Anda di halaman 1dari 77

E-BOOK

#INVESTINGJOURNAL

Edisi : “What to Expect after US


Presidential Election”
7 November 2020
www.emtrade.id

02372/DJAI.PSE/03/202
0
GUNAKAN KODE PROMO SO34
Saham Diskonvaganza 2020
What to Aware?

Bursa global mengalami penguatan yang cukup signifikan yakni Indeks S&P dan Dow Jones naik 63,57%
dan naik 60.32%. Kenaikan bursal global tersebut didominasi oleh kenaikan harga saham teknologi. Saat
ini keduanya sedang mengalami koreksi akibat volatilas pemilu calon Presiden AS.

IHSG sudah naik 37% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 28 Agustus 2020 pada angka 5381
tertahan resistance MA 200, kemudian terkoreksi hingga area support 4750. Setelah dua kali sebelumnya
MA 200 diuji, 3 November 2020 MA 200 sebagai resistance kuat berhasil ditembus. Kami melihat trend
dalam jangka pendek IHSG masih berpotensi bergerak mix dengan kecendurungan menguat.

Perekonomian saat ini sudah mulai berangsur pulih pasca pandemic Covid-19. Berbagai vaksinpun banyak
dikembangkan untuk mendorong pulihnya perekonomian dengan cepat. Saat ini pelaku pasar sedang
menanti hasil pemilu Amerika Serikat. Ini terkait dengan arah kebijakan perekonomian ke depan yang
dapat berpengaruh bagi banyak negara.

Sebagai seorang investor dan trader, kita harus tetap menyikapi ini dengan optimis. Mengapa? Karena di
tengah volatilitas harga-harga yang saham ini, banyak peluang muncul untuk investasi maupun trading
jangka pendek. Kami juga banyak menemukan saham-saham yang salah harga atau undervalued.

Lalu bagaimana strategi yang tepat untuk menghadapi kondisi pasar saat ini? Saham apa saja yang bisa
diburu selain saham big caps? Saham apa saja yang akan bertahan dalam situasi seperti ini, dan malah
diuntungkan? Saham apa yang akan membagi dividen dan berapa banyak? Saham apa yang masih murah,
secara nominal dan secara valuasi, dan mempunyai kinerja bagus? Bagaimana strategi tradingnya? Yuk
baca sampai habis ya!
Global:
 Beberapa negara di Eropa melakukan lockdown untuk mengatasi penyebaran virus yang makin
meluas  Vaksin masih dinanti d itengah perbaikan eknomi yang terjadi di Eropa  PMI
Manufaktur Zona Euro naik jadi 54,8% (tertinggi sejak Juli 2018)  Begitupun PMI Manufaktur
Jerman Okt 58,2% (sebelumya 56,4%)  Ekonomi sudah menujukkan pemulihan hingga 2021
kelak
 Wall Street menilai bahwa Biden akan meraih kemenangan dan Partai Republik akan
mempertahankan kendali mayoritas Senat  Pemilihan senat ini juga diperhatikan investor  Ini
terkait kebijakan-kebijakan besar ekonomi termasuk stimulus fiskal akan bergantung pada pihak
mana yang memiliki kendali mayoritas
 Harapan investor pilpres AS akan lancar tanpa gugatan  Jika pilpres berjalan lancar tanpa
gugatan, pembahasan stimulus akan lebih cepat dilakukan guna membantu pemulihan ekonomi
lebih cepat.
 Kebijakan Biden dari segi Tax  menaikkan individual tax rate dan capital gains from 37% to 39%,
menaikkan corporate tax rate from 21% to 28%. Trade  Mendorong pengeluaran pemerintah
utk memberikan stimulus ke workers hingga 400 miliar US. Trade War against China masih
berlangsung namun dengan cara yang lbh demokratis (not military). Infrastructure  Mendorong
infrastruktur untuk clean energy hingga 2 triliun USD dan berfokus ke bidang transportasi. Energy
 Mendorong penerapan carbon neutrality di 2050, carbon pollution free di 2035. Investasi 
di Automobile Infrastructure (Charging stations for EV)
 Kebijakan Trump dari segi Tax  Menurunkan payroll dan capital gains tax rates. Menurunkan
corporate tax. Trade  Melanjutkan perang tariff with China. Keluar dari Trans Pacific
Partnership. Mengenakan bea impor for steel dan aluminium. Infrastructure  No specific plan
about infra. Invest di 5G network. Energy  Fokus ke energy independence. Menghapuskan
larangan eksplorasi oil dan gas
 PMI Caixin Manufaktur China naik menjadi 56,8 pada Oktober 2020 (sebelumnya 54,8) 
Menandakan tingkat pertumbuhan China mulai pulih  PMI China saat ini juga menjadi ekspansi
tercepat kedua sejak Agustus 2010 karena ekonomi terus pulih akibat pandemi Covid-19 
Manufaktur China yang sudah mulai berjalan normal dapat menjadi katalis positif bagi batu bara
di Indonesia.
 Keputusan Powell selaku ketua the Fed untuk mempertahankan suku bunga (The Fed Rate) di
level 0%-0,25% telah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar  Hal ini menggambarkan langkah
responsif The Fed untuk terus mendorong pemulihan ekonomi sedini mungkin  Powell juga
mengatakan bahwa akan ada banyak kebijakan fiskal dan moneter yang siap diluncurkan.
 Departemen Tenaga Kerja US melaporkan adanya penurunan klaim tunjangan pengangguran
(continuing) sebesar 6,64% per Oktober (dari 7,7 juta menjadi 7,2 juta jiwa)  Perbaikan data ini
mengindikasikan mulai normalnya kembali roda ekonomi dan diharapkan mendongkrak tingkat
daya beli masyarakat.

Nasional:

 Kasus baru Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai  Masyarakat sudah bisa menyesuaikan
dengan gaya hidup sosial disctancing untuk mengurangi kasus baru

 Dampak Positif Omnibus Law dari segi pajak dan ekonomi  Membantu pelaku UMKM untuk
perizinan usaha. Regulasi pajak disederhanakan  mendorong tingkat kepatuhan dan kesadaran
Wajib Pajak Iklim Investasi  Penyederhanaan regulasi usaha  ease of doing business  aliran
dana investasi lebih gencar. Tenaga Kerja  Pola kerja, hubungan kerja dan system upah
diperjelas Meningkatkan kepastian hukum bagi WNA yang bekerja di Indonesia. Property &
Konstruksi  Penyederhanaan pengurusan izin pembangunan (spt IMB, administrasi HGB).
Tidak ada lagi tumpang tindih peraturan, misal bentrok antara pengurusan tanah dan
pengembang (developer)

 Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) per Oktober mengindikasikan inflasi 0,07% setelah 3 bulan
beruntun terjadi deflasi  Pendukung dari sektor makanan,minuman dan tembakau sebesar
0,07%, kesehatan juga menyumbang inflasi sebesar 0,01% serta penyedia makanan & minuman /
restaurant menyumbang 0,02%  Artinya daya beli masyarakat sudah mulai pulih 
Pereknomian sudah mulai berangsur pulih
 Rilis data PDB Indonesia Kuartal III mengalami perbaikan. Walaupun masih terkontraksi 3,49% YoY
(sebelumnya 5,32%) namun kinerja kuartalan mulai naik 5,05%. Pertumbuhan belanja pemerintah
naik 9,76%  Pendukung dari sisi pengeluaran pertanian naik 2,15% secara YoY dan juga
peningkatan konsumsi pemerintah 9,76% YoY.

 Rilis data PMI Indonesia kuartal III mengalami perbaikan. Walaupun masih dibawah standart 50
namun Indonesia sudah mulai ada pembaikan di bulan Oktober 47,8 dibandingkan September
47,2. Kemarin pada bulan Agustus sempat menyentuh 50,8 dan terkontraksi kembali di bulan
September dikarenakan adanya PSBB kembali.

 Realisasi PEN baru 49,5%  Masih ada banyak stimulus yang akan diberikan pemerintah ke depan
 diharapkan dapat menjadi pendorong likuiditas sehingga tingkat konsumsi masyarakat juga
bisa naik secara perlahan.

 Kerjasama berupa perpanjangan pemberian fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dari
pemerintah AS ke Indonesia direspon positif  Perpanjangan tersebut dinilai akan memberi
ruang bagi eksportir Indonesia untuk memaksimalkan fasilitas GSP  Dubes Indonesia untuk AS
targetkan pemanfaatan GSP dapat meningkat 300% dalam 4 tahun senilai US$ 7,1 miliar

 Anggaran Infrastruktur naik 47,3%  artinya tahun depan pembangunan infrastruktur akan
meningkat.

 Window Dressing  Strategi untuk mendesain ulang portofolio agar tampak lebih bagus.
Berikut adalah update data ekonomi terkini:

DATA INDIKATOR EKONOMI TERKINI

Indikator Tingkat
Pertumbuhan Ekonomi (Q3-2020 YoY) -3,49%
Inflasi (Oktober 2020 YoY) 0,07%
Suku Bunga BI-7DRR 4%
Defisit Anggaran (Smt 1 – 2020) -1.57% PDB
Cadangan Devisa (September 2020) US$ 133,7 miliar
Neraca Dagang (September 2020 YoY) Surplus USD 2.44 miliar
Ekspor – Impor (September 2020 YoY) -0.51% dan -18.15%
Indeks Kepercayaan Konsumen (September 2020) 83,4%
Penjualan Retail (Agustus 2020) -9.2%
% Utang LN terhadap PDB (Juni 2020) 36.5%
PMI Manufaktur (Oktober 2020 MoM) 47,8
Bursa Saham Global – Nasional

Bursa global mengalami penguatan yang cukup signifikan yakni Indeks S&P dan Dow Jones naik 63,57%
dan naik 60.32%. Kenaikan bursal global tersebut didominasi oleh kenaikan harga saham teknologi. Saat
ini keduanya masih bergerak voaltil menunggu kepastian calon Presiden AS.

IHSG sudah naik 37% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 28 Agustus 2020 pada angka 5381
tertahan resistance MA 200, kemudian terkoreksi hingga area support 4750. Setelah dua kali sebelumnya
MA 200 diuji, 3 November 2020 MA 200 sebagai resistance kuat berhasil ditembus. Bisa dilihat pada grafik
IHSG daily di bawah ini, trend dalam jangka pendek IHSG masih berpotensi bergerak mix menanti
kepastian Calon Presiden AS dan pemilu di AS dapat berjalan tanpa gugatan.

Chart IHSG (Daily)


Chart IHSG (Monthly)
POIN-POIN STRATEGI
Saat ini merupakan momen terbaik untuk mendapatkan saham diskon, yang jarang sekali terjadi dan
sudah dinanti selama 10 tahun lebih.

Strategi saat crash :


Jika pada trend harga saham sideways / naik, kita mencari saham2 yang trending up untuk trading dengan
strategi Super Trader, sedangkan ketika terkoreksi tajam, strategi yang digunakan adalah value investing
dan juga swing trading.

Kriteria saham investing :


o Bisnis model defensive, tidak terdisrupsi bahkan diuntungkan dari pandemic Covid 19 ini.
o Manajemen perusahaan bonafid, good corporate governance
o Profitabilitas  rasio profitabilitas semua kami pertimbangkan, namun yang terpenting bagi
investor retail adalah EPS atau laba bersih per lembar saham. Kami memilih saham yang
memiliki pertumbuhan EPS sustainable dari tahun ke tahun
o Valuasi  valuasi kami nilai secara historical. Beberapa saham seperti BBCA dan UNVR
dianggap memiliki valuasi yang mahal jika dibandingkan dengan sektoralnya. Meski demikian,
mempertimbangkan 3 poin sebelumnya, wajar jika valuasi perusahaan tersebut lebih
mahal/premium karena dari bisnis model, manajemen, dan profitabilitasnya lebih
sustainable. Tidak bisa membandingkan perusahaan premium dan perusahaan lain apple to
apple. Oleh karena itu, kami memilih untuk melihat diskon valuasi secara historical.

Strategi beli saham:


o Kita tidak pernah tahu batas bawah market di angka berapa, yang bisa kita lihat adalah tanda
reversal di depan mata dan juga suplai dan demand
o Cara beli saham dengan lump sum bukan berarti beli banyak dalam sekali gebuk / sekali
borong dalam sehari. Namun tetap harus disebar. Ingat! Tidak ada orang yang tahu bottom
market pas di angka berapa. Jangan ngetes kedalaman kolam dengan 2 kaki. Cash is the king!
o Cara menyebar / mencicil beli  tergantung cashflow / besaran modal yang dimiliki. Di
EMTrade akan diberi tahu kapan mulai masuk dan besaran modalnya berapa untuk mencicil
(berapa % dari portfolio).
o Swing trading  harus ikuti realtime di EMTrade daftar di www.emtrade.id atau ellen-
may.com/emtrade
Money Management Ala Emtrade

Di tahun 2020 ini , manfaatkan kesempatan untuk investasi di saham - saham berfundamental bagus yang
sedang terdiskon. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Yuk simak dan terapkan beberapa point penting berikut :

1. Pisahkan porto investasi dan trading Anda! Selain itu modal juga dipisah ya.

2. Untuk porsi investasi sebesar 80% dan trading 20% (Tahun 2020 adalah investing year! Manfaatkan
kesempatan langka ini yah).

3. Untuk investasi , maksimal beli saham 5 saja yah. Tidak perlu borong banyak saham. Lakukan
strategi cicil beli sehingga artinya bagi modal Anda ke dalam beberapa kali pembelian.

Kami akan infokan secara realtime kapan waktunya cicil beli. Nah, kami juga sudah menginfokan level
support atas saham-saham invetasi tersebut sebagai reminder (Cek di pesan berikutnya yah!).

4. Nah untuk trading , fokusnya adalah Belajar yah.

Jangan terburu - buru ingin cepat untung dan jangan agresif karena kondisi market dalam
kecenderungan turun.

Start small dan bagi pemula, beli maksimal 10 saham saja. Jangan kalap borong semua saham. Dan
pastinya jangan lupa prinsip Cut Lossess Short and Let Profit Run artinya batasi risiko sedini mungkin
dan kita akan hold saham yang masih kuat untuk naik.

5. Masih bingung?

Yuk lihat ilustasi berikut!

Modal awal = Rp 100 juta dan dibagi menjadi:

Investasi (80%) = Rp 80 juta

 Jadi, buat invetasi, porsi per saham max adalah Rp 80 juta : 5 saham = Rp 16 juta/saham

 Rp 16 juta dibagi 4x cicil beli (estimasi hingga akhir tahun) = Rp 4 juta tiap kali beli saham

Trading (20%) = Rp 20 juta


 Jadi buat trading Rp 20 juta / 10 saham = per saham porsi beli maksimal Rp 2 juta

 Rp 2 juta ini porsi single Anda. Jadi, kalau kita bilang beli half, artinya beli Rp 1 juta saja yah.

Untuk saham investasi, kalian bisa memilih dari 12 saham referensi EmTrade yaitu BBCA, BBRI,
BBNI, BMRI, ICBP, INDF, HMSP, GGRM, UNVR, KLBF, TLKM, ASII.

Contoh:

Seperti ilustrasi di atas, kita akan beli 5 saham untuk investas. Masing-masing porsinya Rp 16 juta/ saham
ya dengan dicicil 4x (sampai Desember). Jadi buat cicil beli investasi maksimal Rp 4 juta / saham tiap bulan.

Sebagai contoh, kita pilih 5 saham untuk investasi yaitu BBCA, BBRI, ICBP, HMSP, dan ASII.

Perhatikan ilustrasi cicil beli saham investasi berikut ini !

September Oktober November Desember

Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai

BBCA 27,575 1 Rp2,757,500 24,200 1 Rp2,420,000 28,000 1 Rp2,800,000 30,000 1 Rp3,000,000

BBRI 3,150 12 Rp3,780,000 2,850 14 Rp3,990,000 3,200 12 Rp3,840,000 3,500 11 Rp3,850,000

ICBP 10,350 3 Rp3,105,000 9,700 4 Rp3,880,000 10,250 3 Rp3,075,000 10,625 3 Rp3,187,500

HMSP 1,475 26 Rp3,835,000 1,240 32 Rp3,968,000 1,400 28 Rp3,920,000 1,600 24 Rp3,840,000

ASII 4,700 8 Rp3,760,000 4,100 9 Rp3,690,000 4,350 9 Rp3,915,000 5,250 7 Rp3,675,000

Dari ilustrasi tersebut ada perubahan jumlah lot untuk cicil beli setiap bulannya karena harga saham juga
berubah. Namun ketika cicil beli nominal untuk cicil beli saham mendekati Rp 4 juta sebagai nilai maksimal
cicil beli tiap bulannya.
6. Tak ketinggalan, gimana nih cara atur risiko ketika trading?

Menyambung contoh di atas, kalau misal per saham Rp 2 juta dan kerugian max 10% , artinya kerugian
maksimal Rp 200 ribu .

Kalau level stoploss tertembus, maka disiplin cut loss yah. Seringkali kita batasi kerugian di bawah 10%
juga untuk proteksi modal . Jadi secara persentase rugi per saham dibandingkan total modal kurang dari
1% (Rp 200 ribu dari Rp 20 juta = 1%).

Well, sekarang kita bahas lebih lanjut yah..

Kalau misal dari awal Anda siap tanggung risiko 10% dari total modal, artinya Rp 20 juta x 10% = Rp 2 juta
(siap untuk jadi biaya sekolah dan belajar).

Rp 2 juta adalah batas kerugian maksimal dari satu portofolio

Kalau setiap trading, rugi Rp 200 ribu , maka kita punya kesempatan 10 x untuk membatasi risiko

Dan kalau belinya half , maka rugi Rp 100 ribu dan kita punya kesempatan 20 x untuk membatasi risiko

Gimana? Udah mulai paham kan pentingnya manajemen risiko!

Cut loss adalah hal yang harus siap dihadapi dan jadikan ini sebagai moment belajar sehingga mindset dan
skill trading serta investing lebih berkembang yah.
Saham yang akan bagi Deviden

Saham yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat ini adalah saham ITMG dan IPCM. Adapun
rinciannya adalah :

Keterangan / ITMG IPCM

Saham

Dividen/ Rp 307 Rp 2

lembar saham

Cum Date 9 Nov 20 12 Nov 20

Ex Date 10 Nov 20 13 Nov 20

Recording Date 11 Nov 20 16 Nov 20

Payment Date 24 Nov 20 2 Des 20

Terdapat beberapa tanggal penting dalam dividen yaitu

 Cum date  tanggal terakhir investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk
mendapatkan dividen selama saham tersebut tidak dijual hingga ex date  Cum date dan ex date
yang digunakan adalah tanggal cum date di pasar regular

 Ex date  hari pertama di mana investor yang ingin membeli saham tertentu tidak berhak lagi
mendapatkan dividen.

 Recording date  tanggal pencatatan investor saham yang telah membeli saham tersebut dan
berhak mendapatkan dividen.

 Payment date  tanggal seorang investor akan menerima dividen tersebut.


Top Down Analysis Investasi Saham

Macro Economy Top Down Analysis adalah salah satu pendekatan untuk
menganalisis fundamental perusahaan. Urutan Top Down
Sectoral Analysis
Analysis biasanya digambarkan dengan piramida terbalik
Business Model
dengan urutan makro ekonomi, sector, bisnis model,
Management manajemen perusahaan, dan terakhir adalah numbers.

Numbers

Makro ekonomi mengenai kondisi ekonomi dengan skala global atau nasional. Ada beberapa poin yang
perlu diperhatikan dalam analisis makro ekonomi, yaitu kebijakan fiskal & moneter, GDP, inflasi, suku
bunga, data pengangguran, neraca dagang negara dan yield obligasi negara dan kondisi non ekonomi yang
mempengaruhi dunia seperti COVID-19 atau perang.

Setelah melihat makro, kita bisa memilah sektor mana


saja yang terdampak dengan kondisi makro. Seagai
contoh misalnya saat terjadi pandemi seperti saat ini,
kita bisa mengurutkan dari sektor yang paling terdampak
hingga sektor yang tidak terdampak. Setelah melakukan
analisis sektoral, kita bisa memilih saham mana yang
memiliki potensi dikoleksi.

Pertama kita harus mengenal dulu model bisnisnya. Secara sederhana model bisnis bisa diartikan
bagaimana cara perusahaan tersebut dalam memperoleh pendapatan. Biasanya tiap sektor memiliki ciri
khas model bisnisnya sendiri. Seperti sektor konstruksi yang mendapatkan pendapatan dari kontrak,
berbeda dengan ritel yang mendapatkan pendapatan dari penjualan barang.

Setelah itu kita lihat bagaimana manajemen perusahaan tersebut. Melihat bagaimana perusahaan
melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan atau track record ketika menghadapi krisis. Inovasi
menjadi salah satu komponen penting dalam menilai suatu perusahaan untuk melihat kemampuan
adaptasi perusahaan di setiapn kondisi.
Menghitung Harga Wajar Saham

Saat situasi seperti ini, muncul saham-saham yang mulai salah harga atau undervalued untuk berinvestasi.
Metode relative valuation berbasis price to earning ratio (PER) adalah metode sederhana yang bisa
digunakan untuk menghitung valuasi harga saham. PER yaitu perbandingan harga saham (price) terhadap
laba per lembar saham (earning per share / EPS).

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung earning per share (EPS). EPS didapatkan dari
laba dibagi dengan jumlah saham beredar. EPS yang digunakan haruslah EPS tahunan. Jika data yang
tersedia adalah EPS kuartal, maka harus disetahunkan terlebih dahulu.

Agar lebih jelas, mari kita hitung valuasi saham ASII dengan metode PER.

Langkah 1. Siapkan data ASII

ASII sudah mengeluarkan laporan leuangan kuartal II dengan EPS Rp 281. EPS kuartal II ini harus
disetahunkan atau annualized untuk menghitung valuasi ASII. Bagaimana caranya?

EPS Kuartal II ASII senilai Rp 281. Maka untuk menyetahunkan EPS ASII adalah dengan cara:

= EPS x 2

= Rp 281 x 2

= Rp 562

Langkah 2. Menentukan PER ASII

PER yang dapat digunakan untuk mencari nilai wajar dapat menggunakan rata-rata PER dalam lima tahun
terakhir. Maka didapatkan PER ASII senilai 17x.
Untuk PER tahunan sendiri didapatkan dari harga saham (close) dibagi dengan EPS.

2015 2016 2017 2018 2019 Average

Price 6000 8275 8300 8225 6925

EPS 357 374 466 535 536

PER 16.81x 22.13x 17.81x 15.37x 12.92x 17x

Langkah 3. Menentukan Nilai Wajar ASII

Setelah EPS dan rata-rata PER ditemukan, langkah terakhir ada menentukan nilai wajar ASII. Untuk
memudahkan, kita bisa memasukan angka PER rata-rata dan EPS 2020 yang disetahunkan ke dalam rumus
PER.

PER= Price/EPS

17X= Price/(Rp 526)

Kemudian kita bisa menemukan nilai wajar ASII dengan persamaan berikut

Price =EPS x PER

Price=Rp 562 x 17

Price=Rp 9554

Didapatkan bahwa nilai wajar ASII adalah Rp 9554. Jika dibandingkan dengan harga penutupan ASII 19
Agustus 2020 maka ASII sudah terdiskon 44.6%. Sedangkan untuk saham 2nd liner, kami menambahkan
perthitungan price/earnings to growth ratio (PEG).Indikator ini sebagai model valuasi untuk mengukur
kepantasan antara harga saham, laba yang dihasilkan per lembar sahamnya, dan harapan pertumbuhan
perusahaan.
PEG = PER / CAGR

di mana,

Contoh perhitunggan CAGR:

Contoh Perhitungan PEG:

Perhitungan Margin Of Safety atau MOS dapat diperoleh dengan rumus:


Dari hasil perhitungan akan menunjukkan angka yang maknanya:

Poin-Poin Penting dalam Laporan Keuangan


Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan Neraca

2. Aset

Aset Lancar Aset Tidak Lancar (Tetap)

✓ kas dan setara kas, ✓ Aset tetap : pajak dibayar di muka /

✓ piutang, kelebihan pajak, tanah, gedung, kendaraan,


peralatan.
✓ perlengkapan,
✓ Aset investasi  investasi saham, obligasi,
✓ beban dibayar di muka (pajak, uang
etc
muka, biaya, sewa, asuransi, iklan),
barang dagang (inventori). ✓ Aset tidak berwujud  goodwill (nama
baik), franchise, hak paten, merk dagang,
✓ Manufaktur  bahan baku, persediaan
dsb
barang setengah jadi & barang jadi.
3. Liabilitas (Utang)

Liabilitas Lancar (Jangka Pendek) Liabilitas Tidak Lancar (Jangka Panjang)

✓ utang bank jangka pendek, ✓ utang jangka panjang yang jatuh tempo > 1

✓ utang usaha, tahun,

✓ beban akrual (sudah terjadi di periode ini ✓ utang obligasi,

tapi belum dibayar), ✓ imbalan kerja karyawan dll yang > 1 tahun

✓ utang obligasi,

✓ utang jangka panjang yang akan jatuh


tempo < 1 tahun

4. Ekuitas (Modal)

• Modal disetor

• Modal saham

• Laba ditahan

• Share premium  capital gain


(kenaikan harga saham)
5. Laba Rugi Perusahaan Dagang Laba Rugi Perusahaan Jasa

6. Laporan Peruabahan Ekuitas

7. Laporan Arus Kas (Cashflow)

Arus kas dari aktivitas

• operasi (operational activities)  operasional, pajak, pendapatan, bunga, piutang, utang, dll

• investasi (investing)  jual beli investasi, return investasi, jual/beli asset tetap

• pendanaan (financing) utang bank, obligasi, treasury (buy back)

22
Rasio Laporan Keuangan

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan asset lancarnya. Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio
seperti current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

 Current Ratio = Aset Lancar : Utang Lancar

 Quick Ratio = [(Kas + Investasi jangka Pendek + Piutang) : Utang Lancar] x 100%

Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.

Rumus Current ratio : Aset Lancar/Utang Lancar.

Current Ratio ICBP: Rp 19,751,045/Rp 7,332,801= 2.7x

Rumus Quick ratio: (Kas setara kas + Investasi jangka Pendek + Piutang)/Utang Lancar. Sebagai contoh,
kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.

Quick Ratio ICBP: (Rp 8,904,198 + Rp 1,184,641 + Rp 5,768,111)/ Rp 7,332,801 = 2.16x

23
Rumus Cash ratio: Kas setara kas/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan
Kuartal-I 2020 saham ICBP.

Quick Ratio ICBP: Rp 8,904,198 / Rp 7,332,801 = 1.21x

2. Rasio Arus Kas


Cash ratio = [(kas + setara kas) : utang lancar] x 100%

2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Rasio ini penting bagi investor untuk melihat kinerja suatu perusahaan seperti mengukur
efisiensi perusahaan dalam memperoleh laba.

a. Profit Margin = (laba bersih : penjualan) x 100%

b. Gross Profit Margin = (laba kotor : penjualan bersih) x 100%

c. Net Profit Margin = (laba bersih setelah pajak : penjualan bersih) x 100%

d. Return on Equity (ROE) = (laba bersih setelah pajak : ekuitas) x 100%

e. Return on Assets (ROA) = (laba sebelum bunga dan pajak : total aktiva) x 100%

Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.

Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share adalah rasio untuk mengukur laba perusahaan yang dibagikan ke para pemegang
saham. EPS juga biasanya digunakan untuk menghitung rasio pembayaran dividen. Jadi EPS menjadi
rasio penting untuk investor dalam menilai profitabilitas perusahaan. EPS bisa dihitung dengan: laba
bersih setelah pajak /jumlah saham beredar

24
EPS MYOR Q1 2020 = Rp 949,829,206,540/22,358,699,725 lembar

= Rp 42.5

Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin adalah rasio yang mengukur efisiensi harga pokok atau biaya produksi untuk
menghasilkan laba kotor. Semakin besar GPM, semakin efisien kegiatan operasional perusahaan.
Semakin kecil GPM, maka perusahaan dinilai kurang efisien dalam melakukan kegiatan operasional.
GPM bisa dihitung dengan: (laba kotor/total pendapatan atau penjualan bersih) x 100%. Sebagai
contoh menghitung rasio GPM dan lainnya, kita akan meggunakan laporan keuangan MYOR kuartal-
1 2020.

GPM MYOR Q1 2020 = (Rp 1,656,951,464,577 / Rp 5,379,537,546,423) x 100%

= 30.8%

25
Nett Profit Margin (NPM)

Nett profit margin adalah rasio untuk membandingkan pendapatan perusahaan dengan laba bersih
setelah pajak. Semakin besar NPM, semakin baik perusahaan mengonversi pendapatan menjadi laba
bersih. NPM bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak/total pendapatan atau penjualan
bersih) x 100%

NPM MYOR Q1 2020 = (Rp 949,829,206,540 / Rp 5,379,537,546,423) x 100%

= 17.7%

Return on Assets (ROA)

Return on Assets adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatakan
laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai ROA akan semakin baik kinerja
perusahaan. . ROA bisa dihitung dengan: (laba bersih sebelum pajak dan bunga atau EBIT/total aset)
x 100%.

26
ROA MYOR Q1 2020 = (Rp 1,266,014,439,917-Rp 104,879,840,761+Rp 12,423,652,644)/(Rp
19,474,546,511,239) x 100%

= 6%

Return on Equity (ROE)

Return on Equity adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatakan
laba dari modal perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE akan semakin baik kinerja perusahaan. ROE
bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak /total ekuitas) x 100%.

27
ROE MYOR Q1 2020 = (Rp 949,829,206,540/Rp 10,846,852,689,295) x 100%

= 11%

3. Rasio Dividen

a. Dividend Yield

Dividen yield memberi informasi berapa persentae keuntungan dividen tunai kepada
pemegang saham. Dividen yield membandingkan dividen tunai dan harga saham. Informasi
dividen tunai per saham yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham bisa
didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di situs IDX.

Dividend yield bisa dihitung dengan: (dividen tunai per saham / harga saham) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.

28
Dividend yield MYOR = (dividen tunai per saham / harga saham) x 100%

= (Rp 30 / Rp 2190) x 100%

= 1.37%

b. Dividend Payout Ratio

Dividen payout ratio adalah persentase laba yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen. Rasio ini bisa melihat perbandingan laba yang dibagikan dan
laba yang ditahan untuk pengembangan perusahaan. Informasi laba yang dibayarkan
perusahaan kepada pemegang saham bisa didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) di situs IDX.

DPR bisa dihitung dengan: (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.

Dividend payout ratio MYOR = (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x
100%

= (Rp 670,760,991,750 / 2,039,404,206,764) x 100%

= 32.89%

29
4. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio (DAR)

Debt asset ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utangnya
dengan aset. DAR yang kecil lebih baik karena semakin besar utang perusahaan dibandingkan
dengan total asetnya. Sehingga aset perusahaan tidak cukup untuk membayar utang
perusahaan.

Debt ratio = (total utang : total aset) x 100%

Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Debt to asset ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total aset

= Rp 8,627,693,821,944 / 19,474,546,511,239

= 0.44 x

b. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utangnya dengan
ekuitas perusahaan. Rasio ini mencerminkan kemampuan ekuitas pemegang saham untuk
menutupi semua hutang dalam hal terjadi penurunan bisnis. Semakin kecil DER, semakin baik.

Debt to equity ratio = (total utang : ekuitas) x 100%

30
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Debt to equity ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total ekuitas

= Rp 8,627,693,821,944 / 10,846,852,689,295

= 0.80 x

5. Rasio Aktivitas
Activity ratio adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan mengelola asetnya. Seperti melihat
bagaimana perputaran piutang suatu perusahaan atau persediaan produk dari perusahaan tersebut.
Selain itu juga mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan dari aset mereka.

a. Perputaran piutang = (penjualan kredit bersih/ rata2 piutang) x 100%

 at least 12  higher better

b. Perputaran inventori = (COGS / average inventory) x 100%

Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.

Inventory Turnover

Inventory turnover ratio (perputaran persediaan) adalah rasio untuk mengukur efektivitas mengelola
barang persediaan perusahaan. Inventory turnover harus dibandingkan dengan industri atau
perusahaan sejenis untuk mengetahui baik atau buruknya inventory turnover perusahaan.

Inventory turnover ratio bisa dihitung dengan: (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode
lalu)/2)). Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

31
Inventory turnover MYOR : (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode lalu)/2))

: (Rp 3,772,622,081,846 / (2,877,012,552,776 + 2,790,633,951,514) /2))

: 1.31x

Kita juga bisa menghitung daily sales inventory (DSI) dengan mengalikan ((Persediaan periode ini +
Persediaan periode lalu)/2) / HPP) x 365 menjadi 0.75 x 365 hari= 274 hari. DSI ini bisa melihat berapa
lama rata-rata persediaan perusahaan bisa dikonversi menjadi penjualan.

Receivable Turnover

Receivable ratio digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mengkonversi piutang
menjadi kas perusahaan. Semakin tinggi receivable turnover berarti semakin banyak piutang berarti
semakin baik perusahaan mengelola piutangnya.

Receivable turnover bisa dihitung dengan: (Penjualan/(Piutang periode ini + Piutang periode lalu)/2)).

32
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Receivable turnover MYOR : (Penjualan/(Piutang periode ini + Piutang periode lalu)/2))

: (Rp 5,379,573,546,423 / (5,209,764,155,724 + 5,901,994,049,176) /2))

: 0,97x

Fixed Asset Turnover Ratio

Rasio ini untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset teapnya. Rasio ini
menunjukan produktivitas aset teap dalam memperoleh pendapatan. Untuk mengetahui baik
buruknya rasio perusahaan, perlu dibandingkan dnegan industri atau perusahaan sejenis selama
bertahun-tahun.

33
Fixed asset turnover bisa dihitung dengan: Penjualan/Aset tetap Sebagai contoh, kami menggunakan
laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Fixed asset turnover MYOR : Penjualan/Aset tetap

: Rp 5,379,573,546,423 / 6,541,458,889,970

: 0,84x

6. Rasio Perbankan

a. CAR = Total Modal/Aset Tertimbang Menurut Risiko

b. NPL = Kredit Macet / Total Kredit

c. NIM = Pendapatan Bunga/Aktiva Produktif

d. BOPO = Beban Operasional / Pendapatan Operasional

e. LDR = Total Kredit / (Total DPK + Modal Disetor) x 100%

f. CASA = (Current Account + Saving Account) / Total DPK x 100%

7. Rasio Valuasi

a. PER = Price / earnings

b. PBV = price / book value

c. PEG = PER / CAGR

34
Jenis – Jenis Karakter Saham

Defensive
 Basic & primary needs
 Pangsa pasar besar
 Economic moat
 Tahan krisis
 Sektor: Consumer goods, Cigarettes, Utility, Farmasi

Cyclical
 Terpengaruh kondisi ekonomi, siklus bisnis, alam
 Bukan primary needs, bersifat substitusi
 Naik saat economic boom, turun saat resesi
 Tidak tahan krisis
 Sektor: finance, property, agriculture, mining

Turnaround
 Dari jelek jadi bagus
 Perubahan (business model, sales, cost, product, management)
 Risiko ketidakpastian
 Mulai diakumulasi
 Sektor: Retail, Infra, Property

Fast Growing
 Revenue & profit naik konsisten
 Punya produk kuat / brand
 Inovatif
 Masih punya ruang berkembang
 Various sector

35
DISCOUNTED
STOCKS

36
BIG CAPS
 Investasi fokus saham yang menjadi penggerak IHSG / kapitalisasi besar karena akan diborong oleh
institusi di masa diskon seperti saat ini yaitu saham : BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, UNVR, INDF, ICBP,
HMSP, GGRM, KLBF, TLKM

 Kami lebih suka sektor consumer goods  UNVR, INDF, ICBP, HMSP, GGRM, KLBF untuk blue chips
daripada perbankan karena NPL / kredit macet potensi meningkat

 Exposure investing saat ini maksimal 20% (artinya maksimal 20% dari total modal untuk investasi
jangka panjang)

Poin-poin rangkuman fundamental perusahaan untuk investasi jangka panjang :

1. PT BANK CENTRAL ASIA (BBCA)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

EPS Rp 836 Rp 945 Rp 1049 Rp 1159 Rp 992

NPL 0.3% 0.4% 1.4% 1.3% 0,4%

37
Valuasi
Valuasi BCA cenderung premium dan saat ini sudah mulai mencapai harga wajarnya 10.10% sejak dihitung
dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BBCA 31.75x 18.54x 23.17x 24.79x 28.84x 10.0%

Harga
Rp 22.525
Wajar

MOS 39.84% Harga terakhir Rp 31.500

2. PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 610 Rp 730 Rp 805 Rp 825 Rp 478

NPL 0.44% 0.70% 0.85% 1.20% 0.5%

38
Valuasi
Valuasi BNI cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 23.48% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BBNI 10.38x 9.06x 13.56x 10.93x 9,52x -23.48%

Harga
Rp 5.097
Wajar

MOS -2.69% Harga terakhir Rp 4.960

3. PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. (BBRI)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 214.04 Rp 236.93 Rp 264.66 Rp 281,31 Rp 166.04

NPL 1.09% 0.88% 0.92% 1.04% 0.9%

39
Valuasi
Valuasi BRI cenderung premium dan saat ini sudah mencapai harga wajar 37.09% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BBRI 21.44x 10.89 15.36x 13.83x 15,64x 37.09%

Harga
Rp 2.221
Wajar

MOS 60.29% Harga terakhir Rp 3.560

4. PT BANK MANDIRI Tbk. (BMRI)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 295.85 Rp 442,28 Rp 536,04 Rp 588.90 Rp 441,26

NPL 1.53% 1.18% 0.67% 0.84% 0,82%

40
Valuasi
Valuasi Bank Mandiri cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 29.76% sejak dihitung dari
PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BMRI 13.71x 19.52x 18.09x 13.76x 13.03x -29.76%

Harga
Rp 6.151
Wajar

MOS -1.64% Harga Terakhir Rp 6050

5. PT INDOFOOD Tbk. (INDF)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

EPS Rp 472 Rp 473 Rp 474 Rp 559 Rp 648

ROA 6.4% 5.3% 5.1% 6.1% 6.7%

ROE 12.0% 10.8% 9.9% 10.9% 12.1%

41
Valuasi
Valuasi INDF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 34.05% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

INDF 11.07x 16.79x 16.12x 15.72x 14.18x -34.05%

Harga
Rp 10.124
Wajar

MOS -29.13% Harga Terakhir Rp 7.175

6. PT INDOFOOF CBP SUKSES MAKMUR Tbk. (ICBP)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

EPS Rp 309 Rp 326 Rp 392 Rp 432 Rp 580

ROA 12.6% 11.2% 13.6 % 13.8% 16.2%

ROE 12.6% 11.2% 13.6% 18.89% 23.4%

42
Valuasi
Valuasi ICBP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 45.29% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

ICBP 17,03x 27.75x 27.30x 26.66x 25.81x -45.29%

Harga
Wajar Rp 15.508

MOS -36.32% Harga Terakhir Rp 9.875

7. PT UNILEVER INDONESIA Tbk. (UNVR)

Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable  mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 168 Rp 184 Rp 238 Rp 194 Rp 190.00

ROA 38.2% 37,00% 44.7% 35.8% 33,90%

ROE 135.8% 135.4% 123.0% 140.0% 82.2%

43
Valuasi
Valuasi UNVR cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 30.17% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

UNVR 42.50x 46.26x 60.86x 38,12x 43.35x -30.17%

Harga
Rp 9.000
Wajar

MOS -10.28% Harga Terakhir Rp8.075

8. PT GUDANG GARAM Tbk. (GGRM)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 3.470 Rp 4.030 Rp 4.050 Rp 5.655 Rp 3.972

ROA 10.60% 11.61% 11.28% 13.83% 9,65%

ROE 16.86% 18.38% 17.26% 21.36% 14.00%

44
Valuasi
Valuasi GGRM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 49,38% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

GGRM 10.52x 18.41x 20.79x 20.65x 9.37x -49.38%

Harga
Rp 68.058
Wajar

MOS -38.58% Harga Terakhir Rp 41.800

9. PT HM SAMPOERNA Tbk. (HMSP)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 110 Rp 109 Rp 116 Rp 118 Rp84

ROA 30.02% 29.37% 29.05% 26.96% 23,32%

ROE 37.34% 37.14% 38.29% 38.46% 33,66%

45
Valuasi
Valuasi HMSP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 60.35% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

HMSP 17.20x 34.82x 43.39x 31.98x 17.80x -60.35%

Harga
Rp2.829
Wajar

MOS -48.92% Harga Terakhir Rp 1.445

10. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. (TLKM)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 196.19 Rp 223.55 Rp 182.03 Rp 188.40 Rp 221,86

ROA 16.2% 16.5% 13.1% 12.5% 12.5%

ROE 27.6% 29.2% 23.% 23.5% 28,00%

46
Valuasi
Valuasi TLKM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 39.46% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

TLKM 12.76x 20.29x 19.86x 20.60x 21,07x -39.46%

Harga
Rp 4.504
Wajar

MOS -37.17% Harga Terakhir Rp 2.830

11. PT ASTRA INTERNATIONAL INDONESIA Tbk. (ASII)

Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 374 Rp 466 Rp 535 Rp 536 Rp 562

ROA 7.0% 7.8% 7.9% 7.6% 7.6%

ROE 13.1% 14.8% 15.7% 14.3% 13.7%

47
Valuasi
Valuasi ASII cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 53.12% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

ASII 10.36x 12.9x 15.4x 17.8x 22.1x -53.12%

Harga
Rp9.558
Wajar

MOS -39.06% Harga Terakhir Rp 5.825

12. PT KALBE FARMA Tbk. (KLBF)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable  mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 49.03 Rp 51.25 Rp 52.39 Rp 53.48 Rp 59.20

ROA 15.44% 14.76% 13.76% 12.52% 12.75%

ROE 18.86% 17.66% 16.33% 15.19% 16.39%

48
Valuasi
Valuasi KLBF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 22.36% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

KLBF 25.59x 30.88x 32.96x 29.00x 30.29x -22.36%

Harga
Rp 1.823
Wajar

MOS -16.90% Harga Terakhir Rp 1.515

49
Tabel Bluechip On Discount

50
Sectoral Update and
Stock Picking
CIGAR BUTT INVESTING

51
Cigar Butt Investing
Picking up discarded cigars and taking the last few puffs out of them - quite unappetizing, but still
technically good value.

Kriteria Cigar Butt


• Business sedang tertekan

• PBV < 1

• Cocok untuk retail (liquidity matters for institution)

• Risiko : Value trap

Property update (sectoral)


• Terpukul pada Q2 karena pandemic
• Relaksasi PSBB, aktivitas ekonomi semakin aktif
• Jam operasi mall lebih panjang
• Penjualan hingga Sept 2020 di atas 75% dari target
• Suku bunga masih ditekan / murah
• Omnibus Law Valuasi masih sangat murah dibandingkan dengan recovery
• Disahkannya UU Cipta Kerja
• Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini terdapat 143
perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia

Property Residential Summary Stock Updates


• SMRA Sales tinggi di Q3. Dapat pinjaman Rp 1,1 T untuk membantu likuditas dan mendorong
operasional; Peluncuran kota baru; disc based on RNAV 68%
• BSDE Satu-satunya emiten property yang tidak menurunkan target di 2020. Membangun proyek
100ha merupakan JV dengan Mitbana Pte Ltd. PBV 0.57x. Secara valuasi masih murah dengan PBV
0.57x dengan disc to RNAV 77%
• CTRA Pada Q2 stabil tidak terlalu terdampak pandemic lebih stabil. Ekspansi keluar negeri (Hanoi
Vietnam, Phnom Phen Kamboja dan Shenyang,China); Meluncurkan cluster baru di Makassar ;PBV
0.95x; disc to RNAV 76%
• PWON Mall sudah mulai beroperasi. Fokus di bidang proyek apartemen di Surabaya; PBV 1.32x;
disc to RNAV 77%.

52
• ASRI penjualan Rp 1.9 triliun pada Sept 2020 atau 77% dari target. Terbitkan obligasi global untuk
refinancing, bunga maksimum 13% p.a; ikut dalam program Tapera PBV 0.24x; disc to RNAV 77%

Property Industrial Stock Updates

• BEST kerjasama dengan perusahaan yang berbasis di Jepang dapat meningkatkan penjualan
pemasaran; PBV 0.39x ; disc based on RNAV 84%

• SSIA Proyek Subang Smart and Sustainable City 2000Ha yang mulai dijual 4Q20; Valuasi cukup
murah PBV 0.55x

• KIJA memiliki landbank industri terbesar di Jababeka (diversifikasi lahan untuk pengembangan
industri, logistik, infrastruktur, dan wisata) dengan luas 5.108 (ha); Valuasi cukup murah PBV
0.82x

• DMAS tidak mendapat relokasi pabrik dari China dan terancam Rebana Golden Triangle; valuasi
PBV 2.03x ; cashflow kuat

Construction update (sectoral)


 UU Cipta Kerja

 Proyek pemerintah membangun rumah untuk penghasilan rendah

 Pasal UU Cipta Kerja terkait pengelolaan landbank negara untuk proyek strategis.

 Penundaan proyek karena pandemic

 Badan Pengelola Dana Investasi (SWF) yang dimiliki negara akan mulai berjalan bulan depan
 mendorong pembangunan infrastruktur sehingga pendanaannya tidak membebani APBN

 SWF bisa diinvestasikan untuk pembangunan jalan tol dan mendorong efisiensi

Construction Industrial Stock Updates


 WIKA  Dapat kontrak baru senilai Rp 4,9 triliun ; Dapat proyek baru pembangunan
venue olahraga di Solomon; Valuasi cukup murah PBV 0.80
 WSKT menjual kepemilikan 30% di KKDM pemegang konsensi Tol Becakayu. Rencana
divestasi langsung tol pelabuhan Cibitung-Tanjung Priok Valuasi cukup murah PBV 0.64x
 ADHI mengajukan proposal PMN dan berencana right issue sebagai langkah mendapatkan
dana untuk investasi proyek; perolehan kontrak baru Rp 6,2T (naik 32%); Valuasi cukup
murah PBV 0.38x

53
 PTPP sepakat melakukan dua divestasi 14% kepemilikan tol Cisumdawu senilai 50 miliar
dan 25% Prima Multi Terminal senilai IDR 371 miliar’; Valuasi cukup murah PBV 0.52x
 WTON menurunkan capex menjadi Rp 377 miliar dari Rp 948 miliar. Utilisasi 2Q20 51%,
turun dibanding 2Q19 83.3%; Valuasi cukup murah PBV 0.68
 WEGE turunkan target kontrak baru sebesar 70% menjadi Rp 3.5 triliun. 1H20 target
kontrak baru terealisasi 40% dari target ; Valuasi cukup murah PBV 0.85x

OTHERS
1. Retail update (sectoral)
 Vol sales terpukul pada Q2 karena pandemic
 Relaksasi PSBB meningkatkan traffic customer ritel
 Penjualan ritel membaik dan Mall dan resto (dine in) mulai diperbolehkan  kapasitas 50%
 Pertumbuhan negatif mulai membaik dari Mei 2020 sebesar -20,6% YoY menjadi hanya -9,2% YoY
di bulan Sept

Stocks :

RALS  Jumlah Customer ritel mulai membaik ; memiliki kas dan setara kas senilai Rp2,3 triliun dan
tidak memiliki pinjaman bank (strong balance sheet); Efisiensi biaya operasional penurunan opex
sebesar -54% yoy di 2Q20 (biaya karyawan dipangkas sebesar 46,7%)
LPPF  Banyak penutupan toko yang berkinerja buruk dan berhenti menjual merek yang berkinerja
buruk ; Rebranding dengan mengubah tagline menjadi "Pay Less Feel Good“; mulai penjualan online
seperti di JD.ID; penurunan opex sebesar 44% yoy

54
2. Cement Updates
• Permintaan domestik turun 9% YoY tapi vol export naik 125% YoY
• Bag cement lebih defensif dibanding bulk cement krn permintaan dari proyek infrastruktur belum
pulih
• Penambahan anggaran untuk infrastruktur di APBN 2021 sebesar 47% YoY diproyeksikan dapat
mendongkrak penjualan sement domestik
• Mendongkrak ekspor clinker untuk menggantikan tingkat produksi semen yang turun dan tidak
agresif dalam mematok harga jual
• Keputusan Omnibus Law akn berimbas positif pada gencarnya proyek pembangunan perusahaan
ke dalam negeri shg permintaan semen naik dan adanya program Tapera
• Tk.suku bunga rendah  mendorong properti  mendongkrak permintaan semen domestik
• Valuasi sektor sement masih undervalued (recovery EBITDA belum priced in)

Stocks :

• INTP  penjualan di Sep 2020 naik 5,3% MoM sekaligus vol sales tertinggi sepanjang tahun ; ikut
terimbas positif atas pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang (Jabar) sekaligus sbg home
base (penjualann bs terdongkrak)

• SMGR  terlibat dalam Tapera ; banyak terlibat proyek pemerintah (pembangunan kereta cepat
Jkt-Bdg, tol Trans Sumatra) ; mendongkrak eksplor klinker ke China ; mengembangkan platform
digital untuk menaikkan selling

• SMBR

3. Pulp & Paper Updates


• Ada insentif pajak bagi industri media cetak  PPN dihapuskan atas impor kertas

• Permintaan kertas domestik tertekan (banyak yang beralih ke digital). Yang masih bertahan
adalah tissue dan packaging

• Permintaan global masih stabil  seasonally peak akan terjadi di Q4  high demand from China
untuk end year festival

• Ada supply disruption krn harga PAP turun dan beberapa mills dihentikan untuk maintenance in
global  peluang bagi INKP dan TKIM

55
Stocks :
• TKIM  Shifting dari cultural paper ke packaging utk sustainability perusahaan  Packaging
diproyeksikan terus meningkat as the rising of e-commerce; Backed up by PT OKI Pulp & Paper
Mills (OKI) yang memproduksi pulp & tissue. (hygiene product demand naik)

• INKP  Recovery China peluang untuk ekspor Pulp  Lockdown Brazil sbg negara produsen pulp
terbesar di dunia sebagai peluang bagi Indonesia dan juga meningkatkan harga PAP; Secara
ekspor masih naik. Terdorong sales ke Amerika Utara naik 2% YoY dan China 9% YoY  export
naik 5,5% YoY

56
COMMODITY

CPO Updates
Positive :
 Supply shortfall karena La Nina (scr global turun 1,5%)
 Strong demand for raw material
 Festival Diwali di India 14 November
 Program B100 meningkatkan demand (gradually)
 Bea masuk turun dari 40% jadi 37,5%

Negative :
 Europe memprogandakan Anti Sawit (Europe adalah negara importir CPO kedua terbesar from
Indo)
 High case of Covid masih tinggi di India (India adalah negara tujuan ekspor ketiga bagi Indo)
 Bea masuk antidumping & antisubsidi di US membuat daya saing harga CPO Indonesia tertekan

Stock:
AALI  Membaiknya harga CPO, efisiensi biaya, margin lebih solid, dan mendapatkan keuntungan
valas naik (Rp 16 M). Implementasi B30 di 2020, 30% bahan bakar dari kelapa sawit 
Sebelumnya 2019 sudah berjalan B20 dan ke depan akan menjadi B100. Lockdown di China
dibuka  Ekspor terbanyak ke China dan India. Peluang La Nina (musim hujan) terjadi pada
paruh kedua tahun depan  supply disruption.
LSIP  Membangun pabrik kelapa sawit dgn kapasitas 45 ton TBS/jam di Kaltim. Memiliki tanaman
kelapa sawit muda dengan umur dibawah 7 tahun seluas 11 ribu ha  mendukung
pengembangan produksi
SIMP  Anggaran capex 2020 Rp 1,1 T  untuk replanting sehingga kapasitas pabrik penyulingan naik.
Menambah lini bisnis  membangun pabrik tanaman coklat  mengurangi risiko volatilitas
harga CPO
DSNG  Satu-satunya emiten CPO yang mendapat pinjaman senilai US$ 30 jt dari Stichting and Green
Fund untuk refinancing. Bekerja sama dengan eREX Singapore Pte Ltd  memasok cangkang
kelapa sawit (Palm Kernel Shell) yang akan digunakan perusahaan Jepang sebagai bahan baku
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa.

Coal
Sector Update
Positive :
 Winter season mendorong demand coal
 Recovery China (PMI) membaik aktivitas pabrikan naik dan coal demand naik

57
 Royalti 0% bagi coking coal, program gasifikasi dan hilirisasi
 Perang Dagang Aussie – China membuat restriksi dari Aussie. Coal Indonesia diuntungkan
Negative :
 Transisi ke program clean energy  penggunaan coal dikurangi
 Ekspor coal mentah kena PPN  harga produksi naik  daya saing coal price Indo tertekan

INDY  Produksi coal masih dominan kalori rendah – menengah (4200 – 4600Kcal/Kg). Target ekspor
utama ke China krn paling low cost. Cadangan batubara 575,6 juta ton/ cukup untuk 18 tahun
(asumsi penambangan avg 31 juta ton/tahun)
ITMG  4 tambang kalori tinggi (5600-6500 kcal/kg) dan 1 tambang kalori rendah (4300 – 4400 kcal/kg).
Punya 2 tambang yang masih dalam tahap eksplorasi (batubara kalori tinggi). Biaya operasional
sangat efisien Memiliki cadangan sekitar 1,3 miliar ton atau 43 tahun mendatang (asumsi avg
penambangan 30 juta ton/tahun
ADRO  4 lokasi tambang di Kalsel, Kaltim dan Sumsel (kalori rendah 4600 – 5300 kcal/kg), 2 lokasi di
Kaltim dan Australia (kalori tinggi >6000kcal/kg). Diversifikasi bisnis ke pembangkit listrik, logistic
 menekan biaya operasional
PTBA  Menjadi supplier PLN terbesar dengan kontrak sampai 2031  Rutin supply coal ke PLN sebesar
25% dan 35% untuk program percepatan. Membangun EBT PLTS di Muara enim dan Ombilin
sebesar 200 MW. Pasokan listrik nasional dari EBT akan terus meningkat hingga 2030  dapat
berkontribusi 25% ke pendapatan. Pajak coal kemungkinan tidak ditanggung Pemerintah dan
dibebankan ke perusahaan.
DOID  Punya kontrak jangka panjang dengan penambang rata-rata 15-20 tahun. Terus melakukan
efisiensi biaya untuk mengantisipasi harga coal yang masih rendah.

Nikel
Sectoral Updates
Positive :
 Plan of Electric Vehicle is getting stronger  nickel price is rising from US$13,800 to US$16,500
 Pembentukan PT Indonesia Battery is official (finalisasi di 2021)
 FDI ke Indonesia terkait nickel telah mencapai 16 miliar US$. Estimasi di 2024 mencapai 21 miliar
US$

58
 Narrowing supply di 2021. Walau Indo produce NPI scr massif, tapi China’s domestic NPI
diperkirakan turun krn supply ore nickel dan dari Philippines turun

ANTM
Performa Q3 2020 :
 Laba usaha +215% QoQ dan +30% YoY
 EBITDA +67%
 Sales volume +119% QoQ
 Penjualan Gold +170% QoQ (mendirikan Gold Boutique Shop), mendominasi sales volume sebesar
72%
 Berinovasi di Logam Mulia (LM) dan dijual secara online di www.logammulia.com. Produk Emas
Batangan LM adalah top brand di Indonesia
 Penjualan nickel +18,9% QoQ
 Beban Pokok Penjualan -66,03% YoY
 Cash cost terus ditekan untuk menjaga likuiditas perusahaan  -15% YoY  produsen feronickel
berbiaya rendah

What to know about ANTM?


• Pabrik feronickel Halmahera sudah mencapai 98% dari target penyelesaian proyek  menambah
kapasitas smelter 13.500 Tni/tahun
• Fokus mengembangkan Smelter Grade Alumina Refinery dengan kapasitas produksi hingga 1 juta
ton/tahun
• Mendapat hak pengelolaan Gunung Emas ex Freeport di Blok Wabu, Papua  dapat menekan
impor emas hingga 90%
• Mendapat hak mengembangkan wilayah PTFI (ex Freeport di Grasberg)  memperkuat bisnis
gold & metal mining
• Ikut dalam penambangan & pengolahan nikel sulfat  bisa meningkatkan utility rate of low grade
nickel ore for generating nickel sulfate (produksi baterai)
• Bekerja sama dengan PLN & Pertamina untuk membangun industri baterai pendukung mobil
listrik yaitu Indonesia Battery Holding
• Akan menjalin kemitraan dengan Tiongkok (CATL) & Korea (LG Chem) dengan nilai proyek USD 12
miliar

59
• Akan mengerjakan proyek baterai mobil listrik senilai USD 2-3 miliar
• Tingkat permintaan baterai untuk mobil listrik dunia sangat tinggi  nickel sales bisa naik
• Akan menambah porsi saham di PT Weda Bay Nickel jadi 40% (saat ini bru 10%). Weda Bay punya
9,3 jt ton nickel (sedang R&D ttg produksi nickel utk baterai EV)

INCO
• Menjalin JV dengan Vale Canada (80%) dan Sumitomo Metal Mining (20%)  long term contract
(Sumitomo berhasil menerapkan strategi HPAL yang tergolong rumit)  production rate of nickel
naik
• Fokus menggarap 3 proyek smelter nikel dengan total investasi US$ 5 miliar (74 Triliun) di
Pomalaa, Sulawesi Tengah, dan Sulsel
• Akan mengoperasikan pabrik sulfat nickel kapasitas 40k sebelum 2025
• Rencana Elon Musk dari Tesla utk mendirikan pabrik baterai di Indo dan cut battery cost 50% di
2023 dgn cara ganti cobalt ke nickel
• Mendapat sumber dana tambahan dari divestasi  mengatasi proyek macet dan develop
Bahadopi & Pomalaa (5,52T)

TINS
• Melakukan refinancing utang bank jk panjang 1,7T untuk melunasi utang jk pendek (600 miliar)
• Akan melunasi obligasi di Sept 2021 senilai 600 miliar menekan beban bunga hingga 39,8% 
arus kas membaik
• Kenaikan harga timah diproyeksikan mencapai 3% di 2021
• Pasokan timah dari Myanmar terganggu musim hujan  berpotensi menurunkan produksi timah
China  Permintaan timah mulai meningkat karena recovery  harga timah naik
• Melakukan ekspor logam timah dan menyiapkan smelter baru dengan teknologi ausmelt yang
lebih efisien biaya produksinya dan proses pengolahannya
• Mengembangkan teknologi untuk mengolah Logam tanah jarang (LTJ) / rare earth element (REE)
agar bernilai ekonomis  LTJ dibutuhkan sebagai komponen pembuatan smartphone, satelit, dan
senjata militer.

Oil

60
Sectoral Updates

Positive : Oil price diekspektasikan mencapai $44/bbl di 2021 terdorong oleh :

 Slow consumption recovery (tapi masih berada di bawah level pra-pandemic hingga 2023)

 Production restriction yang dilakukan negara-negara OPEC+

Negative :

 Ketidakpastian pandemic masih memungkinkan terjadi re-lockdown sehingga demand oil terganggu

MEDC

Pendapatan naik 68% QoQ di Q2 ; Current PBV 0,47x (highest 1,07x)”

What to know about MEDC?

• Dapat mempertahankan produksi dari ladang tua dan memperpanjang produktivitas aset

• Memiliki aset dalam pengembangan :

 Lapangan gas Senoro di Blok Senoro-Toili PSC-Joint Operating Body (JOB), Sulawesi Tengah

 Lapangan gas di Blok A, Aceh

 Proyek eksplorasi dan pengembangan lepas pantai di South Natuna Block B

 Proyek pengembangan minyak internasional di Area 47 Libya.

New Projects :

 Proyek Combined Cycle Power Plant tenaga gas di Riau bersama mitranya Ratchaburi dari Thailand
(275MW)

 Membangun tambahan Combined Cycle Power Plant tenaga gas di Energi Listrik Batam (ELB)
sebesar 40MW

 Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ijen, Jawa Timur (110MW)

 Proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga gas di aset PSC MedcoEnergi di Blok A dan
Senoro-Toili

ELSA

“Pendapatan naik 85% di Q2; DER terjaga < 1(0,88x) ; Net profit terus bertumbuh ; Customer solid
(Pertamina, Pertagas, Chevron) ; Current PBV 0,41 x (highest 1,07x)”

61
What to know about ELSA?

• Menerbitkan sukuk 700M dg rate 9%, tenor 5 tahun untuk modal kerja dan ekspansi

• Bekerjasama dg PGNCOM (anak usaha PGAS) untuk mendukung proyek dg Pertamina Grop)

• Diversifikasi ke segmen jasa distribusi dan logistik energy  menghadapi fluktuasi harga minyak

• Merambah ke bisnis digital dan ttd kontrak dengan Schlumberger (kontraktor pengeboran
minyak) utk 5 tahun mendatang

62
SECOND LINERS

EMtrade menyukai saham-saham yang bertahan di tengah pandemic Covid-19 dan diuntungkan dari
situsasi ini. Sebagian besar sector tersebut berasal dari sector konsumsi.

Pemilihan saham didasarkan pada penilaian model bisnis, manajemen, kemampuan menghasilkan laba,
dan juga valuasi.

• Kegiatan • Kemampuan
operasional emiten
dan produk mencetak laba
emiten

Model Profitabi-
Bisnis litas

Likuid-
Valuasi
itas
• Kondisi kas • Nilai wajar
emiten emiten
dibandingkan terdiskon
utang

63
1. PT BUYUNG POETRA SEMBADA Tbk. (HOKI)

Model Bisnis
PT. Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) bergerak dalam bidang pengolahan dan distribusi beras bermerek
premium. Emiten ini mulai listing pada 22 Juni 2017.

Profitability

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

Net Profit 43,8M 48,0M 90.2M 240.5M 48 M

EPS 18,65 24 38 44 20

ROA 11,84% 8,31% 11,89% 12,22% 5,76%

ROE 19,91% 10,08% 16,02% 16,17% 7,05%

Liquidity

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Q1 2020 Q2

Liquidity 1,3x 4,6x 2,7x 3,0x 2.5x 3,3x


Ratio

Cash Ratio 0,0x 0,41x 0,23x 0,21x 0,01x 0,02x

DER 0,68x 0,21x 0,35x 0,32x 0,35x 0,25x

64
Valuasi

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

PER 20,16x 14.33x 19,21x 21.36x 42.00x

PBV 4,02x 1,70x 3,08x 3.50x 3.11x

Harga Wajar Rp 366

Harga Terakhir Rp 840

PEG -7.12

MOS 129.5%

65
2. PT SARIGUNA PRIMATIRTA Tbk. (CLEO)

Model Bisnis
PT. Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), melakukan bisnis sebagai Tanobel dan beroperasi sejak 17 September
2003. Emiten memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan mulai listing pada 05 Mei 2017.

Profitability

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

Net Profit 39,3 M 50,2 M 63,3 M 130,8 M 129,4 M

EPS 3,57 4,97 6.00 11.00 10,78

ROA 8,47% 7,59% 7,59% 10,50% 9,7%

ROE 19,81% 16,84% 9,96% 17,06% 15,04%

Liquidity

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Q1 2020 Q2

Liquidity 0,6x 1,2x 1,6x 1,2x 1.41x 1,3x


Ratio

Cash Ratio 0,01x 0,03x 0,2x 0,3x 0,01x 0,08x

DER 1,34x 1,22x 0,31x 0,62x 0,35x 0,62x

66
Valuasi

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

PER 22,63x 30.38x 47.33x 45.91x 46.18x

PBV 4,49x 6.08x 5,36x 7.91x 6,77x

Harga Wajar Rp 454

Harga Terakhir Rp 484

PEG 1,65

MOS 8.3%

67
3. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk. (SIDO)

Model Bisnis
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bergerak dalam bidang industri herbal seperti
industri medis (farmasi), herbal, kosmetik, makanan dan minuman yang berkaitan dengan kesehatan.
Emiten mulai listing di BEI sejak 18 Desember 2013.

Profitability

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

Net Profit 480,5 M 533,8 M 663,8 M 807,7 M 827,6 M

EPS 33 36 45 54 56

ROA 16,08% 16,90% 19,89% 22,84% 24,03%

ROE 17,42% 18,43% 22,87% 26,35% 26.90%

Liquidity

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2

Liquidity 8,3x 7,8x 4,2x 4,1x 5,0x 5,5x


Ratio

Cash Ratio 4,6x 4,3x 2,2x 2,1x 2,73x 2,56x

DER 0,08x 0,16x 0,15x 0,15x 0,13x 0,12x

68
Valuasi

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

PER 16,23x 15.29x 18.98x 21,73x 30,09x

PBV 2,83x 2,82x 4,34x 5.73x 7.53x

Harga Wajar Rp 502

Harga Terakhir Rp 830

PEG 2.21

MOS 65.3%

4. PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. (ULTJ)


Model Bisnis
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) bergerak di industri makanan dan minuman.
Emiten memproduksi berbagai minuman seperti susu, jus buah, teh, minuman tradisional dan minuman
kesehatan, yang diproduksi dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature). Perusahaan mulai listing
sejak 2 Juli 1990.

Profitability

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

Net Profit 709,8 M 718.4 M 701.6 M 1T 1,1 T

EPS 61 61 60 89 96

ROA 16,81% 13,88% 12,63% 15.67% 15.94%

ROE 20,45% 17.11% 14,69% 18.32% 18.12%

69
Liquidity

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2

Liquidity Ratio 4,8x 4,2x 4,4x 4,4x 5.03x 5.29x

Cash Ratio 2,6x 2,6x 2,3x 2,4x 2.73x 2,52x

DER 0,22x 0,23x 0,16x 0,17x 0,13x 0,14x

Valuasi

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

PER 18,69x 21,23x 22,50x 18.88x 17.40x

PBV 3,79x 3,56x 3,27x 3.43x 3,16x

Harga Wajar Rp 1.981

Harga Terakhir Rp 1.670

PEG 1,06

MOS -15.7%

70
5. PT MAYORA INDAH Tbk. (MYOR)

Model Bisnis
PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit.
Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri. Emiten mulai listing sejak 4
Juli 1990.

Profitability

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

Net Profit 1,4 T 1,6 T 1,7 T 1,5 T 1,9 T

EPS 60,49 71,18 76,62 65,24 83,80

ROA 10,49% 10,69% 9,76% 8,03% 10,23%

ROE 21,63% 21,68% 20,09% 15,74% 16,56%

Liquidity

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2

Liquidity Ratio 2,3x 2,4x 2,7x 3,4x 3,69x 4,4x

Cash Ratio 0,4x 0,5x 0,5x 0,8x 1,04x 2,03x

DER 1,06x 1,03x 1,06x 0,99x 0,80x 0,16x

71
Valuasi

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

PER 27,19x 28,38x 34,19x 32.56x 28.57x

PBV 5,23x 6,14x 6,86x 5.13x 5,08x

Harga Wajar Rp 2.265

Harga Terakhir Rp 2.400

PEG 3,17

MOS -15.7%

72
KINERJA EMTRADE

Selama bulan Januari – Oktober 2020, EMtrade berhasil mencetak kinerja yang cukup apik di tengah
kondisi IHSG yang sangat fluktuatif. Berikut terlampir kinerja saham terjual di bulan Oktober 2020 :

Nah, untuk mendapatkan kinerja kami dari bulan Januari – September 2020, yuk langsung kunjungi
www.ellen-may.com/emtrade . Nanti langsung kontak ke admin kami yah untuk minta kinerja nya!

Salam Profit!

73
EXISTING
STOCKS - 2020

74
SUPER TRADING JOURNAL

SWING TRADING JOURNAL

 Swing trading untuk jangka pendek ikuti realtime EMTRade, daftar di www.ellen-
may.com/emtrade atau www.emtrade.id sertakan kode SO8 untuk dapatkan bonus 1 bulan
tambahan setiap pembelian 12 bulan Edukasi Online EMTRADE

 Berburu saham murah untuk investasi jangka panjang  bluechips & second liners

75
Daftar Istilah

CAR : Capital Adequacy Ratio (Rasio kecukupan modal untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian
perbankan)

CKPN : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Dana cadangan yang disisihkan emiten perbankan untuk
meng-cover adanya kredit macet)

MA : Moving Average

MoM : Month on Month

NPL : Non Performing Loan (Indikator kesehatan perbankan yang menunjukkan tingkat kredit macet)

IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan

Inflasi : Kenaikan harga secara keseluruhan

PDB : Produk Domestik Bruto

Resistance : Batas atas/suatu area harga yang menahan pergerakan harga untuk naik

Support : Batas bawah/suatu area harga yang menahan harga untuk terus turun

The Federal Reserve : Bank Sentral Amerika

YoY : Year on Year

76
Disclaimer

EMTrade adalah layanan online yang dibuat untuk tujuan memberi informasi dan edukasi, sehingga dalam
keadaan apa pun tidak boleh dianggap atau dimaksudkan sebagai nasehat, rekomendasi, penawaran /
perintah untuk melakukan beli / jual saham yang dimaksud.

User harus memahami bahwa nilai saham dapat berfluktuasi dan harga saham juga dapat naik atau turun.
Semua informasi yang disajikan dalam EMTrade adalah hasil dari analisis baik secara teknikal dan
fundamental. Fasilitas stock pick yang diberikan merupakan case study atas edukasi yang sudah diberikan
sehingga user bisa belajar lebih efektif, bukan sebagai nasihat / perintah beli & jual.

EMTrade dan pejabatnya, direktur, rekanan, pihak terkait dan/atau karyawan (disebut "Perwakilan") tidak
bertanggung jawab atas konsekuensi kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul dari penggunaan atau
ketergantungan dari penggunaan layanan baik secara langsung atau tidak langsung.

Setiap informasi yang terkandung di sini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
sebelumnya.

Semua informasi yang disajikan untuk digunakan oleh user EMTrade dan tidak boleh direproduksi, diubah
dengan cara apa pun, dikirim, disalin atau didistribusikan ke pihak lain secara keseluruhan atau sebagian
dalam bentuk atau cara apa pun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari EMTrade. EMTrade dan
perwakilannya tidak bertanggung jawab atas tindakan dari pihak ketiga dalam hal ini.

Semua informasi yang disajikan oleh EMTrade tidak ditujukan atau dimaksudkan untuk distribusi atau
digunakan oleh orang atau entitas yang merupakan warga negara atau penduduk atau berlokasi di
wilayah, negara bagian, negara atau wilayah yurisdiksi lainnya dimana distribusi, publikasi, ketersediaan
atau penggunaan layanan ini bertentangan dengan hukum atau peraturan yang berlaku.

77

Anda mungkin juga menyukai