Anda di halaman 1dari 31

PKPU & Kepailitan Sebagai Instrumen

Restrukturisasi Kewajiban Debitor

Oleh:
Imran Nating
(Ketua Umum AKPI)

Disampaikan pada acara:


Workshop Upgrading Skill for Lawyer
DPC Peradi Jakarta Selatan

Jakarta, 10 Maret 2023

1 untuk
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku. Tidak diperkenankan
mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
KETENTUAN TERKAIT KEPAILITAN & PKPU DI INDONESIA

Faillissements-Verordening Staatsblad 1905 Jo. Staatsblad 1906

PERPPU NO. 1 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Tentang


Kepailitan. (20 April 1998)

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 Tentang Penetapan PERPPU No. 1


Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Kepailitan
menjadi Undang-Undang (9 September 1998)

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang (“U U K”);
diundangkan tanggal 18 Oktober 2004

1 2
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
KEWENANGAN PENGADILAN NIAGA
dan HUKUM ACARA

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
PIHAK DALAM KEPAILITAN & PKPU
PIHAK YANG DAPAT DIMOHONKAN PAILIT DAN PKPU
Orang Perorangan; Harta Peninggalan (Warisan); Perkumpulan perseroan (Holding Company); Penjamin
(Guarantor); Badan Hukum; Perkumpulan Bukan Badan Hukum; Bank; Perusahaan Efek; Perusahaan
Asuransi, Reasuransi, Dana Pensiun, dan BUMN/BUMD.

Kewenangan
Kewenangan menjadi
menjadi ranah
ranah Otoritas
Otoritas Jasa
Jasa
Keuangan
Keuangan (OJK)
(OJK) sesuai
sesuai Pasal
Pasal 55
55 UU
UU No.
No.
21/2011
21/2011
PENGADILAN
NIAGA:
MEDAN JAKARTA SEMARANG SURABAYA MAKASSAR
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
SYARAT PENGAJUAN PAILIT
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan
dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator dibawah pengawasan Hakim Pengawas.
(Pasal 1 ayat 1 UUK)

Syarat Pailit: Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak
membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri
maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya. (Pasal 2 ayat 1 UUK)

Debitor: Orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang


yang dapat ditagih di Muka Pengadilan. (Kreditor: “Piutang”) (Pasal 1 UUK)

Utang: kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang, baik
dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun
yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian
atau Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi
memberi hak kepada kreditor untuk mendapatkan pemenuhannya dari harta
kekayaan Debitor. (Pasal 1 UUK)
5
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
SYARAT …
••Kreditor
Kreditor lain
lain:: Kreditor
Kreditor selain
selain pemohon
pemohon pailit
pailit yang
yang mempunyai
mempunyai piutang
piutang kepada
kepada
debitor
debitor yang
yang dapat
dapat ditagih,
ditagih, baik
baik telah
telah jatuh
jatuh waktu
waktu atau
atau belum
belum jatuh
jatuh waktu,
waktu, yang
yang
identitas
identitas dan
dan besar
besar tagihannya
tagihannya disebutkan
disebutkan dalam
dalam permohonan
permohonan pailit.
pailit.

Pajak
Pajak tidak
tidak dikategorikan
dikategorikan sebagai
sebagai Kreditur
Kreditur Lain
Lain dalam
dalam pemenuhan
pemenuhan Pasal
Pasal 2;
2;
Punya
Punya Hak
Hak Intervensi
Intervensi di
di tingkat
tingkat Kasasi
Kasasi (Pasal
(Pasal 11
11 ayat
ayat 3);
3);

••Bukti
Bukti Sederhana
Sederhana:: Permohonan
Permohonan pernyataan
pernyataan pailit
pailit harus
harus dikabulkan
dikabulkan apabila
apabila
terdapat
terdapat fakta
fakta atau
atau keadaan
keadaan yang
yang terbukti
terbukti secara
secara sederhana
sederhana bahwa
bahwa persyaratan
persyaratan
untuk
untuk dinyatakan
dinyatakan pailit
pailit sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 22 ayat
ayat (1)
(1) telah
telah
terpenuhi
terpenuhi (Pasal
(Pasal 88 ayat
ayat 4).
4).

Fakta
Fakta atau
atau keadaan
keadaan yang
yang terbukti
terbukti secara
secara sederhana
sederhana adalah
adalah adanya
adanya fakta
fakta dua
dua atau
atau
lebih
lebih kreditor
kreditor dan
dan fakta
fakta utang
utang yang
yang telah
telah jatuh
jatuh waktu
waktu dan
dan tidak
tidak dibayar.
dibayar. Sedangkan
Sedangkan
perbedaan
perbedaan besarnya
besarnya jumlah
jumlah utang
utang yang
yang didalihkan
didalihkan oleh
oleh pemohon
pemohon pailit
pailit dan
dan
termohon
termohon pailit
pailit tidak
tidak menghalangi
menghalangi dijatuhkannya
dijatuhkannya putusan
putusan pailit.
pailit.

Tidak
Tidak ada
ada perdebatan
perdebatan tentang
tentang ada
ada atau
atau tidaknya
tidaknya utang.
utang. Jika
Jika debitur
debitur membantah,
membantah,
maka
maka kreditur
kreditur dapat
dapat dengan
dengan mudah
mudah membuktikan
membuktikan kebenaran
kebenaran piutangnya.
piutangnya.

6
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT

• Waktu Pemeriksaan telah ditentukan: 60 hari pemeriksaan di Pengadilan Niaga (Pasal 8 ayat 5 UUK), 60 hari
pemeriksaan Kasasi (Pasal 13 ayat 3 UUK), 30 hari pemeriksaan PK (Pasal 298 ayat 1 UUK).

• Putusan Pailit bersifat serta merta (uit voorbar bij voraad).

• Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak yang
terikat perjanjian yang memuat klausula arbitrase. (Pasal 303 UUK)
• Permohonan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana
bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit telah dipenuhi. (Pasal 8 ayat 4 UUK).
• Pembuktian sederhana: Keberadaan utang tersebut sudah tidak diperdebatkan lagi; Jikapun tidak diakui,
dapat dibuktikan secara mudah oleh Kreditur Pemohon;
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
UPAYA KASASI

• Upaya hukum atas permohonan pernyataan pailit adalah Kasasi.

• Permohonan Kasasi diajukan paling lambat 8 (delapan) hari setelah


tanggal putusan.

• Permohonan Kasasi, selain dapat diajukan oleh Debitor dan Kreditor yang
merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama, juga dapat diajukan
oleh Kreditor lain yang bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat
pertama yang tidak puas terhadap putusan atas permohonan pernyataan
pailit.

• Sidang pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan paling lambat 20


(dua puluh) hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh MA.

• Putusan atas permohonan kasasi harus diucapkan paling lambat 60 (enam


puluh) hari setelah tanggal permohonan kasasl diterima oleh MA.

• Ketentuan Kasasi diatur dalam Pasal 11 s.d Pasal 13 UUK

8
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
UPAYA PENINJAUAN KEMBALI
Terhadap putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap, dapat diajukan Peninjauan Kembali, kecuali ditentukan lain
dalam UUK;

Alasan dan jangka waktu permohonan PK:


1.Adanya Novum, diajukan paling lambat 180 hari setelah tanggal
putusan yang dimohonkan PK inkracht;
2.Adanya kekeliruan dalam putusan hakim, diajukan paling lambat 30
hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan PK inkracht;

MA memeriksa dan memberikan putusan atas PK paling lambat 30


hari setelah tanggal permohonan diterima Panitera MA
Dalam jangka waktu paling lambat 32 hari setelah tanggal
permohonan diterima Panitera MA, MA wajib menyampaikan kepada
para pihak salinan putusan PK.
Ketentuan PK diatur dalam Pasal 295 s.d Pasal 298 UUK

9
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
HAKIM PENGAWAS

10
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
KURATOR
Dalam putusan pernyataan pailit, harus diangkat Kurator. (Pasal 15 ayat 1 UUK). Tugas utama
Kurator adalah melakukan pengurusan dan Pemberesan harta pailit. (Pasal 69 ayat 1 UUK)

Pengurusan Harta Pailit & Pemberesan Harta Pailit


Pengurusan Harta Pailit :
•Kurator bertugas berdasarkan putusan pernyataan
pailit dan berindak sendiri sebatas tugasnya;
•Mengumumkan dalam BNRI dan minimal 2 surat
kabar yang ditetapkan Hakim Pengawas, tentang
ikhtisar Putusan;
•Melakukan koordinasi dengan para kreditor;
•Melakukan pencatatan/inventarisasi harta pailit;
•Mengamankan kekayaan milik debitor pailit;
•Melakukan tindakan hukum ke Pengadilan;
•Meneruskan atau menghentikan hubungan hukum
yang telah dilakukan debitor pailit;
•Melakukan pencocokan utang;
•Melakukan upaya perdamaian;
•Melanjutkan usaha debitor pailit.
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
SIFAT PIUTANG / JENIS KREDITUR

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
GAGALNYA PROPOSAL PERDAMAIAN

Pada Kepailitan – Harta Pailit Dalam Keadaan Insolvensi

(1) Jika dalam rapat pencocokan piutang tidak ditawarkan rencana perdamaian, rencana perdamaian
yang ditawarkan tidak diterima, atau pengesahan perdamaian ditolak berdasarkan putusan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, demi hukum harta pailit berada dalam keadaan insolvensi.
(Pasal 178 UUK)

Pada PKPU – Dapat Mengajukan Upaya Kasasi ATAU Debitor Jatuh Pailit

Apabila jangka waktu penundaan kewajiban pembayaran utang sementara berakhir, karena Kreditor
tidak menyetujui pemberian penundaan kewajiban pembayaran utang tetap atau perpanjangannya
sudah diberikan, tetapi sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228 ayat (6)
belum tercapai persetujuan terhadap rencana perdamaian, pengurus pada hari berakhirnya waktu
tersebut wajib memberitahukan hal itu melalui Hakim Pengawas kepada Pengadilan yang harus
menyatakan Debitor Pailit paling lambat pada hari berikutnya (Pasal 230 UUK)

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
INSOLVENSI
Berdasarkan
Berdasarkan Penjelasan
Penjelasan Pasal
Pasal 57
57 (1)
(1) UUK,
UUK, yang
yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan
insolvensi
insolvensi adalah
adalah keadaan
keadaan tidak
tidak mampu
mampu membayar.
membayar.

Insolvensi
Insolvensi terjadi
terjadi apabila
apabila debitor
debitor pailit
pailit dalam
dalam verifikasi
verifikasi tidak
tidak mengajukan
mengajukan
atau
atau menawarkan
menawarkan perdamaian,
perdamaian, rencana
rencana perdamaian
perdamaian ditolak,
ditolak, atau
atau
pengesahan
pengesahan perdamaian
perdamaian (homologasi)
(homologasi) ditolak
ditolak berdasarkan
berdasarkan putusan
putusan yang
yang
telah
telah berkekuatan
berkekuatan hukum
hukum tetap.
tetap.
Dengan
Dengan timbulnya
timbulnya fase
fase insolvensi
insolvensi ini,
ini, maka
maka dimulai
dimulai pemberesan
pemberesan
(likuidasi)
(likuidasi) harta
harta pailit
pailit oleh
oleh kurator.
kurator. Pemberesan
Pemberesan dilakukan
dilakukan dengan
dengan
melakukan
melakukan penjualan
penjualan harta
harta pailit.
pailit. Hasil
Hasil penjualan
penjualan tersebut
tersebut kemudian
kemudian
dibagikan
dibagikan kepada
kepada para
para kreditor
kreditor

14
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
Pemberesan Harta Pailit
Pemberesan Harta Pailit :
•dilakukan pemberesan setelah harta pailit dalam keadaan tidak mampu membayar dan
usaha debitor dihentikan.
Kurator harus memperhatikan hal :
-Menjual dengan harga paling tinggi;
-Memutus terhadap harta harus dijual segera atau dapat disimpan guna peningkatan nilai
dikemudian hari;
-Kreatif dalam mendapatkan nilai tertinggi atas harta debitor pailit.
-Pemberesan tanpa perlu persetujuan atau bantuan debitor;
-Membuat keputusan terhadap benda yang tidak lekas atau tidak dapat dibereskan;
-Dapat, menggunakan jasa bantuan debitor pailit guna pemberesan harta dengan
pemberian upah.

Pembagian
-Menyusun daftar pembagian;
-Meletakan daftar pembagian yang telah disetujui Hakim Pengawas di Kepaniteraan
Pengadilan agar dapat dilihat kreditor;
-Melakukan pengumuman di surat kabar tentang peletakan surat-surat pembagian
tenggang waktu;
-Menerima penetapan hakim pengawas periha l pemeriksaan perlawanan atas daftar
pembagian;
-Menyampaikan alasa n tentang daftar pembagian;
-Melakukan pembagian sebagaimana ditetapkan, setelah berakhir jangka waktu untuk
melihat surat-surat dan telah diucapkan putusan atas perlawanan
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
BERAKHIRNYA KEPAILITAN
PEMBAGIAN PENGUMUMAN LAPORAN DOKUMENTASI

Setelah kepada Semua buku dan


Kreditor dibayarkan Kurator melakukan Kurator wajib dokumen
jumlah penuh piutang memberikan mengenai harta
pengumuman dalam pertanggungjawaba pailit yang ada
mereka, atau segera BNRI dan surat n kepada Hakim pada Kurator wajib
setelah daftar kabar. Pengawas. diserahkan kepada
pembagian penutup (Ps. 202 (2)) (Ps. 202 (3)) Debitor dengan
menjadi mengikat tanda bukti
penerimaan yang
maka berakhirlah sah. (Ps. 202 (4))
kepailitan.
(Ps. 202 (1))

Pengakhiran proses pailit, apabila berbentuk PT harus disertai dengan proses


likuidasi, dan penghapusan badan hukum sebagaimana ketentuan berlaku.
Dalam hal harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan maka
Pengadilan atas usul Hakim Pengawas dan setelah mendengar panitia kreditor
sementara jika ada, serta setelah memanggil dengan sah atau mendengar Debitor,
dapat memutuskan pencabutan putusan pernyataan pailit. (Pasal 18 ayat 1 UUK)

16
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
PROSEDUR PERMOHONAN PKPU

Terhadap Rencana Perdamaian yang ditolak oleh Kreditor, dapat diajukan


upaya hukum kasasi. (Putusan MK RI No. 23/PU-XIX/2021 Jo. SEMA
No. 1/2022, Pasal 235 ayat 1 UUK)

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
AKIBAT HUKUM P K P U
Dalam putusan PKPU diangkat Pengurus untuk bersama Debitor mengurus
harta Debitor (Pasal 225 ayat 2 UUK)
PKPU berlaku selama 45 hari (Psl 227 jo. 225 ayat 4 UUK) dan dapat
diperpanjang sampai 270 hari (Psl 228 ayat 4 UUK)
Selama PKPU, Debitor tanpa persetujuan Pengurus tidak dapat melakukan
tindakan kepengurusan atau kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya
(Pasal 240 ayat 1 UUK)
Selama PKPU, Debitor tidak dapat dipaksa membayar utang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 245 dan semua tindakan eksekusi yang telah dimulai
untuk memperoleh pelunasan utang, harus ditangguhkan (Pasal 242 ayat 1 UUK)

PKPU tidak menghentikan berjalannya perkara yang sudah dimulai oleh


Pengadilan atau menghalangi diajukannya perkara baru. (Pasal 243 UUK)
Selama PKPU, Debitor tidak boleh melakukan pembayaran utang, kecuali kepada
semua Kreditor (Pasal 245 UUK)

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
PENGURUS DALAM PKPU
Pengurus yang diangkat, independen, tidak memiliki benturan kepentingan

Menerima tagihan dari kreditor

Memeriksa kesesuaian tagihan kreditor dan data pada debitor, laporan keuangan
Debitor (audited), dokumen perikatan terkait tagihan

Terhadap tagihan yang berpotensi bersengketa, Pengurus dapat melakukan upaya


mediasi di antara Kreditor dan Debitor (Pra-Verifikasi). Termasuk mengambil
keputusan atas persengketaan nominal tagihan, dengan pertimbangan yang lugas dan
dasar hukum yang jelas.
Memberikan saran kepada Debitor untuk dapat menyampaikan penawaran proposal
perdamaian dengan proporsi terbaik bagi Kreditor

Mengakomodir dan mengupayakan terjadinya win win solution bagi Kreditor dan
Debitor

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
HAKIM PENGAWAS
Hakim Pengawas ditunjuk dalam putusan penetapan PKPU

Hakim Pengawas wajib memberikan kesempatan yang sama bagi pihak Debitor dan
Kreditor untuk masing-masing pihak dapat menyampaikan pendapatnya dalam
Rapat Kreditor

Memperhatikan situasi Rapat Kreditor, dan bertindak tegas apabila terjadi perselisihan
dalam Rapat Kreditor

Memberikan kesempatan kepada Debitor untuk dapat melakukan perubahan Proposal


Perdamaiannya, sebagaimana hasil diskusi dengan para Kreditor dalam Rapat

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
FINANCIAL PROFESIONAL

Perlukah penasehat keuangan dalam pembentukan


Proposal Perdamaian ?
• UUK tidak mewajibkan debitor untuk menyediakan/mengikutsertakan
financial profesional dalam rangka menyusun rencana perdamaiannya.

+ Mengetahui isu global dari sudut pandang finansial, dan ilmu ekonomi
+ debitor, termasuk detail LK Debitor, untuk dapat menyelesaikan utangnya
Memberikan pendapat independen terkait dengan kekuatan aset/modal

+ debitor, sehingga dapat memberikan saran untuk mitigasi resiko


Memberikan pendapat independen, terkait dengan kelemahan keuangan

Membantu memperhitungkan ratio waktu terbaik dan prediksi/rencana


+ pengembangan finansial debitor, untuk kepastian penyelesaian utangnya
kepada para kreditor
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
PENCOCOKAN PIUTANG & PERDAMAIAN
 Kreditor yang memiliki hak piutang terhadap Debitor PKPU, dapat mendaftarkan tagihannya,
untuk kemudian dilakukan pencocokan piutang (verifikasi) dengan catatan keuangan Debitor.
 Mengingat tujuan utama PKPU adalah untuk tercapainya Perdamaian, maka Pengurus
memiliki peran yang sangat penting, untuk mendampingi Debitor guna mencapai perdamaian
dengan para Kreditornya.
 Rencana perdamaian sebaiknya diajukan bersamaan dengan permohonan PKPU jika
pemohonnya adalah Debitor sendiri, sehingga dapat ditentukan waktunya untuk pembahasan
rencana perdamaian tersebut.
 Berbeda dengan Perdamaian dalam proses kepailitan yang hanya melibatkan Kreditor
Konkuren, pembahasan perdamaian dalam PKPU juga melibatkan Kreditor Separatis
atau pemegang jaminan, dengan hak suara yang sama besar dengan Kreditor Konkuren.
(Psl. 281 ayat (1) b UUK). Putusan perdamaian mengikat semua Kreditor (Pasal 286 UUK).
Pasal 281 UUK
(1) Rencana perdamaian dapat diterima berdasarkan:
a. persetujuan lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah kreditor konkuren yang haknya diakui atau
sementara diakui yang hadir pada rapat Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268 termasuk
Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280, yang bersama-sama mewakili paling sedikit 2/3
(dua pertiga) bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau sementara diakui dari kreditor
konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut; dan
b. persetujuan lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah Kreditor yang piutangnya dijamin dengan
gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya yang hadir
dan mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh tagihan dari Kreditor tersebut
atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut.
22
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
RENCANA PERDAMAIAN
Rencana Perdamaian, pada pokoknya merupakan suatu dokumen yang dipersiapkan oleh Debitor
untuk ditawarkan kepada seluruh Kreditor dalam proses PKPU, terkait dengan komitmennya untuk
dapat menyelesaikan utangnya, yang selanjutnya Rencana Perdamaian tersebut
ditetapkan/disahkan oleh Pengadilan di dalam Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi),
menjadi dasar hukum baru/kesepakatan yang berlaku di antara pihak Debitor dan Kreditor. Tidak
diatur secara tegas, bentuk khusus dan struktur material dari rencana perdamaian.

Penyusunan dan Penyerahan Rencana Perdamaian.

PKPU
Proposal diajukan bersamaan Permohonan PKPU oleh Debitor atau sebelum hari pembahasan
Proposal Perdamaian (Ps 228 ayat 3 UUK)

Proposal Rencana Perdamaian, substansinya dapat memuat :

Rencana Pembayaran utang/Pemenuhan Kewajiban yang meliputi mekanisme


pembayaran/cara pemenuhan kewajiban dan besarannya, serta timeline pembayaran;
dan

Jaminan Sumber Pendapatan untuk melakukan pembayaran utang/pemenuhan


kewajiban.

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
MATERI RENCANA PERDAMAIAN
REALISTIS,
rencana pembayaran yang ‘hampir pasti’ dapat
dipenuhi oleh Debitor

Rekomendasi Materi ESTIMASI TEMPO PEMBAYARAN,


Proposal Perdamaian yang Kepastian jangka waktu pembayaran yang tegas
ditawarkan oleh Debitor, KLASIFIKASI UTANG
konsep “RELA”: Pengelompokan piutang Kreditor, untuk memudahkan
penawaran dan realisasi skema pembayaran
JAMINAN PEMBAYARAN (ASSURANCE)
Kesediaan Debitor meletakan jaminan asetnya u/
pembayaran dapat menyakinkan Kreditor, dan dapat
pula membuktikan itikad baik
Pasal 285 ayat (2) UUK
Pengadilan wajib menolak untuk mengesahkan perdamaian, apabila:
a. harta Debitor, termasuk benda untuk mana dilaksanakan hak untuk menahan benda, jauh lebih besar daripada
jumlah yang disetujui dalam perdamaian;
b. pelaksanaan perdamaian tidak cukup terjamin;
c. perdamaian itu dicapai karena penipuan, atau persekongkolan dengan satu atau lebih Kreditor, atau karena
pemakaian upaya lain yang tidak jujur dan tanpa menghiraukan apakah Debitor atau pihak lain bekerja sama untuk
mencapai hal ini; dan/atau
d. imbalan jasa dan biaya yang dikeluarkan oleh ahli dan pengurus belum dibayar atau tidak diberikan jaminan untuk
pembayarannya.
24
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
UPAYA HUKUM TERHADAP PERDAMAIAN
Pengesahan Perdamaian ditolak (8 hari):

Pengajuan Kasasi oleh Kreditor


yang menyetujui proposal Pengajuan Kasasi oleh Debitor
perdamaian
Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 23/PU-XIX/2021; tanggal 15 Desember 2021

“Menyatakan Pasal 235 ayat (1) dan Pasal 293 ayat (1) UUK, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai,
“diperbolehkannya upaya hukum kasasi terhadap putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
yang diajukan oleh kreditor dan ditolaknya tawaran perdamaian dari debitor”

Perdamaian di Homologasi (8 hari):

Pengajuan Kasasi oleh Kreditor yang


Pengajuan Kasasi oleh Kreditor menyetujui proposal, namun kemudian
yang menolak atau yang tidak mengetahui adanya suatu peristiwa.
hadir dalam voting proposal Sebagaimana Pasal 159 & 160 ayat (1)
perdamaian UUK – *PAILIT, Pasal 285 ayat (2) &
ayat (4) UUK - *PKPU
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
WANPRESTASI ATAS PERDAMAIAN
PKPU:
-Ketentuan 170 & 171 UUK berlaku mutatis mutandis dan akibat putusan
pengadilan yang membatalkan Perdamaian, Debitor harus dinyatakan
pailit (Pasal 291 UUK)
-Kreditor dapat menuntut pembatalan Perdamaian apabila Debitor lalai
memenuhi isi Perdamaian, Debitor wajib membuktikan bahwa
Perdamaian telah dipenuhi (Pasal 170 UUK)
-Pembatalan Perdamaian mengakibatkan Kepailitan dibuka kembali (172
UUK)
-Kurator seketika memulai pemberesan harta pailit (Pasal 175 UUK)

TATA CARA:
Pasal 171 UUK:
“Tuntutan pembatalan perdamaian wajib diajukan dan ditetapkan dengan cara
yang sama, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 11,
Pasal 12, dan Pasal 13 untuk permohonan pernyataan pailit.”

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
BERAKHIRNYA P K P U
PKPU
PKPU Berakhir karena perdamaian
Berakhir pada saat putusan ditolak sehingga debitor
perdamaian berkekuatan hukum dinyatakan PAILIT (Pasal 289 UUK)
tetap (Pasal 288 UUK). (dan tidak dinyatakan upaya
hukum Kasasi)

Pengurus melakukan pengumuman mengenai berakhirnya PKPU dalam


Berita Negara Republik Indonesia dan surat kabar. (Pasal 288 UUK)

27
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
IMBALAN JASA (FEE)
Besaran Fee Kurator dan Pengurus, diatur
persentasenya sebagaimana PermenKumHam Nomor
18 Tahun 2021 Tentang Pedoman Imbalan Jasa Bagi
Kurator dan Pengurus.

Kepailitan Berakhir dengan Perdamaian


NIlai Utang
Cara Perhitungan Fee
≤ Rp50 Miliar 5% Kurator adalah
> Rp50 Miliar – Rp250 Miliar 3% sebagaimana ditentukan
pada Lampiran
> Rp250 Miliar – Rp500 Miliar 2% PermenKumHam Nomor
> Rp500 Miliar – Rp1 Triliun Rp15 Miliar 18 Tahun 2021

> Rp1 Triliun Rp20 Miliar


Kepailitan Berakhir dengan Pemberesan
≤ Rp50 Miliar 7%
> Rp50 Miliar – Rp250 Miliar 5%
> Rp250 Miliar – Rp500 Miliar 3%
> Rp500 Miliar – Rp1 Triliun Rp25 Miliar
> Rp1 Triliun Rp30
Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasiMiliar
bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
BESARAN FEE PENGURUS
Pasal 6 PermenKumHam Nomor 18 Tahun 2021

Disclaimer: Presentasi ini disiapkan oleh Imran Nating & Partners berisi informasi bersifat umum berdasarkan pada ketentuan peraturan peurndang-undangan yang berlaku pada saat materi
disampaikan. Tidak diperkenankan untuk mengcopy sebagian atau seluruhnya termasuk mendistribusikannya tanpa seizin Imran Nating & Partners.
PROFILE :

IMRAN NATING, S.H., M.H.


TTL : Luwu, 17 Januari 1975
Profesi : Advokat dan Kurator
(Imran Nating & Partners Law Offices)
Email : imrannating@yahoo.com

Pendidikan Formal: Lain-Lain:


S1 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (2000) •Pengajar PKPU & Kepailitan, pada Pendidikan Kurator dan Pendidikan
S2 Hukum Bisnis Universitas Indonesia (2004) Advokat
•Narasumber Kepailitan dan PKPU, pada pelatihan di bebeberapa
Organisasi Profesi: Kampus, Instansi, Bank dan Perusahaan
- Ketua Umum Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI, 2022-2025) •Anggota Tim Penyusun Naskah Akademik RUU Tentang Perubahan
- Waketum DPP Asosiasi Advokat Indonesia (AAI, 2022-2027) UU Kepailitan dan PKPU (Kemenkumhan RI)
- Wakil Ketua DPC PERADI Jakarta Selatan (2013-2018 & 2018-2023) •Anggota Tim Analisa dan Evaluasi Peraturan terkait Kepailitan
- Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) (BPHN-Kemenkumham RI)
•Kontributor World Bank dalam Ease of Doing Business terkait
Resolving Insolvency di Indonesia

Buku: “Peranan dan Tanggung Jawab Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit” (Rajawali Pers, 2004)
TERIMA KASIH
&
SEMOGA BERMANFAAT
Contact us:
Multika Building, 4th Floor, suite 415
Jl. Mampang Raya Kav.71-73,
Jakarta Selatan 12790
Telp/Fax: 021-7991457/021-7975108
Email: imran@inplaw.com
/imrannating@yahoo.com
www.inplaw.com

Anda mungkin juga menyukai