Anda di halaman 1dari 12

PENGATURAN NUTRISI PADA ORANG DEWASA DAN LANJUT USIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet
Dosen Pengampuh Novitasari TS Faudah, S.Kep.,Ners.,M.Kep

MAKALAH

Oleh
Putri Intan Pandini
191FK01089
3A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan zat-zat penting yang berasal dari makanan yang telah
dicerna dan diolah oleh tubuh kita menjadi zat yang berguna untuk
membentuk serta memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur
sistem fisiologi organ di dalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap
serangan penyakit (Chandra, 2009). Menurut Susianto, dkk (2008) nutrisi
adalah sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh supaya organ-organnya
dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan menurut Soenardi (2006) nutrisi
berarti sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan
yang masuk ke dalam tubuh yang dapat mempertahankan kehidupan.
Sebagai unsur penting dalam tubuh, gizi atau nutrisi memainkan peran
penting dalam kehidupan makhluk hidup. Kebutuhan nutrisi dapat membantu
dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang
dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan
pengatur dalam tubuh (Hidayat, 2008). Gizi atau nutrisi menjadi sumber
energi, didapatkan melalui proses metabolisme yang begitu kompleks yang
mampu memberikan tenaga bagi manusia untuk beraktivitas (Hasdianah, dkk.
2013).
Kebutuhan nutrisi untuk setiap tingakatn usia pasti berbeda, misalnya
antara orang dewasa dengan lansia, atau bayi dan balita. Pemenuhan nutrisi
pada orang dewasa juga dikatakan tidak mudah karena berbagai manusia
mempunyai seleranya masing, apalagi pada lansia biasanya tidak bisa
menjaga asupan nutrisi apabila tidak ada yang mengontrolnya.
B. Tujuan
1. Untuk memahami kebutuhan nutrisi pada orang dewasa
2. Untuk memahami kebutuhan nutrisi pada lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Nutrisi pada Orang Dewasa
Dengan bertambahnya usia orang dewasa, aktifitas fisik menurun,
massa tubuh tanpa lemak menurun, sedangkan jaringan lemak bertambah.
Tetapi status kesehatan pada usia ini dapat baik bila dijaga dengan baik.
Kebiasaan yang mengganggu kesehatanakan membentuk status
kesehatan yang buruk pada usia tua. Kebiasaan tersebut misalnya
merokok, kurang olahraga, stres, dan pola makan yang salah.
Masalahnya, sering terjadi sebagian orang tidak mempunyai cukup
motivasi untuk melakukan kegiatan pencegahan dalam memelihara status
kesehatannya. Yang perlu diperhatikan itu adalah untuk tidak
mengkonsumsi makanan secara berlebihan tanpa kontrol. Tetapi jangan pula
kita malas makan, terlebih lagi bila kita memiliki fisik yang kurus. Yang
diberi makan itu bukanlah mulut tetapi seluruh organ tubuh kita agar
berfungsi dengan baik.
Berikut merupakan Kebutuhan zat gizi pada orang dewasa yaitu :
1. Kebutuhan Karbohidrat
Angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal
(untuk perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari.
Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat.
Makanansumber karbohidrat adalah antara lain beras, terigu, umbi-
umbian, jagung, dan gula.(anda, 2012)
2. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena
perbedaan komposisi tubuh2000-. Kecukupan protein dewasa adalah
48-62 gr/hr untuk perempuan dan pada laki-laki 55-66
gr/hr.Kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 gr/hr atau
berkisar 11% dari total masukan energi.Berbagai sumber protein adalah
antara lain daging merah, susu, tempe, kacang-kacangan, dll
(sudarmani.2005)
3. Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak pada orang dewasa todak boleh melebihi 630 kkal atau
sekitar 30% dari total kalori. Energi yang paling dekat dengan
makanan adalah lemak. Konsumsi lemak yang tinggi dari makanan
kemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai
peningkatan resiko terserang penyakit jantung koroner.Makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh antara lain, daging, merah, hasil
peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur dan banyak juga
ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus
diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat
kolesterol dan menyingkirkannya dari darah. (Mary E. Beck.2011)
4. Kebutuhan Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama dewasa karena
pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang
meningkat maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitaminpun meningkat
antara lain :
a. Vitamin A, Berfungsi dari vitamin A ini adalah untuk mencegah
kerusakan mata, meningkatkan kesehatan imun, juga berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel serta menjaga
kesehatan kulit. Sumber vitamin A banyak terdapat pada sayuran
dan buah yang berwarna oranye seperti wortel, labu, aprikot,
peach, pepaya, dan mangga.
b. Vitamin C berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan
tissue yang menahan sel. Vitamin C juga penting untuk pertumbuhan
tulang, gigi, gusi serta pembuluh darah, membantu penyerapan zat
besi dan kalsium, dan membantu dalam proses penyembuhan luka.
Vitamin C dalam jumlah banyak dapat ditemukan pada buah
berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan anggur.
c. Vitamin D berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D
membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Sumber vitamin D
dapat diproduki oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain
yang mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan
susu.
d. Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat
melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga penting untuk
kesehatan sel darah merah. Sumber vitamin E dapat ditemukan
dalam berbagai macam makanan seperti minyak nabati, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan gandum.
e. Vitamin B1 (thiamin) berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi
energi, diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat
berfungsi dengan baik. Sumber vitamin B1 banyak terdapat
pada daging, ikan, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari
kedelai, gandum, dan beras.
f. Vitamin B2 (riboflavin)berfungsi dalam pembentukan sel darah
merah dan kesehatan mata. Sumber vitamin B2 banyak terdapat
pada kacang polong, telur, daging, produk olahan susu, dll.
g. Vitamin B3 berfungsi membantu mengubah makanan menjadi
energi, menjaga kesehatan kulit, dan fungsi saraf. Sumber vitamin
B3 terdapat pada daging, unggas, ikan, dan kacang.
h. Vitamin B6 berfungsiuntuk menjalankan fungsi normal otak dan
saraf, serta bermanfaat untuk memecah protein. Sumber
vitamin B6 banyak terdapat pada pisang, kentang, buncis, bayam,
dan kacang-kacangan.
i. Vitamin B9 biasa disebut asam folat, berfungsi membantu
pembentukan sel darah merah dan DNA. Sumber vitamin B9
terdapat pada telur, daging merah, sayuran berdaun hijau, asparagus,
oti, mie, dan sereal.
j. Vitamin B12 berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber
vitamin B12 terdapat pada ikan, telur, daging, susu, dan makanan
yang telah difortifikasi.(Mary E. Beck.2011)
5. Kebutuhan KalsiumLebih kurang dari 12% pertumbuhan tinggi badan
dan sekitar 50% masa tulang dewasa dicapai pada masa remaja,
kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa
kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gr/hr.Bahwa kebutukan
kalsium 7,5mg/kg berat badan adalah kurang lebih sama dengan 0,5-0,7
gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium antara lain adalah
susu, ikan, kacang dan sayuran.(Tim dokter anda. (2012)
Beberapa faktor yang mempengaruhi gizi dewasa menurut Atikah
Proverawati dan Erna KW, hal 93 antara lain :b)Kemampuan keluarga untuk
membeli makananKeadaan ekonomi seseorang akan membuat orang
memilih menu sesuai dengan seleranya. c)Tingkat pengetahuan tentang
giziSeseorang yang tahu akan menu dan makanan yang tidak sehat,
maka mereka cenderung enggan memakannya. Hal ini mungkin berbeda
dengan orang yang kurang paham mengenai gizi yang baik untuk
dimakan.d)Pekerjaan Pekerjaan yang berat akan mengakibatkan banyak
kalori yang dikeluarkan sehingga pola penyusunannya juga harus
seimbang untuk mengimbangi intakedengan kalori yang dikeluarkan.
B. Kebutuhan Nutrisi pada Lanjut Usia
Data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa Indonesia termasuk
Negara yang memasuki era populasi berstruktur usia lanjut (Aging Structured
Population) karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun lebih dari 7,18%
atau 14,4 juta jiwa dari total jumlah penduduk (Henniwati, 2008). Henniwati
mengatakan Pada tahun 2005 jumlah Lansia sudah berkisar 19,9 juta jiwa
atau 8,48%, dan meningkat menjadi 24 juta jiwa atau 9,77% dari total
penduduk pada tahun 2010, Pada tahun 2020 diperkirakan angka ini akan
mencapai 29 juta orang atau 11,4% (Henniwati,2008).
Perawat merupakan ujung tombak dalam menemukan fenomena yang
terjadi dikomunitas dan keluarga. Perawat merupakan tenaga kesehatan
profesional yang merupakan sumber daya berharga bagi individu, keluarga
dan masyarakat untuk memperoleh informasi serta bantuan kesehatan.
Perawat profesional tidak hanya harus mampu menangani aspek terapeutik
gizi namun juga mengenai unsur yang penting tentang pencegahan kelebihan
atau kekurangan gizi dan tentang promosi kesehatan (Friedman, 2004).
Menurut Baron & Byrne (2005) keluarga dapat memberikan empat dukungan
yaitu:
1. Dukungan emosional (emosional support) dimana keluarga memahami
keluhan lansia dan memberikan saran untuk memecahkan masalah;
2. Dukungan informasional (informational support), yaitu keluarga sebagai
pencari informasi tentang kebutuhan nutrisi lansia dan memenuhi
kebutuhan kesehatan keluarga;
3. Dukungan instrumental (instrumental support), keluarga memberikan
bantuan kepada lansia baik berupa keuangan, juga membantu pekerjaan
rumah tangga dalam mempersiapkan makanan dan menyediakan
transportasi untuk membeli kebutuhan makanan lansia;
4. Dukungan penghargaan (appraisal support), keluarga mengapresiasi
anggota keluarganya dan memberikan umpan balik pada anggota
keluarga yang mengevaluasi diri.
Kebutuhan gizi lansia tidak bisa disamakan satu sama lain. Artinya beberapa
lansia mungkin membutuhkan lebih sedikit nutrisi tertentu, tapi lebih banyak
jenis nutrisi lain. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesehatan dari masing-masing
lansia. Namun, umumnya kebutuhan nutrisi pada lansia akan mengalami
penurunan karena adanya penurunan dari massa tubuh dan kecepatan
metabolisme. Berikut merupakan Kebutuhan nutrisi pada lansia :
A. Kebutuhan Kalori pada Lansia Kebutuhan kalori harian Anda akan
berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. Selain itu, kebutuhan kalori
juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti berat tubuh, jenis kelamin, tinggi
badan, berat tubuh, dan tingkat aktivitas. Meskipun kebutuhan nutrisi pada
lansia akan mengalami peningkatan untuk beberapa makanan, bukan
berarti kebutuhan kalorinya akan meningkat. Untuk mengetahui kebutuhan
kalori lansia di atas usia 50 tahun berdasarkan tingkat aktivitas fisiknya,
National Institute on Aging merilis panduan berikut ini:
 Kebutuhan kalori untuk pria di atas 50 tahun;
Aktif, membutuhkan 2.400 – 2.800 kalori per hari
Sedikit aktif, membutuhkan kalori 2.200 – 2.400 kalori per hari
Tidak aktif, membutuhkan 2.000 kalori per hari
 Kebutuhan kalori untuk wanita di atas usia 50 tahun;
Aktif, membutuhkan 2.000 – 2.200 kalori per hari
Sedikit aktif, membutuhkan 1.800 kalori per hari
Tidak aktif, membutuhkan 1.600 kalori per hari
B. Kebutuhan Protein Lansia
Kebutuhan gizi lansia perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan mereka.
Salah satu gizi yang penting bagi kesehatan mereka adalah protein.
Meskipun lansia mengalami penurunan massa otot, kebutuhan akan protein
tidak berkurang malah harus lebih tinggi bila dibandingkan orang dewasa.
Protein memiliki peranan penting bagi lansia karena dapat mempengaruhi
otak, massa tulang dan otot, sistem kekebalan tubuh, metabolisme, serta
kesehatan rambut, kulit, dan kuku. Sebagai contoh, karena massa otot
berkurang saat usia lanjut, maka untuk memperbaikinya diperlukan asupan
protein dari luar. Kebutuhan gizi lansia yang berasal dari protein perlu
ditingkatkan sebanyak 12 – 14% dari kebutuhan protein orang dewasa.
Sumber protein ini bisa didapatkan dari telur, daging sapi, ikan, susu,
seafood, dan kacang-kacangan.
C. Kebutuhan Lemak Lansia
Lemak menjadi kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi, tapi dengan
batasan tertentu. Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi 20 – 30% dari total
kalori yang dibutuhkan. 20% konsumsi lemak sebaiknya berasal dari asam
lemak tak jenuh atau polyunsaturated fatty acid (PUFA). Minyak nabati
seperti minyak zaitun, minyak jagung, dan minyak bunga matahari menjadi
sumber lemak tidak jenuh yang bisa dikonsumsi oleh lansia, sedangkan
lemak hewani biasanya lebih banyak mengandung asam lemak jenuh.
Hindari konsumsi lemak total yang terlalu tinggi, lebih dari 40%, untuk
mencegah penyakit atherosclerosis.
D. Kebutuhan Karbohidrat dan Serat Pangan
Kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi adalah karbohidrat. Tetapi,
pilihlah karbohidrat kompleks yang berasal dari biji-bijian, umbi-umbian,
kentang, roti gandum, dan kacang-kacangan. Selain sebagai sumber energi,
karbohidrat kompleks juga menjadi sumber serat yang baik untuk sistem
pencernaan lansia.
E. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral merupakan kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu
dipenuhi. Dengan mendapatkan asupan vitamin dan mineral, tubuh akan
terjaga kesehatannya. Misalnya, beberapa vitamin dapat menjaga kesehatan
saraf, mencegah infeksi, meningkatkan kesehatan saraf. Secara umum,
berikut ini kebutuhan vitamin dan mineral lansia yang perlu dipenuhi
berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2019:
AKG Pria Lansia (Usia 65 – 80 tahun)
Vitamin Asam folat: 400 mcg
Vitamin A: 650 RE  
Vitamin D: 20 mcg Mineral
Vitamin E: 15 mcg Kalsium: 1.200 mcg
Vit. B1 (Tiamin): 1,2 mg Fosfor: 700 mg
 Vit. B2 (Riboflavin): 1,3 mg Magnesium: 350 mg
 Vit. B3 (Niacin): 16 mg Zat besi: 9 mg
Vitamin K: 65 mcg Iodium: 150 mcg
Vitamin C: 90 mg Seng: 11 mg
Vitamin B5: 5 mg Kalium: 4.700 mg
Vitamin B6: 1,7 mg Natrium: 1.100 mg
Vitamin B12: 4 mcg Tembaga: 900 mcg

 AKG Wanita Lansia (Usia 65 – 80 tahun)


Vitamin Vit. B2 (Riboflavin): 1,1 mg
Vitamin A: 600 RE Vit. B3 (Niacin): 14 mg
Vitamin D: 20 mcg  Vitamin K: 55 mcg
Vitamin E: 20 mcg Vitamin C: 75 mg
Vit. B1 (Tiamin): 1,1 mg Vitamin B5: 5 mg
Vitamin B6: 1,6 mg Magnesium: 320 mg
Vitamin B12: 4 mcg Zat besi: 8 mg
Asam folat: 400 mcg Iodium: 150 mcg
  Seng: 8 mg
Mineral Kalium: 4.700 mg
Kalsium: 1.200 mcg Natrium: 1.200 mg
Fosfor: 700 mg Tembaga: 900 mcg
 
F. Kebutuhan Cairan (Air)
Sistem hidrasi semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hal
inilah yang dialami oleh lansia sehingga kebutuhan akan cairan atau air
semakin meningkat. Pada dasarnya, karena menurunnya sistem hidrasi,
lansia tidak akan merasa haus seperti dulu meskipun tubuh membutuhkan
asupan cairan. Akibatnya lansia jadi rentan terkena dehidrasi yang
menyebabkan mereka jadi mudah lupa, lelah, bahkan meningkatkan risiko
terkena berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi atau demensia..
Asupan cairan dalam bentuk minuman dan makanan sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk mengganti cairan yang hilang. Asupan cairan
semakin penting bagi lansia karena dapat membantu mencerna makanan
sekaligus meningkatkan fungsi kerja ginjal. Maka dari itu, lansia
dianjurkan untuk memenuhi asupan cairan dengan mengonsumsi air putih
sebanyak 6 – 8 gelas per hari. Asupan cairan memang penting, tapi jangan
sampai berlebihan dalam mengonsumsinya. Pasalnya, bila mengonsumsi
terlalu banyak air malah akan membahayakan kesehatan di usia lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa dewasa tubuh tidak hanya dalam keadaan puncak dari
kemampuan fisik tetapi juga mulai mengalami penurunan fungsi. Kebutuhan
gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang, baik itu kebutuhan energi,
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin.
Sama halnya dengan kebutuhan lanjut usia yaitu adanya kalori, lemak,
protein, karbohidrat, air, mineral serta vitamin semuanya harus berperan
dalam kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan gizi lansia tidak bisa disamakan satu
sama lain. Artinya beberapa lansia mungkin membutuhkan lebih sedikit
nutrisi tertentu, tapi lebih banyak jenis nutrisi lain. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor kesehatan dari masing-masing lansia. Namun, umumnya kebutuhan
nutrisi pada lansia akan mengalami penurunan karena adanya penurunan dari
massa tubuh dan kecepatan metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA
Baron & Byrne., (2005). Psikologi Sosial (Terjemahan, Jilid 2, ed 10 ). Jakarta:
Erlangga.

Beck, Marry E. 2000.Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit –


Penyakituntuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta : Yayasaan Essentia
Medica.

Friedman, M.M. 2004. Family Nursing Research Theory and Practice. 5th Ed.
Stamford: Appieton & lange.

Gibney, Michael J, dkk.(2009) . Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Nazar, dkk. 2016. Jurnal Ilmu Keperawatan. Aceh : Universitas Syiah Kuala

E-Jurnal :

https://pdfcoffee.com/kebutuhan-nutrisi-pada-orang-dewasa-fix-benar-pdf-
free.html

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/6392/5249

Anda mungkin juga menyukai