Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan nasional dapat
diwujudkan sekolah, maka dalam penyelenggaraan sistem pendidikan
diperlukan pengawasan.
Pengawas sekolah adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab
dan wewenang secara penuh untuk melaksanakan pengawasan akademik
dan manajerial pada satuan Pendidikan. Empat Kegiatan kepengawasan
meliputi : (1) menyusun program pengawasan; (2) melaksanakan program
pengawasan; (3) evaluasi hasil pelaksanaan program, dan (4)
melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru. Menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang
pengawas harus memiliki 6 (enam) dimensi kompetensi minimal, yaitu
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik,
evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan serta kompetensi
sosial. Permen PAN & RB No 21 tahun 2010 tentang jabatan pengawas
dan angka kreditnya mengamanatkan bahwa jabatan fungsional pengawas
sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan supervisi
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Sesuai Regulasi tersebut
mengamanatkan bahwa tugas pokok Pengawas Sekolah adalah
melaksanakan tugas supervisi akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang meliputi penyusunan program supervisi, pelaksanaan

1
2

pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional


Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru,
evaluasi hasil pelaksanaan program supervisi, dan pelaksanaan tugas
supervisi di daerah khusus. Kewajiban Pengawas Sekolah dalam
melaksanakan tugas adalah: menyusun program supervisi, melaksanakan
program supervisi, melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program
supervisi dan membimbing dan melatih profesional guru. Tujuannya
adalah meningkatkan kemampuan profesional kepala sekolah, guru, dan
staf sekolah lainnya dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan. Dalam
Permen nomor 13 tahun 2007 memuat kompetensi Kepala Sekolah yang
terdiri dari: 1. Kompetensi Kepribadian 2. Kompetensi Manajerial 3.
Kompetensi Kewirausahaan 4. Kompetensi Supervisi 5. Kompetensi
Sosial.
Dari kompetensi di atas, maka menjadi kewajiban kepala sekolah
untuk melakukan supervisi terutama adalah supervisi akademik.
Mengingat supervisi merupakan suatu yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh kepala sekolah terhadap pendidik dan tenaga kependidikan
dan terutama sekali yaitu supervisi akademik terhadap guru didalam kelas.
Di SMP Negeri 6 Teluk Kuantan, supervisi akademik sudah dilakukan
oleh kepala sekolah terhadap guru. Kepala sekolah juga membentuk tim
untuk melakukan supervisi yang terdiri dari guru-guru senior yang
dipandang sudah mampu untuk melakukan supervisi. Dari hasil supervisi
yang dilakukan, masih banyak terdapat guru-guru yang dalam proses
pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran sehingga peserta
didik kurang tertarik atau semangat untuk mengikuti pembelajaran. Dari
hasil rapor mutu, juga diperoleh bahwa guru-guru banyak yang belum
menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran di dalam
kelas. Maka berdasarkan hasil dari supervisi akademik yang dilakukan
oleh kepala sekolah dan hasil rapor mutu tahun 2020 tersebut, maka salah
satu solusi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan Guru dalam
penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran demi meningkatnya
3

minat belajar siswa perlu diadakannya kegiatan workshop atau In House


Training.
B. Tujuan
1. Memecahkan masalah utama pembelajaran, yaitu meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan dan memanfaatkan media
pembelajaran dalam meningkatkan minta belajar siswa.
2. Meningkatkan kompetensi calon pengawas sekolah sesuai dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
C. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan yaitu memiliki kemampuan untuk:
1. Menyelesaikan masalah utama pembelajaran, yaitu meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan dan memanfaatkan media
pembelajaran, solusinya melalui praktik tugas-tugas pengawasan yaitu:
a. Pembinaan guru melalui Supervisi Akademik
b. Penilaian Kinerja:
(1) Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (Kepala SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan).
(2) Menganalisis hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang
dilakukan oleh Kepala Sekolah (PKG tahun 2020, sebanyak 19
orang guru SMP Negeri 6 Teluk Kuantan).
2. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru melalui In
House Training (IHT) Meningkatkan Kemampuan Guru dalam
menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran untuk
meningkatkan minat belajar siswa.
3. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan dan
Memanfaatkan Media Pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar
siswa”.
4. Meningkatnya kompetensi calon pengawas sekolah berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) yaitu
4

kompetensi Dimensi Kompetensi Penelitian Pengembangan.


D. Ruang Lingkup Keterlaksanaan RTLPP
1. Pembinaan guru melalui Supervisi Akademik.
2. Penilaian Kinerja :
a. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.
b. Menganalisis hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah.
3. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru sesuai dengan
masalah utama pembelajaran.
4. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
5. Peningkatan kompetensi calon pengawas sekolah berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK).
E. Visi, Misi dan Tujuan Kepengawasan
1. Visi Kepengawasan
“Terbentuknya Pengawasan Pendidikan Yang Profesional Untuk
Mewujudkan Pendidikan Yang Berkualitas Menuju Tercapainya Tujuan
Pendidikan Nasional”

2. Misi Kepengawasan
a. Membantu kepala sekolah memecahkan kesulitan/permasalahan
dalam melaksanakan  supervisi kelas.
b. Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah tentang pentingnya
melaksanakan supervisi kelas.
c. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah  dalam melaksanakan
supervisi kelas.

d. Memberi contoh penyusunan Program Supervisi Kelas.


3. Tujuan
a. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah yang meliputi:
kompetensi Kepribadian dan Sosial, Kepemimpinan Pembelajaran,
Pengembangan Sekolah, Manajemen Sumber Daya,
Kewirausahaan, dan Supervisi Pembelajaran.
5

b. Meningkatkan kompetensi guru yang meliputi: kompetensi


pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
c. Guru mampu membuat dan menggunakan media pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
d. Guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai kebutuhan
peserta didik.
e. Terwujudnya kondisi students wellbeing.
4. Indikator
a. Meningkatnya kompetensi kepala sekolah (nilai PKKS) yang
meliputi: kompetensi Kepribadian dan Sosial, Kepemimpinan
Pembelajaran, Pengembangan Sekolah, Manajemen Sumber
Daya, Kewirausahaan, dan Supervisi Pembelajaran.
b. Meningkatknya kompetensi guru (nilai PKG) yang meliputi:
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
c. Guru mampu membuat, menggunakan dan memanfaatkan media
pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.
F. Sasaran Pengawasan
1. Satuan pendidikan
a. SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
b. SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan
2. Kepala sekolah
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan
3. Guru
Guru SMP Negeri 6 Teluk Kuantan sejumlah 23 orang.
6
BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. SMP NEGERI 6 TELUK KUANTAN


SMP Negeri 6 Teluk Kuantan berlokasi di Jalan Proklamasi Kelurahan
Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi
Provinsi Riau. Berada tidak jauh dari kantor Camat Kuantan Tengah, tepatnya
berseberangan dengan kantor Samsat Teluk Kuantan. Sekolah ini dibangun
pada tahun 1990 di atas lahan seluas 15.000 m2 dan mulai beroperasi tahun
1990 yang awal mula berdirinya dengan nama SMP Negeri 12 Teluk
Kuantan. Kemudian pada tahun 1996 berubah lagi nomenklaturnya menjadi
SMP Negeri 7 Teluk Kuantan, karena Kabupaten Kuantan Singingi
dimekarkan menjadi kabupaten sendiri yang awalnya bergabung dengan
Kabupaten Indragiri Hulu. Kemudian pada tahun 2015 kembali berubah nama
menjadi SMP Negeri 6 Teluk Kuantan, karena Kecamatan Kuantan Tengah
dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Kuantan Tengah
sebagai kecamatan induk dan Kecamatan Sentajo Raya. Sekolah ini sudah
dipimpin oleh 6 orang kepala sekolah sejak berdirinya. Saat ini dipimpin oleh
Zamzamikamal, S.Si sebagai Plt. Kepala sekolah semenjak serah terima
dengan kepala sekolah yang sudah memasuki masa purna bakti pada bulan
November 2020. Sekolah ini sudah banyak mencetak alumni, baik yang
bekerja di pemerintahan sebagai pegawai negeri sipil, kepolisian atau militer,
legislatif ataupun diperusahaan-perusahaan swasta.
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan memiliki visi “Terwujudnya SMP
Negeri 6 Teluk Kuantan Sebagai Lembaga Pendidikan yang Berkualitas,
Berbudaya dilandasi Iptek dan Imtaq serta Berwawasan Lingkungan”.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang
dirumuskan berdasarkan visi di atas, yaitu :
1. Meningkatkan pembinaan terhadap guru dalam proses belajar mengajar.
2. Meningkatkan disiplin proses belajar mengajar

7
8

3. menumbuhkembangkan semangat untuk berprestasi dalam konsep


akademik dengan penuh aktifitas dan kreatifitas
4. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan seluruh komponen
instansi dalam masyarakat.
5. Menanamkan nilai-nilai agamis & Moral dalam tatanan kehidupan
sekolah.
6. Melaksanakan pembinaan dalam berbudaya sopan secara
berkesinambungan
7. Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan lingkungan
hidup
8. Menciptakan suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran
Tujuan SMP Negeri 6 Teluk Kuantan merupakan jabaran dari visi dan
misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut :
1. Mencapai prestasi bidang akademik.
2. Mencapai prestasi bidang non akademik.
3. Menghasilkan peserta didik yang berkarakter bangsa.
4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
bidang sains dan teknologi.
5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, rohani, dan Pramuka.
6. Menanamkan nilai yang berbudaya sopan ,santun,berakhlak berbudi
pekerti baik dengan nilai-nilai agama
7. Menciptakan sekolah yang bersih dan hijau (greenschool).
Tahun pelajaran 2021/2022 ini SMP Negeri 6 Teluk Kuantan membina
sebanyak 327 siswa yang terbagi ke dalam 12 rombongan belajar, kelas VII
terbagi kedalam 4 rombongan belajar, kelas VIII juga terbagi kedalam 4
rombongan belajar, dan kelas IX terbagi kedalam 4 rombongan belajar.
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan kini memiliki guru sebagai tenaga
pendidik dan tenaga administrasi sekolah yang cukup memadai. Jumlah guru
sebanyak 32 orang dengan rincian 24 orang guru PNS dan 8 orang guru non
PNS sedang jumlah tenaga administrasi sebanyak 2 orang yang merupakan
non PNS.
9

Sekolah ini memiliki sarana dan prasana laboratorium yang cukup yaitu
laboratorium IPA dan Komputer. Sekolah juga memiliki 16 ruang belajar, 1
ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil-wakil kepala sekolah, 1 ruang guru, 1
gedung perpustakaan, 1 ruang multimedia, 1 gedung mushallah, 1 ruang
OSIS, 2 kamar WC guru, 6 kamar WC siswa, 1 pos keamanan, 2 kantin dan 1
ruang serba guna.
Prestasi yang diraih SMP Negeri 6 Teluk Kuantan diantaranya yaitu
juara I sekolah Adywiyata tingkat kabupaten dua tahun berturut-turut tahun
2016-2017 dan juara I sekolah Adywiyata tingkat Provinsi tahun 2017, dan
juara I sekolah Adywiyata tingkat nasional tahun 2017. Sedangkan prestasi
siswa yaitu juara I lomba cerdas cermat yang diselenggarakan oleh SMA
Negeri Pintar Provinsi Riau tahun 2019. Pada tahun pelajaran 2019/2020 ini,
satu orang siswa berhasil diterima di SMA Negeri Plus Provinsi Riau.
Kinerja SMP Negeri 6 Teluk Kuantan dilihat dari pencapaian delapan
standar pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Standar Isi
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan telah memiliki kurikulum sendiri yang
dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan
mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi
budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran
Budaya Melayu Riau (BMR) adalah mata pelajaran muatan lokal wajib
yang sudah ditetap oleh Pemerintah Daerah.
Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional dan
satu mata pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu mata pelajaran
Pendidikan Agama, PKn, Seni Budaya, dan Penjas masing-masing 3 jam
pelajaran. Mata pelajaran yang diujian nasionalkan yaitu Bahasa
Indonesia 6 jam pelajaran/minggu, Matematika dan IPA masing-masing 5
jam pelajaran/minggu dan mata pelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris 4
jam pelajaran/minggu. Mata pelajaran IPS juga diberikan alokasi waktu 4
jam pelajaran/minggu dan Mata Pelajaran Prakarya dan mata pelajaran
muatan lokal Budaya Melayu Riau adalah 2 jam pelajaran/minggu. Satu
10

jam pelajaran setara 40 menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 40 jam


pelajaran per kelas, sehingga total jumlah jam pelajaran tatap muka
sebanyak 40 jam pelajaran per rombel  14 rombel = 560 jam pelajaran
perminggu.
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum
berjalan secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang
dinyatakan belum mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian
kompetensi hanya diberikan kesempatan belajar sendiri indikator-indikator
kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri dalam
mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran remedial dan pengayaan
mestinya dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadwal disore hari. Hal ini
dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada siswa yang
memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai
ataupun yang ingin dikembangkan.
Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan
pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektrakurikuler yang
disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan, OSIS, drum band, bola
voli dan sepak bola.
Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa dilakukan
dengan menyediakan layanan bimbingan dan konseling (BK). Jumlah
tenaga konseling yang dimiliki berjumlah 2 orang guru yang masing-
masing memiliki program rencana dan pelaksanaan layanan BK. Dua guru
BK sudah sebanding dengan siswa yang berjumlah 326 orang siswa.
Artinya setiap guru BK memberikan layanan rata-rata kepada 165 orang
siswa.
2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP.
Silabus mata pelajaran sudah disediakan oleh BSNP yang disebut dengan
silabus nasional. Selanjutnya silabus nasional tersebut harus
dikembangkan lagi oleh setiap guru mata pelajaran sehingga menjadi
11

silabus satuan pendidikan. Kegiatan pengembangkan silabus dilakukan


secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP sekolah
ataupun MGMP mata pelajaran.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi
ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik
mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal.
Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan
oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan
MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran. RPP yang disusun guru
sebahagian masih ada meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa
perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru yang telah
menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok
dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan
norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan
RPP sebahagian sudah menggunakan metode Saintifik dan Problem Based
Learning (PBL). Sebahagian guru masih ada yang menggunakan
pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung.
Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah
mengakibat-kan terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan
pelarangan penjualan buku paket di sekolah dan terbatasnya anggaran
pengadaan buku paket sangat merugikan siswa sendiri. Buku-buku yang
disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau dua tahun dimanfaatkan
oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang singkat sangat terkait
dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau menghilangkan buku-
buku yang dipinjamkan.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,
pengawas, kepala SMP Negeri 6 Teluk Kuantan, wakil kepala sekolah dan
12

guru senior yang berkompeten, melakukan supervisi dan evaluasi proses


pembelajaran. Hanya saja kegiatan supervisi belum dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan serta belum ada rencana tindak lanjutnya.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khususnya Islam dan
budaya masyarakat Kuantan Singingi, SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
melaksanakan kegiatan pesantren kilat setiap bulan ramadhan dengan
mendatangkan ustadz-ustadz dari luar untuk menambah pengetahuan
Agama kepada peserta didik. Setiap peringatan hari besar Islam sekolah
juga mendatang ustadz dari luar sehingga peserta didik dapat mengambil
hikmah dari peringatan hari besar Islam tersebut. Selain itu, sekolah
membudayakan saling memberi salam setiap bertemu, baik guru ataupun
siswa. Setiap memulai pelajaran juga diawali do’a yang dipimpin oleh ketu
kelas.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru yang mencapai 32 orang dan tenaga administrasi sekolah
yang berjumlah 2 orang sudah mendekati standar jumlah pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah. Guru yang sudah berkualifikasi minimal S1
sebanyak 87% sedangkan pegawai administrasi berkualifikasi S1 sudah
100%.
Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SMP Negeri 6
Teluk Kuantan belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang
mengukur berapa tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.
5. Standar Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan memiliki luas lahan 15.000 m2 dengan
jumlah gedung sebanyak 8 unit yang terdiri dari 1 unit gedung berlantai
dua dan 7 unit gedung berlantai satu.
Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar
sebanyak 14 ruang kelas dengan luas masing-masing 63 m2 per ruang
kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu white board, satu
13

meja dan kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap
peserta didik.
Ruang guru berukuran (18  7) m2 memuat 30 pasang meja dan kursi
guru, 1 papan white board, satu meja panjang dan 4 kursi untuk tempat
pimpinan rapat pertemuan, 2 kamar kecil (WC), 2 rak buku dan 1 buah
jam dinding.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas (1015) m2.
Jumlah buku teks pelajaran masih kurang dari jumlah siswa.
Laboratorium yang dimiliki terdiri dari laboratorium IPA dan
komputer. Laboratorium komputer memiliki jaringan LAN yang
terkoneksi dengan jaringan internet speedy dan dilengkapi dengan 2 buah
pendingin udara.
Ruang kepala sekolah berukuran (45) m2 terdapat 1 kamar kecil
(WC), 2 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi
tamu, 1 lemari piala, dan 1 pendingin udara.
Ruang wakil kepala sekolah berukuran (45) m2 terdapat 2 pasang
meja dan kursi, dan 4 buah lemari buku.
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, ruang
UKS, kantin, mushallah, kantin kejujuran, gudang, jamban (WC) siswa.
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
telah disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun
pemangku kepentingan. Visi dan Misi sekolah ditampilkan ditembok
dinding sekolah, di ruang – ruang kelas, di ruang majelis guru dan juga
ditampilkan didekat ruangan kepala sekolah.
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) sudah disosialisasikan kepada
warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran
sekolah (RKAS) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah
sudah melakukan pengisian EDS, walaupun dalam penyusunan RKAS
yang disusun belum melibatkan semua warga sekolah, tapi setidaknya
14

sudah dimusyawarahkan dengan komite sekolah dan juga beberapa orang


guru yang dianggap sudah mewakili guru-guru yang ada di sekolah . Hal
seperti ini masih mengacu pada cara lama, namun sudah mengelompokkan
ke dalam delapan standar.
Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja
untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil
belajar siswa. Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan
sistem informasi berbasis ICT program office.
7. Standar Pembiayaan
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan mempunyai RKAS namun hanya
disusun oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS
sudah melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun
pemangku kepentingan yang relevan, namun demikian tetap
mempertimbangkan usulan-usulannya.
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah
berupa dana BOS APBN dan dana rutin dari pemerintah kabupaten
Kuantan Singingi yang disalurkan melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan
dan Olahraga. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain
misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan
dengan dunia usaha dan industri.
Penyusunan rencana keuangan sekolah sudah dilakukan secara
transparan, efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah hanya
ditujukan kepada pemerintah sebagai pemberi dana. Laporan penggunaan
dana BOS tidak ada ditampilkan di dinding sekolah, sehingga warga
sekolah tidak mengetahui rincian penggunaan dan besaran dana yang
diterima sekolah.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian
berdasarkan kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi. KKM
yang telah ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran
15

diinformasikan oleh seluruh guru kepada peserta didik diawal pertemuan


tatap muka dan sebagiannya menginformasikan KKM sebelum
pelaksanaan setiap ulangan harian.
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan penilaian harian,
penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun,
ujian sekolah dan ujian nasional. Penilaian melalui penilaian harian kadang
tidak dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh sebahagian
guru.
Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan penilaian harian
ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa
komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil
penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah melalui wakil
kepala sekolah urusan kurikulum.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi
untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.

B. SMP MUHAMMADIYAH 1 TELUK KUANTAN


SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan terletak di Jl. Akasia
Perumnas Desa Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
Kuantan Singingi Provinsi Riau. Sekolah ini dibangun pada tahun 2016
dan mulai beroperasi pada tahun pelajaran 2016/2017. SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan, sesuai dengan namanya merupakan
sekolah swasta yang dikelola langsung oleh Muhammadiyah Daerah
Kabupaten Kuantan Singingi. Luas tanah yang dimiliki saat ini berukuran
10.000 m2, dengan luas bangunan 5.400 m2. Sekolah ini diawal berdirinya
di pimpin oleh Ahdanan Saleh, M.Pd dan untuk saat ini dipimpin oleh
Raviusman, M.Pd yang merupakan Kepala Sekolah yang ketiga. Jumlah
siswa tahun pelajaran 2021/2022 300 siswa. Terdiri dari 11 rombongan
belajar, kelas VII terdiri dari 3 rombongan belajar, kelas VIII terdiri dari 4
rombongan belajar dan kelas IX terdiri dari 4 rombongan belajar. Jumlah
guru saat ini berjumlah
16

SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan saat ini memiliki Akreditasi B


yang diperoleh pada tahun 2020. Jika dalam keadaan normal, SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan memberlakukan sistem belajar full day
dimulai dari jam 07.15 wib sampai dengan jam 15.20 wib. Saat ini SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan sudah menamatkan alumni sebanyak 3
(tiga) angkatan. Dari 3 (tiga) angkatan tersebut, ada yang diterima
disekolah favorit seperti SMAN Pintar Kuantan Singingi dan SMAN Plus
Provinsi Riau.
SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan memiliki Visi “Islami (Iman
& Taqwa), Cerdas (Intelektual, Emosional & Spritual) dan Kompetitif
(Mental dan Berdaya Saing)”. Untuk mencapai visi tersebut, perlu
dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang
jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di
atas, yaitu :
1. Menciptakan SMP Muhammadiyah sebagai Sekolah The Center of
Excellences / Pusat Keunggulan di wilayah Kuantan Singingi.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu tinggi,
unggul dalam prestasi, menguasai teknologi dan berbasis pada nilai-
nilai Islami.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDI baik spiritual maupun
meterial yang memiliki keunggulan akhlak yang mulia, profesional,
komitmen, loyal dan kredibilitas tinggi.
4. Membuat SMP Muhammadiyah 1 (SMP MUTU) Teluk Kuantan
sebagai pusat pencerahan masyarakat dan pengkaderan melalui
pendidikan berbasis Islami.
Berdasarkan Visi dan Misi Sekolah Menengah Pertama Muhmammadiyah
1 (SMP MUTU) maka yang menjadi tujuan nya adalah :
1. Terwujudnya insan kamil yang paripurna, kuat secara fisik, mental,
aqidah, intelektual, dan benar dalam beribadah yang terefleksi menjadi
kekuatan karakter insan yang berprinsip dan berakhlak mulia.
17

2. Mewujudkan warga SMP Muhammadiyah Kota Kediri menjadi warga


Negara andalan yang bertanggung jawab terhadap terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
3. Terwujudnya kader-kader Muhammadiyah yang mandiri, inovatif
kreatif dan memiliki semangat sebagai sang pemenang dalam
berkompetisi secara global.
4. Mewujudkan SMP Muhammadiyah sebagai pusat keunggulan dalam
hal kelulusan, kualitas sumber daya insan dan teknologi.
5. Mewujudkan SMP Muhammadiyah menjadi sekolah pusat pencerahan
bagi masyarakat.
6. Mewujudkan SMP Muhammadiyah menjadi pilihan utama yang
memiliki kredibilitas tinggi di mata masyarakat.
Tahun pelajaran 2021/2022 SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan
membina siswa sebanyak 322 orang siswa, yang terdiri dari 12 rombongan
belajar. Kelas VII terdiri dari 4 rombongan belajar, kelas VIII terdiri dari 4
rombongan belajar dan kelas IX terdiri dari 4 rombongan belajar.
SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan saat ini memiliki guru sebagai
tenaga pendidik dan tenaga administrasi sekolah sudah cukup memadai.
Jumlah guru sebanyak 30 orang dengan rincian 1 orang guru PNS, 12
orang guru merupakan guru tetap yayasan, dan 17 orang merupakan guru
tidak tetap yayasan. Sedang jumlah tenaga administrasi sebanyak 2 orang
yang merupakan pegawai kontrak.
SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan saat ini memiliki sarana dan
prasarana sudah cukup memadai. Saat ini sekolah memiliki 12 ruang
belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan, 1
gedung mushallah, 1 WC guru, 8 WC siswa, 1 pos keamanan, dan 1 ruang
serba guna.
Kinerja SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan dilihat dari
pencapaian delapan standar pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Standar Isi
18

SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan telah memiliki kurikulum


sendiri yang dikembangkan dengan menggunakan panduan yang
disusun BSNP dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran. Disamping mata pelajaran wajib yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah, sekolah juga memiliki mata pelajaran wajib yang
sudah ditetapkan oleh Yayasan yaitu kurikulum mu’alimin
muhammadiyah.
Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional
dan 11 (sebelas) mata pelajaran mu’alimin muhammadiyah. Program
pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan
secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan
belum mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian
kompetensi hanya diberikan kesempatan belajar sendiri indikator-
indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri
dalam mengikuti ulangan perbaikan. Pembelajaran remedial dan
pengayaan mestinya dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadwal
disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya
pelayanan kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang
kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.
Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan mengacu kepada
kebutuhan pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan
ektrakurikuler yang disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan,
OSIS, drum band, bola voli, sepak bola dan tapak suci.
Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa
dilakukan dengan menyediakan layanan bimbingan dan konseling
(BK). Jumlah tenaga konseling yang dimiliki berjumlah 2 orang guru
yang masing-masing memiliki program rencana dan pelaksanaan
layanan BK. Dua guru BK sudah sebanding dengan siswa yang
berjumlah 322 orang siswa. Artinya setiap guru BK memberikan
layanan rata-rata kepada 161 orang siswa.
19

2. Standar Proses
Silabus yang dikembangakan guru-guru berdasarkan Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan penyusunan
KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangan silabus dilakukan
secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan MGMP
sekolah ataupun MGMP mata pelajaran.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus dibagi
kedalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak berstruktur (KMTT).
Guru-guru mata pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran, baik mata pelajaran muatan nasional
maupun mata pelajaran muatan lokal dan mata pelajaran mu’alimin.
Seperti halnya dengan silabus kegiatan penyusunan RPP juga
dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam
pertemuan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran.
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus
dan RPP sudah menggunakan metode saintifik yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa.
Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas, pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan pendidik
serta guru senior yang berkompeten melakukan supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khususnya agama
Islam, SMP Muhammadiyah 1 Telukkuantan sesuai dengan kurikulum
perguruan mu’alimin muhammadiyah melaksanakan banyak kegiatan
yang langsung melibatkan siswa didalamnya, baik itu mata pelajaran
wajib yang sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah maupun
kegiatan pembiasaan yang rutin dilaksanakan sebelum proses
pembelajaran dimulai maupun sesudah proses pembelajaran berakhir
20

serta didalam kegiatan – kegiatan besar keagamaan. Seperti kegiatan


muhadarah yang dilakukan sebelum shalat Zuhur berjama’ah di dalam
proses pembelajaran di hari – hari normal, setiap pagi siswa di
bimbing dalam pembacaan surat – surat pendek sebelum proses
pembelajaran dan mengadakan pesantren kilat setiap bulan
Ramadhan.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang
mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan memiliki 30 orang guru, yang
terdiri dari 1 orang guru PNS, 12 orang guru tetap yayasan dan 17
orang guru tidak tetap yayasan, jumlah guru sudah memenuhi standar
jumlah tenaga kependidikan sekolah. Dari seluruh guru yang terdapat
di SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan semuanya sudah
berkualifikasi S1 dan 5 orang guru sudah berkualifikasi pendidikan
S2. Dari 30 orang guru yang ada, belum ada satu orang guru pun yang
memiliki sertifikat pendidik, karena belum memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan
teknologi. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan atau TU berjumlah
2 orang dan 2 orang satpam.
5. Standar Sarana dan Prasarana
SMP Muhammadiyah 1 Telukkuantan memiliki luas lahan
10.000 M2 dengan jumlah gedung lantai 3 yang memiliki 12 ruang
kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang majelis guru, 1 ruang kepala
sekolah, dan 1 ruang pimpinan perguruan mu’alimin muhammadiyah.
Setiap ruang kelas memiliki masing-masing satu white board, satu
meja dan kursi guru, kursi untuk setiap siswa dan meja untuk satu
orang siswa.
21

Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas 7 x 6 m 2.


Jumlah buku teks pelajaran belum mencapai rasio 1:1 dengan jumlah
siswa. Sekolah belum memiliki ruang Laboratorium IPA maupun
Laboratorium Komputer.
Dari standar sarana dan prasarana, SMP Muhammadiyah 1 Teluk
Kuantan masih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). SMP Muhammadiyah 1 Teluk
Kuantan masih membutuhkan bantuan dari Pemerintah daerah
Kabupaten Kuantan Singingi untuk memenuhi kekurangan tersebut.
6. Standar Pengelolaan.
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMP Muhammadiyah 1
Telukkuantan sudah disosialisasikan kepada warga sekolah,
masyarakat ataupun pemangku kepentingan dengan cara menuliskan
dalam baliho dan menempelkannya di dinding maupun ditempelkan
didalam ruang kelas.
Rencana Kegiatan Sekolah ( RKS), Rencana Kerja Tahunan
(RKT) ataupun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) sudah
disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian juga dengan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah sudah disosialisasikan
kepada warga sekolah. Sekolah sudah pernah melakukan pengisian
EDS sehingga RKAS yang disusun sudah mengacu pada EDS yang
diisi dan mengelompokkannya ke dalam 8 standar.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan terutama dalam pemberian tindak lanjut yang berguna
untuk melakukan perbaikan terutama untuk peningkatan hasil belajar
siswa.
7. Standar Pembiayaan
SMP Muhammadiyah 1 Telukkuantan mempunyai RKAS yang
disusun oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah serta majelis guru.
Penyusunan RKAS sudah melibatkan secara langsung pihak yayasan
dan komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan.
22

Sumber keuangan sekolah selain bantuan pemerintah yang berupa


dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah juga memungut
dana dari orang tua/wali murid setiap bulannya untuk menanggulangi
pembayaran honor guru. Disamping itu sekolah juga menerima
bantuan dari pihak – pihak yang bersedia untuk memberikan
bantuannya secara sukarela untuk pembangunan sekolah, baik berupa
dana ataupun berupa material lainnya.
8. Standar Penilaian
Guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang
telah ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran
diinformasikan oleh guru mata pelajaran kepada siswa diawal
pertemuan tatap muka dan sebagian menginformasikan KKM sebelum
pelaksanaan setiap ulangan harian.
Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan penilaian
harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian
kenaikan kelas, dan ujian sekolah. Penilaian harian dilaksanakan
berdasarkan perencanaan yang dibuat oleh guru mata pelajaran.
Kemudian guru melaksanakan analisi penilaian harian yang digunakan
sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran
berikutnya.
23
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM
PENGAWASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Guru Melakui Supervisi Akademik


1. Deskripsi Persiapan Pembinaan Guru
a. Persiapan Administrasi
Kegiatan Persiapan Pembinaan Guru dimulai pada hari Senin,
15 November 2021, Aktivitas dimulai pukul 13.15 WIB sampai
dengan 15.15 WIB, Calon Pengawas Sekolah menyiapkan
beberapa dokumen berkaitan dengan kegiatan pembinaan guru
melalui supervisi akademik. Dokumen-dokumen tersebut antara
lain:
1) Instrumen wawancara pra observasi
2) Instrumen telaah RPP
3) Instrumen pelaksanaan supervisi akademik
4) Instrumen wawancara pasca observasi
b. Penyampaian Informasi
(1) Senin, 15 November 2021, CPS memberitahukan kepada guru
yang akan disupervisi, guru yang akan disupervisi tersebut
merupakan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu:
Lita Lufionda Lusca, S.Pd., mengajar Kelas VII, Jannatul
Hasana, S.Si mengajar Kelas IX, dan guru mata pelajaran
Matematika atas nama Riza Gushelsi, M.Mat mengajar Kelas
VII. CPS beserta guru-guru yang akan disupervisi menyepakati
waktu pelaksanaan wawancara pra observasi, pelaksanaan
observasi kunjungan kelas dan pelaksanaan wawancara pasca
observasi.
(2) Selasa, 16 November 2021, CPS dan Ibu Lita Lufionda Lusca,
S.Pd bertemu diruangan kepala sekolah pukul 09.00 WIB
sampai dengan 09.20 WIB, dengan kegiatan:

24
25

a) Untuk memperlihatkan dan menyerahkan RPP.


b) Melakukan wawancara pra observasi (sesuai instrumen
yang telah disiapkan).
Dan dihari yang sama, CPS juga bertemu dengan Ibu Riza
Gushelsi, M.Mat. diruangan kepala sekolah pukul 09.45 WIB
sampai 10.00 WIB, dengan kegiatan:
a) Memperlihatkan dan menyerahkan RPP yang akan
disupervisi
b) Melakukan wawancara pra observasi (sesuai instrumen
yang telah disiapkan).
(3) Rabu, 17 November 2021, CPS melakukan Observasi
kunjungan kelas di ruang kelas VII.D sesuai dengan jadwal
mengajar Ibu Lita Lufionda Lusca, S.Pd, yaitu pukul 10.10
WIB sampai dengan 11.40 WIB. Selanjutnya pada pukul 11.50
WIB sampai dengan pukul 12.10 WIB dilakukan wawancara
pasca observasi (menggunakan instrumen yang telah
disiapkan).
(4) Jum’at, 19 November 2021, CPS melakukan observasi
kunjungan kelas di ruang kelas VII.B sesuai jadwal mengajar
bu Riza Gushelsi, M.Mat. pukul 08.00 WIB sampai dengan
09.30 WIB. Selanjutnya pada pukul 09.40 sampai dengan
10.00 WIB dilakukan diskusi pasca observasi kunjungan kelas
(menggunakan instrumen yang telah disiapkan).
(5) Kamis, tanggal 25 November 2021, CPS dan bu Jannatul
Hasana, S.Si bertemu di ruangan kepala sekolah pukul 07.30
WIB sampai dengan 07.50 WIB dengan kegiatan:
a) Memperlihatkan dan menyerahkan RPP yang akan
disupervisi.
b) Melakukan diskusi wawancara pra observasi (sesuai
instrumen yang telah disiapkan)
(6) Jum’at tanggal 26 November 2021, CPS melakukan observasi
26

kunjungan kelas di ruang kelas IX.A sesuai dengan jadwal


mengajar bu Jannatul Hasana, S.Si, pukul 09.40 WIB sampai
dengan 11.10 WIB. Selanjutnya pukul 11.15 WIB sampai
dengan 11.35 WIB CPS dan bu Jannatul Hasana, S.Si
melakukan diskusi wawancara pasca obserbasi di ruangan
kepala sekolah (sesuai dengan instrumen yang telah disiapkan).
2. Waktu dan tempat pelaksanaan
a. Wawancara pra observasi kunjungan kelas
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd.
Waktu : Selasa, 16 November 2021
Pukul : 09.00 WIB – 09.20 WIB
Tempat : Ruang kepala sekolah
2) Riza Gushelsi, M.Mat.
Waktu : Selasa, 16 November 2021
Pukul : 09.40 WIB – 10.00 WIB
Tempat : Ruang kepala sekolah
3) Jannatul Hasana, S.Si.
Waktu : Kamis, 25 November 2021
Pukul : 07.30 WIB – 07.50 WIB
Tempat : Ruang kepala sekolah
4) Bukti pelaksanaan :
- Foto kegiatan wawancara pra observasi kunjungan kelas
(lampiran)
- Catatan hasil wawancara pra observasi pelaksanaan
pembelajaran (lampiran)
- Instrumen telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). (lampiran)
- Daftar hadir wawancara pra observasi kunjungan kelas.
(lampiran)
b. Observasi kunjungan kelas (supervisi akademik)
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd.
27

Waktu : Rabu, 17 November 2021


Pukul : 10.10 WIB – 11.40 WIB
Tempat : Ruang kelas VII.D
2) Riza Gushelsi, M.Mat.
Waktu : Jum’at, 19 November 2021
Pukul : 08.00 WIB – 09.30 WIB
Tempat : Ruang kelas VII.B
3) Jannatul Hasana, S.Si
Waktu : Jum’at, 26 November 2021
Pukul : 09.40 WIB – 11.10 WIB
Tempat : Ruang kelas IX.A
4) Bukti pelaksanaan :
- Foto kegiatan observasi kunjungan kelas (lampiran)
- Instrumen observasi pelaksanaan pembelajaran (lampiran)
- Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(lampiran)
- Daftar hadir observasi pelaksanaan pembelajaran
(lampiran)
c. Diskusi pasca observasi kunjungan kelas
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
Waktu : Rabu, 17 November 2021
Pukul : 11.50 WIB – 12.10 WIB
Tempat : Ruang kepala sekolah
2) Riza Gushelsi, M.Mat
Waktu : Jum’at, 19 November 2021
Pukul : 09.40 WIB – 10.00 WIB
Tempat : Ruang kepala sekolah
3) Jannatul Hasana, S.Si
Waktu : Jum’at, 26 November 2021
Pukul : 11.15 WIB – 11.35 WIB
Tempat : Ruang kepala sekolah
28

4) Bukti pelaksanaan :
- Catatan hasil wawancara pasca observasi pelaksanaan
pembelajaran (lampiran)
- Berita acara pembinaan guru melalui kegiatan supervisi
akademik (lampiran)
3. Sasaran pembinaan
Adapun yang menjadi sasaran pembinaan melalui supervisi akademik,
ada 3 (tiga) orang guru, yaitu:
a. Lita Lufionda Lusca, S.Pd
NIP : 19910628 201903 2 002
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VII
Pangkat/Gol. : Penata Muda / III/a
b. Jannatul Hasana, S.Si
NIP :-
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IX
Pangkat/Gol. :-
c. Riza Gushelsi, M.Mat
NIP :-
Mata pelajaran : Matematika
Pangkat/Gol. :-
4. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan pada pembinaan guru melalui
supervisi akademik, yang di awali dengan rapat yang di hadiri
seluruh guru, guru kelas dan guru mata pelajaran, setelah itu di
lanjutkan dengan melaksanakan supervisi akademik mulai dari pra
observasi sampai pasca observasi.
b. Metode
 Observasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada calon pengawas sekolah
melaksankan sebelum masuk kelas sampai di dalam kelas untuk
29

mengamati seluruh proses pembelajaran di kelas, apa saja yang


di lakukan oleh guru pada waktu mengajar.
 Wawancara
Kegiatan ini dilakukan sebelum pelaksanaan observasi dan
setelah observasi, dengan menggunakan instrumen supervisi
kelas, dengan mencatat segala kelebihan dan kekurangan dalam
proses pembelajaran di kelas.
5. Capaian Target Keberhasilan
a) Indikator keberhasilan mengacu komponen pada Peraturan
Menteri Pendikan dan Kebudayaan Nomor: 22 Tahun 2016 dan
regulasi yang relevan lainnya.
1. Instrumen observasi pelaksanaan pembelajaran, 20
indikator dengan skor maksimal masing-masing instrumen
= 4.
Jumlah skor perolehan
2. Ketercapaian ¿ × 100
Skor Maksimal
86 % - 100 % = Baik Sekali
70 % - 85 % = Baik
55 % - 69 % = Cukup
< 55 % = Kurang
b) Capaian target keberhasilan guru yang disupervisi minimal
BAIK.
6. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru
a) Guru yang di supervisi akademik :
1) Nama : Lita Lufionda Lusca, S.Pd
NIP :
Pangkat/Gol. : Penata Muda / III/a
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : VII
2) Nama : Jannatul Hasana, S.Si
NIP :-
30

Pangkat/Gol. : -
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas : IX
3) Nama : Riza Gushelsi, M.mat
NIP :-
Pangkat/Gol. : -
Mata pelajaran : Matematika
Kelas : VII
b) Pelaksanaan supervisi akademik
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
Hari : Rabu
Tanggal : 17 November 2021
Kelas : VII.D
Jam ke :6–8
2) Riza Gushelsi, M.Mat
Hari : Jum’at
Tanggal : 19 November 2021
Kelas : VII.B
Jam ke :2–4
3) Jannatul Hasana, S.Si
Hari : Jum’at
Tanggal : 26 November 2021
Kelas : IX.A
Jam ke :5–7
c) Capaian kuantitatif hasil supervisi akademik
1) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
Skor yang diperoleh : 61
Hasil/capaian : 76,25
Kriteria : Baik
2) Jannatul Hasana, S.Si
Skor yang diperoleh : 72
31

Hasil/capaian : 90,00
Kriteria : Baik Sekali
3) Riza Gushelsi, M.Mat
Skor yang diperoleh : 62
Hasil/capaian : 77,50
Kriteria : Baik
d) Capaian kualitatif hasil supervisi akademik
Dari 3 (tiga) orang guru yang telah dilakukan pembinaan
melalui supervisi akademik tersebut, diperoleh hasil capaian secara
kualitatifnya sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan sudah dilakukan dengan sangat baik
2) Selalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat secara aktif
3) Perlunya peningkatan indikator kompetensi yang lainnya.
4) Telah melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
berlangsung
5) Masih kurangnya penggunaan media pembelajaran
6) Belum maksimalnya pembagian waktu dalam proses sehingga
tidak sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pelaksanaan supervisi merupakan langkah nyata atau
rekomondasi terkait perbaikan dan peningkatan mutu guru berdasarkan
hasil analisis pelaksanaan supervisi akademik yang memuat peta mutu
guru hasil supervisi akademik guna memberikan masukan yang tepat
bagi guru yang disupervisi.
8. Simpulan
Berdasarkan data hasil monitoring evaluasi keterlaksanaan kegiatan
dan ketercapain student wellbeing dan instrumen hasil observasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Pembinaan Guru melalui
Supervisi Akademik dapat disimpulkan sebagai berikut :
32

a. Keterampilan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran yang mengintegrasikan media pembelajaran masih
terdapat kurang.
b. Kegiatan pendahuluan telah dilakukan sangat baik, perbaikan perlu
dilakukan pada kegiatan inti dan kegiatan penutup.
c. Secara umum bu Lita Lufionda Lusca, S.Pd dan bu Jannatul
Hasana, S.Si telah mengajar dengan baik, meskipun masih
diperlukan beberapa perbaikan.
9. Rekomendasi
Berdasarkan tindak lanjut dan simpulan tersebut di atas, maka
calon pengawas memberikan rekomondasi sebagai berikut :
a. Guru lebih mengenal karakteristik peserta didik.
b. Guru meningkatkan kompetensi penguasaan materi
pembelajaran (khususnya materi IPA Fisika), karena yang
bersangkutan memiliki latar belakang pendidikan IPA Biologi.
c. Sekolah mengagendakan kegiatan In House Training (IHT)
dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional guru.
d. Guru mengikuti berbagai kegiatan MGMP sesuai kebutuhan
peningkatan kompetensi.
e. Guru aktif melakukan diskusi dengan sesama guru mata
pelajaran tentang permasalahan pembelajaran.
B. Pelaksanaan Penilaian Kinerja
1. Deskripsi persiapan penilaian kinerja
a. Persiapan pelaksanaan analisis hasil penilaian Kinerja Guru
(PKG) dilaksanakan pada hari Senin, 22 November 2021,
meliputi kegiatan:
1. Menyiapkan hasil PKG tahun 2020
2. Menyusun perangkat pendukung Analisis PKG (format analisis
dan format tindak lanjut).
b. Persiapan Administrasi Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)
Kegiatan persiapan penilaian kinerja diawali pada hari Senin,
33

22 November 2021 Menyiapkan:


1. Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)
2. Instrumen Pendukung (check list dokumen PKKS).
3. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan
Olahraga Kab. Kuantan Singingi tentang Penempatan Sekolah
Magang II peserta Diklat Calon Pengawas Sekolah SMP tahun
2021.
c. Penyampaian Informasi
Pada pukul 07.30 WIB tiba di SMP Muhammadiyah 1 Teluk
Kuantan sebagai sekolah magang II untuk menyampaikan dan
menyerahkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi Nomor :
411.43/Disdikpora-Dikdas/2021/150 tertanggal 15 November
2021, perihal penunjukkan sebagai sekolah magang II kepada
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan.
d. Diskusi dengan kepala sekolah magang II
Calon Pengawas Sekolah berdiskusi dengan Kepala Sekolah
magang II bagaimana proses pelaksanaan Penilaian Kinerja
Kepala Sekolah (PKKS) dilakukan. Dari hasil diskusi tersebut,
maka CPS dan kepala sekolah magang II menyepakati langsung
dilakukan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. Karena tidak selesai
dilaksanakan Penilaian Kinerja pada saat itu, maka CPS dan
kepala sekolah magang II menyepakati untuk dilanjutkan
penilaian kinerja pada hari jum’at tanggal 3 Desember 2021.
2. Waktu dan tempat pelaksanaan
a. Analisis PKG
Waktu : Selasa – Kamis, 23 – 25 November 2021
Tempat : SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
Bukti pelaksanaan :
- Daftar kompetensi guru mata pelajaran dan guru
bimbingan dan Konseling (Lampiran)
34

- Rekapitulasi hasil PKG guru mata pelajaran tahun


2020 (Lampiran).
- Rekapitulasi hasil PKG Guru BK tahun 2020
(Lampiran).
- Analisis hasil PKG tahun 2020 (Lampiran).
- Berita acara analisis hasil penilaian kinerja guru
(PKG) (Lampiran).
b. PKKS
1) Hari pertama, Jum’at tanggal 26 November 2021.
a) Waktu : 07.30 WIB – 09.15 WIB
b) Tempat : Ruang Kepala Sekolah
c) Bukti pelaksanaan :
- Foto kegiatan PKKS hari pertama (lampiran)
- Daftar hadir PKKS hari pertama (lampiran)
2) Hari kedua, Jum’at tanggal 3 Desember 2021
a. Waktu : 07.30 WIB – 09.45 WIB
b. Tempat : Ruang Kepala Sekolah
c. Bukti Pelaksanaan :
- Foto kegiatan PKKS hari kedua (Lampiran)
- Daftar hadir PKKS hari kedua (Lampiran)
- Instrumen PKKS (Lampiran).
- Berita acara penilaian kinerja kepala sekolah
(Lampiran)
3. Sasaran penilaian kinerja
a. Analisis PKG
1) Hasil PKG, guru SMP Negeri 6 Teluk Kuantan berjumlah 19
orang, terdiri dari guru mata pelajaran 17 orang dan guru BK
2 orang.
2) Tahun penilaian 2020.
b. PKKS
1. Kepala SMP Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan
35

Nama : Drs. Fakihudin


NIP :-
Pangkat/gol. Ruang/TMT :-
TMT sebagai Kepala Sekolah : 24 Maret 2019
TMT Kepsek di sekolah ini : 24 Maret 2019
2. Periode penilaian : 1 Januari 2021 s.d 31 Desember
2021
4. Pendekatan dan Metode
a. Analisis PKG
Pendekatam yang digunakan dalam melakukan analisis hasil
PKG adalah pendekatan kuantitaif, berdasarkan skor nilai PKG
tahun 2020.
Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil PKG
adalah metode analisis data secara kuantitatif. Pelaksanaan
analisis melalui data hasil penilaian yang dilakukan pada tahun
2020.
b. PKKS
Pendekatan yang digunakan dalam melakukan PKKS
adalah pendekatan autentik berdasar hasil yang dicapai.
Dilakukan melalui studi dokumen dan wawancara.
Sedangkan metode yang digunakan adalah metode yang
berorientasi tujuan, menetapkan tujuan PKKS, yaitu untuk
menilai kinerja kepala sekolah melalui metode wawancara dan
studi dokumen. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan
dengan cara memantau keterlaksanaan tujuan yang ingin
dicapai selama proses pelaksanaan penilaian (1 tahun).
5. Hasil penilaian kinerja
a. Analisis hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG)
PKG yang dilakukan oleh KS tahun 2020 dengan jumlah guru
keseluruhan 19 orang, guru mata pelajaran 17 orang dan guru BK
2 orang. Hasil analisis:
36

1) Guru mata pelajaran


- Berdasarkan nilai (0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% =
2; 50%< X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4), maka:
Nilai 1, pada kompetensi: -
Nilai 2, pada kompetensi: -
Nilai 3, pada kompetensi: 14
Nilai 4, pada kompetensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, dan 13.
- Kompetensi secara umum yang sudah dikuasai oleh guru
mata pelajaran dengan SANGAT BAIK, yaitu:
kompetensi (1) Mengenal karakteristik peserta didik, (6)
Komunikasi dengan peserta didik, (8) Bersikap inklusif,
bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif, (9)
Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan, (10) Etos
kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan rasa bangga
menjadi guru, (11) Bersikap inklusif, bertindak obyektif,
serta tidak diskriminatif, dan (12 Komunikasi dengan
sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik,
dan masyarakat.
- Sedangkan kompetensi lainnya masih perlu ditingkatkan.
- Kompetensi guru mata pelajaran yang perlu mendapatkan
perhatian khusus, yaitu: (14) Mengembangkan keprofesian
melalui tindakan reflektif..
2) Guru BK
- Berdasarkan nilai (0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% =
2; 50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4), maka:
Nilai 1, pada kompetensi: -
Nilai 2, pada kompetensi: 17
Nilai 3, pada kompetensi: 4, 7, 9, dan 12.
Nilai 4, pada kompetensi: 1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 14,
15, dan 16.
37

- Kompetensi secara umum yang sudah dikuasai oleh guru


bimbingan dan konseling dengan SANGAT BAIK, yaitu:
kompetensi (2) Mengaplikasikan perkembangan fisiologis
dan psikologis serta perilaku konseli, (3) Menguasai esensi
pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan
jenjang satuan pendidikan, (11) Menguasai konsep dan
praksis penilaian (assessment) untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah konseli, dan (15) Menilai proses
dan hasil kegiatan BK.
- Sedangkan kompetensi lainnya masih perlu ditingkatkan.
- Kompetensi guru bimbingan dan konseling yang perlu
mendapatkan perhatian khusus, yaitu: (17)
Mengimplemtasikan program BK yang komprehensif.
b. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)
1) Identitas:
Nama : Raviusman, M.Pd
NIP : -
Pangkat/golongan ruang/TMT : -
Unit Kerja : SMP Muhammadiyah 1
Teluk Kuantan
2) Hasil kuantitatif PKKS
Tabel 3.b.1 Hasil PKKS

Komponen Kode Skor Rata-Rata


1. Kepribadian dan Sosial PKKS 1 3,71
2. Kepemimpinan Pembelajaran PKKS 2 3,60
3. Pengembangan Sekolah PKKS 3 3,71
4. Manajemen Sumber Daya PKKS 4 3,50
5. Kewirausahaan PKKS 5 3,40
6. Supervisi Pembelajaran PKKS 6 3,33
Total Skor Rata-rata 3,54
38

3) Hasil kualitatif PKKS


a) Secara umum kepala sekolah memiliki kompetensi baik.
b) Kompetensi kepribadian dan sosial serta kompetensi
Pengembangan sekolah sudah sangat baik.
c) Kepala sekolah belum membuat program tindak
lanjut pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan
prasarana.
d) Kepala sekolah belum memiliki program pengembangan
SDM.
6. Tindak lanjut
a. Analisis PKG
1) Menyampaikan hasil analisis PKG kepada guru.
2) Menyampaikan rekomendasi kepada masing-masing guru.
3) Sebagai acuan sekolah dalam penyusunan program
peningkatan kompetensi guru.
4) Melaksanakan pembinaan dan pembimbingan dan pelatihan.
5) Menyampaikan rekomendasi kepada MGMP/MGBK.
b. PKKS
1) Menyampaikan hasil penilaian dan rekomendasi PKKS
kepada kepala sekolah yang bersangkutan.
2) Sebagai acuan dalam penyusunan program kepengawasan.
3) Menyampaikan rekomendasi kepada Pengawas Pembina
sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan pembinaan
dan pembimbingan dan pelatihan terhadap kompetensi yang
perlu ditingkatkan.
7. Simpulan
a. Analisis hasil PKG
1. Guru yang memperoleh PKG predikat Amat Baik 2 orang.
2. Guru yang memperoleh PKG predikat Baik 17 orang.
b. PKKS
39

total skor rata−rata


1. Nilai Akhir = 𝑥 100 = 87,69.
24
2. Sebutan nilai hasil penilaian kinerja kepala sekolah BAIK.

8. Rekomendasi
a. Analisis PKG
1) Rekomendasi kepada guru mata pelajaran
Kompetensi yang perlu dipertahankan adalah kompetensi yang
memiliki nilai 4, sedangkan yang masih memiliki nilai 3 ke
bawah perlu untuk ditingkatkan. Berikut rekomendasi
kompetensi yang perlu ditingkatkan untuk masing-masing guru
mata pelajaran.
a) Novita Dewi, S.Pd
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
b) Dwi Silvia, S.Pd
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Memahami dan mengembangkan potensi.
- Penilaian dan Evaluasi
40

- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir


keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
c) Junita Katarina, S.S
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Penilaian dan Evaluasi
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
d) Irma Suryani, S.Pd
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
e) Laila Fitri, S.Pd
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
41

- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir


keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
f) Samsuir, S.Pd
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
g) Rolis Widiya, S.Pd
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Pengembangan kurikulum
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Penilaian dan Evaluasi
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
h) Hj. Emriati, S.Pd
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
42

- Memahami dan mengembangkan potensi


- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
i) Hj. Yunarti
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
j) Ady Susanto, S.Pd
- Mengenal karakteristik peserta didik
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
k) Siti Wasilah Saragih, S.Pd
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
43

- Pengembangan kurikulum
- Memahami dan mengembangkan potensi.
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
l) Humaida B., S.Pd
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
m) Sontani, S.Sn
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Komunikasi dengan peserta didik
- Penilaian dan Evaluasi
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
n) Lita Lufionda Lusca, S.Pd
44

- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Memahami dan mengembangkan potensi
- Penilaian dan Evaluasi
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional
- Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
o) Jannatul Hasana, S.Si
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
- Pengembangan kurikulum
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
- Penilaian dan Evaluasi
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional
- Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat.
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif
p) Riza Gushelsi, M.Mat
- Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
45

pembelajaran yang mendidik.


- Pengembangan kurikulum.
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik.
- Memahami dan mengembangkan potensi.
- Komunikasi dengan peserta didik.
- Penilaian dan Evaluasi.
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional.
- Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
- Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak
diskriminatif
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
q) Maimunifa Yulianides, S.H
- Pengembangan kurikulum.
- Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik.
- Memahami dan mengembangkan potensi.
- Komunikasi dengan peserta didik
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional.
- Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
- Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan,
orang tua peserta didik, dan masyarakat.
- Penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
2) Rekomendasi kepada kepada guru bimbingan konseling
a) Tiorina Napitupulu, S.Pd
46

- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


- Menunjukkan Integritas dan stabilitas kepribadian yang
kuat
- Menampilkan kinerja berkualitas tinggi
- Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK
- Menguasai kerangka teoretik dan praksis BK
- Merancang Program BK
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
b) Nova Dafrianti, S.Psi
- Menguasai teori dan praksis pendidikan
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan individualitas dan kebebasan memilih
- Menampilkan kinerja berkualitas tinggi
- Mengimplementasikan kolaborasi internal di tempat
bekerja
- Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK
- Mengimplementasikan kolaborasi antar profesi
- Menguasai kerangka teoretik dan praksis BK
- Mengimplemtasikan program BK yang komprehensif
- Memiliki kesadaran dan komitmen terhadaap etika
profesional
- Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif.
3) Rekomendasi kepada sekolah
Berdasarkan analisis hasil PKG, untuk meningkatkan
kompetensi guru sekolah perlu melaksanakan:
a) Melaksanakan workshop/IHT untuk mengembangkan
kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran.
b) Melaksanakan pelatihan pendekatan dan metode
pembelajaran.
47

c) Merancang program BK dengan mengembangkan


program layanan bimbingan dan konseling
d) Guru BK mengimplementasikan kolaborasi dengan wali
kelas dan guru mata pelajaran
b. PKKS
Berdasarkan tindak lanjut dan simpulan diatas, maka calon
pengawas sekolah memberikan rekomondasi sebagai berikut :
a) Penilaian Kinerja Kepala Sekolah diharapkan dilaksanakan
sesuai dengan kententuan dan prosedur yang benar
b) Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah diharapkan
menggunakan instrumen yang sudah terstandar nasional dan
menggunakan aplikasi Penialian Kinerja Kepala Sekolah yang
inovatif.
C. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru sesuai
dengan masalah utama pembelajaran yang telah disusun
1. Deskripsi pelaksanaan Bimlat
Tahapan kegiatan Rencana Tindak Lanjut Program Pengawasan
(RTLPP) Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) profesional guru
dengan judul Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan dan
memanfaatkan media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar
siswa, adalah : (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) monev, serta (4)
refleksi dan hasil.
Secara rinci berikut tahapan yang dilakukan :
a. Persiapan
1) Calon pengawas sekolah melakukan sosialisasi dengan
majelis guru untuk pelaksanaan In House Training (IHT)
pembimbingan dan pelatihan (Bimlat) Peningkatan
Kemampuan Guru dalam Menggunakan dan Memanfaatkan
media Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa.
48

2) Pada hari Selasa tanggal 23 November 2021, Calon pengawas


sekolah dan teman sejawat mengadakan pertemuan untuk
merencanakan kegiatan In House Training (IHT) meliputi :
(1) pembentukan panitia (2) jadwal pelaksanaan, (3)
narasumber, (4) peserta , (5) tempat kegiatan, (6) persedian
peralatan dan bahan- bahan kegiatan, (7) teknis pelaksanaan,
(8) pelaporan.
3) Bukti pelaksanaan kegiatan :
a) Undangan sosialisasi RTLPP (lampiran)
b) Daftar hadir RTLPP (lampiran)
c) Berita acara RTLPP (lampiran)
d) Undangan pembentukan panitia Pembimbingan dan
Pelatihan (lampiran).
e) Daftar hadir pembentukan panitia Pembimbingan dan
Pelatihan (lampiran).
f) Berita Acara pembentukan panitia Pembimbingan dan
Pelatihan (lampiran).
g) Jadwal Pembimbingan dan Pelatihan (lampiran)
h) Format penilaian peserta Pembimbingan dan
Pelatihan (lampiran)
b. Pelaksanaan
Pembimbingan dan pelatihan profesional guru dilaksanakan
selama 2 (dua) hari, yaitu hari Selasa dan Kamis, tanggal 30
November dan 2 Desember 2021. Kegiatan dilaksanakan dalam
bentuk In House Training Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Penggunaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Tujuan IHT : 1)
Meningkatkan kompetensi guru mempersiapkan perencanaan
pembelajaran; 2) Meningkatkan kompetensi guru membuat media
pembelajaran; 3) Meningkatkan kompetensi guru dalam
menggunakan media pembelajaran. Materi yang disajikan pada
49

pembimbingan dan pelatihan yaitu pembuatan media


pembelajaran yang menarik berbasis Canva.
1) Kegiatan Bimlat/IHT hari pertama
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 30
November 2021, kegiatan pembukaan dilaksanakan pada
pukul 09.30 WIB, yang diawali oleh Plt. Kepala sekolah yang
juga merupakan calon pengawas sekolah menyampaikan
tentang dasar pelaksanaan In House Training dan juga tujuan
dari pelaksanaannya. Selanjutnya Pengawas Pembina Bapak
Fahmi Indra, S.Pd menyampaikan kata sambutan dan juga
arahan dan bimbingan sekaligus pengawas pembina
membuka secara resmi kegiatan In House Training.
Kegiatan IHT dilanjutkan oleh calon pengawas sekolah
dengan penyampaian materi pentingnya penggunaan media
pembelajaran dalam melakukan proses pembelajaran didalam
kelas, sehingga peserta didik tertarik untuk mengikuti
pembelajaran. Setelah penyampaian materi dari calon
pengawas sekolah, kegiatan IHT dilanjutkan dengan materi
utama yaitu bagaimana cara membuat dan menggunakan
media pembelajaran berbasis Canva, yang disampaikan oleh
ibu Lita Lufionda Lusca, S.Pd. Setelah Ibu Lita selesai
menyampaikan materi power pointnya, kegiatan IHT
dilanjutkan dengan bagaiman membuat media pembelajaran
yang menarik oleh masing – masing peserta IHT. Kegiatan
IHT hari pertama berakhir sampai dengan pukul 13.30.
2) Kegiatan Bimlat/IHT hari kedua
Kegiatan Bimlat atau IHT hari kedua di laksanakan pada
hari Kamis, tanggal 2 Desember 2021 pukul 09.00 WIB.
Kagiatan IHT hari kedua yang awalnya direncanakan pada
hari Rabu tanggal 1 Desember 2021, di geser menjadi hari
Kamis tanggal 2 Desember 2021 karena calon kepala sekolah
50

pada hari Rabu tanggal 1 Desember 2021 mengikuti kegiatan


Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP/MTs
Kabupaten Kuantan Singingi di SMP Negeri 1 Cerenti.
Kegiatan IHT pada hari kedua Kamis tanggal 2
Desember 2021, dilanjutkan dengan pembuatan media
pembelajaran berbasis Canva. Pada hari pertama, peserta IHT
belum ada yang menyelesaikan media pembelajaran yang
dibuatnya sesuai dengan mata pelajaran masing-masing guru.
Didalam pembuatan media tersebut, masing – masing peserta
IHT yang mengalami kesulitan mendapatkan bimbingan
langsung dari bu Lita Lufionda Lusca, S.Pd dan juga bu
Jannatul Hasana, S.Si sebagai nara sumber utama dalam
kegiatan IHT ini. Kegiatan IHT ditutup pada pukul 12.00
WIB.
3) Bukti pelaksanaan :
- Undangan nara sumber Bimlat/IHT (lampiran)
- Daftar hadir nara sumber bimlat/IHT (lampiran)
- Undangan peserta Bimlat/IHT (lampiran)
- Daftar hadir peserta Bimlat/IHT hari pertama (lampiran)
- Daftar hadir peserta Bimlat/IHT hari kedua (lampiran)
- Foto Bimlat/IHT hari pertama (lampiran)
- Foto Bimlat/IHT hari kedua (lampiran)
- Slide materi Bimlat/IHT (lampiran)
- Daftar nilai sikap peserta Bimlat (lampiran)
- Berita acara pembimbingan dan pelatihan (lampiran)
2. Waktu dan tempat
- Waktu
Hari : Selasa dan Kamis
Tanggal : 30 November dan 2 Desember 2021
- Tempat : Ruang Laboratorium Komputer SMPN 6 Teluk
Kuantan
51

3. Sasaran Bimlat
Adapun sasaran dari kegiatan In House Training Peningkatan
Kemampuan Guru Dalam Menggunakan dan Memanfaatkan Media
Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa adalah guru
SMP Negeri 6 Teluk Kuantan berjumlah 23 orang.
4. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Pendekatan yang di gunakan dalam pelaksanaan In House Training
pemanfaatan dan penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Canva
ini adalah Individu atau perorangan. Setiap peserta IHT akan
menghasilkan sebuah media pembelajaran yang bisa digunakan dan
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk menarik minat
peserta didik.
b. Metode
Sesuai dengan pendekatan individu atau perorangan, maka metode
yang digunakan dalam In House Training pemanfaatan dan
penggunaan media pembelajaran ini adalah Ceramah dan tanya
jawab.
5. Target keberhasilan
Target keberhasilan kegiatan In House Training pemanfaatan dan
penggunaan media pembelajaran berbasis Canva adalah miminal 75%
peserta bisa menghasilkan dan membuat media sesuai dengan mata
pelajaran masing-masing guru, berdasarkan hasil monitoring
keterlaksanaan kegiatan.
6. Hasil pelaksanaan Bimlat
a. Tingkat partisipasi peserta
Berdasarkan kehadiran, sejumlah 23 guru selama pelaksanaan
Pembimbingan dan Pelatihan hadir semua. Tingkat partisipasi
peserta 100%.
b. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa slide,
52

poster, ataupun berupa video.


7. Tindak lanjut
Berdasarkan data keterlaksanaan kegiatan pembimbingan dan
pelatihan In House Training pemanfaatan dan penggunaan Media
Pembelajaran, maka tindak lanjut dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
a) Pembimbingan dalam membuat Media Pembelajaran Berbasis
Canva perlu dilanjutkan melalui pelaksanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah.
b) Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan perlu
dikembangkan dengan mengintegrasikan keprofesional guru dalam
pengembangan diri.
c) Dilakukan evaluasi dalam tahap implementasi
pembelajaran/pembimbingan.
8. Simpulan
Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dalam bentuk In
House Training pemanfaatan dan penggunaan Media Pembelajaran
yang bebasis Canva di SMP Negeri 6 Teluk Kuantan terlaksana
dengan baik secara tatap muka, dan di ikuti oleh seluruh 23 orang
guru. Guru-guru tersebut sangat antusias dan merespon positif dengan
adanya kegiatan ini.
9. Rekomendasi
Berdasarkan tindak lanjut dan simpulan tersebut diatas, maka calon
pengawas sekolah memberikan rekomendasi sebagai berikut :
a. Pembimbingan dan Pelatihan profesional guru perlu tetap
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah karena dapat meningkatkan
profesional guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
b. Penerapan pembelajaran semua mata pelajaran yang manarik
dan menyenangkan sehingga menumbuhkan kebahagian peserta
didik (student wellbeing). Dengan munculnya kebahagian maka
53

diharapkan motivasi belajar peserta didik dalam kegiatan


pembelajaran tatap muka dapat meningkat.

B. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)


BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Berbagai cara sudah dikenal dalam peroses belajar
mengajar (PBM) dengan harapan pengajar atau guru lebih mudah
dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan dan murid juga lebih
mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru dalam peroses
pembelajaran. Terutama pada abad 21 ini, sebagai seorang guru
harus mengikuti perkembangan zaman, agar kita dapat mengikuti
Kodrat yang ada pada anak, yakni Kodrat alam dan Kodrat Zaman,
sehingga kita dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan
bagi peserta didik kita.
Pada siswa SMPN 6 Teluk Kuantan dapat dilihat tingkat minat
dalam pembelajaran tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan pada
proses pembelajaran yang berlangsung banyak dijumpai siswa yang
kurang usta, seperti fenomena berbicara dengan teman sebangku
yang mengganggu proses pembelajaran. Hal lain rendahnya
partisipasi aktif peserta didik, seperti keberanian bertanya dan
menjawab pertanyaan. Ada beberapa indikasi terhadap kondisi
demikian, yang menyimpulkan kepada kurangnya kreatifitas guru
dalam mempersiapkan media pembelajaran. Guru cenderung statis
54

dalam mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan materi


yang diberikan. Di samping itu kadang kala media pembelajaran
tidak sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan guru. Dalam hal
itu, tidak semua media pembelajaran cocok digunakan.
Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pembelajaran di sekolah, akan tetapi penyediaan media
pembelajaran selama ini masih menjadi kendala atau problematika.
Media pembelajaran merupakan sarana yang dipergunakan atau
dimanfaatkan agar pengajaran dapat berlangsung dengan baik,
memperdekat atau memperlancar jalan ke arah tujuan yang telah
direncanakan.
Bagi peserta didik, seringkali materi yang bersifat terlalu abstrak
membuat mereka bingung, untuk itu guru perlu membuat media
pembelajaran sendiri sebagai pedoman bagi para peserta didik yang
dikembangkan sesuai karakteristik lingkungan sosial, budaya, dan
geografis, juga mencakup tahapan perkembangan siswa, kemampuan
awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga dan lain-
lain. Untuk itu, maka media pembelajaran yang dikembangkan
sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran.
Apabila media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
tidak ada satupun sulit diperoleh, maka membuat media
pembelajaran sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk
mengembangkan media pembelajaran, referensi dapat diperoleh dari
berbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahuan
sendiri, ataupun penggalian informasi dari nara sumber baik ahli
ataupun teman sejawat.
Pada tuntutan era globalisasi yang menggunakan Teknologi
Informatika sebagai sarana mempermudah segala urusan, tidak
terkecuali dengan penggunaannya pada bidang pendidikan.
Maka dari itu pentingnya penggunaan media IT yang mampu
menarik perhatian peserta didik sehingga berminat untuk mengikuti
55

pelajaran dan berdampak meningkatkan minat dan hasil belajar


peserta didik. Pada penelitian ini media pembelajaran yang dipilih
untuk diterapkan yaitu media pembelajaran dengan menggunakan
Canva.

Melihat permasalahan diatas untuk meningkatkan kompetensi


guru maka kepala sekolah mengadakan Penilaian Tindakan Sekolah
(PTS) melalui kegiatan In House Training (IHT) dengan judul “
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM
MEMANFAATKAN DAN MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA “
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah penerapan media pembelajaran melalui aplikasi Canva
dapat meningkatkan kemampuan guru di SMP Negeri 6 Teluk
Kuantan?
2. Apakah penerapan media pembelajaran melalui aplikasi Canva
dapat meningkatkan minat belajar siswa di SMP Negeri 6 Teluk
Kuantan?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Peningkatan kemampuan guru dengan menggunakan media
pembelajaran melalui aplikasi Canva melalui kegiatan In House
Trainingdi SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
2. Peningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran melalui aplikasi Canva SMP Negeri 6 Teluk
Kuantan.
D. MANFAAT PENELITIAN
56

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :


1. Bagi siswa, penggunakan media pembelajaran dapat
meningkatkan minat belajar siswa
2. Bagi guru, dapat meningkatnya kemampuannya dalam
menggunakan media pembelajaran sehingga dapat dijadikan
alternative cara mengajar dalam proses pembelajaran di kelas
3. Bagi sekolah, dapat dijadikan salah satu bahan masukan untuk
meningkatkan proses belajar dan mengajar untuk meningkatkan
minat belajar siswa
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan
pemikiran dalam rangka menindak lanjuti penilitian ini dalam
ruang lingkup yang lebih l (satu).

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. KAJIAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN YANG
RELEVAN
1. Kinerja/Kemampuan Guru
Hani Handoko (2000: 22) memberikan pengertian
kinerja/kemampuan guru sebagai seperangkat perilaku nyata yang
ditunjukkan oleh seorang guru pada waktu memberikan pelajaran
kepada siswanya. Kinerja/kemampuan guru guru dapat dilihat saat
dia melaksanakan interaksi belajar-mengajar di kelas termasuk
persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun
persiapan mengajar.
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru ditegaskan bahwa
setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kompetensi guru
meliputi kemampuan, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi professional. Di dalam permendiknas
57

tersebut dirinci kompetensi inti guru dan kompetensi guru dalam


mata pelajaran. Dalam kemampuan, disebutkan beberapa
kompetensi inti yang harus dikuasai oleh seorang guru mata
pelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran yang diampu : memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, menentukan tujuan
pembelajaran yang diampu, menentukan pengalaman
belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diampu, memilih materi pembelajaran yang diampu
yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran, menata materi pembelajaran secara benar
sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik
peserta didik. mengembangkan indikator dan instrumen
penilaian.
b) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik :
memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran
yangmendidik, mengembangkan komponen-komponen
rancangan pembelajaran, menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar
dalam kegiatan belajar mengajar. Kinerja/kemampuan guru
diharapkan dapat ditentukan oleh korelevansi dengan
penggunaan suatu mdia pembelajaran yang sesuai denga tujuan.
Hal ini berarti tujuan pembelajaran akan dicapai dengan
penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
standar keberhasilan.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara
58

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar


cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of
Education andCommunication Technology) memberi batasan
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media
yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah
mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-
pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010:3).
Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara
bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware
(Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami
sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan
pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga
merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa
dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam
proses komunikasi tersebut, mediapembelajaran memiliki
peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan
pembelajaran. Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang
Warsita (2008: 123). Media dapat dibagai dalam dua kategori,
yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media
pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran
atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas
materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat
bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching
aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta,
59

poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai


kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk
memperjelas materi pembelajaran.
3. Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Humalik (1986) yang dikutip Azhar Arswad (2010:15),
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar dan membawa pengaruh-pengarug psikologis
terhadap siswa. Penggunaan mediapembelajaran pada orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses
pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya.
Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar
pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman,
orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat
pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya
dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan
mendengarkannya. Selanjutnya menjelaskan betapa pentingnya
media pemebelajaran karena media pemebelajaran membawa dan
membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan
memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan
pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN CANVA


Canva adalah sebuah tools untuk desain grafis yang
menjembatani penggunanya agar adapat dengan mudah
merancang berbagai jenis desain kreatif secara online. Mulai dari
mendesain kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga
60

presentasi. Canva saat tersedia dalam beberapa versi, web,


iPhone, dan Android.

MANFAAT CANVA
1. Membuat video pembelajaran
Ternyata canva memiliki fitur untuk
merekam video presentasi. Memang video yang dihasilkan
masih sederhana, tapi lebih baik jika dibandingkan hanya
merekam presentasi melalui aplikasi screen recorder yang
harus diinstal dulu.
2. Membuat presentasi menjadi menarik dan interaktif
Banyaknya tema design presentasi yang ada di canva,
memberi keleluasaan untuk memilih design yang menarik
menurut kita.
B. PENYELESAIAN MASALAH
Penyelesaian permasalah diatas diatasi dengan melaksanakan In
House Training tentang PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU
DALAM MEMANFAATKAN DAN MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA yang diikuti oleh semua guru di SMPN 6 Teluk
Kuantan

BAB III
METODE PENELITIAN
A. SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Subjek Penelitian : Seluruh guru di SMP Negeri 6 Teluk Kuantan
Lokasi Penelitian : SMP Negeri 6 Teluk Kuantan di ruang
multimedia
Waktu Penelitian : Dilaksanakan tanggal 30 November s/d 2
Desember 2021
61

B. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Sekolah.
Arikunto (2010) menjelaskan proses penelitian dilaksanakan dua
siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
Penelitian dilaksanakan di SMP 6 Teluk Kuantan di Kabupaten
Kuantan Singingi. Subjek penelitian adalah seluruh guru SMPN 6
Teluk Kuantan yang berjumlah 20 orang

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui teknik non
tes, serta pengumpulan data kualitatif yang diperoleh dari Produk
yang dihasilkan dari pelaksanaan In House Training Penggunaan
Media Canva untuk pembelajaran tersebut. Penelitian ini dikatakan
berhasil apabila lebih dari 50% guru telah bisa menggunakan media
ini untuk dijadikan media pembelajaran.
D. TEKNIK ANALISA DATA
HASIL PENELITIAN
62

Hasil Evaluasi Diri Sekolah dan hasil penelaahan terhadap RPP


yang dimiliki guru-guru PNS SMPN 6 Teluk Kuantan sebelum
pelaksanaan IHT disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Observasi dengan Rekan guru mengenai pemahamannya tentang


Pemanfaatn Media Canva sebelum IHT

No Nama Bisa Menggunakan media Bisa menggunakan Canva


Ya Tidak Ya Tidak
1 Riza Gushelsi, M.Mat √ √
2 Junita Katarina, S.Pd √ √
3 Novita Dewi, S.Pd √ √
4 Dwi Silvia, S.Pd √ √
5 Yunarti, S.Pd √ √
6 Hasnah, A.Md √ √
7 Ady Susanto, S.Pd √ √
8 Ony Marsha, S.Pd √ √
9 Sontani, S.Pd √ √
10 Samsuir, S.Pd √ √
11 Maimunifa Yulianides, √ √
S.Pd
12 Erniwati, S.Ag √ √
13 Sulastri, S.Ag √ √
14 Laila Fitri, S.Pd √ √
15 Rolis Widiya, S.Pd √ √
16 Siti wasilah, S.Pd √ √
17 Lilik Sulistuani, S.Pd √ √
18 Irma Suryani, S.Pd √ √
19 Humaida, S.Pd √ √
20 Ahmad Yani, S.Pd √ √
21 Riri Dwi anggraini, √ √
S.Pd
22 Lita Lufionda Lusca, √ √
S.Pd
23 Jannatul Hasana, S.Si √ √
63

Hasil yang diperoleh sebelum pelaksanaan IHT terlihat bahwa


rata-rata guru belum bisa menggunakan Media Canva untuk
pembelajan, jika dipresentasekan hanya 21,73% guru yang bisa
menggunakan Canva, jadi untuk meningkatkan kemampuan guru-
guru di SMP Negeri 6 Teluk Kuantan dalam membuat media
pembelajaran dengan Canva ini maka penulis melakukan rencana
tindak kepemimpinan melalui IHT dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Siklus Pertama
a. Persiapan
Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan oleh
penulis saat akan memulai tindakan. Agar perencanaan mudah
dipahami dan dilaksanakan oleh penulis yang akan melakukan
tindakan, maka penulis membuat rencana tindakan diantaranya:
penulis merencanakan waktu kegiatan, personil yang terlibat,
sasaran, cara mengobservasi dan merencanakan metode IHT.
Penulis juga bekerja keras menyiapkan materi-materi dan
panduan yang akan digunakan dalam IHT. Berkoordinasi secara
aktif teman sejawat yang akan membantu pelaksanaan IHT.
Penulis juga mempersiapkan instrumen hasil IHT, kemudian
menganalisis hasil IHT tersebut. Perencanaan dilakukan kurang
lebih satu minggu. Tidak ada kendala yang berarti yang dihadapi
penulis selama menyusun perencanaan
b. Pelaksanaan
Siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan. Dalam
pelaksanaan ini melibatkan 20 orang guru yang diobservasi.
Tindakan pertama akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal
30 November 2021, seluruh guru dikumpulkan dalam ruangan
multimedia dimana disana telah disediakan perangkat computer
untuk mempermudah guru dalam mempraktekkannya nanti
kemudian diberikan IHT terutama terkait Penggunaan Media
64

pembelajaran Canva untuk pembelajaran di kelas. Pembinaan


ditekankan pada proses pembuatan akun terlebih dahulu. Jadi
masing – masing guru harus terlabih dahulu memiliki akun
Canva, dan disinilah digunakan akun belajar untuk
mempermudah dalam mengakses Canva tersebut. Setelah akun
selesai dibuat barulah masing masing guru masuk ke dalam
aplikasi Canva secara Online dan mulai diajarkan cara membuat
presntasi pembelajaran, poster pembelajaran dan masih banyak
lagi media pembelajaran yang dapat dibuat melalui media Canva
ini. Media Canva ini memili banyak sekali iten dan aplikasi
yang akan lebih menarik peserta didik dalam pembelajaran
dikelas. Selama pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan IHT pada masing-
masing guru kemudian guru diberi kesempatan untuk membuat
produk dengan pengarahan yang telah diberikan, Hasil produk
akan penulis analisa untuk dijadikan rujukan untuk melakukan
kegiatan siklus II. Tidak ada kendala yang berarti yang dihadapi
penulis selama proses pelaksanaan ini
c. Observasi
Pada tahapan observasi ini penulis melakukan monitoring
pelaksanaan IHT yang meliputi monitoring perencanaan sampai
akhir pelaksanaan IHT untuk mengetahui perkembangan dan
mengidentifikasi apakah kegiatan IHT dijalankan sesuai
perencanaan atau tidak.
d. Refleksi
Tahap refleksi yaitu menganalisis hasil pengamatan, dan
mengevaluasi kegiatan IHT siklus I yang telah dilaksanakan.
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala
pada siklus I, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang
bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai
tujuan IHT.
65

Jika dari siklus I diperoleh:


1. Guru masih ada yang belum bisa menggunakan Canva
untuk pembuatan media pembelajaran
2. Partisipasi guru dalam kegiatan IHT masih belum optimal, ada
guru yang enggan bertanya pada narasumber.
3. Ketika guru diberi tugas pembuatan produk Canva, masih ada
guru enggan untuk mengerjakan.
Maka bagi guru yang belum bisa menggunakan aplikasi
Canva, akan dilanjutkan ke siklus II agar didapatkan hasil yang
optimal.
Siklus Kedua
a. Persiapan
Tindakan siklus II merupakan upaya perbaikan terhadap
tindakan siklus I. Tahapan yang dilakukan sama dengan tahapan
pada siklus I, namun pada siklus II ada beberapa hal yang perlu
ditekankan dan ditambahkan, yaitu: Pertama, sebelum
melaksanakan tindakan, narasumber menekankan agar guru
lebih berperan aktif sehingga kemampuan guru membuat media
pembelajaran dapat berhasil dilakukan, Kedua, narasumber
memberitahukan kepada guru bahwa guru tidak usah enggan
untuk bertanya apabila ada sesuatu yang belum dipahami
tentang penggunaan Canva.
b. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan tindakan
siklus II. Dalam pelaksanaan ini melibatkan rekan guru yang
diobservasi yang masih belum bisa mengguankan canva.
Pelaksanaan Siklus II akan dilaksanakan pada hari Kamis,
Tanggal 1 Desember 2021, rekan guru tersebut akan
dikumpulkan dalam satu ruangan kemudian diberikan penguatan
terutama dalam penguasaan penggunakan Canva untuk membuat
media pembelajaran.
66

Setelah melakukan serangkaian kegiatan penguatan pada


masing-masing guru kemudian guru diberi kesempatan untuk
membuat media pembelajaran dengan menggunakan Canva dengan
pengarahan yang telah diberikan, setelah selesai maka guru
diminta untuk membuat produknya. Kegiatan IHT pada siklus II
diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
c. Observasi
Selama melakukan serangkaian kegiatan IHT siklus II,
diharapkan guru antuasias dalam menyimak, bertanya, dan
mengumpulkan materi untuk menyusun RPP. Seperti halnya
pada siklus I, monitoring dilaksanakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan dari kegiatan ini.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada akhir siklus, dimaksudkan untuk
mengetahui berbagai masalah yang muncul pada pelaksanaan
tindakan siklus II. Kekurangan pada siklus I telah diperbaiki
pada kegiatan IHT siklus II. Tidak ada kendala yang berarti pada
pelaksanaan siklus II ini.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisa diawal diharapkan guru mampu
membuat media pembelajaran dengan media Canva untuk
digunakan dikelas agar minat belajar siswa dapat meningkat .
Hal ini sesuai dengan temuan (Sormin, 2016; Khaerani, 2016;
Srimulyani, 2017; Sa’bani, 2017) mencapai hasil rata-rata sangat
baik. Sormin (2016) dan Srimulyani (2017) dengan
menggunakan teknik workshop, Khaerani (2016) dengan teknik
In House Training dan Sa’bani (2017) dengan kegiatan
pelatihan.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
67

• Simpulan
Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan In House Training (IHT) dapat meningkatkan
kompetensi guru SMP Negeri 6 Teluk Kuantan dalam membuat
media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Canva dapat
meningkatkan kemampuan guru sehingga meningkatkan minat
belajar siswa. Diharapkan semua guru dapat mencapai
kompetensi baik.
• Saran
Pelaksanaan In house training dapat meningkatkan
kompetensi guru memanfaatkan dan menggunakan media
pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Motivasi pembuatan media pembelajaran yang sudah baik
hendaknya terus dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Media pembelajaran yang dihasilkan hendaknya dapat
dibuat semenarik mungkin bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimis.2007. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta :
Rineka Cipta
Herlina. 2010. “Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar
Biologi
Siswa (Eksperimen Di Kelas VII MTS. Al-Mafatih Pelmerah)”. Jurnal
Pendidikan : Jakarta
Pusat.http://jurna.idb4.wikispaces.com/file/view/ss40004.pdf. (Diakses
19 November 2013, pukul 21:00)
Syahril,Iwan. 2020. Paket Modul 2 Praktik Pembelajaran Yang
Berpihak Pada Murid. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
68

Wahyuningsih, Merry. 2011. “Tipe – Tipe Belajar”


http://aredlover.wordpress.com/2011/12/06/tiga-pola-belajar-
seseorang-visual-auditori-kinestetik/ (diakses tanggal 5 Desember
2013, pukul 09: 00)

E. Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah Berdasarkan


Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
Berdasarkan Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang standar
kompetensi pengawas sekolah, seorang pengawas sekolah dalam
melaksanakan tugasnya harus memiliki kompetensi kepribadian,
supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian
dan pengembangan serta kompetensi sosial. Keseluruhan kompetensi ini
dapat dipantau berdasarkan ustaka t Analisis Kebutuhan
Pengembangan Keprofesian (AKPK). Hasil penilaian AKPK calon
pengawas sekolah tidak begitu memuaskan, terutama kompetensi
penelitian dan pengembangan. Untuk itu calon pengawas sekolah
melakukan upaya peningkatan kelamahan kompetensi penelitian dan
pengembangan di sekolah magang II yaitu di SMP Muhammadiyah 1
Teluk Kuantan.
Berikut adalah ustaka-langkah yang calon pengawas
sekolah lakukan dalam upaya meningkatkan AKPK yang kurang di
sekolah magang II:
1. Persiapan
Adapun persiapan yang dilakukan untuk peningkatan
kompetensi penelitian dan pengembangan tersebut, calon
pengawas sekolah terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan
pengawas pembina di sekolah magang II, untuk meminta
kesediaan sebagai nara sumber. Selanjutnya calon pengawas
sekolah menyampaikan undangan melalui WA kepada Pengawas
Pembina pada hari Jum’at tanggal 3 Desember 2021.
Pada hari Sabtu tanggal 4 Desember 2021, calon pengawas
sekolah kembali mengingatkan pengawas pembina untuk
69

pertemuan pada Hari Senin tanggal 6 Desember 2021. Calon


pengawas juga berkoordinasi dengan Kepala Sekolah magang II.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan wawancara antara calon pengawas sekolah
dengan pengawas pembina sekolah magang II yaitu SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan, dilakukan pada hari Senin
tanggal 6 Desember 2021 di ruang tamu kepala sekolah SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan.
3. Hasil
Hasil kegiatan yang calon pengawas sekolah peroleh
berdasarkan informasi dari pengawas pembina SMP
Muhammadiyah 1 Teluk Kuantan adalah :
a) Sudah berapa lama ibu menjadi pengawas sekolah?
Sudah 5 tahun
b) Siapakah yang menjadi sasaran pembinaan oleh Ibu ?
Semua guru dan kepala Sekolah di Sekolah binaan saya.
c) Dalam kegiatan-kegiatan apa saja Ibu melaksanakan
pembinaan ?
Monitoring dan evaluasi meliputi Persiapan kelengkapan
Perangkat Pembelajaran, Pelaksanaan Proses Pembelajaran,
Proses Penilaian dan melakukan verifikasi kesesuaian
pelaksanaan 8 Standar Pendidikan serta pembinaan dalam
penyusunan PTK.
d) Apakah Ibu setuju kalau kinerja dan kompetensi pengawas
itu berhubungan dengan penjaminan mutu pendidikan di
sekolah?
Setuju sekali.
e) Dari seluruh kompetensi yang ada , kompetensi pengawas
yang mana saja yang paling berhubungan dengan upaya
penjaminan mutu Pendidikan?
Kompetensi Akademik
70

f) Apakah Ibu sudah melakukan pembimbingan terhadap guru


dan kepala sekolah di sekolah binaan dalam meningkatkan
Kompetensi Penelitian Pengembangan?
Belum, kerena keterbatasan yang disebabkan kondisi
Pandemi Covid-19.
g) Apakah Ibu bisa menjelaskan tentang penyusunan proposal
penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif maupun
penelitian kuantitatif ?
Penyusunan Proposal memuat Judul Penelitian, Latar
Belakang, Pembatasan masalah, Rumusan masalah, kajian
teori, Hipotesis masalah, metode penelitian dan instrumen
pengumpulan data.
h) Apakah Ibu sudah memberi bimbingan tentang penelitian
tindakan kelas ( PTK ) kepada guru-guru disekolah binaan
Ibu?
Sudah
i) Adakah faktor-faktor pendukung dan kendala-kendala yang
Ibu temui dalam melakukan pembimbingan penelitian
tindakan kelas? Aspek-aspek apa saja yang merupakan
kendalanya ?
Guru kesulitan dalam membagi waktu mengajar dengan
melakukan PTK, kesulitan dalm menuangkan gagasan yang
terstruktur, kesulitan dalam mendiagnosa permasalahan yang
terjadi di dalam kelas, kesulitan dalam memahami
metodologi penelitian, kajian teori dan daftar pustaka PTK,
kesulitan dalam melakukan siklus-siklus dalam PTK, dan
Guru masih belum nyaman dengan PTK yang dianggap
terlalu sulit dan berbelit-belit.
j) Apa solusi yang ibu lakukan untuk mengatasi kendala-
kendala tersebut?
71

Melaksanakan workshop/IHT langkah-langkah pembuatan


PTK dan memberikan pemahaman kepada guru bahwa
membuat PTK itu mudah dan guru bisa melakukannya serta
tidak berbelit-belit seperti dugaan guru.
4. Bukti Pelaksanaan
- Foto kegiatan peningkatan kompetensi (lampiran).
- Undangan (lampiran).
- Daftar Hadir (lampiran).
- Berita Acara peningkatan kompetensi (lampiran).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Calon Pengawas Sekolah (CPS) yang telah melaksanakan Tindak
Lanjut Program Pengawasan dalam kegiatan Diklat Calon Pengawas
Sekolah dan menyusun laporan akan memiliki pengetahuan dan
pengalaman tentang:
1. Pembinaan Guru Melalui Supervisi Klinis
2. Penilaian Kinerja, baik penilaian kinerja kepala sekolah maupun
menganalisis hasil PKG
3. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru sesuai
dengan masalah utama pembelajaran
4. Proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
5. Peningkatan kompetensi calon pengawas sekolah berdasarkan
hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK)

B. SARAN DAN REKOMENDASI


1. Saran
a. Kegiatan Diklat Calon Pengawas Sekolah harus diikuti
dengan penuh komitmen dan tanggung jawab karena
membekali Calon Pengawas Sekolah.
b. Segala bentuk pengetahuan dan pengalaman selama
mengikuti Diklat Calon Pengawas Sekolah akan berarti bagi
pelaksanaan tugas pengawas nantinya apabila konsisten
terhadap kompetensi yang sudah diperoleh.
2. Rekomendasi
Penugasan selama Diklat Calon Pengawas Sekolah yang sesuai
dengan kebutuhan sekolah untuk dapat diimplementasikan
terutama:
a. Kegiatan pembimbingan dan pelatihan
b. Penelitian tindakan sekolah

72

Anda mungkin juga menyukai