Anda di halaman 1dari 75

E-BOOK

#INVESTINGJOURNAL

Edisi : “Principle in Value


Investing”
17 Oktober 2020
www.emtrade.id

02372/DJAI.PSE/03/202
0
GUNAKAN KODE PROMO SO31
Saham Diskonvaganza 2020
What to Aware?

IHSG sudah naik 37% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 28 Agustus 2020 pada angka 5381
tertahan resistance MA 200, kemudian terkoreksi hingga area support 4750. IHSG menguji area MA 200
kembali pada 15 Oktober di angka 5.182, namun kembali gagal menembus support kuat tersebut. Kami
masih melihat dalam tme frame daily IHSG masih bersifat sideways dengan area support terdekat di 5000
dan selanjutnya di area 4750.

Terpukulnya perekonomian karena pandemi Corona masih berpeluang membawa efek buruk hingga
kuartal ketiga 2020. Meskipun beberapa indikator ekonomi sudah menujukkan adanya pemulihan
ekonomi, protokol kesehatan tetap wajib dipatuhi. Sehingga ancaman kontraksi ekonomi pada kuartal
berikutnya dapat diminimalisir.

Sebagai seorang investor dan trader, kita harus tetap menyikapi ini dengan optimis. Mengapa? Karena di
tengah penurunan harga-harga yang saham ini, banyak peluang muncul untuk investasi maupun trading
jangka pendek. Kami juga banyak menemukan saham-saham yang salah harga atau undervalued.

Lalu bagaimana strategi yang tepat untuk menghadapi kondisi pasar saat ini? Saham apa saja yang bisa
diburu selain saham big caps? Saham apa saja yang akan bertahan dalam situasi seperti ini, dan malah
diuntungkan? Saham apa yang akan membagi dividen dan berapa banyak? Saham apa yang masih murah,
secara nominal dan secara valuasi, dan mempunyai kinerja bagus? Bagaimana strategi tradingnya? Yuk
baca sampai habis ya!
Global:
 Penambahan kasus baru Covid-19 diberbagai negara semakin memprihatinkan  Terjadi
penambahan 9.100 kasus baru di Perancis dan 14.231 kasus baru di Rusia  Status tersebut
memungkinkan pejabat setempat mengambil kebijakan ekstra ketat dengan melakukan pembatasan
sosial untuk menangani Covid-19  WHO sendiri akan lebih memprioritaskan orangtua dalam
pemberian vaksin karena dinilai lebih rentan.
 Rilis penelitian di New Journal of Medicine menyatakan bahwa obat remdesivir dari Gilead Science
menghasilkan pemulihan yang konsisten pada pasien Covid-19  Johnson & Johnson mengumumkan
bahwa vaksin uji klinis Covid-19 yang dikembangkannya dihentikan untuk sementara waktu akibat
adanya penyakit yang tidak bisa dijelaskan yang diderita partisipan uji klinis tersebut  Perusahaan
farmasi Eli Lilly menghentikan sementara uji coba obat antibodi untuk Covid-19, karena adanya
potensi masalah keamanan oleh pihak regulator kesehatan AS.
 Trump menawarkan paket stimulus USD 1.8 T, lebih besar dibanding sebelumnya USD 1.5 T  Ketua
DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal paket stimulus yang hanya bernilai US$1,8T yang ditawarkan
karena jauh di bawah kebutuhan untuk mengatasi resesi  Menteri keuangan AS pesimis
kesepakatan stimulus akan terjadi sebelum pemilu AS November mendatang Hal ini karena masih
ada ketidaksepakatan jumlah stimulus antara partai Demokrat dan Republik.
 Angka klaim pengangguran mingguan AS mencapai 898.000 (sebelumnya 845.000) Sebuah laporan
terpisah menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di negara bagian New York AS turun dari yang di
harapkan pada Oktober ini.

Nasional:

 Omnibus Law atau RUU Cipta Kerja resmi disahkan oleh DPR (5/10/20)  menarik minat investor
untuk menanamkan modal di Indonesia  Meningkatkan pertumbuhan ekonomi ekonomi di
masa pandemi Covid-19  Sektor properti akan diuntungkan dengan adanya kemudahan proses
perizinan lokasi, IMB, Amdal, SLF, SPPJB, hingga ketenagakerjaan  Adanya kemudahan akses
pembiayaan property bagi konsumen, maka penjualan diyakini akan semakin meningkat.

 Pengesahan Omnibus Law membawa pengaruh positif ke pasar termasuk sektor tambang 
Perusahaan batu bara memiliki kesempatan untuk mendapatkan insentif royalty hingga 0%
 DKI Jakarta kembali masuk PSBB transisi  Beberapa perubahan terkait PPSBB transisi ini adalah
jam operasional pusat perbelanjaan dan mall akan lebih panjang hingga jam 21.00, bioskop
kembali dibuka, dan perusahaan non essensial sudah boleh melakukan aktifitasnya dengan
kapasitas 50%  Kebijakan ini diharapkan mampu membuat ekonomi kembali bergerak,
mengingat 70% perputaran uang di Indonesia ada daerah tersebut  Sentimen ini akan terasa
langsung oleh emiten ritel dan juga properti yang memiliki lini bisnis mall.

 Rencana merger bank BUMN syariah, yaitu PT BRI Syariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah, serta PT
Bank Syariah Mandiri  Tiga bank syariah plat merah tersebut telah telah menandatangani
perjanian bersyarat Conditional Merger Agreement (CMA) terkait dengan rencana merger 
Skema merger plan, baru akan diungkapkan 20-21 Oktober 2020 mendatang  Setelah
penggabungan ini, ditaksir pada 2025 nanti nilai aset perusahaan mencapai Rp 390T  Proses
merger ini diharapkan akan selesai pada Februari 2021  Merger yang dilakukan diprediksi
mampu mampu menempatkan bank syariah BUMN ini menempati 10 besar bank syariah dunia.

 Rilis data neraca dagang Indonesia September 2020 surplus US$ 2,44 M  Surplus tersebut diikuti
perlambatan ekspor yang turun 0,51% yoy dan impor yang turun 18,8% yoy Perlambatan
tersebut mengindikasikan permintaan masyarakat masih lemah.

 GIAA dan KRAS akan menerbitkan OWK dengan nilai maksimal Rp 8,5 T dan Rp 3T  OWK
(Obligasi Wajib Konversi) adalah surat hutang yang wajib dirubah kebentuk saham sesuai jangka
waktu yang disepakati melalui mekanisme private placement  OWK milik GIAA akan dibahas
lebih lanjut dalam RUPSLB 20 November 2020. Jika disepakati, saham baru tersebut akan
diterbitkan pada 7 tahun mendatang  Sedangkan milik KRAS akan dibahas lebih lanjut dalam
RUPSLB 24 November 2020  Tujuan diterbitkannya OWK ini untuk memperbaiki likuiditas
perusahaan, sehingga meningkatkan modal kerja perusahaan.

 Pemerintah Indonesia yang berhasil mengamankan 213,1 juta vaksin Covid-19 dari beberapa
produsen vaksin di dunia  Menkeu Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa Indonesia melalui
Biofarma menjalin kerjasama dengan Melinda Gates (Gates Fondation) untuk pembuatan vaksin
Covid-19  Harapannya vaksin tersebut dapat segera didistribusikan ke masyarakat.

 IHSG masih bisa turun  gunakan money management terencana  Investasi kuncinya cash 
kesempatan beli saham sultan
Pada 2020 kondisi perekonomian Indonesia khususnya pada kuartal II menjadi sorotan utama. Hal ini
dikarenakan pembatasan sekala besar yang menyebabkan roda perekonomian Indonesia tidak berjalan.

DATA INDIKATOR EKONOMI TERKINI

Indikator Tingkat
Pertumbuhan Ekonomi (Q2-2020) -5,32%
Inflasi (September 2020 YoY) -0,05%
Suku Bunga BI-7DRR 4%
Defisit Anggaran (Smt 1 – 2020) -1.57% PDB
Cadangan Devisa (September 2020) US$ 135.2 miliar
Neraca Dagang (September 2020 YoY) Surplus USD 2.44 miliar
Ekspor – Impor (September 2020 YoY) -0.51% dan -18.15%
Indeks Kepercayaan Konsumen (September 2020) 83,4%
Penjualan Retail (Agustus 2020) -9.2%
% Utang LN terhadap PDB (Juni 2020) 36.5%
PMI Manufaktur (September 2020 MoM) 47,2

Pertumbuhan ekonomi indonesia kuartal-II 2020 turun menjadi -5,32% YoY. Penurunan ini terendah sejak
triwulan-I 1998 sebesar -6,13%. Angka ini sebenarnya lebih rendah ketimbang konsensus pasar yang
sebesar -4%. Akan tetapi penurunan PDB tidak berdampak signifikan ke IHSG, karena didorong perbaikan
dari data ekonomi lainnya.

Indeks Kepercayaan Konsumen pada September 2020 turun dari 86,9% menjadi 83,4% YoY. Hal ini
mencerminkan optimisme masyarakat pada perekonomian Indonesia ke depan belum pulih.

Indeks PMI Indonesia berada di level 47,2 pada September 2020 (sebelumnya 50,8). Menurunnya indeks
PMI Indonesia di bawah level 50 menunjukkan sektor manufaktur atau pabrikan di Indonesia kembali
melemah akibat tidak dapat terserap oleh masyarakat.

Selain itu, terbaru Cadangan Devisa Indonesia turun sebesar US$ 135.2 miliar dibandingkan bulan
sebelumnya yang sebesar US$ 137,041 miliar. Penurunan cadangan devisa pada September 2020
dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilitas nilai tukar
rupiah ditengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Bursa Saham Global – Nasional

Indeks S&P dan Dow Jones sudah naik 63,57% dan naik 60.32%. Setelah mengalami penguatan yang cukup
signifikan karena naiknya harga saham teknologi, keduanya mengalami koreksi yang cukup signifikan. Saat
ini keduanya sedang berusaha menguat mendekati level tertinggi sebelumnya.

IHSG sudah naik 37% sejak 24 Maret 2020, mencapai puncaknya pada 28 Agustus 2020 pada angka 5381
tertahan resistance MA 200, kemudian terkoreksi hingga area support 4750. IHSG menguji area MA 200
kembali pada 15 Oktober di angka 5.182, namun kembali gagal menembus support kuat tersebut. Kami
masih melihat dalam tme frame daily IHSG masih bersifat sideways dengan area support terdekat di 5000
dan selanjutnya di area 4750.

Bisa dilihat pada grafik IHSG daily di bawah ini, trend dalam jangka pendek masih melemah. Hal tersebut
akibat kasus penularan Covid-19 di Indonesia tergolong masih tinggi dan beberapa negara termasuk sudah
dinyatakan resesi.

Chart IHSG (Daily)


Chart IHSG (Monthly)
POIN-POIN STRATEGI
Saat ini merupakan momen terbaik untuk mendapatkan saham diskon, yang jarang sekali terjadi dan
sudah dinanti selama 10 tahun lebih.

Strategi saat crash :


Jika pada trend harga saham sideways / naik, kita mencari saham2 yang trending up untuk trading dengan
strategi Super Trader, sedangkan ketika terkoreksi tajam, strategi yang digunakan adalah value investing
dan juga swing trading.

Kriteria saham investing :


o Bisnis model defensive, tidak terdisrupsi bahkan diuntungkan dari pandemic Covid 19 ini.
o Manajemen perusahaan bonafid, good corporate governance
o Profitabilitas  rasio profitabilitas semua kami pertimbangkan, namun yang terpenting bagi
investor retail adalah EPS atau laba bersih per lembar saham. Kami memilih saham yang
memiliki pertumbuhan EPS sustainable dari tahun ke tahun
o Valuasi  valuasi kami nilai secara historical. Beberapa saham seperti BBCA dan UNVR
dianggap memiliki valuasi yang mahal jika dibandingkan dengan sektoralnya. Meski demikian,
mempertimbangkan 3 poin sebelumnya, wajar jika valuasi perusahaan tersebut lebih
mahal/premium karena dari bisnis model, manajemen, dan profitabilitasnya lebih
sustainable. Tidak bisa membandingkan perusahaan premium dan perusahaan lain apple to
apple. Oleh karena itu, kami memilih untuk melihat diskon valuasi secara historical.

Strategi beli saham:


o Kita tidak pernah tahu batas bawah market di angka berapa, yang bisa kita lihat adalah tanda
reversal di depan mata dan juga suplai dan demand
o Cara beli saham dengan lump sum bukan berarti beli banyak dalam sekali gebuk / sekali
borong dalam sehari. Namun tetap harus disebar. Ingat! Tidak ada orang yang tahu bottom
market pas di angka berapa. Jangan ngetes kedalaman kolam dengan 2 kaki. Cash is the king!
o Cara menyebar / mencicil beli  tergantung cashflow / besaran modal yang dimiliki. Di
EMTrade akan diberi tahu kapan mulai masuk dan besaran modalnya berapa untuk mencicil
(berapa % dari portfolio).
o Swing trading  harus ikuti realtime di EMTrade daftar di www.emtrade.id atau ellen-
may.com/emtrade
Money Management Ala Emtrade

Di tahun 2020 ini , manfaatkan kesempatan untuk investasi di saham - saham berfundamental bagus yang
sedang terdiskon. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Yuk simak dan terapkan beberapa point penting berikut :

1. Pisahkan porto investasi dan trading Anda! Selain itu modal juga dipisah ya.

2. Untuk porsi investasi sebesar 80% dan trading 20% (Tahun 2020 adalah investing year! Manfaatkan
kesempatan langka ini yah).

3. Untuk investasi , maksimal beli saham 5 saja yah. Tidak perlu borong banyak saham. Lakukan
strategi cicil beli sehingga artinya bagi modal Anda ke dalam beberapa kali pembelian.

Kami akan infokan secara realtime kapan waktunya cicil beli. Nah, kami juga sudah menginfokan level
support atas saham-saham invetasi tersebut sebagai reminder (Cek di pesan berikutnya yah!).

4. Nah untuk trading , fokusnya adalah Belajar yah.

Jangan terburu - buru ingin cepat untung dan jangan agresif karena kondisi market dalam
kecenderungan turun.

Start small dan bagi pemula, beli maksimal 10 saham saja. Jangan kalap borong semua saham. Dan
pastinya jangan lupa prinsip Cut Lossess Short and Let Profit Run artinya batasi risiko sedini mungkin
dan kita akan hold saham yang masih kuat untuk naik.

5. Masih bingung?

Yuk lihat ilustasi berikut!

Modal awal = Rp 100 juta dan dibagi menjadi:

Investasi (80%) = Rp 80 juta

 Jadi, buat invetasi, porsi per saham max adalah Rp 80 juta : 5 saham = Rp 16 juta/saham

 Rp 16 juta dibagi 4x cicil beli (estimasi hingga akhir tahun) = Rp 4 juta tiap kali beli saham

Trading (20%) = Rp 20 juta


 Jadi buat trading Rp 20 juta / 10 saham = per saham porsi beli maksimal Rp 2 juta

 Rp 2 juta ini porsi single Anda. Jadi, kalau kita bilang beli half, artinya beli Rp 1 juta saja yah.

Untuk saham investasi, kalian bisa memilih dari 12 saham referensi EmTrade yaitu BBCA, BBRI,
BBNI, BMRI, ICBP, INDF, HMSP, GGRM, UNVR, KLBF, TLKM, ASII.

Contoh:

Seperti ilustrasi di atas, kita akan beli 5 saham untuk investas. Masing-masing porsinya Rp 16 juta/ saham
ya dengan dicicil 4x (sampai Desember). Jadi buat cicil beli investasi maksimal Rp 4 juta / saham tiap bulan.

Sebagai contoh, kita pilih 5 saham untuk investasi yaitu BBCA, BBRI, ICBP, HMSP, dan ASII.

Perhatikan ilustrasi cicil beli saham investasi berikut ini !

September Oktober November Desember

Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai Harga/lbr Lot Nilai

BBCA 27,575 1 Rp2,757,500 24,200 1 Rp2,420,000 28,000 1 Rp2,800,000 30,000 1 Rp3,000,000

BBRI 3,150 12 Rp3,780,000 2,850 14 Rp3,990,000 3,200 12 Rp3,840,000 3,500 11 Rp3,850,000

ICBP 10,350 3 Rp3,105,000 9,700 4 Rp3,880,000 10,250 3 Rp3,075,000 10,625 3 Rp3,187,500

HMSP 1,475 26 Rp3,835,000 1,240 32 Rp3,968,000 1,400 28 Rp3,920,000 1,600 24 Rp3,840,000

ASII 4,700 8 Rp3,760,000 4,100 9 Rp3,690,000 4,350 9 Rp3,915,000 5,250 7 Rp3,675,000

Dari ilustrasi tersebut ada perubahan jumlah lot untuk cicil beli setiap bulannya karena harga saham juga
berubah. Namun ketika cicil beli nominal untuk cicil beli saham mendekati Rp 4 juta sebagai nilai maksimal
cicil beli tiap bulannya.
6. Tak ketinggalan, gimana nih cara atur risiko ketika trading?

Menyambung contoh di atas, kalau misal per saham Rp 2 juta dan kerugian max 10% , artinya kerugian
maksimal Rp 200 ribu .

Kalau level stoploss tertembus, maka disiplin cut loss yah. Seringkali kita batasi kerugian di bawah 10%
juga untuk proteksi modal . Jadi secara persentase rugi per saham dibandingkan total modal kurang dari
1% (Rp 200 ribu dari Rp 20 juta = 1%).

Well, sekarang kita bahas lebih lanjut yah..

Kalau misal dari awal Anda siap tanggung risiko 10% dari total modal, artinya Rp 20 juta x 10% = Rp 2 juta
(siap untuk jadi biaya sekolah dan belajar).

Rp 2 juta adalah batas kerugian maksimal dari satu portofolio

Kalau setiap trading, rugi Rp 200 ribu , maka kita punya kesempatan 10 x untuk membatasi risiko

Dan kalau belinya half , maka rugi Rp 100 ribu dan kita punya kesempatan 20 x untuk membatasi risiko

Gimana? Udah mulai paham kan pentingnya manajemen risiko!

Cut loss adalah hal yang harus siap dihadapi dan jadikan ini sebagai moment belajar sehingga mindset dan
skill trading serta investing lebih berkembang yah.
Top Down Analysis Investasi Saham

Macro Economy Top Down Analysis adalah salah satu pendekatan untuk
menganalisis fundamental perusahaan. Urutan Top Down
Sectoral Analysis
Analysis biasanya digambarkan dengan piramida terbalik
Business Model
dengan urutan makro ekonomi, sector, bisnis model,
Management manajemen perusahaan, dan terakhir adalah numbers.

Numbers

Makro ekonomi mengenai kondisi ekonomi dengan skala global atau nasional. Ada beberapa poin yang
perlu diperhatikan dalam analisis makro ekonomi, yaitu kebijakan fiskal & moneter, GDP, inflasi, suku
bunga, data pengangguran, neraca dagang negara dan yield obligasi negara dan kondisi non ekonomi yang
mempengaruhi dunia seperti COVID-19 atau perang.

Setelah melihat makro, kita bisa memilah sektor mana


saja yang terdampak dengan kondisi makro. Seagai
contoh misalnya saat terjadi pandemi seperti saat ini,
kita bisa mengurutkan dari sektor yang paling terdampak
hingga sektor yang tidak terdampak. Setelah melakukan
analisis sektoral, kita bisa memilih saham mana yang
memiliki potensi dikoleksi.

Pertama kita harus mengenal dulu model bisnisnya. Secara sederhana model bisnis bisa diartikan
bagaimana cara perusahaan tersebut dalam memperoleh pendapatan. Biasanya tiap sektor memiliki ciri
khas model bisnisnya sendiri. Seperti sektor konstruksi yang mendapatkan pendapatan dari kontrak,
berbeda dengan ritel yang mendapatkan pendapatan dari penjualan barang.

Setelah itu kita lihat bagaimana manajemen perusahaan tersebut. Melihat bagaimana perusahaan
melakukan inovasi dalam menghadapi persaingan atau track record ketika menghadapi krisis. Inovasi
menjadi salah satu komponen penting dalam menilai suatu perusahaan untuk melihat kemampuan
adaptasi perusahaan di setiapn kondisi.

Menghitung Harga Wajar Saham

Saat situasi seperti ini, muncul saham-saham yang mulai salah harga atau undervalued untuk berinvestasi.
Metode relative valuation berbasis price to earning ratio (PER) adalah metode sederhana yang bisa
digunakan untuk menghitung valuasi harga saham. PER yaitu perbandingan harga saham (price) terhadap
laba per lembar saham (earning per share / EPS).

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung earning per share (EPS). EPS didapatkan dari
laba dibagi dengan jumlah saham beredar. EPS yang digunakan haruslah EPS tahunan. Jika data yang
tersedia adalah EPS kuartal, maka harus disetahunkan terlebih dahulu.

Agar lebih jelas, mari kita hitung valuasi saham ASII dengan metode PER.

Langkah 1. Siapkan data ASII

ASII sudah mengeluarkan laporan leuangan kuartal II dengan EPS Rp 281. EPS kuartal II ini harus
disetahunkan atau annualized untuk menghitung valuasi ASII. Bagaimana caranya?

EPS Kuartal II ASII senilai Rp 281. Maka untuk menyetahunkan EPS ASII adalah dengan cara:

= EPS x 2

= Rp 281 x 2

= Rp 562

Langkah 2. Menentukan PER ASII

PER yang dapat digunakan untuk mencari nilai wajar dapat menggunakan rata-rata PER dalam lima tahun
terakhir. Maka didapatkan PER ASII senilai 17x.

Untuk PER tahunan sendiri didapatkan dari harga saham (close) dibagi dengan EPS.
2015 2016 2017 2018 2019 Average

Price 6000 8275 8300 8225 6925

EPS 357 374 466 535 536

PER 16.81x 22.13x 17.81x 15.37x 12.92x 17x

Langkah 3. Menentukan Nilai Wajar ASII

Setelah EPS dan rata-rata PER ditemukan, langkah terakhir ada menentukan nilai wajar ASII. Untuk
memudahkan, kita bisa memasukan angka PER rata-rata dan EPS 2020 yang disetahunkan ke dalam rumus
PER.

PER= Price/EPS

17X= Price/(Rp 526)

Kemudian kita bisa menemukan nilai wajar ASII dengan persamaan berikut

Price =EPS x PER

Price=Rp 562 x 17

Price=Rp 9554

Didapatkan bahwa nilai wajar ASII adalah Rp 9554. Jika dibandingkan dengan harga penutupan ASII 19
Agustus 2020 maka ASII sudah terdiskon 44.6%. Sedangkan untuk saham 2nd liner, kami menambahkan
perthitungan price/earnings to growth ratio (PEG).Indikator ini sebagai model valuasi untuk mengukur
kepantasan antara harga saham, laba yang dihasilkan per lembar sahamnya, dan harapan pertumbuhan
perusahaan.

PEG = PER / CAGR


di mana,

Contoh perhitunggan CAGR:

Contoh Perhitungan PEG:

Perhitungan Margin Of Safety atau MOS dapat diperoleh dengan rumus:


Dari hasil perhitungan akan menunjukkan angka yang maknanya:

Point-Poin Penting dalam Laporan Keuangan


Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan Neraca

2. Aset

Aset Lancar Aset Tidak Lancar (Tetap)

✓ kas dan setara kas, ✓ Aset tetap : pajak dibayar di muka /

✓ piutang, kelebihan pajak, tanah, gedung, kendaraan,


peralatan.
✓ perlengkapan,
✓ Aset investasi  investasi saham, obligasi,
✓ beban dibayar di muka (pajak, uang
etc
muka, biaya, sewa, asuransi, iklan),
barang dagang (inventori). ✓ Aset tidak berwujud  goodwill (nama
baik), franchise, hak paten, merk dagang,
✓ Manufaktur  bahan baku, persediaan
dsb
barang setengah jadi & barang jadi.
3. Liabilitas (Utang)

Liabilitas Lancar (Jangka Pendek) Liabilitas Tidak Lancar (Jangka Panjang)

✓ utang bank jangka pendek, ✓ utang jangka panjang yang jatuh tempo > 1

✓ utang usaha, tahun,

✓ beban akrual (sudah terjadi di periode ini ✓ utang obligasi,

tapi belum dibayar), ✓ imbalan kerja karyawan dll yang > 1 tahun

✓ utang obligasi,

✓ utang jangka panjang yang akan jatuh


tempo < 1 tahun

4. Ekuitas (Modal)

• Modal disetor

• Modal saham

• Laba ditahan

• Share premium  capital gain


(kenaikan harga saham)
5. Laba Rugi Perusahaan Dagang Laba Rugi Perusahaan Jasa

6. Laporan Peruabahan Ekuitas

7. Laporan Arus Kas (Cashflow)

Arus kas dari aktivitas

• operasi (operational activities)  operasional, pajak, pendapatan, bunga, piutang, utang, dll

• investasi (investing)  jual beli investasi, return investasi, jual/beli asset tetap

• pendanaan (financing) utang bank, obligasi, treasury (buy back)

20
Rasio Laporan Keuangan

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan asset lancarnya. Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio
seperti current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

 Current Ratio = Aset Lancar : Utang Lancar

 Quick Ratio = [(Kas + Investasi jangka Pendek + Piutang) : Utang Lancar] x 100%

Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.

Rumus Current ratio : Aset Lancar/Utang Lancar.

Current Ratio ICBP: Rp 19,751,045/Rp 7,332,801= 2.7x

Rumus Quick ratio: (Kas setara kas + Investasi jangka Pendek + Piutang)/Utang Lancar. Sebagai contoh,
kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham ICBP.

Quick Ratio ICBP: (Rp 8,904,198 + Rp 1,184,641 + Rp 5,768,111)/ Rp 7,332,801 = 2.16x

21
Rumus Cash ratio: Kas setara kas/Utang Lancar. Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan
Kuartal-I 2020 saham ICBP.

Quick Ratio ICBP: Rp 8,904,198 / Rp 7,332,801 = 1.21x

2. Rasio Arus Kas


Cash ratio = [(kas + setara kas) : utang lancar] x 100%

2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Rasio ini penting bagi investor untuk melihat kinerja suatu perusahaan seperti mengukur
efisiensi perusahaan dalam memperoleh laba.

a. Profit Margin = (laba bersih : penjualan) x 100%

b. Gross Profit Margin = (laba kotor : penjualan bersih) x 100%

c. Net Profit Margin = (laba bersih setelah pajak : penjualan bersih) x 100%

d. Return on Equity (ROE) = (laba bersih setelah pajak : ekuitas) x 100%

e. Return on Assets (ROA) = (laba sebelum bunga dan pajak : total aktiva) x 100%

Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.

Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share adalah rasio untuk mengukur laba perusahaan yang dibagikan ke para pemegang
saham. EPS juga biasanya digunakan untuk menghitung rasio pembayaran dividen. Jadi EPS menjadi
rasio penting untuk investor dalam menilai profitabilitas perusahaan. EPS bisa dihitung dengan: laba
bersih setelah pajak /jumlah saham beredar

22
EPS MYOR Q1 2020 = Rp 949,829,206,540/22,358,699,725 lembar

= Rp 42.5

Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin adalah rasio yang mengukur efisiensi harga pokok atau biaya produksi untuk
menghasilkan laba kotor. Semakin besar GPM, semakin efisien kegiatan operasional perusahaan.
Semakin kecil GPM, maka perusahaan dinilai kurang efisien dalam melakukan kegiatan operasional.
GPM bisa dihitung dengan: (laba kotor/total pendapatan atau penjualan bersih) x 100%. Sebagai
contoh menghitung rasio GPM dan lainnya, kita akan meggunakan laporan keuangan MYOR kuartal-
1 2020.

GPM MYOR Q1 2020 = (Rp 1,656,951,464,577 / Rp 5,379,537,546,423) x 100%

= 30.8%

23
Nett Profit Margin (NPM)

Nett profit margin adalah rasio untuk membandingkan pendapatan perusahaan dengan laba bersih
setelah pajak. Semakin besar NPM, semakin baik perusahaan mengonversi pendapatan menjadi laba
bersih. NPM bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak/total pendapatan atau penjualan
bersih) x 100%

NPM MYOR Q1 2020 = (Rp 949,829,206,540 / Rp 5,379,537,546,423) x 100%

= 17.7%

Return on Assets (ROA)

Return on Assets adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatakan
laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai ROA akan semakin baik kinerja
perusahaan. . ROA bisa dihitung dengan: (laba bersih sebelum pajak dan bunga atau EBIT/total aset)
x 100%.

24
ROA MYOR Q1 2020 = (Rp 1,266,014,439,917-Rp 104,879,840,761+Rp 12,423,652,644)/(Rp
19,474,546,511,239) x 100%

= 6%

Return on Equity (ROE)

Return on Equity adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mendapatakan
laba dari modal perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE akan semakin baik kinerja perusahaan. ROE
bisa dihitung dengan: (laba bersih setelah pajak /total ekuitas) x 100%.

25
ROE MYOR Q1 2020 = (Rp 949,829,206,540/Rp 10,846,852,689,295) x 100%

= 11%

3. Rasio Dividen

a. Dividend Yield

Dividen yield memberi informasi berapa persentae keuntungan dividen tunai kepada
pemegang saham. Dividen yield membandingkan dividen tunai dan harga saham. Informasi
dividen tunai per saham yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham bisa
didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di situs IDX.

Dividend yield bisa dihitung dengan: (dividen tunai per saham / harga saham) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.

26
Dividend yield MYOR = (dividen tunai per saham / harga saham) x 100%

= (Rp 30 / Rp 2190) x 100%

= 1.37%

b. Dividend Payout Ratio

Dividen payout ratio adalah persentase laba yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen. Rasio ini bisa melihat perbandingan laba yang dibagikan dan
laba yang ditahan untuk pengembangan perusahaan. Informasi laba yang dibayarkan
perusahaan kepada pemegang saham bisa didapatkan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) di situs IDX.

DPR bisa dihitung dengan: (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x 100% .
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan tahun 2019 MYOR.

Dividend payout ratio MYOR = (total dividen yang dibayarkan / laba bersih tahunan) x
100%

= (Rp 670,760,991,750 / 2,039,404,206,764) x 100%

= 32.89%

27
4. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio (DAR)

Debt asset ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utangnya
dengan aset. DAR yang kecil lebih baik karena semakin besar utang perusahaan dibandingkan
dengan total asetnya. Sehingga aset perusahaan tidak cukup untuk membayar utang
perusahaan.

Debt ratio = (total utang : total aset) x 100%

Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Debt to asset ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total aset

= Rp 8,627,693,821,944 / 19,474,546,511,239

= 0.44 x

b. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utangnya dengan
ekuitas perusahaan. Rasio ini mencerminkan kemampuan ekuitas pemegang saham untuk
menutupi semua hutang dalam hal terjadi penurunan bisnis. Semakin kecil DER, semakin baik.

Debt to equity ratio = (total utang : ekuitas) x 100%

28
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Debt to equity ratio MYOR = total hutang atau liabilitas / total ekuitas

= Rp 8,627,693,821,944 / 10,846,852,689,295

= 0.80 x

5. Rasio Aktivitas
Activity ratio adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan mengelola asetnya. Seperti melihat
bagaimana perputaran piutang suatu perusahaan atau persediaan produk dari perusahaan tersebut.
Selain itu juga mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan dari aset mereka.

a. Perputaran piutang = (penjualan kredit bersih/ rata2 piutang) x 100%

 at least 12  higher better

b. Perputaran inventori = (COGS / average inventory) x 100%

Sebagai contoh, kita menggunakan laporan keuangan Kuartal-I 2020 saham MYOR.

Inventory Turnover

Inventory turnover ratio (perputaran persediaan) adalah rasio untuk mengukur efektivitas mengelola
barang persediaan perusahaan. Inventory turnover harus dibandingkan dengan industri atau
perusahaan sejenis untuk mengetahui baik atau buruknya inventory turnover perusahaan.

Inventory turnover ratio bisa dihitung dengan: (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode
lalu)/2)). Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

29
Inventory turnover MYOR : (HPP / (Persediaan periode ini + Persediaan periode lalu)/2))

: (Rp 3,772,622,081,846 / (2,877,012,552,776 + 2,790,633,951,514) /2))

: 1.31x

Kita juga bisa menghitung daily sales inventory (DSI) dengan mengalikan ((Persediaan periode ini +
Persediaan periode lalu)/2) / HPP) x 365 menjadi 0.75 x 365 hari= 274 hari. DSI ini bisa melihat berapa
lama rata-rata persediaan perusahaan bisa dikonversi menjadi penjualan.

Receivable Turnover

Receivable ratio digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mengkonversi piutang
menjadi kas perusahaan. Semakin tinggi receivable turnover berarti semakin banyak piutang berarti
semakin baik perusahaan mengelola piutangnya.

Receivable turnover bisa dihitung dengan: (Penjualan/(Piutang periode ini + Piutang periode lalu)/2)).

30
Sebagai contoh, kami menggunakan laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Receivable turnover MYOR : (Penjualan/(Piutang periode ini + Piutang periode lalu)/2))

: (Rp 5,379,573,546,423 / (5,209,764,155,724 + 5,901,994,049,176) /2))

: 0,97x

Fixed Asset Turnover Ratio

Rasio ini untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset teapnya. Rasio ini
menunjukan produktivitas aset teap dalam memperoleh pendapatan. Untuk mengetahui baik
buruknya rasio perusahaan, perlu dibandingkan dnegan industri atau perusahaan sejenis selama
bertahun-tahun.

31
Fixed asset turnover bisa dihitung dengan: Penjualan/Aset tetap Sebagai contoh, kami menggunakan
laporan keuangan kuartal-I 2020 MYOR.

Fixed asset turnover MYOR : Penjualan/Aset tetap

: Rp 5,379,573,546,423 / 6,541,458,889,970

: 0,84x

6. Rasio Perbankan

a. CAR = Total Modal/Aset Tertimbang Menurut Risiko

b. NPL = Kredit Macet / Total Kredit

c. NIM = Pendapatan Bunga/Aktiva Produktif

d. BOPO = Beban Operasional / Pendapatan Operasional

e. LDR = Total Kredit / (Total DPK + Modal Disetor) x 100%

f. CASA = (Current Account + Saving Account) / Total DPK x 100%

7. Rasio Valuasi

a. PER = Price / earnings

b. PBV = price / book value

c. PEG = PER / CAGR

32
Jenis – Jenis Karakter Saham

Defensive
 Basic & primary needs
 Pangsa pasar besar
 Economic moat
 Tahan krisis
 Sektor: Consumer goods, Cigarettes, Utility, Farmasi

Cyclical
 Terpengaruh kondisi ekonomi, siklus bisnis, alam
 Bukan primary needs, bersifat substitusi
 Naik saat economic boom, turun saat resesi
 Tidak tahan krisis
 Sektor: finance, property, agriculture, mining

Turnaround
 Dari jelek jadi bagus
 Perubahan (business model, sales, cost, product, management)
 Risiko ketidakpastian
 Mulai diakumulasi
 Sektor: Retail, Infra, Property

Fast Growing
 Revenue & profit naik konsisten
 Punya produk kuat / brand
 Inovatif
 Masih punya ruang berkembang
 Various sector

33
DISCOUNTED
STOCKS

34
BIG CAPS
 Investasi fokus saham yang menjadi penggerak IHSG / kapitalisasi besar karena akan diborong oleh
institusi di masa diskon seperti saat ini yaitu saham : BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, UNVR, INDF, ICBP,
HMSP, GGRM, KLBF, TLKM

 Kami lebih suka sektor consumer goods  UNVR, INDF, ICBP, HMSP, GGRM, KLBF untuk blue chips
daripada perbankan karena NPL / kredit macet potensi meningkat

 Exposure investing saat ini maksimal 20% (artinya maksimal 20% dari total modal untuk investasi
jangka panjang)

Poin-poin rangkuman fundamental perusahaan untuk investasi jangka panjang :

1. PT BANK CENTRAL ASIA (BBCA)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

EPS Rp 836 Rp 945 Rp 1049 Rp 1159 Rp 992

NPL 0.3% 0.4% 1.4% 1.3% 0,4%

35
Valuasi
Valuasi BCA cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 0.67% sejak dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BBCA 29.03x 18.54x 23.17x 24.79x 28.84x -0.67%

Harga
Rp 22.525
Wajar

MOS 27.86% Harga terakhir Rp 28.800

Perubahan harga wajar yang terjadi karena ada update laporan keuangan semester 1 - 2020. Sehingga
beberapa saham yang tadinya terdsikon cukup banyak menjadi sedikit mahal, namun bukan berarti tidak
layak untuk di investasikan. Hal tersebut terjadi karena efek dari Covid-19 yang menyebabkan hasil
laporana keuangan kuartal 2-2020 menurun.

Dividen
Dividen yield Rp 355/lembar saham (1,7%) di tahun 2020.

Harga saham
Turun 18,41% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Cicil beli investasi dapat Anda lakukan dengan mencermati support 28.500, 27.000, 24.000 sebanyak 50%
dari total dana investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

36
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 610 Rp 730 Rp 805 Rp 825 Rp 478

NPL 0.44% 0.70% 0.85% 1.20% 0.5%

Valuasi
Valuasi BNI cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 25.79% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BBNI 10.06x 9.06x 13.56x 10.93x 9,52x -25.79%

Harga
Rp 5.097
Wajar

MOS -5.63% Harga terakhir Rp 4.810

Perubahan harga wajar yang terjadi karena ada update laporan keuangan semester 1 - 2020. Sehingga
beberapa saham yang tadinya terdsikon cukup banyak menjadi sedikit mahal, namun bukan berarti tidak
layak untuk di investasikan. Hal tersebut terjadi karena efek dari Covid-19 yang menyebabkan hasil
laporana keuangan kuartal 2-2020 menurun.

Dividen
Dividen yield Rp 206.24/lembar saham (2.93%) di tahun 2020.

37
Harga Saham
Turun 39,42% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Cicil beli investasi dapat Anda lakukan di area 4700, 4300-4400, 3000 sebanyak 50% dari total dana
investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

3. PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. (BBRI)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 214.04 Rp 236.93 Rp 264.66 Rp 281,31 Rp 166.04

NPL 1.09% 0.88% 0.92% 1.04% 0.9%

Valuasi
Valuasi BRI cenderung premium dan saat ini sudah mencapai harga wajar 25.15% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BBRI 19.57x 10.89 15.36x 13.83x 15,64x 25.15%

Harga
Rp 2.221
Wajar

MOS 46.33% Harga terakhir Rp 3,250

38
Perubahan harga wajar yang terjadi karena ada update laporan keuangan semester 1 - 2020. Sehingga
beberapa saham yang tadinya terdsikon cukup banyak menjadi sedikit mahal, namun bukan berarti tidak
layak untuk di investasikan. Hal tersebut terjadi karena efek dari Covid-19 yang menyebabkan hasil
laporana keuangan kuartal 2-2020 menurun.

Dividen
Dividen yield Rp 168,20/lembar saham (3.75%) di tahun 2020.

Harga Saham
Turun 31,8% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Cicil beli investasi dapat Anda lakukan di area 3200, 3000-3100, 2800, 2600 sebanyak 50% dari total dana
investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

4. PT BANK MANDIRI Tbk. (BMRI)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 295.85 Rp 442,28 Rp 536,04 Rp 588.90 Rp 441,26

NPL 1.53% 1.18% 0.67% 0.84% 0,82%

39
Valuasi
Valuasi Bank Mandiri cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 35.28% sejak dihitung dari
PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

BMRI 12.63x 19.52x 18.09x 13.76x 13.03x -35.28%

Harga
Rp 6.151
Wajar

MOS -9.36% Harga Terakhir Rp 5.575

Perubahan harga wajar yang terjadi karena ada update laporan keuangan semester 1 - 2020. Sehingga
beberapa saham yang tadinya terdsikon cukup banyak menjadi sedikit mahal, namun bukan berarti tidak
layak untuk di investasikan. Hal tersebut terjadi karena efek dari Covid-19 yang menyebabkan hasil
laporana keuangan kuartal 2-2020 menurun.

Dividen
Dividen yield Rp 353,34/lembar saham (4.80%) di tahun 2020.

Harga Saham
Turun 31,07% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Cicil beli dapat Anda lakukan di area 5200, 5000, 4500 sebanyak 50% dari total modal investasi. Dan
untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

40
5. PT INDOFOOD Tbk. (INDF)
Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

EPS Rp 472 Rp 473 Rp 474 Rp 559 Rp 648

ROA 6.4% 5.3% 5.1% 6.1% 6.7%

ROE 12.0% 10.8% 9.9% 10.9% 12.1%

Valuasi
Valuasi INDF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 34.97% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

INDF 10.95x 16.79x 16.12x 15.72x 14.18x -34.97%

Harga
Rp 10.124
Wajar

MOS -20.12% Harga Terakhir Rp 7.075

Dividen
Dividen yield Rp 278/lembar saham (4.16%) di tahun 2020.

Harga Saham
Turun 14,77% sejak awal tahun 2020

41
Beli di mana?
Cicil beli dapat Anda lakukan pada area 7000, 6400, 6000, 5700 sebanyak 50% dari total modal investasi.
Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

6. PT INDOFOOF CBP SUKSES MAKMUR Tbk. (ICBP)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 Anz

EPS Rp 309 Rp 326 Rp 392 Rp 432 Rp 580

ROA 12.6% 11.2% 13.6 % 13.8% 16.2%

ROE 12.6% 11.2% 13.6% 18.89% 23.4%

Valuasi
Valuasi ICBP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 45.98% sejak dihitung dari PER
Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

ICBP 16,81x 27.75x 27.30x 26.66x 25.81x -45.98%

Harga
Rp 15.508
Wajar

MOS -37.13% Harga Terakhir Rp 9.750

Dividen
Dividen yield Rp 215/lembar saham (2.29%) di tahun 2020.

42
Harga Saham
Turun 18.02% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Cicil beli dapat Anda lakukan pada 9600, 9000, 8100 sebanyak 50% dari total modal investasi. Dan untuk
sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

7. PT UNILEVER INDONESIA Tbk. (UNVR)

Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable  mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 168 Rp 184 Rp 238 Rp 194 Rp 190.00

ROA 38.2% 37,00% 44.7% 35.8% 33,90%

ROE 135.8% 135.4% 123.0% 140.0% 82.2%

Valuasi
Valuasi UNVR cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 30.82% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

UNVR 42.11x 46.26x 60.86x 38,12x 43.35x -30.82%

Harga
Rp 9.000
Wajar

MOS -11.11% Harga Terakhir Rp8.000

43
Dividen
Dividen yield Rp 107/lembar saham (1.3%) di tahun 2019.

Harga Saham
Turun 7.99% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Anda bisa lakukan cicil beli investasi di area 7800, 7400, 6600, 5500 sebanyak 50% dari total dana investasi.
Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

8. PT GUDANG GARAM Tbk. (GGRM)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 3.470 Rp 4.030 Rp 4.050 Rp 5.655 Rp 3.972

ROA 10.60% 11.61% 11.28% 13.83% 9,65%

ROE 16.86% 18.38% 17.26% 21.36% 14.00%

Valuasi
Valuasi GGRM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 46.84% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

GGRM 11.05x 18.41x 20.79x 20.65x 9.37x -46.84%

Harga
Rp 68.058
Wajar

MOS -35.50% Harga Terakhir Rp 43.900

44
Dividen
Dividen yield Rp 2600/lembar saham (3.32%) di tahun 2019.

Harga Saham
Turun 25.63% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Anda bisa lakukan cicil beli di harga 42.200, 40.000-41.000, 36.000, 31.000 dengan maksimal modal 50%
dari total dana investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

9. PT HM SAMPOERNA Tbk. (HMSP)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 110 Rp 109 Rp 116 Rp 118 Rp84

ROA 30.02% 29.37% 29.05% 26.96% 23,32%

ROE 37.34% 37.14% 38.29% 38.46% 33,66%

Valuasi
Valuasi HMSP cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 58.16% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

HMSP 18.15x 34.82x 43.39x 31.98x 17.80x -58.16%

Harga
Rp2.829
Wajar

MOS -46.09% Harga Terakhir Rp 1.525

45
Dividen
Dividen yield Rp119.80/lembar saham (6.17%) di tahun 2020.

Harga Saham
Turun 35.04% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Anda bisa manfaatkan area 1.500, 1.400, 1.200 untuk melakukan cicil beli investasi sebesar 50% dari dana
investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

10. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. (TLKM)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 196.19 Rp 223.55 Rp 182.03 Rp 188.40 Rp 221,86

ROA 16.2% 16.5% 13.1% 12.5% 12.5%

ROE 27.6% 29.2% 23.% 23.5% 28,00%

46
Valuasi
Valuasi TLKM cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 41.17% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

TLKM 12.40x 20.29x 19.86x 20.60x 21,07x -41.17%

Harga
Rp 4.504
Wajar

MOS -38.94% Harga Terakhir Rp 2.750

Dividen
Dividen yield Rp 154.07/lembar saham (5.05%) di tahun 2020.

Harga Saham
Turun 31,71% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
TLKM di area support 2700-2800, 2600-2.500 Anda bisa manfaatkan untuk cicil beli dengan modal yang
digunakan 50% dari total dana investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap
bulannya.

47
11. PT ASTRA INTERNATIONAL INDONESIA Tbk. (ASII)

Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 374 Rp 466 Rp 535 Rp 536 Rp 562

ROA 7.0% 7.8% 7.9% 7.6% 7.6%

ROE 13.1% 14.8% 15.7% 14.3% 13.7%

Valuasi
Valuasi ASII cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 60.32% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi (%)

ASII 8.77x 12.9x 15.4x 17.8x 22.1x -60.32%

Harga
Rp9.558
Wajar

MOS -48.42% Harga Terakhir Rp 4.930

Dividen
Dividen yield Rp 157.00/lembar saham (3.2%) di tahun 2020.

Harga Saham
Turun 32.14% sejak awal tahun 2020

48
Beli di mana?
Anda dapat manfaatkan area 4400, 4000, 3500 untuk melakukan cicil beli investasi sebesar 50% dari
dana investasi. Dan untuk sisa dana dapat dialokasikan secara proporsional tiap bulannya.

12. PT KALBE FARMA Tbk. (KLBF)


Profitability
EPS positif & bertumbuh sustainable  mampu menghasilkan profit konsisten

Tahun
Indikator
2016 2017 2018 2019 2020 (Anz)

EPS Rp 49.03 Rp 51.25 Rp 52.39 Rp 53.48 Rp 59.20

ROA 15.44% 14.76% 13.76% 12.52% 12.75%

ROE 18.86% 17.66% 16.33% 15.19% 16.39%

Valuasi
Valuasi KLBF cenderung premium dan saat ini sudah mulai terdiskon 20.56% dihitung dari PER Tertinggi

Current Tahun Diskon


Ticker
PER 2016 2017 2018 2019 Valuasi(%)

KLBF 26.18x 30.88x 32.96x 29.00x 30.29x -20.56%

Harga
Rp 1.823
Wajar

MOS -14.98% Harga Terakhir Rp 1.550

Dividen
Dividen yield Rp20 /lembar saham (1,41%) di tahun 2020.

49
Harga Saham
Turun 7.8% sejak awal tahun 2020

Beli di mana?
Cicil beli dapat Anda lakukan di 1450-1400, 1300,1000 sebesar 50% dari total dana investasi.

50
Tabel Bluechip On Discount

51
Tabel Investing Journal

52
PROPERTY &
CONSTRUCTION
CIGAR BUTT INVESTING

53
Cigar Butt Investing
Picking up discarded cigars and taking the last few puffs out of them - quite unappetizing, but still
technically good value.

Kriteria Cigar Butt

• Business sedang tertekan

• PBV < 1

• Cocok untuk retail (liquidity matters for institution)

• Risiko : Value trap

US Presidential Election Effect:

Joe Biden Trump

• Stimulus 2.5T • At least 2 T stimulus

• Democratic -> emerging market • Trade war

• Oil price up • Volatile market

• Good for coal & cpo • Tax US turun

• Tax US naik

54
Property update (sectoral)
• Terpukul pada Q2 karena pandemic

• Relaksasi PSBB, aktivitas ekonomi semakin aktif

• Jam operasi mall lebih panjang

• Penjualan hingga Sept 2020 di atas 75% dari target

• Suku bunga masih ditekan / murah

• Omnibus Law Valuasi masih sangat murah dibandingkan dengan recovery

• Disahkannya UU Cipta Kerja

• Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini terdapat 143
perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia

Property Residential Summary Stock Updates


• SMRA Sales tinggi di q3. Dapat pinjaman Rp 1,1 T untuk membantu likuditas dan mendorong
operasional.

• BSDE Satu-satunya emiten property yang tidak menurunkan target di 2020. Membangun proyek
100ha merupakan JV dengan Mitbana Pte Ltd. PBV 0.57x

• CTRA Pada Q2 stabil tidak terlalu terdampak pandemic lebih stabil. Ekspansi keluar negeri
(Hanoi Vietnam, Phnom Phen Kamboja dan Shenyang,China). PBV 0.95x

• PWON Mall sudah mulai beroperasi. PBV 1.32x

• ASRI penjualan Rp 1.9 triliun pada Sept 2020 atau 77% dari target. Terbitkan obligasi global
untuk refinancing, bunga maksimum 13% p.a. PBV 0.24x

55
BSDE
• Marketing sales naik 6% (YoY) atau 65% dari target tahun 2020

• Meluncurkan 725 unit baru di wilayah BSD City dan Grand Wisata. Project yang berkontribusi
besar terhadap pendapatan adalah BSD City (63%); Grand Wisata (12%).

• Total land bank yang dimiliki >4.700 hektare (ha), diprediksi masih cukup untuk 20-30 tahun,
dimana 2.300 ha terkonsentrasi di BSD City satelite city di Serpong

• BSDE dan Mitbana Pte Ltd saat ini sedang mematangkan pembangunan hunian
berkonsep transit oriented development (TOD) di BSD City, Tangerang. Rencananya proyek
tersebut akan dibangun di atas lahan lebih dari 100 ha.

• Menjalin kerja sama dengan Mitsubishi Corporation melalui pengembangan kawasan The Zora
di BSD City yang merupakan zona hunian eksklusif dengan teknologi smart home terdepan dari
Mitsubishi

• nava park cluster prestigious di BSD City, 68ha, sudah dilaunching sejak tahun 2014 dan fokus ke
hunian dan komersial premium mulai dari IDR 15 bio per unit.

• Why BSDE?

karena risiko pra-penjualan terendah / fleksibilitas produk yang tinggi, neraca yang kuat, dan eksposur
yang lebih rendah untuk reccuring income . Secara valuasi masih murah dengan PBV 0.57x dengan disc
to RNAV 77%

SMRA
• Bekerja sama dengan Imora Honda untuk mengembangkan Summarecon Bogor (capex Rp 20T).
Total lahan proyek tersebut 500ha. Harga perumahan berkisar di Rp 1.23 miliar – Rp 4.9 miliar.

• Landbank sebesar 2194 ha (tersebar di Jakarta, Bekasi, Bandung, Bali, Bogor, Makassar, dan
Karawang) -> cukup untuk 15 tahun

• Pada tahun 2020 dan 2021, berencana mengakuisisi tanah baru masing-masing 68 ha dan 65 ha

• Mall yg sudah buka -> mall Bekasi, Serpong dan Kelapa Gading (dengan protokol ketat) dan
penyewa sudah 90% dari 95% full -> Membantu para tenant promo dan sosmed serta
keringanan biaya sewa 50%

• Di Q4 akan launch project di Bogor pada Okt 2020 , Lokasi strategis � dekat LRT Line yang
terhubung langsung ke Jakarta.

• Valuasi terdiskon 68% (based on RNAV)

• Why SMRA?

56
Peluncuran kota baru bisa menjadi katalisator untuk SMRA di 2H20. Pra-penjualannya juga meningkat
dalam dua bulan terakhir setelah pelonggaran PSBB. Pbv 1.26x Disc to RNAV 77%

CTRA
• Meluncurkan cluster baru di Makassar. Nilai presales di 3Q20 cukup tinggi dan diharapkan
mampu melampaui target Rp 4,5 triliun di akhir tahun.

• Total Landbank yang dimiliki 2341 -> cukup untuk pengembangan 15 tahun kedepan. Total
landbank tersebar di Jakarta, Surabaya, Lampung, Palembang, Jambi, Pekanbaru.

• Capex turun 40%. Ekspansi yang ditunda adalah penambahan landbank. Manajemen lebih
selektif dalam memilih lahan untuk diakuisisi.

• Berfokus pada wilayah di kota besar (P.Jawa) dengan sistem Kerja Sama Operasi (KSO) dengan
pemilik lahan.

• Why CTRA?

Secara valuasi masih murah dengan PBV 0.95x dengan disc to RNAV 76%

ASRI
• Mendapat persetujuan untuk penukaran obligasi global pada 2021 dan 2022 dengan senior
notes 2024 dan 2025. Nilai total awal yang disetujui mencapai 83,5%.

• Jika restrukturisasi terjadi  beban bunga naik ke 9% dan berpotensi menekan laba bersih.

• Terdorong secara positif oleh program Tapera karena akan mendukung tingkat penjualan bagi
perumahan masyarakat dengan kelas menengah ke bawah

• Why CTRA?

Secara valuasi masih murah dengan PBV 0.24x dengan disc to RNAV 77%

PWON
• Capaian marketing sales hingga kuartal III-2020 sebesar 67,92% dari target, proyek apartemen
sebagai kontributor utama yang didominasi Sebagian besar di Surabaya.

• Angka marketing sales direvisi menjadi Rp 1,06 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,7 triliun.

• Menghadapi sistem work from home (WFH) (PWON) belum memiliki rencana membangun
gedung perkantoran baru tahun ini.

• Why PWON?

57
Potensi kenaikan okupansi di mall seiring menurunnya angkapenularan covid‐19. Suku bunga BI yang
rendah. Kontribusi recurringincome yang berimbang sehingga menjadi bantalan atas
penurunanpembelian property dan.n ecara PWON yang solid. Secara valuasi PBV 1.32x dengan disc to
RNAV 77%.

Property Industrial Stock Updates


• BEST kerjasama dengan perusahaan yang berbasis di Jepang dapat meningkatkan penjualan
pemasaran.

• SSIA Proyek Subang Smart and Sustainable City 2000Ha yang mulai dijual 4Q20

• KIJA memiliki landbank industri terbesar dengan 5.108 (ha)

• DMAS tidak mendapat relokasi pabrik dari China dan terancam Rebana Golden Triangle

DMAS
 Pada akhir 20 September, total permintaan lahan adalah 120ha (vs. 130-140ha pada akhir Juni),
yaitu 60ha dari perusahaan terkait otomotif, 20ha dari perusahaan pusat data, 30ha dari
gudang, dan sisanya dari industri

 Belum menerima permintaan tanah dari pabrik yang direlokasi keluar dari China. Selain itu,
rencana pemerintah untuk menawarkan sewa lahan industri gratis jangka panjang di Jawa
Tengah, dan rencana pengembangan segitiga emas Rebana bisa menjadi ancaman terhadap
prospek penjualan lahan jangka panjang.

 Berencana mengubah lebih dari 200ha lahan pemukiman menjadi lahan industri pada 4Q20F,
atau lebih tinggi dari perkiraan kami sebelumnya yaitu 150ha. Jika terwujud, ini bisa
menimbulkan risiko penurunan kepada RNAV mengingat harga jual lahan industri lebih rendah
dibandingkan lahan pemukiman.

58
 Why DMAS?

Penjualan dan neraca DMAS secara signifikan lebih unggul dari emiten lainnya. Neraca dengan cshflow
yang kuat memungkinkan pembayaran dividen. Secara valuasi PBV 2.03x.

BEST
• Bekasi Fajar pemain kawasan industri terbaik kedua setelah Puradelta Lestari

• Sejauh ini sudah ada permintaan tanah seluas 63ha, dari beberapa sektor pergudangan, pusat
data, makanan dan minuman.

• Sedang ada pembahasan tentang join venture, merger and acquisition dengan perusahaan yang
berbasis di Jepang

• Marketing sales BEST tertinggal dibanding DMAS dalam 2 tahun terakhir

• Valuasi lebih murah dibanding DMAS, terdiskon 84% (based on RNAV)

• Why BEST?

Secara valuasi paling murah diantara yang lain yaitu PBV 0.39x.

SSIA
• Proyek Subang Smart and Sustainable City 2000Ha. Lahan terjual 1H20 2.9 ha. Lokasi strategis di
Rebana Golden Triangle. Rebana golden triangle adalah pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati,
dan Kawasan industri SSIA. Selain itu dekat dengan tol trans jawa sebagai untuk jalur distribusi.

• Menggandeng PT Jasa Marga (Persero) Tbk (55%), PT Daya Mulia Turangga (10%), PT Jasa Sarana
(10%) untuk membangun infrastruktur pendukung dalam bentuk inisiasi Jalan Tol Subang-
Patimban. Porsi SSIA sendiri sebanyak 25 persen. Total investasi yang dibutuhkan senilai Rp 7,53
triliun untuk membangun Jalan Tol Subang-Patimban sepanjang 37,7 KM.

• Why SSIA?

Proyek Subang sudah mulai berjalan dengan luas 2000Ha. Valuasi cukup murah PBV 0.55x

59
KIJA
• Total landbank 5108 ha di Jababeka diversifikasi lahan untuk pengembangan industri, logistik,
infrastruktur, dan wisata. Landbank tersebar di Kendal, Morotai, dan Tanjung Lesung.

• Kota Jababeka Cikarang (5.600Ha) Kawasan Industri terbesar di indonesia dihuni 2000 perusahaan

• Tanjung Lesung (1.551 Ha), Spesial Economic Zone dan merupakan kawasan wisatawan
internasional

• Kendal Jawat tengah, kawasan Strategis Nasional melalui Keppres. Koridor Ekonomi Jakarta-
Semarang-Surabaya

• Morotai pulau untuk wisata dan logistik.

• Why KIJA?

Valuasi cukup murah PBV 0.82x

Construction update (sectoral)


 UU Cipta Kerja

 Proyek pemerintah membangun rumah untuk penghasilan rendah

 Pasal UU Cipta Kerja terkait pengelolaan landbank negara untuk proyek strategis.

 Penundaan proyek karena pandemic

 Badan Pengelola Dana Investasi (SWF) yang dimiliki negara akan mulai berjalan bulan depan
-> mendorong pembangunan infrastruktur sehingga pendanaannya tidak membebani APBN

 SWF bisa diinvestasikan untuk pembangunan jalan tol dan mendorong efisiensi

60
Construction Industrial Stock Updates
 WIKA mengalami perlambatan di semua segmen penjualan

 WSKT menjual kepemilikan 30% di KKDM pemegang konsensi Tol Becakayu. Rencana
divestasi langsung tol pelabuhan Cibitung-Tanjung Priok .

 ADHI mengajukan proposal PMN dan berencana right issue sebagai langkah mendapatkan
dana untuk investasi proyek

 PTPP sepakat melakukan dua divestasi 14% kepemilikan tol Cisumdawu senilai 50 miliar dan
25% Prima Multi Terminal senilai IDR 371 miliar.

 WTON menurunkan capex menjadi Rp 377 miliar dari Rp 948 miliar. Utilisasi 2Q20 51%,
turun dibanding 2Q19 83.3%

 WEGE turunkan target kontrak baru sebesar 70% menjadi Rp 3.5 triliun. 1H20 target
kontrak baru terealisasi 40% dari target

WIKA
• Nilai kontrak baru melemah akibat pengalihan anggaran pemerintah untuk penanganan
pandemi dan sebagian project owner BUMN maupun swasta.

• Dapat kontrak baru senilai Rp 4,9 triliun dari target akhir 2020 sebesar Rp 21,3 triliun, (baru
tercapai 23% dari target akhir tahun)

• Dapat proyek baru untuk pembangunan venue olahraga di Solomon. Proyek senilai Rp 112 miliar
tersebut menjadi proyek luar negeri pertama WIKA di tahun ini.

• Why WIKA?

Valuasi cukup murah PBV 0.80x

WSKT
• Nilai kontrak baru melemah akibat pengalihan anggaran pemerintah untuk penanganan
pandemi dan sebagian project owner BUMN maupun swasta.

• Dapat kontrak baru senilai Rp 4,9 triliun dari target akhir 2020 sebesar Rp 21,3 triliun, (baru
tercapai 23% dari target akhir tahun)

• Dapat proyek baru untuk pembangunan venue olahraga di Solomon. Proyek senilai Rp 112 miliar
tersebut menjadi proyek luar negeri pertama WIKA di tahun ini.

• Why WSKT?

Valuasi cukup murah PBV 0.64x

61
PTPP
• Melakukan dua divestasi 14% kepemilikan tol Cisumdawu senilai 50 miliar dan 25% Prima Multi
Terminal senilai IDR 371 miliar

• Pencapaian kontrak baru tertinggi diantara kontruksi BUMN lainnya

• Anak usaha membidik 2 proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Jatiluhur dan
Pekanbaru

• Hingga Aug-20, kontrak baru PTPP mencapai IDR 11.24 triliun (44% dari target setelah revisi
sebesar IDR 25.5triliun)

• Menyepakati dua divestasi yaitu 14% kepemilikan tol Cisumdawu senilai 50 miliar dan 25%
Prima Multi Terminal senilai IDR 371 miliar.

• Why PTPP?

Valuasi cukup murah PBV 0.52x

ADHI
• Menjadi mitra pemerintah untuk proyek rumah subsidi

• Likuiditas perusahaan didukung dengan proyek Jalan Tol Sigli (Aceh) dan LRT Jabodebek.

• Akan menerbitkan obligasi Rp 2T di November untuk pembiayaan modal kerja (50%) dan
melunasi utang (31%)

• Mencatatkan perolehan kontrak baru Rp 6,2T (naik 32%) � total order book Rp 36,7 T

• Proyek besar yang sedang digarap -> MRT Jakarta North-South (1,4T) , irigasi di Cipelang (301,8
miliar), Apt Oyama –Sunter (201 miliar)

• Akhir tahun akan dapat kontrak baru senilai Rp 25 – 27 T

• Why ADHI?

Valuasi cukup murah PBV 0.38x

62
WTON
• Menurunkan capex menjadi Rp 377 miliar dari Rp 948 miliar. Utilisasi 2Q20 51%, turun
dibanding 2Q19 83.3

• Menurunkan target kontrak baru sebesar 70% menjadi Rp 3.5 triliun. Target kontrak baru
terealisasi hanya 40% dari target.

• Proyek infrastruktur masih didominasi dengan Kontribusi mencapai 71,2%, disusul energi
dengan kontribusi 12,8%.

• Proyek swasta memberikan kontribusi terbesar pada 63,1%, disusul BUMN dengan kontribusi
20,2%.

• Tingkat utilisasi atau operasi WTON di 2Q20 51%, jauh di bawah 83,3% di 2Q19 dan 97,2% di
2Q18.

• Why WTON?

Valuasi cukup murah PBV 0.68x

WEGE
• Menurunkan target kontrak baru sebesar 70% menjadi Rp 3.5 triliun. Pada sem 1 2020, target
kontrak hanya terealisasi 40% dari target

• Menggunakan capex sebesar Rp 67,86 miliar dari alokasikan dana capex mencapai Rp 692,37
miliar.

• Menunda pembangunan pabrik modular hingga tahun depan sembari menunggu kondisi lebih
stabil

• RUPSLB WEGE mengangkat Sugeng Rochadi sebagai Komisaris Utama, Bambang Pramujo
sebagai Komisaris dan Joseph Prayogo sebagai Komisaris Independen. Sedangkan untuk jajaran
direksi, mengangkat Bagus Tri Setyana sebagai Direktur Operasi 1.

• Why WEGE?

Valuasi cukup murah PBV 0.85x

63
Semi Investing Journal

64
SWING
TRADING

65
Berikut ini adalah tabel kinerja EMtrade untuk saham Swing pada bulan Maret 2020: (diurutkan
berdasarkan tanggal jual)

66
Berikut ini adalah tabel kinerja EMtrade untuk saham Swing pada bulan April 2020: (diurutkan
berdasarkan tanggal jual)

67
 Selama bulan April 2020, terdapat 47transaksi yang terjadi dengan 36 transaksi yang berhasil
membuahkan keuntungan dan 11 transaksi yang berhasil dibatasi kerugiannya.

 36 transaksi tersebut jika diakumulasi menghasilkan keuntungan sebesar 220,51% dan jika
dibandingkan dengan kerugian dari 11 transaksi sebesar -42,55% , maka kinerja EMtrade di bulan April
masih positif.

68
Berikut ini adalah tabel kinerja EMtrade untuk saham Swing pada bulan Mei 2020: (diurutkan
berdasarkan tanggal jual)

69
 Selama bulan Mei 2020, terdapat 50 transaksi yang terjadi dengan 28 transaksi yang berhasil
membuahkan keuntungan dan 22 transaksi yang berhasil dibatasi kerugiannya.

 28 transaksi tersebut jika diakumulasi menghasilkan keuntungan sebesar 160,51% dan jika
dibandingkan dengan kerugian dari 22 transaksi sebesar -78,46% , maka kinerja EMtrade di bulan Mei
masih positif.

70
71
Conclusion:

72
SUPER TRADING JOURNAL

SWING TRADING JOURNAL

 Swing trading untuk jangka pendek ikuti realtime EMTRade, daftar di www.ellen-
may.com/emtrade atau www.emtrade.id sertakan kode SO8 untuk dapatkan bonus 1 bulan
tambahan setiap pembelian 12 bulan Edukasi Online EMTRADE

 Berburu saham murah untuk investasi jangka panjang  bluechips & second liners

73
Daftar Istilah

CAR : Capital Adequacy Ratio (Rasio kecukupan modal untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian
perbankan)

CKPN : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Dana cadangan yang disisihkan emiten perbankan untuk
meng-cover adanya kredit macet)

MA : Moving Average

MoM : Month on Month

NPL : Non Performing Loan (Indikator kesehatan perbankan yang menunjukkan tingkat kredit macet)

IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan

Inflasi : Kenaikan harga secara keseluruhan

PDB : Produk Domestik Bruto

Resistance : Batas atas/suatu area harga yang menahan pergerakan harga untuk naik

Support : Batas bawah/suatu area harga yang menahan harga untuk terus turun

The Federal Reserve : Bank Sentral Amerika

YoY : Year on Year

74
Disclaimer

EMTrade adalah layanan online yang dibuat untuk tujuan memberi informasi dan edukasi, sehingga dalam
keadaan apa pun tidak boleh dianggap atau dimaksudkan sebagai nasehat, rekomendasi, penawaran /
perintah untuk melakukan beli / jual saham yang dimaksud.

User harus memahami bahwa nilai saham dapat berfluktuasi dan harga saham juga dapat naik atau turun.
Semua informasi yang disajikan dalam EMTrade adalah hasil dari analisis baik secara teknikal dan
fundamental. Fasilitas stock pick yang diberikan merupakan case study atas edukasi yang sudah diberikan
sehingga user bisa belajar lebih efektif, bukan sebagai nasihat / perintah beli & jual.

EMTrade dan pejabatnya, direktur, rekanan, pihak terkait dan/atau karyawan (disebut "Perwakilan") tidak
bertanggung jawab atas konsekuensi kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul dari penggunaan atau
ketergantungan dari penggunaan layanan baik secara langsung atau tidak langsung.

Setiap informasi yang terkandung di sini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
sebelumnya.

Semua informasi yang disajikan untuk digunakan oleh user EMTrade dan tidak boleh direproduksi, diubah
dengan cara apa pun, dikirim, disalin atau didistribusikan ke pihak lain secara keseluruhan atau sebagian
dalam bentuk atau cara apa pun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari EMTrade. EMTrade dan
perwakilannya tidak bertanggung jawab atas tindakan dari pihak ketiga dalam hal ini.

Semua informasi yang disajikan oleh EMTrade tidak ditujukan atau dimaksudkan untuk distribusi atau
digunakan oleh orang atau entitas yang merupakan warga negara atau penduduk atau berlokasi di
wilayah, negara bagian, negara atau wilayah yurisdiksi lainnya dimana distribusi, publikasi, ketersediaan
atau penggunaan layanan ini bertentangan dengan hukum atau peraturan yang berlaku.

75

Anda mungkin juga menyukai