Abstrak
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanah mengandung hak dan kewajiban
dari para pihak yang membuatnya, sehingga apabila hal-hal yang telah
disepakati dalam akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dilanggar atau
tidak dipenuhi oleh para pihak yang membuatnya maka hal tersebut dapat
dikatakan telah terjadi wanprestasi. Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)
dimungkinkan dibatalkan secara sepihak oleh salah satu pihak atau atas
kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tanah
tersebut dapat pula dibatalkan oleh suatu keputusan pengadilan. Rumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini Bagaimanakah akibat hukum
terhadap biaya yang ditimbulkan dari adanya pembatalan akta Perjanjian
Pengikatan Jual Beli (PPJB) di hadapan Notaris dan Bagaimanakah mekanisme
hukum yang harus ditempuh di dalam meminta pelunasan biaya pembatalan
akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) di hadapan Notaris. Metode
penelitian yang digunakan ialah metode dengan jenis penelitian yuridis
empiris yaitu penelitian yang berfokus pada perilaku masyarakat hukum (law
in action). Metode pendekatan dilakukan dengan studi dokumentasi dari bahan-
bahan literature serta wawancara terhadap informan dan memerlukan data
primer sebagai data utama disamping data sekunder dan data tersier.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah para pihak dikenakan denda yang
besarnya telah disepakati dari jumlah yang harus dibayar pembeli kepada
penjual atau pembeli untuk tiap-tiap hari keterlambatannya dan pihak penjual
wajib untuk mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh pihak pembeli
setelah dipotong beberapa persen dari harga jual tanah dan bangunan.
Mekanisme dalam meminta pelunasan biaya pembatalan akta Perjanjian
Pengikatan Jual Beli (PPJB) adalah uang pembayaran tahap pertama tidak akan
dikembalikan sepenuhnya. Uang pembayaran tahap pertama akan dipotong
sebesar 30% dari harga yang sudah dibayarkan.
Abstract
Commitment of Sale and Purchase Agreement (PPJB) of the land contains the rights
and obligations of the parties making it so that if the matters agreed in the Deed of Sale
and Purchase Agreement (PPJB) are violated or not fulfilled by the parties making it
then it can be said to have been there was a default. The Commitment of Sale and
Purchase Agreement (PPJB) may be canceled unilaterally by either party or by
agreement of both parties. The land purchase agreement (PPJB) may also be canceled by
a court decision. The formulation of the issues raised in this thesis How is the legal
effect on the costs arising from the cancellation of the Deed of Sale and Purchase
Agreement (PPJB) in the presence of Notary and How is the legal mechanism that must
be taken in requesting the payment of the cancellation fee of the Commitment of Sale
and Purchase Agreement (PPJB) before Notary. The research method used by the writer
is a method with the type of research empirical juridical research that focuses on the
behavior on the legal community (law in action). Approach method is done by
documentation study from literature materials and interview to an informant and
require primary data as main data beside secondary data and tertiary data. The
conclusion of the study is that the parties are liable to a fine whose amount has been
agreed upon from the amount that the buyer must pay to the seller of the buyer for each
day of delay and the seller is obliged to return the money paid by the buyer after
deducting some percent of the price of the land and buildings. The mechanism for
requesting payment of the cancellation fee of the Deed of Sale and Purchase Agreement
(PPJB) is that the payment of the first tranche will not be fully refunded. The first-
tranche payment will be deducted by 30% of the price already paid.
perjanjian yang dibuat secara sah yang diperlukan adalah data primer
dan sesuai hukum yang berlaku sebagai sumber data utama
sehingga diasumsi sebagai disamping data sekunder yang
perjanjian yang dibuat dengan berupa bahan hukum sebagai
itikad baik, maka klausula-klausula sumber data dan data tersier
dalam perjanjian seperti itu sebagai pendukung.
mengikat para pihak yang Penelitian ini merupakan
membuatnya, dimana kekuatan penelitian empiris dengan sumber
mengikatnya setara dengan dan jenis data yang digunakan yaitu
kekuatan mengikatnya sebuah sumber data kepustakaan, dan
Undang-Undang, dan pula sumber data lapangan. Serta jenis
pelaksanaan perjanjian seperti itu data yang digunakan yang terdiri
tidak boleh dilakukan karena dari data primer dan sekunder.
merugikan pihak lawan dalam Sedangkan teknik pengumpulan
perjanjian maupun merugikan data dilakukan dengan studi
pihak ketiga diluar para pihak dokumentasi dari bahan-bahan
dalam perjanjian tersebut. (Munir literatur serta wawancara terhadap
Fuady, 2014 : 210) informan, dan analisis data
dianalisis dengan deskriptif dan
Metode kualitatif dengan menyusun data-
Penelitian Hukum data yang diperoleh. Berdasarkan
merupakan suatu kegiatan ilmiah data yang diperoleh dan
yang didasarkan pada metode, dikumpulkan dari hasil penelitian,
sistematika, dan pemikiran tertentu dilakukan analisis secara kualitatif
yang bertujuan untuk mempelajari yaitu metode analisis yang tidak
sesuatu atau beberapa gejala hukum disusun pada angka-angka tetapi
tertentu dengan jalan dilakukan dengan memahami dan
menganalisanya. (H. Zainuddin Ali, merangkai data yang telah
2016 : 18). Penelitian mengenai dikumpulkan secara sistematis,
Akibat Hukum Pembatalan Akta sehingga diperoleh gambaran
Perjanjian Pengikatan Jual Beli mengenai masalah yang akan
Terhadap Biaya Di hadapan Notaris diteliti. Adapun metode berfikir
yang merupakan jenis penelitian yang digunakan adalah metode
yuridis empiris yaitu penelitian berfikir indukatif, yaitu metode
yang berfokus pada perilaku berfikir dari hal-hal yang bersifat
masyarakat hukum (law in action), khusus kemudian ditarik
dan memerlukan data primer kesimpulan yang bersifat umum,
sebagai data utama disamping data yaitu tentang Akibat Hukum
sekunder dan data tersier. Penelitian Pembatalan Akta Perjanjian
ini bersifat Eksploratoris, artinya Pengikatan Jual Beli Terhadap Biaya
penelitian ini ingin mengetahui Di Hadapan Notaris.
pengaruh atau dampak suatu
variable terhadap variable lainnya Hasil Dan Pembahasan
atau penelitian tentang hubungan Perjanjian Pengikatan Jual
atau korelasi suatu variable. Dalam Beli (PPJB) tanah dapat digolongkan
penelitian hukum empiris ini, data ke dalam perikatan bersyarat. Hal
klausul khusus mengenai sanksi akta ini dan biaya Akta Jual Beli
yang mengatur mengenai kewajiban (AJB) dihadapan Pejabat yang
pembeli untuk memenuhi berwenang serta biaya balik nama
prestasinya kepada penjual, yang nantinya akan dibayar dan menjadi
menyatakan “Manakala pihak tanggungan Pihak Kedua.” Akta
pembeli tidak dapat memenuhi tersebut tidak ditentukannya
kewajibannya dalam jangka waktu pembayaran apa saja yang
yang telah ditentukan, kelalaian berhubungan dengan akta, karena
mana telah terjadi dan terbukti terdapat banyak pembayaran yang
dengan lewatnya waktu saja, maka harus dilakukan oleh penjual dan
pihak pembeli dikenakan denda pembeli tetapi dalam akta Perjanjian
yang besarnya telah disepakati dari Pengikatan Jual Beli (PPJB) Pasal 7
jumlah yang harus dibayar pembeli (tujuh) tersebut hanya menyatakan
kepada penjual, untuk tiap-tiap hari semua tanggungan dibayarkan oleh
keterlambatan. Denda tersebut pihak pembeli (pihak kedua).
harus dibayar dengan seketika dan Menurut penulis harus ada
sekaligus”. penjelasan mengenai pembayaran
Perjanjian Pengikatan Jual apa saja yang harus dipenuhi oleh
Beli (PPJB) tanah dapat dikatakan penjual dan pembeli agar tidak
sebagai suatu perjanjian dengan terjadi kesenjangan oleh salah satu
mana kedua belah pihak saling pihak. Selain itu pula perumusan
mengikatkan dirinya untuk mengenai waktu, biaya dan
melakukan jual beli, apakah hal-hal persyaratan-persyaratan harus
yang belum dapat dipenuhi pada disebut dengan jelas agar apabila
saat perjanjian pengikatan jual beli terjadi sengketa para pihak dapat
tersebut dilakukan, biasanya membaca dan memahami lagi
menyangkut harga yang belum dengan apa yang dikehendakinya
lunas atau surat-surat tanah yang dalam akta tersebut.
belum ada. Perjanjian Pengikatan Jual
Selain itu terdapat pula Beli (PPJB) ini berbeda dengan jual
permasalahan yang di akta beli sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian Pengikatan Jual Beli KUHPerdata yang diatur dalam
(PPJB) ialah pembayaran Pajak Buku III Bab ke-5 (Pasal 1457-1540)
Bumi dan Bangunan (PBB), dimana KUHPerdata. Jual beli yang dalam
transaksi yang dilakukan pada bahasa Belanda disebut “koop en
tahun 2014 dan pada akhirnya verkoop” ialah suatu persetujuan/
peralihan dilakukan pada tahun perjanjian (overeenkomst) dengan
selanjutnya maka pajak tahun mana pihak yang satu penjual
berikutnya belum ditentukan mengikatkan dirinya untuk
mengenai pembayaran pajak menyerahkan suatu benda (zaak),
dibayar oleh pihak penjual atau sedangkan pihak lainnya pembeli
pembeli. Pasal 7 (tujuh) akta untuk membayar harga yang telah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli dijanjikan (Pasal 1457 KUHPerdata).
(PPJB) hanya menyebutkan “ Biaya Ketentuan umum (sifat) dan hak
akta ini dan biaya-biaya lainnya serta kewajiban para pihak penjual
yang timbul berhubungan dengan dan pihak pembeli, segera setelah