MODUL PERKULIAHAN
W132100009 -
Material Teknik
Dislokasi dan mekanisme
penguatan logam
Abstrak Sub-CPMK
07
Muhamad Fitri, ST, Msi, PhD
Teknik Teknik Mesin
p Dasar Disloksi
5.5 Recovery, Recrystallization, and
Grain Growth (Pemulihan,
Rekristalisasi dan pertumbuhan butir)
Deformasi plastic material logam polikristalin yang dilakukan pada temperature
relative rendah akan mengakibatkan perubahan sifat serta struktur mikro material.
Perubahan itu meliputi:
1. Perubahan bentuk butir.
2. Pengerasan regangan
3. Peningkatan density dislokasi
Recovery (Pemulihan)
Selama prose pemulihan (recovery), sebagian dari energy regangan
internal yang tersimpan akan di keluarkan melalui gerakan dislokasi virtual (tanpa
penerapan regangan eksternal) akibat dari meningkatnya difusi atom pada
temperature yang terbatas. Jumlah dislokasi akan berkurang, konfigurasi dislokasi
akan menghasilkan energy regangan yang rendah.
Gambar 5. 21
Foto mikro menunjukkan beberapa tahap rekristalisasi dan butir pertumbuhan
kuningan. (a) Struktur butir pengerjaan dingin (33%CW). (b) Tahap awal proses
rekristalisasi setelah pemanasan 3 detik pada 580 C (1075 F); butir yang sangat
kecil adalah yang mengalami rekristalisasi. (c) Penggantian sebagian butir
pengerjaan dingin dengan butir yang setelah rekristalisasi (4 detik at 580C). (d)
Rekristalisasi selesai (8 detik pada 580 C). (e) Pertumbuhan butir setelah 15 menit
pada 580 C (f) Pertumbuhan butir setelah 10 menit pada 700 C (1290 F). Semua
Butir-butir baru membentuk inti yang sangat kecil dan tumbuh sampai
mereka benar-benar tumbuh di semua bagian bahan induk, proses ini melibatkan
difusi jarak pendek. Gambar 5.21 menunjukkan tahapan-tahapan kondisi butir
kuningan yang mengalami pengerjaan dingin, dan rekristalisasi.
Dalam foto mikro gambar 5.21, butir yang berupa bintik-bintik kecil pada
gambar 5.21 c dan d adalah butir yang telah mengalami rekristalisasi. Itulah
makanya, pada material yang telah mengalami pengerjaan dingin, rekristalisasi
dapat digunakan untuk memperbaiki struktur butir.
Selama rekristalisasi, sifat mekanik material yang berubah karena
pengerjaan dingin, akan dikembalikan ke keadaan seperti sebelum pengerjaan
dinginnya; sehingga material logam menjadi lebih lembut dan lebih lemah, namun
lebih ulet. Sebagian perlakuan panas adalah dirancang untuk memungkinkan
terjadinya rekristalisasi dengan modifikasi karakteristik / sifat mekanis.
Rekristalisasi adalah proses yang luasnya tergantung pada waktu dan
suhu. Derajat (atau fraksi) material yan ter-rekristalisasi meningkat seiring waktu,
seperti yang yang dapat dilihat pada foto mikro yang ditunjukkan pada Gambar
5.21a-d.
Tabel 5.2. temperature cair dan temperature rekristalisasi berbagai jenis logam
dan paduan. (Callister,W.D. Jr, Rethwisch, D.G,2010)
Sebuah energi dikaitkan dengan batas butir. Dengan meningkatyan ukuran butir,
luas batas butir berkurang, menghasilkan pengurangan energi total yang
menyertainya, ini adalah kekuatan yang mendorong pertumbuhan butir.
di mana d0 adalah diameter awal butir pada t = 0, dan K dan n konstanta yang
tidak tergantung waktu; nilai n umumnya sama atau lebih besar dari 2.
Ketergantungan ukuran butir pada waktu dan suhu ditunjukkan dalam Gambar
5.25, sebuah grafik logaritma ukuran butir sebagai fungsi dari logaritma waktu
untuk paduan kuningan pada berbagai suhu. Pada suhu rendah kurvanya linier
(garis lurus). Selanjutnya, pertumbuhan butir berlangsung lebih cepat dengan
meningkatnya suhu; yaitu, kurva dipindahkan ke atas untuk ukuran butir yang
lebih besar. Hal ini dijelaskan oleh peningkatan laju difusi seiring dengan
meningkatnya suhu.
Gambar 5.25. logaritme diameter butir vs logaritme waktu untuk pertumbuhan butir
untuk kuningan pada berbagai temperature.
Sifat mekanis logam berbutir halus pada temperature kamar biasanya superior
(kekuatan dan ketangguhan tinggi). Dibanding dengan yang butirnya kasar. Jika