TINJAUAN PUSTAKA
Lab Thermodinamika II - 1
Teknik Kimia FTI – ITS
II - 2
Dari gambar II.1.1 dijelaskan bahwa flokulan yang berupa rantai polimer
panjang bermuatan positif akan mengikat padatan tersuspensi yang telah
dinetralkan sehingga akan terbentuk elemen yang lebih besar, yang disebut floc.
Kemampuan flokulasi kopolimer acrylamide dibandingkan dengan
flokulan komersial telah dilakukan penjelitian oleh beberapa peneliti terdahulu.
Tridib Triparthy dan kawan-kawan [17] meneliti penggunaan sodium alginat (SAG)
sebagai komonomer dengan inisiator ion cerium dalam larutan 27 OC. Mereka
menyimpulkan bahwa semakin panjang rantai polimer maka semakin baik untuk
flokulasi.. Hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat pada gambar II.1.2 [17].
II - 3
Dari gambar II.1.2 dapat ditarik kesimpulan bahwa unjuk kerja flokulasi
SAG-VI yang merupakan kopolimer dari acrylamide dengan sodium alginat lebih
baik dari dari pada flokulan komersial. Dengan melakukan kopolimerisasi maka
padatan tersupensi lebih banyak terendapkan karena rantai polimer mempunyai
gugus negatif atau positif tergantung dari ikatan antara rantai utama dengan gugus
[12]
cabangnya. Menurut Ladislav Svarousky proses flokulasi terjadi dimana
kelompok kecil partikel membentuk agregat yang lebih besar yang disebut floc.
Saat ini flokulan umum digunakan dalam industri adalah polyelectrolytes. Salah
satu jenis polyelectrolytes yang dikenal adalah polyacrylamide[12].