Piagam Madinah membuktikan kepada dunia, bahwa Islam Piagam Madinah
adalah sebagai agama perdamaian dan persaudaraan. Piagam (Bahasa Arab: ﺻﺤﯿﻔﺔ Madinah yang memuat kesepakatan diantara kabilah-kabilah اﻟﻤﺪﯾﻨﻪ, shahifatul di Madinah yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW telah madinah) juga dikenal mampu menjadi dasar umum (common platform) dari dengan sebutan kemajemukan atau heterogenitas masyarakat Madinah. Konstitusi Madinah. Suatu dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal Piagam Madinah yang berisi 47 pasal disusun sejelas-jelasnya yang antara dirinya dengan orientarsi utamanya untuk menghentikan pertentangan sengit antara semua suku dan kaum Banu Aus, Banu Sa’idah, Banu Al-Hars, Banu Jusyam dan Banu Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak dan penting di Yasthrib kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas-komunitas (kemudian bernama lain di Madinah; sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan Madinah). komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah. Dokumen ini disepakati pada 12 Ramadan tahun 1 Hijriah atau 622 M. Dokumen ini hingga kini selalu menjadi rujukan banyak bangsa dalam membangun kehidupan yang rukun, damai dan toleran.
Selanjutnya Piagam Madinah membuktikan kepada dunia, bahwa Islam adalah
sebagai agama perdamaian dan persaudaraan. Secara tidak langsung ini adalah upaya untuk membangun toleransi di antara ummat beragama, Nabi saw hendak menunjukkan bahwa toleransi perlu dibangun baik dalam internal agama maupun eksternal agama.