#INVESTINGJOURNAL
02372/DJAI.PSE/03/202
0
GUNAKAN KODE PROMO SO34
Saham Diskonvaganza 2020
What to Aware?
Bursa global mengalami penguatan yang cukup signifikan yakni Indeks S&P dan Dow Jones naik 63,57%
dan naik 60.32%. Kenaikan bursal global tersebut didominasi oleh kenaikan harga saham teknologi. Saat
ini keduanya sedang mengalami koreksi akibat volatilas pemilu calon Presiden AS.
IHSG sudah naik 37% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 28 Agustus 2020 pada angka 5381
tertahan resistance MA 200, kemudian terkoreksi hingga area support 4750. Setelah dua kali sebelumnya
MA 200 diuji, 3 November 2020 MA 200 sebagai resistance kuat berhasil ditembus. Kami melihat trend
dalam jangka pendek IHSG masih berpotensi bergerak mix dengan kecendurungan menguat.
Perekonomian saat ini sudah mulai berangsur pulih pasca pandemic Covid-19. Berbagai vaksinpun banyak
dikembangkan untuk mendorong pulihnya perekonomian dengan cepat. Saat ini pelaku pasar sedang
menanti hasil pemilu Amerika Serikat. Ini terkait dengan arah kebijakan perekonomian ke depan yang
dapat berpengaruh bagi banyak negara.
Sebagai seorang investor dan trader, kita harus tetap menyikapi ini dengan optimis. Mengapa? Karena di
tengah volatilitas harga-harga yang saham ini, banyak peluang muncul untuk investasi maupun trading
jangka pendek. Kami juga banyak menemukan saham-saham yang salah harga atau undervalued.
Lalu bagaimana strategi yang tepat untuk menghadapi kondisi pasar saat ini? Saham apa saja yang bisa
diburu selain saham big caps? Saham apa saja yang akan bertahan dalam situasi seperti ini, dan malah
diuntungkan? Saham apa yang akan membagi dividen dan berapa banyak? Saham apa yang masih murah,
secara nominal dan secara valuasi, dan mempunyai kinerja bagus? Bagaimana strategi tradingnya? Yuk
baca sampai habis ya!
Global:
Beberapa negara di Eropa melakukan lockdown untuk mengatasi penyebaran virus yang makin
meluas Vaksin masih dinanti d itengah perbaikan eknomi yang terjadi di Eropa PMI
Manufaktur Zona Euro naik jadi 54,8% (tertinggi sejak Juli 2018) Begitupun PMI Manufaktur
Jerman Okt 58,2% (sebelumya 56,4%) Ekonomi sudah menujukkan pemulihan hingga 2021
kelak
Wall Street menilai bahwa Biden akan meraih kemenangan dan Partai Republik akan
mempertahankan kendali mayoritas Senat Pemilihan senat ini juga diperhatikan investor Ini
terkait kebijakan-kebijakan besar ekonomi termasuk stimulus fiskal akan bergantung pada pihak
mana yang memiliki kendali mayoritas
Harapan investor pilpres AS akan lancar tanpa gugatan Jika pilpres berjalan lancar tanpa
gugatan, pembahasan stimulus akan lebih cepat dilakukan guna membantu pemulihan ekonomi
lebih cepat.
Kebijakan Biden dari segi Tax menaikkan individual tax rate dan capital gains from 37% to 39%,
menaikkan corporate tax rate from 21% to 28%. Trade Mendorong pengeluaran pemerintah
utk memberikan stimulus ke workers hingga 400 miliar US. Trade War against China masih
berlangsung namun dengan cara yang lbh demokratis (not military). Infrastructure Mendorong
infrastruktur untuk clean energy hingga 2 triliun USD dan berfokus ke bidang transportasi. Energy
Mendorong penerapan carbon neutrality di 2050, carbon pollution free di 2035. Investasi
di Automobile Infrastructure (Charging stations for EV)
Kebijakan Trump dari segi Tax Menurunkan payroll dan capital gains tax rates. Menurunkan
corporate tax. Trade Melanjutkan perang tariff with China. Keluar dari Trans Pacific
Partnership. Mengenakan bea impor for steel dan aluminium. Infrastructure No specific plan
about infra. Invest di 5G network. Energy Fokus ke energy independence. Menghapuskan
larangan eksplorasi oil dan gas
PMI Caixin Manufaktur China naik menjadi 56,8 pada Oktober 2020 (sebelumnya 54,8)
Menandakan tingkat pertumbuhan China mulai pulih PMI China saat ini juga menjadi ekspansi
tercepat kedua sejak Agustus 2010 karena ekonomi terus pulih akibat pandemi Covid-19
Manufaktur China yang sudah mulai berjalan normal dapat menjadi katalis positif bagi batu bara
di Indonesia.
Keputusan Powell selaku ketua the Fed untuk mempertahankan suku bunga (The Fed Rate) di
level 0%-0,25% telah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar Hal ini menggambarkan langkah
responsif The Fed untuk terus mendorong pemulihan ekonomi sedini mungkin Powell juga
mengatakan bahwa akan ada banyak kebijakan fiskal dan moneter yang siap diluncurkan.
Departemen Tenaga Kerja US melaporkan adanya penurunan klaim tunjangan pengangguran
(continuing) sebesar 6,64% per Oktober (dari 7,7 juta menjadi 7,2 juta jiwa) Perbaikan data ini
mengindikasikan mulai normalnya kembali roda ekonomi dan diharapkan mendongkrak tingkat
daya beli masyarakat.
Nasional:
Kasus baru Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai Masyarakat sudah bisa menyesuaikan
dengan gaya hidup sosial disctancing untuk mengurangi kasus baru
Dampak Positif Omnibus Law dari segi pajak dan ekonomi Membantu pelaku UMKM untuk
perizinan usaha. Regulasi pajak disederhanakan mendorong tingkat kepatuhan dan kesadaran
Wajib Pajak Iklim Investasi Penyederhanaan regulasi usaha ease of doing business aliran
dana investasi lebih gencar. Tenaga Kerja Pola kerja, hubungan kerja dan system upah
diperjelas Meningkatkan kepastian hukum bagi WNA yang bekerja di Indonesia. Property &
Konstruksi Penyederhanaan pengurusan izin pembangunan (spt IMB, administrasi HGB).
Tidak ada lagi tumpang tindih peraturan, misal bentrok antara pengurusan tanah dan
pengembang (developer)
Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) per Oktober mengindikasikan inflasi 0,07% setelah 3 bulan
beruntun terjadi deflasi Pendukung dari sektor makanan,minuman dan tembakau sebesar
0,07%, kesehatan juga menyumbang inflasi sebesar 0,01% serta penyedia makanan & minuman /
restaurant menyumbang 0,02% Artinya daya beli masyarakat sudah mulai pulih
Pereknomian sudah mulai berangsur pulih
Rilis data PDB Indonesia Kuartal III mengalami perbaikan. Walaupun masih terkontraksi 3,49% YoY
(sebelumnya 5,32%) namun kinerja kuartalan mulai naik 5,05%. Pertumbuhan belanja pemerintah
naik 9,76% Pendukung dari sisi pengeluaran pertanian naik 2,15% secara YoY dan juga
peningkatan konsumsi pemerintah 9,76% YoY.
Rilis data PMI Indonesia kuartal III mengalami perbaikan. Walaupun masih dibawah standart 50
namun Indonesia sudah mulai ada pembaikan di bulan Oktober 47,8 dibandingkan September
47,2. Kemarin pada bulan Agustus sempat menyentuh 50,8 dan terkontraksi kembali di bulan
September dikarenakan adanya PSBB kembali.
Realisasi PEN baru 49,5% Masih ada banyak stimulus yang akan diberikan pemerintah ke depan
diharapkan dapat menjadi pendorong likuiditas sehingga tingkat konsumsi masyarakat juga
bisa naik secara perlahan.
Kerjasama berupa perpanjangan pemberian fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dari
pemerintah AS ke Indonesia direspon positif Perpanjangan tersebut dinilai akan memberi
ruang bagi eksportir Indonesia untuk memaksimalkan fasilitas GSP Dubes Indonesia untuk AS
targetkan pemanfaatan GSP dapat meningkat 300% dalam 4 tahun senilai US$ 7,1 miliar
Anggaran Infrastruktur naik 47,3% artinya tahun depan pembangunan infrastruktur akan
meningkat.
Window Dressing Strategi untuk mendesain ulang portofolio agar tampak lebih bagus.
Berikut adalah update data ekonomi terkini:
Indikator Tingkat
Pertumbuhan Ekonomi (Q3-2020 YoY) -3,49%
Inflasi (Oktober 2020 YoY) 0,07%
Suku Bunga BI-7DRR 4%
Defisit Anggaran (Smt 1 – 2020) -1.57% PDB
Cadangan Devisa (September 2020) US$ 133,7 miliar
Neraca Dagang (September 2020 YoY) Surplus USD 2.44 miliar
Ekspor – Impor (September 2020 YoY) -0.51% dan -18.15%
Indeks Kepercayaan Konsumen (September 2020) 83,4%
Penjualan Retail (Agustus 2020) -9.2%
% Utang LN terhadap PDB (Juni 2020) 36.5%
PMI Manufaktur (Oktober 2020 MoM) 47,8
Bursa Saham Global – Nasional
Bursa global mengalami penguatan yang cukup signifikan yakni Indeks S&P dan Dow Jones naik 63,57%
dan naik 60.32%. Kenaikan bursal global tersebut didominasi oleh kenaikan harga saham teknologi. Saat
ini keduanya masih bergerak voaltil menunggu kepastian calon Presiden AS.
IHSG sudah naik 37% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 28 Agustus 2020 pada angka 5381
tertahan resistance MA 200, kemudian terkoreksi hingga area support 4750. Setelah dua kali sebelumnya
MA 200 diuji, 3 November 2020 MA 200 sebagai resistance kuat berhasil ditembus. Bisa dilihat pada grafik
IHSG daily di bawah ini, trend dalam jangka pendek IHSG masih berpotensi bergerak mix menanti
kepastian Calon Presiden AS dan pemilu di AS dapat berjalan tanpa gugatan.
Di tahun 2020 ini , manfaatkan kesempatan untuk investasi di saham - saham berfundamental bagus yang
sedang terdiskon. Lalu apa yang harus kita lakukan?
1. Pisahkan porto investasi dan trading Anda! Selain itu modal juga dipisah ya.
2. Untuk porsi investasi sebesar 80% dan trading 20% (Tahun 2020 adalah investing year! Manfaatkan
kesempatan langka ini yah).
3. Untuk investasi , maksimal beli saham 5 saja yah. Tidak perlu borong banyak saham. Lakukan
strategi cicil beli sehingga artinya bagi modal Anda ke dalam beberapa kali pembelian.
Kami akan infokan secara realtime kapan waktunya cicil beli. Nah, kami juga sudah menginfokan level
support atas saham-saham invetasi tersebut sebagai reminder (Cek di pesan berikutnya yah!).
Jangan terburu - buru ingin cepat untung dan jangan agresif karena kondisi market dalam
kecenderungan turun.
Start small dan bagi pemula, beli maksimal 10 saham saja. Jangan kalap borong semua saham. Dan
pastinya jangan lupa prinsip Cut Lossess Short and Let Profit Run artinya batasi risiko sedini mungkin
dan kita akan hold saham yang masih kuat untuk naik.
5. Masih bingung?
Jadi, buat invetasi, porsi per saham max adalah Rp 80 juta : 5 saham = Rp 16 juta/saham
Rp 16 juta dibagi 4x cicil beli (estimasi hingga akhir tahun) = Rp 4 juta tiap kali beli saham
Rp 2 juta ini porsi single Anda. Jadi, kalau kita bilang beli half, artinya beli Rp 1 juta saja yah.
Untuk saham investasi, kalian bisa memilih dari 12 saham referensi EmTrade yaitu BBCA, BBRI,
BBNI, BMRI, ICBP, INDF, HMSP, GGRM, UNVR, KLBF, TLKM, ASII.
Contoh:
Seperti ilustrasi di atas, kita akan beli 5 saham untuk investas. Masing-masing porsinya Rp 16 juta/ saham
ya dengan dicicil 4x (sampai Desember). Jadi buat cicil beli investasi maksimal Rp 4 juta / saham tiap bulan.
Sebagai contoh, kita pilih 5 saham untuk investasi yaitu BBCA, BBRI, ICBP, HMSP, dan ASII.
Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai
Dari ilustrasi tersebut ada perubahan jumlah lot untuk cicil beli setiap bulannya karena harga saham juga
berubah. Namun ketika cicil beli nominal untuk cicil beli saham mendekati Rp 4 juta sebagai nilai maksimal
cicil beli tiap bulannya.
6. Tak ketinggalan, gimana nih cara atur risiko ketika trading?
Menyambung contoh di atas, kalau misal per saham Rp 2 juta dan kerugian max 10% , artinya kerugian
maksimal Rp 200 ribu .
Kalau level stoploss tertembus, maka disiplin cut loss yah. Seringkali kita batasi kerugian di bawah 10%
juga untuk proteksi modal . Jadi secara persentase rugi per saham dibandingkan total modal kurang dari
1% (Rp 200 ribu dari Rp 20 juta = 1%).
Kalau misal dari awal Anda siap tanggung risiko 10% dari total modal, artinya Rp 20 juta x 10% = Rp 2 juta
(siap untuk jadi biaya sekolah dan belajar).
Kalau setiap trading, rugi Rp 200 ribu , maka kita punya kesempatan 10 x untuk membatasi risiko
Dan kalau belinya half , maka rugi Rp 100 ribu dan kita punya kesempatan 20 x untuk membatasi risiko
Cut loss adalah hal yang harus siap dihadapi dan jadikan ini sebagai moment belajar sehingga mindset dan
skill trading serta investing lebih berkembang yah.
Saham yang akan bagi Deviden
Saham yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat ini adalah saham ITMG dan IPCM. Adapun
rinciannya adalah :
Saham
Dividen/ Rp 307 Rp 2
lembar saham
Cum date tanggal terakhir investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk
mendapatkan dividen selama saham tersebut tidak dijual hingga ex date Cum date dan ex date
yang digunakan adalah tanggal cum date di pasar regular
Ex date hari pertama di mana investor yang ingin membeli saham tertentu tidak berhak lagi
mendapatkan dividen.
Recording date tanggal pencatatan investor saham yang telah membeli saham tersebut dan
berhak mendapatkan dividen.
Macro Economy Top Down Analysis adalah salah satu pendekatan untuk
menganalisis fundamental perusahaan. Urutan Top Down
Sectoral Analysis
Analysis biasanya digambarkan dengan piramida terbalik
Business Model
dengan urutan makro ekonomi, sector, bisnis model,
Management manajemen perusahaan, dan terakhir adalah numbers.
Numbers
Makro ekonomi mengenai kondisi ekonomi dengan skala global atau nasional. Ada beberapa poin yang
perlu diperhatikan dalam analisis makro ekonomi, yaitu kebijakan fiskal & moneter, GDP, inflasi, suku
bunga, data pengangguran, neraca dagang negara dan yield obligasi negara dan kondisi non ekonomi yang
mempengaruhi dunia seperti COVID-19 atau perang.
Pertama kita harus mengenal dulu model bisnisnya. Secara sederhana model bisnis bisa diartikan
bagaimana cara perusahaan tersebut dalam memperoleh pendapatan. Biasanya tiap sektor memiliki ciri
khas model bisnisnya sendiri. Seperti sektor konstruksi yang mendapatkan pendapatan dari kontrak,
berbeda dengan ritel yang mendapatkan pendapatan dari penjualan barang.
Setelah itu kita lihat bagaimana manajemen perusahaan tersebut. Melihat bagaimana perusahaan
melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan atau track record ketika menghadapi krisis. Inovasi
menjadi salah satu komponen penting dalam menilai suatu perusahaan untuk melihat kemampuan
adaptasi perusahaan di setiapn kondisi.
Menghitung Harga Wajar Saham
Saat situasi seperti ini, muncul saham-saham yang mulai salah harga atau undervalued untuk berinvestasi.
Metode relative valuation berbasis price to earning ratio (PER) adalah metode sederhana yang bisa
digunakan untuk menghitung valuasi harga saham. PER yaitu perbandingan harga saham (price) terhadap
laba per lembar saham (earning per share / EPS).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung earning per share (EPS). EPS didapatkan dari
laba dibagi dengan jumlah saham beredar. EPS yang digunakan haruslah EPS tahunan. Jika data yang
tersedia adalah EPS kuartal, maka harus disetahunkan terlebih dahulu.
Agar lebih jelas, mari kita hitung valuasi saham ASII dengan metode PER.
ASII sudah mengeluarkan laporan leuangan kuartal II dengan EPS Rp 281. EPS kuartal II ini harus
disetahunkan atau annualized untuk menghitung valuasi ASII. Bagaimana caranya?
EPS Kuartal II ASII senilai Rp 281. Maka untuk menyetahunkan EPS ASII adalah dengan cara:
= EPS x 2
= Rp 281 x 2
= Rp 562
PER yang dapat digunakan untuk mencari nilai wajar dapat menggunakan rata-rata PER dalam lima tahun
terakhir. Maka didapatkan PER ASII senilai 17x.
Untuk PER tahunan sendiri didapatkan dari harga saham (close) dibagi dengan EPS.
Setelah EPS dan rata-rata PER ditemukan, langkah terakhir ada menentukan nilai wajar ASII. Untuk
memudahkan, kita bisa memasukan angka PER rata-rata dan EPS 2020 yang disetahunkan ke dalam rumus
PER.
PER= Price/EPS
Kemudian kita bisa menemukan nilai wajar ASII dengan persamaan berikut
Price=Rp 562 x 17
Price=Rp 9554
Didapatkan bahwa nilai wajar ASII adalah Rp 9554. Jika dibandingkan dengan harga penutupan ASII 19
Agustus 2020 maka ASII sudah terdiskon 44.6%. Sedangkan untuk saham 2nd liner, kami menambahkan
perthitungan price/earnings to growth ratio (PEG).Indikator ini sebagai model valuasi untuk mengukur
kepantasan antara harga saham, laba yang dihasilkan per lembar sahamnya, dan harapan pertumbuhan
perusahaan.
PEG = PER / CAGR
di mana,
1. Laporan Neraca
2. Aset
✓ utang bank jangka pendek, ✓ utang jangka panjang yang jatuh tempo > 1
tapi belum dibayar), ✓ imbalan kerja karyawan dll yang > 1 tahun
✓ utang obligasi,
4. Ekuitas (Modal)
• Modal disetor
• Modal saham
• Laba ditahan
• operasi (operational activities) operasional, pajak, pendapatan, bunga, piutang, utang, dll
• investasi (investing) jual beli investasi, return investasi, jual/beli asset tetap
22
Rasio Laporan Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan asset lancarnya. Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio
seperti current ratio, quick ratio, dan cash ratio.
Quick Ratio = [(Kas + Investasi jangka Pendek + Piutang) : Utang Lancar] x 100%
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.
Rumus Quick ratio: (Kas setara kas + Investasi jangka Pendek + Piutang)/Utang Lancar. Sebagai contoh,
kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.
23
Rumus Cash ratio: Kas setara kas/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan
Kuartal-I 2020 saham ICBP.
2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Rasio ini penting bagi investor untuk melihat kinerja suatu perusahaan seperti mengukur
efisiensi perusahaan dalam memperoleh laba.
c. Net Profit Margin = (laba bersih setelah pajak : penjualan bersih) x 100%
e. Return on Assets (ROA) = (laba sebelum bunga dan pajak : total aktiva) x 100%
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.
Earning Per Share adalah rasio untuk mengukur laba perusahaan yang dibagikan ke para pemegang
saham. EPS juga biasanya digunakan untuk menghitung rasio pembayaran dividen. Jadi EPS menjadi
rasio penting untuk investor dalam menilai profitabilitas perusahaan. EPS bisa dihitung dengan: laba
bersih setelah pajak /jumlah saham beredar
24
EPS MYOR Q1 2020 = Rp 949,829,206,540/22,358,699,725 lembar
= Rp 42.5
Gross profit margin adalah rasio yang mengukur efisiensi harga pokok atau biaya produksi untuk
menghasilkan laba kotor. Semakin besar GPM, semakin efisien kegiatan operasional perusahaan.
Semakin kecil GPM, maka perusahaan dinilai kurang efisien dalam melakukan kegiatan operasional.
GPM bisa dihitung dengan: (laba kotor/total pendapatan atau penjualan bersih) x 100%. Sebagai
contoh menghitung rasio GPM dan lainnya, kita akan meggunakan laporan keuangan MYOR kuartal-
1 2020.
= 30.8%
25
Nett Profit Margin (NPM)
Nett profit margin adalah rasio untuk membandingkan pendapatan perusahaan dengan laba bersih
setelah pajak. Semakin besar NPM, semakin baik perusahaan mengonversi pendapatan menjadi laba
bersih. NPM bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak/total pendapatan atau penjualan
bersih) x 100%
= 17.7%
Return on Assets adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatakan
laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai ROA akan semakin baik kinerja
perusahaan. . ROA bisa dihitung dengan: (laba bersih sebelum pajak dan bunga atau EBIT/total aset)
x 100%.
26
ROA MYOR Q1 2020 = (Rp 1,266,014,439,917-Rp 104,879,840,761+Rp 12,423,652,644)/(Rp
19,474,546,511,239) x 100%
= 6%
Return on Equity adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatakan
laba dari modal perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE akan semakin baik kinerja perusahaan. ROE
bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak /total ekuitas) x 100%.
27
ROE MYOR Q1 2020 = (Rp 949,829,206,540/Rp 10,846,852,689,295) x 100%
= 11%
3. Rasio Dividen
a. Dividend Yield
Dividen yield memberi informasi berapa persentae keuntungan dividen tunai kepada
pemegang saham. Dividen yield membandingkan dividen tunai dan harga saham. Informasi
dividen tunai per saham yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham bisa
didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di situs IDX.
Dividend yield bisa dihitung dengan: (dividen tunai per saham / harga saham) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.
28
Dividend yield MYOR = (dividen tunai per saham / harga saham) x 100%
= 1.37%
Dividen payout ratio adalah persentase laba yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen. Rasio ini bisa melihat perbandingan laba yang dibagikan dan
laba yang ditahan untuk pengembangan perusahaan. Informasi laba yang dibayarkan
perusahaan kepada pemegang saham bisa didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) di situs IDX.
DPR bisa dihitung dengan: (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.
Dividend payout ratio MYOR = (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x
100%
= 32.89%
29
4. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio (DAR)
Debt asset ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utangnya
dengan aset. DAR yang kecil lebih baik karena semakin besar utang perusahaan dibandingkan
dengan total asetnya. Sehingga aset perusahaan tidak cukup untuk membayar utang
perusahaan.
Debt to asset ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total aset
= Rp 8,627,693,821,944 / 19,474,546,511,239
= 0.44 x
Debt to equity ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utangnya dengan
ekuitas perusahaan. Rasio ini mencerminkan kemampuan ekuitas pemegang saham untuk
menutupi semua hutang dalam hal terjadi penurunan bisnis. Semakin kecil DER, semakin baik.
30
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
Debt to equity ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total ekuitas
= Rp 8,627,693,821,944 / 10,846,852,689,295
= 0.80 x
5. Rasio Aktivitas
Activity ratio adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan mengelola asetnya. Seperti melihat
bagaimana perputaran piutang suatu perusahaan atau persediaan produk dari perusahaan tersebut.
Selain itu juga mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan dari aset mereka.
Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.
Inventory Turnover
Inventory turnover ratio (perputaran persediaan) adalah rasio untuk mengukur efektivitas mengelola
barang persediaan perusahaan. Inventory turnover harus dibandingkan dengan industri atau
perusahaan sejenis untuk mengetahui baik atau buruknya inventory turnover perusahaan.
Inventory turnover ratio bisa dihitung dengan: (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode
lalu)/2)). Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
31
Inventory turnover MYOR : (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode lalu)/2))
: 1.31x
Kita juga bisa menghitung daily sales inventory (DSI) dengan mengalikan ((Persediaan periode ini +
Persediaan periode lalu)/2) / HPP) x 365 menjadi 0.75 x 365 hari= 274 hari. DSI ini bisa melihat berapa
lama rata-rata persediaan perusahaan bisa dikonversi menjadi penjualan.
Receivable Turnover
Receivable ratio digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mengkonversi piutang
menjadi kas perusahaan. Semakin tinggi receivable turnover berarti semakin banyak piutang berarti
semakin baik perusahaan mengelola piutangnya.
Receivable turnover bisa dihitung dengan: (Penjualan/(Piutang periode ini + Piutang periode lalu)/2)).
32
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
: 0,97x
Rasio ini untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset teapnya. Rasio ini
menunjukan produktivitas aset teap dalam memperoleh pendapatan. Untuk mengetahui baik
buruknya rasio perusahaan, perlu dibandingkan dnegan industri atau perusahaan sejenis selama
bertahun-tahun.
33
Fixed asset turnover bisa dihitung dengan: Penjualan/Aset tetap Sebagai contoh, kami menggunakan
laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.
: Rp 5,379,573,546,423 / 6,541,458,889,970
: 0,84x
6. Rasio Perbankan
7. Rasio Valuasi
34
Jenis – Jenis Karakter Saham
Defensive
Basic & primary needs
Pangsa pasar besar
Economic moat
Tahan krisis
Sektor: Consumer goods, Cigarettes, Utility, Farmasi
Cyclical
Terpengaruh kondisi ekonomi, siklus bisnis, alam
Bukan primary needs, bersifat substitusi
Naik saat economic boom, turun saat resesi
Tidak tahan krisis
Sektor: finance, property, agriculture, mining
Turnaround
Dari jelek jadi bagus
Perubahan (business model, sales, cost, product, management)
Risiko ketidakpastian
Mulai diakumulasi
Sektor: Retail, Infra, Property
Fast Growing
Revenue & profit naik konsisten
Punya produk kuat / brand
Inovatif
Masih punya ruang berkembang
Various sector
35
DISCOUNTED
STOCKS
36
BIG CAPS
Investasi fokus saham yang menjadi penggerak IHSG / kapitalisasi besar karena akan diborong oleh
institusi di masa diskon seperti saat ini yaitu saham : BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, UNVR, INDF, ICBP,
HMSP, GGRM, KLBF, TLKM
Kami lebih suka sektor consumer goods UNVR, INDF, ICBP, HMSP, GGRM, KLBF untuk blue chips
daripada perbankan karena NPL / kredit macet potensi meningkat
Exposure investing saat ini maksimal 20% (artinya maksimal 20% dari total modal untuk investasi
jangka panjang)
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
37
Valuasi
Valuasi BCA cenderung premium dan saat ini sudah mulai mencapai harga wajarnya 10.10% sejak dihitung
dari PER Tertinggi
Harga
Rp 22.525
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
38
Valuasi
Valuasi BNI cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 23.48% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Harga
Rp 5.097
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
39
Valuasi
Valuasi BRI cenderung premium dan saat ini sudah mencapai harga wajar 37.09% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Harga
Rp 2.221
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
40
Valuasi
Valuasi Bank Mandiri cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 29.76% sejak dihitung dari
PER Tertinggi
Harga
Rp 6.151
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
41
Valuasi
Valuasi INDF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 34.05% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Harga
Rp 10.124
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
42
Valuasi
Valuasi ICBP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 45.29% sejak dihitung dari PER
Tertinggi
Harga
Wajar Rp 15.508
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
43
Valuasi
Valuasi UNVR cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 30.17% dihitung dari PER Tertinggi
Harga
Rp 9.000
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
44
Valuasi
Valuasi GGRM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 49,38% dihitung dari PER Tertinggi
Harga
Rp 68.058
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
45
Valuasi
Valuasi HMSP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 60.35% dihitung dari PER Tertinggi
Harga
Rp2.829
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
46
Valuasi
Valuasi TLKM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 39.46% dihitung dari PER Tertinggi
Harga
Rp 4.504
Wajar
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
47
Valuasi
Valuasi ASII cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 53.12% dihitung dari PER Tertinggi
Harga
Rp9.558
Wajar
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
48
Valuasi
Valuasi KLBF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 22.36% dihitung dari PER Tertinggi
Harga
Rp 1.823
Wajar
49
Tabel Bluechip On Discount
50
Sectoral Update and
Stock Picking
CIGAR BUTT INVESTING
51
Cigar Butt Investing
Picking up discarded cigars and taking the last few puffs out of them - quite unappetizing, but still
technically good value.
• PBV < 1
52
• ASRI penjualan Rp 1.9 triliun pada Sept 2020 atau 77% dari target. Terbitkan obligasi global untuk
refinancing, bunga maksimum 13% p.a; ikut dalam program Tapera PBV 0.24x; disc to RNAV 77%
• BEST kerjasama dengan perusahaan yang berbasis di Jepang dapat meningkatkan penjualan
pemasaran; PBV 0.39x ; disc based on RNAV 84%
• SSIA Proyek Subang Smart and Sustainable City 2000Ha yang mulai dijual 4Q20; Valuasi cukup
murah PBV 0.55x
• KIJA memiliki landbank industri terbesar di Jababeka (diversifikasi lahan untuk pengembangan
industri, logistik, infrastruktur, dan wisata) dengan luas 5.108 (ha); Valuasi cukup murah PBV
0.82x
• DMAS tidak mendapat relokasi pabrik dari China dan terancam Rebana Golden Triangle; valuasi
PBV 2.03x ; cashflow kuat
Pasal UU Cipta Kerja terkait pengelolaan landbank negara untuk proyek strategis.
Badan Pengelola Dana Investasi (SWF) yang dimiliki negara akan mulai berjalan bulan depan
mendorong pembangunan infrastruktur sehingga pendanaannya tidak membebani APBN
SWF bisa diinvestasikan untuk pembangunan jalan tol dan mendorong efisiensi
53
PTPP sepakat melakukan dua divestasi 14% kepemilikan tol Cisumdawu senilai 50 miliar
dan 25% Prima Multi Terminal senilai IDR 371 miliar’; Valuasi cukup murah PBV 0.52x
WTON menurunkan capex menjadi Rp 377 miliar dari Rp 948 miliar. Utilisasi 2Q20 51%,
turun dibanding 2Q19 83.3%; Valuasi cukup murah PBV 0.68
WEGE turunkan target kontrak baru sebesar 70% menjadi Rp 3.5 triliun. 1H20 target
kontrak baru terealisasi 40% dari target ; Valuasi cukup murah PBV 0.85x
OTHERS
1. Retail update (sectoral)
Vol sales terpukul pada Q2 karena pandemic
Relaksasi PSBB meningkatkan traffic customer ritel
Penjualan ritel membaik dan Mall dan resto (dine in) mulai diperbolehkan kapasitas 50%
Pertumbuhan negatif mulai membaik dari Mei 2020 sebesar -20,6% YoY menjadi hanya -9,2% YoY
di bulan Sept
Stocks :
RALS Jumlah Customer ritel mulai membaik ; memiliki kas dan setara kas senilai Rp2,3 triliun dan
tidak memiliki pinjaman bank (strong balance sheet); Efisiensi biaya operasional penurunan opex
sebesar -54% yoy di 2Q20 (biaya karyawan dipangkas sebesar 46,7%)
LPPF Banyak penutupan toko yang berkinerja buruk dan berhenti menjual merek yang berkinerja
buruk ; Rebranding dengan mengubah tagline menjadi "Pay Less Feel Good“; mulai penjualan online
seperti di JD.ID; penurunan opex sebesar 44% yoy
54
2. Cement Updates
• Permintaan domestik turun 9% YoY tapi vol export naik 125% YoY
• Bag cement lebih defensif dibanding bulk cement krn permintaan dari proyek infrastruktur belum
pulih
• Penambahan anggaran untuk infrastruktur di APBN 2021 sebesar 47% YoY diproyeksikan dapat
mendongkrak penjualan sement domestik
• Mendongkrak ekspor clinker untuk menggantikan tingkat produksi semen yang turun dan tidak
agresif dalam mematok harga jual
• Keputusan Omnibus Law akn berimbas positif pada gencarnya proyek pembangunan perusahaan
ke dalam negeri shg permintaan semen naik dan adanya program Tapera
• Tk.suku bunga rendah mendorong properti mendongkrak permintaan semen domestik
• Valuasi sektor sement masih undervalued (recovery EBITDA belum priced in)
Stocks :
• INTP penjualan di Sep 2020 naik 5,3% MoM sekaligus vol sales tertinggi sepanjang tahun ; ikut
terimbas positif atas pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang (Jabar) sekaligus sbg home
base (penjualann bs terdongkrak)
• SMGR terlibat dalam Tapera ; banyak terlibat proyek pemerintah (pembangunan kereta cepat
Jkt-Bdg, tol Trans Sumatra) ; mendongkrak eksplor klinker ke China ; mengembangkan platform
digital untuk menaikkan selling
• SMBR
• Permintaan kertas domestik tertekan (banyak yang beralih ke digital). Yang masih bertahan
adalah tissue dan packaging
• Permintaan global masih stabil seasonally peak akan terjadi di Q4 high demand from China
untuk end year festival
• Ada supply disruption krn harga PAP turun dan beberapa mills dihentikan untuk maintenance in
global peluang bagi INKP dan TKIM
55
Stocks :
• TKIM Shifting dari cultural paper ke packaging utk sustainability perusahaan Packaging
diproyeksikan terus meningkat as the rising of e-commerce; Backed up by PT OKI Pulp & Paper
Mills (OKI) yang memproduksi pulp & tissue. (hygiene product demand naik)
• INKP Recovery China peluang untuk ekspor Pulp Lockdown Brazil sbg negara produsen pulp
terbesar di dunia sebagai peluang bagi Indonesia dan juga meningkatkan harga PAP; Secara
ekspor masih naik. Terdorong sales ke Amerika Utara naik 2% YoY dan China 9% YoY export
naik 5,5% YoY
56
COMMODITY
CPO Updates
Positive :
Supply shortfall karena La Nina (scr global turun 1,5%)
Strong demand for raw material
Festival Diwali di India 14 November
Program B100 meningkatkan demand (gradually)
Bea masuk turun dari 40% jadi 37,5%
Negative :
Europe memprogandakan Anti Sawit (Europe adalah negara importir CPO kedua terbesar from
Indo)
High case of Covid masih tinggi di India (India adalah negara tujuan ekspor ketiga bagi Indo)
Bea masuk antidumping & antisubsidi di US membuat daya saing harga CPO Indonesia tertekan
Stock:
AALI Membaiknya harga CPO, efisiensi biaya, margin lebih solid, dan mendapatkan keuntungan
valas naik (Rp 16 M). Implementasi B30 di 2020, 30% bahan bakar dari kelapa sawit
Sebelumnya 2019 sudah berjalan B20 dan ke depan akan menjadi B100. Lockdown di China
dibuka Ekspor terbanyak ke China dan India. Peluang La Nina (musim hujan) terjadi pada
paruh kedua tahun depan supply disruption.
LSIP Membangun pabrik kelapa sawit dgn kapasitas 45 ton TBS/jam di Kaltim. Memiliki tanaman
kelapa sawit muda dengan umur dibawah 7 tahun seluas 11 ribu ha mendukung
pengembangan produksi
SIMP Anggaran capex 2020 Rp 1,1 T untuk replanting sehingga kapasitas pabrik penyulingan naik.
Menambah lini bisnis membangun pabrik tanaman coklat mengurangi risiko volatilitas
harga CPO
DSNG Satu-satunya emiten CPO yang mendapat pinjaman senilai US$ 30 jt dari Stichting and Green
Fund untuk refinancing. Bekerja sama dengan eREX Singapore Pte Ltd memasok cangkang
kelapa sawit (Palm Kernel Shell) yang akan digunakan perusahaan Jepang sebagai bahan baku
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa.
Coal
Sector Update
Positive :
Winter season mendorong demand coal
Recovery China (PMI) membaik aktivitas pabrikan naik dan coal demand naik
57
Royalti 0% bagi coking coal, program gasifikasi dan hilirisasi
Perang Dagang Aussie – China membuat restriksi dari Aussie. Coal Indonesia diuntungkan
Negative :
Transisi ke program clean energy penggunaan coal dikurangi
Ekspor coal mentah kena PPN harga produksi naik daya saing coal price Indo tertekan
INDY Produksi coal masih dominan kalori rendah – menengah (4200 – 4600Kcal/Kg). Target ekspor
utama ke China krn paling low cost. Cadangan batubara 575,6 juta ton/ cukup untuk 18 tahun
(asumsi penambangan avg 31 juta ton/tahun)
ITMG 4 tambang kalori tinggi (5600-6500 kcal/kg) dan 1 tambang kalori rendah (4300 – 4400 kcal/kg).
Punya 2 tambang yang masih dalam tahap eksplorasi (batubara kalori tinggi). Biaya operasional
sangat efisien Memiliki cadangan sekitar 1,3 miliar ton atau 43 tahun mendatang (asumsi avg
penambangan 30 juta ton/tahun
ADRO 4 lokasi tambang di Kalsel, Kaltim dan Sumsel (kalori rendah 4600 – 5300 kcal/kg), 2 lokasi di
Kaltim dan Australia (kalori tinggi >6000kcal/kg). Diversifikasi bisnis ke pembangkit listrik, logistic
menekan biaya operasional
PTBA Menjadi supplier PLN terbesar dengan kontrak sampai 2031 Rutin supply coal ke PLN sebesar
25% dan 35% untuk program percepatan. Membangun EBT PLTS di Muara enim dan Ombilin
sebesar 200 MW. Pasokan listrik nasional dari EBT akan terus meningkat hingga 2030 dapat
berkontribusi 25% ke pendapatan. Pajak coal kemungkinan tidak ditanggung Pemerintah dan
dibebankan ke perusahaan.
DOID Punya kontrak jangka panjang dengan penambang rata-rata 15-20 tahun. Terus melakukan
efisiensi biaya untuk mengantisipasi harga coal yang masih rendah.
Nikel
Sectoral Updates
Positive :
Plan of Electric Vehicle is getting stronger nickel price is rising from US$13,800 to US$16,500
Pembentukan PT Indonesia Battery is official (finalisasi di 2021)
FDI ke Indonesia terkait nickel telah mencapai 16 miliar US$. Estimasi di 2024 mencapai 21 miliar
US$
58
Narrowing supply di 2021. Walau Indo produce NPI scr massif, tapi China’s domestic NPI
diperkirakan turun krn supply ore nickel dan dari Philippines turun
ANTM
Performa Q3 2020 :
Laba usaha +215% QoQ dan +30% YoY
EBITDA +67%
Sales volume +119% QoQ
Penjualan Gold +170% QoQ (mendirikan Gold Boutique Shop), mendominasi sales volume sebesar
72%
Berinovasi di Logam Mulia (LM) dan dijual secara online di www.logammulia.com. Produk Emas
Batangan LM adalah top brand di Indonesia
Penjualan nickel +18,9% QoQ
Beban Pokok Penjualan -66,03% YoY
Cash cost terus ditekan untuk menjaga likuiditas perusahaan -15% YoY produsen feronickel
berbiaya rendah
59
• Akan mengerjakan proyek baterai mobil listrik senilai USD 2-3 miliar
• Tingkat permintaan baterai untuk mobil listrik dunia sangat tinggi nickel sales bisa naik
• Akan menambah porsi saham di PT Weda Bay Nickel jadi 40% (saat ini bru 10%). Weda Bay punya
9,3 jt ton nickel (sedang R&D ttg produksi nickel utk baterai EV)
INCO
• Menjalin JV dengan Vale Canada (80%) dan Sumitomo Metal Mining (20%) long term contract
(Sumitomo berhasil menerapkan strategi HPAL yang tergolong rumit) production rate of nickel
naik
• Fokus menggarap 3 proyek smelter nikel dengan total investasi US$ 5 miliar (74 Triliun) di
Pomalaa, Sulawesi Tengah, dan Sulsel
• Akan mengoperasikan pabrik sulfat nickel kapasitas 40k sebelum 2025
• Rencana Elon Musk dari Tesla utk mendirikan pabrik baterai di Indo dan cut battery cost 50% di
2023 dgn cara ganti cobalt ke nickel
• Mendapat sumber dana tambahan dari divestasi mengatasi proyek macet dan develop
Bahadopi & Pomalaa (5,52T)
TINS
• Melakukan refinancing utang bank jk panjang 1,7T untuk melunasi utang jk pendek (600 miliar)
• Akan melunasi obligasi di Sept 2021 senilai 600 miliar menekan beban bunga hingga 39,8%
arus kas membaik
• Kenaikan harga timah diproyeksikan mencapai 3% di 2021
• Pasokan timah dari Myanmar terganggu musim hujan berpotensi menurunkan produksi timah
China Permintaan timah mulai meningkat karena recovery harga timah naik
• Melakukan ekspor logam timah dan menyiapkan smelter baru dengan teknologi ausmelt yang
lebih efisien biaya produksinya dan proses pengolahannya
• Mengembangkan teknologi untuk mengolah Logam tanah jarang (LTJ) / rare earth element (REE)
agar bernilai ekonomis LTJ dibutuhkan sebagai komponen pembuatan smartphone, satelit, dan
senjata militer.
Oil
60
Sectoral Updates
Slow consumption recovery (tapi masih berada di bawah level pra-pandemic hingga 2023)
Negative :
Ketidakpastian pandemic masih memungkinkan terjadi re-lockdown sehingga demand oil terganggu
MEDC
• Dapat mempertahankan produksi dari ladang tua dan memperpanjang produktivitas aset
Lapangan gas Senoro di Blok Senoro-Toili PSC-Joint Operating Body (JOB), Sulawesi Tengah
New Projects :
Proyek Combined Cycle Power Plant tenaga gas di Riau bersama mitranya Ratchaburi dari Thailand
(275MW)
Membangun tambahan Combined Cycle Power Plant tenaga gas di Energi Listrik Batam (ELB)
sebesar 40MW
Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ijen, Jawa Timur (110MW)
Proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga gas di aset PSC MedcoEnergi di Blok A dan
Senoro-Toili
ELSA
“Pendapatan naik 85% di Q2; DER terjaga < 1(0,88x) ; Net profit terus bertumbuh ; Customer solid
(Pertamina, Pertagas, Chevron) ; Current PBV 0,41 x (highest 1,07x)”
61
What to know about ELSA?
• Menerbitkan sukuk 700M dg rate 9%, tenor 5 tahun untuk modal kerja dan ekspansi
• Bekerjasama dg PGNCOM (anak usaha PGAS) untuk mendukung proyek dg Pertamina Grop)
• Diversifikasi ke segmen jasa distribusi dan logistik energy menghadapi fluktuasi harga minyak
• Merambah ke bisnis digital dan ttd kontrak dengan Schlumberger (kontraktor pengeboran
minyak) utk 5 tahun mendatang
62
SECOND LINERS
EMtrade menyukai saham-saham yang bertahan di tengah pandemic Covid-19 dan diuntungkan dari
situsasi ini. Sebagian besar sector tersebut berasal dari sector konsumsi.
Pemilihan saham didasarkan pada penilaian model bisnis, manajemen, kemampuan menghasilkan laba,
dan juga valuasi.
• Kegiatan • Kemampuan
operasional emiten
dan produk mencetak laba
emiten
Model Profitabi-
Bisnis litas
Likuid-
Valuasi
itas
• Kondisi kas • Nilai wajar
emiten emiten
dibandingkan terdiskon
utang
63
1. PT BUYUNG POETRA SEMBADA Tbk. (HOKI)
Model Bisnis
PT. Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) bergerak dalam bidang pengolahan dan distribusi beras bermerek
premium. Emiten ini mulai listing pada 22 Juni 2017.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
EPS 18,65 24 38 44 20
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Q1 2020 Q2
64
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG -7.12
MOS 129.5%
65
2. PT SARIGUNA PRIMATIRTA Tbk. (CLEO)
Model Bisnis
PT. Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), melakukan bisnis sebagai Tanobel dan beroperasi sejak 17 September
2003. Emiten memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan mulai listing pada 05 Mei 2017.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Q1 2020 Q2
66
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 1,65
MOS 8.3%
67
3. PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL Tbk. (SIDO)
Model Bisnis
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bergerak dalam bidang industri herbal seperti
industri medis (farmasi), herbal, kosmetik, makanan dan minuman yang berkaitan dengan kesehatan.
Emiten mulai listing di BEI sejak 18 Desember 2013.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS 33 36 45 54 56
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2
68
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 2.21
MOS 65.3%
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
EPS 61 61 60 89 96
69
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 1,06
MOS -15.7%
70
5. PT MAYORA INDAH Tbk. (MYOR)
Model Bisnis
PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit.
Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri. Emiten mulai listing sejak 4
Juli 1990.
Profitability
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
Liquidity
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Q1) 2020 Q2
71
Valuasi
Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)
PEG 3,17
MOS -15.7%
72
KINERJA EMTRADE
Selama bulan Januari – Oktober 2020, EMtrade berhasil mencetak kinerja yang cukup apik di tengah
kondisi IHSG yang sangat fluktuatif. Berikut terlampir kinerja saham terjual di bulan Oktober 2020 :
Nah, untuk mendapatkan kinerja kami dari bulan Januari – September 2020, yuk langsung kunjungi
www.ellen-may.com/emtrade . Nanti langsung kontak ke admin kami yah untuk minta kinerja nya!
Salam Profit!
73
EXISTING
STOCKS - 2020
74
SUPER TRADING JOURNAL
Swing trading untuk jangka pendek ikuti realtime EMTRade, daftar di www.ellen-
may.com/emtrade atau www.emtrade.id sertakan kode SO8 untuk dapatkan bonus 1 bulan
tambahan setiap pembelian 12 bulan Edukasi Online EMTRADE
Berburu saham murah untuk investasi jangka panjang bluechips & second liners
75
Daftar Istilah
CAR : Capital Adequacy Ratio (Rasio kecukupan modal untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian
perbankan)
CKPN : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Dana cadangan yang disisihkan emiten perbankan untuk
meng-cover adanya kredit macet)
MA : Moving Average
NPL : Non Performing Loan (Indikator kesehatan perbankan yang menunjukkan tingkat kredit macet)
Resistance : Batas atas/suatu area harga yang menahan pergerakan harga untuk naik
Support : Batas bawah/suatu area harga yang menahan harga untuk terus turun
76
Disclaimer
EMTrade adalah layanan online yang dibuat untuk tujuan memberi informasi dan edukasi, sehingga dalam
keadaan apa pun tidak boleh dianggap atau dimaksudkan sebagai nasehat, rekomendasi, penawaran /
perintah untuk melakukan beli / jual saham yang dimaksud.
User harus memahami bahwa nilai saham dapat berfluktuasi dan harga saham juga dapat naik atau turun.
Semua informasi yang disajikan dalam EMTrade adalah hasil dari analisis baik secara teknikal dan
fundamental. Fasilitas stock pick yang diberikan merupakan case study atas edukasi yang sudah diberikan
sehingga user bisa belajar lebih efektif, bukan sebagai nasihat / perintah beli & jual.
EMTrade dan pejabatnya, direktur, rekanan, pihak terkait dan/atau karyawan (disebut "Perwakilan") tidak
bertanggung jawab atas konsekuensi kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul dari penggunaan atau
ketergantungan dari penggunaan layanan baik secara langsung atau tidak langsung.
Setiap informasi yang terkandung di sini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
sebelumnya.
Semua informasi yang disajikan untuk digunakan oleh user EMTrade dan tidak boleh direproduksi, diubah
dengan cara apa pun, dikirim, disalin atau didistribusikan ke pihak lain secara keseluruhan atau sebagian
dalam bentuk atau cara apa pun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari EMTrade. EMTrade dan
perwakilannya tidak bertanggung jawab atas tindakan dari pihak ketiga dalam hal ini.
Semua informasi yang disajikan oleh EMTrade tidak ditujukan atau dimaksudkan untuk distribusi atau
digunakan oleh orang atau entitas yang merupakan warga negara atau penduduk atau berlokasi di
wilayah, negara bagian, negara atau wilayah yurisdiksi lainnya dimana distribusi, publikasi, ketersediaan
atau penggunaan layanan ini bertentangan dengan hukum atau peraturan yang berlaku.
77