

dst..
dst.... dst... dst... dst....
.

*****
 BAB V

PENUTUP

Demikianlah laporan supervisi akademik  ini dibuat dan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Guru. Sebagai motivasi bagi guru untuk meningkatkan kualitas yang

berhubungan dengan pembelajaran mulai dari perencanaan (perangkat

pembelajaran), proses pembelajaran sampai ke penilaian yang meliputi seluruh

aspek. 

2. Bagi Kepala Madrasah. Merupakan bahan informasi untuk memberikan masukan

bagi guru guna perbaikan pembelajaran dimasa mendatang dan sebagai masukan

yang sangat berguna bagi peningkatan mutu madrasah kedepannya. 

3. Bagi siswa. Sebagai acuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. 

4. Bagi Orang Tua Siswa. Sebagai media informasi bagi orang tua siswa untuk

mengetahui secara objektif, tepat, benar, dan akurat mengenai kualitas sekolah

tempat anaknya belajar. 

5. Bagi Pengawas (atau Kepala Sekolah yang melakukan supervisi). Laporan bisa

menjadi autokritik baginya tentang mutu sekolah, efektivitas proses pembelajaran,

dan sejauh mana program supervisi yang didisain dan dilaksanakan efektif dalam

mengembangkan kemampuan profesional guru, dan laporan supervisi bisa dijadikan

sebagai titik awal untuk mendisain dan merencanakan program supervisi pada

periode berikutnya. Sehingga program supervisi dari satu periode ke periode

berikutnya merupakan sesuatu yang berkelanjutan. 

6. Bagi Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, a) laporan

supervisi bisa menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang relevan

dengan kondisi sekolah yang real, b) dijadikan sebagai bahan pengkajian kondisi

persekolahan secara nasional.

Anda mungkin juga menyukai