PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan nasional dapat
diwujudkan sekolah, maka dalam penyelenggaraan sistem pendidikan
diperlukan pengawasan.
Pengawas sekolah adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab
dan wewenang secara penuh untuk melaksanakan pengawasan akademik
dan manajerial pada satuan Pendidikan. Empat Kegiatan kepengawasan
meliputi : (1) menyusun program pengawasan; (2) melaksanakan program
pengawasan; (3) evaluasi hasil pelaksanaan program, dan (4)
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru. Menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang
pengawas harus memiliki 6 (enam) dimensi kompetensi minimal, yaitu
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik,
evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan serta kompetensi
sosial. Permen PAN & RB No 21 tahun 2010 tentang jabatan pengawas
dan angka kreditnya mengamanatkan bahwa jabatan fungsional pengawas
sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan supervisi
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sesuai Regulasi tersebut
mengamanatkan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah adalah
melaksanakan tugas supervisi akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang meliputi penyusunan program supervisi, pelaksanaan
1
2
2. Misi Kepengawasan
a. Membantu kepala sekolah memecahkan kesulitan/permasalahan
dalam melaksanakan supervisi kelas.
b. Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah tentang pentingnya
melaksanakan supervisi kelas.
c. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi kelas.
7
8
Sekolah ini memiliki sarana dan prasana laboratorium yang cukup yaitu
laboratorium IPA dan Komputer. Sekolah juga memiliki 16 ruang belajar, 1
ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil-wakil kepala sekolah, 1 ruang guru, 1
gedung perpustakaan, 1 ruang multimedia, 1 gedung mushallah, 1 ruang
OSIS, 2 kamar WC guru, 6 kamar WC siswa, 1 pos keamanan, 2 kantin dan 1
ruang serba guna.
Prestasi yang diraih SMP Negeri 6 Teluk Kuantan diantaranya yaitu
juara I sekolah Adywiyata tingkat kabupaten dua tahun berturut-turut tahun
2016-2017 dan juara I sekolah Adywiyata tingkat Provinsi tahun 2017, dan
juara I sekolah Adywiyata tingkat nasional tahun 2017. Sedangkan prestasi
siswa yaitu juara I lomba cerdas cermat yang diselenggarakan oleh SMA
Negeri Pintar Provinsi Riau tahun 2019. Pada tahun pelajaran 2019/2020 ini,
satu orang siswa berhasil diterima di SMA Negeri Plus Provinsi Riau.
Kinerja SMP Negeri 6 Teluk Kuantan dilihat dari pencapaian delapan
standar pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Standar Isi
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan telah memiliki kurikulum sendiri yang
dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan
mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi
budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran
Budaya Melayu Riau (BMR) adalah mata pelajaran muatan lokal wajib
yang sudah ditetap oleh Pemerintah Daerah.
Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional dan
satu mata pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu mata pelajaran
Pendidikan Agama, PKn, Seni Budaya, dan Penjas masing-masing 3 jam
pelajaran. Mata pelajaran yang diujian nasionalkan yaitu Bahasa
Indonesia 6 jam pelajaran/minggu, Matematika dan IPA masing-masing 5
jam pelajaran/minggu dan mata pelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris 4
jam pelajaran/minggu. Mata pelajaran IPS juga diberikan alokasi waktu 4
jam pelajaran/minggu dan Mata Pelajaran Prakarya dan mata pelajaran
muatan lokal Budaya Melayu Riau adalah 2 jam pelajaran/minggu. Satu
10
meja dan kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap
peserta didik.
Ruang guru berukuran (18 7) m2 memuat 30 pasang meja dan kursi
guru, 1 papan white board, satu meja panjang dan 4 kursi untuk tempat
pimpinan rapat pertemuan, 2 kamar kecil (WC), 2 rak buku dan 1 buah
jam dinding.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas (1015) m2.
Jumlah buku teks pelajaran masih kurang dari jumlah siswa.
Laboratorium yang dimiliki terdiri dari laboratorium IPA dan
komputer. Laboratorium komputer memiliki jaringan LAN yang
terkoneksi dengan jaringan internet speedy dan dilengkapi dengan 2 buah
pendingin udara.
Ruang kepala sekolah berukuran (45) m2 terdapat 1 kamar kecil
(WC), 2 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi
tamu, 1 lemari piala, dan 1 pendingin udara.
Ruang wakil kepala sekolah berukuran (45) m2 terdapat 2 pasang
meja dan kursi, dan 4 buah lemari buku.
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, ruang
UKS, kantin, mushallah, kantin kejujuran, gudang, jamban (WC) siswa.
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
telah disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun
pemangku kepentingan. Visi dan Misi sekolah ditampilkan ditembok
dinding sekolah, di ruang – ruang kelas, di ruang majelis guru dan juga
ditampilkan didekat ruangan kepala sekolah.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) sudah disosialisasikan kepada
warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RKAS) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah
sudah melakukan pengisian EDS, walaupun dalam penyusunan RKAS
yang disusun belum melibatkan semua warga sekolah, tapi setidaknya
14
2. Standar Proses
Silabus yang dikembangakan guru-guru berdasarkan Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan penyusunan
KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangan silabus dilakukan
secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP
sekolah ataupun MGMP mata pelajaran.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus dibagi
kedalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak berstruktur (KMTT).
Guru-guru mata pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran, baik mata pelajaran muatan nasional
maupun mata pelajaran muatan lokal dan mata pelajaran mu’alimin.
Seperti halnya dengan silabus kegiatan penyusunan RPP juga
dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam
pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus
dan RPP sudah menggunakan metode saintifik yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas, pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan pendidik
serta guru senior yang berkompeten melakukan supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khususnya agama
Islam, SMP Muhammadiyah 1 Telukkuantan sesuai dengan kurikulum
perguruan mu’alimin muhammadiyah melaksanakan banyak kegiatan
yang langsung melibatkan siswa didalamnya, baik itu mata pelajaran
wajib yang sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah maupun
kegiatan pembiasaan yang rutin dilaksanakan sebelum proses
pembelajaran dimulai maupun sesudah proses pembelajaran berakhir
20
24
25
4) Bukti pelaksanaan :
- Catatan hasil wawancara pasca observasi pelaksanaan
pembelajaran (lampiran)
- Berita acara pembinaan guru melalui kegiatan supervisi
akademik (lampiran)
3. Sasaran pembinaan
Adapun yang menjadi sasaran pembinaan melalui supervisi akademik,
ada 3 (tiga) orang guru, yaitu:
a. Lita Lufionda Lusca, S.Pd
NIP : 19910628 201903 2 002
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII
Pangkat/Gol. : Penata Muda / III/a
b. Jannatul Hasana, S.Si
NIP :-
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IX
Pangkat/Gol. :-
c. Riza Gushelsi, M.Mat
NIP :-
Mata pelajaran : Matematika
Pangkat/Gol. :-
4. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan pada pembinaan guru melalui
supervisi akademik, yang di awali dengan rapat yang di hadiri
seluruh guru, guru kelas dan guru mata pelajaran, setelah itu di
lanjutkan dengan melaksanakan supervisi akademik mulai dari pra
observasi sampai pasca observasi.
b. Metode
Observasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada calon pengawas sekolah
melaksankan sebelum masuk kelas sampai di dalam kelas untuk
29
Pangkat/Gol. : -
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : IX
3) Nama : Riza Gushelsi, M.mat
NIP :-
Pangkat/Gol. : -
Mata pelajaran : Matematika
Kelas : VII
b) Pelaksanaan supervisi akademik
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
Hari : Rabu
Tanggal : 17 November 2021
Kelas : VII.D
Jam ke :6–8
2) Riza Gushelsi, M.Mat
Hari : Jum’at
Tanggal : 19 November 2021
Kelas : VII.B
Jam ke :2–4
3) Jannatul Hasana, S.Si
Hari : Jum’at
Tanggal : 26 November 2021
Kelas : IX.A
Jam ke :5–7
c) Capaian kuantitatif hasil supervisi akademik
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
Skor yang diperoleh : 61
Hasil/capaian : 76,25
Kriteria : Baik
2) Jannatul Hasana, S.Si
Skor yang diperoleh : 72
31
Hasil/capaian : 90,00
Kriteria : Baik Sekali
3) Riza Gushelsi, M.Mat
Skor yang diperoleh : 62
Hasil/capaian : 77,50
Kriteria : Baik
d) Capaian kualitatif hasil supervisi akademik
Dari 3 (tiga) orang guru yang telah dilakukan pembinaan
melalui supervisi akademik tersebut, diperoleh hasil capaian secara
kualitatifnya sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan sudah dilakukan dengan sangat baik
2) Selalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat secara aktif
3) Perlunya peningkatan indikator kompetensi yang lainnya.
4) Telah melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
berlangsung
5) Masih kurangnya penggunaan media pembelajaran
6) Belum maksimalnya pembagian waktu dalam proses sehingga
tidak sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pelaksanaan supervisi merupakan langkah nyata atau
rekomondasi terkait perbaikan dan peningkatan mutu guru berdasarkan
hasil analisis pelaksanaan supervisi akademik yang memuat peta mutu
guru hasil supervisi akademik guna memberikan masukan yang tepat
bagi guru yang disupervisi.
8. Simpulan
Berdasarkan data hasil monitoring evaluasi keterlaksanaan kegiatan
dan ketercapain student wellbeing dan instrumen hasil observasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Pembinaan Guru melalui
Supervisi Akademik dapat disimpulkan sebagai berikut :
32
8. Rekomendasi
a. Analisis PKG
1) Rekomendasi kepada guru mata pelajaran
Kompetensi yang perlu dipertahankan adalah kompetensi yang
memiliki nilai 4, sedangkan yang masih memiliki nilai 3 ke
bawah perlu untuk ditingkatkan. Berikut rekomendasi
kompetensi yang perlu ditingkatkan untuk masing-masing guru
mata pelajaran.
a) Novita Dewi, S.Pd
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
b) Dwi Silvia, S.Pd
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Memahami dan mengembangkan potensi.
- Penilaian dan Evaluasi
40
- Pengembangan kurikulum
- Memahami dan mengembangkan potensi.
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
l) Humaida B., S.Pd
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
m) Sontani, S.Sn
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
n) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
44
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Penilaian dan Evaluasi
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional
- Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
o) Jannatul Hasana, S.Si
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Penilaian dan Evaluasi
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional
- Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat.
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
p) Riza Gushelsi, M.Mat
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
45
3. Sasaran Bimlat
Adapun sasaran dari kegiatan In House Training Peningkatan
Kemampuan Guru Dalam Menggunakan dan Memanfaatkan Media
Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa adalah guru
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan berjumlah 23 orang.
4. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Pendekatan yang di gunakan dalam pelaksanaan In House Training
pemanfaatan dan penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Canva
ini adalah Individu atau perorangan. Setiap peserta IHT akan
menghasilkan sebuah media pembelajaran yang bisa digunakan dan
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk menarik minat
peserta didik.
b. Metode
Sesuai dengan pendekatan individu atau perorangan, maka metode
yang digunakan dalam In House Training pemanfaatan dan
penggunaan media pembelajaran ini adalah Ceramah dan tanya
jawab.
5. Target keberhasilan
Target keberhasilan kegiatan In House Training pemanfaatan dan
penggunaan media pembelajaran berbasis Canva adalah miminal 75%
peserta bisa menghasilkan dan membuat media sesuai dengan mata
pelajaran masing-masing guru, berdasarkan hasil monitoring
keterlaksanaan kegiatan.
6. Hasil pelaksanaan Bimlat
a. Tingkat partisipasi peserta
Berdasarkan kehadiran, sejumlah 23 guru selama pelaksanaan
Pembimbingan dan Pelatihan hadir semua. Tingkat partisipasi
peserta 100%.
b. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa slide,
52
MANFAAT CANVA
1. Membuat video pembelajaran
Ternyata canva memiliki fitur untuk
merekam video presentasi. Memang video yang dihasilkan
masih sederhana, tapi lebih baik jika dibandingkan hanya
merekam presentasi melalui aplikasi screen recorder yang
harus diinstal dulu.
2. Membuat presentasi menjadi menarik dan interaktif
Banyaknya tema design presentasi yang ada di canva,
memberi keleluasaan untuk memilih design yang menarik
menurut kita.
B. PENYELESAIAN MASALAH
Penyelesaian permasalah diatas diatasi dengan melaksanakan In
House Training tentang PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU
DALAM MEMANFAATKAN DAN MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA yang diikuti oleh semua guru di SMPN 6 Teluk
Kuantan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Subjek Penelitian : Seluruh guru di SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
Lokasi Penelitian : SMP Negeri 6 Teluk Kuantan di ruang
multimedia
Waktu Penelitian : Dilaksanakan tanggal 30 November s/d 2
Desember 2021
61
B. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Sekolah.
Arikunto (2010) menjelaskan proses penelitian dilaksanakan dua
siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
Penelitian dilaksanakan di SMP 6 Teluk Kuantan di Kabupaten
Kuantan Singingi. Subjek penelitian adalah seluruh guru SMPN 6
Teluk Kuantan yang berjumlah 20 orang
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
67
• Simpulan
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan In House Training (IHT) dapat meningkatkan
kompetensi guru SMP Negeri 6 Teluk Kuantan dalam membuat
media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Canva dapat
meningkatkan kemampuan guru sehingga meningkatkan minat
belajar siswa. Diharapkan semua guru dapat mencapai
kompetensi baik.
• Saran
Pelaksanaan In house training dapat meningkatkan
kompetensi guru memanfaatkan dan menggunakan media
pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Motivasi pembuatan media pembelajaran yang sudah baik
hendaknya terus dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Media pembelajaran yang dihasilkan hendaknya dapat
dibuat semenarik mungkin bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimis.2007. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta :
Rineka Cipta
Herlina. 2010. “Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar
Biologi
Siswa (Eksperimen Di Kelas VII MTS. Al-Mafatih Pelmerah)”. Jurnal
Pendidikan : Jakarta
Pusat.http://jurna.idb4.wikispaces.com/file/view/ss40004.pdf. (Diakses
19 November 2013, pukul 21:00)
Syahril,Iwan. 2020. Paket Modul 2 Praktik Pembelajaran Yang
Berpihak Pada Murid. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
68
72