Anda di halaman 1dari 10

“KEPERAWATAN JIWA II”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ISOLASI SOSIAL

DISUSUN OLEH :

Nama NIM
AFIRA KHOFIFAH 17111024110005
ANA SAFITRI 17111024110014
AYU HARIANI 17111024110022
FATHIMAH AZ ZAHRA 17111024110042
KASMAWATI BAKHRI 17111024110054
M ARIF YUDHIANTORO 17111024110062
PRITI 17111024110092
RISKA NOVIANI 17111024110101

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

PRODI S1-KEPERAWATAN

2019/2020

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PASIEN ISOLASI SOSIAL
  Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. M (35 tahun) adalah seorang ibu rumah tangga. Klien telah menikah selama 7
tahun dan belum dikaruniahi seorang anak. Awalnya pernikahan mereka bahagia, namun
setelah 7 tahun belum mempunyai anak, suami beserta ibu mertuanya mulai
menampakkan rasa tidak sukanya dan selalu menyalahkannya atas ketidakhadiran
seorang anak dalam perkawinan mereka. Masyarakat di sekitar rumahnya juga mulai
membicarakan dirinya sebagai wanita mandul. Klien merasa malu dan dirinya tidak
berguna karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Klien terlihat sedih,
menyendiri dalam ruangan dan hanya berdiam di tempat tidur serta menolak bertemu
dengan orang lain. Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan. Klien suka
melamun, berdiam diri, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain.
Data Subjektif :
a)      Klien mengatakan malas berkomunikasi dan bertemu dengan orang lain.
b)      Klien mengatakan orang – orang jahat dengan dirinya.
c)   Klien merasa malu terhadap dirinya sendiri dan tidak berguna karena tidak bisa
memberikan anak.
Data Objektif :
a)      Klien tampak menyendiri.
b)      Klien tidak mau melakukan aktivitas diluar kamar, hanya berdiam diri ditempat tidur.
c)      Klien menolak berinteraksi dengan orang lain.
d)     Klien terlihat sedih dan suka melamun.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial

3. Tujuan Khusus
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien.
SP 1 :  Bantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial:
a. mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien
b. berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c. berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
d. mengajarkan pasien cara berkenalan dengan 1 orang
e. menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian

Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan : SP 1


1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum...Ibu, Nama saya mega , ibu boleh panggil saya Perawat mega .
Saya mahasiswi keperawatan universitas muhammadiyah kalimantan timur . Saya
sedang praktik di sini dari pukul 08.00 sampai 14.00 siang.”
“Kalau boleh saya tahu nama ibu siapa?”
“Dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
- Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
-    Kontrak
a.    Topik       : “ baiklah bu ,bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
perasaan ibu ?’
b.      Waktu     : “berapa lama ibu mau berbincang-bincang dengan saya?’
‘’bagaimana kalau 10 – 15 menit ibu?’’
c.       Tempat   : “bagaimana kalau dikursi ujung sana ?’’
d.   Tujuan : “Agar Ibu dengan saya dapat saling mengenal sekaligus ibu dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain

2.    Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)


a. Baik ibu apa yang menyebabkan ibu bosan dan tidak berguna lagi ?
b. Baik ibu seperti itu ya, jadi mengapa sekarang ibu tidak ingin berinteraksi dengan
orang lain?
c. Sekarang coba ibu diskusikan apa keuntungannya jika ibu tidak ingin berinterkasi
dangan orang lain ?
d. Iya ibu, sekarang keuntungannya tidak ada ya berarti ibu, kalau kerugiannya menurut
ibu apa ?
e. Iya ibu seperti itu banyak juga kerugiannyaya bu. Tapi jika ibu berinteraksi dengan
orang lain ibu dapat memiliki banyak keuntungan , salah satunya ibu akan memiliki
banyak teman. Sehingga ibu tidak akan merasa kesepian dan bosan lagi
f. Kalau begitu, bagaimana jika sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain ?
g. Nah kita mulai sekarang ya bu, kita latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu.
Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain pertama-tama kita menyapa mereka
terlebih dahulu sambil tersenyum dan berjabat tangan, lalu kita perkenalkan nama
kita, nama panggilan yang kita sukai, asal kita dan hobby.setelah itu ibu menanyakan
nama orang yang di ajak berkenalan. Sekarang Saya contohkan terlebih dahulu, ibu
tolong di perhatikan. Hai selamat pagi, nama saya mega , saya senang di panggil
mega, saya berasal dari samarinda , hobby saya membaca kalau boleh saya tau,nama
kamu siapa ? senang di panggil siapa ? kamu berasal dari mana ? hobbynya apa ?
sekarang coba ibu praktekkan cara berkenalan dengan saya, coba ibu berkanalan
dengan saya.
h. Iya ibu sudah bagus, dapat berkenalan dengan orang lain. Coba ibu lakukan sekali
lagi berkenalan dengan saya.
i. Baik ibu, bagaimana kalau kegiatan latihan berinteraksi dengan orang lain kita
masukkan ke jadwal harian ibu ?

3.    Terminasi
a.       Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif           
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi tadi?
"Apakah ibu merasa senang setelah berinteraksi dengan saya ?”
Evaluasi Objektif 
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba ibu simpulkan keuntungan dan kerugian apabila
kita berinteraksi dengan orang lain?”
b.      Tindak lanjut klien  :
“Nah ibu mulai sekarang coba membuat daftar kentungan dan kerugian yang ibu rasakan
apabila tidak berinteraksi dengan orang lain. Besok saya akan periksa daftar yang ibu
buat.”
c.       Kontrak yang akan datang :
-    Topik   : “Ibu, bagaimana kalau besok kita latihan tentang caranya berinteraksi
(berkenalan) dengan orang lain ?”
-        Waktu : “Bagaimana kalau besok Bu , apakah Ibu bisa?”
"Oh iya ibu saya mau tanya kegiatan ibu biasanya ngapain aja di pagi
hari?
"Baik lah ibu kalau begitu , berarti dari jam9-11 ibu tidak ada aktivitas
ya?
" Oh ya sudah kalau begitu bu ,kita akan melakukan latihan interaksi
dengan orang lain pada jam 9.30 dan jam 15.00 ya ibu, apakah ibu
setuju ?
-       Tempat :“Bagaimana jika tempat untuk mengobrol besok di taman itu? Besok
perawat tunggu di tempat itu, sampai jumpa besok bu, silahkan ibu kembali beristirahat.
Wassalamu’alaikum . . .”

SP 2 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap:


a.   mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. memberikan kesempatan kepada pasien memperaktekkan cara berkenalan dengan 1
orang
c. membantu pasien memasukkan latihan kegiatan harian berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

Kondisi klien : Ny. M mulai terbina hubungan saling percaya dengan perawat, klien
menampakkan sedikit kemajuan dengan mampu terbuka dengan perawat, klien mengetahui
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan klien berkeinginan untuk memiliki teman
(berinteraksi dengan orang lain) dan klien tidak menampakkan wajah sedihnya lagi.
SP 2
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... Ibu , saya perawat mega , Ibu masih ingat dengan saya ?”
-          Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
“Kemarenkan saya minta ibu untuk membuat daftar keuntungan dan kerugian yang ibu
rasakan apabila tidak berinterksi dengan orang lain, bisa saya liat bu daftarnya ?”
“Bagus ibu sudah mengerjakan tugas yang diberikan.”
-    Kontrak
a.       Topik : “Sesuai janji kita kemaren setelah ibu mengetahui keuntungan dan
kerugian tidak berinterksi dengan orag lain, sekarang kita akan belajar berkenalan dengan
orang lain, agar ibu mampu berinteraksi dengan orang lain.”
b.      Waktu      : “Kita akan mengobrol selama 20 menit. Ibu bersedia?”
c.       Tempat     : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol di taman ini saja ya.”
d.      Tujuan      : “Agar Ibu bisa mampu berkenalan dengan orang lain.”

2.      Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)


a. “Nah ibu kan sudah bisa berkenalan dengan saya, coba sekarang perawat temani ibu
untuk bisa dengan berkenalan dengan orang lain. Bagaimana jika ibu berkenalan
dengan perawat yang ada disana.”
(Pasien mencoba berkenalan dengan perawat lain)
b. “Ibu kan tadi sudah berkenalan, coba sebutkan nama perawat yang ibu ajak kenalan
tadi.”
c. "Iya bagus sekali sudah bisa berinteraksi dengan orang lain.”

3.      Terminasi
a.       Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif           
“Ibu tadi  sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik, bagaimana perasaan
ibu?.
EvaluasiObjektif  
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba ibu ulangi lagi cara berkenalan dengan saya?”
b.      Tindak lanjut klien  :
“Nah ibu selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya
tidak ada. Sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain yang lebih
banyak lagi.”
“Ibu untuk lebih banyak teman, ibu ingin berkenalan dengan siapa lagi?”
"Kapan waktunya ibu ingin berkenalan dengan teman sekamar ibu ?”
“Baik lah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal harian ibu. Dan
saya akan mengecek kembali apakah ibu benar sudah berkenalan dengan teman sekamar
ibu.”
c.       Kontrak yang akan datang :
-      Topik   : “Ibu bagaimana kalau besok kita berlatih untuk berinteraksi dengan orang
lain, sambil melakukan kegiatan rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring dan
lain sebagainya?”
-      Waktu : “Kapan ibu ingin melakukannya ?”
-      Tempat: “Nanti perawat akan mendatangi ibu setelah sarapan pagi dan kita akan
berbicara diruang tengah. Ibu bisa kembali beristirahat. Saya kembali keruangan dulu ya
bu.Wassalamu’alaikum . . .”

SP 3 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap (interaksi


kegiatan sosial dan RT) :
a.       mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 
b. memberikan kesempatan kepada pasien memperaktekkan cara berkenalan dengan 2
orang atau lebih
c. menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Kondisi Klien : Ny. M mampu menirukan cara berkenalan yang dicontohkan oleh
perawat, klien sudah mampu berkenalan dengan teman sekamarnya meskipun masih
nampak ragu-ragu dalam memulai pembicaraan dan klien sudah mau melakukan
aktifitas diluar rumah.
SP 3
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... Ibu. Saya perawat mega , Masih ingat dengan saya, Ibu?”
-      Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?
“Kemarenkan kita sudah latihan berkenalan dengan orang lain, nah ibu bagaimana
apakah ibu sudah berkenalan dengan teman sekamar ibu ?”
“Kalau Ibu sudah berkenalan, coba sekarang beritau perawat siapa nama teman
sekamar ibu ?asalnya dari mana ? hobinya apa ?”
“Bagus ibu sudah mengerjakan tugas yang diberikan. Selanjutnya ibu bisa mencoba
sendiri untuk bisa berkenalan dengan teman – teman diruangan lain”
“Bagaimana perasaan ibu setelah bisa berkenalan dengan orang lain ?”
-    Kontrak
a.       Topik         : “Sesuai janji kita kemaren setelah ibu bisa berkenalan dengan orang
lain, sekarang kita akan belajar berinteraksi dengan orang lain sambil melakukan
kegiatan sehari – hari.”
b.      Waktu      : “Kita akan melatih interaksi ibu dengan orang lain selama 10 menit
kemudian ibu akan memperaktekkannya. Ibu bersedia?”
c.       Tempat     : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol di ruang tengah ini
saja ya.”
d.      Tujuan       : “Agar Ibu bisa mampu berkenalan dengan orang lain.”
2.      Kerja ( Langkah – langkah tindakan keperawatan)
a. Selanjutnya ibu bisa berinteraksi sambil melakukan kegiatan sehari-hari seperti
saat ibu mencuci piring, ibu bisa mengobrol dengan teman yang mencuci piring
juga, pada saat ibu menyapu teras ibu juga bisa menyapa orang yang lewat
didepan ibu. Sekarang kita coba ya bu, itu ada teman ibu yang sedang mencuci
piring, ibu bisa lakukan interaksi denganya sambil ibu mencuci piring.”
(berbicara dengan pasien lain yang sedang melakukan aktivitas) nah ibu, ini
pasien saya ingin berkenalan dengan ibu?
Sekarang ibu bisa memulai berinteraksi dengan dia?
(pasien mulai berkenalan, menyebutkan nama, asalnya, dan hobi. Kemudian
pasien menanyakan kembali, siapa namanya, asalnya darimana, dan apa hobinya.
Setelah mereka berkenalan mereka mencoba memulai membahas yang mereka
lakukan).
b. “Bagaimana perasaan ibu setelah berinteraksi tadi?”
c. “Itu wajar ibu, untuk pertama kali berinteraksi. Tapi ibu tetap semangat, ibu bisa
berbicara dengan teman sekamar ibu untuk membicarakan hal-hal yang
menyenangkan.”
d. “Bagus sekali ibu, ibu sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain.”
3.      Terminasi
a.       Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif           
“Ibu tadi  sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik, bagaimana perasaan
ibu?.
Evaluasi Objektif 
“setelah ibu berinteraksi tadi, coba sekarang ibu ceritakan kembali apa saja yang ibu
bicarakan dengan teman ibu tadi.”
b.      Tindak lanjut klien  :
“Nah ibu selanjutnya ibu dapat mengulanginya kembali cara berinteraksi kita tadi. Ibu
ingin latihan berinterksi dengan orang lain saat melakukan aktivitas apa saja ?”
“Kapan ibu waktunya akan melakukan interaksi dengan orang lain ?”
“Baik lah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal ibu. Dan saya
akan melakukan pengecekan apakah ibu benar sudah melakukan interaksi”

Kondisi klien : Ny. M mulai menampakkan kemajuan, dengan mampu


berinteraksi dengan orang lain dalam segala aktifitas rumah tangga, walau awalnya
klien masih ragu-ragu dan takut.

Anda mungkin juga menyukai