A. Rancangan Penelitian
25
26
Gambar 2
Rancangan Penelitian
START
Observasi
Pengumpulan Data :
Studi kepustakaan dan dokumentasi data sekunder melalui
Analisis Data :
1. Uji Asumsi Klasik
2. Analisis Regresi Linear Berganda
3. Uji t
4. Uji F
5. Uji Dominan
6. Uji Koefisien Detreminasi
FINISH
27
2. Sampel
Sugiyono (2017:80) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari
populasi yang mempunyai karakteristik sama”. Sampel dalam penelitian ini
adalah perusahan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2016-2019, yang memenuhi kriteria purposive sampling. Penentuan
kriteria sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil
analisis. Sampel penelitian berdasarkan kriteria yang ditentukan adalah sebagai
berikut :
a. Perusahaan makanan dan minuman yang mempunyai laporan keuangan yang
lengkap selama periode penelitian tahun 2016-2019 yang telah diaudit dan
dipublikasikan di BEI.
b. Perusahaan makanan dan minuman yang menghasilkan laba selama periode
penelitian tahun 2016-2019.
c. Perusahaan makanan dan minuman yang memiliki total aset dari 1 miliar
sampai 4 triliun.
28
Tabel 2
Jumlah Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Pengambilan Sampel
Tabel 3
Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk.
2 DLTA Delta Djakarta Tbk.
3 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk.
4 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
5 SKLT Sekar Laut Tbk.
6 ROTI PT. Nippon Indosari Korpindo Tbk.
7 CAMP PT Campina Ice Cream Industry Tbk.
8 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
9 STTP PT. Siantar Top
Sumber : www.idx.co.id
1. Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono (2017:38) "Variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya" (Arikunto, 2010:118). Variabel diartikan sebagai obyek
penelitian atau titik perhatian suatu penelitian. Variabel digolongkan menjadi dua
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Keterangan:
G : Growth Sales Rate (Tingkat Pertumbuhan penjualan)
S1 : Total Current Sales ( Total penjualan selama periode berjalan)
S0 : Total Sales For Last Period (Total penjualan periode yang lalu)
2. Profitabilitas (X2)
Analisis profitabilitas adalah analisis yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA)
adalah rasio keuntungan bersih sebelum pajak untuk menilai seberapa besar
tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. Return On Asset
(ROA) sebagai alat ukur untuk menghitung profitabilitas dalam penelitian ini
karena memperhitungkan total aset serta menguji efektivitas operasional
perusahaan sehingga menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modal
diperusahaan tersebut. Return On Asset (ROA) dapat dihitung menggunakan
rumus (Pandia, 2012:71)
Laba sebelum pajak
ROA = X 100%
Total Aset
Keterangan :
Laba sebelum pajak :Menunjukkan selisih antara pendapatan dan keuntungan
terhadap semua biaya dan kerugian yang merupakan
kenaikan bersih atas modal, sebelum dikurangi pajak.
Total aset :Merupakan penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva
tetap serta aktiva tak berwujud sehingga merupakan harta
secara keseluruhan yaitu total aset, total aset yang di
miliki oleh sebuah perusahaan dapat diketahui secara
akuntansi melalui laporan keuangan (neraca).
32
b. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Struktur modal. “Struktur
modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri dari utang
jangka panjang dan modal sendiri” (Margaretha, 2011:112). Struktur modal pada
penelitian ini dihitung dengan menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) untuk
membandingkan total utang yang dimiliki perusahaan dengan total modal
perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu indikator untuk menilai
kesehatan keuangan suatu perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER)
menggambarkan tingkat kemandirian suatu perusahaan tentang utang. Semakin
rendah nilai Debt to Equity Ratio (DER) maka keuangan perusahaan akan
semakin baik. Menurut Subaramanyam & Wild, (2014:270) Debt to Equity Ratio
(DER) dapat dihitung dengan rumus:
Total utang
DER =
Total modal
Keterangan:
Total utang : Jumlah keseluruhan utang perusahaan baik utang jangka
panjang dan utang jangka pendek.
Total modal :Jumlah seluruh modal yang diperoleh perusahaan untuk
33
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2017:145) "Observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan". Teknik ini merupakan langkah awal yang digunakan untuk mengamati
secara langsung laporan keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang pertama adalah studi pustaka. Menurut
Nazir (2014:93) "Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan". Studi pustaka yang dimaksud adalah data dan teori yang diperoleh
dari artikel, literatur, jurnal dan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian
dan landasan teori. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang
akan digunakan sebagai landasan perbandingan antara teori dengan praktik. Data
sekunder melalui metode ini diperoleh dengan, membaca berbagai literatur, hasil
kajian dari penelitian terdahulu, catatan perkuliahan, serta sumber-sumber lain
yang relevan.
34
3. Studi Dokumentasi
Hasil yang valid dari teknik analisis regresi berganda akan terpenuhi jika
asumsi klasik terpenuhi. Menurut Widarjono (2013:75) “Uji asumsi klasik ada
lima yaitu uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, uji linearitas dan
normalitas”. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:161) "Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah variabel bebas (X), variabel terikat (Y) atau keduanya terdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak". Uji normalitas pada model regresi digunakan untk
menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dan regresi terdistribusi secara
normal atau tidak. Salah satu metode uji normalitas yaitu dengan uji One Sample
Kolmogorov Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual
terdistribusi normal atau tidak. Residual terdistribusi normal jika nilai signifikansi
35
lebih dari 0,05. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas sebagai
berikut :
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
“Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengukur apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (X)" (Ghozali, 2016:107). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (X).
Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonol.
Variabel ortogonol adalah variabel bebas sama dengan nol (0). Multikolinearitas
dideteksi menggunakan Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF).
Tolerance Value mengukur variabilitas variabel bebas (X) yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas (X) lainnya. Nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena, VIF=1/tolerance) dan menunjukkan
adanya Multikolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai
tolerance mendekati 1 dan nilai VIF < 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
"Uji heteroskedistisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksebaran variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain" (Ghozali, 2016:137). Jika variance dari residual pengamatan yang lain
tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedistisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedistisitas. Dasar pengambilan keputusan pengujian heteroskedistisitas
adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi > 0,05, tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka kesimpulan yang diambil
adalah tidak terjadi heteroskedistisitas.
36
2) Jika nilai signifikansi < 0,05, kemudian ada pola yang jelas serta titik-titik yang
membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka menginfeksikan telah terjadi heteroskedistisitas.
d. Uji Autokorelasi
Ghozali (2016:111) menyatakan bahwa “UJi autokorelasi bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya)”. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari
autokorelasi. Pada penelitian ini pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin-
Watson (DW test) dengan bantuan program komputer SPSS 24 for windows
kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika 0 > DW > dl, maka terjadi autokorelasi positif.
2) Jika dl < DW < du, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak.
3) Jika DW > 4-dl, maka terjadi autokorelasi negatif.
4) Jika 4-du < DW < 4-dl, maka tidak ada kepastian teerjadi autokorelasi atau
tidak.
5) Jika du < DW < 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun
autokorelasi negatif.
Gambar 3
Statistik Durbin Watson
1 2 4
perusahaan (X3) terhadap variabel terikat yaitu Struktur modsl (Y). Sugiyono
(2017:192) mengemukakan bahwa “Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan rumus analisis regresi adalah sebagai
berikut”:
t = r ¿¿
Keterangan :
t : Nilai uji t.
r : Nilai efisien korelasi.
n : Jumlah sampel.
a. Kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial variabel bebas (X 1), (X2), (X3)
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
2) Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0, artinya secara parsial variabel bebas (X1), (X2), (X3)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
38
Gambar 4
Kurva Distribusi Normal Uji t
Sumber :
Sugiyono (2017:184).
39
Gambar 5
Kurva Distribusi Normal Uji F
0 Fhitung
Sumber : Sugiyono (2017:257).
4. Uji Dominan
Menurut Sugiyono (2017:68) "Penelitian ini juga dihitung Sumbangan
Efektif (SE) yang digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang dominan
mempengaruhi variabel terikat. Uji dominan dalam penelitian ini dilakukan untuk
mencari variabel bebas yaitu pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan ukuran
perusahaan yang paling berpengaruh dominan terhadap variabel terikat strutur
modal. Adapun perhitungannya diperoleh dengan cara menguadratkan koefisien
parsial". Rumus untuk mencari SE adalah sebagai berikut:
Kd = r2 × 100%
Keterangan:
Kd : Nilai koefisien determinasi.
r : Nilai Koefisien korelasi.
Apabila :
Kd : 0, artinya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, lemah.
Kd : 1, artinya pengaruh variabel X terhadap varaibel Y, kuat.
Dalam menjelaskan tinggi rendahnya koefisien determinasi digunakan
pedoman sebagai berikut:
Tabel 4
Interpretasi Koefisien Kolerasi Nilai r
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
2 0,60 – 0,799 Kuat
3 0,40 – 0,599 Cukup Kuat
4 0,20 – 0,399 Rendah
5 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2017:62).