Anda di halaman 1dari 26

Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

BAB 5
DESAIN SURVEY
5.1 PENDAHULUAN
Desain survei adalah suatu model untuk mendapatkan data yang bertujuan untuk
mengumpulkan data dan informasi tentang segala hal yang diperlukan dalam suatu
kegiatan yang dalam hal ini kegiatan penyusunan audit.
Desain survei disusun untuk mempermudah dalam pengumpulan data dan informasi
sehingga data dan informasi yang didapat sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
diharapkan.
Adapun data yang diperlukan dalam pekerjaan ini meliputi data sekunder dari berbagai
instansi yg terkait dalam kegiatan ini serta data primer yakni dengan survei langsung ke
lokasi yang mempunyai indikasi ketidaksesuaian.

5.2 TUJUAN SURVEY


Tujuan survei dalam kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
selengkap-lengkapnya baik data primer maupun sekunder, sehingga apa yang ingin
dicapai dalam kegitan ini sesuai dengan sasaran.

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-1
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

5.3 LINGKUP SURVEY


Lingkup survei meliputi 2 hal yaitu lingkup instansional dan lingkup lapangan. Lingkup
instansional meliputi pengumpulan data dan informasi dari instansi yang terkait baik
primer maupun sekunder. Adapun lingkup lapangan meliputi survei terhadap 6 lokasi
audit yang spotnya tergantung pada dasar audit temuan sebagaimana pasal 5 ayat 2
yaitu:

 Laporan atau pengaduan dari masyarakat terkait adanya dugaan pelanggaran di


bidang penataan ruang;
 Temuan indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang; atau
 Bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran di bidang penataan
ruang.

Kedua lingkup survei yang akan dilakukan mengacu pada tahapan pelaksanaan audit
di bidang penataan ruang.

Lingkup substansi dalam pekerjaan audit di bidang penataan ruang meliputi tahapan-
tahapan yang harus dilakukan agar sasaran kegiatan audit dapat tercapai. Lingkup
substansi kegiatan audit di bidang penataan ruang sepenuhnya telah diatur dalam
permen ATR no 17 tahun 2017. Berikut ini adalah uraian singkat terkait tapahan audit
yang dimaksud.

a) Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan, antara lain: penyiapan jadwal rencana


pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana kegiatan, penyiapan
mobilisasi tenaga ahli, penentuan deliniasi lokasi audit, penyiapan pengumpulan data
dan informasi yang diperlukan.
b) Melakukan pengumpulan data dan infomasi, meliputi: dokumen rencana tata ruang,
materi teknis rencana tata ruang, dan peta rencana tata ruang; peta penggunaan lahan
eksisting; kronologis/riwayat penggunaan lahan; data status kepemilikan lahan;
dokumen perizinan terkait pemanfaatan ruang (izin prinsip; izin lokasi; izin
penggunaan pemanfaatan tanah ; izin mendirikan bangunan ; dan dokumen izin lain
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan); dan informasi dan
keterangan pendukung lainnya.
c) Melakukan penilaian ketidaksesuaian pemanfaatan ruang terhadap:
 Rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
Meliputi: pertampalan peta; penilaian kesesuaian penggunaan lahan; dan verifikasi
lapangan. Verifikasi lapangan menggunakan peralatan pendukung, antara lain:

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-2
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Global Positioning System (GPS) Tracker dan Aerial Photo Capturing Drone. Hasil
pertampalan peta dan hasil penilaian kesesuaian penggunaan lahan dituangkan
dalam peta dan tabel yang memuat: indikasi ketidaksesuaian penggunaan lahan
eksisting; lokasi indikasi ketidaksesuaian penggunaan lahan eksisting dalam
bentuk koordinat; dan luasan dan jumlah titik lokasi indikasi ketidaksesuaian
penggunaan lahan eksisting. Hasil verifikasi lapangan paling sedikit memuat: titik
koordinat dan lokasi audit tata ruang; foto dan/atau video; dan keterangan dan
informasi yang berisi kronologis kegiatan pemanfaatan ruang.
 Izin pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pejabat berwenang
Dilakukan dengan cara memeriksa: kepemilikan izin pemanfaatan ruang yang
dipersyaratkan; waktu dikeluarkan dan masa berlaku izin pemanfaatan ruang; dan
kesesuaian isi, ketentuan, dan muatan yang ditetapkan dalam izin pemanfaatan
ruang dengan pelaksanaannya. Analisis dilakukan terhadap: kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan izin prinsip atau yang setara; kesesuaian pemanfaatan
ruang dengan izin iokasi; kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin penggunaan
pemanfaatan tanah; kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin mendirikan
bangunan; dan/atau kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin lain berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
 Persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
Dilakukan melalui pemeriksaan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap hal yang
dipersyaratkan di dalam izin pemanfaatan ruang yang dikeluarkan oleh pejabat
yang berwenang. Hasil pemeriksaan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap hal
yang dipersyaratkan di dalam izin pemanfaatan ruang paling sedikit memuat:
gambar 3 dimensi perbandingan kondisi pemanfaatan ruang yang ada dengan
persyaratan izin pemanfaatan ruang, titik koordinat lokasi serta dokumentasi
lapangan.
 Penutupan akses terhadap kawasan milik umum
Dilakukan melalui pemeriksaan lapangan untuk melihat suatu kegiatan menutup
atau tidak memberikan akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh peraturan
perundang-undangan sebagai milik umum.
d) Melakukan analisis dampak pemanfaatan ruang yang diduga tidak sesuai tersebut
yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang, yang mengakibatkan kerugian terhadap
harta benda atau kerusakan barang, dan yang mengakibatkan kematian orang.
e) Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, dengan cara: melakukan
kunjungan lapangan di wilayah kota/kabupaten terpilih, melaksanakan diskusi/FGD di

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-3
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

daerah yang melibatkan pihak-pihak yang terkait, dan melaksanakan rapat


pembahasan di Jakarta.
f) Menyusun laporan hasil audit yang memuat hasil pelaksanaan audit tata ruang,
gambaran umum lokasi, hasil analisis, rekomendasi tindak lanjut, dan lampiran data
pendukung, serta menyusun Resume Laporan Hasil Audit Tata Ruang, berupa laporan
komprehensif yang dibuat secara ringkas untuk kepentingan para pengambil kebijakan
seperti: Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri/pejabat lainnya dan/atau untuk
kepentingan publikasi kepada media massa terkait.
g) Adapun waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan survei ini adalah 5 (lima hari
kerja) pada setiap lokasi.

5.3.1 SURVEY INSTANSIONAL

Survei instansional adalah mencari berbagai data yang diperlukan dengan mendatangi
instansi-instansi yang terkait dengan kegiatan audit. Kegiatan audit penataan ruang
adalah kegiatan tahun anggaran 2018 yang diselenggarakan oleh kementerian ATR.
Dengan demikian instansi di daerah yang menginduk ke kementerian ATR menjadi
instansi sasaran utama dalam pengumpulan informasi dan data sekunder terkait audit.

Beberapa instansi yang akan dikunjungi adalah instansi yang terkait dengan penerbitan
perizinan pembangunan dan izin sektoral lainnya. Tabel 6.1 di bawah ini adalah list
instansi yang akan dikunjungi berikut data dan informasi yang diperlukannya.

Selain perolehan buku, dokumen atau pun peta yang diharapkan, juga akan dilakukan
pengumpulan data primer melalui wawancara dan / atau diskusi dengan pejabat yang
berkompeten.

Tim konsultan akan melakukan diskusi dan wawancara dengan pejabat (Sekretaris
Daerah, Kepala Dinas terkait, Kepala Kantor Pertanahan), maupun dengan pihak
Penyidik Pegawai Negeri Sipil - Penataan Ruang (PPNS-TR) terkait kasus
ketidaksesuaian pemanfaatan ruang yang berindikasi dugaan pelanggaran tata ruang
yang terjadi di daerah.

Beberapa pertanyaan kunci yang akan ditanyakan antara lain terkait hal-hal di bawah
ini:

 Dinamika pembangunan kawasan dan arah perkembangannya secara fisik ;


 Permasalahan atau kasus indikasi pelanggaran di bidang tata ruang ;

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-4
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

 Keberadaan PPNS dan peran serta bentuk tindakan terhadap pelanggaran di bidang
penataan ruang ;
 Unit penerima laporan atau pengaduan;
 Media daring yang disediakan sebagai sarana pengaduan atau laporan oleh pejabat
yang berwenang

Adapun list pertanyaan terkait hal tersebut dapat dilihat pada kuesioner pada lampiran
6.1.

Kegiatan survei lainnya adalah melakukan wawancara atau diskusi terkait beberapa informasi
yang diketahui dan digali lebih dalam sekaligus melakukan konfirmasi terhadap beberapa hal
penting terkait proses audit maupun tindakan-tindakan yang telah dilakukan pemda.

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-5
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Tabel 5. 1 Kebutuhan Data / Informasi

Jenis Data
No Data Informasi Instansi
A. Kebijakan
DI PUSAT 
1. RTRWN/Prepres KSN Fungsi dan Peran Kawasan Kementerian ATR/BPN  Dokumen Perpres 45/2011
Perkotaan Sarbagita No Rencana Pola Ruang Kawasan  Peta Rencana Struktur Ruang (format Shp)
45 Tahun 2011 Arahan Pengendalian S  Peta Rencana Pola Ruang (format peta Shp)

DI PROVINI BALI 1. 
1. RTRW Provinsi Bali 2. Kebijakan dan Strategi Dinas Pekerjaan Umum  Dokumen Perda No. 16 tahun 2009 ttg
(Perda terbaru) pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang RTRWP bali Than 2009-2029
3. Rencana Struktur Ruang Provinsi Bali  Dokumen Raperda tentang Perubahan Perda
Wilayah No. 16 tahun 2009 ttg RTRWP bali Than
4. Rencana Pola Ruang 2009-2029
Wilayah  Peta Rencana Struktur Ruang (format Shp)
5. Penetepan Kawasan lama dan Baru
Strategis Provinsi  Peta Rencana Pola Ruang (format peta Shp)
6. Arahan Pengenalian lama dan baru

Proyeksi penduduk Materi Teknis Revisi RTRWP Bali


Klasifikasi Guna Lahan Materi Teknis Revisi RTRWP Bali
Peta Penggunaan Lahan terbaru (SHP
2. KLHS Provinsi Bali Rekomendasi terhadap Raperda Dinas Lingkungan Hidup Dokumen KLHS yang telah di Validasi
Perubahan tentang RTRWP Bali Provinsi Bali
3. Data Kehutanan Dinas Kehutanan Data Hutan Pokok Kehutanan (keputusan
Provinsi Bali terakhir)
4. Data Taman Hutan Raya Data dan perkembangan Tahura UPTD Tahura Ngurah  Rencana Blok Tahura (terbaru)
Ngurah Rai Ngurah Bali Bali Rai Provinsi Bali  Rencana Pengelolaan Tahura
 Data Kerjasama Pemanfataan Ruang Tahura
dengan Pihak Lain

DI KABUPATEN
BADUNG

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-6
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Jenis Data
No Data Informasi Instansi
1. RTRW Kabupaten 1. Kebijakan dan Strategi  Bappeda Litbang  Dokumen Perda No. 26 Tahun 2013 ttg
Badung pengembangan Wilayah Kab  Dinas Pekerjaan RTRWP Kabupaten Badung Tahun 2013-
Badung Umum dan Penataan 2033
2. Rencana Struktur Ruang Ruang  Peta Rencana Struktur Ruang (format Shp)
Wilayah Kabupaten badung  Peta Rencana Pola Ruang (format peta Shp)
3. Rencana Pola Ruang  Peta Penetepan Kawasan strategis
Wilayah Kabupaten (format peta Shp)
4. Penetapan Kawasan
Strategis Kabupaten
5. Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
6. Ketentuan Pengendalian
Pemnfatan Ruang Wilayah
2. Dokumen Peninjauan Dokumen Peninjauan Kembali  Bappeda Litbang  Data Penyimpangan emanfaatan Ruang
Kembali RTRWK badung RTRWK Badung Wilayah
Tahun 2013-2033
3. RDTR dan PZ 1. Rencana Pola Ruang  Dinas Pekerjaan  Dokumen Perda No. 7 Tahun 2018 ttg RDTR
Kecamatan Kuta Selatan Kawasan Umum dan Penataan dan PZ Kecamaan Kuta Selatan Tahun
2. Rencna Jaringan Prasarana Ruang 2018-2038
3. Rencana Sub BWP yang  Buku Data dan Analisis RDTR dan PZ
Diprioriaskan Kecamaan Kuta Selatan Tahun 2018-2038
Penanganannya  Buku Rencana RDTR dan PZ Kecamaan
4. Rencana Pemanfaatan Kuta Selatan Tahun 2018-2038
Ruang  Peta Rencana Pola Ruang dan peta Zonasi
5. Peraturan Zonasi Kawasan (format Shp)
 Peta Rencana Jaringan Prasarana Kawasab
(format peta Shp)
 Peta Tutupan Lahan dan Penggunaan Lahan
4. RDTR dn PZ Kecamatan 1. Rencana Struktur Ruang  Dinas Pekerjaan  Dokumen Rancangan Perda ttg RDTR dan
Kuta Kawasan Umum dan Penataan PZ Kecamaan Kuta Tahun 2019-2039
2. Rencana Pola Ruang Ruang  Buku Data dan Analisis RDTR dan PZ
Kawasan Kecamatan Kuta Tahun 2019-2039
 Buku Rencana RDTR dan PZ Kecamaan
Kuta Tahun 2019-2039

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-7
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Jenis Data
No Data Informasi Instansi
3. Rencana Sub BWP yang  Peta Draft Rencana Struktur Ruang (format
Diprioriaskan peta Shp)
Penanganannya  Peta Draft Rencana Pola Ruang dan peta
4. Rencana Pemanfaatan Zonasi (format Shp)
Ruang  Peta Tutupan Lahan dan Penggunaan Lahan
5. Peraturan Zonasi Kawasan
5. Dokumen KLHS RDTR Rekomendasi terhadap Perda Dinas Lingkungan Hidup Dokumen KLHS yang telah di Validasi
Kecamatan Kuta dan dan Raperda tenang RDTR dan
Kecamatan Kuta Selatan PZ Kecamatan Kuta selatan dan
kecamatan Kuta
6. Rencana Rinci Tata Masterplan Kawasan  Bappeda Litbang Masterplan (jika ada)
Ruang terkait di  Dinas Pekerjaan
Kecamatan Kuta dan Umum dan Penataan
Kecamatan Kuta Selatan Ruang
7. Rencana sektir terkait  Dinas Pariwisata  Rencana Induk Pembangunn Pariwiata
pemanaatan Ruang  Dinas Pertanian Daerah
 Rencana Pengembangan LP2B
 Rencana Pengembangan RTH
7. Perda dan SK. Bupati Perda dan SK. Bupati yang Setda
terkait dengan Pemanaatan
Ruang
B. Aspek Pertanahan
1. Status kepemilikan tanah Status kepemilikan tanah  Kantor BPN
 Badan Pendapatan
Daerah / Pasedahan
Agung
 Kantor PBB
Peta Kapling/Persil  Kantor BPN
 Badan Pendapatan
Daerah / Pasedahan
Agung
 Kantor PBB
8. Izin Lokasi Untuk melihat riwayat lahan

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-8
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Jenis Data
No Data Informasi Instansi
9. • Dinas Penanaman
Izin IPPT
Modal dan Pelayanan
10, IMB Terpadu Satu Pintu
11. IUP • BKPRD
12. IUPHK

13. AMDAL Dinas Lingkungan Hidup


14. Provinsi Bali
UKL
15. Dinas Lingkungan Hidup
UPL
Kabupaten Badung
C. Kependudukan dan Sosial Budaya
16. • BPS kab.Badung
Jumlah penduduk Jumlah penduduk kawasan
• Kecamatan Kuta
Kawasan perencanaan perencanaan sampai unit terkecil
• Kecamatan Kuta
tahun 2014-2018
Selatan

D. Guna Lahan
17. Dinas Pekerjaan Umum
Penggunaan lahan Penggunaan lahan eksisting di
dan Penataan Ruang
eksisting Sebelum Kawasan perencanaan sampai
Perda(Budidaya & klasifikasi orde ke-4
Lindung)
18. Dinas Pekerjaan Umum
Jenis Kegiatan eksisting Jenis Kegiatan yang ada di
dan Penataan Ruang
wilayah perencanaan
Jenis Kegiatan yang ada di Survei Primer
wilayah Perencanaan
19. Dinas Pekerjaan Umum
Luas lahan terbangun Luasan lahan yang telah
dan Penataan Ruang
terbangun di Kawasan

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V-9
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Jenis Data
No Data Informasi Instansi
perencanaan pada tahun
eksisting (2014/2018)
20. Rencana Pengelolaan Rencana SWS, DAS, dsb Balai Wilayah Sungai Bali
Sungai Penida
Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
E. Arsitektur Kota
21. Ketinggian bangunan Data ketinggian bangunan Dinas Pekerjaan Umum
maksimum di Kawasan an Penataan Ruang
perencanaan Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Permukiman
22. Kepadatan bangunan Data kepadatan bangunan Dinas Pekerjaan Umum
an Penataan Ruang
Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Permukiman
23. Garis sempadan Data garis sempadan bangunan, Dinas Pekerjaan Umum
sungai, jalan an Penataan Ruang

24. Ruang terbuka Data jumlah, luasan, lokasi dan Dinas Pekerjaan Umum
kondisi ruang terbuka hijau di an Penataan Ruang
Kawasan perencanaan

F. Kelembagaan
26. Stakeholders Kelompok stakeholders di Bappeda, LSM, dll.
Kawasan perencanaan
27. Kontak PPNS Terkait Semua instansi

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 10
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Jenis Data
No Data Informasi Instansi

G. Pengendalian
28. Mekanisme perizinan Peraturan terkait dengan Dinas Penanaman Modal
mekanisme perizinan yang dan Pelayanan Terpadu
berlaku dan kelembagaannya Satu Pintu

Jenis-jenis Perizinan yang Dinas Penanaman Modal


Berlaku terkait dengan aspek dan Pelayanan Terpadu
guna lahan Satu Pintu

29. Mekanisme pengawasan Mekanisme pengawasan yang Dinas Pekerjaan Umum


berlaku an Penataan Ruang
30. Mekanisme penertiban Mekanisme penertiban yang Dinas Pekerjaan Umum
berlaku dan jenis sanksi yang an Penataan Ruang
diberikan Satuan Polisi Pamong
Praja

31. Kasua – Kasus Dinas Penanaman Modal


Pelanggaran dan Pelayanan Terpadu
Pemanfaatan Ruang Satu Pintu
yang sedang Ditangani Dinas Pekerjaan Umum
an Penataan Ruang
Satuan Polisi Pamong
Praja

H. Peta-peta

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 11
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Jenis Data
No Data Informasi Instansi
31. Lampiran Peta RTRW Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Badung dan RDTR an Penataan Ruang
Kuta Selatan format
Shapefile (SHP) yang
diperdakan
32. Peta Penggunaan Tanah Dinas Pekerjaan Umum
Eksisting RTRW Kab an Penataan Ruang
Badung dan RDTR Kuta
Selatan format Shapefile
(SHP) yang diperdakan
33. Status Tanah format Kantor Pertanahan Kab.
Shapefile (SHP) Badung
34. Kawasan Kehutanan Dinas Kehutanan
format Shapefile (SHP) Provinsi., UPTD Tahura
Provinsi Bali
35. Citra Satelit Untuk melihat riwayat lahan BIG/LAPAN Softcopy
Kota/Kabupaten

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 12
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

5.3.2 SURVEY LAPANGAN

Tim konsunltan akan melakukan survei lapangan dalam rangka mengadakan


pengamatan mengenai kondisi sebenarnya di lapangan. Proses pengamatan di
lapangan akan difokuskan pada lokasi yang diindikasikan terjadi pelanggaran di bidang
penataan ruang. Kegiatan yang dilakukan adalah:

 Pemeriksaan kesesuaian izin pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang;


dan
 Identifikasi terhadap dampak yang ditimbulkan.

Di lokasi, tim konsultan akan mengadakan pemotretan, pengukuran koordinat geografis,


dan pengamatan terhadap kegiatan pemanfaatan ruang yang sedang berlangsung. Alat
utama dalam kegiatan survei lapangan ini adalah peta kerja, peta kerja yang disiapkan
adalah:

 Peta citra satelit, sumber google


 Peta pemanfaatan ruang saat ini, sumber google 2017
 Peta pola pemanfaatan ruang, sumber RTRW Kab / Kota
 Peta penggunaan lahan kondisi sebelum perda

Tabel 5. 2 Kebutuhan Data / Informasi

PERDA TATA RUANG Citra Peta Penggunaan Peta


No KOTA/KABUPATEN PERDA
RTRW KAB/KOTA RDTR/RTBL Satelit Lahan Eksisting Digital/SHP
1 Denpasar
2 Badung
3 Gianyar
4 Tabanan

Dokumen tersebut di atas harus tersedia sebelum kunjungan lapangan I dilakukan


untuk digunakan dalam rangka kegiatan identifikasi awal permasalahan penataan
ruang. Secara teknis, peta hasil overlay peta pola ruang Kota/Kabupaten dengan Peta
citra satelit (Google Earth) data/file Shapefile (SHP) di-export ke perangkat lunak
Google Earth Pro setelah data masuk dalam program Google Earth Pro dan
memastikan kembali lokasi yang akan diperiksa kebenaran titik koordinatnya / ground
checking, Tabel yang digunakan adalah sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 5. 3 Lampiran I Permen ATR 17/2017


Koordinat / Peruntukan Ketentuan
Kode Luas Penggunaan
No Alamat menurut Peraturan
Lokasi (m2) Lahan
(Desa/Kec) Zonasi Zonasi
T-1

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 13
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Koordinat / Peruntukan Ketentuan


Kode Luas Penggunaan
No Alamat menurut Peraturan
Lokasi (m2) Lahan
(Desa/Kec) Zonasi Zonasi
T-2

T-n

B-1

B-2

B-n

Agar tabel tersebut lebih komunikatif dan mudah dibaca, maka diperlukan format yang
memvisualisasikan kesemua informasi tersebut dalam satu gambar ilustrasi grafis
sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. 1
Ilustrasi Persandingan Antara Rencana Pola Pemanfaatan Ruang dengan Kondisi Aktual

Kegiatan lainnya adalah melakukan Verifikasi lapangan yang dilakukan melalui pemeriksaan
lapangan terhadap hasil pertampalan peta dan hasil penilaian kesesuaian penggunaan lahan

Verifikasi lapangan menggunakan peralatan pendukung, meliputi:

a. Peta dan tabel hasil pertampalan peta;


b. Formulir isian verifikasi lapangan;
c. Global Positioning System (GPS) tracker;
Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 14
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

d. Alat perekam visual;


e. Alat perekam suara;
f. Kertas milimeter; dan
g. Alat tulis.

Tabel 5. 4 Lampiran II Permen ATR 17/2017


Kode Lokasi .................

Pemilik / Pengguna Lahan .................

Alamat .................

Koordinat .................

Kegiatan/Penggunaan Lahan .................

Luas .................

Hasil Verifikasi Lapangan


- Kronologis penggunaan dan kepemilikan lahan, berdasarkan keterangan
pemilik, petugas pemerintah, dan/atau warga sekitar
- Gambar atau sketsa bangunan dan denah lokasi
- Informasi pendukung lainnya

Pengamatan di lapangan lainnya adalah pemeriksaan keseuaian pemanfaatan ruang


terhadap implementasi persyaratan izin yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang yang
terdiri atas pemeriksaan:

 Batas sempadan;
 Koefisien lantai bangunan;
 Koefisien dasar bangunan;
 Koefisien dasar hijau;
 Perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi bangunan;
 Perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi lahan;
 Penyediaan fasilitas sosial atau fasilitas umum sesuai dengan persyaratan dalam izin
pemanfaatan ruang;

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 15
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

 Persyaratan izin dalam materi teknis yang telah disetujui oleh pejabat yang
berwenang; dan
 Persyaratan izin lainnya.

Tabel 5. 6 Lampiran I Permen ATR 17/2017


Kode Lokasi

Pemilik / Pengguna
Lahan

Alamat

Koordinat

Kegiatan/Penggunaa
n Lahan

Luas

PERUBAHAN PENYEDIAAN
PDT FUNGSI
GSB KLB KDB KDH KTB KWT BNG
N BANGUNA LAHA FASO FASU
N N S M

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 16
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

FGD I
Topik : Audit Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita

Tempat : Kabupaten Badung

Waktu :

A. Tujuan FGD
1. Penjelasan tentang kegiatan Audit Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita
2. Penjelasan tentang esensi audit dan tindak lanjutnya (fasilitasi penertiban dan
penegakkan hukum di bidang penataan ruang)
B. Keluaran FGD
3. Kesepakatan tentang deliniasi lokasi audit
2. Kesepakatan tentang dukungan pemda dalam kegiatan audit penataan ruang
C. Peserta FGD
1. Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian
ATR/BPN
2. Bappeda Provinsi
3. Dinas PU Kab/Kota
4. Kantor pertanahan Kabupaten Badung
5. Dinas Pertanian Kabupaten Badung
6. Dinas Kehutanan Kabupaten Badung
7. Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Badung
8. Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Kabupaten Badung
9. PPNS
D. Acara FGD
1. Pembukaan
2. Penyelenggaraan Tata Ruang di Kabupaten Badung
3. Pelaksanaan Audit Penataan Ruang
4. Diskusi

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 17
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

FGD II
Topik : Audit Penataan Ruang Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita

Tempat : Kabupaten Badung

Waktu :

A. Tujuan FGD
1. Penjelasan tentang kegiatan Audit Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita
2. Penjelasan tentang esensi audit dan tindak lanjutnya (fasilitasi penertiban dan
penegakkan hukum di bidang penataan ruang)
B. Keluaran FGD
1. Kesepakatan tentang deliniasi lokasi audit
2. Kesepakatan tentang dukungan pemda dalam kegiatan audit penataan ruang
C. Peserta FGD
1. Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Kementerian
ATR/BPN
2. Bappeda Provinsi
3. Dinas PU Kab/Kota
4. Kantor pertanahan Kabupaten Badung
5. Dinas Pertanian Kabupaten Badung
6. Dinas Kehutanan Kabupaten Badung
7. Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Badung
8. Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Kabupaten Badung
9. PPNS
D. Acara FGD
1. Pembukaan
2. Laporan Hasil Audit Penataan Ruang di Kabupaten Badung
3. Penyepakatan Long List Indikasi Pelanggaran Penataan Ruang
4. Diskusi

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 18
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

KUESIONER INSTANSIONAL Ref no (1) dan (2)


(1) Adakah laporan / pengaduan dari masyarakat terkait adanya dugaan pelanggaran di
bidang penataan ruang ?
(2) Adakah temuan indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang ?
(3) Dari mana sumber temuan indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang meliputi:
a. Laporan/pengaduan dari masyarakat terkait adanya dugaan pelanggaran di
bidang penataan ruang
b. Temuan langsung oleh petugas yang memiliki tugas dan fungsi di bidang
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang
c. Hasil pengawasan teknis
d. Hasil pengawasan khusus
e. Laporan peristiwa bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran
di bidang penataan ruang.

Indikasi pelanggaran Tata Ruang menurut Temuan

Koordinat / Peruntukan Ketentuan


Kode Alamat Luas Penggunaan
No menurut Peraturan
Lokasi (m2) Lahan
Zonasi Zonasi
(Desa/ Kec)

T-1

T-2

T-n

(4) Adakah bencana yang diduga disebabkan adanya indikasi pelanggaran di bidang
penataan ruang ?

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 19
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Indikasi pelanggaran Tata Ruang menurut peristiwa bencana

Koordinat / Peruntukan Ketentuan


Kode Alamat Luas Penggunaan
No menurut Peraturan
Lokasi (m2) Lahan
Zonasi Zonasi
(Desa/ Kec)

B-1

B-2

B-n

(5) Adakah tindakan verifikasi terhadap indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang
tersebut ?

Hasil verifikasi lapangan yang telah dilakukan tim audit daerah

Koordinat / Peruntukan Ketentuan


Kode Alamat Luas Penggunaan
No menurut Peraturan
Lokasi (m2) Lahan
Zonasi Zonasi
(Desa/ Kec)

T-1

T-2

T-n

B-1

B-2

B-n

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 20
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

PELAKSANAAN AUDIT

1) Penilaian Indikasi pelanggaran:


a. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;
 Pengumpulan data; dan
 Analisis terhadap kesesuaian pemanfaatan ruang.
 Pertampalan peta, hasilnya adalah :
 Metoda pertampalan dalah pemeriksaan yang dilakukan secara bertahap
 Penilaian kesesuaian penggunaan lahan; dan
 Verifikasi lapangan. Hasilnya adalah :
- Titik koordinat dan lokasi audit tata ruang;
- Foto dan/atau video; dan
- Keterangan dan informasi yang berisi kronologis kegiatan pemanfaatan ruang

Formulir Verifikasi Lapangan Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata


Ruang

Kode Lokasi .................

Pemilik / Pengguna Lahan .................

Alamat .................

Koordinat .................

Kegiatan/Penggunaan Lahan .................

Luas .................

Hasil Verifikasi Lapangan


- Kronologis penggunaan dan kepemilikan lahan,
berdasarkan keterangan pemilik, petugas pemerintah,
dan/atau warga sekitar
- Gambar atau sketsa bangunan dan denah lokasi
- Informasi pendukung lainnya

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 21
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

b. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin pemanfaatan ruang yang diberikan oleh
pejabat berwenang;
 Pengumpulan data, meliputi :
 Peta penggunaan lahan eksisting;
 Sketsa penggunaan lahan eksisting;
 Kronologis/riwayat penggunaan lahan;
 Data status kepemilikan lahan;
 Dokumen izin pemanfaatan ruang yang disyaratkan;
 Dokumen izin lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
 Informasi dan keterangan pendukung.

 Analisis terhadap kesesuaian pemanfaatan ruang, dilakukan dengan cara memeriksa :


 Kepemilikan izin pemanfaatan ruang yang dipersyaratkan;
 Waktu dikeluarkan dan masa berlaku izin pemanfaatan ruang; dan
 Kesesuaian isi, ketentuan, dan muatan yang ditetapkan dalam izin pemanfaatan
ruang dengan pelaksanaannya
Analisis dilakukan terhadap:
- Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin prinsip atau yang setara;
- Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin lokasi;
- Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin penggunaan pemanfaatan tanah;
- Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin mendirikan bangunan; dan/atau
- Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan izin lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

c. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat
yang berwenang;

 Pengumpulan data, meliputi :


 Peta penggunaan lahan eksisting;
 Sketsa penggunaan lahan eksisting;
 Kronologis/riwayat penggunaan lahan;
 Data status kepemilikan lahan;
 Dokumen izin pemanfaatan ruang yang disyaratkan;
 Dokumen izin lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
 Informasi dan keterangan pendukung
Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 22
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

 Analisis terhadap kesesuaian pemanfaatan ruang, dilakukan melalui pemeriksaan


kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap hal yang dipersyaratkan di dalam izin
pemanfaatan ruang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
 Hal yang dipersyaratkan di dalam izin pemanfaatan ruang, terdiri atas:
 Batas sempadan;
 Koefisien lantai bangunan;
 Koefisien dasar bangunan;
 Koefisien dasar hijau;
 Perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi bangunan;
 Perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi lahan;
 Penyediaan fasilitas sosial atau fasilitas umum sesuai dengan persyaratan
dalam izin pemanfaatan ruang;
 Persyaratan izin dalam materi teknis yang telah disetujui oleh pejabat yang
berwenang; dan
 Persyaratan izin lainnya
 Pemeriksaan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap hal yang dipersyaratkan di
dalam izin pemanfaatan ruang dilakukan dengan cara:
 Membuat gambar 3 (tiga) dimensi kondisi pemanfaatan ruang dan bangunan
yang sesuai dengan skala yang proporsional kemudian dibandingkan
kesesuaiannya dengan hal yang dipersyaratkan di dalam izin pemanfaatan
ruang;
 Menentukan titik koordinat lokasi menggunakan global positioning system (gps)
tracker; dan
 Mendokumentasikan kondisi lapangan secara visual baik berupa foto dan/atau
video dari berbagai sisi
d. Penutupan atau tidak memberikan akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh
peraturan perundang-undangan sebagai milik umum.
Menutup atau tidak memberikan akses dapat berupa:
- Menutup atau tidak memberikan akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan
sumber daya alam serta prasarana publik;
- Menutup atau tidak memberikan akses terhadap sumber air;
- Menutup atau tidak memberikan akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau;
- Menutup atau tidak memberikan akses terhadap fasilitas pejalan kaki;

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 23
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

- Menutup atau tidak memberikan akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi
bencana; dan
- Menutup atau tidak memberikan akses terhadap jalan umum tanpa izin pejabat
yang berwenang.

Pelaksanaan Audit Tata Ruang terhadap penutupan atau tidak memberikan akses
terhadap kawasan yang dinyatakan oleh peraturan perundang-undangan sebagai milik
umum dilakukan melalui tahapan:
 Pengumpulan data, meliputi :
 Dokumen rencana tata ruang dan peta Rencana Tata Ruang;
 Kronologis/riwayat penggunaan lahan;
 Peta penggunaan lahan eksisting;
 Data status kepemilikan lahan; dan
 Informasi dan keterangan pendukung.

 Analisis terhadap penutupan atau tidak memberikan akses terhadap kawasan milik
umum, dilakukan melalui pemeriksaan lapangan untuk melihat suatu kegiatan
menutup atau tidak memberikan akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh
peraturan perundang-undangan sebagai milik umum.
 Pemeriksaan lapangan sebagaimana dimaksud meliputi:
- Menganalisa perubahan nilai tingkat aksesibilitas untuk masing-masing subyek
atau moda terhadap kawasan;
- Menentukan titik koordinat lokasi menggunakan global positioning system (gps)
tracker; dan
- Mendokumentasikan kondisi lapangan secara visual baik berupa foto dan/atau
video dari berbagai sisi.

2) Penentuan Tipologi

Penentuan tipologi pelanggaran bidang penataan ruang dilakukan setelah melalui tahap
pelaksanaan Audit Tata Ruang. Tipologi indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang)
meliputi:

a. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang;

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 24
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

b. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diberikan
oleh pejabat berwenang;
c. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan persyaratan izin yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang;
d. Menutup atau tidak memberikan akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh
peraturan perundang-undangan sebagai milik umum; dan/atau
e. Menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

TIPOLOGI Sanksi
Kecamatan KODE I II III
IV V Adm Pid
a-b-c-d-e-f a-b-c-d-e a-b-c-d-e-f-g
Kuta

Kuta
Selatan

Pelaporan Hasil Audit

Laporan Hasil Audit Tata Ruang memuat:

 Delineasi lokasi Audit Tata Ruang;


 Dasar pertimbangan deliniasi lokasi Audit Tata Ruang; dan
 Lokasi Audit Tata Ruang.

 Gambaran umum lokasi Audit Tata Ruang;


 Kronologis pemanfaatan ruang;
 Kronologis kepemilikan lahan;
 Kondisi sosial dan fisik wilayah terdampak;
 Izin pemanfaatan ruang yang dimiliki;

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 25
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

 Rencana peruntukan ruang dan ketentuan peraturan zonasi pada kawasan yang
bersangkutan; dan
 Ketentuan lainnya terkait bidang penataan ruang pada kawasan yang bersangkutan.

 Hasil analisa Audit Tata Ruang;


 Ada atau tidaknya indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang;
 Titik, luasan dan tipologi indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang; dan
 Orang dan/atau badan yang diduga melakukan pelanggaran di bidang penataan
ruang.

 Rekomendasi tindak lanjut memuat rekomendasi penanganan oleh Pemerintah Pusat,


Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan
kewenangannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Lampiran data pendukung, meliputi:


 Hasil isian formulir verifikasi lapangan;
 Foto dan/atau video;
 Rekaman;
 Gambar denah dan bangunan; dan
 Data dan informasi pendukung lainnya.

3) Tindak Lanjut Hasil Audit


 Penetapan kebijakan dan/atau pelaksanaan kegiatan sesuai rekomendasi dari pelaksana
Audit Tata Ruang oleh pihak atau instansi terkait; dan
 Pelaksanaan penyidikan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang untuk
indikasi pelanggaran di bidang penataan ruang yang memenuhi unsur pidana penataan
ruang.

Laporan Pendahuluan
AUDIT TATA RUANG V - 26
KAWASAN PERKOTAAN SARBAGITA

Anda mungkin juga menyukai