Pasal 1:
Cukup
Pasal 2:
Cukup
Pasal 3:
Cukup
Pasal 4:
Cukup
Pasal 5:
Anugerah:
Tambahan pasal tentang redaktur lapangan/ pelaksana yang
berfokus pada konten seperti buletin, majalah dll.
Nadya:
-Penambahan poin untuk redaktur pelaksana ini bertugas
dalam menghandle masalah pengoreksian misalnya dalam
pembuatan buletin, majalah, konten dll. Jadi, sebelum tulisan
naik ke redaktur utama diserahkan dulu ke redaktur
pelaksana.
Ridha:
-Menanyakan terkait poin 2 pasal 5 terkait fokus jobdesc
antara redaktur pelaksana dengan redaktur utama.
Alfi:
- Bagi kawan- kawan yang mengajukan pasal bisa
dipertimbangkan juga poin-poin dalam pasal tersebut agar
waktu bisa terefektifkan.
Aap:
-Menanyakan tentang tugas redaktur, apakah bertanggung
jawab terhadap segala produk jurnalistik yang ada?
Ditanggapi oleh ka nadya:
Redaktur kalau diumpamakan tupoksinya sebagai tupoksi dan
kontrol dalam menangani produk jurnalistik yang hendak
dikeluarkan.
Madani:
-Sebelumnya hendak mengusulkan juga tentang 2 redaktur ini,
redaktur pelaksana dan redaktur utama. Spesifikasi
ataupun tugasnya juga berbeda.
-Redaktur Utama: Mengurus dan menghandle produk
Aap:
-Bisalah kalau redaktur ini dimaknai sebagai PJ?
Nadya:
- Sebetulnya di divisi redaksi sendiripun PJ bertugas juga
untuk mengoreksi hasil produk yang akan dikeluarkan.
Cukup
Pasal 6:
-Catatan: Untuk validitas berita bukan tanggung jqwab
redaktur, melainkan tanggung jawab reporter itu sendiri.
Pasal 7:
-Penggantian kata Layout menjadi Atak, asalan karena layout
merupakan bahasa asing dan atak merupakan bahasa baku.
Ridha;
Selama ini di redaksi jatuhnya sub divisi yakni ada desain
grafis, reporter. Tetapi di pasal ini reporter dan ilustrator
ataupun desain grafis orangnya tidak tetap, melainkan
berganti-ganti. Jadi, mau menanyakan apakah tupoksi ini
berloncatan tidak apa-apa?
Ditanggapi oleh AAP:
Tahun lalu pernah ditanggapi masalah strukturisasi di divisi
redaksi tahun lalu, akan tetapi di sanggah saat itu dengan
alasan di redaksi memang susah dan tidak bisa untuk di
struktur secara rapi.
Nadya:
Menanggapi tentang pertanyaan menyalahi aturan di GBHO.
Di GBHO ini tidak ada peraturan tertulis bahwa dilarang untuk
dikerjakan divisi lain. Jadi, aku memahami dari poin ini
berguna agar kita bekerja secara fleksibel dalam pengerjaan
proker tersebut.
Pasal 8:
Perihal fotografer dan videografer. Pada tahun kemarin saat
musta kita memahami bahwa videografer ini sekaligus
mengerjakan tugas dari editor. Jadi, selama ini saat di
lapangan videografer hanya bertugas mendokumentasikan
dan editor khusus mengedit.
Solusi:
Penambahan pasal baru tentang kerjanya editor.
Tanggapan nadya:
Di sini tertulisbjelas bahwa kata "memproduksi" ini diartikan
sebagai pengumpulan dan pengolahan bahan-bahan untuk
memproduksi konten tsb. Jadi, kalau hendak menambhakan
editor video mungkin kata "memproduksi" itu harus
dipertimbangkan dan diperhatikan pasal setelahnya.
Ridha:
Terkait pemahaman "produksi" videografer tersebut, bahwa
selama pekerjaan di lapangan sampai sekarang ini
sebenarnya penyebutan edito dan videografer pelabelan dari
anggota sendiri.
Nadya:
Ambil contoh dari live report, selama ini ada orang-orang yang
bertugas untuk fokus di editing terkait pelaksanaan teknis.
Jadi, sudah ada standarisasinya sendiri, akan tetapi kerap
berbeda saat di lapangan.
Pasal 11:
AAP:
Mengusulkan pergantian diksi terkait pemasaran menjadi iklan
dan sirkulasi. Sirkulasi yang dimaksud ini artinya menyebar
luaskan produk terhadap pengiklan.
Madani, bertanya:
Jadi, diperusahaan ini ada sirkulasi. Nah, di divisi humas ada
juga terdapat sirkulasi. Seharusnya tugas pengantaran
majalah maupun produk lainnya bukan tugas humas,
melainkan perusahaan. Jadi, kemarin ada dibahas dan
didiskusikan terkait hal ini yaitu untuk sirkulasi humas lebih
kepada promosi produk, untuk sirkulasi perusahaan lebih ke
penyebaran kepada pihak bersangkutan.
Tanggapan, Alfi:
Sebenarnya kenapa di angkatan kami di divisi humas ada juga
prokernya yang bersangkutan dengan penyebaran produk
tersebut. Jadi, aku kurang tau bagianmu di lapangan seperti
apa.
Pasal 12:
(typo, nanti diperbaiki)
Pasal 14:
Eka:
Terkait poin 4 jika ada konflik dalam organisasi.
Usulan: penambahan poin terkait alur pelaporan dan
penanganannya. (Tanya ka eka lagi kenalah ya)
Tanggapan alfi: sekiranya hal yang disampaikan eka lebih
sesuai dibahas saat pembahasan Peraturan Organisasi.
Amal:
Sebenarnya dari IDP sendiri sudah ada alurnya. Jadi,
diserahkan dulu kepada pemimpin divisi, kalau misalnya tidak
bisa terselesaikan baru ke pengurus inti. Sebagai catatan ini
lebih ke permasalahan pekerjaan, akan tetapi untuk
permasalahan personal diselesaikan oleh IDP sendiri. Kalau
masalah personal tersebut berimbas kepada pekerjaan, maka
IDP bisa membicarakannya kepada
pemimpin divisi yang terkait.
Iyuy:
Sepakat bahwa IDP lebih dipertegas lagi kerjanya dalam
proses penyelesaian masalah-masalah di Intro.
Pasal 15:
Cukup
‐-------AD ART--------
●Anggaran Dasar:
Perubahan redaksi pada pasal 2: LPM INTR-O didirikan bulan
Juli 2021.
Pertanyaan AAP:
Apakah Musyawarah Luar Biasa sama kedudukannya dengan
Musyawarah Anggota.
Tanggapan iyuy:
Menurut ku berbeda, soalnya musyawarah anggota luar biasa
dilaksanakan dengan syarat-syarat tertentu.
Tanggapan Alfi:
Musyawarah Luar Biasa itu alternatif solusi ketika tidak
bertemu dengan Musta tahun itu, karena pelaksanaan Musta
hanya 1x / 1 periode kepengurusan.
Bab1 : Cukup
Bab 2: Cukup
Bab 3: Cukup
Bab 4:
Pasal 9-11:
Aap: tidak ada keselarasan antara pasal 9 ayat 3 dengan
pasal 11 tentang ekonomi.
Tanggapan Alfi:
Kalau ditambahkan kata 'ekonomi' berarti kalian nanti bertugas
untuk membahas tentang ekonomi.
Alfi:
Tugas: yang harus dilakukan
Wewenang: sesuatu yang bisa diambil dan boleh tidak diambil.
Bab 5:
Pasal 12-
Putnad:
Menanyakan tentang hak suara IDP saat Musta.
Tanggapan Alfi:
Untuk IDP sendiri suaranya sama terhadap ALB, boleh
berpendapat akan tetapi tidak berhak memilih.
Ridha:
Menanyakan tentang pasal 12 poin 4 yaitu anggota penuh
yang dipilih sebagai dewan penasihat. Jadi menanyakan
apakah dewan penasihat masih berkewajiban membayar kas?
Tanggapan Alfi:
Tidak, karena seingatku di AD-ART ada pembahasan bahwa
DP dipilih setelah kepengurusan anggota penuhnya selesai.
Bab 7: Cukup
Bab 8: Cukup
Bab 9: Cukup
Ridha:
Kan pelatihan biasanya diadakan dengan nama upgrading,
terus tuh melihat dar
Nadya:
Alasan tambahan: Dalam satu periode ini menurutku sadar
tidak sadar pelatihan ini terulang-ulang lagi, sedangkan di sini
syarat wajib untuk naik pangkat dari calang ke AM, AM ke AP
hanya itu-itu saja materinya.
Aap:
Penambahan redaksi dari yang diusulkan oleh Ridha. Jadi,
bisa ditambahkan juga redaksi tersebut ke dalam PO
organisasi.
Ara:
Di kepengurusan atau diperiode kami bagi anggota yang tidak
pernah mengikuti kegiatan secara offline maka tidak dilantik.
Sephia:
Perubahan redaksi pada poin 4 pasal 6 “Mampu menerbitkan
produk jurnalistik baik secara individu maupun tim, yaitu:
a. Majalah/ tabloid
b. Video jurnalistik
c. Digital/ paper.
Bab 7: Cukup
Bab 8:
Aap: terkait dengan batasan DP memberikan sanksi terhadap
inti.
Alfi: Ada pembahasannha di PO
Iyuy: Menanyakan tentang kehadirannanggota saat rapat tidak
menjadi diwajibkan? Kan hak kata ka alfi boleh iya boleh tidak
Tanggapan Alfi:
Jika DP menghadiri langsung disetiap rapat, khawatirnya kalau
DP hadir terus maka kepengurusan tahun itu tersetir baik
sedar maupun tidak sadar.
Jadi, DP di desain khusus untuk membantu kepengurusan
selanjutnya.
Aap:
Sebenarnya bisa diganti sebagai kewajiban, tetapi melihat
kepengurusan lalu kewajiban ini tidak dilaksanakan oleh DP.