22
Interpretasi Diagram Fasa
Dari suatu sistem biner yang komposisi dan temperaturnya diketahui dan berada
dalam keadaan keseimbangan, setidaknya ada 3 informasi yang dapat diperoleh :
1. Fasa-fasa yang ada.
2. Komposisi dari fasa-fasa tersebut.
3. Fraksi / prosentase dari masing-masing fasa.
- Dari Gambar 4.1. dapat dilihat bahwa fasa-fasa yang terdapat pada diagram fasa
23
Fe- Fe3C adalah :
a. Ferit (Besi ) adalah besi yang struktur kristalnya BCC, dan didalamnya terdapat
karbon yang larut padat Intertisi dengan kelarutan maksimum C = 0,022% pada
temperatur 723oC.
b. Austenit (Besi ) adalah besi yang struktur kristalnya FCC, dan didalamnya terdapat
c. Cementit (Fe3C) adalah paduan antara besi dan karbon dengan bentuk Fe 3C yang
mengandung 6,7% karbon dan 93,3% Fe.
d. Ferit (Besi ) adalah besi yang struktur kristalnya BCC, dan didalamnya terdapat
karbon yang larut padat Intertisi dengan kelarutan maksimum C = 0,1% pada
temperatur 1495oC.
- Baja karbon biasa , berdasarkan kadar karbonnya dikelompokkan menjadi tiga bagian
yaitu :
a. Baja karbon rendah, yaitu : Baja Karbon yang kadar karbonnya kurang dari 0,25%.
b. Baja karbon menengah, yaitu : Baja karbon yang kadar karbonnya antara 0,25%
sampai 0,6%
c. Baja karbon tinggi, yaitu : Baja karbon yang kadar karbonnya antara 0,6% sampai
1,4%
- Transformasi Fasa adalah suatu perubahan jumlah dan / atau karakter dari fasa-fasa yang
membentuk struktur mikro dari suatu paduan.
- Heat Treatment atau perlakuan panas adalah serangkaian proses kombinasi pemanasan dan
pendinginan dari baja atau paduan untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu sesuai dengan
kemampuan baja atau paduan tersebut.
24
yang menggambarkan hubungan antara temperatur dengan logaritma waktu untuk baja
pada kadar karbon tertentu.
- Diagram TTT digunakan untuk menentukan saat mulai dan berakhirnya transformasi fasa
pada temperatur konstan.
Gambar 5.1. Diagram transformasi Isotermal untuk sebuah paduan besi-karbon dengan disertai
kurva Heat Treatment Isotermal (ABCD) ditunjukkan juga struktur mikro sebelum, selama dan setelah
terjadinya transformasi dari Austenit ke Perlit
25
4.3 Alat dan Bahan
a. Alat :
- Mikroskop optik Logam (Optical Microscopy)
- Mesin polishing
b. Bahan:
- Logam yang akan diobservasi fasanya
- Resin
- Cetakan
- Amplas 100cw, 320cw, 1500cw, 2000cw dan 5000cw
- Kain bludru
- Diamond Paste
- Zat Etsa Nital (Nitrit Alkohol)
- Air bersih
26
4.4 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan pada praktikum analisa struktur Mikro ini adalah sebagai berikut:
27
11. Amati permukaan spesimen dibawah mikroskop optik logam dengan menggunakan 3
perbesaran yang berbeda 100X, 200X dan 500X. pastikan setiap perbesaran gambarnya
disimpan dan beri nama file dengan Grup dan tanggal pengamatan.
12. Rapihkan kembali peralatan dan spesimen yang telah digunakan seperti semula.
28