Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ad Dhomair Wal Mujarrodat
DISUSUN OLEH:
41032124211027
A1
Ketika tidak memungkinkan menetapkan dhomir muttashil maka bisa menetapkan dengan
dhomir munfashil, dan itupun ketika keadaan keadaan tertentu yakni :
1. Mendahulukan dhomirnya sebagaimana firman allah ta'ala ( اي ك َ )ا
2. Sebagai mubtada contohnya ( ) ا ت م جت حد
4. Sebagai redaksi yang membatasinya dengan menggunakan lafadz ا َ َ لatau ما اseperti
firman allah ta'ala ( ال ي َ ا ه َ َ َل ت عبدوا ا ) ا مر ا. Sebagaimana ucapan penyair :
5. Sebagai 'aamil yang dibuang contohnya (ه رمن عت ذ ) اياك وما
2. Kalau terbukti diantara keduanya tidak ada yang lebih utama ontoh a. ( زه ي رمن عت ك
" ) ا يا هketika menghendaki mencegahnya dhomir mukhotob atas tersambung nya dengan dhomir
ghoib " b. ( َ " ) اياك من عت َ هketika menghendaki mencegahnya dhomir ghoib atas
tersambungnya dengan dhomir mukhotob. Sebagaimana redaksi hadist
" كل ل مل َك كم ا ي اكم ولو شاء ل مل ك كم ا ي اكم "ا
Dan adapun ketika menggabungkan dua dhomir yang sama dalam drajatnya seperti keduanya
sama² dhomir mutakallim atau mukhotob atau ghoib, maka wajib agar memisahkan antara
kedua. Contoh dhomirnya :
( ا ط يته َ اي اه ََ ) ني ايatau ( س أ َ ل )يatau ( خلت َاكي ا )ك