Disusun Oleh :
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI
Tempat :
A. LATAR BELAKANG
Tekanan darah dengan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal,
jantung dan otak apabila tidak dilakukan pengobatan secara dini (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2017).Prevalensi hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar
25,8% dengan orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis sedangkan 2/3
tidak terdiagnosis dan 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi dengan memiliki
kebiasaan meminum obat hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
hipertensi tidak menyadari menderita hipertensi ( Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2017). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 hipertensi
termasuk dalam 10 besar penyakit dengan jumlah kasus Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Peningkatan sebanyak 48.929 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2015).
B. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu keluarga mengetahui
tentang hipertensi.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit keluarga faham :
1. Mengetahui pengertian hipertensi
2. Mengetahui penyebab hipertensi
3. Mengetahui klasifikasi hipertensi
4. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
5. Mengetahi cara mengatasi dan mencegah hipertensi
D. STRATEGI PELAKSNAAN
E. PROSES PELAKSANAAN
• Pre- test
• Menjawab
pertanyaan
• Evaluasi
F. SETTING TEMPAT
Melingkar
G. EVALUASI
- Jenis Evaluasi : Evaluasi sumatif
- Bentuk Evaluasi : post- test
- Butir Pertanyaan : - Jelaskan pengertian hipertensi?
-Apa gejala hipertensi?
- Bagaimana cara mencegah?
H. LAMPIRAN
Materi :
1. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah
meningkat. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh
penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung
terus berlanjut dan dapat dideteksi.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan,
seperti serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hipertensi, disarankan untuk
menjaga berat badan ideal, tidak merokok, olahraga teratur, dan menghindari stres. Selain
itu, kurangilah asupan garam dan mengonsumsi makanan yang kaya akan omega-3,
kalium, kalsium, dan magnesium.
2. Gejala Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada
beberapa orang dengan tekanan darah yang sangat tinggi dapat muncul gejala berupa:
- Sakit kepala
- Mimisan
Meski demikian, gejala hipertensi ini tidak spesifik dan baru muncul jika tekanan darah
terlalu tinggi dan mengancam nyawa.
3. Penyebab Hipertensi
- Hipertensi primer
- Hipertensi sekunder
Hipertensi yang diketahui penyebabnya, terjadi pada 5-10% penderita hipertensi.
Biasanya muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi daripada
hipertensi primer.
Beberapa kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi tipe ini antara lain
sleep apnea, masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, masalah tiroid, cacat bawaan dalam
pembuluh darah, dan obat-obatan tertentu (pil KB, obat flu, obat antinyeri).
4. Hipertensi Diagnosis tekanan darah tinggi atau hipertensi sangat mudah sekali, yakni
dengan dengan menggunakan alat pengukur tekanan.
- Tekanan darah normal. Tekanan darah Anda normal jika di bawah 120/80 mm Hg.
Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120-139 mm Hg, atau tekanan
darah diastolik yang berkisar dari 80-89 mm Hg. Prahipertensi cenderung memburuk dari
waktu ke waktu.
- Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140-159 mm Hg, atau tekanan
diastolik berkisar 90-99 mm Hg.
- Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan sistolik 160
mm Hg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mm Hg atau lebih tinggi.
Dokter mungkin akan melakukan dua sampai tiga kali pembacaan tekanan darah, masing-
masing pada tiga atau lebih pertemuan terpisah sebelum mendiagnosis Anda dengan
hipertensi. Hal ini dikarenakan tekanan darah biasanya bervariasi sepanjang hari. Selain
itu, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mencatat tekanan darah Anda di rumah
dan di tempat kerja untuk memberikan informasi tambahan.
5. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang utama adalah dengan modifikasi
gaya hidup. Pola hidup sehat yang dapat diterapkan, di antaranya:
- Olahraga teratur
- Berhenti merokok
Obat antihipertensi diberikan jika tidak ada perubahan setelah modifikasi gaya hidup.
Ada banyak jenis obat antihipertensi yang terdiri dari golongan ACE-inhibitor, beta-
blocker, thiazide, angiotensin II receptor blockers, calcium chanel blocker, dan
sebagainya. Semua obat tersebut berfungsi menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara
kerja yang berbeda-beda. Indikasi pemberian obatnya pun berbeda-beda disesuaikan
dengan usia, derajat hipertensi, dan penyakit lain yang mendasari.
Leaflet
PPT